Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN PEMERINTAH YANG SESUAI

DAN TIDAK SESUAI DENGAN NILAI-NILAI


PANCASILA
Oleh Kelompok 2
Aulia Digyana Irwan Muhammad Al Fath
01 (2311512001)
02 (2311511013)

Muhammad Rizki Hapiz Rahmadatul Afdal


03 (2311511017)
04 (2311512021)

Zaviandra Chalil
05 (2311511009)
Pancasila
Pancasila adalah falsafah dan ideologi Hal inilah yang melatarbelakangi kami sebagai penulis
negara Indonesia yang artinya Pancasila untuk melihat bagaimana kebijakan pemerintah dalam
sebagai sumber inspirasi dan sumber upaya pelestarian nilai-nilai Pancasila di era sekarang.
pemecahan permasalahan bangsa. Dalam Hasil yang diperoleh bahwa penerjemahan Pancasila
perkembangannya, nilai-nilai murni yang yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan
terkandung dalam Pancasila tidak berbangsa dan bernegara sangat diperlukan di era
sepenuhnya termaknai dalam kehidupan reformasi saat ini. Oleh karena itu pemerintah harus
berbangsa dan bernegara. bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila itu
sendiri. Setiap sila Pancasila harus diinternalisasikan
dan dilaksanakan, kebijakan pemerintah harus sesuai
dengan penerapan prinsip-prinsip Pancasila.
Latar Belakang
Kebijakan pemerintah pada hakikatnya adalah Oleh karena itu, kebijakan pemerintah sering
kebijakan yang ditujukan, baik langsung disebut dengan kebijakan publik. Publik
maupun tidak langsung, kepada rakyat dalam berarti keputusan untuk melakukan atau tidak
arti seluas-luasnya (bangsa, berbagai melakukan sesuatu, dan mencakup makna
kedudukan dan masyarakat yang mengabdi kehendak untuk melakukan atau tidak
pada kepentingan umum), dan ditujukan pada melakukan sesuatu, yang dinyatakan
berbagai aspek kehidupan nasional. berdasarkan kekuasaan untuk membuat
kesepakatan dan melaksanakannya bila
diperlukan.
Kebijakan Pemerintah yang Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila
 Kartu Indonesia Sehat
Kartu Indonesia Sehat merupakan bagian dari Kebijakan ini sesuai dengan Pancasila sila ke-5.
berwujudan dari nawa nawa cita Presiden Joko Sebagaimana diatur dalam UU Kesehatan No.36
Widodo. Kartu Indonesia Sehat (KIS) adalah Tahun 2009 pasal 4 yang berbunyi "Setiap orang
kartu identitas beserta jaminan kesehatan berhak atas kesehatan", dan juga dalam Undang-
nasional (JKS) yang dikelolah oleh Badan Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) 1945 Pasal 28 H ayat (1) "Setiap orang berhak hidup
kesehatan sebagai bentuk pelaksanaan dari sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
Program Kartu Indonesia Sehat. Dan dimana KIS mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
merupakan pelaksanaan dari Jaminan serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan".
Kesehatan Nasional (JKN) yang diperuntukkan Pemerataan kesehatan harus dinikmati oleh seluruh
bagi masyarakat miskin yang belum masuk rakyat Indonesia.
rekapan tanggungan jaminan kesehatan
nasional
Kebijakan Pemerintah yang Tidak Sesuai dengan Nilai-Nilai
Pancasila
 Kebijakan Impor Pangan yang Tidak Terkendali
Kejadian terhadap kebijakan impor pangan yang tidak merata ini salah satunya terjadi di
Lampung yaitu sekitar tahun 2017-2018 oleh pemerintah setempat. Pada saat itu Provinsi
Lampung, tetap menjalankan kebijakan impor beras walaupun stok ketersediaan berasnya
masih aman. Berdasarkan LampungTribun.co.id, Provinsi Lampung sendiri merupakan
penyumbang terbanyak ke tujuh penghasil beras secara nasional pada tahun 2017 dengan
menyumbangkan padinya 4,02 juta ton GKB (Gabah Kering Basah) atau meningkat 10,39 %
dari pada tahun 2015 3,64 juta ton setara 2,35 juta ton beras. Tetapi pada kenyataannya,
walaupun Provinsi Lampung masih memiliki stok beras yang bisa dikatakan aman, namun
dari tahun ke tahun Provinsi Lampung malah terus mengimpor beras yang berasal dari
Thailand, Vietnam, India, Pakistan, dan Myanmar. Impor beras ini dilakukan oleh Pemerintah
Pusat yang ditujukkan untuk Provinsi Lampung.
Kebijakan Impor Beras yang dilakukan oleh Dari peristiwa tersebut, setidaknya kita dapat
pemerintah pusat pada tahun 2018 tersebut menilai bahwa kebijakan tersebut tidak sesuai
dianggap tidak tepat sebab Provinsi Lampung dengan nilai-nilai Pancasila, kebijakan tersebut
sendiri akan memasuki masa panen ditambah merugikan keberlanjutan ekonomi dan ketahanan
sisa Surplus beras yang berasal dari akhir tahun pangan nasional sehingga dapat dikatakan
