Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN BELAJAR KANTOR OJK,

SEMARANG

Dibuat guna memenuhi Penilaian Tugas Ekonomi

Disusun Oleh :

Kezia Concetta
XI-B/17

SMA Daniel Creative Semarang


Jl. Madukoro Raya, Komplek, Jl. Semarang Indah No.F 3-4, Tawangmas, Semarang
Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50144
Tahun Ajaran 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan

Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah Indonesia sudah berjalan 2 tahun.


Konsep Kurikulum Merdeka dapat diartikan sebagai upaya untuk memberikan kebebasan lebih
kepada sekolah atau guru dalam merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
lokal. Pergeseran ke arah kurikulum yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dapat menjadi suatu langkah untuk meningkatkan efektivitas pendidikan. Sadar
akan pentingnya studi di luar kelas agar siswa-siswi mampu mengeksplorasi hal-hal baru,
Sekolah SMA DCS telah mengimplementasikan materi-materi pembelajaran dalam kehidupan
sehari-hari dengan berbagai macam proyek. Salah satunya adalah kegiatan kunjungan ke kantor
OJK Semarang.

Dalam mata pelajaran ekonomi di kelas XI, saya mendapatkan materi terkait literasi
keuangan. Agar memiliki literasi keuangan yang baik, perlu adanya sharing ilmu dan tanya
jawab dari orang yang ahli dan bertanggung jawab.

Gambar 1.1.1 Latar Belakang OJK

Sejak tanggal 31 Desember 2013 fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan telah
dialihkan dari Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain mengawasi, OJK
didirikan menggantikan Bank Indonesia sebagai lembaga keuangan karena perlu adanya pihak
ketiga yang berperan besar dan tidak mudah ikut terdampak serta bersifat netral dalam
permasalahan ekonomi. Secara fungsi, OJK menggantikan tugas Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), serta mengambil alih tugas BI dalam hal pengawasan
perbankan.
Akhir-akhir ini banyak orang muda yang mengakhiri hidupnya karena masalah
ekonomi. Ada yang salah dengan masyarakat Indonesia, jika ditarik benang merahnya
penyebabnya adalah tidak punya uang lagi dan terjerat hutang. Mengelola keuangan harus
dilakukan secara dewasa. Maksudnya adalah mampu membedakan mana kebutuhan dan
keinginan. Survei yang dilakukan secara singkat menunjukkan ada beberapa murid SMA DCS
yang menyisihkan sebagian uang jajan untuk ditabung, ada pula yang menabung uang dari sisa
uang jajan mereka. Menabung yang benar adalah di awal, tentukan jumlah tabungan berapa
agar tidak habis dibelanjakan. Kenyataan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang
tidak mengetahui OJK. Sehingga perlu adanya materi dan edukasi terkait hal ini.

1.2 Tujuan kegiatan

- Siswa-siswi mampu mengenali dan memahami lebih dalam terkait OJK


- Siswa-siswi dapat memperoleh ilmu yang lebih dalam mengenai Pinjol
- Siswa-siswi belajar menganalisis masalah sosial yang terjadi di lingkup Ekonomi
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan

Hari/Tanggal : Rabu, 6 Maret 2024


Waktu :13.00 - 15.20
Lokasi : Kantor OJK Semarang (Jl. Kyai Saleh No.12 - 14, Mugassari, Kec. Semarang
Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50243)

2.2 Peserta kegiatan

Siswa-siswi kelas X berjumlah 35 orang, siswa-siswi kelas XI-B berjumlah 19 orang


dan 5 orang guru mata pelajaran IPS dan PPKN. Kegiatan ini juga dihadiri oleh mahasiswa
fakultas ekonomi Universitas Wahid Hasyim.

2.3 Rundown kegiatan

Waktu Deskripsi

12.30 - 12.45 Sampai ke kantor OJK

12.45 - 13.00 Mengambil Snack, Dokumentasi tempat

13.00 - 13.20 Mengerjakan Pre-Test

13.20 - 13.30 Sambutan

13.30 - 15.00 Pemaparan Materi

15.00 - 15.20 Sesi Tanya Jawab dan Post Test

15.20 Pulang

2.4 Isi Materi

Sebelum memulai kegiatan, setiap siswa-siswi mengerjakan Pre-Test OJK. Pre-Test ini
dilakukan untuk mengukur sejauh mana siswa-siswi sudah mengenal OJK, terdapat 15
pertanyaan yang diberikan. Diantaranya sudah pernah dipelajari di sekolah, tetapi ada juga
yang belum diketahui.
Gambar 2.4.1 Sambutan

Kegiatan kunjungan belajar ini dihadiri dengan siswa-siswa SMA DCS dan Mr Haryo
selaku perwakilan sekolah, kemudian juga ada mahasiswa yang ikut serta. Pemateri kegiatan
ini adalah Pak Tangguh Wicaksono selaku Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan
Konsumen OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY.

Perlu diketahui bahwa OJK bukan perusahaan atau industri, Otoritas Jasa Keuangan
yang disingkat OJK merupakan lembaga negara yang independen dan berjalan berdasarkan UU
nomor 21 tahun 2011. Lembaga jasa keuangan yang diawasi OJK ada Perbankan (bank umum,
BPR), IKNB (asuransi, pergadaian, pembiayaan ekspor pinjol, dana pensiun) dan Pasar Modal
(emiten, manajer investasi). OJK merupakan penggabungan dari 2 lembaga negara yaitu Bank
Indonesia dan Bapepam-lk.

3 tugas dari OJK adalah mengatur, mengawasi dan melindungi. Mengatur berarti
seluruh lembaga jasa keuangan yang legal diatur regulasinya oleh OJK, wajib lapor, meminta
izin dan menaati seluruh POJK yaitu peraturan otoritas jasa keuangan. Mengawasi berarti OJK
melakukan pengawasan ketat secara langsung dan tidak langsung terhadap lembaga-lembaga
jasa keuangan yang terdaftar. Melindungi berarti kepentingan konsumen atau pengguna
maupun masyarakat yang terlibat dalam hal keuangan dilindungi oleh undang-undang berlaku.
Kemudian dasar untuk pengaduan OJK adalah adanya indikasi pelanggaran, tapi jika hal
tersebut disetujui konsumen dan terdapat tanda tangan, tidak mampu ditindaklanjuti.
Gambar 2.4.2 Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan

Sumber permasalahan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia adalah gapnya yang
masih besar. Secara singkat inklusi adalah tingkat penggunaan sedangkan literasi merupakan
tingkat pemahaman. Banyak masyarakat Indonesia yang hanya menggunakan produk-produk
keuangan bahkan yang digital tanpa mengetahui cara pakai yang baik dan benar, resiko-resiko
dan pemahaman yang masih rendah. Tidak sedikit aduan dari masyarakat tentang penggunaan
produk keuangan yang mereka anggap merugikan, padahal memang tidak ada yang melanggar.
Karena sebelum menandatangani perjanjian penggunaan tidak dibaca dengan baik
persyaratannya. Maka perlunya ada literasi keuangan sejak dini agar masyarakat tidak hanya
menggunakan tapi juga memakai dengan bijak.

Gambar 2.4.3 Target Inklusi dan Literasi Keuangan 2023-2024


Pak Jokowi selaku presiden RI memasang target terhadap penggunaan dan pemahaman
tentang keuangan masyarakat Indonesia meningkat hingga 90% untuk inklusi dan 50% untuk
literasi. Tentu peningkatan dalam kedua hal ini mampu membawa perekonomian Indonesia ikut
naik dengan PDB bertambah. Semakin banyak penggunaan dan pemahaman maka semakin
banyak aktivitas perekonomian terjadi dan uang ikut berputar dengan baik. Maka dapat
dikatakan bahwa masyarakat menjadi sadar terhadap pengelolaan keuangan.

Contohnya diberikan Pak Tangguh yaitu Stella berjualan basreng di sekolah, banyak
peminatnya sampai sehari bisa terjual 100 bungkus. Kemudian untuk memperluas bisnis, Stella
buka cabang. Uang modal yang digunakan untuk cabang barunya dipinjam dari bank,
kemudian tidak mungkin Stella berjualan sendiri untuk 2 tempat. Maka Stella perlu karyawan,
dari sinilah Stella menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran di
Indonesia.

Menurut Teori Keynes, masalah pengangguran terjadi akibat permintaan agregat yang
rendah. Sehingga terhambatnya pertumbuhan ekonomi bukan disebabkan oleh rendahnya
produksi, akan tetapi rendahnya konsumsi. Oleh karena itu ketika permintaan basreng yang
meningkat, dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi.

Gambar 2.4.4 Korban Pinjaman Online Ilegal

Berita di atas merupakan masalah sosial yang sedang ramai di masyarakat Indonesia.
Banyak anak muda yang terjerat pinjol karena awalnya membutuhkan uang, kemudian mereka
coba-coba untuk meminjam tanpa memperhatikan resiko dan kemampuan mereka untuk
membayar. Selagi mudah dan hanya perlu nomor telepon, KTP mereka semakin banyak yang
tertipu dengan persyaratan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan itu. Pinjaman Online atau
yang sering kita dengar dengan istilah pinjol merupakan akses untuk memberikan pinjaman
uang secara online, namun perlu dibedakan mana pinjaman yang legal dan ilegal.
Dari pengalaman Pak Tangguh terkait pengaduan pinjol, banyak masyarakat yang
menggunakan uang pinjol untuk keinginan seperti anak kecil yang menggadaikan rumahnya
sebagai jaminan agar bisa mendapatkan uang untuk token game. Pinjaman sudah menunggak
sebanyak 1,5 Milyar di berbagai pinjol yang berbeda. Adapun anak muda yang menggunakan
uang pinjol untuk memulai usaha namun bangkrut.

Gambar 2.4.5 Perbedaan Pinjaman Online Ilegal dan Legal

Setelah pemaparan materi, masuk ke sesi tanya jawab. Dibawah ini merupakan
beberapa pertanyaan dari murid-murid SMA Daniel Creative Semarang dan jawabannya :

1. Q : Apakah Judi Online dapat ditangani oleh OJK dan bagaimana OJK bertindak selama
ini? (Marcel Faith)
A : Judi Online tidak termasuk dalam pengawasan OJK di kategori mana pun. IKNB
juga tidak termasuk, lalu mengapa Judi Online masih sangat banyak di Indonesia?
Seperti penjahat, meskipun ada polisi juga tidak akan pernah hilang. Ada demand
adalah jawaban inti, karena banyak masyarakat yang main dan menginginkannya maka
pasar Judi Online juga semakin berkembang.

2. Q : Berbicara tentang Time Values of Money, apakah dengan menabung saja cukup?
Mengingat setiap tahun akan terjadinya inflasi dimana jumlah akan bertambah tapi nilai
dari uang itu akan berkurang? (Kezia Concetta)
A : Lawan dari inflasi adalah investasi. Perlu diingat untuk membagi keuangan
berdasarkan profil kebutuhan dan siap ambil resiko. Sebelum menginvestasikan uang,
investasikan dulu waktumu untuk belajar tentang uang yang akan diinvestasikan.

3. Q : Bagaimana OJK bisa membantu korban-korban yang terjerat Pinjaman Online?


(Gladys)
A : Jika aduan diberikan tidak memenuhi syarat untuk ditindaklanjuti, maka OJK tidak
bisa membantu lagi. Selain itu OJK mengedukasi masyarakat untuk mengantisipasi
adanya kejadian serupa. Itulah cara yang sudah sering dijalankan. Lebih baik mencegah
daripada mengobati.

Gambar 2.4.6 Kontak OJK

Kontak resmi OJK adalah 157, nomor whatsapp ini dapat digunakan untuk menanyakan
dan konfirmasi suatu perusahaan keuangan apakah terdaftar resmi dalam lembaga OJK. Tidak
perlu mengetik panjang lebar cukup masukan nama atau kodenya saja. Penting untuk
masyarakat mengetahui nomor ini, agar tidak tersesat oleh hal-hal yang tidak
dipertanggungjawabkan.

Gambar 2.4.7 SEOJK Nomor 19/SEOJK.06/2023

Gambar diatas menunjukkan surat edaran OJK mengenai syarat dan peraturan baru
untuk penyelenggaraan peminjaman dana. Hal ini akan terus diperbaharui sesuai keadaan
ekonomi Indonesia.
2.5 Dokumentasi kegiatan

Gambar 2.5.1 Menunggu acara dimulai Gambar 2.5.2 Dalam Gedung OJK

Gambar 2.5.3 Mengerjakan Post Test OJK Gambar 2.5.4 Acara Dimulai

Gambar 2.5.5 Foto Selfie Bersama


BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Belajar tidak harus selalu tentang teori saja, mendengarkan sharing cerita pengalaman
orang lain juga merupakan proses dari belajar. Tujuan dari belajar bukan hanya menghafal ilmu
dan memperoleh nilai tinggi, akan tetapi memahami dan menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari setiap manusia. Oleh
karena itu masyarakat harus bijak dalam hal memperoleh bahkan menggunakan uang. Tidak
hanya terinklusi tapi juga terliterasi. Sosiologi juga merupakan hal yang akan selalu ada di
masyarakat dan berkembang. Masalah-masalah sosial dapat terjadi dimanapun dan kapanpun
dan perlu kita sadari agar bisa mencari solusi menyelesaikan konflik.

Mengunjungi OJK dan mendengarkan serta ikut dalam diskusi merupakan salah satu
perwujudan pembelajaran dan memenuhi Kurikulum Merdeka Belajar. Dengan adanya
kunjungan belajar, siswa-siswi akan menjadi lebih mengasyikkan dan tidak membosankan.
Sering kali banyak siswa yang tidur di kelas, namun dengan adanya kegiatan ini mereka lebih
menikmati dan mau ikut aktif dalam pembelajaran.

3.2 Saran

Kedepannya diperbanyak praktek atau kunjungan belajar agar materi lebih mudah
tersampaikan dan dipahami karena ada perwujudan dan studi kasus secara langsung. Tidak
hanya belajar teori namun juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai