Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME KE 5

MENYUSUN PROGRAM KOMUNIKASI BERDASARKAN


KOMPETENSI DAN INDIKATOR

MATA KULIAH
BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA

Dosen Pengampu:

Dra, Zulmiyetri, M. Pd

Ditulis Oleh:
Antasari Bayuningrum
NIM : 23003230

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGER PADANG
2024
A. Menyusun Program Pengembangan Pengucapan Fonem
Fonem adalah satuan bunyi terkecil dalam bahasa yang dapat membedakan arti kata.
Dalam bahasa Indonesia, fonem ditulis di antara dua garis miring (/.../) . Contoh fonem dalam
bahasa Indonesia adalah /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /g/, /c/, /j/, /s/, /h/, /f/, /v/, /z/, /r/, /l/, /m/, /n/, dan
/ng/ . Fonem dalam bahasa dapat mempunyai beberapa macam lafal yang bergantung pada
tempatnya dalam kata atau suku kata. Fonem /p/ dalam bahasa Indonesia, misalnya, dapat
mempunyai dua macam lafal. Bila berada pada awal suku kata, fonem itu dilafalkan secara
lepas. Pada kata /pola/, misalnya, fonem /p/ itu diucapkan secara lepas untuk kemudian diikuti
oleh fonem /o/. Bila berada pada akhir kata, fonem /p/ tidak diucapkan secara lepas; bibir kita
masih tetap rapat tertutup waktu mengucapkan bunyi ini.
Program pengembangan fonem biasanya merujuk pada upaya untuk membantu individu,
terutama anak-anak, dalam memahami dan mengembangkan kesadaran fonemik. Kesadaran
fonemik adalah kemampuan untuk memahami, mengenali, dan memanipulasi fonem, yang
merupakan unit terkecil dalam sistem bunyi bahasa. Kemampuan ini merupakan salah satu
keterampilan awal yang penting dalam membaca dan menulis. Langkah-langkah dalam
menyusun program pengembangan pengucapan fonem, yaitu:
1. Identifikasi fonem targen
2. Rancang rencana pembelajaran
3. Pilih materi yang sesuai
4. Berikan dukungan visual dan sentuhan
5. Mengumpulkan data dan menilai kemajuan
Berikut terdapat beberapa langkah dalam program pengembangan fonem:
1. Kesadaran Fonemik Awal Kesadaran fonemik awal adalah salah satu komponen utama
dalam program pengembangan fonem. Ini adalah tahap awal dalam pengembangan
kesadaran fonemik, yang membantu anak-anak memahami dan mengenali bunyi-bunyi
fonem 7 dalam bahasa. Kesadaran fonemik awal melibatkan anak-anak dalam aktivitas
yang membantu mereka membedakan dan mengisolasi bunyi-bunyi fonem dalam kata-
kata. Berikut adalah beberapa aspek penting dari kesadaran fonemik awal dalam program
pengembangan fonem:
a. Mengenali Bunyi Fonem
Anak-anak diajak untuk mengenali bunyi-bunyi fonem dalam kata-kata. Ini dapat
dimulai dengan mengidentifikasi bunyi fonem pertama atau terakhir dalam kata.
b. Mengucapkan Bunyi Fonem Anak-anak diajak untuk Anak-anak diajak untuk
mengucapkan bunyi fonem dengan jelas dan mengenali perbedaan bunyi-bunyi tersebut.
Ini melibatkan pengucapan bunyi fonem secara terpisah.
c. Mengisolasi Bunyi
Anak-anak belajar mengisolasi bunyi-bunyi fonem dalam kata. Misalnya, dalam kata
"kucing," mereka harus dapat mengidentifikasi bunyi /k/, /u/, dan /t/ secara terpisah.
d. Menggabungkan Bunyi
Anak-anak juga belajar untuk menggabungkan bunyi fonem menjadi kata. Misalnya,
dari bunyi /k/, /u/, dan /t/ menjadi kata "kucing."
e. Memahami Perbedaan
Kesadaran fonemik awal juga melibatkan pemahaman perbedaan antara kata- kata yang
memiliki bunyi fonem yang berbeda. Misalnya, memahami bahwa "kucing" dan
"cacing" berbeda karena bunyi fonem pertamanya berbeda.
f. Aktivitas Permainan
Kesadaran fonemik awal sering diajarkan melalui aktivitas permainan yang interaktif
dan menyenangkan. Ini bisa mencakup permainan seperti "Bunyi Fonem Bingo" atau
"Memindahkan Bunyi Fonem."
g. Mendengarkan Suara Bunyi Fonem
Mendengarkan dan mengidentifikasi bunyi fonem dalam bahasa lisan atau dalam kata-
kata yang ditulis. Kesadaran fonemik awal adalah langkah penting dalam membantu
anak-anak membangun dasar yang kuat untuk keterampilan membaca dan menulis yang
lebih maju. Program pengembangan fonem yang efektif akan berfokus pada tahap ini
sebelum anak- anak memasuki tahap yang lebih lanjut dalam memahami struktur
fonemik bahasa. Dengan berlatih kesadaran fonemik awal, anak-anak dapat lebih siap
untuk belajar membaca dan menulis.
2. Aktivitas Pendengaran
Aktivitas pendengaran dalam program pengembangan kesadaran fonemik adalah langkah
penting untuk membantu anak-anak mengidentifikasi dan memahami bunyi fonem dalam
bahasa. Aktivitas ini melibatkan pendengaran dan pengenalan bunyi fonem secara lisan.
Berikut adalah beberapa contoh aktivitas pendengaran yang dapat digunakan dalam
program pengembangan kesadaran fonemik:
a. Mengidentifikasi Bunyi Pertama atau Terakhir
Bacakan kata-kata atau kata-kata singkat kepada anak-anak dan minta mereka untuk
mengidentifikasi bunyi fonem pertama atau terakhir dalam kata tersebut. Misalnya,
Anda dapat membacakan kata "apel" dan meminta anak-anak untuk mengatakan bunyi
pertama yang mereka dengar, yaitu /a/.
b. Bunyi-Fonem Awal dan Akhir
Ajarkan anak-anak untuk membedakan bunyi fonem awal dan akhir dalam kata.
Bacakan kata-kata dan minta mereka untuk mengidentifikasi bunyi fonem awal dan
akhir. Contohnya, kata "jalan," bunyi fonem awalnya adalah /j/ dan bunyi fonem
akhirnya adalah /n/.
c. Mencocokkan Bunyi
Bacakan sepasang kata yang memiliki perbedaan dalam satu bunyi fonem, dan minta
anak-anak untuk mengidentifikasi perbedaannya. Misalnya, bacakan kata "kucing" dan
"cacing" dan minta mereka untuk mengatakan bunyi fonem yang berbeda.
d. Menciptakan Kata
Berikan anak-anak daftar bunyi fonem, dan minta mereka untuk menggabungkan bunyi-
bunyi tersebut untuk menciptakan kata-kata baru. Ini dapat membantu mereka
memahami bagaimana bunyi fonem digunakan untuk membentuk kata- kata.
e. Mendengarkan Cerita
Bacakan cerita atau dongeng pendek kepada anak-anak dan berhenti pada kata- kata
tertentu. Mintalah mereka untuk mengidentifikasi bunyi fonem dalam kata- kata tersebut
atau memberikan kata-kata yang berbagi bunyi fonem yang sama.
f. Permainan Suara
Mainkan permainan yang melibatkan bunyi fonem, seperti "Ayo Menyusun Bunyi."
Dalam permainan ini, anak-anak menyusun bunyi fonem untuk membuat kata-kata.
g. Memahami Perbedaan
Bacakan pasangan kata yang hanya berbeda dalam satu bunyi fonem, dan minta anak-
anak untuk mengidentifikasi kata mana yang berbeda. Misalnya, bacakan "topi" dan
