“LOKUSI”
Disusun oleh:
1. Ade Irma Yani F1012191017
2. Dela Noviani F1012191015
3. Dewi Sartika F1012191007
4. Nasstasja Defelia Milana F1012191009
Segala puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan YME atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung dalam proses pengerjaan makalah ini. Khususnya kedua orang
tua, teman-teman, dan Ibu Dr. Sesilia Seli, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kritik
Sastra.
Dalam proses pengerjaan makalah ini, penyusun menemukan banyak
kekurangan. Karena keterbatasan ilmu serta wawasan yang dimiliki penyusun.
Dengan semua kekurangan yang dimiliki oleh penyusun, diharapkan kepada para
pembaca ini dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan
kita bersama.
Makalah yang berjudul “Pendekatan Ekspresif dan Pendekatan Objektif”
ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Kritik Sastra. Penyusun mohon maaf
yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan kata
dan kalimat dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi seluruh
pembaca.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Masalah...................................................................................................2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................3
A. Pengertian Lokusi ...............................................................................................3
B. Contoh dan Penjelasan Lokusi............................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
A. Kesimpulan.........................................................................................................6
B. Saran....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindak tutur merupakan gejala individual yang bersifat psikologis, dan
keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam
meghadapi situasi tertentu. Dalam peristiwa tutur lebih dilihat tujuan
peristiwanya, tetapi dalam tindak tutur lebihmemperhatikan makna atau arti
tindakan dalam tuturannya.
Tindak Tutur lokusi adalah tindak tutur yang menyatakan sesuatu dalam
arti “berkata” atau tindak tutur dalam bentuk kalimat yang bermakna dan
dapat dipahami. Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang biasanya
diidentifikasikan dengan kalimat performatif yang eksplisit. Tindak ilokusi ini
biasanya berkenaan dengan pemberian izin, mengucapkan terima kasih,
menyuruh menawarkan, dan menjanjikan. Tindak tutur perlokusi adalah
tindak tutur yang berkenaan dengan adanya ucapan orang lain sehubungan
dengan sikap dan perilaku non linguistik dari orang lain itu.
Bahasa adalah alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia. Manusia
dapat juga menggunakan alat lain untuk berkomunikasi, tetapi tampaknya
bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik diantara alat-alat
komuikasai lainnya. Apalagi bila dibandingkan dengan alat komunikasi yang
digunakan mahluk sosial lain, yakni hewan. Dalam setiap komunikasi
manusia menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan,
maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung. Maka, dalam setiap proses
komunikasi ini terjadilah apa yang disebut peristiwa tutur atau peristiwa
bahasa dan tindak tutur atau perilaku bahasa. Dalam kedua peristiwa inilah
terjadi lokusi, ilokusi dan perlokusi.
Tindak tutur merupakan gejala individual yang bersifat psikologis, dan
keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam
meghadapi situasi tertentu. Dalam peristiwa tutur dilihat pada tujuan
1
2
B. Rumusan Masalah
Dari uraian dalam latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan tindak tutur lokusi
2. Bagaimana contoh-contoh konstruksi penggunaan tindak tutur lokusi yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tindak tutur lokusi
2. Untuk mengetahui apa saja contoh-contoh konstruksi penggunaan tindak
tutur lokusi yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari
2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian Lokusi
Kridalaksana (199: 21) mengungkapkan batasan dalam kamus
linguistik, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang
dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Definisi ini serupa dengan yang ada
dalam Keei (1995: 66) yang mendefinisikan bahasa sebagai sistem lambang
bunyi yang bersifat sewenang – wenang dan konvensional dan dipakai sebagai
alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Fungsi Bahasa
Nababan (1993: 38) menyatakan bahwa fungsi paling dasar dari bahasa adalah
sebagai alat komunikasi, yaitu alat pergaulan dan perhubungan sesama
manusia. Peristiwa komunikasi terjadi apabila penutur bebicara kepada mitra
tutur dengan mengungkapkan bahasa yang saling dimengerti studi pragmatik
berkaitan dengan penggunaan Bahasa.
Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa yang memiliki berbagi cabang.
Cabang – cabang itu diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis,
semantik, dan pragmatik. Keempat cabang linguistik yang pertama
mempelajari struktur bahasa secara internal, sedangkan pragmatik adalah
cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni
bagaimana kesatuan bahasa itu digunakan (Wijana, 1996: 1). Yang dimaksud
dengan peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi
linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu
penutur dan lawan tutur dengan satu pokok tuturan di dalam waktu, tempat,
dan situasi tertentu. Jadi, interaksi yang berlangsung antara pedagang dan
pembeli di pasar pada waktu tertentu dengan menggunakan bahasa sebagai
alat komunikasinya adalah sebuah peristiwa tutur.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 1058), langkah atau
perbuatan, sedangkan tutur diartikan ucapan, kata, perkataan (1999: 1090).
Dari dua pengertian tersebut tindak tutur dapat diartikan sebagai perbuatan
3
4
A. Kesimpulan
Dari uraian-uraian di atas, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa
secara pragmatik, di dalam sebuah interaksi komunikasi pada sebuah peristiwa
tutur maka akan ada tindak tutur yang dimunculkan yaitu tindak tutur lokusi,
seperti yang sudah terdapat dalam contoh dan penjelasannya pada bagian
Pembahasan.
B. Saran
Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis menyadari bahwa masih banyak
sekali kekurangan-kekurangannya. Oleh karena itu, disarankan kepada
pembaca agar kedepannya bisa melengkapi dan menyempurnakan tulisan ini.
6
DAFTAR PUSTAKA