Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 7:

Indah Riani Lidya( 21017057)


Intan Oktaviani (20017095)
Suci Rahma Nisa 21017081

2. Jenis-jenis Wacana
No. Dasar jenisnya Deskripsi
pengelompokan
1. media yang wacana lisan (spoken Wacana yang dihasilkan dengan diucapkan Dia
dipakai untuk discourse) dan (Tarigan 1987: 52). int
mewujudkannya, ke
wacana tertulis (writen Wacana yang diwujudkan secara tertulis, Su
discourse) unit-unit kebahasaanya lengkap, dan ter
mengikuti aturan bahasa. ( Baryadi 1989:
2. keaktifan wacana monolog 4)
Wacana yang dituturkan oleh satu Kh
partisipan (monologue discourse), orang dan tidak menghendaki adanya ce
komunikasi respon orang lain.
wacana dialog (dialogue Melibatkan dua orang yakni, pembaca dan
discourse), dan Te pendengar maupun penulis dengan gu
pembaca.
wacana polilog (polylogue Wacana yang diproduksi melalui tiga jalur Pe
discourse) atau lebih.
3. tujuan wacana narasi menceritakan sesuatu baik peristiwa Do
pembuatan rekaan maupun kenyataan bersifat faktual
wacana an maupun imajinatif.
wacana deskripsi memerikan sesuatu kesan atau impresi Str
seseorang melalui uraian atau lukisan de
tertentu dan berusaha menyajikan me
suatu objek. ide
wacana eksposisi, memaparkan sesuatu dan tidak Ikl
mementingkan waktu dan pe
eksplanasi, pelaku.
menjelaskan sesuatu yang berangkat
dari fakta untuk kemudian menghasilkan
kesimpulan umum.
argumentasi, memberikan alasan atau tulisan yang
berusaha mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain agar percaya dan
bertidak sesuai dengan keinginan
penulis (Asrom, dkk. 1997: 13).
persuasi, membujuk atau memengaruhi pembaca Sej
dan pendengar agar mengikuti ajakan atau
ora nasehat tersebut (Sumarlam.
me
2003:19). ba
dic
informatif , menyampaikan informasi bertujuan untuk Ja
memberikan informasi tertentu kepada wa
orang lain supaya informasi yang dimaksud pe
tersebut dapat diterima oleh orang lain.
prosedural, menyajikan langkah-langkah Te
melakukan suatu perbuatan, atau Te
wacana yang disampaikan secara
hortatori, memberi
berurutan.nasihat yang berisi Kh
tuturan berupa ajakan atau nasihat. ka
pe
humor, melucu, yang terwujud dalam Te
bahasa jenaka dalam pemakaian law
keseharian masyarakat.
wacana regulatif Mengatur yang berisi kritikan,
pengawasan atau pengendalian orang
wacana jurnalistik. lain.
melaporkan sesuatu yang digunakan untuk Ma
memaparkan berita persuratkabaran. se
bentuk wacana wacana epistolari Yang dipergunakan dalam surat menyurat. Ke
Re di

wacana kartun wacana kartun merupakan wacana Ka


humor dan berhumor merupakan Jak
aktivitas sosial yang paling banyak da
digemari, Tal
Ke
me
Ra
Mi
wacana komik Rangkaian gambar yang berisi cerita. Ko
Dalam cerita tentunya terdapat tuturan
yang disampaikan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
wacana syair lagu Menurut Jannah (2012) Wacana yang Lir
disampaikan dalam bentuk lagu, Ku
baik secara lisan maupun tertulis.
wacana mantra atau wacana mantra tergolong jenis wacana Ma
wacana doa hortatori. Ini mengacu pada
indikatornya yang bersifat sugestif
persuasif Longacre dalam Wedhawati,
(1979:48) sifat ini kemudian
memengaruhi diksi yang digunakan
langsung wacana langsung wacana yang sebenarnya dibatasi
tidaknya oleh intonasi dan pungtuasi
pengungkapan wacana tidak langsung pengungkapan kembali wacana tanpa
wacana mengutip harfiah kata-kata yang
dipakai
oleh pembicara dengan mempergunakan
konstruksi gramatikal atau kata tertentu,
antara lain dengan klausa subordinatif, kata
bahwa,
genre sastra, 1.Wacana prosa, 1.yang disampaikan atau ditulis dalam 1. N
Bentuk cerita atau tulisan berupa art
prosa.Sahri(2012)
2.wacana puisi, 3.wacana 2.Sahri (2012) menjelaskan yang dituturkan
atau disampaikan dalam bentuk puisi.
drama 3.Disampaikan dalam bentuk drama.
isi wacana 1. Wacana politik 1. Edmodson dalam Tarigan, (2009:24)
menyatakam wacana politik
peristiwa yang berstruktur yang
dimanifestasikan dalam prilaku
2. Wacanaolahraga linguistik.
2. Berkaitan dengan masalah
kesehatan

3. Wacana ekonom

3. Yang berkaitan dengan persoalan


ekonomi.
4. Wacana ilmiah

4. Fitri (2012) mengatakan wacana


ilmiah disampaikan dengan pola dan
5. Wacana filsafat cara-cara ilmiah yang dapat
dipertanggung jawabkan
6. Wacana pertanian kebenarannya.
7. Wacana pendidikan 5. Dua orang atau lebih berdiskusi
tentang berbagai konsep dalam
filsafat.
6. Yang mencangkup budidaya
pertanian

7. Yang berkaitan dengan


pembentukan karakter.
dunia maya Wacana media sosial Argumen yang lahir di media sosial Fa
in
s
(viii) (periksa Baryadi 2002)
Berdasarkan media
Wacana lisan adalah wacana yang dihasilkan dengan diucapkan. Wacana lisan
diterima dan dipahami dengan cara mendengarkannya.
Wacana lisan sering dikaitkan dengan wacana interaktif (interactive discourse) karena
wacana lisan dihasilkan dari proses interaksi atau hubungan komunikatif secara
verbal antarpartisipan komunikasi (Tarigan 1987: 52).
Contoh wacana lisan adalah dialog dokter dan pasien, interogasi polisi dan pesakitan,
tawar menawar dalam peristiwa jual beli, diskusi, rapat, musyawarah, percakapan
melalui telepon, mantra, ceramah, khotbah, stand up comedy, dan pidato.

Wacana tertulis adalah wacana yang diwujudkan secara tertulis. Untuk menerima dan
memahami wacana tertulis, si penerima harus membacanya.

Wacana ini sering dikaitkan dengan wacana noninterkatif (noninteractive discourse)


karena proses pemroduksian wacana ini tidak dapat langsung ditanggapi oleh
penerimanya (Baryadi 1989: 4). Contoh jenis wacana tertulis adalah surat, pengumuman
tertulis, berita di surat kabar, tajuk rencana, iklan cetak, cerita pendek, novel, naskah
drama, wacana prosedural, dan undang-undang.

Berdasarkan keaktifan partisipan komunikasi,

atau percakapan (conversation atau exchange). Wacana monolog adalah wacana yang
pemroduksiannya hanya melibatkan pihak pembicara.
Wacana monolog dapat dibedakan menjadi wacana monolog lisan seperti ceramah,
khotbah, kampanye, petuah dan wacana monolog tertulis seperti wacana berita,
pengumuman tertulis, wacana prosedural, dan wacana narasi tertulis.

Wacana dialog adalah wacana yang pemroduksiannya melibatkan dua pihak yang
bergantian sebagai pembicara dan pendengar.
Contoh wacana dialog adalah tegur sapa, tanya jawab guru dengan murid, dialog dokter
dan pasien, tawar-menawar dalam peristiwa jual-beli, dan interogasi polisi dengan
pesakitan. Wacana polilog adalah wacana yang diproduksi melalui tiga jalur atau lebih.
Pemroduksian wacana polilog pada dasarnya sama dengan pemroduksian wacana
dialog
karena keduanya melibatkan pihak-pihak yang bergantian peran sebagai pembicara
dan pendengar. Contoh wacana polilog adalah percakapan, diskusi, rapat, musyawarah,
sidang, dan sarasehan. Berdasarkan tujuan pembuatannya,
wacana narasi, wacana deskripsi,
wacana eksposisi, eksplanasi, argumentasi, persuasi, informatif ,
prosedural, hortatori,
humor,
wacana regulatif wacana jurnalistik.

Secara berurutan, wacana-wacana tersebut dibuat dengan tujuan


untuk menceritakan sesuatu,
memerikan sesuatu, memaparkan sesuatu, menjelaskan sesuatu,
memberikan alasan,
membujuk atau memengaruhi, menyampaikan informasi, menyajikan
langkah-langkah melakukan suatu perbuatan, memberi nasihat,
melucu, mengatur
melaporkan sesuatu.
Perbedaan tujuan tersebut juga menyebabkan perbedaan struktur dan ciri
kebahasaan setiap jenis wacana.
Aneka jenis wacana tersebut memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Menurut langsung-tidaknya pengungkapan, wacana dibedakan menjadi wacana
langsung dan wacana tidak langsung. Wacana langsung adalah kutipan (Kridalaksana
1993: 231).
Wacana tidak langsung adalah pengungkapan kembali wacana tanpa mengutip harfiah
kata-kata yang dipakai oleh pembicara dengan mempergunakan konstruksi gramatikal
atau kata tertentu, antara lain dengan klausa subordinatif, kata bahwa, dan sebagainya
(Kridalaksana 1993: 231).
Menurut genre sastra, wacana lazim dibedakan menjadi wacana prosa, wacana puisi,
dan wacana drama. Wacana-wacana tersebut memiliki bentuk yang berbeda-beda pula.
Berdasarkan isinya, wacana dapat dibedakan menjadi wacana politik, wacana olah raga,
wacana ekonomi, wacana ilmiah, wacana filsafat, wacana pertanian, wacana
pendidikan, dan sebagainya. Wacana-wacana tersebut memiliki register yang berbeda-
beda.
Seiring dengan pesatnya penggunaan teknologi informasi, muncullah jenis-jenis wacana
baru dalam dunia maya. Jenis-jenis wacana baru dalam dunia maya ini perlu didata dan
dikodifikasi sehingga dapat diketahui identitasnya.

Anda mungkin juga menyukai