Anda di halaman 1dari 5

RESUME INOVASI PEMBELAJARAN IPA SD BERBASIS DIGITAL

“KETERAMPILAN PROSES IPA DI ERA DIGITAL”

DOSEN PENGAMPU:
Dra. ZURYANTY, M.Pd.

DISUSUN OLEH
NAILATUL FADHILA (21129262)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

TAHUN 2022/2023
KETERAMPILAN PROSES IPA DI ERA DIGITAL

Pendekatan keterampilan proses adalah wawasan atau anutan pengembangan keterampilan


intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada
prinsipnya telah ada dalam diri pembelajar. Keterampilan berpikir dapat diperoleh dari
keterampilan generic sains dan bekerja ilmiah. Keterampilan generik sains adalah keterampilan
yang digunakan secara umum dalam berbagai kerja ilmiah.

Keterampilan proses sains adalah keterampilan berpikir. Keterampilan proses sains


melibatkan keterampilan kognitif, manual, dan sosial. Ketiga aspek di atas merupakan
keterampilan yang dapat membuat siswa berpikir, baik berpikir melalui kognitifnya, manualnya
seperti menggunakan alat, mengukur, dan melalui sosialnya karena adanya interaksi seperti
berdiskusi yang akan menuntut siswa berpikir.

Keterampilan proses IPA di era digital mengacu pada kemampuan siswa dalam mengamati,
menanya, mengumpulkan data, mengklasifikasikan, menginterpretasi, dan mengkomunikasikan
hasil dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan teknologi digital. Salah satu contoh
pengembangan e-modul berbasis keterampilan proses sains pada materi kesetimbangan kimia
untuk tingkat SMA.

Berikut adalah beberapa karakteristik keterampilan proses IPA di era digital:

1. Penggunaan Teknologi: Di era digital: keterampilan proses IPA mencakup kemampuan


untuk menggunakan teknologi dengan efektif. Ini mencakup penggunaan perangkat
lunak simulasi, perangkat lunak analisis data, perangkat keras laboratorium, dan
platform online untuk melakukan eksperimen, mengumpulkan data, dan menganalisis
hasil.
2. Pengumpulan dan Analisis Data yang Luas: Di era digital, data tersedia dalam jumlah
besar. Keterampilan proses IPA mencakup kemampuan untuk mengumpulkan data dari
berbagai sumber dan menganalisisnya menggunakan alat statistik dan perangkat lunak
yang relevan. Ini juga mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi pola dan tren
dalam data.
3. Penggunaan Sumber Daya Digital: Keterampilan proses IPA mencakup kemampuan
untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan sumber daya digital seperti jurnal
ilmiah online, database, dan referensi elektronik untuk mendukung penelitian dan
pemahaman ilmiah.
4. Kemampuan Pemecahan Masalah: Di era digital, kemampuan untuk merumuskan dan
memecahkan masalah ilmiah dengan bantuan teknologi adalah kunci. Ini termasuk
kemampuan merancang eksperimen, mengidentifikasi variabel yang relevan, dan
menguji hipotesis.
5. Kolaborasi Online: Keterampilan proses IPA di era digital mencakup kemampuan
untuk berkolaborasi secara online dengan rekan-rekan sejawat, guru, atau ilmuwan
lainnya di seluruh dunia. Ini dapat melibatkan berbagi penelitian, berdiskusi melalui
platform online, dan berpartisipasi dalam proyek kolaboratif.
6. Keterampilan Literasi Digital: Keterampilan proses IPA juga mencakup literasi digital,
termasuk pemahaman tentang etika dalam penelitian digital, hak cipta, privasi, dan
keamanan data.
7. Pemahaman Tentang Perkembangan Teknologi: Di era digital yang terus berubah,
penting untuk tetap memahami perkembangan teknologi terkini yang relevan dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Keterampilan proses IPA mencakup kemampuan
untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi ini.
8. Pemikiran Kritis dan Analitis: Kemampuan untuk memikirkan kritis, mengevaluasi
informasi, dan menganalisis bukti-bukti tetap penting di era digital. Ini membantu
individu untuk membuat keputusan yang informasional dan berbasis bukti.
9. Kreativitas dan Inovasi: Di tengah persaingan global, keterampilan proses IPA juga
mencakup kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam merancang solusi
untuk masalah ilmiah dan teknologi yang kompleks.
10. Kemampuan Komunikasi Digital: Keterampilan proses IPA mencakup kemampuan
untuk mengkomunikasikan temuan dan ide-ide secara efektif melalui media digital,
seperti penyusunan laporan ilmiah, pembuatan presentasi multimedia, dan berbagi
pengetahuan melalui platform online.

Kelebihan dan kekurangan keterampilan proses IPA diantaranya:


a. Kelebihan Keterampilan Proses Sains adalah sebagai berikut.

1. Peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.


2. Konsep pengetahuan dibangun oleh peserta didik.
3. Merangsang rasa ingin tahuan peserta didik.
4. Membangun keterampilan peserta didik melalui proses ilmiah.

b. Kekurangan dari Keterampilan Proses Sains adalah sebagai berikut.

1. Dalam penerapanya memerlukan waktu yang relative panjang.


2. Ruang lingkup pembelajaran relative kecil karena perhatian kepada peserta didik lebih
diutamakan.
3. Proses pembelajaran harus direncanakan dengan teliti

Jenis Jenis Keterampilan Proses IPA di Era Digital

1. Keterampilan Dasar di Era Digital

Berikut Contoh Keterampilan Dasar di Era Digital:

a. Observasi: Kemampuan untuk melihat dan mencatat informasi tentang fenomena alam
atau situasi ilmiah secara cermat.
b. Pengamatan: Kemampuan untuk mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat objek,
peristiwa, atau gejala ilmiah dengan teliti.
c. Pemahaman Konsep Dasar: Memahami konsep dasar dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan seperti fisika, kimia, biologi, dan sains lainnya.
d. Merumuskan Hipotesis: Kemampuan untuk merumuskan pernyataan ilmiah yang dapat
diuji berdasarkan pengamatan dan pemahaman tentang fenomena yang diamati.
e. Pemahaman tentang Metode Ilmiah: Memahami langkah-langkah dasar dalam metode
ilmiah, termasuk pengamatan, merumuskan hipotesis, desain eksperimen,
pengumpulan data, dan analisis data.
f. Pemahaman Literasi Informasi: Memahami cara mencari, mengevaluasi, dan
menggunakan sumber daya informasi yang relevan dalam penelitian ilmiah.
2. Keterampilan Lanjut (Terintegrasi) di Era Digital

Contoh keterampilan lanjut di era digital:

a. Desain Eksperimen yang Kompleks: Kemampuan untuk merancang eksperimen yang


kompleks dengan variabel yang lebih banyak dan metode yang lebih canggih.
b. Analisis Statistik Lanjut: Kemampuan untuk melakukan analisis statistik lanjut seperti
regresi, analisis multivariat, atau uji statistik yang lebih kompleks.
c. Interpretasi Data yang Mendalam: Kemampuan untuk menggali lebih dalam dalam data
dan mengidentifikasi pola atau hubungan yang lebih rumit.
d. Penelitian Terapan: Kemampuan untuk mengaplikasikan penelitian ilmiah dalam
situasi praktis atau masalah dunia nyata.
e. Kemampuan Berkomunikasi Kompleks: Kemampuan untuk mengkomunikasikan
temuan ilmiah yang kompleks melalui laporan penelitian, presentasi, atau publikasi
ilmiah.
f. Pemahaman Etika Penelitian: Memahami etika dalam penelitian ilmiah, termasuk
penggunaan data manusia dan hewan, serta kewajiban untuk menghindari plagiat dan
penipuan ilmiah.
g. Kemampuan Berkolaborasi: Kemampuan untuk berkolaborasi dengan peneliti lain
dalam proyek penelitian yang lebih besar dan multidisiplin.
h. Pemikiran Kritis yang Mendalam: Kemampuan untuk melakukan analisis kritis yang
lebih mendalam terhadap temuan ilmiah dan penelitian orang lain.
i. Inovasi dalam Penelitian: Kemampuan untuk merancang pendekatan penelitian yang
inovatif untuk mengatasi masalah ilmiah yang kompleks

Anda mungkin juga menyukai