Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 5

HUKUM ASURANSI

NAMA : HANY AYUNDA MERNISI SITORUS


NPM : 2106784030
Ringkasan chapter 10 Making The Claim modul bahan kuliah asuransi.
Section A
A. Siapa yang dapat mengklaim polis asuransi?
Pada dasarnya hanya tertanggung yang memiliki hak untuk mengklaim asuransi,
Namun, posisinya tidak sesederhana seperti yang terlihat pertama kali, karena jangka
waktu tertanggung dapat mencakup sejumlah orang yang berbeda, beberapa di
antaranya tidak membuat kontrak awal dengan perusahaan asuransi. Beberapa orang
yang tidak disebutkan namanya dalam polis sama sekali mungkin dapat menegakkan
kontrak asuransi atau setidaknya mendapat manfaat darinya.
Pada the contracts (rights of third parties) Act 1999 sudah membawa suatu
perubahan dasar pada common law. Dimana itu menyatakan bahwa pihak ketiga
(seseorang diluar dari pihak utama yang berkonrak) dapat memberlakukan persyaratan
kontrak jika:
1. kontrak menyatakan bahwa mereka dapat melakukannya
2. kontrak dimaksudkan untuk memberikan manfaat pada pihak ketiga
Secara substansial hak l tersebut dapat menambah jumlah orang yang
memungkinkan dapat mengklaim suatu polis asuransi. Namun mengingat the 1999 Act
mengatakan bahwa pihak ketiga mungkin tidak bisa mengklaim suatu polis asuransi
apabila para pihak diawal kontrak sudah menyatakan bahwa dipersyaratan pihak ketiga
tidak dapat ikut serta dalam mengklaim.
A1. Assignment
Pada chapter 4 dan 9 modul ini mengatur bahwa Suatu kontrak atau keuntungan
dari berkontrak dapat diikuti oleh pihak ketiga, dan hal itu legal dan dapat saja terjadi
dimana pihak ketga dapat turut serta memasukkan ama mereka selama mereka memang
berhak unutk turut dapat kegiatan berkonyrak tersebut.
Point to note:
- penerima hak atau manfaat yang sah dari kontrak asuransi dapat mengklaim
atas nama mereka sendiri
- penerima pengalihan dapat memperoleh manfaat dari kontrak melalui klaim
yang dibuat oleh pemberi tugas, tetapi tidak mengklaim atas nama mereka
sendiri
A2 Agency
Pihak ketiga dapat memperolehh hak untuk mengklaim suatu polis
asuransi dibawah aturan agensi. Dimakana aturan ini yang dibahas pada
chapters 5 dan 9 modul ini. Dimana teradapat situasi bahwa pihak ketiga
memiliki hak Ketika seorang pemegang polis mengasuransikan nama mereka.
Sangat penting untuk mengetahui bahwa pihak ketiga hanya dapat turut serta
apabila nama mereka memang ada didalam polis asuransi atau terdapat pihak
yang mengasuransikan Namanya.
A3 Trusts
Terkadang seseorang yang mengasuransikan dianggap telah membentuk
perwalian yang dipercaya untuk kepentingan pihak ketiga, yang dapat
melaksanakan polis. Hal ini sering muncul pada polis asuransi jiwa.
Ada keuntungan yang berbeda jika kepercayaan dapat dibangun:
- pada kasus kematian tertanggung uang langsung masuk ke penerima dan
tidak dihitung sebagai bagian dari harta yang diasuransikan.
- dan apabila tertanggung bangkrut penerima asuransi dapat langsung
mengklaim uang tanpa menjadi subhek yang dapat mengklaim asuransi.
A4 The Road Traffic Act 1998
Pada polis kendaraan bermotor seseorang selaku pemegang polis dapat
mengasuransikan nama pengemudi, dans serring seseorang yang mengemudi
itu mengasuransikan kendaraan dengan pemegang polis. Seorang pemegang
polis dapat mengklaim sebagai nama pengemudi, yang memiliki insurable
interest pada kasus tersebut.
A5 Third Parties (Rights Against Insurares) Acts 1930 dan 2010
Pada the third parties (rights against insurares) act 1930, dimana hak
untuk mengasuransikan polis di kirirmkan kepada pihak ketiga untuk di klaim.
Tapi pihak ketiga bertentangan dengan ketentuan asuransi yang memiliki hak
untuk melakukan klaim, itulah sebabnya penting untuk dicatat bahwa hak yang
di transfer kepada pihak ketiga oleh tertanggung harus kepada pihak ketiga yang
memenuhi ketentuan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan ketentuan
klaim asuransu yang dapat diidentifikasi.
A6 Law of Propert Acr 1924
Setiap uang asuransi yang diterima oleh penjual untuk kerusakan
tersebut harus dibayarkan kepada pembeli pada saat penyelesaian. dalam
praktiknya untuk mengatur asuransinya sendiri atas properti sejak tanggal
pertukaran kontrak
A7 Fires Preventin (Metropolis) Act 1774
Mereka dapat melakukan ini dengan memberikan pemberitahuan
tentang pembayaran bunga mereka, dalam hal ini perusahaan asuransi, harus
menyebabkan uang asuransi diletakkan pada pemulihan properti. Ini tidak
berarti pula tertanggung harus dapat membangun sendiri propertinya mereka
harus dapat membayar asuransu yang dapat diklaim sampai mereka diberikan
garansi yang mengasuransi diri mereka sendiri. Yang tentu saja pihak ketiga
dapat mengklaim polis asuransi selama mereka memanng berhak melakukan
klaim.
A8. Policies with additional insureds
Sejak kontrak di katakana terkonfirmasi dapat diambil keuntungan oleh
sesrotang yang ditambhkan kedalam kontrak maka hal tersbut juga menegaskan
nbahwa orang tersebut dapat melakukan klaim .
A9 Noting the Interest pg third parties
Seorang tertanggung memeiliki hubungan kepada seseorang yang
dikatakan sebagai pemegang polis. Pihak ketiga yang dapat mengklaim asurnasi
harus mencatat kepentinganya.
B. Notice and proff of loss
B1. Tome limits for notification
Keterlambatan pemberitahuan adalah selama 15 sampai 30 haru sejak diberikan oleh
penanggung. Apabila tertanggung gagal dalam memenuhi ketentuan Batasan waktu itu
didalam teori maka dia mkemungkinan akan mengalami kerugian, karena ketentuan
semacam ini biasanya akan menjadi prasyarat bagi kewajiban.
B2. The burden of proof
Polis secara spesifik harus memuatu semua ketntuan terkait loss or provide sebagai
pembuktian dan informasi yang dapat diyakini sebagai alasan pembenaran. Secara
formal polis harus berisi ketentuan diamana penanggung harus dapat membuktikan
interest untuk melengkapi proses klaim.
B3 the loss must be fortuitous
Seperti yang disarankan sebelumnya, perselisihan mungkin timbul tentang arti
kata-kata yang digunakan dalam polis atau penyebab kerugian itu sendiri. Namun,
sebelum membahas pertanyaan di sana, kita harus menekankan bahwa, apa pun
bahayanya, hukum mensyaratkan bahwa kerugian itu harus disengaja atau kebetulan.
B4 Insures obligations in handing claims
Aturan yang terdapat dalam bab 8 buku sumber icobs mencakup proses umum
penanganan klaim. Dalam hubungan ini mereka tidak selalu terbatas pada konsumen,
karena beberapa berlaku untuk pelanggan komersial atau non-konsumen atau
pelanggan bisnis.
C Construction of insurance contract
penjamin asuransi tentu saja harus memutuskan risiko mana yang dapat
diterima dan mana yang harus ditolak. Namun, penjamin emisi juga harus memutuskan
seberapa besar jaminan yang akan mereka berikan dengan harga tertentu.
C1 Statutory rules
Di beberapa negara, kata-kata dalam polis asuransi diatur dengan ketat. dalam
beberapa kasus kata-kata kebijakan harus secara khusus disetujui oleh regulator
pemerintah atau bahkan mengikuti kata-kata standar yang ditetapkan di tingkat negara
bagian.
Harus dicatat bahwa sidalam hukum inggris negara harus dapat mengawasi
bentuk asuransi yang pada umumnya, jadi pihak berasuransi dapat secata bebas
mengikuti apapun bentuk ketentuannya.
Suatu pengaturan juga harus dapat mengatur terkait dasar dari suatu kontrak.
Karena hal tersebut memiliki kekiuatan untuk dilaknakan atau di berikan kepada
penanggung sebagai standart aturan.
C2 common law rules for the interpretation of insurance policies
Dalam setahun pengadlan sudah menerima banyak sekali sengketa terkait
kalimat yang digunakan didalam kontrak. Kita harus dapat mencatat bahwa suatu aturan
yang diinterpretasikan kepada konsumen pada bidang bisnis merupakan suatu kontrak
yang secara umum legal dan bukan polis asuransi.
Pada sengketa yang di tangani pengadilan akan mengasumsikan bahwa para
pihak sudah mengeti maksud dari pertanyaan yang diajukan, secara essensial sama
dengan kerentuan literasi yang diterapkan dalam memnginterpretasikan wilayah dan
diskusi tentang hal tersbut.
Pengertian suatu kata selalu bergantung kepda konteks didalam pengadilan
harus secara hati-hati dalam mengindentifikasi konteks dan kata yang dimaksud, dan
apabila dimungkinkan mereka harus membagi setiap paragraph pada polis agar dapat
mudah dimengerti.
C3 international aspects
Kita sudah mencatat bahwa setiap ketentuan polis asuransi berbeda disetiap
negara dan wilayah. Dimana hakim yang memberikan yurisprudensi aturan yang
diterapkan juga berbeda dari berbagai hukum di berbagai negara.
D. Causation
Kita sudah samasama melihat dengan hati jati drafting yang biasanya digunakan
pada penyelesaian sengketa dimana pengetian kata atau kaliamat yang digunakan pada
polis asuransi. Pada penyelesaian sengketa terkait kalimat yang digunakan pengadilan
harus dapat mempetimbangkan sebab dan akibat suatu kerugian pada asuransi, dan hal
ini merupakan hal yang sangat penting.
D1. Insured, excluded and uninsured perils
Pada marine insurance act state dikatakan bahawa suatu kerugian yang
disebabkan oleh kerusakan insured against sebelum adanya penjelajahan konsep harus
melihat kepada awal pembentukan asuransi itu dibuat. Dan bergantung juga pada
bahagaimana polis itu di tulis. Pada beberpaa kasus kerusakan secara spesifik dituliskan
latar kasus dan resiko dasar. Semua resiko pda polis asuransi memiliki perbedaan
masing-masing. Kerusakan yang tidak spesifik secara otomatis mengeluarkan
kerusakan yng timbul pada kelas ketiga. Yaitu loss by theft.
D2 What is the proximate cause?
Disana terdapat standar hukum secara defenisi. Dan sudah dijelaskan beberapa
kasus yang aktid, berkaitan, nyata, dominan dan operatif atau effisien sebagai penyebab
dari kerugian.
untuk berbicara tentang penyebab utama atau langsung, menyarankan bahwa ada juga
penyebab dalam atau tidak langsung dengan kata lain, penyebab yang hanya
memainkan peran kecil dalam membawa kerugian. ini umumnya digambarkan sebagai
penyebab yang jauh. hukum biasanya akan mengabaikan penyebab yang jauh dan
hanya mempertimbangkan penyebab terdekat dari kerugian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai