Anda di halaman 1dari 1

RESENSI BUKU ORANG ORANG DI PERSIMPANGAN KIRI JALAN

Buku ini sebenernya bukan tentang perjalanan PKI secara menyeluruh, tapi seperti halnya skripsi atau
karya ilmiah, dia merupakan studi kasus dari satu fenomena khusus. Di sini, kasus yang mau diangkat
Soe adalah tentang pemberontakan Madiun oleh Musso, salah satu fenomena sejarah yang banyak
diungkit juga di buku-buku sejarah anak SMA. Dalam skripsinya, ia menganalisa sebab-sebab meletusnya
pemberontakan Madiun yang memakan banyak korban jiwa itu.

Diawali tentang sekelumit kisah-kisah tokoh yang jadi pelopor perkembangan PKI di Indonesia, tentu
saja termasuk pula Musso, yang disebut-sebut sebagai penggerak pemberontakan. Di sini disebutkan
tokoh-tokoh besar di depan layar, yang mungkin udah sering kita dengar namanya, seperti Musso itu,
Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Amir Sjarifudin, dan lain-lain. D.N. Aidit malah kurang banyak disebut,
mungkin karena D.N. Aidit masih generasi muda waktu itu.

Selanjutnya, Soe membatasi tulisannya dalam pergolakan internal di tengah-tengah PKI, dimulai dengan
pecahnya PKI menjadi dua kubu, yaitu grup Alimin-Sardjono dan grup Tan Malaka. Dan dari perpecahan
ini, PKI mulai mengalami kemunduran dari segi ideologis, yang berdampak pada situasi psikologis dalam
tubuh PKI sendiri.

Nggak seperti buku sejarah lainnya, tulisan Soe Hok Gie ini nggak digambarkan berdasarkan kronologis
yang kaku, jadi kalau detail-detail kayak masuknya pengaruh komunisme di Indonesia dibawa sama
siapa, dan kapan terjadinya, nggak disebutkan di sini. Soe lebih mementingkan situasi sosial dan
psikologis yang menjadi dasar masuknya paham sosialisme-komunisme di Indonesia. Salah satunya ya,
keinginan rakyat untuk mengubah situasi sosial-politik yang masih bernapaskan feodalisme.

Anda mungkin juga menyukai