Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH KIMIA MEDISINAL

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS ANTIKANKER

OLEH :

NAMA : SALSABILAH LUTFIAH


STAMBUK : 15020190195
KELAS : C5
DOSEN : Apt.MASDIANA TAHIR,S.Farm.,M.Si.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
1. Apa penyebabnya obat kemoterapi masih sangat sedikit yang berhasil
menyembuhkan sel tumor ?
Jawaban :
Resistensi obat merupakan sebab utama kegagalan kemoterapi.
Penyebab timbulnya resistensi obat bervariasi, obat berbeda memiliki
mekanisme berbeda. Pada tahun 1979 Goldie dan Codman mengemukakan
model matematik tentang sifat resistensi obat,beranggapan semakin besar
ukuran tumor, jumlah multiplikasi semakin banyak, jumlah sel resisten obat
juga semakin banyak, tapi tidak berkaitan dengan obat yang dipakai.
Kernoterapi harus sedini mungkin digunakan, paling baik seeara bergantian
menggunakan dua set regimen kernoterapi yang sarna efektif tetapi tidak
rnemiliki sifat resistensi obat silang, misalnya untuk terapi penyakit Hodgkin
rnemakai MOPPIABVD,untuk kanker sel keeil paru memakai PEl CAV seeara
bergantian dapat mengurangi resistensi obat, meningkatkan efektivitas terapi.
Resistensi obat lain yang menarik perhatian adalah resistensi obat berganda
(multiple drugresistance, MDR).
Sel kanker setelah kontak dengan satu jenis obat anti kanker, timbul sifat
resistensi terhadap berbagai jenis obat antikanker lain dengan struktur
yangjelas berbeda dan prinsip kerja berbeda. Sifat resistensi obat silang
berganda ini sering terjadi pada berbagai bahan obat alami seperti antara
golongan alkaloid tumbuhan dan antibiotik, Kemungkinan ditimbulkan oleh
overekspresi gen resisten obat berganda (MDR1) yang menyebabkan
bertambahnya glikoprotein GP-170 membransel kanker. Ini memicu
bertambahnya rembesan obat antikanker keluar lewat membran sel.
Pada saat ini masalah kernoterapi termasuk kurang banyaknya pilihan,
timbulnya resistensi obat dan toksisitas dan lainnya telah menghambat
perkembangannya.
(Deborah, Anita, dkk. 2013)

2. Hubungan antara asam nukleat dan biosintesis protein dengan penyakit


kanker
Jawaban :
Asam nukleat dan protein merupakan senyawa polimer utama yang
terdapat pada sel. Asam nukleat berfungsi menyimpan dan mentransmisikan
informasi genetik dalam sel. Sel mempunyai dua jenis molekul asam nukleat
yaitu DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat). DNA
menyimpan informasi genetik yang spesifik untuk setiap individu dan spesies
tertentu, yang akan diwariskan ke generasi berikutnya. Semua sel
menggunakan sistem dimana informasi yang terdapat dalam DNA di copy
menjadi RNA dan kemudian dirubah menjadi protein oleh mesin molekul yang
disebut ribosom. Pada tingkat molekul, sel-sel memiliki lebih banyak
kesamaan daripada perbedaan.
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak
terkendali. Sel kanker memiliki kemampuan untuk menyerang jaringan
biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang
bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh
(metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan adanya
kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol
pembelahan sel. Beberapa buah mutasi dibutuhkan untuk mengubah sel
normal menjadi sel kanker. Mutasi tersebut dapat diakibatkan oleh agen kimia
maupun agen fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara
spontan (diperoleh) ataupun diwariskan /mutasi germline.
(Rondo V. S. A, dkk. Jurnal Ilmiah Sains. 2017)

3. Jelaskan hubungan piramidin,purin,asam folat dan asam amino terhadap


DNA/RNA!
Jawaban :
Asam nukleat adalah biopolimer yang berbobot molekul tinggi
denganunit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada
semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic,
kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis
protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit
pembangunnya deoksiribonukleotida disebut asam deoksiribonukleotida
(DNA) dan jika terdiridari unit-unit ribonukleaotida disebut asam
ribonukleaotida (RNA).
Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak
nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang
terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam
sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam
nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam
deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam
asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2
primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine.
Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA pirimidin selalu
sitosin dan timin DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis
protein dan RNA. DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan
pengaturan ekspresi gen (promoter, operator, dll.).
Ribosomal RNA (rRNA) merupakan komponen dari ribosom, mesin
biologis pembuat protein Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan
pembawa informasi genetik dari gen ke ribosom. Transfer RNAs (tRNAs)
merupakan bahan yang menterjemahkan informasi dalam mRNA menjadi
urutan asam amino RNAs memiliki fungsifungsi yang lain, di antaranya fungsi-
fungsi katalis.
(Rahmadina,.2019.)
DAFTAR PUSTAKA

Deborah, Anita dkk. 2013. “BANDUNG CONTROVERSIES AND CONSENSUS


IN OBSTETRICS & GYNECOLOGY”. Jakarta: CV Sagung Seto.

Rondo V. S. A, dkk. 2017. Jurnal Ilmiah Sains. “IDENTIFIKASI PERUBAHAN


STRUKTUR DNA TERHADAP PEMBENTUKAN SEL KANKER
MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI GRAF”. Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17
No. 2

Rahmadina. 2019. Modul Biokimia Dalam Kehidupan. Medan: Fakultas Sains


Dan Teknologi Universitas Islam Negri Sumatra Utara.

Anda mungkin juga menyukai