Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah PBL (Problem Based
Learning) Mata Kuliah Kimia Fisika yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong pada
Penjual Tela-tela.sebagai Pupuk Organik yang Berguna bagi Masyarakat” dengan baik dan tepat
waktu.
Makalah PBL ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Arief Rahmatullah S.Si, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah kimia fisika
2. Team produksi tela-tela selaku narasumber
3. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Malang, 6 Desember 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.1.1 Limbah di Indonesia


Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota se
Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton.
Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola,
sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik (Kemenko PMK).

Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Gatot Hendrarto saat membuka


Leaders Academy Online Indonesia 2023 yang merupakan bagian kegiatan tahunan
World Cleanup Day (WCD) Indonesia. Peserta Leaders Academy ini akan menjadi ujung
tombak menjaring relawan di seluruh Indonesia untuk kegiatan WCD September 2023
nanti (Sekretaris Deputi Bidang Revolusi Mental).

Pemerintah baik pusat dan daerah akan terus mengupayakan dan melaksanakan
kebijakan dan program kolaboratif dan persuasif antar pemangku kepentingan untuk
pengelolaan sampah yang tepat dengan mengedepankan prinsip sirkular ekonomi dimana
ada peningkatan manfaat ekonomi dari sampah (Gatot).

Kesadaran kolektif dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah


merupakan salah satu bentuk modal sosial untuk menciptakan budaya bersih sebagai
bagian dari identitas dan karakter masyarakat Indonesia. Gerakan Indonesia Bersih,
sebagai salah satu pilar dari 5 Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) diharapkan
menjadi gerakan sosial kolaboratif yang turut berkontribusi membina mental masyarakat
untuk sadar dan paham akan permasalahan sampah dan bergerak untuk mengambil
bagian dalam pengelolaan sampah.
1.1.2 Kulit Singkong

1.1.3 Pupuk Organik


Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun atas materi makhluk hidup, seperti
dari pelapukan sisa-sisa hewan, tanaman, bahkan manusia. Pupuk organik ini dapat
berwujud padat atau cair.
Biasanya pupuk organik digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi dari
tanah. Pupuk satu ini mengandung banyak bahan organik dan biasa bersumber dari
kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, sisa panen, limbah industri, limbah kota, hingga
limbah ternak.
Terdapat beberapa kelebihan penggunaan pupuk organik, yakni sebagai berikut.

 Harganya lebih murah dibandingkan harga pupuk lain dan bisa dibuat sendiri di
rumah.
 Mempermudah pengolahan lahan karena kualitas tanah meningkat dengan
penggunaan pupuk organik.
 Mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan pupuk kimia.
 Dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan lebih baik.

1.1.4 Kimia Fisika


Kimia fisika adalah ilmu yang mempelajari fenomena makroskopik, mikroskopik,
atom, subatom dan partikel dalam sistem dan proses kimia berdasarkan prinsip-prinsip
dan konsep-konsep fisika, dengan bidang khusus a.l. termodinamika kimia, kimia
kuantum, dan kinetika. Kimia Fisik banyak menggunakan konsep-konsep dan prinsip
Fisika Klasik (seperti energi, entropi, suhu, tekanan, tegangan permukaan, viskositas,
hukum Coulomb, interaksi dipol), Fisika Kuantum (seperti foton, bilangan kuantum, spin,
kebolehjadian, prinsip ketakpastian), maupun Mekanika Statistik (seperti fungsi partisi,
distribusi Boltzmann). Bagian penting dari ilmu ini termasuk termodinamika kimia,
kinetika kimia, kimia kuantum, elektrokimia, kimia permukaan dan kimia padatan, dan
spektroskopi. Kimia fisik juga penting bagi ilmu material modern.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menanggulangi limbah kulit singkong dari penjual tela-tela?
2. Bagaimana penerapan yang dapat dilakukan?
3.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pemanfaatan limbah kulit singkong pada penjual tela-tela
2. Untuk mengetahui penerapan
3. Untuk
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah
Sentra produksi singkong di Jalan Mawar, Gang 1, Nomor 25y RT 04 RW 04,
Lowokwaru, Kota Malang yang menghasilkan sebuah jajanan tela-tela dengan harga
5.000 / kemasan selama ini menghasilkan juga sampah kulit singkong hasil produksi
tepung tapioka sangat melimpah. Jika dibiarkan, maka setiap tahunya akan
membusuk dan menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Kulit singkong tergolong sebagai limbah dari tanaman yang memiliki karbohidrat
tinggi, yaitu sekitar 72,49%-85,99% yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan
pakan ternak. Dan kulit singkong tergolong sebagai sampah organik, karena sampah
ini sangat membantu dan meminimalisasi sampah yang ada dimasyarakat. Pengolahan
limbah kulit singkong menjadi sebuah pupuk organic dengan berlandaskan ilmu
Kimia Fisika yaitu Reaksi Endotermis. Reaksi endotermis merupakan reaksi yang
terjadi dengan menyerap kalor dari lingkungan. Dengan demikian suhu lingkungan
menjadi dingin. Proses endotermis terdapat pada saat kulit singkong dipanaskan di
terik matahari lalu dibungkus plastic yang sudah dicampur tanah, hal ini terjadi reaksi
endotermis karena terjadi penyerapan kalor.
B. Pendekatan penyelesaian Permasalahan
C. Alternatif Solusi Permasalahan
D. Saran
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai