OLEH
IKHVANDARI S SARMAV
NIM.123021431019020
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan dan rahmatnya
sehinga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini, yang berjudul “
Distribusi ikan layang ( Decapterus spp) yang di dartatkan di pelabuhan perikanan pantai
banda,Maluku tengah”
Penulis juga ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada pihak – pihak yang sudah banyak
membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak selalu penulis harapkan demi kesempurnaan penulis ini.
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
MENYETUJUI
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Disahkan Oleh
DEKAN FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS BANDA NAIRA
JENNY ABIDIN,S.Pi,M.Si
NIDN.1227077803
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULU
A. LATAR BELAKANG
Salah satu perairan laut yang terdalam di Indonesia adalah laut banda dengan kedalaman kurang
lebih 5 - 10 km. Banda NAIRA juga salah satu kecamatan yang berada di kepulauan banda yang termasuk
wilayah pengelolaan Perikanan (WPP) 714 memiliki karakteristik dinamika sumber daya perairan yang
baik termasuk di dalamnya sumber daya ikan yang tinggi. Data yang di himpun dari unit pelaksana teknis
daerah pelabuhan perikanan pantai (UPTD PPP BANDA) produksi ikan di kepulauan banda tahun 2018
adalah 2.506.041,7 kg. Sebanyak 62,2℅ nya adalah produksi ikan layang dengan nama Latin decapterus
yakni 1.558.774 kg.
Tercatat ada 19 kapal dari delapan perusahaan sebagai pembeli dan pemasar ikan, lima di
antaranya adalah kapal khusus menampung ikan layang dan dua khusus menampung ikan tuna.
Selebihnya kapal yang menampung berbagai jenis ikan termasuk ikan layang. Namun jumlah tersebut
tidak cukup untuk menampung potensi perikanan di kecamatan banda khususnya produksi ikan layang.
Dengan keterbatasan penampungan seperti ini sering membuat harga ikan merosot naik, jika banyak
nelayan yang pergi melaut. Menurut ketua koperasi nelayan usaha bahari kampung baru busri hasan,
mencari ikan momar ( layang) di banda itu beda dengan daerah lain. di sini sangat mudah, satu armada ke
laut jam empat pagi jam delapan pagi sudah dapat hasil sekitar 1-5 ton.
Jumlah ikan layang yang sangat banyak tidak cukup untuk menampung potensi perikanan di
kecamatan banda khususnya potensi produksi ikan layang. Dengan keterbatasan penampung seperti ini
sering membuat harga ikan layang merosot jatuh, jika banyak nelayan pergi melaut saat bersamaan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian tertarik melakukan penelitian tentang ikan layang
dengan judul " ALUR DISTRIBUSI IKAN LAYANG ( DECAPTERUS SP) DAN FAKTOR - FAKTOR
APA SAJA YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA FLUKTUASI HARGA IKAN DI PT HARTA
SAMUDRA BANDA NAIRA"
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana proses pengiriman ikan layang yang berasal dari PT HARTA SAMUDRA
2. Bagaimana alur pemasaran ikan dan fluktuasi harga ikan layang di banda naira
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka, tujuan penelitian yang ingin di capai adalah:
1. Untu mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya fluktuasi harga ikan
layang di PT HARTA SAMUDRA
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dalam penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang
alur distribusi ikan layang dan harga yang di daratkan di PT harta samudra dan dapat menjadi referensi
bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DISTRIBUSI
1. DISTRIBUSI
Menurut Assauri, Distribusi adalah kegiatan dengan tujuan untuk memindahkan suatu produk
dari sumbernya kepada konsumen dengan waktu distribusi yang tepat waktu. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) distribusi adalah penyaluran ( pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau
keberapa tempat. Distribusi juga dapat di artikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampai an barang dan jasa. Berdasarkan pendapat di atas dapat di
simpulkan, bahwa distribusi merupakan suatu kegiatan yang di lakukan oleh perusahaan atau produsen
kepada konsumen dengan estimasi waktu yang tepat.
B. JENIS-JENIS DISTRIBUSI
Jenis distribusi secara langsung dapat di katakan bahwa, suatu kegiatan untuk menyalurkan atau
mengirimkan barang dan jasa yang di lakukan secara langsung oleh produsen atau perusahaan. Dengan
kata lain perusahaan tidak menggunakan pihak ketiga untuk mendistribusikan hasil produksi nya.
Jenis distribusi ini adalah kegiatan yang di lakukan oleh pihak ketiga, sehingga perusahaan tidak
berkaitan secara langsung. Distribusi ini bisa di lakukan dengan cara perorangan atau menggunakan
perusahaan distributor.
C. IKAN LAYANG
Ikan layang adalah sejenis ikan yang termasuk genus decapterus famili carangidae. Ikan
berukuran kecil hingga besar ini merupakan ikan konsumsi yang cukup penting di pasarkan dalam
keadaan segar maupun di olah menjadi ikan asin dan lain lain.
Ikan layang (decapterus sp) termasuk komponen perikanan pelagis yang penting di Indonesia.
Ikan ini termasuk jenis pemakan zooplankton, yang hidup di dekat permukaan laut dan membentuk
gerombolan dengan ikan lain seperti, Lemuru (sardinela sirm) kembung (rasteliger sp) selar ( selaroides
leptolepis). Di perairan Indonesia terdapat 5 jenis yang umum di jumpai yaitu decapterus ruseli,
decapterus macrosoma, decapterus curoides dan decapterus maruadsi. Kelima jenis tersebut terdapat
pula di perairan maluku. (Burhanuddin et, al. 1983, Weber beafort 1931 ) dalam (Abdul smaad genisa
1998)
D. KLASIFIKASI IKAN LAYANG
Filum : Crodata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subkelas : teleostei
Ordo : percomopri
Sub ordo : percoidea
Famili : carangidae
Genus : Decapterus
Spesies : Decapterus sp
Ikan layang adalah jenis ikan yang hidup dalam air laut yang jernih dengan salinitas yang tinggi.
Dari sisi kehidupannya ikan pelagis kecil ini senang bermigrasi dari satu tempat ke tempat lainya. Pelagis
kecil memiliki kemampuan berenang yang luar biasa untuk menemukan makanan dan menghindari dari
predator nya. Ciri khas dri pelagis kecil untuk menghindari predator nya mereka berenang secara
bergerombol dengan bergerombol predator akan mengira bahwa musuh nya itu sangat besar dan lebih
ganas.
Menurut (HANDERBERG 1937) bahwa ikan layang bersifat "stenohalina" Hidup di air laut yang
ber salinitas tertentu yaitu antara 32-33%, sehingga dalam kehidupannya di pengaruhi oleh musim. Dalam
( ABDUL SAMAD GENISA 1998). VEEN (1953) mengatakan bahwa Indonesia terletak di daerah tropis
dan mengenal dua musim yaitu musim barat dan musim penghujan. Biasanya antara bulan Oktober -
maret dan musim timur dan musim kemarau antra bulan Juni - September. Dalam ( ABDUL SAMAD
GENISA 1998).
Ikan merupakan slah satu sumber protein yang di perlukan tubuh, sehingga untuk mengkonsumsi
nya sangat di anjurkan. Sebagai negara kelautan, ada beberapa jenis ikan laut yang tersedia sehingga
sangat muda bagi masyarakat untuk mendapatkan manfaat ikan laut, salah satunya ikan layang.
Ikan layang memiliki bentuk tubuh agak gepeng dan memanjang yang memiliki nama Latin
Decapterus ruselli. Selain kandungan protein yang tinggi, ikan layang juga mengandung beragam nutrisi
seperti: lemak, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin A, omega 3,Vitamin k 1, Vitamin K 2, dan lain
sebagainya.
Untuk lebih jelasnya berikut manfaat ikan layang bagi kesehatan tubuh manusia.
Nilai atau harga jual ikan layang (Decapterus sp) di kecamatan banda.
Ikan merupakan bahan pangan yang sangat di butuhkan bagi kehidupan manusia. Ikan layang
juga di kenal dalam bahasa latinya ( Decapterus sp) banyak terdapat di Indonesia khususnya di
kepulauan laut banda. Ikan layang juga di pilih sebagai salah satu bahan pangan di karenakan berbagai
faktor selain kandungan gizinya yang sangat baik tubuh juga mengandung protein dan harga belinya juga
sangat terjangkau. Pasokan ikan layang harganya tidak stabil boleh di bilang juga harganya labil. Dalam
hal ini volume ikan yang peroleh oleh nelayan di kecamatan banda kadang mengalami penurunan kadang
kala juga mengalami peningkatan pendapatan hasil ikan layang. Apabila mengalami peningkatan,
pendapatan harganya relatif murah sehingga para nelayan dengan suka rela dan ikhlas membagi ikan
layang kepada masyarakat, dalam hal ini harga pembeda antara lain:
Kadang kala ikan layang juga di distribusi ke ibu kota kabupaten Maluku tengah ( Masohi dan ke
ambon) karena hargnya sangat mahal.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu penelitian di lakukan selama 2 bulan dari bulan Juni - Juli 2023. Lokasi penelitian di lakukan di
PT HATA SAMUDRA banda neira.
Adapun beberapa alat yang di gunakan pada saat penelitian ini di antaranya:
- Alat tulis dan kertas : untuk menulis dan mencatat data selama penelitian
C. Jenis Penelitian
Metode yang di gunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus.
Dalam metode penelitian ini di tunjukan mengumpulkan informasi mengenai fakta dan gejala yang ada
secara tepat terhadap obyek dalam masyarakat ( Arikunto 2003) Studi yang di lakukan dalam penelitian
ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail dari suatu status mengenai jumlah produksi
hasil tangkapan ikan pelagis khususnya ikan layang dan mengetahui, mengamati secara langsung sistem
lelang yang terjadi di TPI serta alur pemasaran ( pendistribusian) ikan, hasil lelang setelah di dapatkan
harga lelang.
D. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini di gunakan 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder.
- Data Primer merupakan data yang di peroleh dari pengukuran secara langsung yang meliputi :
harga jual ikan layang, jumlah penjual (bakul) ikan laayang dan data pemasaran nya.
- Data Sekunder adalah data yang di peroleh dengan cara tidak langsung dari sumber data yang di
dapatkan data berupa jumlah produksi ( hasil tangkapan) ikan layang dengan alat tangkap purse
seine dan kini purse seine.
E. Analisis Data
Data yang di kumpulan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer data yang di
dapatkan secara langsung dari obyek penelitian, yaitu dengan observasi dan wawancara.
Data sekunder data yang di dapatkan dari publikasi dan dokumentasi Bersumber dari instansi atau
dinas yang terkait untuk mencari kesimpulan yang mengarah kepada pencapaian tujuan penelitian. Maka
data primer dan sekunder akan di peroleh dari sumber data dengan cara pemberian kuesioner. Yang
kemudian di kumpulkan dan di olah selanjutnya, di lakukan analisis datanya.