Bab 4 Ok
Bab 4 Ok
BAB 4
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
SUMUR POMPA
Dimana:
Dimana:
Ew = Evisiensi sumur
B = Waktu Pompa
Q = Debit Pemompaan
C = Konstanta Kehilangan
Semakin besar harga Ew semakin baik dan optimalnya sumur yang dibuat, untuk
mengatasi kurang efisiennya sumur perlu diperhatikan:
a. Diameter pompa harus lebih kecil satu satuan dari diametrer kontruksi sumur
b. Diameter harus memungkinkan kecepatan air masuk kedalam sumur paling tinggi 1,5 m/dt.
Jika kecepatan makin besar maka well lose akan makin besar
c. Debit pemompa harus disesuaikan dengan diameter sumur
2. Perencanaan Sumur
Perencanaan sumur merupakan proses yang spesifik ditinjau dari kondisi fisik material dan dimensi
sumur tersebut. Kondisi lokal hidrogeologi dan praktek dalam perencanaan dilapangan sangatlah
kompleks dengan permasalahan. Perencanaan sumur harus terfokus pada sasaran dan fungsi sumur
tersebut. Beberapa prinsip utama dalam mendesain sumur ada tahapan-tahapan yang harus
diperhatikan, yaitu ;
a. Kedalaman minimum drawdown (penurunan muka air tanah) harus konsisten dengan
kapasitas aquifer
b. Kualitas air tanah yang bagus dengan mengadakan perlindungan yang tepat terhadap
pencemaran
c. Air tetap berada pada lapisan pasir/lapisan aquifer
d. Usia guna sumur berkisar kurang lebih 25 tahun
3. Konstruksi Sumur
Konstruksi sumur sendiri terdiri dari 2 (dua) elemen yaitu casing dan bagian intake. Untuk
pelayanan kebutuhan air, peralatan pompa mempunyai lubang pipa ke atas untuk mengalirkan air
dari aquifer menuju lubang pengambilan pompa. Sedangkan bagian intake dari sumur yang tidak
terkonsolidasi dan semikonsolidasi umumnya bagian screen dilindungi dari masuknya sedimen-
sedimen yang menghambat/menutupi screen tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
tentang pekerjaan konstruksi sumur, yaitu :
a. Pemilihan diameter casing
Pemilihan diameter casing yang tepat dari sumur sangatlah penting karena sangat
mempengaruhi terhadap biaya konstruksi. Diameter yang dipilih harus tepat dengan dua alasan,
yaitu:
Casing harus mempunyai lebar yang cukup untuk menampung debit air yang dipompa dengan
cukup bersih. Dengan demikian efisiensi operasi instalasi akan tinggi.
Diameter dari casing harus cukup dan sesuai dengan pompanya.
b. Bahan material casing
Pemilihan bahan casing dan diameter bergantung pada kualitas air, kedalaman sumur,
biaya lubang bor, metode pengeboran dan peraturan yang berlaku. Tipe dari casing yang digunakan
konstruksi sumur adalah besi, thermo plastic, fiberglass, beton dan semen asbes. Besi digunakan
lebih umum, tetapi bahan thermoplastic lebih menguntungkan secara ekonomis mengingat pangsa
pasarnya lebih banyak, khususnya digunakan pada area yang mempunyai air tanah dengan kadar
korosinya tinggi dan kedalaman sumurnya lebih dari 1000 feet (> 350 meter).
c. Perencanaan pipa
Pipa yang digunakan untuk konstruksi sumur didasarkan pada standar pengembangan dari
dua kondisi di pasaran yaitu :
1. Pipa air minum, pipa pemanas, AC, gas dan proses sistem lainnya ( Standar ASTM)
2. Oli dan gas industri (Standar API).
4. Rumah Pompa
Rumah pompa yang direncanakan adalah rumah pompa dengan maksud untuk mencegah
kehilangan air akibat rembesan, mencegah gerusan dan erosi, mencegah merajalelanya tumbuhan
air dan untuk mengurangi biaya pemeliharaan serta untuk menjaga keamanan dan kerusakan akibat
dari perubahan cuaca, serlain itu dalam rumah pompa juga terdapat bak clumber dan bak pembagi
untuk menampung dan mendistribusikan air yang sudah terangkat oleh pompa.