Anda di halaman 1dari 9

Evaluasi Hasil Pembelajaran

NAMA : INDAH RIANI LIDYA


NIM : 21017057
KELAS: FBS02302 15.01-17:10
PRODI : SASTRA INDONESIA
TAHUN AJARAN: 2024
Evaluasi Pembelajaran BIPA

✎ Pengertian Evaluasi Hasil


Evaluasi hasil belajar adalah evaluasi untuk mengetahui sejauhmana penguasaan peserta didik
terhadap materi pembelajaran. Tujuannya adalah untuk menentukan tingkat pencapaian siswa
dalam belajar (Yusuf, 2005:37).
Sebagaimana telah dijelaskan pada bahan ajar 3, penilaian hasil belajar yang disejajarkan dengan
tujuan pembelajaran berpatokan pada Taksonomi Bloom, dkk. (dalam Sukardi, 2009:75).
Cakupannya adalah ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.Evaluasi hasil belajar dilakukan
berkelanjutan, tidak hanya di akhir semester atau kenaikan kelas saja. Selain di akhir semester dan
kenaikan kelas, evaluasi hasil belajar dilakukan juga di tengah semester, ujian harian (formatif dan
sumatif), berbentuk tugas-tugas, atau portofolio peserta didik.
• Jenis evaluasi Hasil

a. Tes Hasil Belajar Yang


b. Tes Buatan Guru
Telah Distandardisasikan
Terbagi jadi 2, umum dan Jenis tes buatan guru ini sebagai 4) Jika ditinjau berdasarkan isi
khusus. Jelasnya seperti berikut berikut.1) Tes esai: esai bebas dan fungsi, tes buatan guru dapat
ini.1) Tes hasil belajar umum dan esai terstruktur. 2) Tes dikelompokkan atas:
yang telah distandardisasikan objektif,(a) Betul-Salah(b) (a) tes penempatan
adalah jenis tes yang terdiri atas Pilihan Ganda (c) Menjodohkan (b) tes diagnostik
bermacam sub tes yang mampu d) Pilihan Berganda (e) Analisis (c) tes formatif
menampilkan ke permukaan hubungan (sebab-akibat) (d) tes sumatif
kebutuhan umum bidang studi (f) Melengkapi. (3)Tes
pokok dan dasar dalam program perbuatan: (a) recognition test
sekolah. 2) Tes Hasil Khusus (b) paper and pencil test
yang telah Distandardisasikan; performance (c) simuated
yaitu jenis tes yang performance (d) work sample
dimaksudkan untukmerekam test
bidang studi khusus, seperti:
biologi, sejarah, matematik, IPS.
C. Perbedaan Tes Esai dengan Tes d. Tes perbuatan
Objektif
1) Hakikat Tes Esai Tes perbuatan dijelaskan berikut ini (Yusuf
Tes esai lebih banyak digunakan untuk mengukur (2005:303).1) Recognition test mengukur
kemampuan yang lebih tinggi dalam level kemampuan siswa mengenal hal-hal esesensial
kognitif; peserta didik diajak untuk dapat dalamsuatu perbuatan atau mengidentifikasi
menerangkan, mengungkapkan, menciptakan, sesuatu objek.
membandingkan maupun menilai satu objek 2) Paper and pencil performance merupakan tes
evaluasi. perbuatan (keterampilan) yang menggunakan
2) Hakikat Tes Objektif kertas dan pensil dalam kunstruksi tes, peserta
Karakteristik secara umum adalah sebagai berikut: didik melakukan berdasarkan petunjuk.
(a) dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara 3) Simulated performance dalam pembelajaran
objektif denganmenggunakan kunci sastra adalah tipe tes dengan menampilkan siswa
jawaban,sehingga subjektivitas pemeriksa dapat sendiri membaca puisi, membaca cerita pendek,
dihilangkan; (b) tes objektif lebih terstruktur atau bermain drama.
denga pola-pola yang lebih mengikat menurut tipe 4) Work Sample TestWork sample test adalah tes
yang digunakan; (c) peserta didik tidak didesain perbuatan dengan bentuk peserta didik dihadapkan
untuk mengirganisasikan jawabannya pada situasi yang sebenarnya.
3. Prinsip Evaluasi Hasil Belajar; Umum dan Khusus

a. Prinsip Umum Evaluasi Hasil Belajar


1. evaluasi yang baik bersifat komprehensif; memperhatikan cakupan materi dan domain (ranah/aspek)
yang diukur
2. evaluasi hendaklah kontinyu; tidak hanya di awal dan di akhir atau sewaktu-waktu
3. evaluasi yang baik bersifat objektif, menggunakan alat ukur dan diskor (dinilai);
4. Evaluasi yang baik berpijak pada tujuan yang jelas, terjabar dengan baik, jelas danmudah diukur
agar dapat memilih dan menyusun asesmen yang tepat;
5. evaluasi yang baik menggunakan alat ukur ganda dan sahih, karena tidak ada alat ukurtunggal yang
dapat menilai semua kemajuan peserta didik dalam belajar;
6. evaluasi yang baik hendaknya dilakukan oleh satu tim; gunanya untuk mengurangi subjektivitas
7. evaluasi bukanlah tujuan, melainkan cara untuk mencapai suatu tujuan.
b. Prinsip Khusus Evaluasi Hasil Belajar
1. Tes yang disusun hendaklah betul-betul mengukur hasil capain sesuai tujuan pembelajaran; guru
telah membayangkan hubungan tujuan dengan bentuk evaluasi yang kan dibuat dan dilaksanakan
ketika menyusun RPP;
2. Tes yang disusun merupakan sampel yang representatif dari semua materi pembelajaran; guru perlu
membuat kisi-kisi;
3. Bentuk tes yang dipilih haruslah sesuai dengan tujuanyang hendak dicapai; perlu dirancang dan
dipilih sesuai dengan tujuan yang diinginkan;
4. Tes hasil belajar yang disusun hendaklah seterandal mungkin; harus memperhatikan panjang tes
yang disusun.
4. Evaluasi Berdasarkan Patokan dan Norma Patokan
Evaluasi berdasarkan acuan patokan (PAP) lebih baik dan lebih tepat dari patokan
acuan norma (PAN). Guru dapat mengetahui seberapa jauh suatu aspek telah
dikuasai peserta didik dibandingkan dengan patokan yang telah ditentukan sebagai
kriteria minimal (KKM) sesuai tujuan.Pengukuran berdasarkan norma kelompok
(kelas) digunakan untuk menentukan kedudukan relatif peserta didik dibandingkan
dengan temannya, bagaimana penampilan seseorang dibandingkan dengan
temannya dalam kelompok.
5. Evaluasi Hasil Belajar Berbasis Kompetensi
Evaluasi hasil belajar berbasis kompetensi adalah evaluasinyang dirancang berdasarkan
kompetensi/subkompetensi yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran/pendidikan. Pengertian
kompetensi itu sendiri adalah orientasi capai yang berfokus pada peserta didik dan dinyatakan dengan
persentase capaian. Seorang peserta didik dinyatakan lulus kalau ia menguasai 80/85% materi ujian.
Kompetensi itu dapat berupa
✎ cognitive competencies
✎ affective competencies
✎ performance competencies
✎ consequence competencies (gabungan a, b,dan c)
Kompetensi itu dapat juga berupa:a. hasil akademik; b. penguasaan keterampilan; c. pemilikan sikap dan
kecendrungan bertindak; d. peragaan unjuk kerja
Hasil evaluasi berbasis kompetensi merupakan kombinasi hasil akademik,penguasaan keterampilan,
nilai, sikap, dan kecendrungan bertindak maupun peri laku yang ditampilkan peserta didik.
6. Prosedur Penyusunan Asesmen (Tes)

Prosedur penyusunan asesmen yang dimaksud di sini sejalan dengan teori penyusunan tes,
khususnya tes kemampuan berbahasa, menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Tes yang
baik adalah tes yang disusun secara saksama agar dapat diselenggarakan sesuai dengan tujuan
penyelenggaraannya dengan mengindahkan berbagai persyaratan dan prosedur penyusunannya.
Djiwandono (2011:197-208) mengatakan bahwa prosedur penyusunan tes meliputi dua tahap,
yaitu penyusunan rencana tes dan penyusunan perangkat tes.

Anda mungkin juga menyukai