Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Islam
Disusun Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aliran-Aliran Filsafat
Pendidikan Modern”.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Probolinggo, 18./12/2023
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Masalah 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Kesimpulan 15
Daftar Pustaka 16
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sudarto,“Filsafat Pendidikan Islam”, (April, 2019), H 51.
2
Muhammad Anwar, Filsafat Pendidikan, h 4
3
Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd./ Ruli Setiyadi, M.Pd. Konsep Filsafat Pendidikan,
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Filsafat Pendidikan Modern?
2. Apa Saja Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan Modern ?
3. Bagaimana Tujuan Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan Modern?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Filsafat Pendidikan Modern;
2. Untuk mengetahui Apa Saja Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan Modern;
3. Untuk mengetahui Bagaimana Tujuan Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
Modern.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan Modern
1. Aliran Progresivisme
Progresivisme adalah aliran pendidikan yang menempatkan fokus pada
pengalaman langsung siswa, interaksi mereka dengan lingkungan belajar,
dan perkembangan individual mereka. Aliran ini menekankan pentingnya
pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa,
membangun pemahaman mereka melalui pengalaman nyata, dan
mendorong kreativitas serta eksplorasi dalam proses pembelajaran.
7
5. Penghargaan terhadap Kreativitas dan Kemandirian: Aliran ini memberi
nilai pada kreativitas siswa dan mendorong mereka untuk mengeksplorasi
minat pribadi serta solusi-solusi inovatif terhadap masalah.
6. Evaluasi yang Beragam: Progresivisme mengutamakan penilaian yang
inklusif dan beragam, yang melampaui tes standar dan memperhitungkan
progres individu, keterampilan, dan pemahaman yang diperoleh dari
pengalaman langsung.
2. Aliran Perensialisme
Perenialisme adalah aliran pendidikan yang menekankan pada nilai-nilai
universal dan pengetahuan yang abadi. Aliran ini menganggap bahwa
pengetahuan yang diperoleh dari masa lalu memiliki nilai yang tetap dan
relevan untuk masa kini dan masa depan. Oleh karena itu, pendidikan
perenialisme menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada
pengetahuan dan keterampilan dasar, seperti membaca, menulis, dan
berhitung.
8
3. Pembelajaran Berpusat pada Guru: Perenialisme menempatkan guru
sebagai pusat pembelajaran. Guru dianggap sebagai sumber pengetahuan
dan keterampilan yang penting bagi siswa.
3. Aliran Esensialisme
Esensialisme adalah aliran pendidikan yang menekankan pada
pengetahuan dan keterampilan dasar yang dianggap esensial untuk
kehidupan sehari-hari. Aliran ini berfokus pada transfer pengetahuan yang
telah terbukti dan relevan untuk kehidupan siswa. Pendidikan esensialisme
menekankan kurikulum yang ketat dan struktur pembelajaran yang disusun
secara sistematis.
9
2. Pendidikan Akademis: Aliran ini mengutamakan pendidikan akademis
dan pembelajaran yang bersifat formal. Siswa diharapkan untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat diukur secara
objektif.
4. Aliran Existensialisme
10
mereka sendiri, serta mengambil tanggung jawab atas pilihan dan tindakan
mereka.
5. Aliran Rekontstruksionalisme
Aliran filsafat pendidikan modern yang dikenal sebagai
rekonstruksionalisme menekankan pada perubahan sosial dan transformasi
11
masyarakat melalui pendidikan. Rekonstruksionalisme berfokus pada
pemahaman kritis terhadap struktur sosial yang ada dan upaya untuk
mengubahnya melalui pendidikan yang berpusat pada keadilan sosial.
12
5. Multikulturalisme: Rekonstruksionalisme mengakui pentingnya
menghargai keragaman budaya dan pengalaman siswa. Pendidikan harus
mencerminkan dan menghormati keberagaman sosial, budaya, dan
identitas siswa.
13
4. Pendidikan eksistensialis menekankan pada pengembangan
individu yang otonom, kritis, dan bertanggung jawab. Tujuannya adalah
untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam
tentang diri mereka sendiri, mengenali nilai-nilai dan tujuan hidup mereka,
serta mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka dalam mencapai
makna dan tujuan hidup yang bermakna bagi mereka.
5. Pendidikan rekonstruksionalis bertujuan untuk menciptakan
masyarakat yang lebih adil dan setara melalui pendidikan yang berpusat
pada keadilan sosial. Tujuannya adalah untuk memberdayakan siswa untuk
menjadi agen perubahan sosial yang kritis, aktif, dan berkontribusi dalam
mencapai transformasi sosial yang lebih baik.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16