Skiripsi Setelah Sidang
Skiripsi Setelah Sidang
SKRIPSI
OLEH
MARTINUS
NIM C861920012
SKRIPSI
OLEH :
MARTINUS
NIM C861920012
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
AprimaTirsa,M.Pd. EkoRudiansyah,M.Pd
NIDN 99-1162-1552 NIDN 11-07059-101
i
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI
KELAS VSDN 04 BATU AMPAR
OLEH
MARTINUS
NIM C861920012
Mengetahui
Ketua Program Studi PGSD
Mengesahkan
Ketua STKIP Melawi
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Nama : Martinus
Niman : C861920012
Martinus
C861920012
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat serta
hidayah-nya, sehingga Skripsi yang berjudul “ Penerapan Metode Inkuiri untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SDN 04 Batu
Ampar dapat diselesaikan.
Tujuan Skripsi ini ditulis adalah untuk mendapatkan gelar (S1) Sarjana
Pendidikan Dasar pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan
Pendidikan Dasar Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP
Melawi).
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak memperoleh masukan-
masukan dari banyak pihak. Untuk itu penulis sebagai mahasiswa STKIP Melawi
mengucapankan terimakasih yang paling dalam kepada :
1. Aprima Tirsa, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
masukan, mendukung serta membimbing, sehingga penulisan skripsi ini
dapat diselesaikan.
2. Eko Rudiansyah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan dorongan serta motivasi dalam penyusunan
skripsi ini.
3. Septian Peterianus, SS., M.Hum. selaku ketua STKIP Melawi yang telah
memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
skripsi ini.
4. Dosen dan Staf STKIP Melawi yang telah memberikan masukan dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Ason, M.Pd dan Erlyn Evelin, M.Pd selaku Dewan Penguji yang telah
memberikan Saran dan pesan untuk skripsi ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan yang
bermanfaat dalam pembuatan skripsi ini.
7. Istri, anak-anak dan keluarga tercinta yang tidak bosan-bosannya
memberikan doa, dorongan moril serta semangat kepada penulis.
iv
Atas segala saran dan bantuan yang diberikan pada penulis mudah-
mudahan Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan
balasan yang setimpal kepada Bapak, Ibu serta rekan-rekan sekalian. Dalam
menyusun penelitian ini, masih terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu
sumbangan pemikiran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan.
Akhir kata penulis berharap semoga penyusunan penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan semua pihak.
Martinus
NIM C861920012
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan.........................................................................................i
Lembar Pengesahan........................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................iv
Daftar Isi........................................................................................................vi
Daftar Tabel.................................................................................................viii
Daftar Gambar...............................................................................................ix
Daftar Lampiran..............................................................................................x
Motto..............................................................................................................xi
Lembar Persembahan...................................................................................xii
Abstrak.........................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Kajian Teoretis....................................................................18
vi
1. Pembelajaran IPA.........................................................19
2. Pengertian Pembelajaran...............................................21
3. Kajian Metode Inkuiri...................................................22
4. Pengertian Aktivitas Belajar.........................................29
B. Kerangka Berfikir................................................................34
C. Hipotesis Tindakan..............................................................34
A. Pendekatan Penelitian.........................................................35
B. Subjek dan Objek Penelitian...............................................35
C. Lokasi Penelitian.................................................................35
D. Tekhnik Pengumpulan Data...............................................40
E. Tekhnik Keabsahan Data....................................................40
F. Tekhnik Analisis Data........................................................40
G. Tekhnik Keberhasilan Data................................................40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
LAMPIRAN..................................................................................................62
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Tes Aktivitas Belajar IPA Siswa Siklus I ..............................
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.3 Guru Menjelaskan Materi Peredaran Darah Manusia Siklus I.....
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
MOTTO
xi
LEMBAR PERSEMBAHAN
selama ini dan semoga kita tetap menjadi pribadi yang baik yang selalu
bersyukur.
xii
ABSTRAK
(Indonesia)
xiii
ABSTRAK
(Bahasa Inggris)
xiv
ABSTRAK
(Bahasa Dayak Keninjal)
Martinus, 2022 nerapankan cara Inkuiri Untuk ke ningkatkan Asil Belajar Siswa
Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Batu Ampar.
Kabupaten Melawi. Strata Satu. Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Melawi. Pembimbing I: Aprima Tirsa, M.Pd,
Pembimbing II: Eko Rudiansyah, M.Pd.
Tujuan makai cara inkuiri yaitu dapat keningkatkan asil belajar IPA
siswa dikelas V SDN 04 Batu Ampar dengan makai Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri
dari beberapa asil, yaitu rencana tindakan (Planning), pelaksanaan tindakan
(Action). pemantauan(Observing). Dan refleksi (Reflecting). Penelitian ini makai
cara inkuiri dan menerapkan model Kurt Lewin. Cara ngumpulan Data dalam
penelitian memakai lembar Instrumen Observasi jopai Belajar Siswa dengan
subjek penelitian yaitu siswa Kelas V SDN 04 Batu Ampar dengan objek
penelitian adalah asil belajar IPA.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
peserta didik pada lingkungan belajar tertentu pada akhirnya terjadi perubahan
tingkah laku. Oleh karena pembelajaran merupakan proses, tentu dalam sebuah
Nining, 2013 :21) menyatakan bahwa aktivitas siswa merupakan suatu kegiatan
1
2
2
aktif dalam proses pembelajaran diamana siswa tidak hanya menerima konsep
yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Oleh karena itu, guru
perhatian siswa pada sebuah pembelajaran. Selain dari itu juga aktivitas siswa
dlam belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa yakni rata-rata nilai IPA
aktivitas belajar IPA dikelas V SDN 04 Batu Ampar, dengan menerapkan metode
Inkuiri.
sendiri secara luas agar dapat melihat sesuatu yang terjadi, melakukan sesuatu,
metode inkuiri ini membuat siswaakan melakukan percobaan dengan alat dan
3
bahan yang nyata sehingga dapat menarik perhatian siswa agar lebih aktif dan
Penelitian yang akan dilakukan ini didasari oleh penelitian yang terdahulu
yang berkaitan dengan objek yang dikaji yaitu penelitian Heri Kiswanto tahun
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
peningkatan hasil belajar siswa pada materi Peredaran Darah Manusia melalui
2. Tujuan Khusus
pada materi Peredaran Darah Manusia pada kelasV SDN 04 Batu Ampar
Kabupaten Melawi
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
5
2). Penelitian dapat dipakai sebagai bahan acuan guru dalam hal
1). Siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuan yang mereka miliki
Inkuiri.
disekolah dasar.
1). Penelitian ini dapat menumbuhkan kerja sama antara perguruan tinggi
keperguruan tinggi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
ilmupengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science dapat disebut
dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat
Sekolah Dasar/ madrasah Ibtidaiyah (SD/ MI) sampai dengan sekolah menengah
menemukan konsep serta prinsif secara holistic dan otentik (Abdullah, 1998)
1993: 4), Science is a collection of well attested theories which explain the
7
8
Pendapat Harre ini memuat dua hal yang penting yaitu Pertama, bahwa
IPA suatu kumpulan pengetahuan yang berupa teori-teori . Kedua, bahwa teori -
teori itu berfungsi untuk menjelaskan gejala alam. Seperti halnya setiap ilmu
gejala) alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil
percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana
diungkapkan oleh Powler (Usman Samatowa, 2006: 2), IPA merupakan ilmu
yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil
2. Fungsi IPA
Fungsi Mata Pelajaran IPA dalam Depdiknas (2004) adalah:
B. Metode Inkuiri
1. Pengertian Inkuiri
Metode inkuiri merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
Kata inkuiri sering juga dinamakan heuriskin yang berasal dari bahasa
yunani, yang memiliki arti saya menemukan. Metode inkuiri berkaitan dengan
tahu sehingga siswa akan menjadi pemikir kreatif yang mampu memecahkan
masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2011: 196) bahwa “Metode
inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir
secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa yang berperan sebagai
subjek belajar, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar
untuk membantu siswa menemukan sendiri data, fakta dan informasi tersebut dari
berbagai sumber agar dengan kegiatan itu dapat memberikan pengalaman kepada
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode inkuiri adalah metode
yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses
ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak
ia lahir lahir ke duania. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal
keingintahuan itu.
11
2) Metode inkuiri memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
memiliki kemampuan belajar yang bagus tidak akan terhambat oleh siswa
Sejalan dengan itu dikemukakan pula keuntungan model inkuiri oleh Oemar
pengetahuan.
belajar metode sains. Proses inkuiri memberi kesempatan kepada siswa untuk
memiliki pengalaman belajar yang nyata dan aktif, siswa dilatih bagaimana
integrasi dari berbagai disiplin ilmu. Ketika siswa melakukan ekplorasi akan
bahkan teknik. Dalam proses inkuiri juga siswa dituntut bertanggung jawab penuh
kegiatan yang dilakukan oleh siswa agar tidak menggangu proses pembelajaran.
Begitu pula dikemukakan oleh Sanjaya (2011 :208) bahwa metode inkuiri
1) Jika metode inkuiri digunakan sebagai metode pembelajaran, maka akan sulit
setiap guru.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa semua model pembelajaran tidak ada
a. Orientasi
H. Merumuskan masalah
persolan yang mengandung teka teki. Persolan yang disajikan adalah persoalan
yang menantang siswa untuk berpikir dalam mencari jawaban yang tepat. Proses
mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam metode inkuiri, siswa akan
14
mental melalui proses berpikir. Mengutip dari pendapat Sanjaya (2011:202) yang
mengemukakan bahwa
antaranya:
2) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung jawaban yang pasti.
Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang
terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji melalui proses
inkuiri, terlebih dahulu guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah
masalah.
I. Mengajukan hipotesis
cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
kemampuan berpikir yang ada pada diri siswa akan sangat dipengaruhi oleh
J. Mengumpulkan data
Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan
K. Menguji hipotesis
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa
atas jawaban yang diberikan siswa.Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti
L. Merumuskan kesimpulan
karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu
pembelajaran IPA di sekolah dasar siswa dilatih untuk berpikir, membuat konsep
ataupun dalil melalui pengamatan, dan percobaan. Selain itu juga melalui
positif serta memupuk rasa cinta kepada alam sekitar dan keagungan Tuhan Yang
Maha Esa. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Patta Bundu (Ahmad, 2011)
bahwa
dalam kehidupan sehari-hari; dan dari segi sikap dan nilai siswa diharapkan
ingin tahu, tekun, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, dapat bekerja sama dan
17
mandiri, sera mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga
Salah satu metode pembelajaran dalam bidang IPA, yang sampai sekarang
masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif adalah metode inkuiri.
Dalam penerapan metode inkuiri untuk pembelajaran IPA di sekolah dasar, guru
(Ahmad, 2011) Seorang guru akan memiliki beberapa peran dalam menerapkan
a. Motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir.
b. Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses
berpikir siswa.
c. Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan
kelas. Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang
diharapkan.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Kata atau istilah belajar bukan lah sesuatu yang baru, sudah sangat di
kenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing ahli
memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis
masiing-masing kita sudah sangat memahami apa yang di maksud belajar
tersebut. Oleh karena itu, untuk menghindari pemahaman yang beragam tersebut,
berikut akan di kemukakan berbagai definisi belajar menurut berbagai ahli.
aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Pada proses
aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek peserta didik, baik jasmani
tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif afektif maupun
psikomotor(Nanang Hanafiah,2010:23).
Dalam proses belajar kedua aktivitas itu harus saling berkaitan. Lebih lanjut lagi
piaget menerangkan dalam buku Sardiman bahwa jika seorang anak berfikir tanpa
belajar dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi peserta didik, berupa
terjadinya verbalisme.
sekitarnya.
Paul B. Diedrich yang dikutip dalam Nanang hanafiah dan Cucu suhana
(2010:24) menyatakan, aktivitas belajar dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu
sebagai berikut:
21
maksimal.
9
A. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan penjelasan serta pemaparan agar lebih
terstruktur dalam membedah serta mendapat hasil yang baik dan dapat
Pembelajaran IPA
Metode Inkuiri
Hasil
B. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran inkuiri
dapat menungkatkan aktivitas belajar IPA siswa kelas V SDN 04 Batu Ampar.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penleitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 04 Batu Ampar
a. Tempat Penelitian
b. Waktu Penelitian
pada 20 Juli 2022, sedangkan siklus II akan dilaksanakan pada 28 Juli 2022.
Jadwal penelitian yaitu dimulai dengan penulisan proposal secara lengkap dan
melakukan perizinan penelitian, mulai dari penelitian siklus I dan seterusnya serta
27
28
dengan diterimanya serta dilanjutkan dengan sidang skripsi lalu melkaukan revisi
dan penjilidan.
3. Prosedur Penelitian
model penelitian menurut Kurt Lewin dalam Kusuma Wijaya (2011: 28), yang
terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
29
1) Kegiatan Awal
Siswa dibagi menjadi empat kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang.
Karena jumlah siswa kelas V hanya 16 orang yang terdiri dari 10 orang siswa
e). Apersepsi
2) Kegiatan Inti
a). Orientasi
(menggali)
darah manusia
c). Siswa dengan bimbingan guru menentukan rumusan masalah yang akan
dipecahkan bersama.
a). Melalui diskusi kelompok, siswa menjawab pertanyaan yang telah dipilih
c). Jawaban setiap kelompok lalu dikumpulkan dimeja agar tidak dapat
a). Guru menunjukan bagaimana cara sistem kerja peredaran darah manusia
d). Hasil diskusi kelompok tentang sistem kerja peredaran darah manusia yang
b). Siswa membandingkan hipotesis dengan hasil diskusi tentang sistem peredaran
darah manusia.
menanggapinya.
g). Guru membimbing siswa melakukan kembali diskusi kelas dan pemantapan
a). Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari kegiatan dan materi yang telah
dibahas.
g). Refleksi
akan dicari solusi atau perbaikan yang tepat pada kelemahan dan kekurangan
32
penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat dan sesuai dengan
permasalahan penelitian.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis puisi dan
2. Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan diginakan oleh peneliti
dalam kegiatannya agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan menjadi mudah.
Instrumen yang diartikan sebagai alat bantu yaitu berupa lembar observasi
aktivitas belajar siswa. Berikut format lembar observasi yang disusun untuk
2.
3.
4.
5.
Jumlah
aktifitas belajar IPA siklus I dengan data aktivitas belajar IPA pada siklus II
dalam bentuk tabel dan diagram yang bertujuan untuk mempermudah pembacaan
data tersebut.
2. Kriteria Keberhasilan
siswa berkategori aktif dan adanya pengembangan aktivitas belajar siswa dari
kategori aktif. Selain itu peneliti juga menetapkan kriteria keberhasilan sendiri.
Interval Kategori
BAB IV
inkuiri. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu siklus 1 dan siklus 2.
Pelaksanaan siklus 1 dilakukan pada hari Senin tanggal 09 Mei 2022 oleh 16
siswa dan siklus 2 dilaksanakan pada hari Senin 23 mei 2022. Berikut hasil
observasi penerapan metode inkuiri terhadap hasil belajar IPA pada siswa
SIKLUS I
Inisial Indikator
No Skor Skor Nilai Aktivitas
Siswa
1 2 3 4 5 Siswa Ideal Belajar IPA
1. AHM 2 2 2 2 2 10 20 50
2. DIA 2 1 1 2 2 8 20 40
3. FIT 2 2 1 2 2 9 20 45
4. OCA 2 2 2 2 2 10 20 50
5. RAF 2 2 1 2 2 9 20 45
6. RAT 2 2 1 2 2 9 20 45
7. REZ 2 1 1 2 1 7 20 35
8. RISM 2 2 1 3 3 11 20 55
9. RISN 2 1 1 2 2 8 20 40
10. SAN 2 2 2 2 2 10 20 50
11. SAR 2 2 1 2 2 9 20 45
12. SAT 2 2 1 2 2 9 20 45
13. SIT 2 2 2 2 2 10 20 50
14. SON 2 2 2 2 2 10 20 50
15. SUC 2 2 2 2 2 10 20 50
16. YAN 2 2 2 2 2 10 20 50
Jumlah 745
Rata-rata 745 : 16 = 46,56
35
36
Keterangan Indikator:
1. Mengamati kegiatan/ eksperimen
2. Menyampaikan ide/ gagasan
3. Mendengarkan penyajian diskusi kelompok
4. Menuliskan hasil laporan diskusi bersama kelompok
5. Melakukan percobaan bersama kelompok
6. Mengerjakan soal dilembar tes belajar
7. Memecahkan masalah
Hasil penelitian siklus 1 pada Tabel 4.1 diperoleh hasil belajar aktivitas
siswa dengan menerapkan metode inkuiri ,dengan jumlah nilai 745, nilai rata-
ratanya adalah 46,56. Nilai 35 terdapat 1 orang siswa, nilai 40 terdapat 2 orang
siswa dengan, nilai 45 terdapat 5 orang siswa, 7 orang siswa dengan nilai 50, dan
1 orang siswa yang mendapat nilai 55. Berikut tabel nilai hasil aktivitas belajar
SIKLUS II
Inisial Indikator
No Skor Skor Nilai aktivitas
Siswa 1 2 3 4 5 Siswa Ideal belajar IPA
1. AHM 2 3 3 3 3 14 20 70
2. DIA 2 3 3 3 4 15 20 75
3. FIT 2 3 3 3 3 14 20 70
4. OCA 2 3 3 3 3 14 20 70
5. RAF 2 3 3 3 3 14 20 70
6. RAT 2 3 3 2 3 13 20 65
7. REZ 2 3 2 4 4 15 20 75
8. RISM 2 3 3 4 4 16 20 80
9. RISN 2 3 2 4 3 14 20 70
10. SAN 2 3 2 3 4 14 20 70
11. SAR 2 3 3 3 3 14 20 70
12. SAT 2 2 2 3 3 12 20 60
13. SIT 3 4 3 4 4 18 20 90
14. SON 2 3 3 4 4 16 20 80
15. SUC 2 3 3 3 3 14 20 70
16. YAN 2 3 3 3 3 14 20 70
Jumlah 1155
Rata-rata 1155 : 16 = 72,19
37
Keterangan Indikator:
1. Mengamati kegiatan/ eksperimen
2. Menyampaikan ide/ gagasan
3. Mendengarkan penyajian diskusi kelompok
4. Menuliskan hasil laporan diskusi bersama kelompok
5. Melakukan percobaan bersama kelompok
6. Mengerjakan soal dilembar tes belajar
7. Memecahkan masalah
Penelitian siklus II yang dihadiri 16siswa. Pada Tabel 4.2 diperoleh hasil
tes aktivitas belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri dengan jumlah nilai
1155, dengan nilai rata-rata 72,19 dan persentase hsil aktivitas belajar siswa
adalah 87,5%. Terdapat satu orang siswa dengan nilai 60, satu orang siswa dengan
nilai 65, sembilan orang siswa dengan nilai 70, dua orang siswa dengan nilai 75,
dua orang siswa dengan nilai 80, dan 1 orang siswa yang mendapat nilai 90.Nilai
perbedaan yang lumayan signifikan, meskipun masih ada 2 orang siswa yang
nilainya belum memenuhi standar yang telah ditentukan. Jadi penelitian tindakan
kelas yang peneliti lakasanakan telah mengalami perbedaan dan peningkatan dari
siklus 1 kesiklus 2. Berikut perbandingan nilai motivasi siswa siklus I dan II,
yaitu:
9. RISN 40 70
10. SAN 50 70
Nilai hasil Tes aktivitas belajar siswa
No Inisial Siswa
SIKLUS I SIKLUS II
11. SAR 45 70
12. SAT 45 60
13. SIT 50 90
14. SON 50 80
15. SUC 50 70
16 YAN 50 70
Jumlah 745 1155
46,56 72,19
dapat dilihat pada Tabel 4.3.Pada tabel tersebut dapat dikatakan nilai Nilai hasil
metode inkuri . Hal ini dapat dilihat pada tabel, tidak hanya nilai siswa yang
berbeda dari siklus I ke II, namun dapat diketahui juga bahwa jumlah nilai telah
mengalami peningkatan dari 745 pada siklus I menjadi 1155 pada siklus II, begitu
juga dengan nilai rata-ratanya pada siklus I, dari 46,56 menjadi 72,19.
b. TahapPelaksanaanSiklus I
Tahap pelaksanaan pada siklus I dilakukan pada hari Rabu, 09 Mei 2022
yang dihadiri oleh 16 siswa, dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan tiga
tahap yaitu kegiatan awal, inti dan penutup. Pada kegiatan inti laksanakan
tersebut, yaitu:
1) Kegiatan Awal
pertemuan sebelumnya,
40
pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi (menggali)
manusia
41
Elaborasi
bekerja.
42
darah manusia.
Konfirmasi
siswa
dalam pembelajaran
3) Kegiatan Penutup
d) Berdoa bersama
c. ObservasiSiklus I
oleh seorang guru kelas sebagai observer ketika penelitian dilakukan. Hasil
Hasil observasi nilai hasil tes aktivitas siswa pada pembelajaran IPAdan
Hasil observasi penelitian tindakan kelas siklus I pada tabel 4.4 diperoleh
nilai siswa 35 ada satu siswa, nilai 40 dua siswa, nilai 45 terdapat dua siswa
dengan kriteria sangat kurang. Nilai 50 terdapat 7 siswa dan nilai 55 terdapat 1
siswa dengan kategori kurang. Nilai siswa dengan kategori cukup, baik dan sangat
baik belum ada. Berikut tabel persentase keberhasilan terkait aktivitas belajar
5 Sangat Baik 0 0%
ditunjukkan pada tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa kategori siswa yang sangat
kurang dalam aktivitas belajar pada pembelajaran IPA terdapat 8 siswa atau 50%
dari 16 siswa, dan 8 siswa dengan kategori kurang dalam aktivitas atau 50%. Dan
siswa yang berkategori cukup, baik dan sangat baik belum ada atau 0%. Berikut
Tabel4.6ObservasiKeterlaksanaanPembelajaran Siklus I
eksplorasi skor 10, elaborasi skor 30, dan konfirmasi skor 9. Kegiatan penutup
d. Refleksi
aktivitas belajar siswa masih di bawah standar yang telah ditentukan, sehingga
merangsang kegiatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA untuk lebih
optimal.
maksimal.
Pembelajaran (RPP).
dilaksanakan dengan tiga tahap yaitu kegiatan awal, inti dan penutup. Pada
1) Kegiatan Awal
pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi (menggali)
Elaborasi
metode inkuri
50
disiapkan
51
siswa
siswa
i) Memberi motivasi kepada siswa yang belum atau kurang aktif dalam
pembelajaran
3) Kegiatan Penutup
c. Observasi Siklus II
Inkuiri.
Hasil observasi tes aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA pada
siklus II sudah dapat diketahui adanya perbedaan pada nilai siswa dari siklus I ke
siklus II. Berikut ini nilai aktivitas pembelajaran IPA siswa dan kategorinya yang
diperoleh nilai siswa 60 yaitu siswa, nilai 65terdapat1 siswa, nilai dengan kriteria
kurang. Nilai siswa 70 terdapat10 siswa, nilai 75 terdapat 2 siswa dengan kategori
baik. Nilai siswa dengan kategori sangatbaikyaitu nilai 80 terdapat 2 siswa, dan
yaitu:
ditunjukkan pada tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa kategori siswa yang sangat
kurang terdapat 0 siswa atau 0% dari 16 siswa, dan 1 siswa dengan kategori
kurang atau 6,25%. Dan siswa yang berkategori cukup 1 siswa atau 6,25% ,
kategori baik 11 siswa atau 62,5% dan yang sangat baik3 siswa atau 18,75%.
Tabel4.9ObservasiKeterlaksanaanPembelajaran Siklus II
awal diperoleh 100%, dengan rincian nilai membuka pembelajaran skor 4, absensi
eksplorasi skor 12, elaborasi skor 15, dan konfirmasi skor 12. Kegiatan penutup
diperoleh 100% dengan skor 20. Proses pembelajaran dari siklus I mengalami
peningkatan pada siklus II, karena pembelajaran sudah sangat menjadi lebih baik.
d. Refleksi Siklus II
hasil yang menunjukkan lebih baik dari siklus I. Sehingga disiklus II ini
hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dan diolah serta disajikan
dalam bentuk tabel dan yang didiskripsikan baik siklus I maupun siklus II. Pada
55
perbandingan ini juga dapat dengan mudah melihat perbedaan hasil penelitian
dari kemampuan menulis puisi baik setiap siswa maupun secara keseluruhan.
Hasil penelitian siklus 1 diperoleh hasil tes aktivitas siswa dengan jumlah
nilai 745, nilai rata-ratanya adalah 46,56. diperoleh nilai siswa 35 ada satu siswa,
nilai 40 dua siswa, nilai 45 terdapat dua siswa dengan kriteria sangat kurang. Nilai
50 terdapat 7 siswa dan nilai 55 terdapat1 siswa dengan kategori kurang. Nilai
siswa dengan kategori cukup, baik dan sangat baik belum ada.Penelitian siklus II
yang dihadiri 16 siswa. Pada Tabel 4.9 diperoleh kemampuan menulis puisi siswa
dengan menerapkan metode inkuiri dengan jumlah nilai 1155,dengan nilai rata-
rata 72,19 dan persentase aktivitas belajar IPA siswa adalah 87,5%. Terdapat satu
56
orang siswa dengan nilai 60, satu orang siswa dengan nilai 65, sembilan orang
siswa dengan nilai 70, dua orang siswa dengan nilai 75, dua orang siswa dengan
nilai 80, dan 1 orang siswa yang mendapat nilai 90.Nilaiaktivitas pembelajaran
IPA siswa dengan penerapan metode inkuiri telah mengalami perbedaan yang
signifikan, meskipun masih ada 2 orang siswa yang nilainya belum memenuhi
standar yang telah ditentukan. Jadi penelitian tindakan kelas yang peneliti
Siklus I Siklus II
No Kategori Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Siswa Siswa
1 Sangat Kurang 8 50% 0 0%
2 Kurang 8 50% 1 6,25%
3 Cukup 0 0% 2 12,5%
4 Baik 0 0% 10 62,5%
5 Sangat Baik 0 0% 3 18,75%
dijelaskan bahwa kategori siswa yang belum mampu terdapat 8 siswa atau 50%
dari 16 siswa, dan 8 siswa dengan kategori kurang mampu dalam menulis puisi
atau 50%. Dan siswa yang berkategori cukup mampu, mampu dan sangat mampu
belum ada atau 0%. Persentase keberhasilan hasil tes aktivitas siswa siklus II yang
ditunjukkan pada tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa kategori siswa yang belum
mampu terdapat 0 siswa atau 0% dari 16 siswa, dan 1 siswa dengan kategori
kurang mampu atau 6,25%. Dan siswa yang berkategori cukup mampu1 siswa
atau 6,25% , kategori mampu11 siswa atau 62,5% dan yang sangat mampu 3
57
siswa atau 18,75%. Persentase keberhasilan hasil tes aktivitas pembelajaran siswa
secara klasikal pada siklus I adalah 0% dan pada siklus II menjadi 87,5%.
Persentase Persentase
No Kegiatan Guru Peningkatan
Siklus I Siklus I
1 Kegiatan Awal 90% 100% 10%
2 Kegiatan Inti 83,3% 92,5% 9,2%
3 KegiatanPenutup 95% 100% 5%
eksplorasi skor 10, elaborasi skor 30, dan konfirmasi skor 9. Kegiatan penutup
siklus II. Pada kegiatan awal diperoleh 100%, dengan rincian nilai membuka
diperoleh 97,5% dengan rincian eksplorasi skor 12, elaborasi skor 15, dan
konfirmasi skor 12. Kegiatan penutup diperoleh 100% dengan skor 20. Proses
Hasil lembar aktivitas siswa siklus II sudah lebih baik dari siklus I.
Meskipun hasilnya siswa ini masih standar untuk pemula berdasarkan tingkatan
sekolah dasar, namun sudah lebih baik. Karena masih banyak siswa yang belum
58
mencapai target KKM maksimal Namun peneliti dapat mengatakan sudah lebih
berkembang pada siklus II. Hasil penelitian tindakan kelas yang telah di jelaskan
dan dibahas dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perbedaan yang signifikan
menerapkan metode inkuiri. Jadi penelitian pada siklus II dikatakan telah berhasil
dan siklus II ini sebagai akhir dari penelitian ini. Meskipun ada dua orang siswa
yang nilai kemampuannya masih dibawah standar yang telah ditentukan. Namun
nilai siswa tersebut juga telah meningkat dari siklus sebelumnya. Akan tetapi tetap
dapat dikatakan bahwa nilai siswa telah berbeda dan lebih baik dari siklus I.
siswa lebih santai dalam belajar, siswa menjadi lebih senang, tidak merasa bosan
belajar di dalam kelas.. Jika semangat siswa dalam belajar meningkat, maka
diharapkan hasil belajar dan berbagi kemampuan siswa dalam belajar akan
menjadi lebih baik juga. Imajinasi siswa terlihat lebih berkembang dan lebih aktif
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian siklus 1 diperoleh hasil tes aktivitas siswa dengan jumlah
nilai 745, nilai rata-ratanya adalah 46,56. diperoleh nilai siswa 35 ada satu siswa,
nilai 40 dua siswa, nilai 45 terdapat dua siswa dengan kriteria sangat kurang. Nilai
50 terdapat 7 siswa dan nilai 55 terdapat1 siswa dengan kategori kurang. Nilai
siswa dengan kategori cukup, baik dan sangat baik belum ada. Penelitian siklus II
yang dihadiri 16 siswa. Pada Tabel 4.9 diperoleh kemampuan menulis puisi siswa
dengan menerapkan metode inkuiri dengan jumlah nilai 1155,dengan nilai rata-
rata 72,19 dan persentase aktivitas belajar IPA siswa adalah 87,5%. Terdapat satu
orang siswa dengan nilai 60, satu orang siswa dengan nilai 65, sembilan orang
siswa dengan nilai 70, dua orang siswa dengan nilai 75, dua orang siswa dengan
nilai 80, dan 1 orang siswa yang mendapat nilai 90.Nilai aktivitas pembelajaran
IPA siswa dengan penerapan metode inkuiri telah mengalami perbedaan yang
signifikan, meskipun masih ada 2 orang siswa yang nilainya belum memenuhi
standar yang telah ditentukan. Jadi penelitian tindakan kelas yang peneliti
B. Saran
oleh guru :
60
61
1. Subjek penelitian ini yaitu 16 siswa, disarankan bagi peneliti lainnya untuk
dapat melakukan tentang penerapan metode inkuiri pada subjek ini lebih
2. Aspek penerapan yang diteliti ini hanya dua aspek yaitu, penerapan
metodenya dan hasil dari aktivitas siswa. Disarankan bagi peneliti untuk dapat
melakukan penelitian lebih dari kedua aspek atau menggunakan aspek yang
lainnya.
62
DAFTAR PUSTAKA