NPM : 2106784030 Ringkasan chapter 10 Making The Claim modul bahan kuliah asuransi. Section A A. Siapa yang dapat mengklaim polis asuransi? Pada dasarnya hanya tertanggung yang memiliki hak untuk mengklaim asuransi, Namun, posisinya tidak sesederhana seperti yang terlihat pertama kali, karena jangka waktu tertanggung dapat mencakup sejumlah orang yang berbeda, beberapa di antaranya tidak membuat kontrak awal dengan perusahaan asuransi. Beberapa orang yang tidak disebutkan namanya dalam polis sama sekali mungkin dapat menegakkan kontrak asuransi atau setidaknya mendapat manfaat darinya. Pada the contracts (rights of third parties) Act 1999 sudah membawa suatu perubahan dasar pada common law. Dimana itu menyatakan bahwa pihak ketiga (seseorang diluar dari pihak utama yang berkonrak) dapat memberlakukan persyaratan kontrak jika: 1. kontrak menyatakan bahwa mereka dapat melakukannya 2. kontrak dimaksudkan untuk memberikan manfaat pada pihak ketiga Secara substansial hak l tersebut dapat menambah jumlah orang yang memungkinkan dapat mengklaim suatu polis asuransi. Namun mengingat the 1999 Act mengatakan bahwa pihak ketiga mungkin tidak bisa mengklaim suatu polis asuransi apabila para pihak diawal kontrak sudah menyatakan bahwa dipersyaratan pihak ketiga tidak dapat ikut serta dalam mengklaim. A1. Assignment Pada chapter 4 dan 9 modul ini mengatur bahwa Suatu kontrak atau keuntungan dari berkontrak dapat diikuti oleh pihak ketiga, dan hal itu legal dan dapat saja terjadi dimana pihak ketga dapat turut serta memasukkan ama mereka selama mereka memang berhak unutk turut dapat kegiatan berkonyrak tersebut. Point to note: - penerima hak atau manfaat yang sah dari kontrak asuransi dapat mengklaim atas nama mereka sendiri - penerima pengalihan dapat memperoleh manfaat dari kontrak melalui klaim yang dibuat oleh pemberi tugas, tetapi tidak mengklaim atas nama mereka sendiri A2 Agency Pihak ketiga dapat memperolehh hak untuk mengklaim suatu polis asuransi dibawah aturan agensi. Dimakana aturan ini yang dibahas pada chapters 5 dan 9 modul ini. Dimana teradapat situasi bahwa pihak ketiga memiliki hak Ketika seorang pemegang polis mengasuransikan nama mereka. Sangat penting untuk mengetahui bahwa pihak ketiga hanya dapat turut serta apabila nama mereka memang ada didalam polis asuransi atau terdapat pihak yang mengasuransikan Namanya. A3 Trusts Terkadang seseorang yang mengasuransikan dianggap telah membentuk perwalian yang dipercaya untuk kepentingan pihak ketiga, yang dapat melaksanakan polis. Hal ini sering muncul pada polis asuransi jiwa. Ada keuntungan yang berbeda jika kepercayaan dapat dibangun: - pada kasus kematian tertanggung uang langsung masuk ke penerima dan tidak dihitung sebagai bagian dari harta yang diasuransikan. - dan apabila tertanggung bangkrut penerima asuransi dapat langsung mengklaim uang tanpa menjadi subhek yang dapat mengklaim asuransi. A4 The Road Traffic Act 1998 Pada polis kendaraan bermotor seseorang selaku pemegang polis dapat mengasuransikan nama pengemudi, dans serring seseorang yang mengemudi itu mengasuransikan kendaraan dengan pemegang polis. Seorang pemegang polis dapat mengklaim sebagai nama pengemudi, yang memiliki insurable interest pada kasus tersebut. A5 Third Parties (Rights Against Insurares) Acts 1930 dan 2010 Pada the third parties (rights against insurares) act 1930, dimana hak untuk mengasuransikan polis di kirirmkan kepada pihak ketiga untuk di klaim. Tapi pihak ketiga bertentangan dengan ketentuan asuransi yang memiliki hak untuk melakukan klaim, itulah sebabnya penting untuk dicatat bahwa hak yang di transfer kepada pihak ketiga oleh tertanggung harus kepada pihak ketiga yang memenuhi ketentuan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan ketentuan klaim asuransu yang dapat diidentifikasi. A6 Law of Propert Acr 1924 Setiap uang asuransi yang diterima oleh penjual untuk kerusakan tersebut harus dibayarkan kepada pembeli pada saat penyelesaian. dalam praktiknya untuk mengatur asuransinya sendiri atas properti sejak tanggal pertukaran kontrak A7 Fires Preventin (Metropolis) Act 1774 Mereka dapat melakukan ini dengan memberikan pemberitahuan tentang pembayaran bunga mereka, dalam hal ini perusahaan asuransi, harus menyebabkan uang asuransi diletakkan pada pemulihan properti. Ini tidak berarti pula tertanggung harus dapat membangun sendiri propertinya mereka harus dapat membayar asuransu yang dapat diklaim sampai mereka diberikan garansi yang mengasuransi diri mereka sendiri. Yang tentu saja pihak ketiga dapat mengklaim polis asuransi selama mereka memanng berhak melakukan klaim. A8. Policies with additional insureds Sejak kontrak di katakana terkonfirmasi dapat diambil keuntungan oleh sesrotang yang ditambhkan kedalam kontrak maka hal tersbut juga menegaskan nbahwa orang tersebut dapat melakukan klaim . A9 Noting the Interest pg third parties Seorang tertanggung memeiliki hubungan kepada seseorang yang dikatakan sebagai pemegang polis. Pihak ketiga yang dapat mengklaim asurnasi harus mencatat kepentinganya. B. Notice and proff of loss B1. Tome limits for notification Keterlambatan pemberitahuan adalah selama 15 sampai 30 haru sejak diberikan oleh penanggung. Apabila tertanggung gagal dalam memenuhi ketentuan Batasan waktu itu didalam teori maka dia mkemungkinan akan mengalami kerugian, karena ketentuan semacam ini biasanya akan menjadi prasyarat bagi kewajiban. B2. The burden of proof Polis secara spesifik harus memuatu semua ketntuan terkait loss or provide sebagai pembuktian dan informasi yang dapat diyakini sebagai alasan pembenaran. Secara formal polis harus berisi ketentuan diamana penanggung harus dapat membuktikan interest untuk melengkapi proses klaim. B3 the loss must be fortuitous Seperti yang disarankan sebelumnya, perselisihan mungkin timbul tentang arti kata-kata yang digunakan dalam polis atau penyebab kerugian itu sendiri. Namun, sebelum membahas pertanyaan di sana, kita harus menekankan bahwa, apa pun bahayanya, hukum mensyaratkan bahwa kerugian itu harus disengaja atau kebetulan. B4 Insures obligations in handing claims Aturan yang terdapat dalam bab 8 buku sumber icobs mencakup proses umum penanganan klaim. Dalam hubungan ini mereka tidak selalu terbatas pada konsumen, karena beberapa berlaku untuk pelanggan komersial atau non-konsumen atau pelanggan bisnis. C Construction of insurance contract penjamin asuransi tentu saja harus memutuskan risiko mana yang dapat diterima dan mana yang harus ditolak. Namun, penjamin emisi juga harus memutuskan seberapa besar jaminan yang akan mereka berikan dengan harga tertentu. C1 Statutory rules Di beberapa negara, kata-kata dalam polis asuransi diatur dengan ketat. dalam beberapa kasus kata-kata kebijakan harus secara khusus disetujui oleh regulator pemerintah atau bahkan mengikuti kata-kata standar yang ditetapkan di tingkat negara bagian. Harus dicatat bahwa sidalam hukum inggris negara harus dapat mengawasi bentuk asuransi yang pada umumnya, jadi pihak berasuransi dapat secata bebas mengikuti apapun bentuk ketentuannya. Suatu pengaturan juga harus dapat mengatur terkait dasar dari suatu kontrak. Karena hal tersebut memiliki kekiuatan untuk dilaknakan atau di berikan kepada penanggung sebagai standart aturan. C2 common law rules for the interpretation of insurance policies Dalam setahun pengadlan sudah menerima banyak sekali sengketa terkait kalimat yang digunakan didalam kontrak. Kita harus dapat mencatat bahwa suatu aturan yang diinterpretasikan kepada konsumen pada bidang bisnis merupakan suatu kontrak yang secara umum legal dan bukan polis asuransi. Pada sengketa yang di tangani pengadilan akan mengasumsikan bahwa para pihak sudah mengeti maksud dari pertanyaan yang diajukan, secara essensial sama dengan kerentuan literasi yang diterapkan dalam memnginterpretasikan wilayah dan diskusi tentang hal tersbut. Pengertian suatu kata selalu bergantung kepda konteks didalam pengadilan harus secara hati-hati dalam mengindentifikasi konteks dan kata yang dimaksud, dan apabila dimungkinkan mereka harus membagi setiap paragraph pada polis agar dapat mudah dimengerti. C3 international aspects Kita sudah mencatat bahwa setiap ketentuan polis asuransi berbeda disetiap negara dan wilayah. Dimana hakim yang memberikan yurisprudensi aturan yang diterapkan juga berbeda dari berbagai hukum di berbagai negara. D. Causation Kita sudah samasama melihat dengan hati jati drafting yang biasanya digunakan pada penyelesaian sengketa dimana pengetian kata atau kaliamat yang digunakan pada polis asuransi. Pada penyelesaian sengketa terkait kalimat yang digunakan pengadilan harus dapat mempetimbangkan sebab dan akibat suatu kerugian pada asuransi, dan hal ini merupakan hal yang sangat penting. D1. Insured, excluded and uninsured perils Pada marine insurance act state dikatakan bahawa suatu kerugian yang disebabkan oleh kerusakan insured against sebelum adanya penjelajahan konsep harus melihat kepada awal pembentukan asuransi itu dibuat. Dan bergantung juga pada bahagaimana polis itu di tulis. Pada beberpaa kasus kerusakan secara spesifik dituliskan latar kasus dan resiko dasar. Semua resiko pda polis asuransi memiliki perbedaan masing-masing. Kerusakan yang tidak spesifik secara otomatis mengeluarkan kerusakan yng timbul pada kelas ketiga. Yaitu loss by theft. D2 What is the proximate cause? Disana terdapat standar hukum secara defenisi. Dan sudah dijelaskan beberapa kasus yang aktid, berkaitan, nyata, dominan dan operatif atau effisien sebagai penyebab dari kerugian. untuk berbicara tentang penyebab utama atau langsung, menyarankan bahwa ada juga penyebab dalam atau tidak langsung dengan kata lain, penyebab yang hanya memainkan peran kecil dalam membawa kerugian. ini umumnya digambarkan sebagai penyebab yang jauh. hukum biasanya akan mengabaikan penyebab yang jauh dan hanya mempertimbangkan penyebab terdekat dari kerugian tersebut.
Idea bagi padanan hartanah yang inovatif: Kerja mudah agensi hartanah: Pemadanan hartanah: Cara yang cekap, mudah dan profesional broker hartanah melalui portal pemadanan hartanah yang inovatif