NIM : 2114140257/5B
Matkul : Pengauditan
Pengajar : Hilmi Satria Himawan, SE., M. Acc., Akt., CPA
TUGAS 1
Perbedaan lainnya
Organisasi induk: IAI merupakan organisasi induk dari profesi akuntansi
Indonesia dan bertanggung jawab atas penetapan standar dan perkembangan profesi di
Indonesia. Sementara itu, IAPI merupakan asosiasi yang bertanggung jawab untuk
melindungi dan memajukan profesi anggota akuntan publik.
Kepengurusan: IAI dipimpin oleh Ketua Umum dan anggota dewan yang dipilih
oleh anggota. Sedangkan IAPI dipimpin oleh Dewan Pembina dan Dewan Pengurus
Nasional yang dipilih oleh anggota.
Sedangkan IAPI telah secara proaktif terlibat dalam berbagai kegiatan terkait
dengan perkembangan profesi akuntansi. IAPI juga telah membentuk kemitraan
dengan organisasi profesi akuntansi internasional seperti IFAC dan ACCA untuk
meningkatkan kualitas dan kegiatan akuntan publik di Indonesia.
Melindungi kepentingan
Tujuan Menetapkan standar akuntansi di Indonesia anggota dan memajukan
profesi akuntansi di Indonesia
Terbuka untuk individu yang memiliki latar Terbuka untuk individu atau
Keanggotaan
belakang pendidikan akuntansi firma akuntan publik
Perbedaan lainnya
IAI hanya terfokus pada arsitektur sebagai bidang utama, sedangkan IAPI mencakup
berbagai bidang seperti arsitektur, tata kota, dan lingkungan hidup.
Visi IAI adalah “Mewujudkan Arsitek yang Profesional, Mandiri, dan Berintegritas”
sementara visi IAPI adalah “Mewujudkan Profesi Arsitek dan Profesi Tatanan Kota yang
Terintegrasi dan Profesional dalam Menghadapi Arus Globalisasi.”
Standar Profesionalisme
IAI memiliki sistem sertifikasi individu yang ketat dimana setiap anggota harus
melewati serangkaian ujian dan pengalaman kerja untuk mendapatkan sertifikat
keanggotaan. IAPI hanya meminta izin praktek sebagai syarat untuk menjadi
anggotanya. IAI juga memiliki sistem akreditasi untuk institusi pendidikan dan program
studi arsitektur yang telah terbukti memenuhi standar yang ditetapkan oleh organisasi.
IAPI tidak memiliki sistem akreditasi ini.
IAI dianggap memiliki pengaruh yang lebih besar dalam dunia arsitektur di Indonesia dan
memiliki banyak peran penting dalam pengembangan arsitektur Indonesia. Sementara,
IAPI lebih berguna sebagai wadah untuk kerjasama antara arsitek dan organisasi
profesional bidang terkait.
Kompetisi dan Penghargaan
IAI sering mengadakan kompetisi arsitektur yang terbuka untuk umum serta memberikan
penghargaan bagi arsitek terbaik di Indonesia. Sementara, IAPI cenderung kurang fokus
pada hal-hal ini.
Jumlah Keanggotaan
Jumlah keanggotaan IAI jauh lebih banyak dari IAPI. Namun, hal ini mungkin karena IAI telah
berdiri lebih lama dan lebih diakui dalam komunitas arsitektur di Indonesia.
IAI Tujuan utama IAI adalah untuk meningkatkan kualitas arsitektur di Indonesia
melalui pengembangan keterampilan dan pengetahuan arsitek. Oleh karena itu, fokus
utama IAI adalah pada pengembangan ilmu arsitektur dan memuluskan jalan untuk para
arsitek dalam menjalankan pekerjaan mereka. IAI juga memperjuangkan hak-hak para
arsitek di Indonesia agar mendapatkan pengakuan yang pantas sebagai tenaga profesional
yang bekerja di bidang arsitektur.
IAPI IAPI, di sisi lain, lebih fokus pada aspek bisnis di dunia arsitektur. Organisasi ini
bertujuan untuk melindungi kepentingan para anggotanya dalam dunia bisnis, membantu
mereka dalam menjalankan pekerjaan mereka, dan meningkatkan citra profesi arsitek di
eyes of the public. Hal ini didorong oleh pentingnya bisnis dalam dunia arsitektur, di
mana arsitek sering berfungsi sebagai konsultan dan penasihat dalam proyek arsitektur
dan konstruksi.
Persyaratan Anggota IAI dan IAPI
Sama seperti organisasi profesional lainnya, baik IAI dan IAPI memiliki syarat yang
harus dipenuhi oleh para anggota mereka. Syarat-syarat ini dimaksudkan untuk
memastikan bahwa para anggota adalah tenaga profesional yang terlatih di bidang
arsitektur dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh organisasi tersebut. Persyaratan
anggota IAI dan IAPI antara lain:
Perbedaan lainnya
Selain tujuan dan persyaratan anggota, ada beberapa perbedaan penting lainnya antara IAI dan
IAPI, seperti:
IAI IAPI
Memiliki cakupan anggota yang lebih luas, dari Lebih berfokus pada arsitek yang masuk ke
arsitek biasa hingga para profesor di bidang dalam lingkup bisnis arsitektur, seperti
arsitektur pengembang atau konsultan konstruksi
Pada tahun 1979, ada 8 kantor akuntan publik besaryang dikenal dengan big 8 yang
mendominasi di dunia internasional, Delapan kantor akuntan tersebut adalah :
- Arthur Andersen
- Arthur Young & Company
- Coopers & Lybrand
- Ernst & Whinney
- Deloitte, Haskins and Sells (Gabungan Haskins & Sells dengan satu perusahaan di
eropa)
- KPMG (terbentuk karena bergabungnya Peat Marwick International dan KMG
Group)
- Price Waterhouse
- Touche Ross
Pada Juni 1989 Ernst & Whinney memutuskan untuk bergabung dengan Arthur
Young dan kemudian membentuk Ernst & Young. Kemudian pada bulan Agustus ditahun
yang sama Deloitte, Haskins & Sells pun melakukan merger dengan Touche Ross yang
kemudian menghasilkan kantor akuntan Deloitte & Touche. Maka dengan ini, kelompok
big 8 berubah menjadi big 6.
Pada Juli 1998 Kantor Akuntan Price Water house memutuskan untuk bergabung
dengan Kantor Coopers & Lybrand yang kemudian membentuk kantor akuntan Price
Waterhouse Coopers. Dengan terbentuknya kantor akuntan Price Waterhouse Coopers
ini, maka kelompok the big 6 berubah menjadi big 5 dengan anggota 5 Kantor Akuntan
sebagai berikut:
- Arthur Andersen
- PricewaterhouseCoopers
- Deloitte Touche Tohmatsu
- Ernst & Young
- KPMG
Pada tahun 2001 terjadi suatu peristiwa yang kita kenal sebagai Skandal Enron.
Dalam Skandal Enron ini, kantor akuntan Arthur Andersen didakwa melawan hukum
karena menghancurkan dokumen – dokumen yang berkaitan dengan pengauditan Enron,
dan dianggap menutup – nutupi kerugian jutaan dolar dalam skandal Enron. Kejadian ini
menyebabkan kebangkrutan bisnis Arthur Andersen yang bersifat global. Kantor – kantor
partner di seluruh dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen seluruhnya
dijual dan kebanyakan bergabung menjadi kantor akuntan internasional lainnya Dengan
adanya kejadian ini, maka hanya tersisa empat kantor akuntan internasional yang kita
kenal dengan nama big 4 sampai saat ini.
Big 4 mengacu pada empat perusahaan akuntansi dan audit terbesar di dunia.
Perusahaan-perusahaan ini adalah PricewaterhouseCoopers (PwC), Deloitte Touche
Tohmatsu (Deloitte), Ernst & Young (E&Y) dan Klynveld Peat Marwick Goerdeler
(KPMG). Mereka adalah perusahaan akuntan publik bersertifikat (CPA) yang menangani
sebagian besar audit perusahaan AS dengan saham yang diperdagangkan secara publik.
Selain audit dan akuntansi, perusahaan-perusahaan ini juga menyediakan layanan berikut:
o Assurance
o Konsultasi manajemen
o Perpajakan
o Aktuaria
o Penasehat
o Layanan hukum
o Keuangan perusahaan
Auditing adalah layanan mereka yang paling menguntungkan. Pada tahun 2017,
perusahaan-perusahaan ini mengaudit 497 dari S&P 500. S&P 500 adalah indeks
pasar saham yang memantau saham 500 perusahaan besar AS. Konsultasi adalah
layanan menguntungkan lain yang ditawarkan oleh Big 4, yang menguasai 40%
pasar.
- Deloitte
Deloitte Touche Tohmatsu juga terkenal dengan merek Deloitte adalah urutan kedua
terbesar di dunia dalam bidang jasa profesional setelah PricewaterhouseCoopers dan
merupakan anggota dari the Big Four auditors, sebuah kelompok kantor akuntan
internasional terbesar didunia. Dalam tahun 2004, dengan 16,4 miliar dolar Amerika
Serikat, mereka merupakan yang terbesar di antara the Big Four auditors dalam hal
penghasilan. Sebagai tambahan dari jasa akuntansi, Deloitte adalah satu dari kantor
penasehat bisnis yang terbesar di dunia yang menawarkan jasa manajemen strategik
dan operasional pada perusahaan – perusahaan dalam Fortune 500. Sebelumnya,
kantor ini dikenal dengan nama Deloitte & Touche yang terbentuk karena
bergabungnya Touche Ross dan Deloitte Haskins & Sells (di luar Kerajaan Inggris)
pada tahun 1990. Dalam tahun 1993, kantor internasional mengubah namanya
menjadi Deloitte Touche Tohmatsu, nama yang ketiga berasal dari kantor Tohmatsu
& Co, yang bergabung dengan Touche Ross dalam tahun 1975. Nama kantor ini
merupakan gabungan nama William Welch Deloitte, George Touche, dan Panglima
Nobuzo Tohmatsu.
Deloitte biasanya menargetkan lulusan MBA, sarjana (tidak harus dari sekolah yang
ternama) dan program magang. Deloitte menghargai etika, kode etik dan integritas
dan mencari kualitas ini pada orang-orang yang mereka pekerjakan.
Perusahaan ini telah terpilih sebagai “tempat terbaik untuk memulai karir”.
Perusahaan ini juga telah diperingkatkan sebagai “perusahaan yang paling banyak
diminati” dan sebagai salah satu dari “lima tempat paling menarik untuk bekerja“.
Bekerja di Deloitte berarti Anda mendapatkan peluang lebih besar untuk bekerja
dengan perusahaan Fortune 500 di bidang keuangan atau perusahaan ternama lainnya
din dunia ini.
- PwC
PricewaterhouseCoopers (PwC) adalah kantor jasa professional terbesar di dunia saat
ini. Kantor ini dibentuk pada tahun 1998 dari penggabungan usaha antara Price
Waterhouse dan Coopers & Lybrand. PwC adalah yang terbesar di antara the Big
Four auditors, yang lainnya adalah Deloitte, Ernst & Young dan KPMG. Penghasilan
gabungan Price Waterhouse Coopers di seluruh dunia mencapai 20.3 miliar dolar
Amerika Serikat untuk tahun fiskal 2005, dan mempekerjakan lebih dari 130.000
profesional di 148 negara. Di Amerika Serikat kantor ini beroperasi dengan nama
Price Waterhouse Coopers LLP yang merupakan perusahaan swasta terbesar keenam.
PwC, membantu siswa mempersiapkan karir mereka dengan menawarkan magang
paruh waktu yang melengkapi studi mereka. Selama magang ini, peserta magang
berpartisipasi dalam pertemuan dengan klien dan ahli di bidangnya, memungkinkan
mereka untuk menyerap informasi sebanyak mungkin saat mereka masih belajar.
Seperti Big 4 KAP lainnya, PwC adalah perusahaan yang hebat untuk memulai karir
Anda dan memperkuat keterampilan Anda di salah satu bidang praktik perusahaan.
3. Di bawah ini lampiran contoh laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP fig four
- PT PLN INDONESIA
DIBAWAH INI