Anda di halaman 1dari 5

Nama :Mohd Jailani

Kelas :FARAMASI B

1.1 PROTEIN HUMAN BRCA1 DNA REPAIR ASSOCIATED

Gen BRCA1 adalah gen yang mengkode fosfoprotein nuklir 190 kD yang
berperan dalam menjaga stabilitas genom dan sebagai penekan tumor. Protein yang
dikodekan oleh gen ini membentuk kompleks pengawasan genom terkait BRCA1
(BASC) bersama dengan penekan tumor lainnya dan sensor kerusakan DNA. Protein ini
berperan dalam transkripsi, perbaikan DNA, dan rekombinasi. Mutasi pada gen BRCA1
bertanggung jawab atas sebagian besar kanker payudara yang diturunkan.
Penyambungan alternatif pada gen ini berperan dalam modulasi lokalisasi subseluler
dan fungsi fisiologis. Gen NCBI juga menyebutkan bahwa protein BRCA1 memiliki
aktivitas pengikatan enzim dan asam nukleat, serta terlibat dalam proses perbaikan
DNA dan regulasi positif metabolisme makromolekul. Protein BRCA1 ditemukan dalam
berbagai komponen seluler dan berperan dalam pensinyalan apoptosis intrinsik dan
kompleks perbaikan DNA. Gen BRCA1 juga terkait dengan berbagai penyakit, termasuk
kanker payudara, kanker serviks, dan kanker sistem pencernaan.
1.2 Senyawa Obat Niraparib

Niraparib adalah obat yang digunakan dalam pengobatan kanker ovarium


stadium lanjut setelah merespons kemoterapi platinum. Obat ini merupakan
penghambat PARP1 dan PARP2 yang kuat, dan juga memiliki peran sebagai agen
antineoplastik, penghambat enzim NAD (+) ADP-ribosyltransferase, agen
radiosensitisasi, dan penginduksi apoptosis. Niraparib bekerja dengan memblokir enzim
yang bertanggung jawab dalam perbaikan DNA, sehingga menyebabkan sitotoksisitas
pada sel kanker. Obat ini selektif terhadap PARP-1 dan PARP-2. Niraparib telah
disetujui oleh FDA, Komisi Eropa, dan Health Canada untuk pengobatan kanker
ovarium, tuba falopi, dan kanker peritoneum primer. Meskipun terapi dengan niraparib
dapat menyebabkan peningkatan transien dalam serum aminotransferase, belum ada
kejadian cedera hati yang tampak secara klinis yang dikaitkan dengan obat ini. Niraparib
bekerja dengan menghambat perbaikan DNA yang dimediasi oleh PARP-1 dan -2,
sehingga meningkatkan ketidakstabilan genom dan menyebabkan apoptosis pada sel
kanker.
2.1 Prediksi parameter biovailabilitas Niraparib

Berdasarkan data yang di peroleh dan dari gambar visual radar biovailabilitas
dapat di ketahui senyawa obat niraparib merupakan senyawa yang diperidiksi oral
biovailabilitasnya
3.Prediksi Protein BRCA1 Sebagai target obat atau tidak dari obat Niraparib.

Dari data yang diperoleh,tidak ditemukannya BRCA1 pada table target obat
sehingga dapat disimpulkan bahwa Protein BRCA1 bukan merupakan target obat dari
Niraparib.

Anda mungkin juga menyukai