2017 dan awal 2018, hal ini tentunya akan bertentangan dengan Sila ke 2 dan 5. Dimana sila
mempengaruhi harga beras, yang pada akhirnya tersebut menempatkan kesejahteraan rakyat
akan merugikan petani maupun konsumen dalam sebagai prioritas dan menerapkan prinsip
negeri. keadilan. Jika kebijakan impor pangan dinilai tidak
adil dan merugikan produksi lokal, maka kebijakan
tersebut dapat mengancam kesejahteraan
masyarakat dan bertentangan dengan nilai sila
Pancasila
Analisis
Dari hasil tersebut, seharusnya kebijakan impor
beras dilakukan pada waktu yang tepat dan bukan
pada waktu petani memasuki masa panen agar tidak
terjadi gejolak di masyarakat seakan-akan
pemerintah salah dalam melakukan kebijakan
tersebut. Dan juga hendaknya diberikan sosialisasi
terhadap petani dalam menjual hasil berasnya
kepada pemerintah dengan tujuan agar pemerintah
bisa menyerap hasil panen dari petani sehingga
tidak dilakukannya impor tersebut
 Kebijakan Bantuan Sosial yang Masih Dikorupsi
Bantuan sosial sangatlah bermanfaat Aminullah (2016:7) menjelaskan bahwa makna sila
dalam meningkatkan kesejahteraan kelima adalah “adanya kemakmuran yang merata
umum dan membantu meringankan bagi seluruh rakyat, seluruh kekayaan dan
beban masyarakat. Namun, pembagian sebagainya dipergunakan untuk kebahagiaan
bantuan sosial sering tidak tepat sasaran, bersama, dan melindungi yang lemah.” Berdasarkan
tidak merata, serta bantuan tersebut penjelasan tersebut, program bantuan sosial
telah dikorupsi sehingga bantuan yang haruslah ditargetkan kepada masyarakat yang
dibagikan ke masyarakat pun kurang dari lemah dan tidak mampu guna untuk kebahagian
target awal. Dari banyaknya masalah bersama. Masalah yang terjadi pada pembagian
bantuan sosial, salah satu masalah dalam bantuan sosial khususnya korupsi merupakan
kebijakan bantuan sosial adalah korupsi. pelanggaran terhadap Sila ke-5 Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
Terdapatnya penggunaan kekuasaan yang semena- Selain bantuan sosial yang dikorupsi, juga
mena terutama tentang bantuan sosial merupakan ditemukan adanya masalah tentang
bukti bahwa kebijakan pembagian bantuan sosial ketidakmerataan dalam distribusi dana
terhadap prinsip “keadilan sosial” belum terealisasi bantuan sosial sehingga dapat
sepenuhnya. Padahal seharusnya yang membagikan memberikan berbagai dampak negatif
bantuan sosial haruslah adil agar dapat meningkatkan baik dari sisi penerima maupun sisi
kesejahteraan masyarakat serta membantu pemerintah. Diantaranya :
meringankan beban masyarakat guna mencapai ● Kemungkinan terjadinya perilaku
kebahagian bersama. diskriminasi atau pilih kasih terhadap
masyarakat penerima bantuan sosial
● Menurunnya rasa percaya masyarakat
kepada pemerintah
Analisis
Selain melanggar nilai sila ke-5 Pancasila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dan pasal 34
ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, ketidakmerataan dalam distribusi
bantuan sosial dapat mengarah kepada konflik dan perpecahan baik antara masyarakat penerima dan
nonpenerima maupun masyarakat dengan pemerintah. Konflik, perpecahan, dan ketegangan ini
bertolak belakang dengan sila ke-3 Pancasila yang berbunyi ‘Persatuan Indonesia” yang bermakna
sikap kebangsaan yang menghormati adanya perbedaan dan keberagaman masyarakat Indonesia.
Konflik dan perpecahan yang terjadi karena ketidakmerataan ini dapat mengganggu dan mengancam
nilai persatuan, kesatuan, dan integritas yang terkandung dalam sila ke-3 Pancasila.
Kesimpulan
Di antara kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia, terdapat kebijakan-
kebijakan yang sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila, seperti kebijakan Kartu
Indonesia Sehat (KIS). Namun, masih terdapat kebijakan yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila,
seperti kebijakan impor pangan yang tidak terkendali dan ketidakmerataan bantuan sosial. Begitu pula
dengan rakyat yang secara sadar atau tidak sadar telah menjadi korban dalam kebijakan-kebijakan
yang dinilai tidak sesuai dengan sila Pancasila. Sebaiknya Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah, harusnya lebih mendasarkan kepada nilai-nilai pancasila, karena pancasila adalah dasar
atau ideologi bangsa Indonesia yang harus sepenuhnya diterapkan, agar tidak banyak masyarakat
yang dirugikan karena kurang perhatian dari pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai