DISUSUN OLEH:
Alfi Rahmadhani ( )
Novi Novani Sinaga (5233351032 )
Muhammad Fadhil Ardiansyah ( )
Joko Hendratmo ( )
Frans Pratamarifai Doya Zai (
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yakni Tuhan Yang Maha Esa,
karena atsa izin-Nya kritikal jurnal yang berjudul “Telaah Aliran Pendidikan
Progresivisme dan Esensialisme dalam Perspektif Filsafat Pendidikan” dapat saya
selesaikan.
Dalam penyusunan kritikal jurnal ini, saya berusaha mencoba menjelaskan apa
yang saya susun secara mendetail dan jelas, agar apa yang saya sampaikan dapat di
pahami dan bermanfaat bagi berbagai kalangan. Dan penyusunan kritikal jurnal ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Filsafat Pendidikan”
Dan dalam penyusunan kritikal jurnal ini mungkin masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, saya mohon masukan dan kritikan yang dapat membangun, agar
saya dapat mengkoreksi dan memperbaiki kekurangan dalam kritikal jurnal yang saya
susun. Saya juga sangat menerima saran yang dapat membangun agar saya lebih baik
lagi dikarya yang akan datang.
Penulis
( Kelompok 2 )
BAB I
PENDAHULUAN
B. Penulis : H. A. Yunus
C. Nama Jurnal : Cakrawala Pendas
D. Vol/No : Vol 2, No. 1
E. ISBN/ISSN : 2442-7470
F. Penerbit : Universitas Majalengka
G. Tahun terbit :2016
BAB II
RINGKASAN REVIEW JURNAL
Dalam jurnal ini penulis mengunakan kajian teori atau konsep dari John Dawey
mengenai aliran filsafat pendidikan Progresivisme.
Peserta didik adalah makhluk yang memiliki kelebihan dibanding dengan makhluk-
makhluk lain karena peserta didik memiliki potensi kecerdasan. Oleh karena itu, setiap
peserta didik mempunyai potensi atau kemampuan sebagai bekal untuk menghadapi
kehidupan dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang mungkin merintanginya.
Berkenaan dengan hal ini, tugas guru atau pendidik adalah meningkatkan kecerdasan
potensial yang telah dimiliki sejak lahir menjadi kecerdasan realitas dalam lapangan
pendidikan untuk dapat merespon segala perubahan yang terjadi di lingkungan di mana
ia hidup dan beraktifitas. Pandangan progresivisme mengenai belajar bertumpu pada
pandamgan peserta didik sebagai mahluk yang mempunyai kelebihan dibandingkan
mahluk lain.
Pendidikan esensialisme bertitik tolak dari kebenaran yang dianggap telah terbukti
selama berabad-abad lamanya. Jika dilihat dari segi proses perkembangannya,
esensialisme merupakan perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme dan realisme. Aliran
tersebut akan tampak lebih mantap dan kaya akan ide-ide, apabila hanya mengambil
salah satu dari aliran atau posisi sepihak. Pertemuan dua aliran tersebut bersifat elektik,
yakni keduanya berposisi sebagai pendukung, tidak ada yang melebur menjadi satu atau
tidak melepaskan identitas dan ciri masing-masing. Esensialisme yang bekembang pada
zaman renaissance mempunyai tinjauan yang bebeda dengan progresivisme, yaitu
mengenai pendidikan dan kebudayaan. implementasi kurikulum membutuhkan
dukungan media, sarana, dan lingkungan yang memadai. Menurut filsafat esensialisme,
pendidikan sekolah harus bersifat praktis dan memberi pengajaran yang logis dan
mampu mempersiapkan suatu keterampilan bagi kehidupan peserta didik. Dalam hal ini,
sekolah tidak boleh mempengaruhi atau menetapkan kebijakan sosial.
konsep essensialisme, pendidikan bertujuan untuk meneruskan warisan budaya dan
warisan sejarah melalui pengetahuan inti yang terakumulasi dan telah bertahan dalam
kurun waktu yang lama. Budaya tersebut merupakan suatu kehidupan yang telah teruji
oleh waktu dalam tempo lama. Selain itu tujuan pendidikan esensialisme adalah
mempersiapkan manusia untuk hidup. Namun demikian bukan berarti sekolah lepas
tanggung jawab, akan tetapi memberi kontribusi tentang bagaimana merancang sasaran
mata pelajaran sedemikian rupa, yang pada akhirnya memenuhi kebutuhan peserta didik
untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan. peranan guru banyak
persamaan dengan perenialisme. Guru memegang peran lebih khusus, di mana guru
dianggap sebagai seorang yang menguasai lapangan, subjek khusus dan merupakan
model yang baik untuk digugu dan ditiru.
B. Saran
Dalam jurnal ini seharusnya penulis lebih banyak memberikan contoh atau implikasi
aliran-aliran tersebut dalam sistem pendidikan indonesia. Juga penulis harusnya lebih
banyak memasukkan pemikiran ahli-ahli filsafat pendidikan dari Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Yunus.H.A. 2016. Telaah Aliran Pendidikan Profresivisme dan Esensialisme dalam
Perspektif Filsafat Pendidikan. Jurnal Cakrawa Pendas: Universitas Majalengka