"tapi" dan minta mereka untuk mengatakan kata yang berbeda.
h. Lagu-lagu Bunyi
Gunakan lagu-lagu pendek atau lagu anak-anak yang menekankan bunyi fonem tertentu.
Ini dapat membantu anak-anak mengingat bunyi fonem dengan cara yang
menyenangkan. Aktivitas pendengaran dalam program pengembangan kesadaran
fonemik membantu anak-anak memahami bunyi fonem dalam konteks lisan, yang
merupakan langkah penting dalam pembelajaran membaca dan menulis. Dengan
berlatih mengenali dan memanipulasi bunyi fonem, anak-anak dapat membangun dasar
yang kuat untuk keterampilan membaca dan menulis yang lebih maju.
3. Aktivitas Bermain
Aktivitas bermain dalam program pengembangan kesadaran fonemik adalah cara yang
efektif dan menyenangkan untuk membantu anak-anak memahami, mengenali, dan
memanipulasi bunyi-bunyi fonem dalam bahasa. Aktivitas ini dapat memotivasi anak-anak
untuk belajar dan meningkatkan kemampuan mereka dalam kesadaran fonemik. Berikut
adalah beberapa contoh aktivitas bermain dalam program pengembangan kesadaran
fonemik:
a) Memainkan "Bunyi Bunyi Tersembunyi
b) Puzzle Bunyi Fonem
c) Bingo Bunyi Fonem
d) Permainan Lantai Bunyi Fonem
e) Karaoke Bunyi Fonem
f) Memainkan Kata-kata Hangman
g) Teka-teki Bunyi Fonem
h) Permainan Memindahkan Bunyi
i) Puzzle Alfabet
j) Permainan Kartu Bunyi Fonem
Aktivitas bermain seperti ini tidak hanya dapat membantu meningkatkan kesadaran
fonemik anak-anak, tetapi juga membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
dan interaktif. Hal ini dapat membantu anak-anak membangun dasar yang kuat untuk
kemampuan membaca dan menulis yang lebih maju.
4. Praktek Menulis
Meminta anak-anak untuk menulis kata-kata dan mengidentifikasi bunyi fonem dalam
kata-kata yang mereka tulis.
5. Membaca Bersama
Membaca bersama adalah salah satu komponen penting dalam program pengembangan
fonem. Ini adalah aktivitas yang melibatkan anak-anak dalam membaca bersama dengan
guru, orang tua, atau anggota keluarga lainnya. Aktivitas membaca bersama membantu
anak-anak mengaitkan bunyi fonem dengan huruf-huruf dan kata-kata yang mereka baca,
sehingga memperkuat kesadaran fonemik mereka.
Berikut beberapa cara membaca bersama dapat diintegrasikan dalam program pengembangan
fonem:
1) Membaca Buku Bersama: Pilih buku-buku yang sesuai dengan tingkat keterampilan membaca
anak-anak. Bacakan buku ini bersama-sama dengan anak-anak, dan beri perhatian khusus
pada bunyi fonem dalam kata-kata yang ada dalam buku tersebut. Ajak anak-anak untuk
mengidentifikasi bunyi fonem yang mereka kenal saat membaca.
2) Membaca dengan Suara Jelas: Ketika membaca bersama anak-anak, pastikan untuk
mengucapkan kata-kata dengan jelas dan menekankan bunyi fonem yang relevan. Anda bisa
melambatkan bacaan pada kata-kata tertentu untuk membantu anak-anak lebih memahami
bunyi fonem dalam kata tersebut.
3) Diskusi Bunyi Fonem: Setelah membaca satu atau beberapa halaman, berhenti sejenak untuk
berbicara tentang bunyi fonem yang muncul dalam teks. Anda bisa bertanya kepada anak-
anak, "Apa bunyi fonem pertama dalam kata ini?" atau "Berapa bunyi fonem yang Anda
dengar dalam kata ini?" Diskusi ini membantu anak-anak memproses bunyi fonem dalam
konteks nyata.

B. Menyusun Program Pengembangan Pengucapan Kata


Membuat program pengembangan kata adalah suatu rangkaian kegiatan yang dirancang
untuk membantu anak-anak atau pembelajar memahami, memperluas, dan memperkaya kosa
kata mereka. Program ini dapat digunakan dalam konteks pendidikan anak usia dini,
pembelajaran bahasa kedua, atau pengembangan keterampilan bahasa secara umum. Berikut
adalah panduan langkah demi langkah untuk menyusun program pengembangan kata:
a. Tentukan Tujuan dan Sasaran
Pertama-tama, identifikasi tujuan dari program pengembangan kata. Apakah tujuannya
untuk memperluas kosa kata anak-anak, meningkatkan pemahaman makna kata, atau
mengembangkan keterampilan membaca dan menulis? Tentukan sasaran spesifik yang
ingin dicapai.
b. Identifikasi Kelompok Sasaran
Tentukan siapa yang akan menjadi peserta program pengembangan kata Anda. Apakah ini
untuk anak-anak usia dini, siswa sekolah dasar, atau kelompok lainnya? Pastikan program
Anda disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman peserta.
c. Pilih Metode Pengajaran
Pilih metode pengajaran yang sesuai untuk program Anda. Ini bisa mencakup metode
bermain, cerita, aktivitas lisan, penggunaan media digital, dan lain-lain. Pastikan metode
ini sesuai dengan tingkat usia dan minat peserta.
d. Susun Rencana Pelajaran
Rancang rencana pelajaran yang mencakup aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dalam
program. Buat daftar topik atau tema yang ingin Anda jelajahi

C. Menyusun Program Pengembangan Pengucapan Kata Dengan Tekanan Kata


Penyusunan program pengembangan pengucapan kata dengan tekanan kata adalah
upaya untuk membantu seseorang, terutama penutur non-natif bahasa, untuk mengatasi
masalah pengucapan atau intonasi yang tidak tepat dalam berbicara. Tekanan kata dalam
bahasa berperan penting dalam memahami dan menghasilkan kalimat yang terdengar alami
dalam percakapan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menyusun program
pengembangan pengucapan kata dengan tekanan kata:
1. Identifikasi Tujuan dan Peserta
a. Tentukan tujuan dari program ini. Apakah itu untuk memperbaiki pengucapan kata-kata,
intonasi, atau keterampilan berbicara secara umum?
b. Kenali kelompok sasaran. Apakah mereka penutur non-natif yang ingin meningkatkan
kemampuan berbicara bahasa tertentu atau peserta dengan masalah pengucapan yang
spesifik?
2. Evaluasi Kemampuan Awal
Lakukan evaluasi awal untuk menilai kemampuan peserta dalam pengucapan kata-kata dan
tekanan kata. Hal ini dapat dilakukan melalui rekaman percakapan atau penilaian oleh
seorang ahli fonetik.
3. Desain Kurikulum
Rancang kurikulum berdasarkan hasil evaluasi awal. Tentukan area yang perlu diperbaiki
dan buat rencana pembelajaran yang mencakup aktivitas yang relevan.
4. Pemahaman Tekanan Kata
Mulailah dengan menjelaskan konsep tekanan kata. Ajarkan peserta tentang cara
Menentukan tekanan pada kata-kata dalam kalimat dan bagaimana ini memengaruhi arti
dan nada dalam percakapan.
5. Materi Pengajaran
Siapkan materi pengajaran yang mencakup kata-kata atau kalimat-kalimat dengan tekanan
yang berbeda. Anda dapat menggunakan teks, audio, atau video sebagai sumber materi.
Dalam konteks pengembangan bahasa pada anak usia dini, beberapa kegiatan yang
dapat dilakukan untuk mengembangkan bahasa anak antara lain:
a. Bernyanyi: Anak dapat mengenal suara dan mampu mengucapkan kata melalui kegiatan
bernyanyi.
b. Membacakan cerita: Membacakan cerita kepada anak dan melibatkannya dalam bercerita
dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan pemahaman bahasa.
c. Bermain kata berantai: Melibatkan anak dalam bermain kata berantai dapat meningkatkan
pemahaman dan penggunaan kata-kata sederhana.

Anda mungkin juga menyukai