Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Media Komunikasi dalam Al-Qur’an


Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Komunikasi Dalam
Al-Qur’an

Disusun Oleh:

Kelompok 4

Lesti Ayuaningsih 4322025

Fitriani 4322029

Indah Gusti Safitri 4322053

Anwa Song 4322073

DOSEN PENGAMPU

Tomi Hendra ,M.sos.

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UIN SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
T.A 2023/2024 (1445/1446 H)
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Komunikasi Dalam Hadis, dengan judul: “Media Komunikasi Al-
Qur’an”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberikan bantuan, saran dan kritik. Sehingga
makalah ini dapat terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Tomi Hendra M. Sos selaku dosen mata kuliah Komunikasi Dalam
Al-Qura’an, yang telah memberikan tugas agar penulis dapat lebih memahami
materi pembelajaran tersebut.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala masukan dan kritikan yang
dapat membantu penulis dari berbagai pihak. Akhirnya, penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pembelajaran materi
dan wawasan pengetahuan pembaca.

Bukittinggi,7 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................................
D. Manfaat Penulisan........................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................
A Pengertian Media komunikasi.......................................................................................
B. . Media komunikasi perspektif Dalam Al-Qur’an.......................................................
C. Urgensi Media Komunikasi Dalam Al-Qur’an ...........................................................
BAB 3 PENUTUP............................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................
DAFAR PUSTAKA.........................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses komunikasi, kehadiran alat atau media mempunyai
arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidak jelasan
bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media
sebagai perantara. Namun, meskipun begitu pentingnya alat atau media
bagi tercapainya tujuan komunikasi, masih banyak dijumpai lembaga-
lembaga komunikasi yang kurang mementingkan suatu alat atau media
tersebut.
Berdasarkan keterangan diatas, dapat dikatakan bahwa media
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses komunikasi, demi
tercapainya tujuan komunikasi. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai
media komunikasi dalam perspektif Al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas ,maka rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1 .Apa itu media komunikasi?
2. Apa saja media komunikasi dalam Al-Qur’an.?
3. Bagaimana Urgensi Media Komunikasi dalam Al-Qur’an?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas ,maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui apa itu media komunikasi;
2. Mnegetahui tentang macam macam media komunikasi dalam Al-
Qur’an;
3. Dapat mengetahui Urgensi Media Komunikasi dalam Al-Qur’an ;
D. Manfaat Penulisan
Adapun Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi pembaca
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dan
menjadi acuan dalam mata kuliah Komunikasi Dalam Al-Qur’an
b.Bagi penulis
Makalah ini dapat diharapkan membantu banyak pihak mengenai
pemahaman tentang media komunikasi dalam al-qur’an dan melatih
penulis dalam penulisan karya ilmia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Komunikasi


Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. sedangkan menurut istilah, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.1
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Ada lagi
pendapat (Brez, 1977) yang mengatakan bahwa media adalah sesuatu yang
terletak ditengah-tengah yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan
terjadinya hubungan.
Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain “komunikasi adalah semua prosedur dimana
pikiran seseorang dapat mempengaruhi orang lain. komunikasi adalah suatu
proses diamana individu menyampaikan pesan untuk mengubah perilaku
individu .2
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa media komunikasi
adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada komunikan. Jadi, media komunikasi itu berfungsi sebagai
sarana yang mana sarana ini berfungsi sebagai mempermudah atau menyampaikan
sebuah informasi tersebut Seperti radio, surat kabar, televisi jadi itu termasuk
media komunikasi.
B. Media Komunikasi Dalam Perspektif Al-Qur’an
1. Bahasa sebagai primer dalam al-Qur’an

‫َو َم ا َاْر َس ْلَنا ِم ْن َّرُسْو ٍل ِااَّل ِبِلَس اِن َقْو ِم ه ِلُيَبِّيَن َلُهْم ۗ َفُيِض ُّل ُهّٰللا َم ْن َّيَش ۤا ُء َو َيْهِد ْي َم ْن َّيَش ۤا ُء ۗ َو ُهَو اْلَع ِز ْيُز اْلَحِكْيُم‬
Artinya:
Dan kami tidak mengutus seorang Rasul pun,melainkan dengan bahasa
kaummnya agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka .maka Allah
menyelesaikan siapa yang dia kehendaki ,dan memberi petunjuk kepada siapa
yang dia kehendaki .Dia yang maha perkasa ,maha bijaksana .(Q.S Ibrahim:4).

1
Satrianawati , Media dan Sumber Belajar (Yogyakarta,Grup Penerbit CV Budi Utama, 2018) hlm
5
2
Husnadi,komunikasi dalam Al-Qur’an (Studi Analisis Komunikasi Interpersonal pada Kisah
Ibrahim), journal intinzar , Vol 20,No 2 ,2014.

2
Ibn Katsir menafsirkan ayat diatas : “Sungguh merupakan salah satu kasih
sayang Allah kepada makhluk-Nya mengutus para Rasul dengan bahasa kaumnya
agar mereka dapay memahami apa yang dikehendaki para Rasul tersebut”. Sejalan
dengan pandangan Ibn Katsir diatas, As-Sa’di menafsirkan ayat diatas : “Ini
merupakan salah satu kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya bahwa Allah
tidak akan mengutus seorang Rasul kecuali dengan bahasa kaumnya agar dia
dapat memberi penjelasan kepada mereka tentang apa yang sejatinya merupakan
kebutuhan pokok mereka.”3
Dari penjelasan ulama tafsir diatas, dapat digaris bawahi bahwa kesamaan
bahasa di antara para Rasul dengan kaumnya merupakan unsur penting dalam
proses komunikasi seorang Rasul dengan kaumnya dalam menyampaikan pesan,
berupa ajaran agama keppada manusia. Bahasa merupakan media primer yang
paling banyak digunakan dalam proses komunikasi.
Menurut Al-Qur’an, Allah SWT. memilih media komunikasi yang sama
diantara Rasul dengan kaumnya dengan memilih bahasa yang sama diantara
komunikator dengan komunikan agar tujuan komunikasi yakni pesan (message)
sampai kepada sasaran dengan akurat, efektif dan efisien sehingga terhindar dari
distorsi.
2. Isyarat Sebagai Media Primer dalam Al-Qur’an
‫َقاَل َر ِّب اْج َع ْل ِّلْي ٰا َيًةۗ َقاَل ٰا َيُتَك َااَّل ُتَك ِّلَم الَّناَس َثٰل َثَة َاَّياٍم ِااَّل َرْم ًز اۗ َو اْذ ُك ْر َّرَّبَك َك ِثْيًرا َّوَس ِّبْح ِباْلَعِشِّي َو اِاْل ْبَك ار‬
Artinya :
Dia (zakaria) berkata, “ Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” Allah
berfirman, “ Tanda bagimu adalah bahwa engkau tidak berbicara dengan
manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu
banyak-banyak dan bertasbihlah (memuji-Nya) pada waktu petang dan pagi
hari.” (Q.S. Ali Imran/3:41)
Pada ayat diatas disebutkan bahwa “Nabi Zakaria a.s. tidak berbicara
dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat”. Ayat ini menejelaskan
bahwa Al-Qur’an mengakui dua cara berkomunikasi, komunikasi dengan bahasa
verbal dan komunikasi dengan bahasa non verbal. Isyarat termasuk komunikasi
dengan bahasa non verbal, sedangkan berbicara termasuk komunikasi dengan
bahawa verbal.
Hal ini sejalan dengan pendapat para ahli komunikasi seperti disebutkan
Lukiati Komala, bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi

3
Asep Usman, “Wawasan Al-Qur’an tentang media Komunikasi dan Informasi” (Jakarta)
hlm 347

3
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling
mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dappat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa non verbal.
Isyarat yang dimaksudkan pada ayat diatas, menurut Ibn Katsir, bahwa
Nabi Zakaria tidak dapat mengucapkan kata-kata (untuk berkomunikasi dengan
manusia), padahal beliau dalam keadaan sehat selama tiga hari. Dalam keadaan
ini, Allah memerintahkan kepada beliau untuk memperbanyak dzikir, takbir dan
tasbih sebagaimana firman Allah : “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu banyak-
banyak, dan bertasbihlah (memuji-Nya) pada waktu petang dan pagi hari.” (Q.S.
Ali Imran/3:41)
3. Khitabah Media Pendukung Proses Komunikasi
khitabah yang dimaksud disini adalah prinsip-prinsip penyampaian pesan
melalui komunikasi lisan. Dalam ilmu komunikasi, khitabah masuk ke dalam
bentuk komunikasi massa (mass communication), yaitu komunikasi dengan
sasaran kelompok orang dalam jumlah yang besar, yang pada umumnya tidak
dikenal. Dalam komunikasi massa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
pesan dapat sampai kepada komunikandengan akurat, efektif dan efisien, serta
terhindar dari distorsi. Antara lain, pesan harus disusun dengan jelas, sistematis,
dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dengan pilihan kata yang tepat.
Didalam Al-Qur’an terdapat beberapa prinsip Khitabah ,sebagai berikut:
a. Memilih kata kata yang santun .
‫َو ُقْل ِّلِع َباِد ْي َيُقْو ُلوا اَّلِتْي ِهَي َاْح َس ُۗن ِاَّن الَّشْيٰط َن َيْنَز ُغ َبْيَنُهْۗم ِاَّن الَّشْيٰط َن َك اَن ِلِاْل ْنَس اِن َع ُدًّو ا ُّم ِبْيًنا‬
Artinya :
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku : “Hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu
menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagi manusia. (Q.S. Al-Isra/17:53)
Menurut Ibn Katsir, dalam ayat tersebut Allah SWT. memerintahkan
kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar berkata dengan perkataan yang baik
(ahsan) atau menggunakan kata-kata terbaik ketika berkomunikasi atau ketika
menyampaikan, menganjurkan, dan mengajak manusia untuk mengamalkan ajaran
Islam dalam kehidupan.

4
b. Isi pesan tidak bersifat cacian
Komunikasi yang baik bukan hanya dengan memilih kata-kata yang baik
dan santun, juga dengan memperhatikan agar isi pesan tidak bersifat cacian. Salah
satu ciri komunikasi lisan yang baik adalah argumentasinya tidak mengandung
makian, cacian, dan kata-kata yang menyakitkan.
c. Berkomunikasi dengan efektif, efisien, berkualitas, dan bermartabat
Al-Qur’an sangat menekankan agar orang beriman memiliki kesadaran
untuk berkomunikasi secara lisan dengan efektif, efisien, tidak merendahkan
komunikan, mudah dicerna, dengan gaya yang simpatik, lembut, dan rasional. Al-
Qur’an memberikan bimbingan dalam melakukan komunikasi yang berkualitas,
sebagai berikut :
1. Pesan membekas pada jiwa komunikan.
2. Pesan disampaikan dengan bahasa yang santun .
3. Pesan disampaikan dengan cara yang lemah lembut.
4. Pesan disampaikan dengan bahasa yang baik.
5. Berkomunikasi dengan cara cara yang peruasif
6. Berkomunikasi dengan pesan yang berbobot.
d. Khutbah Jum’at Media Komunuikasi Massa.
Khutbah Jum’at merupakan salah satu bentuk media komunikasi massa
yang bersifat ibadah mahdhah. Di dalam Al-Qur’an ada perintah secara implisit
tentang kewajiban shalat Jum’at dan menyimak atau mendengarkan secara aktif
pesan-pesan yang disampaikan para khatib yang berisi anjuran untuk
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan umat kepada Allah SWT.
e. Murasalah Media Pendukung Proses Komunikasi
Murasalah atau surat menyurat merupakan salah satu media dalam proses
komunikasi yang memiliki kedudukan yang strategis, sekaligus menjadi indikator
tingkat peradaban manusia yang tinggi. Nilai fundamental yang mendukung
budaya murasalah adalah budaya tulis menulis. Dalam Al-Qur’an Allah
bersumpah dengan nun yang berarti tinta. Jika Allah bersumpah dengan suatu
ciptaan-Nya, maka yang dipilih untuk menjadi sumpah Allah itu sesuatu yang
bermakna bagi kehidupan manusia. Tinta adalah alat pendukung utama tulis
menulis, sedangkan tulis menulis merupakan media komunikasi yang menjadikan

5
pesan yang dibawanya bertahan lama dan dapat menembus batas-batas budaya
dan waktu.4
Jadi, dapat disimpulkan semua media komunikasi dalam al-qur’an ini
digunakan untuk memberikan pedoman, petunjuk, dan inspiras kepada manusia
agar mereka dapat hidup sesuai dengan ajaran agama islam dan mencapai
kebahagian baik di dunia maupun di akhirat.
C. Urgensi Media Komunikasi Dalam Al-Qur’an
Media komunikasi dalam Alquran sangatlah penting karena Alquran
adalah kitab suci agama Islam yang dianggap sebagai wahyu langsung dari Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam Islam, Alquran bukan hanya sebagai
sumber ajaran agama, tetapi juga sebagai pedoman hidup dan sumber inspirasi
dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut beberapa urgensi media komunikasi
dalam Alquran:

1. Wahyu dan Panduan Hidup


Alquran adalah media komunikasi utama antara Allah SWT dan manusia.
Melalui Alquran, Allah menyampaikan ajaran-Nya, hukum-hukum, nilai-
nilai moral, dan petunjuk untuk menjalani kehidupan yang baik dan
bermakna.
2. Menyampaikan Pesan Allah

Alquran berfungsi sebagai saluran utama untuk menyampaikan pesan,


perintah, dan petunjuk Allah kepada manusia. Ini termasuk ajaran-ajaran
tentang ibadah, etika, hukum, dan moralitas.

3. Pengajaran dan Pendidikan

Alquran digunakan sebagai sumber utama untuk pendidikan agama dalam


Islam. Melalui tilawah (membaca) dan tafsir (penjelasan), Alquran
digunakan untuk mengajar nilai-nilai agama, sejarah, dan kebijaksanaan
kepada umat Islam.

4
Ibid hlm 358

6
4. Motivasi dan Inspirasi
Alquran juga berfungsi sebagai sumber motivasi dan inspirasi bagi umat
Islam. Banyak ayat dalam Alquran mengajak manusia untuk melakukan
perbuatan baik, meningkatkan akhlak, dan berjuang untuk kebaikan.
5. Panduan dalam Keputusan Hidup
Alquran memberikan panduan dalam menghadapi berbagai keputusan
hidup, termasuk dalam masalah pernikahan, ekonomi, sosial, dan politik.
Umat Islam mencari jawaban dalam Alquran untuk membimbing mereka
dalam pengambilan keputusan.
6. Keharmonisan dan Persatuan
Alquran juga berperan dalam menjaga keharmonisan dan persatuan umat
Islam. Ayat-ayat dalam Alquran mendorong persaudaraan, toleransi, dan
kerjasama antara individu dan komunitas Muslim.
7. Sumber Keadilan
Alquran juga berbicara tentang prinsip-prinsip keadilan, yang menjadi
dasar hukum Islam. Ini mencakup hukuman, hak-hak individu, dan
tanggung jawab sosial.
8. Kebenaran dan Ketidakbenaran
Alquran mengajarkan perbedaan antara kebenaran dan ketidakbenaran,
baik dalam keyakinan agama maupun dalam tindakan manusia. Ini
membantu umat Islam untuk menjauhi yang salah dan mengikuti yang
benar.

Dalam kesimpulan, Alquran adalah media komunikasi yang sangat penting


dalam Islam karena berfungsi sebagai sumber wahyu, panduan hidup, dan sumber
inspirasi bagi umat Islam. Alquran memainkan peran utama dalam membimbing,
mengajar, dan memberikan arah dalam kehidupan individu dan masyarakat
Muslim.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Alquran adalah kitab suci Islam yang dianggap sebagai wahyu
langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad. Ini adalah sumber
utama komunikasi antara Allah dan umat manusia dalam agama
Islam.
2. Alquran bukan hanya sebuah teks agama, tetapi juga merupakan
panduan hidup lengkap yang mencakup aspek-aspek seperti
ibadah, moralitas, etika, hukum, dan perilaku sosial.
3. Tilawah (membaca) dan tafsir (penjelasan) Alquran adalah bagian
integral dari media komunikasi ini. Umat Islam membaca dan
menginterpretasikan Alquran untuk memahami pesan-pesan Allah.
4. Alquran membantu umat Islam untuk membedakan antara
kebenaran dan ketidakbenaran dalam keyakinan agama maupun
tindakan manusia.

Makalah ini mencerminkan urgensi dan kompleksitas peran Alquran


dalam kehidupan umat Islam. Hal ini menegaskan pentingnya Alquran sebagai
sumber wahyu dan panduan yang memengaruhi seluruh aspek kehidupan umat
Muslim.

8
DAFTAR PUSTAKA

Husnadi.(2014).komunikasi dalam Al-Qur’an (Studi Analisis Komunikasi


Interpersonal pada Kisah Ibrahim), journal intinzar , Vol 20,No 2
Satrianawati.(2018).Media dan Sumber Belajar.Yogyakarta,Grup Penerbit
CV Budi Utama
Usman Asep.Wawasan Al-Qur’an tentang media Komunikasi dan
Informasi.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai