Anda di halaman 1dari 5

Ringkasan Kisi-kisi Teori Akutansi

Chapter 2 “ ACCOUNTING THOERY CONSTRUCTION”

1. Pragmatic Theories : adalah teori yang didasarkan pada observasi tingkah laku akuntan atau
pengguna laporan keuangan. Jenis dari Pragmatic Theories adalah :
- Descriptive Approach : yaitu pendekatan deskriptiv yang dilakukan berdasarkan observasi
bagaimana akuntan bertindak dalam situasi tertentu, dan juga apakah akuntan tersebut
melakukan segalanya sesuai yang sudah diarahkan oleh teori yang ada.
- Psychological Approach : adalah teori yang didasarkan pada pendekatan psikologi dimana
adanya observasi atas tingkah laku pengguna laporan keuangan dengan output yang
dihasilkan oleh akuntan.
2. Syntatic and Semantic Theories : adalah teori yang berkembang sesuai dengan kritik atas adanya
Historical Cost. Jenis dari teori ini terdiri dari :
- Semantic : menekankan pada pembahasan tentang penyimbolan dari kejadian yang terjadi
dan diartikan ke tanda atau bahasa atau bisa juga diartikan menjadi suatu elemen statement
akutansi. Teori ini lebih focus membahas mengenai arti suatu elemen keuangan,atribut, dan
jumlah rupiah.
- Syntatic : membahas mengenai bagaimana kegiatan yang telah dirumuskan dalam teori diatas
dirumuskan menjadi dalam bentuk laporan keuangan.
3. Normative Theories : adalah teori yang membahas mengenai apa saja yang harus disajikan dan
yang harus dikomunikasikan dalam laporan keuangan bagi pengguna serta bagaimana juga hal
tersebut disajikan dengan tepat. Teori ini memiliki pokok pembahasan seperti :
- True Income : berfokus bagaimana dapat menghasilkan pengukuran yang tunggal serta unik
dan dapat menghasilkan profit atas aset
- Decision Usefulness : menghasilkan proses pengambilan keputusan dari user LK dengan cara
menyajikan data laporan akutansi yang relevan
4. Positive Theories ( 1970 ) : adalah teori yang menguji secara empiris mengenai hipotesis akutansi
apakah sesuai dengan kejadian sebenarnya atau tidak. Dan juga dapat
menggambarkan,menjelaskan atau mempridiksi hasil dari fenomena yang diamati.
5. Different Persepectives : yaitu perspektif yang termasuk kedalam pendekatan naturalis dimana
adanya pengamatan yang dilakukan secara mendetail tanpa terpengaruh oleh analisis hitungan
matematis dan statistic.
6. Scientific Approach to Accounting : yaitu pendekatan yang membahas mengenai adanya
kesalahpahaman mengenai penelitian ilmiah dalam akutansi,jenis kesalahannya adalah :
- Kesalahan pertama -> keyakinan bahwa ada usaha untuk menyingkirkan ilmuwan dari
praktisi akutansi
- Kesalahan kedua -> ialah bahwa dalam penelitian harus dicari kebenaran yang ‘absolut’
dimana hal ini tidak dimungkinkan karena akutansi merupakan ilmu turunan dan bersifat
sosial yang berasal dari manusia.

Chapter 3 “ APPLYING THEORY TO ACCOUNTING REGULATION”

1. Teori efisiensi pasar : adalah teori yang berpendapat bahwa pasar bisa mencapai fungsi
terbaiknya apabila dalam kegiatannya tidak ada ikut campur tangan pemerintah.
2. Teori perwakilan ( keagenan )/ Agency Theory : adalah teori yang membahas mengenai
hubungan antara manajemen dan juga pemilik perusahaan,dimana mereka harus bekerja sama
agar dapat menghasilkan nilai entitas perusahaan yang sesuai dengan visi dan misi mereka serta
dapat menekan agency cost sebaik mungkin.
3. Teori Regulasi/Peraturan :
- Teori kepentingan public : yaitu teori yang menunjukan adanya regulasi yang merupakan
hasil dari tuntutan public untuk mengoreksi adanya kegaalan pasar yang dikelola.
- Regulator Capture Theory : yaitu teori yang mendasari adanya peraturan yang dibuat oleh
badan legislative yang dapat mempengaruhi beberapa sudut pandang entitas.
- Teori Kepentingan Individu : adanya teori yang mengatakan bahwa aktivitas yang
menggambarkan mengenai peraturan adalah aktivitas persaudaraan yang kuat karena adanya
kekuatan politik dari suatu kelompok sebagai sisi demand dan supply dari pihak legislative.

Chapter 5 “ Measurement Theory “

Measurement adalah : suatu penugasan angka untuk mewakili sifat dari system bahan yang bentuk selain
angka yang diatur dalam kebajikan dari adanya hukum yang mengatur. “ Campbell”

Pelekatan suatu angka pada objek suatu peritiwa yang diatur menurut aturan tertentu “ Stevens “
Skala : menunjukan suatu informasi yang diwakili oleh angka sehingga memberikan arti kepada angka
tersebut sehingga pengguna data tersebut dapat memahami hasil yang didapatkan. Jenis-jenis skala terdiri
dari :

1. Skala nominal ( nominal scale ): adalah skala yang paling sering ditunjukan dalam bentuk nomor
yang biasanya berbentuk dalam table
2. Skala ordinal ( ordinal scale ) : adalah skala yang dibuat ketika suatu operasi memeringkat
objeknya yang sehubungan dengan property yang diberikan.
3. Skala interval ( interval scale ) : adalah skala yang memberikan informasi yang kebih daripada
ordinal dan dimana tidak hanya memberikan peringkat terhadap objeknya tetapi juga memberikan
keterengan mengenai jarak antara interval skala yang diketahui memiliki jarak yang sama.
4. Skala rasio ( ratio scale ) :
- Memberikan peringkat kepada objek atau suatu kejadian
- Interval antar objek diketahui sama
- Asal yang unik,titik nol yang alami, dimana jaraknya dengan objek terakhir diketahui dengan
jelas.

Tipe-tipe pengukuran ( types of measurement )

1. Pengukuran fundamental : pengukuran dimana angka-angka bisa diterapkan pada benda dengan
mengacu pada hukum alam dan tidak bergantung pada pengukuran variable apapun.
2. Pengukuran turunan ( Derived Measurements ) : merupakan pengukuran yang bergantung pada
dua atau lebih benda lain
3. Pengukura formal ( flat measurements ) : adalah tipe pengukuran dalam ilmu sosial dan akutansi
yang memiliki definisi secara acak untuk dihubungkan dengan hal yang bisa diamati dengan pasti
dengan menggunakan konsep yang telah ada.

Sumber Kesalahan Measurements :

1. Operasi pengukuran tidak tetap : memiliki lebih dari satu aturan untuk menetapkan suatu operasi
tertentu
2. Measurer ( pengukur ) : salah menafsirkan aturan,menjadi bias,atau menerapkan atau membaca
dokumen yang tidak benar
3. Instruments : adanya alat fisik yang tidak tepat,cacat,atau rusak
4. Environments ( lingkungan ) : adanya pengaturan yang relevan dapat mempengaruhi hasil dari
pengukuran
5. Atrribute Unclear ( atribut yang tidak jelas ) : pengukuran yang melibatkan suatu konsep yang
tidak jelas dan tidak dapat diukur secara langsung.
6. Risk and uncertainly ( resiko dan ketidakpastian )

Chapter 8 “ Liabilities and Owners Equity “

Tiga utama pendapatan dan sistem pengukuran modal :

• Sistem akuntansi biaya bersejarah muncul setelah runtuhnya tahun 1929 Wall Street
Pada 1960-an beberapa alternatif dikembangkan
– Akuntansi biaya saat ini
• pemeliharaan modal keuangan (daya beli ibukota keuangan)
• pemeliharaan modal fisik (kemampuan fisik untuk menghasilkan barang dan
Jasa)
– Harga akuntansi keluar

Sistem pengukuran campuran dan standar internasional :

- Nilai pasar - keluar harga - yang tersirat dalam 'adil nilai' pendekatan dalam standar
pelaporan keuangan internasional
- Kurangnya sebuah konsep teoritis penilaian, pemeliharaan modal dan mengukur laba, telah
mengakibatkan sistem pengukuran masih campuran dan kurangnya konsistensi

Pengukuran dalam ilmu Akuntansi

Perhitungan yang paling fundamental dalam ilmu akuntansi adalah perhitungan modal
dan laba. Modal dinilai berasal dari transaksi dan penilaian ulang yang terjadi di pasar modal.
Laba berasal dari perbandingan dari beban dan pendapatan, juga perubahan modal dalam satu
periode akuntansi. Modal dapat dinilai dan dihitung dengan berbagai cara, contoh: historical cost,
operasional, keuangan, atau nilai wajar.

Yang terkini, standar pelaporan keuangan internasional telah membuat konsep lebih tepat
yaitu konsep “nilai wajar”. Beberapa pengamat beragumen dan mengkritik konsep “nilai wajar”
ini. Bahwa konsep ini merubah konsep alokasi ke pendekatan penilaian, di mana akan
menunjukkan perbedaan tergantung atas situasi dan interpretasi yang subjektif. Perubahan ini
lebih fokus pada penilaian “Balance Sheet”, mengalihkan akuntansi dari perhitungan alokasi laba
yang sederhana dan lebih menekankan pada relevasi pada realita komersil dan pengambilan
keputusan oleh investor dibandingkan kebenarannya.
Teori Kepemilikan : Kepemilikan merupakan kekayaan bersih bisnis dan dapat direpresentasikan dalam
persamaan akuntansi:

P=A–L
Dimana kepemilikan (atau ekuitas pemilik) adalah sama dengan aset kurang
kewajiban. P merupakan kekayaan bersih pemilik bisnis. Sprague : “Neraca kepemilikan adalah
menjumlahkan pada beberapa waktu tertentu dari semua elemen yang merupakan kekayaan beberapa
orang atau kumpulan orang-orang. Seluruh tujuan dari perjuangan usaha adalah peningkatan kekayaan,
yaitu, peningkatan kepemilikan.”

Aset adalah milik pemilik dan kewajiban adalah kewajiban pemilik. Dimana tujuan akuntansi
adalah untuk menentukan nilai bersih pemiliknya. Teori ekonomi perusahaan mengambil pandangan
kepemilikan, dengan penekanan pada peran pengusaha - pemilik. Konsep pendapatan, yang
meningkatkan kekayaan bersih dipandang sebagai imbalan kewirausahaan.
Pendapatan diperoleh, dan biaya terjadi, karena keputusan dan tin

Anda mungkin juga menyukai