Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

BIOLOGI
KEANEKARAGAMAN HAYATI PADA
EKOSISTEM PERAIRAN

NAMA : Fadilla Putri Krishnadya Nur Haqqi


NIM : 225100901111020
DEPARTEMEN : Teknik Biosistem
KELAS :Y
KELOMPOK : Y3
ASISTEN : Helena Teodora

DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
19
Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

7 PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN
HAYATI PADA EKOSISTEM PERAIRAN
PRE-LAB
1. Mengapa keanekaragaman hayati dalam biosfer perlu dipelajari?
Keanekaragaman hayati merupakan kekayaan hidup di bumi dimana terdapat jutaan
tumbuhan, hewan, maupun mikroorganisme yang melangsungkan kehidupan. Setiap
kehidupan memiliki peran dan manfaatnya masing-masing. Seperti contohnya di dalam
ekosistem hutan terdapat berbagai macam flora maupun fauna yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber pangan, obat-obatan, maupun kebutuhan lainnya (Sunarmi, 2014).
Keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3. Yang pertama adalah keanekaragaman
spesies yaitu keanekaragaman yang mencangkup semua spesies yang ada di bumi termasuk
bakteri, protista, maupun spesies dari kingdom bersel banyak. Yang kedua adalah
keanekaragaman genetic yaitu variasi gen dari semua spesies yang ada di bumi. Dan yang
terakhir adalah keanekaragaman komunitas yaitu perbedaan komunitas biologi serta
asosiasinya dengan ekosistem masing-masing. Ketiga jenis keanekaragaman hayati ini
memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Karena itu
diperlukan pengetahuan mengenai keanekaragaman hayati yang ada di bumi (Anggraini,
2018).

2. Jelaskan tujuan pengambilan sampel pada beberapa jenis lokasi perairan!


Sampel adalah kelompok kecil suatu elemen yang diambil dari kelompok yang lebih
besar dengan tujuan mengetahui informasi dari kelompok besar. Pengambilan samel
dinamakan sampling. Sampling dilakukan untuk memilih sampel yang semirip mungkin
dengan populasi sampel agar peneliti dapat mendapatkan informasi yang akurat tentang
populasi sampel. Karena itu sampel dilakukan dengan mengambil pada beberapa titik yang
berbeda agar meghasilkan data seakurat mungkin (Hibberts, et al., 2012).

3. Parameter apa saja yang dapat mempengaruhi viabilitas/kemampuan hidup dari organisme
yang terdapat pada sampel perairan? Jelaskan!
Untuk mengetahui tingkat kualitas perairan, diperlukan pengamatan dengan
memperhatikan beberapa indicator sebagai berikut;
• Kecerahan perairan
Semakin cerah suatu ekosistem perairan, maka tingkat kehidupan di dalamnya
akan semakin tinggi. Hal ini karena kemampuan sinar matahari menembus air
dipengaruhi oleh tingkat kecerahan air. Semakin keruh air tersebut, sinar matahari akan
sulit menembus. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya proses fotosintesis biota di
perairan (Hamuna, dkk., 2018).
Praktikum Biologi 2022-2023
Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

• Suhu
Suhu sangat berpengaruh dalam kehidupan di perairan. Hal ini dikarenakan
metabolisme biota di perairan dipengaruhi oleh suhu. Pelapisan air disebabkan adanya
peningkatan suhu yang pada akhirnya dapat mengganggu penyebaran oksigen. Selain
itu perubahan suhu juga dapat mempengaruhi proses fisik, kimia, maupun biologi biota
yang ada di perairan (Kusumaningtyas, et al., 2014).
• Salinitas
Salinitas merupakan konsentrasi larutan garam di air laut. Salinitas adalah faktor
penting yang dapat mempengaruhi tingkat kehidupan biota di perairan. Hal ini
disebabkan karena salinitas memiliki hubungan linear dengan tekanan osmotik. Selain
itu perbedaan salinitas antar perairan merupakan indikator adanya perbedaan penguapan
dan presipitasi (Hamuna, dkk., 2018).
• pH
Derajat keasaman atau pH adalah logaritma negatif dari konsentrasi ion
hidrogen. Nilai pH sangat berpengaruh terhadapt biota di perairan. Hal ini dikarenakan
tingkat nilai pH akan menentukan dominasi fitoplankton. Dominasi fitoplankton ini
akan mempengaruhi tingkat produktivitas primer yang mana semakin banyak
ketersediaan fitoplankton maka ketersediaan nutrient di perairan akan semakin
meningkat (Megawati, et al., 2014).

4. Berdasarkan cara pengumpulannya, sampel dibagi menjadi dua macam, yaitu sampel
individu (discrete) dan campuran (composite). Jelaskan mengenai perbedaan kedua jenis
sampel tersebut!
Discrate sample adalah sampel yang digunakan untuk menunjukkan sejumlah kecil
sampel yang memiliki sifat khusus. Discrate sample juga biasa disebut dengan sampel
individu. Metode dalam pengambilan sampel individu menggunakan peralatan sederhana
dan waktu yang diperlukan relative singkat (Munvika, 2018).
Berbeda dengan discrate sample, Composite sample menggunakan peralatan yang
cukup kompleks dengan waktu pengambilan sampel sekitar 24 jam. Composite sample
atau biasa disebut sampel campuran adalah gabungan dari sampel individu. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa sampel pada wilayah yang besar
dengan tujuan untuk mempertahankan kepercayaan dalam memprediksi bahaya (Hess, et
al., 2016).

Tanggal Nilai Paraf Asisten

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

DIAGRAM ALIR
A. Pengujian Parameter Fisik

Sampel

Dimasukkan ke dalam gelas beaker

Diamati

Warna Bau Suhu Kekeruhan

Dicatat hasil pengamatan

Hasil

1.1 Pengujian Kekeruhan (Parameter Fisik)


Menyiapkan turbidimeter

Ditekan tombol on/off dan tombol mode secara bersamaan

Melepas tombol mode terlebih dahulu, kemudian melepas tombol on/off

Muncul tanda panah lalu dipindahkan ke Cal menggunakan tombol tanda seru

Ditunggu hingga pada layar meminta larutan sampel untuk kalibrasi alat

Wadah sampel dibersihkan dengan tisu lalu dimasukkan ke dalam alat dengan tanda panah
pada alat dan ditutup

Ditekan tombol read dan ditunggu selama 1 menit

Didapatkan hasil kalibrasi, antara dilayar dan dibotol sampel harus sama. Dilakukan pada
sampel lain secara bergantian

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

Sampel diletakkan di botol sampel secara berbeda

Sampel dimasukkan ke dalam alat lalu ditutup

Ditekan tombol read dan ditunggu selama 8 detik

Hasil
A.
B. Pengujian Parameter Kimia
1. pH
Sampel

Dituang ke dalam gelas beaker

Disiapkan rangkaian pH meter

Dikalibrasi pH meter dengan larutan buffer

Dimasukkan probe dalam sampel

Dicatat hasil pada display pH meter

Hasil

2. DO
Sampel

Dituang ke dalam gelas beaker

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

Disiapkan rangkaian alat DO meter

Dikalibrasi DO meter

Dimasukkan probe dalam sampel

Dicatat hasil pada display DO meter

Hasil

C. Pengujian Parameter Biologi

Sampel

Diteteskan di gelas obyek sebanyak 1 tetes

Ditutup dengan gelas penutup

Diamati dibawah mikroskop perbesaran


400x

Digambar

Hasil

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 7.Pengamatan Keanekaragaman Hayati Pada Ekosistem Perairan

A. Data sampel cair


No Asal Sampel
1. Air Selokan
2. Air Kolam
3. Air Tahu
4. Air Sungai

B. Parameter fisik sampel cair


No Warna Bau Suhu Kekeruhan
1. Kuning Berbau 25°C Keruh
2. Sedikit Hijau Tidak Berbau 25°C Tidak Keruh
3. Cream Asam 26°C Sangat Keruh
4. Kuning Tidak Berbau 26°C Sedikit Keruh

C. Parameter kimia sampel cair


No pH DO
1. 6,968 2,56
2. 7,211 3,32
3. 3,499 0,38
4. 7,048 2,36

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

D. Parameter biologi sampel cair

Gambarkan jumlah dan bentuk morfologi dari sampel limbah cair yang diamati!

Sampel 1 Sampel 2
Air Selokan Air Kolam

Sampel 3 Sampel 4
Air Tahu Air Sungai

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

Pertanyaan:

1. Jelaskan mengenai perbedaan karakteristik fisik dari setiap sampel limbah cair yang diamati!
Hubungkan antara parameter fisik tersebut dengan asal sampel cair

Karakteristik fisik adalah indikator atau parameter yang digunakan untuk


membuktikan bahwa perairan mengalami pencemaran atau tidak ditinjau dari warna, bau,
suhu, dan kekeruhan perairan (Salim, 2017). Dalam percobaan ini, diambil 4 sampel dari
lokasi yang berbeda. Sampel tersebut adalah air selokan, air kolam, air tahu, dan air sungai.
Sampel pertama diambil dari air selokan yang umumnya bersifat lembab. Kondisi
lembab ini menyebabkan pH air selokan bersifat asam, warnanya keruh, dan berbau tidak
sedap. Umumnya air selokan sering tercemar limbah rumah tangga (Kusumawati, dkk.,
2019).
Sampel kedua diambil dari air kolam. Umumnya air kolam memiliki suhu sekitar 25°,
tidak memiliki bau, dan berwarna jernih. Tetapi air kolam juga dapat mengalami pencemaran
dikarenakan pengaruh ikan atau biota yang hidup di dalamnya (Rochyani, 2018).
Sampel ketiga adalah air tahu. Air tahu memiliki suhu 26° dengan warna cream.
Tingkat kekeruhan air tahu sangat keruh dibandingkan dengan ketiga sampel yang lain
dengan bau yang sangat menyengat.
Sampel keempat adalah air sungai. Air sungai memiliki pH sekitar 7,048 dengan
tingkat do sebesar 2,36. Hal ini dikarenakan umumnya sungai digunakan sebagai tempat
pembuangan limbah (Sujati, dkk., 2017).

2. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan mengenai
analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter fisik dan kimia!

Parameter fisik meliputi warna, bau, suhu, dan tingkat kekeruhan. Air selokan
memiliki warna kuning dengan bau dan tingkat kekeruhannya 2,71 NTU yang artinya keruh.
Air tahu memiliki bau yang asam dengan warna cream dan tingkat kekeruhannya 17,7 NTU
atau sangat keruh. Air sungai memiliki warna kuning dengan tingkat kekeruhannya 367 NTU
namun tidak berbau. Dari ketiga sampel, rata-rata suhunya adalah 25°-26°. Untuk air kolam,
kualitas sampel tersebut lebih baik daripada ketiga sampel lainnya, yaitu tidak berbau, tidak
keruh, dan hanya sedikit berwarna hijau (Mukarromah, 2016).
Parameter kimia meliputi pH dan DO. pH adalah parameter yang digunakan untuk
mengukur tingkat keasaman pada air. Nilai pH pada sampel air selokan, air kolam, air tahu,
dan air sungai berturut-turut adalah 6,968; 7,211; 3,499; dan 7,048. Sedangkan parameter
DO adalah parameter yang digunakan untuk mengukur jumlah oksigen pada air. Harga DO
pada sampel air selokan, air kolam, air tahu, dan air sungai berturut-turut adalah 2,56; 3,32;
0,38; dan 2,36. Nilai minimum DO adalah 4 mg/l yang artinya jika suatu perairan memiliki
harga DO dibawah nilai minimun maka perairan tersebut memiliki kualitas yang buruk
(Sagala, 2019).

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

3. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan mengenai
analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter biologi!

Parameter biologi adalah indikator kualitas perairan yang ditentukan dengan


mengamati mikroorganisme yang hidup dalam perairan tersebut. Mikroorganisme memiliki
perannya masing-masing dalam perairan. Mikroorganisme tersebut adalah koliform,
plankton, dan ganggang. Koliform digunakan sebagai indikator perairan tersebut tercemar
oleh pathogen atau tidak. Patogen yang dimaksud adalah berupa bakteri, virus, maupun
parasit (Li, and Lu, 2019). Plankton terbagi menjadi fitoplankton dan zooplankton. Semakin
banyak fitoplankton, maka kualitas air semakin baik dikarenakan fitoplankton dapat
melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen bagi biota di perairan. Sedangkan
ganggang dapat menjadi indikator buruknya kualitas air jika jumlah ganggang dalam
perairan terlampau banyak. Hal ini dikarenakan ganggang menyebabkan berkurangnya
intensitas cahaya matahari yang menembus perairan dan menyebabkan berkurangnya nutrisi
dalam perairan (Putro, et al., 2021).

4. Organisme apa saja yang mungkin terdapat pada setiap sampel cair? Jelaskan alasan anda!

Organisme adalah salah satu parameter biologi yang digunakan untuk mengetahui
kualitas perairan. Setiap perairan tentu memiliki perbedaan organisme yang hidup di
dalamnya. Namun organisme yang umum dijumpai di semua perairan adalah koliform,
plankton, dan ganggang (Andika, dkk., 2020).

5. Bagaimana hubungan antara pH dan jarak pengambilan sampel limbah cair yang diamati?
Mengapa demikian?

Nilai pH dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah kadar CO2
dalam perairan, konsentrasi garam karbonat dan bikarbonat, dan jarak pengambilan sampel.
Jarak pengambilan sampel termasuk ke dalam faktor yang mempengaruhi nilai pH
dikarenakan jika sampel yang diujikan merupakan air pada dasar perairan, nilai pH akan
tidak akurat. Hal ini disebabkan karena umumnya dasar perairan mengandung banyak
endapan bahan organik hasil dekomposisi organisme sehingga menyebabkan kualitas air
menurun (Syarifudin, 2016).

6. Bagaimana hubungan antara bentuk dan morfologi organisme yang ditemukan pada sampel
air limbah dengan parameter fisik dan kimia sampel? Mengapa demikian?

Parameter fisik meliputi warna, bau, suhu, dan kekeruhan. Sedangkan parameter kimia
meliputi pH dan DO. Kedua parameter memiliki hubungan yang erat. Contohnya jika suatu
perairan memiliki tingkat kekeruhan yang tinggi, maka intesitas cahaya matahari yang
masuk ke dalam perairan akan sedikit dikarenakan sinar matahari susah menembus. Hal
tersebut akan menyebabkan fitoplankton terhambat dalam melakukan fotosintesis sehingga

Praktikum Biologi 2022-2023


Nama Fadilla Putri K. N. H.
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

perairan kekurangan oksigen. Kondisi tersebut akan menyebabkan nilai DO menurun


sehingga kualitas air menurun dan juga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap (Khairul,
et al., 2019).

7. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bervariasinya organisme pada setiap sampel cair
hasil pengamatan anda!

Organisme dalam perairan satu tentu akan berbeda dengan organisme dalam perairan
lainnya. Hal ini disebabkan adanya kondisi fisik yang berbeda. Contohnya seperti tingkat
kekeruhan tiap perairan tentu tidak sama. Perairan yang keruh akan menyebabkan kurangnya
oksigen dalam perairan sehingga menyebabkan sulitnya organisme untuk tumbuh dan
berkembang dalam perairan tersebut. Selain itu adanya ganggang juga dapat menyebabkan
sulitnya cahaya matahari masuk dan menembus perairan sehingga proses fotosintesis yang
dilakukan fitoplankton akan terhambat (Putro, et al., 2021).

Kesimpulan

Praktikum kali ini dilakukan dengan tujuan agar praktikan mampu mengidentifikasi
biota apa saja yang ada dalam perairan dan menganalisis kualitas air melalui
pengamatansampel yang telah diambil. Keanekaragaman hayati adalah merupakan kekayaan
hidup di bumi dimana terdapat jutaan tumbuhan, hewan, maupun mikroorganisme yang
melangsungkan kehidupan. Setiap kehidupan memiliki peran dan manfaatnya masing-
masing. Pengamatan kali ini dilakukan dengan menggunakan 4 sampel yaitu sampel air
selokan, air kolam, air tahu, dan air sungai. Sedangkan parameter yang digunakan, yaitu
parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi. Parameter fisik mencangkup warna,
bau, suhu, dan kekeruhan. Parameter kimia mencangkup pH dan DO. Sedangkan parameter
biologi mencangkup mikroorganisme di dalam perairan.

Praktikum Biologi 2022-2023


Daftar Pustaka

Anggraini, W. 2018. Keanekaragaman Hayati dalam Menunjang Perekonomian Masyarakat


Kabupaten Oku Timur. Jurnal Aktual STIE Trisna Negara. 16(2): 99-106.
Hamuna, B., Tanjung, R. H., Suwito, dkk. 2018. Kajian Kualitas air Laut dan Indeks
Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre,
Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan. 16(1): 35-43.
Hess, B. M., Amidan, B. G., Anderson, K. K., & Hutchison, J. R. 2016. Evaluating composite
sampling methods of Bacillus spores at low concentrations. Plos one, 11(10), e0164582
Hibberts, M., Burke Johnson, R., & Hudson, K. (2012). Common Survey Sampling
Techniques BT - Handbook of Survey Methodology for the Social Sciences (L. Gideon
(ed.); pp. 53–74). Springer New York.
Kusumaningtyas, M.A., Bramawanto, R., Daulat, A., dkk. 2014. Kualitas perairan Natuna
pada Musim Transisi. Depik. 3(1): 10-20.
Megawati, C., Yusuf, M., dan Maslukah, L. 2014. Sebaran Kualitas Perairan ditinjau dari zat
hara, oksigen terlarut dan pH di perairan selatan Bali Bagian Selatan. Jurnal
Oseanografi. 3(2): 142-150.
Munvika, H. W. 2018. Uji Toksisitas Ipal Komunal Di Kecamatan Banguntapan, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta Terhadap Macrobrachium Rosenbergii Menggunakan
Metode Whole Effluent Toxicity (Wet). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam
Indonesia.
Sunarmi. 2014. Melestarikan Keanekaragaman Hayati melalui Pembelajaran di Luar Kelas
dan Tugas yang Menantang. Jurnal Pendidikan Biologi. 6(1): 38-49.

19
Daftar Pustaka Tambahan

Andika, B., Wahyuningsih, P., dan Fajri, R. 2020. Penentuan Nilai BOD dan COD Sebagai
Parameter Pencemaran Air Dan Baku Mutu Air Limbah Di Pusat Penelitian Kelapa
Sawit (PPKS) Medan. Jurnal Kimia Sains dan Terapan. 2(1): 14-22.
Khairul, K., Siregar, Z. A., & Machrizal, R. 2019. Korelasi Faktor Fisika Kimia Perairan
terhadap Densitas Belangkas di Pantai Timur Sumatera Utara. CHEESA: Chemical
Engineering Research Articles. 2(1): 10-18.
Kusumawati, P., Rif’an, A. A., dan Sugiarto, E. 2019. Potensi Selokan Mataram: Ulasan
Keadaan Fisik Dan Kualitas Airnya. Jurnal Pendidikan Geografi. 24(2): 108-118.
Li, D. & Liu, S. 2019. Water quality monitoring in aquaculture. Water quality monitoring
and management: basis, technology and case studies. Academic Press, Cambridge.
Mukarromah, R. 2016. Analisis sifat fisis dalam studi kualitas air di mata air sumber asem
dusun Kalijeruk, Desa Siwuran, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Putro, A. I., Saitun, S., & Hidayat, Y. M. 2021. TEKNOLOGI SIRKULASI AIR
PERMUKAAN (SiAP) UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN ALGA. Jurnal
Ilmiah Desain & Konstruksi. 19(1): 28-42.
Rochyani, N. 2018. Analisis Karakteristik Lingkungan Air Dan Kolam Dalam Mendukung
Budidaya Ikan. Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan. 13(1): 51-56.
Sagala, R. U. 2019. Analisis Kualitas Air Sungai Gajah Wong Ditinjau dari Konsentrasi
Klorofil-a dan Indeks Pencemaran. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Salim, D., Yuliyanto, Y., & Baharuddin, B. 2017. Karakteristik parameter oseanografi fisika-
kimia perairan pulau kerumputan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Jurnal
Enggano. 2(2): 218-228.
Sujati, A. B., Priyono, A., dan Badriyah, S. 2017. Karakteristik Kualitas Air Sungai Ciliwung
Di Segmen Kebun Raya Bogor. Jurnal Media Konservasi. 22(2): 111-117.
Syarifudin. 2016. PENGARUH pH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BIAWAN (Helostoma temmincki). Skripsi.
Pontianak: Universitas Muhammadiyah Pontianak.

19
LAMPIRAN

Tanggal Nilai Paraf Asisten

19

Anda mungkin juga menyukai