Anda di halaman 1dari 15

PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)

DALAM PEMBELAJARAN

Disusun oleh :

Ni Kadek Swandewi (2111031057/07)

Ni Kadek Shanty Kusuma Putri (2111031102/12)

Ni Komang Resti Ayu Masrini (2111031177/19)

Ni Ketut Ary Priyanti (2111031272/31)

I Putu Gede Darma Negara (2111031297/35)

Desak Putu Nadila Putri (2111031310/39)

Kelas : C1 Sore Denpasar // Semester : IV

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS DHARMA ACARYA

UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR
Om Swastiatu

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ni Made Anggreni, S.Ag., M.Pd
selaku dosen Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran SD. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Evaluasi


Pembelajaran SD. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang penjelasan
secara ringkas dan jelas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Penilaian Acuan Dalam
Norma (PAN) Dalam Pembelajaran bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Puji syukur kehadirat Sang Hyang Widhi Wasa. Atas rahmat-Nya sehingga penulis
dapat meyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penilaian Acuan Norma (PAN) Dalam
Pembelajaran” dengan tepat waktu.

Denpasar, 13 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................................................1
1.2. MASALAH..............................................................................................................................1
1.3. TUJUAN..................................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................................3
2.1 Penjelasan Prosedur Penilaian Acuan Norma (PAN)..............................................................3
A. Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe 1.....................................................................................4
B. Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe II.....................................................................................6
2.2 Tujuan dan Karakteristik Penilaian Acuan Norma..................................................................9
A. Ciri-ciri Prosedur Penilaian Acuan Norma (PAN)..................................................................9
B. Model Penerapan Penilaian Acuan Norma (PAN)................................................................10
C. Kelebihan dan Kekurangan Prosedur Penilaian Acuan Norma (PAN).................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Menurut Sidney P. Rollins (1979 : 249), “ Evaluation is the process of making
judgments” (evaluasi merupakan proses pembuatan keputusan, dimulai dengan
pengumpulan data-data dan informasi dan akhirnya dibuat suatu kesimpulan).
Sedangkan Benjamin S. Bloom sebagaimana dikutip oleh Suke Silverius (1991 : 4),
menjelaskan bahwa evaluasi merupakan “pengumpulan suatu kenyataan secara
sistematis untuk menetapkan sesuatu”
Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan
evaluasi itu sendiri. Tujuan evaluasi pendidikan ialah untuk mendapat data
pembuktian yang akan menunjukkan sampai di mana tingkat kemampuan dan
keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler.
Evaluasi digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk
mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman
mengajar, belajar, dan metode-metode mengajar yang yang digunakan. Dengan
demikian, dapat dikatakan betapa penting peranan dan fungsi evaluasi dalam proses
belajar-mengajar (Purwanto, 2000 : 5).
Salah satu bentuk akhir evaluasi adalah diperolehnya penilaian yang berbentuk
simbol angka atau huruf. Nilai angka ataupun nilai huruf itu umumnya merupakan
hasil tes dan ujian yang diberikan oleh guru kepada siswa. Untuk memperoleh dan
mengolah nilai-nilai menjadi nilai akhir seorang siswa dapat dilakukan dengan
mengacu kepada kriteria atau patokan tertentu, dan salah satunya adalah dengan
prosedur Penilaian Acuan Norma (PAN).

1.2. MASALAH
Dari latar belakang masalah tersebut dapat kita ambil rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana Penjelasan Prosedur Penilaian Acuan Norma ( PAN ) ?
2. Sebutkan Ciri-ciri Prosedur Penilaian Acuan Norma ( PAN ) !
3. Apa Kelebihan dan kekurangan Prosedur Penilaian Acuan Norma ( PAN ) ?
1.3. TUJUAN
Dari rumusan masalah tersebut, diharapkan dalam makalah ini dapat mencapai
tujuan antara lain :

1. Memahami apa itu Prosedur Penilaian Acuan Norma (PAN)


2. Mengetahui ciri – ciri Prosedur Penilain Acuan Norma (PAN)
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Prosedur Penilaian Acuan Norma
(PAN)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan Prosedur Penilaian Acuan Norma (PAN)


Penilaian acuan norma adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil
belajar siswa terhadap hasil belajar siswa lain dalam kelompoknya (Masidjo, 1995 :
160). Dengan kata lain tinggi rendahnya performan seorang siswa sangat bergantung
pada kondisi performan kelompoknya (Munthe, 2009 : 225).Maka secara singkat
dapat dirumuskan bahwa penilaian acuan Norma adalah penilaian yang dilakukan
dengan mengacu norma kelompok; nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan
dengan nilai-nilai siswa yang lain yang masuk di dalam kelompok itu.
pengertian “norma” dalam hal ini adalah kapasitas atau prestasi kelompok,
sedangkan yang dimaksud dengan “kelompok” di sini adalah semua siswa yang
mengikuti tes tersebut. Jadi, pengertian “kelompok” yang dimaksud dapat berarti
sejumlah siswa dalam suatu kelas, sekolah, rayon, propinsi atau wilayah
PAN berorientasi pada prestasi real yang dapat dicapai oleh kelompok yang
dinyatakan dalam prestasi rata-rata kelompok atau Mean (M) beserta deviasi
standarnya (S) pada kurva normal. Besar prestasi rata-rata kelompok bersama deviasi
standar pada kurva normal dipakai sebagai dasar untuk menentukan batas lulus
atau Passing Score dan skor-skor lain berikut nilai-nilainya. Dengan demikian PAN
sangat tergantung pada besar M dan S yang diperoleh.
Mengingat Mean dan deviasi standar sangat berperan dalam PAN, maka
perhitungan M dan S harus dikuasai oleh guru.Karena perolehan Mean dan deviasi
standar dari berbagai sekolah masih bervariasi, dalam PAN dibedakan Pan tipe I dan
tipe II.
A. Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe 1

Tipe I ini seorang guru menentukan batas lulus atau passing score yang dikaitkan
dengan besar prestasi rata-rata kelompok (M) dan deviasi standar (S). Dengan kata
lain batas lulus atau passing score ditentukan sebesar M + 0.25 di beri nilai cukup.
Untuk nilai-nilai di atas dan di bawah cukup diperhitungkan sebagai berikut :

Skor – Skor Angka Nilai Huruf


M + 2.25S. = 10 A
M + 1.75S. = 9 A
M + 1.25S. = 8 B
M + 0.75S. = 7 B
M + 025S = 6 C
M – 0.25S. = 5 D
M – 0.75S. = 4 D
M – 1.25S. = 3 E
M – 1.75S. = 2 E
M – 2.25S = 1 E
Contoh :
Dari suatu pengukuran prestasi belajar siswa kelas 1 SMU Nusa Dua dalam mata pelajaran
sejarah dengan menggunakan tes karangan (n = 6) diperoleh skor-skor dari 10 siswa kelas 1
(N = 10) sebagai berikut :

NO NAMA SKOR
1. Amir 11
2. Amin 14
3. Aman 7
4. Agus 9
5. Adi 1
6. Ari 6
7. Asih 11
8. Atik 11
9. Ana 7
10. Asis 3
Selain itu diketahui total skor yang seharusnya dicapai = 17, M = 8.0 dan S = 4.0. maka skor-
skor tersebut harus di ubah menjadi nilai-nilai bersimbol angka dan huruf dengan PAN tipe I.
Skor - skor Angkat Nilai huruf

M + 2.25S. = 8.0 + 2,25x4 = 17 10 A


M + 1.75S. = 8.0 + 2,25x4 = 15 9 A
M + 1.25S. = 8.0 + 2,25x4 = 13 8 B
M + 0.75S. = 8.0 + 2,25x4 = 11 7 B
M + 025S = 8.0 + 2,25x4 = 9 6 C
M – 0.25S. = 8.0 – 2,25x4 = 7 5 D
M – 0.75S. = 8.0 – 2,25x4 =5 4 D
M – 1.25S. = 8.0 – 2,25x4 = 3 3 E
M – 1.75S. = 8.0 – 2,25x4 = 1 2 E
M – 2.25S = 8.0 – 2,25x4 = -1 1 E

Skor – skor = Nilai Angka Skor - skor Nilai Huruf


17 = 10 15=17 A
15-16 =9 11=14 B
13-14 =8 9=10 C
11-12 =7 5=8 D
9-10 =6 -1=4 E
7-8 =5
5-6 =4
3-4 =3
1-2 =2
-1-0 =1

Jadi nilai yang diperoleh 10 siswa adalah :

no nama skor Nilai angka Nilai huruf


1 Amir 11 7 B
2 Amin 14 8 B
3 Aman 7 5 D
4 Agus 9 6 C
5 Adi 1 2 E
6 Ari 6 4 D
7 Asih 11 7 B
8 Atik 11 7 B
9 Ana 7 5 D
10 Asis 3 3 E
B. Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe II

Tipe II ini seorang guru menentukan batas lulus yang dikaitkan dengan Mean (M) dan
deviasi standar (S). Dengan kata lain batas lulus ditentukan sebesar M – 1S diberi
nilai cukup. Dibandingkan dengan PAN tipe I, passing scorePAN tipe II boleh
dikatakan lebih rendah.
Setelah passing score untuk nilai cukup ditentukan, nilai-nilai lain di atas dan di
bawah cukup diperhitungkan.

Skor – skor Nilai huruf

Di atas M + 25 = A
M + 1S dan M + 2S = B
M – 1S dan M + 1S = C
M – 2S dan M – 1S = D
Di bawah M – 2S = E

Skor - skor Nilai angka


M +2.5S dan M + 3S = 10
M +2 S dan M + 2.5S = 9
M +1.5S dan M +2. S = 8
M +1 S dan M +1.5S = 7
M -1 S dan M +1. S = 6
M -1.5S dan M -1. S = 5
M -2 S dan M -1.5S = 4
M -2.5S dan M -2 S = 3
M -3 S dan M -2.5S = 2
Di bawah M – 3S 1
Kemudian skor-skor dari mata pelajaran sejarah tersebut di atas dinilai dengan
PAN tipe II, maka diperoleh nilai-nilai yang bersimbol huruf dan angka sebagai
berikut :

Skor-Skor Nilai Huruf

Di atas M + 2S = 8 + 2x4 : 16 =A
M + 1S dan M + 2S = 8 + 1x4 : 12 dan 8 + 2x4 : 16 =B
M – 1S dan M + 1S = 8 - 1x4 : 4 dan 8 + 1x4 : 12 =C
M – 2S dan M – 1S = 8 - 2x4 : 0 dan 8 - 1x4 : 4 =D
Di bawah M – 2S = 8 - 2x4 : 0 =
E

Karena M + 1S merupakan batas bawah dari nilai B (12), batas atas dari
nilai C menjadi : M + 1S – 1 (12 – 1 = 11). Begitu pula karena M – 1S
merupakan batas bawah dari nilai C (4), batas atas dari nilai D menjadi: M – 1S
– 1 (4 – 1 = 3). Apabila skala tersebut disederhanakan, maka,

Skor-Skor Nilai Huruf

17 ( di atas 16 ) = A
12 – 16 = B
4 – 11 ( 12 – 1 ) = C
0–3(4–1) = D
-1 ( di bawah ) = E

Skor-skor Nilai Angka

M + 2.5S dan M + 3 S = 8 + 2.5x4 : 18 dan 8 + 3x4 : 20 = 10


M + 2 S dan M + 2.5S = 8 + 2x4 : 16 dan 8 + 2.5x4 : 18 =9
M + 1.5S dan M + 2 S = 8 + 1.5x4 : 14 dan 8 + 2x4 : 16 =8
M + 1 S dan M + 1.5 S = 8 + 1x4 : 12 dan 8 + 1.5x4 : 14 =7
M - 1 S dan M + 1 S = 8 - 1x4 : 4 dan 8 + 1x4 : 12 =6
M - 1.5S dan M - 1 S = 8 - 1.5x4 : 2 dan 8 - 1x4 : 4 =5
M - 2 S dan M - 1.5 S = 8 - 2x4 : 0 dan 8 - 1.5x4 : 2 =4
M - 2.5S dan M - 2 S = 8 - 2.5x4 : -2 dan 8 - 2x4 : 0 = 3
M - 3 S dan M - 2.5 S = 8 - 3x4 : -4 dan 8 - 2.5x4 : -2 = 2
Di bawah M - 3S = 8 - 3x4 : -4 = 1
Apabila skala tersebut disederhanakan, maka menjadi:

Skor-skor Nilai Angka

18 – 20 = 10
16 – 17 (18 – 1) = 9
14 – 15 (16 – 1) = 8
12 – 13 (14 – 1) = 7
4 – 11 (12 – 1) = 6
2 – 3 (4 – 1) = 5
0 – 1 (2 – 1) = 4
-2 - -1 (0 – 1) = 3
-4 - -3 (-2 – 1) = 2
-5 (-4 – 1 ) = 1

Jadi nilai yang diperoleh siswa adalah :

No. Nama Skor Nilai Nilai


Angka Huruf
1 Amir 11 6 C
2 Amin 14 8 B
3 Aman 7 6 C
4 Agus 9 6 C
5 Adi 1 4 D
6 Ari 6 6 C
7 Asih 11 6 C
8 Atik 11 6 C
9 Ana 7 6 C
10 Asis 3 5 D
2.2 Tujuan dan Karakteristik Penilaian Acuan Norma
Tujuan penilaian acuan norma adalah untuk mengetahui kedudukan peserta didik
dalam kelompoknya (dalam kelas). Oleh karena itu butir-butir soal yang dipakai dalam
ujian tidak boleh terlalu sukar atau terlalu mudah, sehingga kisaran indeks
kesukarannya 0,3 sampai 0,7. Disamping itu harus dapat membedakan mana peserta
didik yang pandai dan yang tidak pandai. (Djemari, 2008)

Karakteristik peniaian acuan norma:


1. Terdapat unsur kompetitif
2. Sangat baik untuk penilaian afektif dan kognitif
3. Tidak dapat untuk menilai kemampuan skill atau materi tertentu
4. Tidak dapat memberi interpretasi secara langsung pada suatu skala
5. Nilai tidak mencerminkan kemampuan yang rinci

A. Ciri-ciri Prosedur Penilaian Acuan Norma (PAN)

PAN (Penilaian Acuan Norma) memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya:


1. Penilaian acuan norma biasanya digunakan menentukan posisi kemampuan
setiap peserta didik dalam komunitasnya seperti di kelas, di sekolah, dan
sebagainnya.
2. Penilaian acuan norma bersifat relatif artinya dapat berubah sesuai kondisi dan
kebutuhan siswa.
3. Nilai dari hasil penilaian acuan norma hanya menunjukkan peringkat siswa
dalam kelompoknya bukan menunjukkan seberapa pemahaman dan penguasaan
siswa terhadap materi yang diteskan.
4. Penilaian acuan norma menggunakan rentangan tingkat pengguasaan seseorang
terhadap kelompoknya mulai dari tingkat sangat istimewa sampai tingkat yang
mengalami kesulitan belajar serius.

Aunurrahma (2009:29) melakukan analisis terhadap ciri-ciri penilaian acuan norma


sebagai berikut :
1. Penilaian acuan norma digunakan untuk menentukan rangking siswa dalam
kelompoknya, bukan digunakan untuk menentukan kelulusan seseorang.
2. Penilaian acuan norma hanya mengandalkan perangkat dan nilai tunggal.
3. Penilaian acuan norma menggarisbawahi perbedaan prestasi yang ada pada
sisiwa.
4. Penilaian acuna norma difungsikan untuk memetakan perbandingan antar siswa
dengan memberi nilai dan rangking pada masing-masing siswanya.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri PAN (Penilaian
Acuan Norma) diantaranya terdapat unsur kompetitif dengan penentuan rangking,
sangat cocok digunakan untuk penilaian afektif dan kognitif, nilai tidak
mencerminkan kemampuan rinci (hanya dalam bentuk rata-rata), dan tidak dapat
menilai kemampuan skil atau materi tertentu.

B. Model Penerapan Penilaian Acuan Norma (PAN)

Penilaian yang menggunakan acuan norma pada dasarnya menggunakan kurva


normal sebagai alat untuk membandingkan angka yang diperoleh setiap peserta didik.
Patokan akan ikut naik jika hasil ujian peserta didik mendapat nilai yang baik. Dan
patokan bisa ikut turun jika hasil ujian peserta didik mendapat nilai yang kurang baik.
Penilaian ini bisa membuat persaingan antara peserta didik yang tidak sehat dan
dianggap kurang adil karena dalam penerapan PAN penempatan skor peserta didik
dilakukan tanpa memandang kesulitan suatu tes secara teliti.

Contoh acuan norma dalam menentukan nilai peserta didik :


Dalam kelas IPA terdiri dari 10 peserta didik yang semuanya mengikuti tes dengan
nilai mentah 50,50, 45,45,40,40,40,35,35 dan 30.
Jika penilaian menggunakan PAN, maka peserta tes yang mendapatkan nilai tertinggi
(50) akan mendapatkan nilai tertinggi, misalnya 10 dan nilai yang berada di bawahnya
akan mendapatkan nilai secara proporsional : 9, 9, 8, 8, 8, 7, 7, 6.

Jadi model penerapan PAN (Penilaian Acuan Norma) dapat dilakukan dengan
mendata skor mentah, kemudian menentukan skor maksimum dengan melihat peserta
yang mendapatkan nilai tertinggi. Setelah menemukan dua data tersebut langkah
selanjutnya mentranformasikan kedalam rumus Skor mentah/ skor maximum x 10

C. Kelebihan dan Kekurangan Prosedur Penilaian Acuan Norma


(PAN)

Kelebihan penilaian acuan Norma, antara lain :


1. Asumsi bahwa tingkat kinerja yang sama diharapkan terjadipada setiap
kelompok mahasiswa
2. Hasil kelompok tengah (mean group) cocok dengan persentase untuk setiap
tahun
3. Bermanfaat untuk membandingkan mahasiswa lintas mata kuliah dan
memberikan hadiah atau penghargaan utama untuk sejumlah mahasiswa
tertentu
4. Mendukung ide tradisional kekauan akademis dan menggunakan standar
Kekurangan penilaian acuan Norma, antara lain :
1. Sedikit menyebutkan tujuan pembelajaran atau kompetensi mahasiswa : apa
yang mereka ketahui atau dapat mereka lakukan
2. Sedikit menyebutkan kualitas pembelajaran
3. Tidak fair karena peringkat mahasiswa tidak hanya tergantung pada tingkat
prestasi sendiri, tetapi juga atas prestasi mahasiswa lain
4. Tidak dapat diandalkan: mahasiswa yang gagal sekarang mungkin dapat
lulus pada tahun berikutnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada
norma kelompok yaitu nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dengan nilai-nilai
siswa yang lain dalam satu kelompok.
Penilaian jenis ini setidaknya mempunyai dua tipe, untuk penggunaanya disesuaikan
dengan keadaan peserta didik maupun sekolah sendiri. Namun bagaimanapun suatu konsep
sebagus apapun tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan begitu pula dalam prosedur
penilaian ini yang tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai