Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah PBL (Problem Based
Learning) Mata Kuliah Kimia Fisika yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong pada
Penjual Tela-tela.sebagai Pupuk Organik yang Berguna bagi Masyarakat” dengan baik dan tepat
waktu.
Makalah PBL ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Arief Rahmatullah S.Si, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah kimia fisika
2. Team produksi tela-tela selaku narasumber
3. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemerintah baik pusat dan daerah akan terus mengupayakan dan melaksanakan
kebijakan dan program kolaboratif dan persuasif antar pemangku kepentingan untuk
pengelolaan sampah yang tepat dengan mengedepankan prinsip sirkular ekonomi dimana
ada peningkatan manfaat ekonomi dari sampah (Gatot).
Harganya lebih murah dibandingkan harga pupuk lain dan bisa dibuat sendiri di
rumah.
Mempermudah pengolahan lahan karena kualitas tanah meningkat dengan
penggunaan pupuk organik.
Mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan pupuk kimia.
Dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan lebih baik.
A. Identifikasi Masalah
Sentra produksi singkong di Jalan Mawar, Gang 1, Nomor 25y RT 04 RW 04,
Lowokwaru, Kota Malang yang menghasilkan sebuah jajanan tela-tela dengan harga
5.000 / kemasan selama ini menghasilkan juga sampah kulit singkong hasil produksi
tepung tapioka sangat melimpah. Jika dibiarkan, maka setiap tahunya akan
membusuk dan menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Kulit singkong tergolong sebagai limbah dari tanaman yang memiliki karbohidrat
tinggi, yaitu sekitar 72,49%-85,99% yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan
pakan ternak. Dan kulit singkong tergolong sebagai sampah organik, karena sampah
ini sangat membantu dan meminimalisasi sampah yang ada dimasyarakat. Pengolahan
limbah kulit singkong menjadi sebuah pupuk organic dengan berlandaskan ilmu
Kimia Fisika yaitu Reaksi Endotermis. Reaksi endotermis merupakan reaksi yang
terjadi dengan menyerap kalor dari lingkungan. Dengan demikian suhu lingkungan
menjadi dingin. Proses endotermis terdapat pada saat kulit singkong dipanaskan di
terik matahari lalu dibungkus plastic yang sudah dicampur tanah, hal ini terjadi reaksi
endotermis karena terjadi penyerapan kalor.
B. Pendekatan penyelesaian Permasalahan
C. Alternatif Solusi Permasalahan
D. Saran
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA