Anda di halaman 1dari 9

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TENTANG SOPAN SANTUN SISWA KELAS

VIII DI SMP NEGERI 21 PONTIANAK

Nilasari, Indri Astuti, Abas Yusuf


Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling
Email: nilaaja054@gmail.com

Abstract
Good manners, respect, smiles, and obedience to a rule. The correct attitude of
manners is to bring out the good personal and respect for everyone. From speech,
people can see our modesty. Good/bad, for example again in a crowded situation
where we will pass the path, if we are sure we will say the word excuse us for the
person we are going to pass. Method used is a descriptive method and the form of
research is a form of poll. Sample in this study as much as 38 SMP Negeri 21
Pontianak students. This research uses a quantitative approach. The data
collection techniques used are indirect communication techniques and data
gathering tools with Angket. While the data analysis technique uses the
percentage formula. Based on the results of this study shows that the group
guidance service on class VIII courtesy of SMP Negeri 21 Pontianak is the first,
second, third, and fourth phase with the category "good.".

Keyword: Group Guidance Services , Politeness.

PENDAHULUAN
Upaya sistematik dalam mengantarkan terhadap guru di Sekolah Dasar Negeri No.
individu siswa menjadi manusia seutuhnya 125 Air Umban mempunyai hubungan
mencakup berbagai komponen. Siswa sebesar 70,38% sedangkan 29,62%
sebagai input dalam menuju dipengaruhi oleh faktor lain.
perkembangannya secara optimal sebagai out Pelayanan bimbingan dan konseling
came mengalami berbagai prosesi. Pada dilaksanakan dari mansuia untuk manusia
pendidikan di sekolah sekurang-kurangnya dan oleh manusia (Prayitno, 1994: 89).
meliputi proses pelayanan pengembangan Proses bimbingan dan konseling seperti itu
pribadi dan kesejahteraan siswa, pelayanan melibatkan manusia dan kemanusiaan
pengajaran dan pelayanan administratif. Ada sebagai totalitas yang menyangkut potensi-
juga pelayanan bimbingan dan konseling. potensi dan kecenderungan-
Berdasarkan hasil penelitian yang kecenderungannya, perkembangannya
dilakukan oleh ira kamal (2017:56) dengan dinamika kehidupannya, permasalahan-
jumlah responden 10 orang ditemukan 10 permasalahannya dan interaksi dinamis antar
orang siswa (100%) memiliki perilaku sopan berbagai unsur yang ada. Maka untuk dapat
santun tinggi, dan tidak ada siswa yang tercapainya pelayanan bimbingan dan
memiliki kategori sedang dan juga rendah, konseling dibutuhkan pemahaman terkait
skor tertinggi: 92, skor terendah : 80, dengan pelayanan-pelayanan yang ada dalam
rata-rata (M): 85,5 , dan standar deviasi (SD): pelayanan bimbingan dan konseling.
4,74. Dan dikuatkan dari hasil penelitian Pelayanan bimbingan dan konseling
Jayanti (2003) bahwa prestasi belajar mata diselenggarakan terhadap sasaran layanan
pelajaran PKn dengan perilaku siswa baik secara individu maupun kelompok.

1
Dalam hal ini, penyusunan mencoba seseorang terhadap apa yang ia lihat, ia
menggali terkait pelayanan informasi yang rasakan, dan dalam situasi, kondisi apapun.
termasuk juga dalam layanan bimbingan dan Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum,
konseling. dan taat kepada suatu peraturan. Sikap sopan
Upaya bimbingan dan konseling santun yang benar ialah lebih menonjolkan
memungkinkan siswa mengenal dan pribadi yang baik dan menghormati siapa
menerima diri sendiri serta mengenal dan saja.
menerima lingkungannya secara positif dan Dampak dari tidak sopan santun
dinamis serta mampu mengambil keputusan, tersebut dapat dirasakan oleh siswa itu
mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri sendiri. Karena jika tidak berperilaku sopan
secara efektif dan produktif. Menurut Umar, hal tersebut nantinya akan berdampak pada
dkk (1998:20-21) tujuan khusus bimbingan siswa itu seperti mendapat sanksi. Untuk
dan konseling adalah : (1)Membantu siswa mengatasi hal tersebut maka perlu adanya
untuk mengembangkan pemahaman diri bantuan layanan dari bimbingan dan
sesuai dengan kecakapan, minat, pribadi, konseling.
hasil belajar, serta kesempatan yang ada (2) Bimbingan dan konseling salah satu
Membantu siswa-siswi untuk tujuannya adalah membantu siswa, agar
mengembangkan motif-motif dalam belajar, memperoleh tingkat perkembangan yang
sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang optimal sesuai dengan kemampuannya.
berarti (3) Memberikan dorongan didalam Bantuan yang diberikan pada siswa agar
pengarahan diri, pemecahan masalah, efektif harus memperhatikan jenis layanan
pegambilan keputusan dan keterlibatan diri bimbingan yang tepat dengan masalah yang
dalam proses pendidikan (4) Membantu dialami siswa. Sebab, bantuan yang tepat
siswa-siswi untuk memperoleh kepuasan akan menjadikan perubahan-perubahan
pribadi dalam penyesuaian diri secara tingkah laku yang diharapkan. Salah satu
maksimum terhadap masyarakat (5) pemberian layanan bantuan kepada siswa
Membantu siswa-siswi untuk hidup didalam yaitu melalui layanan bimbingan kelompok.
kehidupan yang seimbang dalam berbagai Berdasarkan pendapat ahli diatas
aspek fisik, mental dan sosial. dapat disimpulkan bahwa sopan santun
Mardianto Sutikno (2007: 78) adalah perilaku yang ada pada setiap individu
mengemukakan bahwa pencerminan sikap itu, dan individu yang mempunyai sikap
dan perilaku sopan santun disekolah antara sopan santun yang baik selalu bersikap sopan
lain seperti: 1) Sikap duduk dikelas; 2) Sikap terhadap lingkungan yang ada, sopan kepada
terhadap guru, kepala sekolah, tata usaha; 3) orang yang dikenali atau yang tidak dikenali,
Sikap terhadap sesama teman; 4) Sikap tutur bicara yang sopan, karena dari hal
berpakaian seragam sekolah; 5) Sikap pada tersebut masayarakat disekitar dapat menilai
waktu mengikuti upcara disekolah; 6) Sikap kalau kita memiliki pribadi yang sopan.
dilapangan olahraga. Siswa yang duduk dibangku SMP Negeri 21
Sikap santun yang baik, hormat, dari segi kesopanan memang masih perlu
tersenyum, dan taat kepada suatu peraturan. dituntun untuk menghasilkan perilaku yang
Sikap sopan santun yang benar ialah lebih lebih baik salah satunya mampu bersikap
menonjolkan pribadi yang baik dan sopan dimana saja siswa tersebut berada.
menghormati siapa saja. Dari tutur bicara pun Layanan bimbingan kelompok
orang bisa melihat kesopanan kita. menurut, Nurihsan (2006: 23) “Merupakan
Baik/buruk, misalnya lagi dalam situasi yang bantuan terhadap individu yang dilaksanakan
ramai dimana kita akan melewati jalan itu, dalam situasi kelompok yang berupa
jika kita sopan pasti kita akan mengucapkan penyampaian informasi ataupun aktivis
kata permisi terhadap orang yang akan kita kelompok membahas masalah-masalah
lewati. Sedangkan Sudarminto (2006:78) pendidikan pekerjaa, pribadi dan sosial”.
menyatakan: “Sopan santun itu adalah sikap Layanan bimbingan kelompok menurut

2
Prayitno (2015: 309) merupakan kegiatan kegiatan kelompok, maka aspek-aspek yang
informasi kepada sekelompok siswa untuk menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak,
membantu mereka menyusun rencana dan dan masing-masing aspek tersebut perlu
keputusan yang tepat. mendapat perhatian yang seksama dari
Layanan bimbingan kelompok pemimpin kelompok; d) Tahap pengakhiran
tentang sopan santun diharpakan dapat bimbingan kelompok tentang sopan santun
membantu siswa dalam mengembangkan siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 pontianak
dirinya secara optimal. Salah satu yang tahun 2019 berarti meminta kesan dan pesan
sangat diharapkan dalam pelaksanaan terhadap siswa tentang layanan bimbingan
bimbingan kelompok ini adalah dapat kelompok yang sudah dilakukan untuk
meningkatkan kesopanan siswa agar dapat memperbaiki bimbingan kelompok. 2) Sopan
lebih bersikap sopan kepada, guru, teman Santun, Sopan santun dalam penelitian ini
sebaya, atau orang-orang yang terlibat dalam adalah untuk meningkatkan perilaku sopan
lingkungan tersebut dan mereka tidak lagi santun pada siswa, yang dapat diambil dari
mendapat julukan anak yang kurang ajar. adanya sopan santun berarti penting nya
Namun kenyataannya di SMP menunjukkan sifat sopan santun dikehidupan
Negeri 21 menunjukkan bahwa pelaksanaan sehari-hari agar dapat menjaga tali
sopan santun siswa disekolah belum berjalan persaudaraan terhadap teman, guru, maupun
dengan baik hal ini dapat dilihat misalnya, orang-orang yang lebih tua mau itu di dalam
kurang sopan terhadap,guru, teman sebaya lingkungan sekolah atau diluar lingkungan
maupun orang-orang terlibat dalam sekolah sekolah.
tersebut. Kurang sopannya siswa ditunjukkan Siswa yang duduk dibangku SMP
dengan cara berpakaian, tidak sopan dalam Negeri 21 Pontianak kelas VIII dari segi
berbicara, dan lain sebagainya. sopan santun memang masih penuh di tuntun
Beberapa istilah harus dijelaskan untuk meningkatkan dalam berprilaku sopan
dalam penelitian ini, agar mempermudah santun yang mampu membuat siswa menjadi
pemahaman tentang penelitian ini. Adapun lebih mengerti arti sopan santun yang
istilahnya adalah : sesungguhnya, salah satunya adalah siswa
Bimbingan Kelompok Beberapa istilah harus mampu meningkatkan perilaku sopan
dijelaskan dalam penelitian ini, agar santunnya terhadap berbicara kepada teman
mempermudah pemahaman tentang seperti contonya tidak berkata-kata kasar saat
penelitian ini. Adapun istilahnya adalah: 1) berbicara atau berkata yang dapat
Bimbingan Kelompok, Bimbingan kelompok menyinggung hati teman.
ditunjukan untuk mencegah timbulnya Dampak dari kurangnya sopan santun
masalah pada siswa dan mengembangkan sebenarnya dapat dirasakan oleh masing-
potensi siswa, dengan aspek-aspek: a) Tahap masing siswa seperti djauhi oleh teman-
pembentukan bimbingan kelompok tentang temannya. Sopan santun adalah perilaku yang
sopan santun siswa kelas VIII di SMP Negeri memang harus diajarkan oleh orang tua saat
21 pontianak tahun 2019 merupakan tahap usia kecil sampai dewasa dengan adanya
pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap sikap sopan santun seseorang dapat
memasukan diri ke dalam kehidupan suatin dipandang berbeda dengan orang lain dan
kelompok; b) Tahap peralihan bimbingan dapat diperlakukan sopan juga terhadap
kelompok tentang sopan santun siswa kelas orang lain.
VIII di SMP Negeri 21 pontianak 2019 Menurut Nurihsan (2006:23)
merupakan “jembatan” antara tahap pertama Layanan bimbingan kelompok adalah
dan ketiga. Ada kalanya jembatan ditempuh bantuan terhadap individu yang dilaksanakan
dengan amat mudah dan lancar; c) Tahap dalam situasi kelompok. Bimbingan
kegiatan bimbingan kelompok tentang sopan kelompok dapat berupa penyampaian
santun siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 informasi ataupun aktivis kelompok
pontianak tahun 2019 merupakan inti dari membahas masalah-masalah pendidikan,

3
pekerjaan, pribadi dan sosial. Kemudian mempunyai pengaruh besar terhadap
menurut Salahudin (2010:96) layanan keberlangsungan proses konseling, maka
bimbingan kelompok adalah teknik yang sebelum pembentukan kelompok dilakukan,
digunakan dalam membantu siswa ada beberapa persiapan yang harus dilakukan
memecahkan masalah-masalah melalui oleh seorang konselor. Sementara itu
kegiatan kelompok yang dirasakan oleh Prayitno (1995:41) “Tahap ini merupakan
kelompok atau oleh individu sebagai anggota tahap pengenalan, tahap perlibatan diri atau
kelompok. tahap memasukkan diri ke dalam kehidupan
Prayitno (2001:88) mengemukakan suatu kelompok.” Tahap pembentukan ini
tujuan bimbingan kelompok yaitu : “Selain peranan pembimbing kelompok hendaknya
dapat membuahkan saling hubungan yang memunculkan dirinya sehingga tertangkap
baik di antara anggota kelompok, oleh para anggota sebagai orang yang benar-
kemampuan berkomunikasi antar-individu, benar bisa dan bersedia membantu para
pemahaman berbagai situasi dan kondisi anggota kelompok mencapai tujuan mereka
lingkungan, juga dapat, mengembangkan di sini pemimpin kelompok perlu: 1)
sikap dan tindakan nyata untuk mencapai hal- Menjelaskan tujuan umum yang ingin dicapai
hal yang diinginkan sebagaimana terungkap melalui kegiatan kelompok itu dan
di dalam kelompok”. Menurut Tohirin menjelaskan cara-cara yang hendak dilalui
(2014:165) mengemukakan bahwa Layanan dalam mencapai tujuan itu; 2)
bimbingan kelompok bertujuan untuk Mengemukakan tentang diri sendiri 'yang
pengembangan kemampuan bersosialisasi, kira-kira perlu “untuk terselenggaranya
khususnya kemampuan berkomunikasi kegiatan kelompok secara baik (antara lain
peserta layanan (siswa)”. Secara lebih memperkenalkan diri secara terbuka,
khusus, layanan bimbingan kelompok menjelaskan peranannya sebagai pemimpin
bertujuan untuk mendorong pengembangan, kelompok, dan sebagainya), dan yang paling
persaan, pikiran, persepsi, wawasan dan penting; 3) Menampilkan tingkah laku dan
sikap yang menunjang perwujudan tingkah komunikasi yang mengandung unsur-unsur
laku yang lebih efektif, yakni peningkatan kepada orang lain (dalam hal ini anggota
kemampuan berkominikasi baik verbal kelompok), ketulusan hati, kehangatan dan
maupun non verbal para siswa. empati.
Sejalan dengan pendapat Winkel Sejalan dengan itu Wibowo (2005:41)
(2004:565) “Tujuan pelayanan bimbingan mengatakan “Tahap ini merupakan tahap
secara kelompok yaitu supaya orang yang pengenalan, tahap perlibatan diri atau tahap
dilayani menjadi mampu mengatur memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu
kehidupan sendiri, memiliki pandangannya kelompok, tahap menentukan agenda, tahap
sendiri, dan menanggung sendiri efek serta menentukan norma kelompok dan tahap
konsekuensi-konsekuensi dari tindakan- penggalian ide dan perasaan”. Pada tahap
tindakannya”. pembentukan ini konselor menjelaskan
Berdasarkan pendapat ahli tersebut tanggung jawab pemimpin dan anggota di
dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan dalam kelompok, proses kelompok,
kelompok adalah untuk mengembangkan keuntungan yang akan diperoleh anggota bila
kemampuan bersosialisasi, khususnya berada dalam kelompok, mendorong calon
kemampuan berkomunikasi siswa dan dapat anggota untuk menerima tanggung jawab
mengembangkan sikap dan tindakan nyata bagi partisipasi dan keterlibatan di dalam
untuk mencapai hal-hal yang diinginkan kelompok.
sebagaimana terungkap didalam kelompok Tata Krama dengan Orang Tua, 1)
Menurut Kurnanto (2013:136) Bersikap sopan dan lemah-lembut Kasih
menyatakan bahwa “Pembentukan tahap sayang orang tua terhadap anak adalah kasih
awal yang sangat berpengaruh dalam proses sayang yang tulus dan ikhlas, karena anak
konseling selanjutnya”. Karena tahap ini adalah bagian dari dirinya sendiri. Cinta dan

4
kasih sayang yang diberikan orangtua a) Preventif
terhadap anak adalah bentuk pengabdian. Pada dasarnya langkah-langkah pembinaan
Mereka berharap agar kelak si anak dapat sopan santun bagi siswa secara preventif
hidup mandiri dan bahagia. Orang tua selalu meliputi seluruh upaya pembinaan yang
menjaga dan merawat si anak, baik siang continue, tidak terputus-putus, konsisten,
maupun malam hari, tanpa pernah mengenal meningkat secara kualitas sesuai waktu mulai
lelah dan mengeluh. dari TK, SD, SLTP, SLTA. Pembinaan
Orang tua rela berkorban untuk anak, tersebut meliputi pendidikan latihan,
bukan sekadar memberi makan dan minum, pengembangan, pemunculan, dan pembiasaan
bukan sekadar melengkapi buku-buku sikap dan perilaku sesuai norma nilai sopan
sekolah, alat-alat bermain dan lain-lain yang santun yang pelaksanaannya tidak dapat
bersifat material. Tetapi lebih dari itu, kasih dipisahkan dari agama dan budaya bangsa
sayang orang tua itu tulus, terutama kasih indonesia, terhadap siswa akan berjalan
sayang ibu melebihi segala-galanya. efektif dan efisien bila para instruktur dibina
Untuk membalas kebaikan dan kasih dan dilatih dan dibiasakan bersikap.
sayang orang tua, maka anak harus berbuat b) Pelaksanaan, Pelaksanaan program
baik kepada kedua orang tua, bersikap sopan, terkait dengan implementasi berbagai
dan lemah lembut kepadanya, meskipun aktivitas yang telah dirancang dalam langkah
mereka tidak mengharapkan itu semua. perencanaan. Implementasi program
Seorang anak harus menghormati disekolah tentunya mengacu pada isi dari
orang tuanya, karena dengan susah payah program yang telah tertuang dalam program
orang tua mengasuh dan mendidiknya tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat
sehingga ia mendapatkan kesuksesan. Orang Dewa Ketut Sukardi (2008:247) yang
tua, terutama ibu, perjuangan sangat besar. Ia mengatakan bahwa “komponen bimbingan
rela berkorban apa saja demi kepentingan berupa layanan dalam bimbingan dan
masa depan anak-anaknya. konseling”.
Mendengarkan nasihat orang tua, 2) Layanan bimbingan ini bertujuan
Apabila orang tua memberikan nasihat, maka untuk memperoleh informasi, dimana
sebagai anak harus mendengarkan dan informasi itu akan dipergunakan untuk
melaksanakan nasihat tersebut dengan baik. menyusun rencana dan membuat keputusan,
Suatu misal, orang tua melarang mengambil atau untuk keperluan lain yang relevan
suatu barang yang bukan haklnya, maka dengan informasi yang diberikan. “Melalui
sebagai anak harus mematuhi anjuran layanan bimbingan kelompok para siswa
tersebut, karena anjuran orang tua tersebut dapat diajak untuk bersama-sama
baik adanya. Apabila anak melanggarnya, mengemukakan pendapat tentang suatu hal
maka yang terjadi adalah kerugian bagi orang dan membicarakan topik-topik penting,
lain yang memiliki barang tersebut. Sebab mengembangkan nilai-nilai dan langkah-
mengambil barang yang bukan haknya sama langkah untuk menangani permasalahan yang
dengan mencuri. Perbuatan itu dilarang oleh dibahas dalam kelompok” (Prayitno,
agama dan negara. Suatu contoh lagi apabila 2001:87).
orang tua kita memberikan nasihat agar Layanan ini dapat membuahkan
setiap sore atau malam, kita harus selalu hubungan yang baik antar anggota kelompok,
belajar, maka nasihat tersebut juga harus kemampuan berkomunikasi antar individu,
dipatuhi karena untuk kebaikan kita sendiri. pemahaman berbagai situasi dan kondisi
Ketika orang tua kita berbicara lingkungan juga, dapat mengembangkan
memberikan nasihat, maka sikap kita harus sikap dan tindakan nyata untuk mencapai hal-
mendengarkannya dengan baik dan jangan hal yang diinginkan sebagaimana terungkap
sekali-kali meninggalkannya sebelum selesai dalam kelompok. Fungsi utama bimbingan
berbicara atau memberikan nasehat. 1) yang didukung oleh layanan bimbingan
Langkah-langkah Pembinaan Sopan Santun,

5
kelompok ialah fungsi pemahaman dan siswa dan pihak-pihak yang terlibat, baik
pengembangan. langsung maupun tidak langsung berperan
Yusuf (2009:105) “penilaian program membantu siswa memperoleh perubahan
bimbingan merupakan usaha untuk menilai perilaku dan pribadi kearah yang lebih baik
sejauh mana pelaksanaan program itu yang dalam hal ini pada aspek sopan santun
mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. siswa.
Dengan kata lain bahwa keberhasilan Layanan yang digunakan oleh guru
program dalam pencapaian tujuan merupakan pembimbing dalam meningkatkan sopan
suatu kondisi yang hendak dilihat lewat santun pada siswa adalah layanan informasi
kegiatan penilaian. dan layanan bimbingan kelompok. Layanan
Menurut Syamsu Yusuf (2009:105) bimbingan kelompok tentang meningkatkan
penilaian kegiatan bimbingan disekolah sopan santun untuk mencegah masalah dan
adalah “segala upaya, tindakan atau proses dimana konselor membantu peserta didik
untuk menentukan derajat kualitas kemajuan untuk mencapai perkembangan yang optimal
kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan dan menyesuaikan dengan situasi kehidupan
program bimbingan disekolah dengan siswa. Bimbingan kelompok juga sebagai
mengacu pada kriteria tertentu sesuai dengan teknik yang digunakan dalam membantu
program yang dilaksanakan”. Kriteria yang peserta didik memecahkan suatu masalah
dipakai untuk menilai kebersihan melalui kegiatan kelompok yang dirasakan
pelaksanaan program layanan bimbingan dan oleh kelompok atau individu sebagai anggota
konseling disekolah adalah mengacu pada kelompok selanjutnya.
terpenuhi atau tidaknya kebutuhan-kebutuhan

METODE PENELITIAN Berkenaan dengan pentingnya


Suatu penelitian selalu perlu adanya metode dalam penelitian, selanjutnya metode
metode. Setiap penelitian memerlukan dalam suatu penelitian meliputi bermacam-
metode untuk mencari suatu tujuan macam, sebagaimana yang dikemukakan oleh
sebaliknya tanpa adanya metode yang jelas, Mahmud (2011:98) menyatakan metode
penelitian itu tidak akan sejalan sebagaimana penelitian dapat diklarifikasikan pada tiga
yang diharapkan, oleh karena itu metode jenis metode utama yaitu : 1) Metode
dalam suatu penelitian sangat diperlukan. historik; 2) Metode deskriptif; 3) Metode
Metode adalah cara untuk eksperimental.
memberikan jawaban secara efektif tepat Berdasarkan uraian di atas maka
pada sasaran dan juga harus efisien. Dalam metode yang sesuai untuk mengungkapkan
penelitian ini, metode yang digunakan adalah masalah ini adalah masalah metode deskriptif
metode deskriptif yaitu melihat kenyataan/ karena bermaksud untuk mnegungkapkan
realitas yang terjadi di lapangan sehingga masalah yang diselidiki sebagaimana adanya
data yang didapatkan adalah data yang pada saat penelitian ini. Untuk lebih
sesuai/ apa adanya dengan hasil yang ada memahami hal ini berikut dikemukakan oleh
dilapangan. Mahmud (2011:100) mengemukakan bahwa
Sejalan dengan hal ini, sesuai dengan “penelitian deskriptif adalah suatu penelitian
pendapat Sukandarrumidi (2012:104) yang diupayakan untuk mengamati
mengatakan “Metode deskriptif adalah 1. permasalahan secara sistematis dan akurat
Penelitian yang mencari hubungan antara dua mengenai fakta dan objek tertentu”
variabel atau lebih 2. Penelitian yang Untuk mengetahui kualitas hasil
berusaha untuk melakukan semacam ramalan perhitungan persentase angket tersebut, maka
3. Penelitian yang menggambarkan digunakan tolok ukur kategori kualitas
penggunaan fasilitas masyarakat 4. Penelitian persentase sebagai berikut :
yang menggambarkan karakteristik suatu
kelompok tertentu”.

6
Tabel 1
Tolok Ukur Kategori Hasil Angket
No Rentang Skor Rentang Persentase Keterangan
1 3.079 – 6.156 66,67% - 100% Tinggi/Baik
2 1.026 – 3.078 33,34% - 66,66% Sedang/Cukup
3 0 - 1025 0,00% - 33,33% Rendah/Kurang

Uji reliabilitas berhubungan dengan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS


kemampuan alat ukur untuk membuktikan (Statistical Product and Service Solution)
apakah alat ukur yang digunakan dapat versi 16.0 for windows dengan metode
dipakai dan dipercaya. Berdasarkan validitas Cronbach’s Alpha. Adapun hasil uji
angket penelitian, maka dari 60 item reliabilitas layanan bimbingan kelompok
pertanyaan dan 38 responden, di lakukan lagi tentang sopanj santun tertera pada tabel 2

Tabel 2
Uji reliabilitas layanan bimbingan kelompok tentang sopan santun.
Case Processing Summary
N %
Valid 35 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbanh’s Alpha N of Items
744 61

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil uji dari rtabel maka dapat disimpulkan bahwa
Cronbach's Alpha 0,744 sedangkan rtabel (uji butir-butir angket layananan bimbingan
2 sisi) pada signifikasi 0.05 dengan jumlah kelompok tentang sopan santun reliabel dan
data n-2 = 38-2 = 36 didapat sebesar 0.329. dapat digunakan untuk penelitian.
karena hasil Cronbach's Alpha lebih besar

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan pengolahan dan analisis tahap memasukkan diri ke dalam kehidupan
data yang telah dilaksanakan, dapat diambil suatu kelompok, pemahaman kegiatan
kesimp ulan bahwa: 1) Pada tahap layanan bimbingan kelompok, dan pemimpin
pembentukan layanan bimbingan kelompok kelompok menyampaikan pengertian, tujuan,
tentang Sopan Santun Siswa Kelas VIII di asas-asas layanan kegiatan bimbingan
SMP Negeri 21 Pontianak dikategori baik. kelompok, mengajak anggota kelompok
Artinya telah dilaksanakan tahap memperkenalkan diri, bermain game dan
pembentukan sesuai dengan tahapan dalam menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh
layanan bimbingan kelompok yang meliputi pada tahap selanjutnya; 2) Pada tahap
tahap pengenalan, tahap perlibatan diri atau peralihan layanan bimbingan kelompok

7
tentang sopan snatun siswa Kelas VIII di ditentukan bersama oleh anggota kelompok,
SMP Negeri 21 Pontianak dikategori “Baik”. membahas topik secara mendalam, saling
Artinya telah dilaksanakan tahap peralihan bertukar pendapat dan melakukan kegiatan
sesuai dengan tahapan dalam layanan selingan; 4) Tahap pengakhiran layanan
bimbingan kelompok yaitu menjelaskan bimbingan kelompok tentang sopan santun
peranan anggota kelompok yaitu kelompok siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pontianak
tugas terhadap anggota kelompok, serta dikategori “Baik”. Artinya telah dilaksanakan
kesiapan para anggota menjalani kegiatan tahap pengakhiran sesuai dengan tahapan
pada tahap selanjutnya; 3) Pada tahap dalam layanan bimbingan kelompok yang
kegiatan layanan bimbingan kelompok merupakan yaitu pemimpin kelompok
tentang sopan santun siswa Kelas VIII di menyatakan bahwa kegiatan akan segera
SMP Negeri 21 Pontianak dikategori “Baik”. diakhiri, pemimpin kelompok dan anggota
Artinya telah dilaksanakan tahap kegiatan kelompok menyampaikan kesan pesan,
sesuai dengan tahapan dalam layanan harapan dan akhirnya dikaitkan dengan
bimbingan kelompok yang merupakan inti kemungkinan pertemuan berikutnya.
kegiatan kelompok maka aspek-aspek

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperlukan; 3) Pada tahap kegiatan layanan
telah dilakukan, maka saran yang diberikan bimbingan kelompok tentang sopan snatun
adalah : 1) Pada tahap pembetukan layanan siswa Kelas VIII di SMP Negeri 21
bimbingan kelompok tentang sopan santun Pontianak memperoleh hasil baik, disarankan
siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pontianak kepada guru pembimbing agar
memperoleh hasil baik, disarankan kepada mempertahankan apa yang telah dilakukan
guru pembimbing mempertahankan apa yang yaitu mengemukakan topik, membahas topik
telah dilakukan yaitu menyampaikan secara mendalam, saling bertukar pendapat,
pemahaman kegiatan layanan bimbingan melakukan tanyajawab antara pemimpin
kelompok, menyampaikan pengertian, tujuan, kelompok dan anggota kelompok mengenai
asas-asas layanan kegiatan bimbingan hal-hal yang belum jelas dan melakukan
kelompok, mengajak anggota kelompok kegiatan selingan; 4) Pada tahap pengakhiran
memperkenalkan diri, bermain game dan layanan bimbingan kelompok tentang sopan
menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh santun siswa Kelas VIII di SMP Negeri 21
pada tahap selanjutnya; 2) Pada tahap Pontianak memperoleh hasil baik, disarankan
peralihan layanan bimbingan kelompok kepada guru pembimbing dapat
tentang sopan santun siswa kelas VIII di mempertahankan yang telah dilakukan yaitu
SMP Negeri 21 Pontianak memperoleh hasil pemimpin kelompok menyatakan bahwa
baik, disarankan kepada guru pembimbing kegiatan akan segera diakhiri, pemimpin
agar mempertahankan apa yang telah kelompok dan anggota kelompok
dilakukan yaitu menjelaskan peranan anggota menyampaikan kesan pesan, harapan dan
kelompok, serta menanyakan kesiapan para akhirnya dikaitkan dengan kemungkinan
anggota serta mengulang kembali apa yang pertemuan berikutnya.
disampaikan pada tahap sebelumnya apabila

DAFTAR PUSTAKA Pendidikan .Yogyakarta: PT Media


Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Abadi
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Hadi dan Haryono. (1998). Metode
Jakarta: RinekaCipta. Penelitian Pendidikan. Bandung: Cv
Asri Hastuti & Winkel.(2007). Bimbingan Pustaka Setia.
Dan Konseling Di Institut H.M. Umar. (1998). Bimbingan dan
Penyuluhan. Bandung: Pustaka Setia

8
Hartinah, S. (2009). Konsep Dasar Schools. New Delhi: Publishers
Bimbingan Kelompok. Bandung: PT Private Limited.
Refika Aditama Kurnanto, ME. (2013). Konseling Kelompok.
Joseph, E. (2013). Effect Of Group Guidance Bandung: CV Alfabeta.
And Counseling Techniques On Mahmud. (2011). Metode Penelitian
Students ‘ Vocational Maturity In Pendidikan. Bandung:CV Pustaka
Ekiti State Secondary Schools, Ekiti Setia.
State, Nigeria. European Scientific Martono, N (2016). Metode Penelitian
Journal.9 (29): 47 8-484 Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja
Kochtar, S.K. (2008). Educatinal and Grafindo
Vocational Guidance in Secondary

Anda mungkin juga menyukai