Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TENTANG PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA BAKU DI BIDANG AKADEMIK

DI SUSUN OLEH:

Sucitra Sheyla Tempone

NIM:23305026

PRODI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ PENGGUNAAN BAHASA BAKU DI BIDANG AKADEMIK
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa indonesia
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………..………………………………………..i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..…………………………………….ii

DAFTAR ISI ………..………………………………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………..………………………………….IV

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………….…………………………...1

1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………..……………………………………..2

1.3. Tujuan Penulisan …………………………………………….………………………………………………..…..3

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………….………………….…………V

2.1.Pengertian Bahasa Baku………………………………………………………….……………………....…..…4

2.2. Fungsi Bahasa Baku ……………………………………………………………………………………….……….5

2.3. Ciri – Ciri Bahasa Baku ………………………..………………………………………………………...…..….6

2.4. Cara Pemakaian Bahasa Indonesia Baku Dengan Baik Dan Benar ………………

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………….. VI

3.1. Simpulan ……………………………………………………………………………………………………………..…..9


BAB I

PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan istilah tidak
menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsep dan maknaistilah bahasa baku itu.
Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakatberpendapat bahasa baku sama
dengan bahasa yang baik dan benar. Mereka tidak mampumembedakan antara bahasa yang baku
dan yang non-baku. Pateda (Alwi, 1997:30)mengatakan bahwa, “Kita berusaha agar dalam
situasi resmi kita harus berbahasa yangbaku. Begitu juga dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha
menggunakan bahasa yangbaku. Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara yang
ditetapkan seharisetelah hari proklamasi kemerdekaan republik Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalampasal 36 UUD 1945, sejak saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakandalam
mengelola Negara dalam situasi formal, seperti interaksi di kantor-kantor, di sekolah-sekolah, pidato dan
ceramah serta secara tertulis
1.2 Rumusan masalah

1.pengertian Bahasa baku

2.fungsi pemakaian Bahasa baku

3.ciri-ciri Bahasa baku

4. Bagaimana pemakaian Bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar

1.3.TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengertian bahasa baku.

2. Untuk mengetahui fungsi pemakaian bahasa baku.

3. Untuk mengetahui ciri – ciri bahasa baku.

4.Untuk mengetahui cara pemakaian bahasa indonesia baku dengan baik dan benar.
Dari latar belakang yang telah
kami uraikan maka masalah
yang dibahas:
1. Apa yang dimaksud bahasa
baku?
2. Pengertian bahasa indonesia
baku?
3. Fungsi pemakaian bahasa
baku?
4. Ciri – ciri bahasa baku ?
5. Bagaimana Pemakaian
bahasa indonesia baku dengan
baik dan benar ?
6. Apa Tantangan Bahasa
Indonesia Di Era Globalisasi ?
7. Bagaimana Cara
Mengembangkan Bahasa
Indonesia Sebagai Ciri Khas
Bangsa
Indonesia ?
1.3.TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengertian
bahasa baku.
2. Untuk mengetahui pengertian
bahasa indonesia baku
3. Untuk mengetahui fungsi
pemakaian bahasa baku.
4. Untuk mengetahui ciri – ciri
bahasa baku.
5. Untuk mengetahui cara
pemakaian bahasa indonesia
baku dengan baik dan benar.
6. Untuk Mengertahui
Tantangan penggunaan Bahasa
Indonesia di Era Globalisasi
7. Untuk Mengetahui
Perkembangkan Bahasa
Indonesia Sebagai Bahasa
Pemersatu Bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa baku

Bahasa baku, bahasa standar atau standar kebahasaan adalah varietas bahasa yang berkontras dengan
bentuk-bentuk vernakular (termasuk dialek geografis dan sosiolek). Bahasa baku diterima di masyarakat
sebagai peranti komunikasi publik dan formal, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan
rapat resmi. Varietas tersebut dianggap isolek netral yang digunakan oleh keseluruhan masyarakat yang
bersangkutan, terlepas dari asal geografis atau sosial mereka.
Dalam pengertian lain, bahasa baku adalah bentuk bahasa yang telah mengalami proses standardisasi,
yaitu tahap menegakkan tata bahasa dan kamus normatif.Penetapan bahasa baku biasanya melibatkan
kodifikasi norma kebahasaan dan sistem ejaan, serta penerimaan konvensi ini oleh khalayak umum.

Selain dua tersebut ada juga pengertian bahwa bahasa baku adalah bahasa yang mempunyai setidaknya
satu varietas standar. Menurut definisi ini, istilah bahasa baku merujuk kepada keseluruhan bahasa itu,
bukan kepada bentuk bakunya sendiri.

Di Indonesia, varietas baku tidak cocok digunakan untuk segala keperluan, tetapi hanya untuk
komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang
dihormati. Di luar keempat penggunaan itu, umumnya dipakai bahasa tak baku.
2.2 Fungsi bahasa baku
 penyatu – memungkinkan komunikasi mudah di dalam suatu komunitas bahasa dan membina
identitas kultural-politik komunitas tersebut
 pemisah – mengontraskan suatu komunitas bahasa dengan yang lain, sambil membangun ikatan
antara bahasawan yang menggunakan varietas bahasa yang berbeda-beda;
 pemberi prestise – bertindak sebagai pembawa gengsi sosial dan kultural, baik untuk seluruh
komunitas maupun bagi seorang individu yang menuturkannya;
 partisipatif – memungkinkan para penutur bahasa untuk mendapatkan manfaat dari penguasaan
bahasa baku (mobilitas sosial, kemungkinan berpartisipasi dalam wacana publik, dll.);
 kerangka acuan – berfungsi sebagai patokan untuk penilaian praktik kebahasaan.

2.3 Ciri-ciri Bahasa Baku

Kata baku memiliki bentuk yang tetap dan dapat ditemukan di KBBI.
Berikut ciri-cirinya:

1.Tidak dipengaruhi bahasa asing


2.Memiliki bentuk yang tetap
3.Tidak dipengaruhi bahasa daerah
4.Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
5.Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
6.Pemakaian imbuhan dilakukan secara eksplisit
7.Tidak mengandung makna ganda dan tidak rancu
8.Tidak mengandung arti pleonasme
Itu dia bebarapa ciri -ciri dari Bahasa baku
2.4 Bagaimana menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar

Untuk memahami bagaimana menggunakan bahasa indomesia dengan baik dan benar, terlebih dahulu
saya akan memberikan sedikit penjelasan. “Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan
sebagai pemakaian kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi dan selaras dengan sasaran atau tujuannya
dan yang terlebih penting lagi adalah mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar. Pernyataan “bahasa
Indonesia yang baik dan benar” mengacu pada ragam bahasa yang dimana memenuhi persyaratan
kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan biasanya adalah dalam bentuk bahasa yang baku.
Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait
dengan pemakaiannya yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada suatu kondisi tertentu, yaitu pada
situasi formal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pilihan atau prioritas utama dalam
berbahasa.
Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah bahasa dan kaidah
itu sendiri meliputi 6 aspek .
Tata Bunyi (Fonologi); Tata bahasa (Kata dan Kalimat); Kosakata: Ejaan; Makna; kelogisan. Dan Pada
aspek tata bunyi kita mungkin sudah mengenal bunyi |f|,|v| dan |z|
Contoh Kata – kata yang benar adalah fajar, fakir (miskin), motif, aktif, variable, vitamin, devaluasi,
zakat, zebra dan izin . dan bukan pajar, pakir (miskin), motip, aktip, pariable, pitamin, depaluasi, jakat,
jebra dan ijin .
Pada aspek pelafalan termasuk juga aspek tata bunyi. Contoh pelafan yang benar adalah kompleks, korps,
transmigrasi, ekspor bukan komplek, korp, tranmigrasi dan ekspot .
Pada aspek tata bahasa
Contoh bentuk tata bahasa yang benar adalah ubah, mencari, terdesak, mengebut, tegakan dan
pertanggung jawaban . bukan obah/robah/rubah, nyari, kedesak, ngebut, tegakan dan pertangungan
jawab .Dalam segi kalimat dalam kalimat mandiri , pada kalimat mandiri harus mempunyai subjek,
predikat dan objek/keterangan .Pada aspek kosakata kata – kata, seperti bilang, kasih, entar dan udah.
Lebih baik diubah dengan berkata/mengatakan, memberi, sebentar dan sudah. Agar menjadi bahasa
indonesia yang benar. Dalam hubungannya dengan peristilahan, istilah dampak (impact), Bandar udara ,
keluaran (output) dan pajak tanah (land tax) sebagai istilah yang benar daripada istilah pengaruh,
pelabuhan udara, hasil dan pajak bumi. Dalam segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, hakikat,
objek, jadwal, kualitas dan hiraki. Dalam segi makna, penggunaan bahasa yang benar berikatan dengan
ketepatan menggunakan kata yang sesuai dengan makna. Seperti dalam bahasa ilmu tidak tepat jika
digunakan kata yang bermakna konotatif (kiasan).
Pemelihan itu berikatan dengan topik yang di bicarakan, tujuan pembicaraan, orang yang di ajak
berbicara ( kalau lisan ) atau pembaca (jika tulis) , dan tempat pembicaraan. selain itu, bahasa yang baik
itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat
kita.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan sesama anggota
masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa bisa berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang
ada pada diri si pembicara.
Kata baku ialah Kata yang Standar sinkron dengan tatan kebahasaan yang berlaku, didasarkan
atas kajian berbagai ilmu, tergolong ilmu bahasa dan sesuai pada perkembangan zaman.kata
Baku sebenarnya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan ajaran Bahasa Indonesia yang
telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai