Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muh.

Akbar Setiawan
NIM : 210204502008
Kelas : PTE 02
Matkul : Transmisi Daya Listrik

Tugas 1

1. Gambarkan dan jelaskan komponen utama sistem tenaga listrik serta fungsinya masing-masing
2. Gambarkan dan jelaskan komponen utama saluran transmisi
3. Jelaskan jenis-jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi
4. Jelaskan arti penting energi listrik bagi umat manusia dewasa ini
5. Kemajuan suatu negara dapat diukur dari tingkat komsumsi energy listriknya. Analisis apakah
pernyataan tersebut dapat diterima. Buktikan dengan data-data tentang komsumsi energi listrik
berbagai negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Data-data dapat diperoleh dari
berbagai sumber misalnya jurnal ilmiah, media online, majalah ataupun internet

Jawaban :

1. Sistem tenaga listrik memiliki beberapa komponen utama yang bekerja bersama untuk
menghasilkan, mentransmisikan, dan mendistribusikan listrik. Berikut adalah beberapa
komponen utama beserta fungsinya:

1. Pembangkit Listrik:
Fungsi: Merupakan pusat produksi listrik. Pembangkit listrik dapat menggunakan
berbagai sumber energi, seperti batu bara, gas alam, minyak bumi, air (hidro), angin
(wind), matahari (surya), dan nuklir.

2. Transformator:
Fungsi: Mengubah tegangan listrik dari pembangkit menjadi tegangan yang sesuai untuk
transmisi melalui jaringan listrik. Ada transformator step-up untuk meningkatkan
tegangan (transmisi) dan transformator step-down untuk menurunkan tegangan
(distribusi).

3. Saluran Transmisi:
Fungsi: Mengirim listrik dari pembangkit ke pusat distribusi. Saluran transmisi memiliki
tegangan tinggi untuk mengurangi kerugian energi selama perjalanan melalui jarak yang
panjang.

4. Stasiun Pusat Distribusi:


Fungsi: Menerima listrik dari saluran transmisi dan mendistribusikannya ke berbagai
daerah melalui jaringan distribusi. Di stasiun ini, tegangan dapat diubah sesuai
kebutuhan.
5. Jaringan Distribusi:
Fungsi: Menyebarkan listrik dari stasiun pusat distribusi ke rumah, perusahaan, dan
fasilitas umum lainnya. Tegangan diubah kembali menggunakan transformator distribusi
sebelum mencapai konsumen.

6. Meter Listrik:
Fungsi: Mengukur jumlah listrik yang dikonsumsi oleh pengguna. Ini digunakan untuk
penagihan dan pemantauan konsumsi energi.

7. Pengontrol dan Pemutus Arus:


Fungsi: Mengendalikan aliran listrik dan memberikan perlindungan terhadap kelebihan
beban atau gangguan lainnya. Pemutus arus memutus aliran listrik jika diperlukan.

8. Konsumen:
Fungsi: Merepresentasikan akhir dari rantai pasok listrik. Ini mencakup rumah tangga,
perusahaan, industri, dan fasilitas lain yang menggunakan listrik untuk berbagai
keperluan.

9. Sistem Kontrol dan Monitoring:


Fungsi: Memantau dan mengendalikan operasi seluruh sistem tenaga listrik. Ini
melibatkan pemantauan tingkat beban, tegangan, arus, dan pengelolaan gangguan untuk
memastikan ketersediaan dan keandalan listrik.

2. Saluran transmisi merupakan bagian penting dalam sistem tenaga listrik untuk mentransfer listrik
dari pembangkit ke pusat distribusi atau antara pusat distribusi. Berikut adalah komponen utama
saluran transmisi beserta penjelasan fungsinya:

1. Tiang Transmisi:
Deskripsi: Struktur vertikal yang mendukung kabel transmisi dan peralatan pendukung
lainnya.
Fungsi: Menopang kabel transmisi dan peralatan tambahan, seperti isolator, untuk
menjaga keandalan dan kestabilan saluran.

2. Kabel Transmisi:
Deskripsi: Konduktor listrik yang menghantarkan listrik dari satu titik ke titik lain.
Fungsi: Menghantarkan energi listrik dengan minimum kerugian dari pembangkit menuju
pusat distribusi atau stasiun transformasi.

3. Isolator:
Deskripsi: Bahan non-konduktif yang mendukung dan memisahkan kabel transmisi dari
tiang atau struktur pendukung.
Fungsi: Mencegah aliran listrik ke tanah atau tiang transmisi, menjaga keamanan dan
keandalan saluran transmisi.
4. Pemutus Arus (Circuit Breaker):
Deskripsi: Perangkat yang dapat memutus aliran listrik jika terjadi gangguan atau
kelebihan arus.
Fungsi: Memberikan perlindungan terhadap kegagalan sistem dan mencegah kerusakan
lebih lanjut.

5. Transformator Daya:
Deskripsi: Perangkat yang mengubah tegangan listrik, baik meningkatkan (step-up) atau
menurunkan (step-down), untuk keperluan transmisi atau distribusi.
Fungsi: Menyesuaikan tegangan untuk mengurangi kerugian energi selama transmisi dan
distribusi.

6. Pendukung dan Penegak Kabel (Spacer dan Conductor Support):


Deskripsi: Struktur tambahan untuk mendukung dan menjaga jarak antara kabel
transmisi.
Fungsi: Mencegah kontak fisik antara kabel transmisi dan memastikan pemisahan yang
cukup untuk menghindari arus bocor atau korsleting.

7. Pembumian (Grounding) dan Perlindungan Petir:


Deskripsi: Sistem yang membumikan struktur dan mengalirkan listrik petir ke tanah.
Fungsi: Melindungi saluran transmisi dari kerusakan akibat petir dan memberikan jalur
bumi untuk aliran arus berlebih.

8. Sistem Monitoring dan Kontrol:


Deskripsi: Perangkat dan sistem untuk memantau kondisi saluran transmisi.
Fungsi: Memantau suhu, tegangan, arus, dan kondisi lainnya untuk mendeteksi gangguan
atau kegagalan serta memberikan kontrol otomatis jika diperlukan.

3. Pada saluran transmisi, kawat penghantar merupakan komponen kritis yang digunakan untuk
menghantarkan energi listrik dari satu titik ke titik lainnya. Berbagai jenis kawat penghantar
digunakan tergantung pada kebutuhan teknis dan ekonomis dari sistem tenaga listrik. Beberapa
jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi meliputi:

1. Kawat Baja Tegangan Tinggi (High-Tension Steel):


Deskripsi: Kawat yang terbuat dari baja dan memiliki daya tahan yang tinggi.
Keunggulan: Daya tahan yang tinggi membuatnya cocok untuk digunakan pada saluran transmisi
dengan tegangan tinggi. Tahan terhadap deformasi dan korosi.

2. Kawat Baja Tegangan Rendah (Low-Tension Steel):


Deskripsi: Kawat baja dengan kekuatan yang lebih rendah daripada kawat baja tegangan tinggi.
Keunggulan: Digunakan pada saluran transmisi dengan tegangan lebih rendah dan memiliki biaya
produksi yang lebih rendah.
3. Kawat Aluminium:
Deskripsi: Konduktor yang terbuat dari aluminium.
Keunggulan: Lebih ringan daripada kawat baja, sehingga mengurangi beban pada struktur
pendukung. Cocok untuk digunakan pada saluran transmisi yang membutuhkan berat yang lebih
ringan.

4. Kawat Aluminium Paduan:


Deskripsi: Aluminium yang dicampur dengan paduan lain untuk meningkatkan kekuatan dan daya
tahan.
Keunggulan: Kombinasi kekuatan aluminium dan sifat-sifat paduan yang meningkatkan performa
konduktor pada tegangan tinggi.

5. Kawat Tembaga:
Deskripsi: Konduktor yang terbuat dari tembaga.
Keunggulan: Memiliki konduktivitas yang sangat baik, sehingga cocok untuk saluran transmisi
yang membutuhkan performa yang sangat baik. Namun, lebih berat dan lebih mahal
dibandingkan aluminium.

6. Kawat Paduan Aluminium dan Tembaga:


Deskripsi: Kombinasi aluminium dan tembaga untuk menggabungkan keunggulan keduanya.
Keunggulan: Menawarkan kompromi antara konduktivitas tinggi tembaga dan bobot yang lebih
ringan dari aluminium.

7. Kawat Aluminium Paduan Diperkuat Baja (Aluminum Conductor Steel Reinforced - ACSR):
Deskripsi: Konduktor yang terdiri dari inti aluminium dan lapisan baja untuk kekuatan tambahan.
Keunggulan: Kombinasi ringan aluminium dan kekuatan baja menjadikannya populer untuk
saluran transmisi dengan beban berat dan kondisi cuaca ekstrem.

4. Energi listrik memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia dewasa ini, dan
dampaknya melibatkan banyak aspek kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa arti penting
energi listrik bagi umat manusia ini:

1. Fasilitas Hidup Sehari-hari:


Energi listrik memberikan daya untuk berbagai fasilitas yang menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan sehari-hari, seperti penerangan, pemanas, pendingin udara, dan peralatan elektronik
rumah tangga.

2. Industri dan Produksi:


Industri dan sektor produksi membutuhkan energi listrik sebagai sumber daya utama untuk
menjalankan mesin, peralatan, dan sistem produksi. Tanpa energi listrik, produktivitas dan
kemajuan di berbagai sektor industri akan terhambat.
3. Teknologi dan Komunikasi:
Sistem teknologi dan komunikasi, termasuk internet, komputer, dan perangkat mobile,
bergantung pada pasokan energi listrik yang stabil. Energi listrik mendukung konektivitas global
dan pertukaran informasi yang cepat.

4. Kesehatan dan Perawatan Medis:


Fasilitas kesehatan dan perawatan medis sangat bergantung pada energi listrik untuk
menjalankan peralatan medis, seperti MRI, CT scan, peralatan laboratorium, serta menyediakan
daya untuk penerangan dan pendinginan.

5. Pendidikan dan Penelitian:


Institusi pendidikan dan pusat penelitian memerlukan energi listrik untuk mendukung aktivitas
pengajaran, penelitian, dan pengembangan teknologi. Laboratorium, proyek riset, dan
penggunaan teknologi digital dalam pendidikan membutuhkan pasokan listrik yang andal.

6.Transportasi dan Mobilitas:


Sistem transportasi modern, seperti kereta api listrik, mobil listrik, dan kendaraan berbasis bahan
bakar listrik, semakin menjadi fokus untuk mengurangi dampak lingkungan. Ini mendorong
ketergantungan pada energi listrik sebagai sumber daya penggerak transportasi.

7.Keamanan dan Pemantauan:


Sistem keamanan, termasuk pencahayaan jalan, kamera pengawas, dan sistem pemantauan
keamanan, bergantung pada energi listrik untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

8.Pertanian dan Pangan:


Industri pertanian modern memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan mesin pertanian,
irigasi, dan fasilitas penyimpanan dan pengolahan pangan. Energi listrik juga mendukung rantai
pasokan makanan global.

9.Pemberdayaan Ekonomi:
Energi listrik berperan dalam memberdayakan ekonomi dengan menyediakan sumber daya yang
diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor.
Dengan begitu banyak aspek kehidupan yang tergantung pada energi listrik, ketersediaan dan
keandalan pasokan listrik menjadi kritis untuk menjaga stabilitas dan perkembangan masyarakat
modern. Pemenuhan kebutuhan energi yang efisien dan berkelanjutan juga menjadi tantangan
penting untuk masa depan.
5. Pernyataan bahwa kemajuan suatu negara dapat diukur dari tingkat konsumsi energi listriknya
tidak sepenuhnya dapat diterima. Meskipun konsumsi energi listrik dapat menjadi indikator
penting bagi kemajuan suatu negara, namun hal ini tidak selalu berlaku untuk semua negara.
Beberapa negara mungkin memiliki tingkat konsumsi energi listrik yang tinggi karena faktor-faktor
seperti populasi yang besar, kepadatan penduduk, atau sektor industri yang berkembang pesat.
Sebaliknya, beberapa negara mungkin memiliki tingkat konsumsi energi listrik yang rendah karena
faktor-faktor seperti keterbatasan sumber daya atau kurangnya akses ke teknologi energi yang
efisien. Sebagai contoh, menurut data dari World Bank pada tahun 2018, negara-negara dengan
tingkat konsumsi energi listrik tertinggi adalah Qatar, Islandia, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan
Bahrain. Namun, negara-negara ini memiliki populasi yang relatif kecil dan sektor industri yang
berkembang pesat, sehingga tingkat konsumsi energi listriknya tinggi. Di sisi lain, negara-negara
dengan tingkat konsumsi energi listrik terendah adalah Burundi, Malawi, Uganda, Togo, dan
Ethiopia. Namun, negara-negara ini memiliki populasi yang besar dan keterbatasan sumber daya,
sehingga tingkat konsumsi energi listriknya rendah.Dengan demikian, meskipun konsumsi energi
listrik dapat menjadi indikator penting bagi kemajuan suatu negara, namun hal ini tidak selalu
berlaku untuk semua negara. Faktor-faktor lain seperti populasi, sektor industri, dan keterbatasan
sumber daya juga harus dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai