Anda di halaman 1dari 3

Roda Berputar

Hari Minggu telah usai, setelah hari Minggu adalah hari Senin dimana hari yang penuh bersemangat
untuk memulai hari, terkecuali anak SMP kelas 8 yang bernama Arsen yang sangat membenci hari Senin.

‘’Uhhh hari Senin lagii, aku benci hari Senin. Ada ga si kalender yang isinya hari Minggu doang,’’ gumam
Arsen.

Bel upacara pun telah dibunyikan, semua siswa telah berbaris untuk memulai upacara.

‘’Hei Bagaskara, apakah kamu sudah mengerjakan pr matematika? A ku lupa untuk mengerjakannya,’’
bisik Arsen kepada Bagas.

‘’Sudah, emang kenapa Arsen??. Pasti kamu lupa mengerjakan nya kan karena bermain game dan
begadang seharian,’’ jawab Bagaskara.

‘’Hei aku tidak memberitahukan hal itu kepadamu ya? Kamu cenayang ya,’’.

Upacara telah usai, semua siswa siswi berjalan masuk kekelas masing masing untuk memulai
pelajararan.

Jam pertama merupakan matematika, Arsen yang belum mengerjakan tergesa gesa untuk menyalin
jawaban dari Bagaskara, karena ia belum sempat untuk mengerjakan pr matematika semalam. Namun
saat dipertengahan menulis jawaban matematika, Arsen dikejutkan oleh gurunya.

‘’Mengerjakan apa Arsen?," tanya guru matematika dengan nada yang tinggi.

Arsen perlahan lahan melihat kebelakang dan terkejut ternyata itu Ibu guru matematika. Arsen yang
melihat ibu guru langsung terdiam seperti es batu dan tidak berani untuk membuka mulut.

‘’Hadehhh kelakuanmu Arsen, muak saya. Ya sudah lanjutkan," ucap bu guru matematika.

‘’Baik anak anak, sekarang waktunya ulangan bab koordinat dan kartesius ya,".

Semua siswa sudah menyiapkan kertas dan pensil, sedangkan Arsen sedang mengerjakan salinan pr
yang ia ambil dari temannya yaitu Bagaskara.

“Aduh aku lupa kalo hari ini ulangan juga. Mana kemarin aku belum belajar tentang bab itu pula,’’
gumam Arsen.

Semua siswa terasa santai dan tenang saat mengerjakan ulangan, terkecuali Arsen. Ia kebingungan
untuk menjawab nomer satu, sedangkan teman sebangkunya sudah nomer lima.

Saat waktu hanya lima menit lagi, semua temannya sudah mengumpulkan, sedangkan Arsen hanya
menjawab lima soal.

Bel istirahat sudah berbunyi, Arsen bertanya kepada temannya, semua menjawab kalau ulangan harian
tersebut sangatlah mudah.
Hari Rabu telah dimulai, dimana hari yang dibenci Arsen juga karena hari tersebut terdapat jadwal
pelajaran yang Ia benci, yaitu pelajaran matematika.

‘’Anak anak ini hasil ulangan kalian semua yaa, semuanya bagus terecuali Arsen yang berhasil menjawab
hanya satu soal. Miris saya melihat kamu Arsen," ucap Ibu guru.

Semua teman menertawakan Arsen, karena hasil ulangan yang ia dapatkan. Arsen merasa malu karena
ejekan ibu guru.

‘’HAHAHHA, Arsen tidak cocok untuk masuk ke kelas ini, karena kelas ini adalah kelas unggulan. Keluar
saja kamu Arsen,’’ Ucap teman kelasnya yaitu Aksa dengan nada yang keras.

“HAHHAHA,".

Arsen yang mendengar tawaan temannya semakin terpuruk. Ia juga makin merasa bahwa ia tidak pantas
untuk masuk ke kelas ini, yaitu kelas favorite.

‘’Sudah anak anak, setelah kita ulangan. Kita akan belajar tentang bab Relasi dan Fungsi," ucap bu guru.

Arsen mencoba belajar dengan giat untuk bab ini, ia berharap saat ulangan harian tentang bab ini Arsen
mendapatkan nilai yang memuaskan.

Hari demi hari Arsen meninggalkan kebiasaan yang selalu ia jalani yaitu begadang dan bermain game,
sekarang Arsen mencoba untuk merubah dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari pada
sebelumnya. Ia mencoba untuk bangkit karena ejekan temannya salah satunya Aksa.

Hari Minggu telah usai. Hari Senin merupakan hari yang Arsen tunggui, dimana hari pembalasan untuk
menunjukkan bahwa Arsen tidak seburuk apa yang temannya pikirkan.

“Baik anak anak, hari ini ulangan tentang bab relasi dan fungsi ya.’’ ucap ibu guru.

Semua siswa terkejut terkecuali Arsen, karena ia sudah belajar tentang bab tersebut semalam.

‘’Baik buu," ucap Arsen.

Semua temannya yang mendengarkan perkataan Arsen terkejut, karena tidak biasanya Arsen memiliki
sifat yang gembira saat ulangan harian matematika, Sehingga mereka semua meremehkan Arsen.

Semua siswa kesusahan untuk menjawab pertanyaan ulangan tersebut, namun Arsen dengan mudah
untuk menjawab soal soal tersebut.

Hari Rabu adalah hari pembagian ulangan harian matematika. Hari yang dinanti nanti oleh Arsen.

‘’Baik anak anak, Ibu sedikit terkejut. Jarang jarang kelas ini mendapatkan nilai yang buruk semua,karena
biasanya kalian dapat bagus bagus.

Tetapi ada satu teman kalian yang berhasil menjawab soal ini semua,'’ ucap ibu guru.
Semua murid saling bertanya Tanya, kira kira siapa ya. Semua mengejek Arsen karena tidak pasti ia yang
mendapatkannya.

‘’Selamat Arsen, kamu mendapatkan nilai 100 dalam ulangan bab ini. Saya bangga padamu karena kamu
mau berubah. Beri tepuk tangan untuk Arsennn,’’ ucap bu guru.

Semua murid terkejut sambil memberikan tepuk tangan untuk Arsen, mereka pikir bahwa Arsen yang
tidak mendapatkan nilai yang terbaik tersebut, namun sebalikny Arsenlah yang mendapatkan nilai
terbaik. Arsen bangga karena yang ia begadangkan untuk belajar tidaklah sia sia. Namun ia tidak besar
kepala dan tetap selalu belajar karena Arsen juga memiliki cita cita yang ia gapai.

‘’Namun yang gagal dalam ulangan bab ini adalah Aksa,’’ ucap bu guru.

Makna yang dapat kita petik dari cerita ini adalah, semua orang akan memiliki waktu kejayaannya
masing masing. Ada saat nya kita diatas dan ada saatnya pula kita dibawah. Hidup itu naik turun, itulah
mengapa saat kita sedang turun kita jangan putus asa dan jangan sombong saat kita naik. Belajarlah
untuk melewati keduanya.

Anda mungkin juga menyukai