Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MAKALAH

PENYESUAIAN IJAZAH DAN KENAIKAN PANGKAT

OPTIMALISASI PEMBERIAN HAK-HAK NARAPIDANA PADA KEGIATAN PEMBINAAN


KEMANDIRIAN DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS I BLITAR

DISUSUN OLEH :

NAMA : MERIK YUDIANTO


NIP : 19860717 201012 1 002

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


KANTOR WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS I BLITAR
TAHUN 2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum yang
berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945, Salah satu
hukum yang mengatur ketertiban masyarakat adalah hukum pidana
yang merupakan hukum sanksi. Hukum pidana dapat membatasi
kebebasan seseorang dengan menjatuhkan pidana penjara atau
kurungan. seiring perkembangan zaman, dimulai dari pola Deterence
atau penjeraan, hingga sekarang Pemasyarakatan merupakan suatu
cerminan kepribadian bangsa Indonesia, dalam hal ini berpedoman
pada dasar Negara Pancasila. Selain itu makna pada Sila kedua
”Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan Dr. Sahardjo yang bergelar
Doctor Honoris Causa dari Universitas Indonesia, di Istana Negara
tanggal 5 juli 1963 berpidato yang berisinya sebagai berikut :

”……Dibawah Pohon Beringin Pengayoman yang telah kami tetapkan


untuk menjadi penyuluh bagi petugas dalam memperlakukan
Narapidana. Maka tujuan pidana penjara kami rumuskan Disamping
menimbulkan rasa derita pada terpidana karena dihilangkannya
kemerdekaan, bergerak, bertaubat. Mendidik supaya ia menjadi seorang
anggota masyarakat sosialis Indonesia yang berguna. Dengan singkat
tujuan pidana penjara adalah Pemasyarakatan…”

Adapun dalam penyusunan Makalah ini adalah bentuk dari


pengaplikasian dari keilmuan Tingkat Sarjana S1 dan evaluasi praktek
dilapangan selama menjadi pegawai di LPKA Kelas I Blitar. Adapun unit
pelaksana teknisnya dibawah Dirjen Pemasyarakatan adalah sebagai
berikut; Lapas, Rutan, Rupbasan dan Bapas. Dimana di dalamnya
mengedepankan pembinaan warga binaan atau anak didik
pemasyarakatan guna bisa kembali sebagai manusia Indonesia
seutuhnya ke dalam masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan.

B. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai Penulis dalam
penulisan laporan makalah ini adalah:

1. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap pelaksanaan fungsi


pemasyarakatan terhadap warga binaan pemasyarakatan yang
dilakukan Lembaga Pemasyarakatan. Untuk peningkatan
pemahaman serta pengetahuan dalam bidang keterampilan
pegawai pada Unit Pelaksana Teknis Lapas,Rutan atau LPKA.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan yang diberikan pada
Warga Binaan atau Anak Didik Pemasyarakatan serta jenis-jenis
dari pembinaan kemandirian tersebut.
3. Untuk mengetahui cara pengoptimalan kegiatan pembinaan
kemandirian dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang
kurang memadai di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I
Blitar.
4. Sebagai syarat mengikuti Seleksi Kenaikan Pangkat Penyesuaian
Ijazah Strata I Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Tahun Anggaran 2024.
C. Ruang Lingkup
Pembahasan pada laporan makalah ini adalah membahas terkait
pemenuhan hak-hak narapidana dalam pelaksanaan program
pembinaan yang kemudian dikaitkan dengan teori kebutuhan oleh (
Needs ). Penulisan ini berfokus pada bagaimana pemenuhaan hak-hak
narapidana dalam menjalankan pelaksansaan program pembinaan agar
berjalan dengan baik dan narapidana dapat mengikuti program
pembinaan meski dengan sarana dan prasarana yang ada.
A. Gambaran Umum UPT
Lapas Anak Blitar berdiri sejak tahun 1881 zaman Kolonial Belanda
diatas tanah seluas 111.593 m2 yang sebelumnya merupakan pabrik
minyak bernama Insulinde milik pemerintah Kolonial Belanda. Kemudian
gedung tersebut berubah fungsi menjadi tempat untuk mendidik anak
yang melanggar hukum yang pada saat itu dikenal sebagai Rumah
Pendidikan Negara (RPN) dan penghuninya disebut dengan Anak Raja.
Tahun 1948 Rumah Pendidikan Negara (RPN) dibumihanguskan
oleh Belanda pada Agresi Militer Belanda II dan kembali dibangun oleh
Pemerintah Indonesia pada tahun 1958 yang kemudian diresmikan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Prof. Dr. Sahardjo, S.H. pada
tanggal 12 Januari 1962. Menindaklanjuti lahirnya Sistem
Pemasyarakatan pada 27 April 1964, Rumah Pendidikan Negara (RPN)
diubah menjadi Lapas Anak Blitar pada tanggal 26 Februari 1985 yang
kemudian diubah menjadi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I
Blitar pada tanggal 05 Agustus 2015 hingga saat ini.
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Blitar terletak di Jl. Bali
No. 76 Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar,
66137 dengan luas bangunan 25.172 m2. Bangunan Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas I Blitar tersebut merupakan cagar budaya
dari pemerintah Kolonial Belanda. Keadaan bangunan tersebut masih
tetap utuh dan tidak berubah meskipun sudah sering mengalami renovasi.
Bangunan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Blitar terdiri dari 5
(lima) blok atau wisma yaitu Wisma Anggrek, Wisma Bougenvile, Wisma
Cempaka, Wisma Dahlia, Wisma Melati (Wanita) yang dapat menampung
kapasitas hingga 400 orang.
1. Visi dan Misi
a. Visi
Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan
penghidupan Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai individu,
anggota masyarakat dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa
(membangun manusia mandiri) dan mengembangkan LPKA yang
ramah anak, bebas dari pemerasa, kekerasan dan penindasan.
b. Misi
1) Melaksanakan pelayanan dan perawatan tahanan, pembinaan
danbimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan;
2) Menempatkan Anak sebagai subjek dalam menangani
permasalahantentang Anak;
3) Publikasi tentang hak Anak dan perlindungan anak yang
bermasalahdengan hukum;
4) Melaksanakan wajib belajar 9 (sembilan) tahun.

2. Dasar Hukum
Dasar hukum dibentuknya Lembaga Pembinaan Khusus Anak
KelasI Blitar yaitu:
a. UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan;
b. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
c. UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

3. Tugas dan Fungsi


Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.01-Pr.07.03
Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemasyarakatan, Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Blitar
mempunyai tugas melaksanakan pemasyarakatan kepada narapidana
atau anak didik. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas I Blitar menyelenggarakan fungsi:
a. Melakukan pembinaan kepada Narapidana / Anak Didik;
b. Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola
hasilkerja;
c. Melakukan bimbingan sosial/ kerohanian kepada Narapidana /
AnakDidik;
d. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lapas;
e. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

4. Jenis Pembinaan
Jenis pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I
Blitarterdiri atas:
a. Pembinaan Kepribadian
1) Fisik meliputi olahraga, pendidikan formal, rekreasi, kesenian,
perpustakaan, pramuka, dan kesehatan.
2) Sosial meliputi menerima kunjungan keluarga.
3) Mental dan spiritual meliputi agama, ceramah-ceramah, dan
pesantren kilat.
b. Pembinaan Kemandirian (Keterampilan/ Lifeskill)
Pembinaan kemandirian meliputi menjahit, menganyam, berkebun,
beternak, handycraft, barbershop/potong rambut, dan lainnya.

5. Data Anak Didik


Jumlah penghuni Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Blitar
per 31 Januari 2024 sebanyak 83 orang dengan distribusi sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Distribusi Anak Berdasarkan Usia

Usia Jumlah

< 15 tahun - orang


15 s.d. 18 tahun 81 orang
> 18 tahun 2 orang
Jumlah 83 orang
Sumber: Seksi Registrasi dan Klasifikasi
6. Data Kepegawaian
Jumlah pegawai di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I
Blitarper 31 Januari 2024 sebanyak 72 orang dengan distribusi sebagai
berikut:

Tabel 3. 2 Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-Laki Wanita

44 orang 28 orang
Sumber: Sub Bagian Umum LPKA Kelas I Blitar

Tabel 3. 3 Distribusi Pegawai Berdasarkan


Fungsi

Fungsi Jumlah

Struktural 15 orang
Satuan Pengamanan 46
orangPembina Pemasyarakatan 9 orang
Dukungan Teknis 9 orang
Kesehatan 3 orang
Sumber: Sub Bagian Umum LPKA Kelas I Blitar

Tabel 3. 4 Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan

Golongan Jumlah

Golongan IV 5 orang
Golongan III 35 orang
B. Golongan II 42 orang
Sumber: Sub Bagian Umum LPKA Kelas I Blitar

B. Struktur Organisasi UPT


Struktur organisasi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I
Blitaradalah sebagai berikut:
Gambar 3. 1 Struktur Ogranisasi LPKA Kelas I Blitar

Sumber: Sub Bagian Umum LPKA Kelas I Blitar


C. Struktur Organisasi Bidang/Bagian/Unit UPT
Struktur organisasi per bagian di Lembaga Pembinaan Khusus
AnakKelas I Blitar adalah sebagai berikut:
1. Sub. Bagian Umum
Gambar 3. 2 Struktur Organisasi Sub Bag Umum

Sumber: Sub Bagian Umum LPKA Kelas I Blitar


Sub. Bagian Umum memiliki tugas yaitu melakukan urusan tata usaha
dan rumah tangga dengan menyelenggarakan fungsi yaitu melakukan
urusan perlengkapan kantor, kepegawaian dan keuangan; serta
melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

2. Seksi Registrasi dan Klasifikasi


Gambar 3. 3 Struktur Organisasi Seksi Registrasi & Klasifikasi

Sumber: Sub Bagian Umum LPKA Kelas I Blitar


Seksi Registrasi dan Klasifikasi memiliki tugas melakukan registrasi dan
membuat statistik serta dokumentasi sidik jari Anak, dengan
menyelenggarakan fungsi yaitu melakukan pengurusan registrasi Anak,
penilaian TPP, remisi, PB, KIA, dan pengklasifikasian Anak.
3. Seksi Pembinaan
Gambar 3. 4 Struktur Organisasi Seksi Pembinaan

Sumber: Sub Bagian Umum LPKA Kelas I Blitar


Seksi Pembinaan memiliki tugas memberikan bimbingan
pemasyarakatan kepada Anak, memberikan bimbingan kerja,
mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja dengan
menyelenggarakan fungsi yaitu memberikan bimbingan
pemasyarakatan, mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi
Anak; memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan
mengelola hasil kerja; serta memberikan bimbingan latihan kerja bagi
Anak dan mengelola hasil kerja.
4. Seksi Perawatan
Gambar 3. 5 Struktur Organisasi Seksi Perawatan

Sumber: Sub Bagian Umum LPKA Kelas I Blitar


Seksi Perawatan memiliki tugas melaksanakan program keperawatan
dan pelayanan kesehatan anak dengan menyelenggarakan fungsi yaitu
mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan pokok dan pelayanan
makan minum Anak; melakukan pelayanan kesehatan Anak dan obat-
obatan.
5. Seksi Pengawasan dan Penegakan Disiplin
Gambar 3. 6 Struktur Organisasi Seksi Wasgakin

Sumber: Sub Bagian Umum LPKA Kelas I Blitar


Seksi Pengawasan dan Penegakan Disiplin memiliki tugas menjaga
keamanan dan ketertiban Lapas, mengatur jadwal tugas, penggunaan
perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan
harian dan berita acara dari satuan pengamanan dengan
menyelenggarakan fungsi yaitu melakukan penjagaan dan pengawasan
terhadap Anak; dan melakukanpemeliharaan keamanan dan ketertiban.
D. Struktur Organisasi Bidang/Bagian/Unit UPT Makalah

KASI PEMBINAAN
SUTOPO, S.Sos
NIP. 196904051993031001

KASUBSI BIMKEMAS & PA KASUBSI PENDIDIKAN & LAT.KETERAMPILAN


YAMINI, S.H SUGENG BOEDIANTO,S.Sos,.M.M
NIP. 197506101994032001 . NIP. 197009301992031001

JFU JFU
JFT (JABATAN FUNGSIONAL UMUM)
(JABATAN FUNGSIONAL UMUM)
( JABATAN FUNGSIONAL
TERTENTU )

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Bidang Pembinaan Narapidana / Anak Didik


E. Kegiatan Pembinaan Kemandirian
Pada pelaksanaan kegiatan Pembinaan Kemandirian penulis berfokus
pada bagian seksi pembinaan dan pendidikan narapidana dalam hal ini
mencakup pada pembinaan kemandirian narapidana. Dan juga fokus pada
pemenuhan hak- hak narapidana serta pengoptimalisasian kegiatan meski
dengan sarana dan prasarana yang terbatas pada LPKA Kelas I Blitar.
F. Kegiatan/Permasalahan/Program Pembinaan Kemandirian
Bagian ini berisi penjelasan secara rinci berkaitan dengan kegiatan/
permasalahan/ program fokus makalah yang meliputi aspek-aspek
manajemen. Aspek manajemen yang dimaksud adalah meliputi aspek
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan monitoring dan
evaluasi.
1. Perencanaan
Perencanaan pemenuhan hak-hak narapidana dalam pelaksanaan
program pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang pemasyarakatan
Pasal 14 ayat 1, dan Dalam rangka memenuhi hak-hak narapidana
sebagaiaman telah diatur dalam UU No 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan Pasal 14 ayat 1, maka Unit Pelaksana teknis
Memberikan Program Pembinaan kepada narapidana sesuai dengan
program yang telah ditentukan serta menempatkan narapidana di
bagian yang mereka minati.
2. Pengorganisasian
Dalam pembahasan ini, dimana dalam pengorganisasian di LPKA
Kelas I Blitar menempatkan serta memfokuskan kepada seksi
pembinaan dan pendidikan serta melibatkan seksi kegiatan kerja
dalam rencana memenuhi hak-hak narapidana dalam pelaksanaan
perogram pembinaan yang ada pada lapas.
3. Pelaksanaan
Pada pembahasan pelaksanaan LPKA Kelas I Blitar, dalam hal ini
pegawai melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada narapidana
tentang hak-hak yang mereka dapatkan selama menjalani masa
pidana. Untuk pengoptimalan pemberian hak-hak dalam sarpras yang
terbatas, maka selanjutnya narapidana akan diberikan program
pembinaan yang sudah ada di dalam lapas, kemudian memberikan
mereka pelatihan terhadap beberapa kegiatan pembinaan yang ada
di dalam lapas yang mengoptimalkan sarpras yang ada, seperti
pembinaan kemandirian dan kepribadian. Sehingga pemenuhan
akan hak-hak mereka dapat terpenuhi.
4. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan dilakukan oleh pejabat
dan pegawai yang telah diberikan tugas sebagai salah satu tanggung
jawab untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaa kegiatan, kemudain memberikan masukan terhadap hasil
monitoring yang dilakukan agar kedepannya kegiatan ini dapat terus
berjalan

dengan baik sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang maksimal


dalam pelaksanaan pembinaan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan
Perencanaan dari kegiatan tersebut bertujuan untuk membuat
tahapan yang harus dilakukan untuk membuat kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana. Perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan sosialisasi kepada narapidana terkait dengan hak-hak


yang mereka dapatkan selama menjalani masa pidana di dalam
lembaga pemasyarakatan meski dengan sarpras yang sangat terbatas.
2. Memberikan pemahaman terkait program pembinaan yang mereka
dapatkan selama menjalani masa pidana di dalam lembaga
pemsyarakatan, program pembinaan yang diberikan sesuai dengan
aturan dan kebutuhan narapidana di dalam lapas.
3. Menyiapkan program pembinaan dengan baik seperti memberikan
kesempatan kepada narapidana untuk memilih dan menentukan
keahlian mereka namun dengan tetap melakukan tahapan seleksi
kemampuan dan assesmen untuk membantu pengoptimalan
pembinaan kemandirian dengan sarpras yang terbatas.

B. Pengorganisasian
Pengorganisasian berdasarkan narapidana dan petugas
pemasyarakatan bertujuan agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan
baik dan sesuai target yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Memberikan pelatihan kepada narapidana yang akan mengikuti
program pembinaan kemandirian yang dapat membantu pelaksanaan
program kemandirian sebagai modal awal warga binaan
pemasyarakatan untuk menjalani program tersebut. kedepannya hal
ini
adalah sebagai bentuk dalam memberikan pemenuhan hak-hak
narapidana selama menjalani masa pidana meski dengan sarpras
yang terbatas.
2. Menentukan program pembinaan bagi narapidana dan menentukan
petugas yang akan melaksanakan pengawasan terhadap narapidana
yang akan mengikuti program pembinaan agar mereka dapat
mengikuti program pembinaan dengan baik dan agar pemenuhan hak-
hak mereka terpenuhi sebagai telah di atur dalam Undang-Undang No
12 tahun 1995 Pemasyarakatan pasal 14 ayat 1.
3. Petugas yang memiliki kewajiban dalam pengawasan wajib memantau
setiap perkembangan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan
melakukan pencatatan agar dapat dilaporkan perkembangan dari
pembinaan tersebut untuk membantu lapas menjalin Kerjasama
dengan pihak ketiga untuk membantu penambahan tenaga kerja dari
warga binaan pemasyarakatan agar lebih banyak lagi warga binaan
pemasyarakatan yang dapat ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan
pembinaan dan warga binaan pemasyarakatan mendapatkan hak-hak
yang seharusnya mereka terima.

C. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan kegiatan pembinaan dari proses awal mereka
melakukan kegiatan hingga selesai kegiatan yang diawasi oleh petugas
yang diberikan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Narapidana mendapatkan penyuluhan pemahaman terkait dengan
hak- hak yang mereka dapatkan.
2. Petugas dalam memberikan pembinaan kepada narapidana khususnya
dalam hal menentukan program pembinaan harus sesuai dengan
sarpras yang ada agar narapidana mendapatkan pembinaan sesuai
perencanaan untuk memberikan hasil yang optimal.
3. Kemudian narapidana akan diassesment berdasarkan lama hukuman,
jenis pidana, umur dan juga tahap wawancara terkait keterampilan apa
yang dimiliki.
4. Narapidana akan menerima pembekalan terkait pembinaan
kemandirian dibidang masing-masing terlebih dahulu agar dapat
maksimal, yakni sejenis pelatihan dan pembekalan terkait dengan
program pembinaan yang mereka ikuti agar dalam rangka pemenuhan
hak-hak mereka dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
5. Kemudian narapidana akan ditempatkan berdasarkan hasil assesment
dan wawancara yang sudah dilaksanakan, seperti halnya pada
program pembinaan kemandirian.

D. Monitoring Dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi adalah kegiatan yang wajib dilakukan oleh
petugas untuk mengamati dan mengevaluasi hasil dari program
pembinaan yang dilakukan, monitoring dan evaluasi sebagai berikut :
1. Petugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan program
pembinaan kemandirian agar dapat melihat perkembangan dari
narapidana.
2. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari hasil kegiatan pembinaan
kemudian memberikan hasil tersebut kepada Ka.UPT untuk
kemudian dilakukan evaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan
yang dijalankan, agar kedepannya program pembinaan dapat terus
berkembang dan menjadi lebih baik lagi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
LPKA Kelas I Blitar memiliki bimbingan kerja yang cukup menarik dan
sangat penting bagi seluruh warga binaan pemasyarakatan, karena
narapidana memiliki bakat dan minat masing-masing. Pembinaan adalah
salah satu bentuk kegiatan yang berikan oleh petugas kepada seluruh warga
binaan pemasyarakatan, pembinaan bertujuan untuk merubah sikap dan
perilaku warga binaan pemasyarakatan. Hal ini bertujuan untuk memenuhi
hak- hak narapidana selama narapidana menajalani masa pidana di dalam
lembaga pemasyarakatan, sebagai mana telah diatur oleh Undang-Undang
Nomor 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan pasal 14 ayat 1 yang
mengatur tentang hak-hak narapidana. Program tersebut harus adanya
evaluasi serta optimalisasi, megoreksi apa saja kelemahan dan berupaya
untuk sesegera mungkin melakukan pembenahan. Narapidana memiliki
peluang untuk kembali ke masyarakat kembali, dan tujuan pemasyarakatan
adalah mengembalikan narapidana sebagai manusia seutuhnya dan dapat
menjalankan hubungan baik dengan mayarakat. Perlu adanya peningkatan di
berbagai aspek.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari laporan makalah, penulis memberikan


saran sebagai bentuk kontribusi untuk kemajuan dan pembangunan di LPKA
Kelas I Blitar, dengan cara berkoordinasi dengan baik antara pihak ketiga
dengan Lapas harus baik, pihak ketiga dapat mendukung dengan baik
promosi dan kelanjutan dari bakat-bakat narapidana. Mentor atau orang yang
memberikan pelatihan harus diseleksi juga, karena sangat berpengaruh untuk
keberlanjutan pembinaan kemandirian yang dilaksanakan, jangan sampai
kondisi itu dimanfaatkan untuk berperilaku kriminal. Intinya, penting bagi pihak
Lembaga Pemasyarakatan menyeleksi secara ketat dan tetap waspada.
Pemberian pembinaan kepada narapidana untuk memenuhi hak-hak
narapidana, maka setiap narapidana harus memetahui segala aturan yang
ada di dalam lapas, untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan
pengawasan dari petugas untuk mencegah narapidana melaukukan pelanggar
selama di dalam lapas dengan cara melakukan sosialisasi layanan narapidana
setiap bulan hal ini bertujuan agar narapidana mengetahui aturan-aturan yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai