Anda di halaman 1dari 82

-- Ed. 1. --Cet. 1-- Depok: Rajawali Pers, 2017.

xiv, 66 hlm., 23 cm
Bibliografi: hlm. 61
ISBN 978-602-425-447-6

1. Perikanan tangkap -- Kendari (Kota). I. Judul. II. Armen Zulham III. Subaryono IV. Thomas Ralp
639.220 959 883 1

Hak cipta 2017, pada penulis


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun,
termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit
2017. 1898 RP
Dr. Armen Zulham
Dr. Subaryono, S.Pi., M.Si.,
Ralph Thomas Mahulette, M.Si.
PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP LAUT KOTA KENDARI
Cetakan ke-1, desember 2017
Hak penerbitan pada PT RajaGrafindo Persada, Depok
Desain cover oleh octiviena@gmail.com
Dicetak di Rajawali Printing

PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Kantor Pusat:
Jl. Raya Leuwinanggung No. 112, Kel. Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok 16956
Tel/Fax : (021) 84311162 – (021) 84311163
E-mail : rajapers@rajagrafindo.co.id Http: //www.rajagrafindo.co.id

Pusat Riset Perikanan


Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan
Tim Penyusun:
Dr. Armen Zulham
Dr. Subaryono S.Pi., M.Si.,
Ralp Thomas Mahulette, M.Si

Editor:
Prof. Dr. Wudianto
Prof. Dr. Mulyono Baskoro
Ir. Badruddin
Dr. Wijopriono

Redaktur:
Niken Winarsih
Tri Handanari
Dwi Prasetyo

Penerbit:
PT. RajaGrafindo Persada

Anngota IKAPI:
109/DKI/88
Dengan me­
Kata Pengantar manjat­kan rasa

Kepala Pusat syukur kepada


Allah Swt.,

Riset Perikanan Pusat Riset Per­


ikanan dapat
mempersembah­­k an Buku Re ­
k o m e n d a s i Pe n g e m b a n g a n
Perikanan Tangkap Laut Kota
Kendari. Buku merupakan salah satu
hasil riset Validasi Lokasi Potensi
Pengembangan Per­ikanan Tangkap
dengan fokus pada sumber daya
perikanan laut dengan fokus di Kendari
dan sekitarnya. Riset yang dilaksanakan
pada tahun 2017 ini dilaksanakan dalam
rangka mendukung Instruksi Presiden
No.7/2016 tentang Percepatan
Pembangunan Industri Perikanan
Nasional yang bertujuan untuk me­
ningkatkan kesejahteraan ma­sy­arakat
khususnya nelayan, pem­b udidaya,
pengolah maupun pe­m asar hasil
perikanan dan meningkatkan penyerapan
tenaga kerja serta devisa negara melalui
perumusan rekomen­d asi model
pengembangan perikanan tangkap
dengan berpegang pada prinsip ke­
daulatan, keberlanjutan dan ke­
sejahteraan.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari iii


Pengembangan perikanan di Kami mengucapkan terima kasih
Kendari dan sekitarnya terpusat di­Pe­ kepada Tim Penyusun, para Editor dan
labuhan Perikanan Nusantara Kendari Tim Redaktur yang telah mencurahkan
mempunyai potensi sangat strategis tenaga, waktu dan pikirannya dalam
untuk sumber daya ikan karang proses penerbitan buku ini.
yang masih dalam status moderate Semoga Buku ini dapat mem­
dalam pemanfaatannya melalui upaya berikan kontribusi yang baik dalam
peningkatan produktifitas perikanan rangka peningkatan kesejateraan
dengan memperhatikan kelestarian masyarakat dan pelestarian sumber
sumber dayanya. . daya perikanan berkelanjutan.
Buku ini mengkaji pengembangan
Jakarta, Desember 2017
perikanan tangkap dengan basis model Kepala Pusat Riset Perikanan,
untuk komoditas perikanan potensial
antara lain Cakalang, ikan Madidihang,
Big Eye Tuna dan ikan Marlin yang
Dr. Toni Ruchimat, M.Sc
di­­l akukan secara komprehensif
dengan mengulas aspek hulu – hilir
ter­masuk infrastruktur dan fasilitas
armada penangkapannya sehingga
menghasilkan rumusan perspektif
rekomendasi pengembangan kedepan.

iv Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Kata Pengantar
P
uji Syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT., atas

Penyusun segala rahmat dan karunianya


sehingga Buku Rekomendasi
Pengembangan Perikanan Tangkap
Laut di Kota Kendari dan sekitarnya
dapat diterbitkan. Buku ini mengupas
secara komprehensif tentang perspektif
pengembangan perikanan tangkap
di Kendari sebagai salah satu pusat
distribusi komoditas primer dari
Sulawesi Tenggara untuk pasokan lokal
dan kebutuhan ekspor.
Buku menggambarkan secara
lengkap gambaran dari aspek per­
ekomonian berikut potensi pengem­
bangan lapangan usaha. Sumber
daya perikanan dijabarkan terkait
dengan potensi perikanan Kota
Kendari dan tingkat pemanfaatannya
yang selanjutnya diperoleh karak­
teristik berbagai sarana prasarana
pendukung perikanan tangkap
termasuk keragaan sosial ekonomi,
kelembagaan, perdagangan dan
pemasaran. Perspektif Pengembangan
Perikanan di Kendari dirumuskan
dengan meningkatkan peran Kendari
sebagai sentra pendaratan ikan dari
armada yang menangkap ikan di WPP
714 Laut Banda yang sangat dekat
pusat permintaan ikan untuk industri
pengolahan ikan di Kendari, Makassar,

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari v


Surabaya, Sidoarjo, Jakarta dan ber­
bagai kota di Jawa dan Sumatera.
Pada bagian akhir memberikan gam­
baran tentang rekomendasi kebijakan
yang perlu dipertimbangkan untuk
mengembangkan perikanan Kota
Kendari berdasarkan komoditas yang
dihasilkan dan komoditas yang di
kembangkan.
Diharapkan buku ini dapat menjadi
gambaran model pengembangan pada
komoditas potensial sumber daya
perikanan laut dengan karakteristik
wilayah yang serupa.

Tim Penyusun

vi Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Kata Pengantar
S
ebagai pihak penerbit, buku
ini adalah berkategori ilmiah

Penerbit populer pertama tentang


perikanan tangkap perairan
laut pertama yang kami terbitkan.
Buku hasil karya Pusat Riset Perikanan
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia ini akan memberikan
wawasan kepada masyarakat umum,
dan pemangku kebijakan terkait dengan
pengelolaan perikanan berkelanjutan
yang mampu berdampingan dengan
sektor lain yang terkait dalam pengelolaan
dan pemanfaatan bersama atas sumber
daya perairan laut. Buku ini menghadirkan
gambaran dan isu pengelolaan sumber
daya di Kendari dan sekitarnya, yang tidak
banyak diungkap secara gamblang kepada
khalayak umum.
Sebagai penerbit, kami yakin, para
pembaca akan terbuka cakrawalanya
tentang bagaiamanakah pengelolaan
sumber daya perairan laut yang ber­
kelanjutan. Semoga buku ini dapat
menjadi sebuah rujukan yang bermanfat
bagi semua pihak yang berkepentingan.
Kami menunggu hasil karya tulis selan­
jutnya, demi mencerdaskan kehidupan
masyarakat dan bangsa.

Jakarta, Desember 2017

PT. Rajawali Press.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari vii


Kata Pengantar Kepala Pusat
Daftar Isi Riset Perikanan iii
Kata Pengantar Penyusun v
Kata Pengantar Penerbit vii
Daftar Isi ix

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiv

1. Pendahuluan 2

2. Sumber Daya Perikanan Tangkap 6


2.1. Potensi Sumber Daya
Perikanan 6
2.2. Tingkat Pemanfaatan Sumber
Daya 7
2.3. Komoditas Perikanan Potensial 12

3. Karakteristik Pemanfaatan Sumber


Daya Ikan 15
3.1. Armada dan Alat Tangkap 15
3.2. Industri Pengolahan Hasil
Perikanan 21
3.3. Infrastruktur dalam
Pemanfaatan Sumber Daya 27
3.4. Sosial Ekonomi dan
Kelembagaan 33
3.5. Perdagangan dan Pemasaran 40
3.6. Permasalahan Pemanfaatan
Sumber Daya 46

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari ix


4. Perspektif Pengembangan
Perikanan Tangkap Pada Laut 54

5. Langkah kebijakan Pembangunan


Perikanan 57

Penutup: Arti penting perikanan


di Kendari 60

Daftar Pustaka 61

Biodata Penulis 62

x Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Daftar Gambar 1.
Gambar 2.
Peta WPP-714 NRI
Produksi Ikan PPS Kendari
7

Gambar tahun 2012-2016 10


Gambar 3. Produksi ikan per alat
tangkap di PPS Kendari
Tahun 2016 11
Gambar 4. Komposisi Jenis Ikan yang
didaratkan di PPS Kendari
dari WPP 714 dan WPP 715 12
Gambar 5. Jumlah Armada Kapal di Dinas
KP Kota Kendari Tahun 2016 16
Gambar 6. Jumlah Armada Kapal di PPS
Kota Kendari Tahun 2016 17
Gambar 7. Jenis Alat Tangkap di Dinas
KP Kendari Tahun 2016 18
Gambar 8. Jenis Alat Tangkap di PPS
Kota Kendari Tahun 2016 19
Gambar 9. Pukat cincin dan rawai dasar
yang berada di Kota Kendari 20
Gambar 10. Proporsi pemasaran ikan
yang didaratkan di Kota
Kendari 40
Gambar 11. Perkembangan pemasaran
ikan yang didaratkan di
Kendari untuk domestik dan
ekspor (Ton) 42
Gambar 12. Ekspor komoditas non ikan
dari Kendari 43

xii Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Gambar 13. Pasar ikan Sodohoa dan
berbagai jenis ikan yang
dipasarkan 45
Gambar 14. Produktivitas Armada
Perikanan dari beberapa Alat
Tangkap di PPS Kendari 2016. 49
Gambar 15. Produktivitas Armada
Perikanan dari beberapa
Alat Tangkap di PPI Sodohoa,
2016. 50

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari xiii


Daftar Tabel 1. Estimasi potensi Laut Banda
(WPP 714) berdasarkan
Tabel hasil pengkajian stok ikan
tahun 2016 (Kepmen KP
No.47/2016) 8
Tabel 2. Industri yang bergerak di
bidang pengolahan hasil
perikanan di Kota Kendari
tahun 2016 23
Tabel 3. Industri pengolahan dan UKM
pengolahan di Kota Kendari 26
Tabel 4. Gambaran umum Infrastruktur
Pada PPI Sodohoa 29
Tabel 5. Fasiltas yang terdapat pada
PPS Kendari, 2017 32
Tabel 6. Peran Stakeholder dalam
perkembangan perikanan di
Kota Kendari, 2017 34
Tabel 7. Koperasi dan Jumlah KUB dan
program batuan pemeritah di
Kendari, 2016 38
Tabel 8. Road map pengembangan
perikanan tangkap laut di Kota
Kendari, 2017 43

xiv Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 1
K
ota Kendari merupakan salah

Pendahuluan satu lokasi penting dalam


distribusi barang dan jasa dari
dan ke Sulawesi Tenggara.
Saat ini, Sulawesi Tenggara merupakan
kawasan yang menghasilkan beberapa
produk primer seperti kakao, jambu
mete, kelapa, ruminansia besar dan
berbagai jenis ikan pelagis besar,
pelagis kecil dan ikan karang. Volume
produksi komoditas primer Sulawesi
Tenggara cukup besar, seperti hasil
perkebunan: kelapa dalam (39.271
ton), jambu mete (23.190 ton), kakoa
(142.466 ton); hasil peternakan: sapi
(2.870 ton), ayam (9.591 ton); dan
hasil perikanan laut 148.746 ton.
Volume komoditas primer yang
diperdagangkan dari Kota Kendari
jumlahnya cukup signifikan seperti:
a. Hasil perikanan tangkap laut
pada tahun 2016, mencapai 31,9
% dari 148.746 ton dengan nilai
mencapai Rp. 3,8 triliun. Ikan
yang diperdagangankan tersebut
antara lain: Ikan Teri (16.179 ton),
ikan Cakalang (1.756 ton), ikan
Layang (3.216 ton), ikan Tongkol
(3.552 ton) dan Kepiting yang
mencapai (16.717 ton).

2 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


b. Hasi, Peternakan mencapai 714. Teluk Kendari terlindung dari laut
sekitar 1.040 ekor ternak lepas sehingga aktivitas pembongkaran
ruminansia besar terutama sapi ikan dapat berlangsung dengan aman.
dengan nilai Rp. 9,4 Milyar. Di Teluk Kendari terdapat dua
c. Hasil perkebunan pada tahun tempat pendaratan ikan yang penting
2016 yang mencapai 252.916 yaitu: PPS Kendari yang terletak di Desa
ton terutama kakao, jambu mete, Puday Kecamatan Abeli, dan Pangkalan
kelapa dalam, cengkeh dan lain Pendaratan Ikan (PPI) Sodohoa yang
lain, yang nilainya mencapai Rp. terletak di Desa Sodohoa Kecamatan
7,1 triliun. Kendari Barat. Selain itu,di sekitar Teluk
Kendari terdapat dermaga pendaratan
Informasi diatas menunjukkan ikan pada berbagai desa/kelurahan,
produk yang dihasilkan oleh lapangan sebagai tempat pendaratan ikan armada
usaha perikanan memiliki arti strategis perikanan tradisioanal seperti:
dalam perekonomian Kendari setelah
a. Kecamatan Kendari Barat,
lapangan usaha perkebunan.Produk
terutama di Desa Purirano, Desa
dari lapangan usaha perikanan memiliki
Mata, Desa Kessilampe, Desa
keunggulan karena dapat tersedia
Kendari Caddi, Desa Kandai.
sepanjang tahun, sementara produk
b. Kecamatan Poasia, terutama di
dari lapangan usaha perkebunan
Desa Rahandaona, Desa Mata
umumnya dihasilkan pada periode
Bubu.
(musim tetentu) dalam setahun.
c. Kecamatan Abeli, terutama
Kota Kendari yang terletak pada
di Desa Petoaha, Desa Talia,
30 54’ 40” - 40 5’ 05” Lintang Selatan
Desa Poasia, Desa Puday, Desa
(LS) dan 1220 26’ 33” - 1220 39’ 14”
Lapulu, Desa Bungku Toko, Desa
Bujur Timur (BT), merupakan lokasi
Nambo, Desa Sambulu, dan Desa
strategis bagi armada penangkapan
Tondonggeu.
ikan yang berbasis di Pelabuhan
Perikanan Samudra (PPS) Kendari serta d. Kecamatan Kendari Barat,
armada perikanan rakyat yang terdapat terutama pada Desa Tipulu,
pada berbagai desa / kelurahan yang Ponggaloba, Benua Benua, Desa
terdapat di Teluk Kendari setelah Sodohoa, Desa Dapu Darupa,
menangkap ikan pada perairan WPP Desa Lahun Dape, Desa Sanua,
Desa Watu–Watu.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 3


Tiga kecamatan yang pertama keluarga nelayan dan pedagang,
merupakan lokasi dari armada sumber bahan baku ikan untuk industri
perikanan yang menggunakan alat rumah tangga dan industri pengolahan
tangkap: rawai, pancing ulur, jaring ikan di Kendari, Makassar, Surabaya,
insang, sero, bubu dan bagan apung. Sidoarjo, Jakarta dan berbagai kota
Sedangkan Kecamatan Kendari di Jawa dan Sumatera. Selain itu hasil
Barat merupakan lokasi dari armada tangkapan ikan yang didaratkan di Kota
perikanan yang menggunakan alat Kendari menurut catatan dari BKIPM
tangkap purse seine. Kota Kendari 2017 juga diekspor ke
Dengan demikian, peran lapangan Hong Kong, Vietnam, China, Jepang,
usaha perikanan pada berbagai desa Singapura, dan Amerika Serikat.
pesisir di Teluk Kendari sangat penting
dalam menyediakan lapangan kerja
bagi masyarakat untuk desa desa
tersebut, sumber pendapatan bagi

4 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Sumber Daya 2.1. Potensi Sumber Daya
Perikanan
Perikanan 2.1.1. Potensi Sumber daya
Tangkap Perikanan di WPP-714 NRI
Sumber daya perikanan laut di
Provinsi Kendari, Provinsi Sulawesi
Tenggara sangat beragam sesuai
dengan spesifik lokasi. Dari pelagis
besar, kecil sampai demersal seperti
ikan karang, rajungan, kepiting bakau
mempunyai ciri khas sebagai hewan
laut ekonomis penting. Kota Kendari
sebagai ibu kota Provinsi di sebelah
Tenggara pulau Sulawesi terdapat 10
daerah Kecamatan dan 64 Kelurahan
pesisir, yang dikelilingi lautan. Dari
Kelurahan-kelurahan itu hiduplah
nelaya kecil dengan penghidupan
yang sederhana. Mata pencarian
mereka ke perikanan dibandingkan
dengan kerja lain seperti berkebun
dan buru kasar. Hasil sumber daya
ikan di laut sangat mendukung bagi
keberlangsungan hidup mereka yang
lebih baik, tapi ternyata terkendala
dengan berbagi situasi dan kondisi yang
ada.Musim dan teknologi penggunaan
alat tangkap serta bantuan-bantuan
kapal belum terjangkau oleh mereka.
Daerah penangkapan ikan (fishing
ground) untuk Prov. Sultra mencakup
WPP-714 NRI (Gambar 1).

6 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


 

Gambar 1. Peta WPP-714 NRI

2.2. Tingkat Pemanfaatan ribu ton dan ikan pelagis kecil 116,516
Sumber Daya ribu ton per tahun sisanya adalah
sumberbaya ikan lainnya (Tabel 1dan
Hasil pengkajian stok sumberdaya 2). Diinformasikan juga bahwa stok
perikanan tahun 2017 oleh Pusat sumberdaya ikan di L. Banda secara
Penelitian Perikanan (Kepmen No. umum telah mengalami fully exploited
47 tahun 2016) menyajikan informasi untuk sumberdaya ikan demersal
estimasi total stok potensi ikan di dan pelagis kecil, over exploiteduntuk
L. Banda adalah 431,069 ribu ton, tuna mata besar, dan moderate untuk
dimana stok sumberdaya ikan pelagis cakalang (Tabel 1).
besar (tidak termasuk tuna) 43,062

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 7


8
Tabel 1. Estimasi potensi Laut Banda (WPP 714) berdasarkan hasil pengkajian stok ikan tahun2016 (Kepmen KP No.47/2016).

Status Ikan Pelagis Ikan Pelagis Ikan Ikan Udang


Lobster Ke­­piting Ra­jungan Cumi-cumi Jum­lah
Kecil Besar* Demersal Karang Penaeid

Potensi
116,516 43,062 99,800 164,165 2,252 155 1,151 2,180 1,788 431,069
(ton)
JTB (Jumlah
tangkapan
diper­­­­
93,213 34,450 79,840 131,332 1,802 124 921 1,744 1,430  
bolehkan)
(ton)

Tingkat pe­
0.69 0.86 0.54 0.34 0.66 0.96 1.44 1.04 0.7  
manfaatan
* Ikan Pelagis besar non Tuna–Cakalang.
Keterangan tambahan pemanfaatan (E)

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


E < 0,5 : Moderate, upaya penangkapan dapat
ditambah.
0,5 ≤ E < 1 : Fully-exploited, upaya
penangkapan dipertahankan dengan monitor
ketat.
E ≥ 1 :Over-exploited upaya penangkapan
harus dikurangi.
Jika dikaji kembali bahwa sumber 2.1.1. Produksi Perikanan Kota
daya alam laut di Kendari dan sekitar­ Kendari
nya mengalami pasang surut.Pada
Perikanan tangkap di Kendari
tahun 2016, stok ikan hampir tidak
lebih mendominasi dari perikanan
ada, sejalan dengan berlakunya
budidaya. Hal ini karena sebagian
Permen KP No.57 Tahun 2014,
besar masyarakat Kendari hidup di
Tentang Usaha Perikanan Tangkap
daerah pesisir, sehingga banyak mata
di Wilayah Pengelolaan Perikanan
pencaharian mereka lebih mengarah
Negara Republik Indonesia, untuk
ke laut. Produksi perikanan di arahkan
menghentikan menghentikan kegiatan
ke semua lini, baik perikanan pelagis
alih muatan (transhipment) di laut.
besar, kecil, demersal (ikan karang)
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa
maupun kelompok crustacean.
Kepiting sudah mencapai tingkatan
Meskipun sering terjadi permasalahan
over-exploted, maka perlu digalakan
di lapangan, namun sesuai dengan data
budidaya dilokasi-lokasi dimana
Dinas Perikanan dan Kelautan Kota
kepiting itu berada. Penangkapan
Kendari, terjadi kenaikan produksi
kepiting yang masih bertelur juga perlu
34.000 Ton/Tahun atau sekitar 2 %
dihindari, agar bisa muncul benih yang
setiap tahun ini berbeda dengan data
baru bagi kelestarian sumberdaya.
dari PPS Kota Kendari.
Ikan pelagis besar kecil, demersal,
udang panaeid, lobster, rajungan dan
cumi sudah mencapai fully-exploited,
sedangkan yang masih moderate ikan
karang.Ikan karang masih moderate,
karena alat yang digunakan adalah
pancing tonda dan rawai dasar, itu juga
tergantung dari umpan yang sesuai
dengan sifat dan kesukaan makan dari
ikan-ikan karang.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 9


Gambar 2. Produksi Ikan PPS Kendari tahun 2012-2016

Dalam periode lima tahun terakhir Pada tahun 2016, beberapa jenis
(2012-2016), produksi perikanan ikan mengalami kenaikan produksi
tangkap dan budidaya di PPS Kendari dari tahun sebelumnya, jenis ikan
meningkat dengan rata-rata 10,57% dominan adalah Tongkol 37,94%,
per tahun, yaitu dari 19.557,06 Ton Layang 23,23%, Cakalang 17,03% dan
pada tahun 2012 menjadi 29.150,69 Madidihang 9,07%. Berdasarkan alat
Ton pada tahun 2016. Demikian pula, tangkap yang digunakan oleh nelayan,
nilai produksi ikan pada tahun 2016 maka pada tahun 2016 produksi ikan
masing-masing meningkat sebesar terbesar dihasilkan oleh alat tangkap
10,41% dari tahun 2015, kenaikan ini pukat cincin sebanyak 88,14% dari
disebabkan bertambahnya kapal milik total produksi ikan dan terendah oleh
perorangan/nelayan yang berasal dari alat tangkap Bagan sebesar 0,16%.
luar daerah Kota Kendari, dan adanya
hasil perikanan budidaya.

10 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Gambar 3. Produksi ikan per alat tangkap di PPS Kendari Tahun 2016

Komposisi jenis ikan yang di­ tangkap di PPS Kendari merupakan


daratkan umumnya didominasi hasil tangkapan dari perairan Teluk
oleh jenis pelagis kecil (Tongkol dan Tolo dan Laut Banda (WPP 714) yaitu
Layang), jenis pelagis besar (Tuna dan sebanyak 93,41% dari total produksi.
Cakalang), jenis moluska (cumi) dan Sisanya dari Teluk Tomini, Laut Maluku,
beberapa jenis lainnya dalam jumlah Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk
yang relatif kecil. Selama tahun 2016, Berau (WPP 715) (Anonim 2017).
sebagian besar produksi perikanan

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 11


Gambar 4. Komposisi Jenis Ikan yang didaratkan di PPS Kendari dari WPP 714 dan WPP
715

2.3. Komoditas Perikanan Musim sangat berpengaruh


Potensial terhadap perkembangan perikanan
tangkap. Menekankan pentingnya
Komoditas perikanan ialah pemilihan jenis komoditas berdasarkan
ko­m o­d itas penting dan strategis perimbangan teknis dan ekonomi serta
bagi bangsa Indonesia mengingat permintaan konsumen di pasar harus
ikan adalah termasuk kebutuhan di perhitungkan, karena hal tersebut
dasar manusia yang harus dipenuhi dapat memacu perkembangan
oleh pemerintah dan masyarakat produksi perikanan yang harus
secara bersama-sama. Pemilihan dikembangkan. Ada banyak komoditas
komoditas dalam perikanantangkap perikanan tangkap yang terdapat
dapat dilakukan berdasarkan iklim/ Indonesia di antaranya adalah jenis
musim, penangkapan ikan dilaut, ikan pelagis besar, kecil, demersal,
kesesuaian daerah penangkapan ikan, molusca dan crustacea.Yang termasuk
dan permintaan pasar. jenis pelagis besar ini adalah ikan tuna,
madidihang, cakalang, dan tenggiri.
Jenis pelagis kecil adalah selar, komo,
malalugis dan kembung.

12 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Potensi sumber daya ikan
di laut Sulawesi Tenggara, sangat
beraneka ragam, sehingga banyak
permintaan terkait komoditas itu.
Hampir semua komoditas perikanan
dimanfaatkan sebagai kebutuhan
untuk menambah Pendapatan Asli
Daerah (PAD).Komoditas yang
berpengaruh selain pelagis besar
dan kecil adalah gurita. Data yang
didapat dari beberapa perusahan lebih
menganulir ke komoditas lain, yang
juga menguntungkan. Banyak potensi
komoditas unggulan yang ada, namun
terkendala dengan berbagai situasi
dan kondisi, baik itu dari manusianya
sendiri atau dari alam.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 13


Karakteristik 3.1. Armada dan Alat Tangkap
Armada kapal yang banyak
Pemanfaatan terdapat di Kendari adalah berukuran

Sumber Daya dibawah 5 GT, dan berada di daerah


pesisir, sedangkan diatas 10 – 30 GT

Ikan berada jauh hingga mencapai laut


Banda. Alat tangkap yang digunakan
adalah pukat cincin (mini purse seine)
untuk menangkap pelagis kecil.
Demikian juga dengan armada kapal
antara 20 – 30 GT, alat tangkap yang
digunakan adalah huhate (pole and
line), dan ikan yang ditangkap pelagis
besar. Sebagian kecil nelayan pesisir
menggunakan alat pancing rawai dan
tonda (hand line), untuk menangkap
ikan demersal. Perahu yang mereka
gunakan berukuran kecil, yang panjang
± 8 m dan lebar 2 m. Informasi dari
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota
Kendari terjadi pembatasan secara
defacto hanya sampai pada daerah
pesisir (Anonim 2016).

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 15


Gambar 5. Jumlah Armada Kapal di Dinas KP Kota Ternate Tahun 2016

Gambar 5 dengan jelas pada Bagi nelayan kecil ini menguntungkan


tahun 2016 saja, yang paling dominan dan berada dalam standar normal.
menangkap ikan dilaut adalah kapal Sekaligus untuk mengisi kebutuhan
1 – 5 GT, artinya kemampuan nelayan ikan di pasar lokal dan jika berlebihan
rata-rata sebatas mensejahteraan ada para pengumpul yang siap terima
hidupnya tanpa mengeluarkan biaya hasil tangkapan ikan dari nelatan
untuk mengurus ijin tertulis dari pusat. tersebut.

16 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Gambar 6. Jumlah Armada Kapal di PPS Kota Ternate Tahun 2016

Pada Gambar 6 dapat dilihat karang. PT. Sultra Tuna Samudera


bahwa jumlah ukuran armada kapal di mempunyai kapal skip jack dengan
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) alat tangkap huhate (pole and line)
yang mendominasi adalah ukuran 21 sebanyak 5 buah dan beroperasi
– 30 GT. Biasanya yang memanfaatkan sampai ke laut banda. Dengan cold
pelabuhan PPS sebagi tempat bongkar storage berkapasitas 600 ton dan
muat yaitu, perusahan-perusahan ABF 18 ton dapat menampung ikan
dengan tujuan tangkapan jenis ikan hasil tangkapan seperti, yellowfin
pelagis besar dan kecil. Perusahan tuna, cakalang, baby tuna, dan big eye.
seperti PT. Saptomo Sakti, menjadi Terdapat 4 unit kapal pengangkut yang
tepat penampungan dan pembekuan siap menampung hasil tangkapan ikan,
dengan kapasitas 500 ton ikan seperti, yang dibawa ke perusahan maupun
ikan tuna, cakalang, baby tuna, layang, untuk tujuan Makassar dan Surabaya.
gurita, udang vanamei, cumi, dan ikan

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 17


Alat Tangkap Ikan dasar, rawai hanyut, pancing tonda,
serta pole and line. Pemilihan jenis
Kementerian Kelautan dan
alat tangkap ini didasari oleh masukan
Perikanan (KKP) menyiapkan 9 jenis
dari nelayan-nelayan di sejumlah
alat tangkap yang bisa mengganti
daerah. Sementara jaring insang
cantrang. Salah satu jenis yang dianggap
termasuk dalam kelompok jaring yang
mampu bekerja seperti cantrang
berbentuk empat persegi panjang
namun lebih ramah lingkungan adalah
berpelampung dan pemberat. Jaring ini
gill net atau jaring insang. Sembilan
juga dilengkapi tali ris bawah dan atas
jenis alat tangkap itu adalah jaring
untuk menghadang ikan, sehingga ikan
insang, trammel net, bubu lipat ikan,
tertangkap dengan cara terjerat atau
bubu rajungan, pancing ulur, rawai
terpuntal (Anonim 2017).

Gambar 7. Jenis Alat Tangkap di Dinas KP Kendari Tahun 2016

18 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Dari Gambar 8 terdapat kesamaan kapal skip jack, karena tidak ada
antara armada kapal dengan alat bantuan dari pemerintah bagi mereka.
tangkap yang rata-rata dipergunakan Kapal pancing tonda dan rawai adalah
oleh nelayan Kota Kendari yang paling hasil usaha dari para nelayan, selain
banyak berminat yaitu purse seine itu mereka meluangkan waktu dalam
dan bagan perahu, disamping pancing kelompok nelayan untuk mengikuti
tonda. Persoalannya tidak terdapat kapal-kapal purse seine.

Gambar 8. Jenis Alat Tangkap di PPS Kota Kendari Tahun 2016

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 19


Kapal ukuran 21–30 GT dengan oleh sejumlah armada kapal nelayan
alat tangkap ikan pukat cincin yang sempat mendaratkan kapalnya
(purse seine), yang mendominasi di PPS, dan sebagian kecil pancing
penangkapan ikan di PPS Kota Kendari tonda. Ukuran mata pancing rawai
(Gambar 8). Mesh size dari ukuran bernomor 12 dengan jumlah mata
jaring ≤ 2,5 inci dan ≥ 3 inci dengan pancing ≤ 700 dari 1000 meter yang
panjang. ≥ 100 meter dan kedalaman dilepaskan dilaut.
3 – 6 meter. Rawai dasar juga dipakai

Gambar 9. Pukat cincin dan rawai dasar yang berada di Kota Kendari

20 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


3.2. Industri Pengolahan Hasil UPI yang ada di PPS kendari tersebut
Perikanan dan bergerak di bidang penangkapan
sekaligus pengolahan tersebut antara
Secara umum, sebagian besar lain PT. Sultra Tuna Samudera dengan
ikan yang didaratkan di kota Kendari luas 1,818 m2 dan nilai investasi 32,41
digunakan untuk memenuhi kebutuhan milyar, PT. Cilacap Samudera Fishing
bahan baku perusahaan cold storage Industri dengan luas 9,300 m2 dan nilai
dan industri pengolahan yang berada investasi 23,09 milyar , CV. Bersatu
di lingkungan PPS maupun PPI, dan untuk Maju dengan luas 2,250 m2 dan
sebagian kecil lainnya diolah oleh nilai investasi 6,42 milyar , CV Terobos
UMKM yang tersebar di berbagai Benoa dengan luas 2,250 m2 dan nilai
kecamatan di Kendari, dikonsumsi investasi 7,67 milyar PT. Sartomo Sakti
lokal maupun diperdagangkan dengan luas 6,887 m2 dan nilai investasi
antar pulau seperti ke ke Makassar, 14 milyar dan PT. Antero Bahari
Surabaya, Denpasar, Banyuwangi dan dengan luas 4000 m2 dan nilai investasi
Jakarta. Jumlah industri besar yang 78 milyar. Sedang di PPS Kendari ada
ada Kota Kendari berjumlah 18 UPI satu UPI yang memiliki cold storage
dengan skala besar, dan sebagian besar yaitu CV. Alfa Raya, dengan dua
bergerak dalam bidang cold storage cold storage total kapasitas 80 ton.
(Tabel 2). Selain industri yang bergerak Beberapa UPI ini mengirim ikannya
di bidang pengolahan, beberapa baik untuk ekspor maupun ke kota
industri terpadu yang bergerak di besar seperti Surabaya dan Jakarta.
bidang penangkapan dan pengolahan
hasil perikanan juga terdapat di
lingkungan PPS Kendari. Beberapa

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 21


Wawancara dengan industri nan produksi tuna terjadi karena adanya
cold storage yang ada di wilayah PPS moratorium kapal penangkap ikan.
dilakukan terhadap 2 industri salah Setiap minggu perusahaan mengirim
satunya PT. Sartomo Sakti.Perusahaan satu kali sebanyak 5 kontainer @
ini bergerak di bidang pembekuan 15 ton. Pengiriman ditujukan ke
ikan dan non ikan seperti bandeng, Surabaya, untuk distribusi berbagai
cakalang, baby tuna, ikan dasar loin dan kota di Jawa maupun ekspor. Biaya
gurita. Kapasitas Air Blast Freezer (ABF) pengiriman per kontainer 20 juta.
terpasang 40 ton/hari, namun hanya Untuk mengatasi kurangnya pasokan
mengolah sekitar 10-15 ton/hari ketika bahan baku, sebagian cold storage
sedang banyak ikan. Hal ini disebebkan disewakan ke pedagang lokal sebanyak
karena kurangnya pasokan bahan baku 7 pedagang. Saat ini dari total produksi
ikan yang diolah oleh perusahaan. yang dihasilkan, sekitar 60% nya non
Kapasitas cold storage yang dimiliki oleh ikan seperti gurita, udang, sedangkan
perusahaan ini adalah 500 ton. Penuru­ sisanya ikan.

22 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Tabel 2. Industri yang bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan di Kota Kendari
tahun 2016
Skala
No. Nama Perusahaan/Industri Jenis Produk
Perusahaan
1. CV. Ome Trading Coy Besar Dried Fish/Ikan Kayu

2. PT. Abadi Makmur Ocean Besar Frozen Fish


3. PT. Kamal Cahaya Putra Besar Frozen Fish
4. PT. Sultra Tuna Samudera Besar Frozen Fish, Shrimp, Octopus
5. PT. Yanagi Histalaraya Besar Cold Storage, ABF, Pengolahan
6. PT. Nusantara Fishery Besar Cold Storage, ABF
7. PT. Sartomo Sakti (eks Tofico) Besar Cold Storage, ABF
8. Fa. Sanu Besar Cold Storage, ABF
9. CV. Mina Jaya Lestari Besar Cold Storage, ABF, Pengolahan
10. CV. Andikah Besar Cold Storage, ABF, Pengolahan
11. CV. Bersatu Untuk Maju Besar Cold Storage, ABF, Pengolahan
12. PT. Kelola Mina Laut Besar Cold Storage, ABF, Pengolahan
13. PT. Cilacap Samudera F Besar Cold Storage, Pengolahan
14. PT. Trobos Benua Besar Cold Storage, ABF, Pengolahan
15. PT. Sumber Laut Mandiri Besar Cold Storage, ABF, Pengolahan
16. CV. Sonok Lestari Mas Besar Pemasaran Kerapu, Pengolahan
Tuna Loin
17. Dharma Samudera FI Besar Cold Storage, Pengolahan
18. PT. Philips Besar Pengumpul Rajungan

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 23


Wawancara dengan industri di selain untuk lokal diekspor ke Thailand.
kawasan PPS Kendari juga dilaku­ Selain jenis yang disebutkan, Jepang
kan ke PT. Sultra Samudra. Dari juga menerima impor big eye tuna
perusahaan ini diperoleh informasi serta udang. Jumlah tenaga kerja yang
bahwa ketersediaan bahan baku ikan diserap sebanyak 325 orang, dengan
atau hasil tangkan untuk tahun 2016 tenaga tetap sebanyak 70 orang.
berkurang sangat banyak, hanya Kapasitas ABF yang dimiliki adalah 5
sekitar 40% dari produksi normal. ton, dengan cold storage berkapasitas
Untuk tahun 2017 produksi ikan sudah 600 ton. Kendala yang dihadapi seperti
mulai naik lagi. Perusahaan memiliki semakin mahalnya biaya penggunaan
lima (5) armada kapal masing-masing air dan sewa lahan di PPS Kendari.
30, 28, 44 GT dan sisanya yang 2 kapal Selain usaha cold storage dan
kurang dari 20 GT. Kapal penampung industri pengolahan, usaha pengolahan
sebanyak 4 kapal, masing-masing 18, hasil perikanan di kota Kendari juga
19, 20 dan 20 GT. Pasar sebagian banyak yang berupa industri rumah
untuk ekspor ke Jepang, Thailand dan tangga dan usaha kecil menengah
Amerika serikat. Ekspor dilakukan (UKM). Beberapa jenis produk olahan
dari Surabaya, dan kebanyakan dalam yang dihasilkan oleh UKM ini antara
bentuk ikan beku kecuali gurita yang lain abon ikan, bandeng presto, bakso
ada sebagian sudah diolah menjadi ikan, nuget, siomay, ikan asap, ikan
cut boiled untuk takoyaki. Untuk asin, terasi, dan stik ikan. Jumlah
pasar lokal kebanyakan jenis tongkol, industri pengolahan skala kecil dan
layang dan cakalang dikirim ke Jakarta. UKM Kota kendari yang mengolah ikan
Oktopus dipasarkan ke Jepang dan sebanyak 26 unit pengolahan seperti
USA, yelow fin tuna selain untuk lokal pada Tabel 3.
juga untuk ekspor Jepang.Cakalang

24 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Wawancara dengan UKM pe­ antara lain fluktuasi produksi dan harga
ngolah di Desa Lapulu Kecamatan bahan baku ikan karang.
Abeli, yaitu kelompok Bajo Indah, Selain mengolah ikan asin,
pengolah ikan asin dan terasi, diketahui kelompok ini juga mengolah terasi
bahwa kelompok ini mampu mengolah maupun terasi instan. Saat ini
sekitar 500 Kg ikan per hari menjadi kelompok ini mengolah terasi dengan
ikan asin, dan dalam satu minggu kapasitas 300 L udang rebon per
beroperasi 2-3 kali. Jenis ikan yang hari. Proses pengolahan dilakukan
diolah adalah kerapu, katamba dan dengan mencampurkan udang rebon
kakap, dengan komposisi kerapu (100 Kg) dengan air sekitar 2 gelas
sekitar 50% dan sisanya Katampa serta dan ½ gelas garam. Udang kemudian
Kakap. Pengolahan dilakukan dengan ditumbuk sampai halus dan disimpan
membersihkan dari sisik, kemudian dalam balase (karung dari rajutan
dibelah dan dibuang isi perut dan daun kelapa), dan ditumbuk lagi
insang serta mencuci ikan 2 kali dengan sampai padat. Selanjutnya terasi
air bersih. Ikan kemudian disusun siap dipasarkan secara curah. Selain
dengan garam (kebutuhan sekitar 50 pengolahan menjadi terasi basah,
bungkus garam meja untuk 100 Kg pengolahan menjadi terasi instan juga
ikan basah) secara berselang seling sudah dilakukan. Cara pengolahan
dan dibiarkan semalam. Ikan kemudian terasi instan, dari terasi basah dipotong
dicuci bersih dan dijemur selama kecil-kecil dan dikeringkan dengan
2-3 hari sampai kering. Hasil yang panas matahari selama 2-3 hari.
diperoleh sekitar 50% dari ikan yang Terasi kemudian disangrai selama 12
diolah.Pada musim paceklik biasanya jam, dan diblender sampai diperoleh
mengolah sekitar 200-300 Kg, dan terasi halus. Selanjutnya terasi dikemas
pada saat banjir ikan dapat mengolah dalam kemasan 5, 10 dan 15 gram.
sampai 1 ton per hari. Pemasaran Terasi instan ini dijual di berbagai
dilakukan di pasar-pasar di sekitar kota toko oleh-oleh dan sudah mendapat
kendari. Tenaga kerja yang tergabung sertifikat PIRT, POM dan sertifkat
dalam kelompok ini berjumlah 10 Halal.
orang. Permasalahan yang dihadapi

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 25


Tabel 3. Industri pengolahan dan UKM pengolahan di Kota Kendari
Jumlah Produksi/
No. Nama UMKM / KUB Jenis Usaha/Komoditas Bln
(Kg)
1. Citra Permata Mandiri Abon Ikan dan 1.500
Kerupuk Ikan 300
2. Citra Permata Abon Ikan 40
3. Wanita Pesisir Abon Ikan 1.500
4. Wanita Pesisir II Abon Ikan, Mie Rumput Laut 300, 50
5. Flamboyan (Kel. Tobimeita) Abon Ikan 200
6. Belanak (Kel. Anggoeya) Abon Ikan, Dendeng Ikan 100, 100
7. Momahe Abon Ikan 200
8. Teluk Kendari Abon Ikan 100
9. Cahaya Nur (Kel. Sodohoa) Bakso Ikan 400
10. Srikandi Bandeng Presto, Bandeng Isi 50, 30,
Nugget Ikan, Bakso Ikan 50, 100
11. Chikanos Food Bakso Ikan dan 250
Nugget Ikan
12. Rezky Vira Bakso Ikan danSiomay Ikan 300
13. Bersama Kita Bisa Bakso Ikan 25
14. Vima Bakso, Nugget dan 250
Otak-Otak Ikan
15. Karya Olivia Bakso dan Nugget Ikan 40
16. Fadillah Ikan Asap 4.500
17. Arsindah Ikan Asap 2.400
18. Haerunnisa Ikan Asap 6.000
19. Emon Ikan Asap 600
20. Bajo Indah (Kel. Lapulu) Ikan Kering 1.000
21. Sumber Rezeki Ikan Kering 450
22. Sipatujui (Kel. Puday) Ikan Kering 250
23. Eco Produk Ikan Kering 85
24. Rifa Kerupuk, Keripik dan 75
Dodol Rumput Laut
25. Pandan Bahari Mie Rumput Laut 50
26. Maju Bersama Cendol Rumput Laut dan 30
Kerupuk Ikan 50

26 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Wawancara ke UKM pengolah 15%. Permasalahan yang dihadapi
juga dilakukan dengan kelompok antara lain pemasaran, modal, kemasan
Wanita Pesisir Pantai yang berlokasi di dan alat transportasi untuk pemasaran.
Poasia. Produk olahan yang dihasilkan Pasar produk olahan meliputi Kota
antara lain abon ikan, abon udang, abon Kendari dan Konawe Selatan. Sistem
kepiting, stik dan keripik. Pengolahan pembayaran dari berbagai toko oleh-
abon ikan dalam sebulan sebanyak oleh, sebagian besar dilakukan secara
empat kali mengolah masing-masing tunai dan hanya sedikit yang dilakukan
dengan bahan baku 200 Kg ikan. sistem bayar setelah barang terjual.
Untuk abon kepiting dan udang sekali
mengolah masing-masing sebanyak 3.3. Infrastruktur dalam
50 Kg bahan baku. Dalam satu bulan
Pemanfaatan Sumber
unit usaha ini mengolah abon ikan
Daya
sebanyak dua kali dan mengolah abon
udang serta kepiting dua kali. Usaha Sebagai sentra pendaratan ikan
sudah memeiliki PIRT, sertifikat halal armada penangkapan ikan di WPP 714,
dan no MD dengan merk dagang Cita maka infrastruktur yang mendukung
Rasa. Produk dijual dalam bentuk bisnis perikanan sangat diperlukan pada
kemasan 75, 100, 150 dan 250 g serta kawasan tersebut.Kondisi infrastruktur
dalam bentuk curah, tetapi dengan pada dua pelabuhan perikanan yang
brand yang sama. Tenaga kerja yang terdapat di Kota Kendari jumlah dan
terlibat sebanyak 15 orang. Sistem kualitasnya berbeda satu dengan
pembangian hasil, dari untung bersih lainnya. Infrastuktur perikanan di
yang diperoleh 25% digunakan untuk Kota Kendari dimasa yang akan
simpanan kelompok, dan 75% dibagi datang dihadapkan pada sejumlah
anggota kelompok. Permintaan pada permasalahan terkait dengan pesatnya
musim puasa/lebaran naik sekitar pembangunan Kota Kendari.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 27


Permasalahan utama adalah Infrastruktur di PPI Sodohoa
pe­n ­d angkalan perairan pada pintu
PPI Sodohoa merupakan UPT
masuk Teluk Kendari. Pendangkalan
dari Dinas Kelautan dan Perikanan
tersebut akan menyebabkan dalam
Kota Kendari. PPI ini merupakan
10 tahun kedepan kapal perikanan
tempat aktivitas berbagai usaha yang
ukuran > 30 GT sulit masuk ke
terkait dengan bisnis perikanan,
Teluk Kendari sehingga tidak dapat
terutama bongkar muat kapal ikan,
membongkar ikan di PPS Kendari.
perdagangan ikan, penanganan ikan
Permasalahan tersebut mendorong
dan pasar ikan.
pemerintah daerah merelokasi pe­
labuhan umum di dalam Teluk Kendari PPI Sodohoa dibangun pada
ke luar Teluk Kendari yaitu di Pulau tahun1976 dan mulai berfungsi pada
Bungkutoko. Pelabuhan Laut di tahun 1979. Pada tahun 2017 PPI
Bungkutoko merupakan pelabuhan Sodohoa direnovasi dengan mem­
yang dikelola oleh PT Pelindo IV bangun beberapa fasilitas, terutama
termasuk pelabuhan container dan pasar di dalam PPI. Luas kawasan PPI
pelabuhan umum yang mampu Sodohoa sekitar 1 hektar, sehingga
mengakomodasi kapal sebesar 6.000 terdapat berbagai aktivitas yang
DWT. Dan untuk menghubungkan dilakukan diluar areal PPI, terutama
daratan Kota Kendari dengan Pulau penanganan ikan untuk dikirim ke
Bongkutoko telah dibangun jembatan luar daerah.
yang sebagaian masyarakat Kendari
menyebut jembatan Teluk Kendari dan
sebagian lainnya menyebut Jembatan
Bahtera Mas.

28 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Tabel 4. Gambaran umum Infrastruktur Pada PPI Sodohoa

Jenis Infrastruktur Jumlah Kondisi Pengelola


1 unit panjang
Baik dan
Darmaga kurang dari UPTD PPI Sodohoa
berfungsi
100 meter
2 unit di dalam Baik dan Pihak Ketiga: CV. Alfa
Cold Storage
PPI berfungsi Raya
1 unit di dalam
Pabrik Es Tidak berfungsi UPTD PPI Sodohoa
pelabuhan
2 unit didaam Baik dan Pihak Ketiga: CV. Alfa
ABF
pelabuhan berfungsi Raya
Dikelola oleh Dinas KP
Doking Kapal / Perahu 1 unit diluar PPI Baik
Prov. Sultra.
2 Unit di dalam
Baik dan PT Harum Berkah
SPBUN PPI stok 64 kl/
berfungsi Lautan
bulan
Tidak dapat
menampung
Kolam Pelabuhan 1 kolam UPTD PPI Sodohoa
dan mengalami
pendangkalan
Kurang baik
TPI 1 unit UPTD PPI Sodohoa
tetapi befungsi
Sarana Penyimpanan Dalam fiber dan Semuanya milik
Banyak
Ikan sterofoam pedagang
Penjual sarana
3 sampai 4 usaha Berfungsi Pedagang
produksi
1 unit didalam Sedang
Pasar UPTD PPI Sodohoa
pelabuhan direnovasi
Sumber: diolah dari data primer (2017).

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 29


Dengan kondisi luas lahan yang Informasi pada Tabel 4 me­
terbatas dan terdapat beberapa nun­jukkan beberapa fasilitas di PPI
kendala,maka aktivitas pada PPI Sodohoa (seperti Cold storage, Stasiun
Sodohoa berjalan baik. Dinamika Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan
aktiitas di PPI Sodohoa dipengaruhi dan Air Blast Freezer)dikelola oleh
oleh kehadiran pedagang eceran pihak ketiga, agar efektif dan dapat
sekitar 187 pedagang di dalam PPI berfungsi. Hal ini disebabkan PPI
serta pedagang pengecer keliling ini hanya dikelola oleh 2 PNS dan
(sekitar 300 pedagang) dan pedagang beberapa tenaga harian lepas. Dan
ikan antar kota dan antar pulau (20 terdapat pabrik es yang rusak dan jika
- 50 pedagang). Pedagang eceran diperbaiki dapat berfungsi kembali
memanfaatkan pelataran yang telah (saat ini belum ada pengusaha yang
disediakan.Sedangkan pedagang bersedia untuk memperbaiki fasilitas
pengecer keliling jumlahnya sekitar tersebut karena di luar PPI dan di
300 orang menggunakan kendaraan dalam PPS Kendari terdapat 11 pabrik
roda dua untuk mengecerkan ikan es dengan kapasitas yang cukup besar.
sampai ke wilayah Kabupaten Konawe
Selatan.

30 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Infrastruktur PPS Kendari diperlukan untuk mendukung kegiatan
penangkapan ikan di WPP 714.
PPS Kendari yang terletak di
Desa Puday Kecamatan Abeli. Luas Pada PPS Kendari terdapat
kawasan PPS Kendari sekitar 40,53 berbagai fasilitas seperti lahan,
hektar. PPS Kendari dibangun pada darmaga, fasilitas pergudangan dan
tahun 1987 dan mulai berfungsi fasilitas lain yang disewakan untuk
optimal pada tahun 1990. PPS Kendari mendukung kegiatan usaha perikanan
masuk dalam struktur organisasi dari pada WPP 714. Sewa menyewa
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap fasilitas tersebut diatur dalam
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Peraturan Pemerintah No. 75 tahun
sehingga dalam pengelolaan Direktorat 2015 tentang jenis dan tarif atas jenis
Jenderal Perikanan Tangkap. penerimaan negara bukan pajak yang
berlaku pada Kementerian Kelautan
Aktivitas di PPS Kendari ber­
dan Perikanan.
langsung sepanjang hari, dan pada
PPS ini banyak kapal penangkap Fasilitas tersebut dikelompokkan
ikan setempat dan dari luar daerah dalam industri pengolahan ikan (15
membongkar ikan atau mengisi unit), industri penunjang (18 unit)
kebutuhan perbekalan pada PPS dan industri terpadu (6 unit). Fasiltas
ini. Hal ini disebabkan pada PPS ini yang terdapat di PPS Kendari dapat
terdapat berbagai fasilitas yang sangat dipelajari pada Tabel 5.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 31


Tabel 5. Fasiltas yang terdapat pada PPS Kendari, 2017

Jenis Infrastruktur Jumlah Kondisi Pengelola


1 unit (130 x 10) m
Darmaga Baik dan berfungsi PPS Kendari
2 unit (130 x 10)m
Perusahaan
Baik dan tidak yang menyewa
Cold Storage 12 unit usaha
berfungsi penuh lahan di PPS
Kendari
Perusahaan
Baik dan berfungsi yang menyewa
Pabrik Es 10 unit usaha
penuh lahan di PPS
Kendari
Perusahaan
Baik dan berfungsi yang menyewa
ABF 6 unit usaha
penuh lahan di PPS
Kendari
PT Sultra Putra
Doking dan Bengkel 1 unit usaha Baik dan berfungsi
Samudera
Pengusaha/PT
1 unit dan terdapat Global Artha
SPBUN 2 unit dalam tahap Baik dan berfungsi Borneo/ PT
pembangunan Mitra Usaha
Energi
Kolam Pelabuhan 41,92 hektar Baik dan berfungsi PPS Kendari
TPI 1 unit Baik dan berfungsi PPS Kendari
Tidak tersedia karena
Sarana
telah ada pada x x
Penyimpanan Ikan
perusahaan
Air Bersih Sumur bor 6 unit Baik dan berfungsi PPS Kendari
Pasar Tidak tersedia x x
Sumber: data primer dan sekunder (2017).

32 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Fasilitas yang terdapat pada Pengusaha yang menyewa lahan
PPS Kendari tersebut secara umum pada kawasan PPS Kendari saat ini
berfungsi dengan baik, walaupun mengeluhkan meningkatnya sewa
terdapat beberapa fasilitas yang lahan karena peraturan pemerintah
dimiliki oleh industri terpadu tersebut yang disebutkan diatas, padahal
tidak bekerja dalam kapasitas penuh. mereka telah membangun berbagai
Hasil wawancara dengan pengelolaan fasilitas fisik didalam pelabuhan untuk
perusahaan tersebut, hal ini disebabkan mendukung usaha tersebut.
karena beberapa kapal penangkap ikan
dan pengangkut ikan mereka tidak 3.4. Sosial Ekonomi dan
dapat beroperasi karena masalah
Kelembagaan
perizinan dan aturan pemerintah.
Sebagian kapal penangkap ikan dan Peran Stakeholder terhadap Per­
kapal pengangkut ikan tersebut saat ikanan di Kota Kendari
ini telah dipindahkan ke Jakarta. Seperti pada uraian diatas, maka
Saat ini pengusaha industri kegiatan usaha perikanan di Kota
pengolahan yang terdapat pada PPS Kendari berkembang cukup baik. Hal
Kendari, sebagian besar mengandalkan ini ditunjukkan dengan banyaknya
pasokan ikan dari kapal ikan yang industri yang berinvestasi di PPS
membongkar ikan pada PPS Kendari Kendari dan aktivitas perikanan yang
dan pada kapal pengangkut ikan terdapat pada PPI Sodohoa.
dari perusahaan lain yang frekuensi PPS Kendari dan PPI Sodohoa
kunjungan bongkar ikan nya rata merupakan lokasi penting dalam
rata 52 kapal per bulan. Oleh sebab menentukan perkembangan perikanan
itu, untuk mendapat ikan tersebut di Kendari. Kedua kelembagaan
dari kapal penangkap ikan pengusah tersebut merupakan wadah penting
tersebut mengandalkan “pengandeng” dalam menentukan perkembangan
(pedagang/ penguhubung) antara perikana di Kota Kendari. Oleh
perusahaan dan kapal ikan. Pengandeng sebab itu peran dari berbagai
me­nerima fee dari perusahaan jum­ stakeholder sangat penting pada:
lah­n ya bervariasi dan tergantung simpul pra penangkapan ikan, simpul
kesepakatan. penangkapan ikan, simpul pendaratan
ikan, simpul penanganan/pengolahan
ikan dan simpul distribusi ikan pada
kedua kelembagaan tersebut.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 33


Tabel 6. Peran Stakeholder dalam perkembangan perikanan di Kota Kendari, 2017
Simpul Basis Pengembangan Perikanan
Pengembangan
PPS Kendari PPI Sodohoa
Perikanan
- Sistim logistik (BBM & - Sistim logistik (BBM &
perbekalan) untuk armada perbekalan) untuk armada
penangkapan ikan (huhate, penangkapan ikan (purse seine,
pancing tonda, rawai dan pancing rawai, pancing tonda
purse seine) terjamin dan bagan) disediakan oleh
dan telah disediakan oleh pedagang / pemilik kapal.
perusahaan yang terdapat - Pengusaha dari luar Kendari
pada PPS Kendari. merekrut pedagang setempat
Pra Penangkapan Ikan
- Saat ini peran dari perusaha­ yang disebut “base camp” untuk
an telah berkurang karena dapat bekerja sama dengan
masalah surat surat kapal pemilik kapal ikan
ikan.
- Untuk mendapat akses
ke kapal ikan lain maka
perusahaan merekrut
“pengandeng”.
Pasokan ikanberasal dari: Pasokan ikan berasal dari: Kapal
kapal Purse Seine (5 unit per purse seine (15 unit per hari),
hari), kapal huhate (1 unit Bagan (16 unit per hari), pancing
setiap 2 atau 3 hari), kapal tonda (2 unit per hari), pancing
Penangkapan ikan
pancing tonda dan pancing rawai dan bubu (@ 1 unit setiap
ulur (@ 1 unit per hari) dan 3 atau 4 hari)
kapal pengangkut (2 unit
per hari)
Peralatan untuk pembongkaran Peralatan untuk pembongkaran
ikan cukup memadai, sebagian ikan kurang memadai dan
Pendaratan Ikan menggunakan peralatan umumnya menggunakan tenaga
mekanis dan sisanya dengan kerja lepas
tenaga kerja lepas.
Didukung oleh 15 perusahaan Hanya tersedia satu perusahaan
Penanganan dan pengolahan; 18 perusahaan pemasok BBM, 1 perusahaan
Pengolahan ikan industri penunjuang; 6 pengelola cold storage. Tidak ada
perusahaan industri terpadu. industri pengolahan
Dilakukan oleh masing Dilakukan oleh pedagang antar
masing perusahaan dengan kota dengan menggunakan
menggunakan kapal kargo angkutan darat ke berbagai kota
Distribusi ikan
dan pesawat udara di Sulsel.
Pedagang pengecer ke berbagai
desa di Kendari dan Kab. Konawe.
Sumber: diolah dari data primer dan sekunder PPI Sodohoa dan PPS Kendari (2017)

34 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Dengan demikian berdasarkan partisipasi mandiri.Tingkat partisipasi
pemetaan peran yang digambarkan ini menunjukkan pengusaha kapal
pada Tabel 6 maka dapat diperoleh perikanan tersebut memasok ikan
gambaran tingkat partisipasi dari para dengan mempertimbangkan berbagai
pelaku usaha (menurut Pretty, 1995) kemudahan dan fasilitas yang tersedia
dalam tiap simpul untuk mendukung di PPS Kendari dan PPI Sodohoa,
berkembangnya PPS Kendari dan PPI selain itu ikan yang akandidaratkan
Sosohoa. akan diserap pasar dengan harga yang
Pada simpul pra penangkapan kompetitif.
ikan terdapat pelaku usaha yang Pada simpul pendaratan ikan di
disebut “pengandeng” dan pedagang PPS Kendari peran pengelola PPS
(base camp) yang saat ini sangat dalam menyediakan peralatan untuk
berperan dalam bisnis perikanan. membongkar ikan sangat dominan
Tingkat partisipasi mereka kepada sedangkan pada PPI Sodohaoa peran
pemasok BBM dan perbekalan serta tenaga kerja harian lepas sangat
pengusaha yang memerlukan ikan penting karena berbagai keterbatasan.
adalah tingkat partisipasi insentif. Pada Pada simpul ini di PPS Kendari tingkat
tingkat partisipasi ini “pengandeng” dan partisipasi pengelola PPS dalam
pedagang (base camp) mengharapkan mendukung peralatan adalah tingakat
pembayaran jasa atas korbanan yang partisipasi mandiri, hal ini dilakukan
mereka lakukan dalam bisnis perikanan untuk menarik investor masuk ke
baik pada pengusaha di PPS Kendari PPS Kendari dan menjamin mutu ikan
dan pengusaha ikan dari luar Kota yang didaratkan. Sementara tingkat
Kendari. partisipasi tenaga kerja pada PPI
Pada simpul penangkapan ikan Sodohoa adalah tingkat partisipasi
peran pengusaha kapal perikanan yang insentif, karena pekerja tersebut
sangat menonjol untuk mendukung mengharapkan kompensasi upah
pasokan ikan ke PPS Kendari dan dari pemilik ikan dari korbanan yang
ke PPI Sodohoa. Pada simpul ini, telah dikeluarkan oleh tenaga kerja
tingkat partisipasi pengusaha kapal tersebut.
ikan dapat disebut sebagai tingkat

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 35


Pada simpul penangganan dan Pada simpul distribusikan pada
pengolahan ikan, simpul ini di PPS PPS Kendari yang paling berperan
Kendari dudukung oleh 15 perusahaan adalah pengusaha pengolahan dan
pengolahan; 18 perusahaan industri di PPI Sodohoa adalah pedagang
penunjuang; 6 perusahaan industri ikan ikan antar kota dan pedagang
terpadu. Sedangkan di PPI Sodohoa pengecer. Tingkat partisipasi mereka
hanya didukung oleh satu pengusaha adalah tingkat partisipasi mandiri,
pemasok BBM dan satu pengusaha karena produk yang didistribusikan
pengelola cold storage. Tingkat merupakan milik masing masing
partisipasi pengusaha pada PPS mereka dan ikan yang didistribusikan
Kendari adalah tingkat partisipasi tersebut dapat menggunakan kapal
mandiri, karena pengusaha berupaya cargo atau angkutan darat. Biaya
agar pasokan ikan mencukupi dan yang dikeluarkan untuk distribusi
kualitas ikan yang akan didistribusikan tersebut merupakan tanggung jawab
tetap memenuhi standar. Sementara dari pengusaha dan para pedagang
tingkat partisipasi pengusaha di PPI tersebut.
Sodohoa adalah tingkat partisipasi
interkatif. Pengusaha pemasok BBM
dan pengelola cold storage pada PPI
Sodohoa dilibatkan dalam mengambil
keputusan terhadap BBM yang
harus disalurkan dan perencanaan
dalam mengelola cold strorage dan
mengembangkan cold storage di PPI
tersebut.

36 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Kelembagaan untuk menghimpun berbagai Ke­
lompok Usaha Bersama. Kelem­
Peran kelembagaan sangat
bagaan yang lebih berpran adalah
diperlukan dalam pengembangan
himupunan nelayan dalam Kelompok
perikanan di Kota Kendari. Pada
Usaha Bersama (KUB). KUB tersebut
lokasi survei yang dilakukan pada
dibentuk untuk membantu agar
Desa Tondongeu, desa Bungkutoko
program pemerintah yang dilaksanakan
Kecamatan Abeli, dan nelayan pada
pada masyarakat perikanan tersebut
desa Sodohoa Kecamatan Kendari
tepat sasaran dan dapat berkembang.
Barat menunjukkan kelembagaan
Pengamatan lapangan menunjukkan
koperasi belum berperan dalam mem­
sebagian besar KUB tersebut tidak
bangun perikanan di Kota Kendari,
berperan lagi sebagai mana yang
karena dibentuk saat pemerintah akan
diharapkan, namun keberadaan KUB
melaksanakan program.
tersebut saat ini menjadi wadah
Pada saat wawancara dilakukan penyuluh untuk mensukseskan ber­
koperasi tersebut tidak ditemukan, bagai program pemerintah dan
sehingga wawancara dilakukan pada mempercepat penyelesaikan berbagai
KUB–KUB yang dibentuk untuk kendala dalam masyarakat nelayan.
menerima bantuan dari program KUB–KUB tersebut telah ada sejak
pemerintah. Saat ini kelembagaan tahun 2009 dengan istilah yang
koperasi tersebut dijadikan wadah berbeda seperti bantuan PUMP.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 37


Koperasi yang menghimpun 2016 di Kendari dapat dipelajari pada
KUB untuk mensukseskan bantuan Tabel 7.
alat tangkap pada nelayan pada tahun

Tabel 7. Koperasi dan Jumlah KUB dan program batuan pemeritah di Kendari, 2016

Jenis Bantuan
Nama Koperasi Kelurahan Jumlah KUB
Kapal Alat Tangkap
Bungkutoko 3 3 GT Gill Net & Bubu
Tondonggeu 2 3GT Rawai dasar
Talia 5 5 GT & 20 GT Pancing Tonda
Koperasi
Tipulu 1 30 GT Gil nett
Rahmat Ilahi
Sambuli 1 5 GT Gill net
Sodohoa 1 30 GT Gill net
Poasia 1 30 GT Pole & Line
Gill Net & Rawai
Poasia 2 30 GT & 5 GT
dasar
Petoaha 4 30 GT & 5 GT Pole & Line, Gill Net
Koperasi Egita
Lapulu 1 20 GT Gill Net
Putra
Gill Net & Rawai
Bungkutoko 6 20 GT & 3 GT
dasar
Kessilampe 1 3 GT Gill Net Dasar
Sumber: Dinas Kelautan & Perikanan Kota Kendari (2017).

38 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Selain kelembagaan yang di­ Pada PPS Kendari struktur sosial
sebutkan diatas maka di Kota Kendari tersebut berjalan dengan efektif
terdapat kelembagaan formal yang mengikuti aturan yang ada, hal ini
dibentuk untuk memanfaatkan potensi disebabkan karena struktur organisasi
perikanan yang terdapat di Kendari. dari PPS Kendari sangat jelas dan tugas
Kelembagaan tersebut adalah PPS pokok dan fungsimya dilaksanakan
Ternate dan PPI Sodohoa. sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kedua kelembagaan ini telah Sedangkan pada PPI Sodohoa struktur
membangun struktur sosial pada sosial tersebut kurang efektif, hal
kawasan masing masing. Struktur ini disebabkan karena personel
sosial ini merupakan kelembagaan/ pengelola struktur sosial tersebut
aturan yang dibentuk oleh pengelola sangat terbatas, sehingga ketidak
pelabuhan tersebut agar semua pelaku teraturan dapat terjadi pada kawasan
usaha yang berada pada PPS Kendari PPI Sodohoa.
dan PPI Sodohoa dapat berusaha
mengikuti ketentuan yang berlaku.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 39


3.5. Perdagangan dan dipasarkan internal di dalam provinsi
Pemasaran Sulawesi Tenggara, dan 68,78%
dipasarkan antar provinsi seperti
Sekitar 95,07 % atau 26.510 ton terlihat pada Gambar 10. Dari data
ikan yang didadaratkan di PPS Kendari tersebut terlihat bahwa Kendari
dipasarkan untuk tujuan domestik, merupakan penyuplai ikan untuk
dan sisanya sebanyak 4,93% atau beberapa provinsi di sekitarnya,
2.640,24 ton dipasarkan untuk tujuan dan hanya sekitar 30% saja yang
ekspor. Dari total ikan yang dipasarkan dikonsumsi lokal.
domestik, sebanyak 31,22% ikan

2.640,24

26.510,45

Gambar 10. Proporsi pemasaran ikan yang didaratkan di Kota Kendari

40 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Proporsi ikan yang diperdagangkan yang menyebabkan keterlambatan
dari PPS Kendari disajikan pada Gambar penerbitan perijinan dan berakibat
10. Perkembangan pemanfaatan ikan pada pendeknya waktu melaut dalam
dari kota Kendari selama 5 tahun setahunnya.Pengurusan ijin kapal >30
terakhir disajikan pada Gambar 11. GT ini dilaporkan dapat mencapai
Dari data ini terlihat bahwa untuk sekitar 7 bulan atau lebih. Selain
tren pemanfaatan ikan untuk konsumsi itu adanya larangan transhipment
domestik cenderung meningkat di tengah laut juga menyebabkan
selama lima tahun terakhir, sedangkan kendala bagi perusahaan penangkapan
untuk ekspor trennya justru terlihat ikan yang menerapkan sistem kapal
menurun. Dari sisi nilai pemasaran, carrier untuk meningkatkan efisiensi
untuk pasar domestik mengalami penangkapannya. Dengan sistem kapal
kenaikan dari Rp. 204,45 milyar carrier ini sangat menguntungkan
di tahun 2012 menjadi Rp. 463,03 bagi armada kapal yang lokasi fishing
milyar di tahun 2016. Sedangkan groundnya jauh dari pabrik pusat
untuk ekspor, tren nilai penjualan juga pengolahan ikannya. Beberapa
terlihat sedikit menurun yaitu dari Rp. perusahaan pengolahan ikan di
85,33 milyar di tahun 2012 menjadi Rp. Kendari sudah terintegrasi dengan
79,90 milyar di tahun 2016. Penurunan usaha penangkapan ikan, yang dengan
volume ekspor ikan ini terkait dengan pelarangan transhipmen di tengah
aturan penerbitan ijin kapal >30 laut ini menyebabkan kesulitan dalam
GT yang harus diurus di pusat, memperoleh bahan baku ikan.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 41


Gambar 11. Perkembangan pemasaran ikan yang didaratkan di Kendari untuk domestik
dan ekspor (Ton)

Selain diekspor dalam bentuk cukup tinggi yaitu 3.238 Kg. Cacing
ikan segar, beberapa komoditas juga laut dikirim ke Jepang dan menurut
diekspor atau dikirim dalam bentuk informasi yang diterima akan digunakan
hidup seperti kerapu, kepiting dan sebagai umpan untuk memancing.
cacing laut. Ikan kerapu hidup dikirim Ekspor komoditas non ikan penting
ke Hongkong dalam bentuk hidup, seperti udang, kepiting, gurita dan
dimana kapal Hongkong sering datang cacing laut tahun 2016 ditampilkan
dan membawa langsung ikan tersebut. pada Gambar 12. Dari data tersebut
Ekspor kerapu hidup (Epinephelus terlihat bahwa Kendari merupakan
sp.) ke Hongkong tahun 2016 tercatat penghasil gurita yang cukup potensial,
sebanyak 25.619 ekor, sedang ekspor dengan volume ekspor untuk tahun
ikan kakatua hidup (Scarus ghobban) 2016 sebesar1.045,10 ton. Gurita
sebanyak 2.241 ekor. Sedangkan untuk banyak diekspor ke Amerika, Jepang
kepiting, ekspor dilakukan dengan dan Perancis. Selain gurita, ekspor
pesawat ke Singapura, melalui Batam komoditi udang khususnya jenis pink
dan Makasar. Total volume ekspor tiger (Penaeus monodon) dan udang
kepiting pada tahun 2016 adalah 5.851 vannamae (Litopenaeus vannamei)
ekor. Pengiriman cacing laut (Marphysa juga cukup tinggi yaitu 106,99 ton.
sanguena) pada tahun 2016 juga Udang ini banyak diekspor ke Jepang.

42 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Ton
Ekor

Kg

Gambar 12. Ekspor komoditas non ikan dari Kendari

Dari wawancara dengan pe­ sterofoam yang besar, dan untuk


dagang ikan PPI Kendari, diketahui kotak sterofoam kecil 50 Kg ikan +
bahwa ikan yang dikirim ke luar 25 Kg es. Untuk jenis ikan tongkol
daerah yaitu Makasar sehari rata- tidak dikirim ke Makasar karena
rata bisa 4-5 box @ 110 Kg. Jika pas harga di Kendari sudah tinggi yaitu Rp.
musim puncak pengiriman dapat 10- 20.000/Kg, sehinga tidak kompetitif.
15 box per hari. Jenis yang diminta Permintaan ikan karang untuk ekspor
umumnya ikan karang seperti jenawa, juga cukup tinggi khususnya untuk
kakap dan kerapu. Harga ikan jenawa pasar Singapura, tetapi tidak terpenuhi
sampai Rp 40.000/Kg, kakap Rp. dari pasokan bahan bakunya karena
60.000 dan kerapu sunu mencapai permintaan per hari minimal sebanyak
Rp. 400.000/Kg. Pengiriman dilakukan 500 Kg. Untuk memenuhi permintaan
dengan bis, ikan dikemas dalam kotak tersebut pedagang ini memanfaatkan
stirofoam dengan diberi es, dengan ikan hasil produksi Papua untuk dikirim
perbandingan ikan dan es sebesar ke Singapura melalui Jakarta.
110 Kg ikan + 50 Kg es untuk kotak

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 43


Wawancara dengan pedagang Untuk pasar lokal Kota Kendari,
antar provinsi lainnya juga dilakukan, pasar ikan yang cukup besar dan
dan diperoleh informasi bahwa beroperasi setiap hari adalah pasar
pemasaran ikan sering dikirim ke yang berlokasi di PPI Sodohoa Kendari.
Makasar dan Sulawesi barat dengan Pasar ini beroperasi dari sekitar jam 5
pengiriman seminggu 2-3 kali @ pagi sampai jam 14.00 siang. Saat ini
1,2-1,5 ton. Pengiriman dilakukan pasar masih sementara karena sedang
dengan mobil dan menyeberang dilakukan pembangunan pasar higienis,
menggunakan kapal Feri.Biaya sehingga pasar masih memanfaatkan
pengiriman yang ditanggung sebesar halaman dan tanah sekitar PPI Sodohoa.
Rp 150.000 per kotak ukuran 50 Kg Ada sekitar 40 pedagang ikan yang
atau sekitar Rp 3000/Kg. Permintaan merupakan pedagang utama di pasar
untuk Makasar umumnya jenis ikan ikan Sodohoa, yang merupakan ketua
layang (Decapterus sp). Sedangkan kelompok nelayan yang ada di sekitar
untuk ikan cakalang (Katsuwonus Sodohoa.Kondisi pasar di PPI sodohoa
pelamis), permintaan tidak begitu seperti terlihat pada Gambar 13.
tinggi sehingga dalam sebuan paling
hanya 2 x pengiriman.

44 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Gambar 13. Pasar ikan Sodohoa dan berbagai jenis ikan yang dipasarkan

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 45


3.6. Permasalahan Selain itu, kebijakan moratorium
Pemanfaatan Sumbe Daya kapal ikan asing menyebabkan 12
unit kapal penangkapan ikan dari
Survei lapangan pada akhir perusahaan PT. Sartomo Sakti tidak bisa
Nopember 2017 terhadap dua pe­ dioperasikan, karena dicurigai sebagai
rusa­h aan industri perikanan ter­ eks kapal ikan asing. Agar perusahaan
integrasi pada kawasan PPS Kendari tersebut dapat tetap beoperasi maka
menunjukkan prospek peningkatan perusahaan bermitra dengan nelayan
produksi dari hasil tangkapan ikan di lain untuk mendapatkan pasokan
perairan sekitar Kendari cukup baik. ikan, menyewakan cold storage atau
Namun, untuk mendapat prospek ruang pabrik kepada perusahaan lain.
tersebut pengusaha terkendala oleh Perusahaan tersebut merencanakan
proses penyelesaian pepanjangan mengadakan kapal pengangkut dan
suratizin melaut kapal ikan. Proses mengurus perizinan yang terkait
perpanjangan tersebut memerlukan dengan kapal pengangkut tersebut.
waktu sekitar 3 bulan, dan selama
waktu perpanjangan surat tersebut
kapal tidak dapat melaut.

46 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Permasalahan yang ditunjukkan Sedangkan pada PPI Sodohoa
perusahaan perikanan itu, menunjuk­ pada tahun yang sama dari total ikan
kan peran lapangan usaha perikanan yang didaratkan 3.006 ton: 23,9%
di Kota Kendari sanagat penting. merupakan ikan Cakalang, 20,9%
Peningkatan peran Lapangan Usaha adalah ikan Tongkol, 11,6% Baby
perikanan tersebut didukung oleh Tuna, 19,5% merupakan ikan Layang,
terdapatnya peluang untuk mening­ 5,3% adalah ikan Teri, 3,6% dan 3,2%
katkan hasil tangkapan beberapa masing masing adalah ikan Kembung
jenis ikan pada WPP 714, sebagai dan ikan Tembang.
wilayah utama beroperasinya armada Data diatas menunjukkan ka­
perikanan yang berbasis di Kendari. pasitas produksi PPS Kendari 8,4
Berdasarkan Kepmen KP No. 47/ kali kapasitas produksi PPI Sodohoa.
Kepmen-KP/2016, jenis ikan yang Armada perikanan yang membongkar
rasio tingkat pemanfaatan potensi ikan ikan di PPS Kendari adalah kapal purse
dibawah 1, pada perairan WPP 714 seine dengan tonase berkisar antara
adalah: ikan pelagis kecil (0,69), ikan 6 GT sampai 200 GT, dan yang paling
pelagis besar (0,86), ikan demersal dominan adalah ukuran 21 GT–30 GT
(0,54), ikan karang (0,34), udang sebanyak 124 unit. Sedangkan kapal
(0,66), dan cumi cumi (0,70). purse seine yang membongkar ikan di
Pada Tahun 2016 dari total PPI Sodohoa adalah 6 GT–10 GT (214
ikan yang didaratkan di PPS Kendari unit) dan 26 GT–30 GT (225 unit).
(25.324 ton): 18,8% adalah ikan
Cakalang, 9,3% adalah Yellow Fin
Tuna, 40,1% adalah Tongkol Lisong,
3,3% merupakan Tongkol Krai, 26,6%
adalah ikan layang. Jenis ikan yang lain
jumlah yang didaratkan relatif kecil.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 47


Secara umum armada yang Jika diperhatikan data potensi
membongkar ikan di PPS Kendari, ikan yang dapat dimanfaatkan pada
selain armada purse seine adalah WPP 714, maka produktivitas hasil
armada huhate, pancing tonda, pancing tangkapan merupakan permasalahan
ulur, dan bagan. Sedangkan pada pada perikanan di Kota Kendari.
PPI Sodohoa meliputi: purse seine, Produktivitas dari armada perikanan
bagan perahu, sero, pancing rawai, tersebut dapat dipelajari pada Gambar
pancing tonda dan bubu. Dengan 14 dan 15.
demikian di Kendari terdapat dua Produktivitas purse seine per
jenis usaha penangkapan ikan, yaitu bulan, di PPS Kendari rata rata
usaha penangkapan ikan perikanan sekitar 13,8 ton per kapal (di PPS
rakyat dan usaha perikanan komersial. Kendari jumlah kapal purse seine
Usaha perikanan rakyat umumnya yang membongkar ikan sekitar 136
membongkar ikan di PPI Sodohoa unit–dominan: 6 GT–10 GT dan 21
dan usaha perikanan komersial GT–30 GT). Armada purse seine yang
membongkar ikan di PPS Kendari. membongkar ikan di PPS Kendari
Ikan hasil perikanan rakyat yang umumnya menangkap ikan selama
didaratkan di PPI Sodohoa umumnya 7 sampai 10 hari per trip (rata-
dipasarkan lokal di Kota Kendari dan rata 2 trip per bulan) dan wilayah
beberapa kota di Sulawesi Selatan penangkapannya adalah di perairan
sedangkan ikan yang didaratkan di laut Banda.
PPS Kendari dipasarkan ke pasar
ekspor (Jepang, Amerika Serikat, dan
negara Uni Eropa), dan pasar domestic
(Jakarta, Surabaya, Makasar, Bitung
dan beberapa kota lain di Jawa).

48 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Sedangkan produktivitas armada ½ hari untuk menangkap ikan pada
purse seine per bulan di PPI Sodohoa perairan di sekitar Pulau Muna,
rata rata sekitar 0,4 ton per kapal. dan Pulau Buton. Selain itu, operasi
Jumlah armada purse seine yang penangkapan ikan hanya dilakukan
membongkar ikan di PPI Sodohoa 442 hanya 15 hari – 18 hari per bulan.
unit yang umumnya berukuran 6 GT – Armada purse seine ini memanfaatkan
10 GT dan 26 GT – 30 GT. Rendahnya rumpon yang terdapat dan perairan
produktivitas armada purse seine pada tersebut. Hal ini dilakukan karena
PPI Sodohoa, diduga karena kapal biaya untuk melaut jauh ke Laut Banda
purse seine tersebut hanya beroperasi semakin tinggi.

Gambar 14. Produktivitas Armada Perikanan dari beberapa Alat Tangkap di PPS Kendari
2016.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 49


Gambar 15. Produktivitas Armada Perikanan dari beberapa Alat Tangkap di PPI
Sodohoa, 2016.

Pada tahun 2016, dari total hasil ikan Cakalang, 26,6% ikan Tongkol
tangkapan armada purse seine (15.455 Lisong, 5,4% ikan Kembung, 4,9%
ton), yang dibongkar di PPS Kendari, ikan Tembang, 3,98% adalah ikan
18,1% adalah Cakalang, 10,6% adalah Selar. Informasi ini menunjukkan
madidihang, 65,7% ikan Tongkol areal penangkapan purse seine yang
Lisong. Sedangkan dari total hasil berbasis di PPS Kendvari berbeda
tangkapan armada Purse Seine di dengan areal penangkapan purse seine
PPI Sodohoa, 1.904,5 ton; 25,4% yang berbasis di Sodohoa.
adalah ikan Layang, 23,81% adalah

50 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Armada yang produktivitasnya setiap kapal tersebut rata rata
cukup tinggi adalah armada huhate. beroperasi 2 trip. Dengan demikian,
Huhate yang dikenal sebagai pole maka produktivitas armada huhate
and line, hanya membongkar ikan di di Kota Kendari dapat ditingkatkan
PPS Kendari. Armada ini merupakan dengan menambah armada huhate.
armada perikanan yang dikelola oleh Armada pancing tonda di PPS
industri perikanan yang terdapat di Kendari pada tahun 2016, produk­
PPS Kendari. Jumlah armada huhate tivitasnya per bulan sekitar 1,7 ton
yang membongkar ikan di PPS Kendari per kapal, dari jumlah tersebut
selama tahun 2016, rata rata 12 terdiri dari ikan Cakalang (73,4%),
unit kapal per bulan dan ukuran Madidihang (26,6%) serta Tuna Mata
kapal tersebut berkisar antara 21 Besar (0,43%) dan ikan Marlin dalam
GT – 30 GT. Produktivitas armada jumlah yang terbatas. Jumlah armada
huhate sekitar 15,2 ton per kapal pancing tonda yang mendaratkan ikan
per bulan. Ikan hasil tangkapan dari di PPS Kendari rata rata 22 unit kapal
armada huhate tersebut 74,2% adalah per bulan. Armada pancing tonda yang
ikan Cakalang, 25,74% adalah ikan berbasis di PPS Kendari ukurannya
Madidihang dan 1,64% adalah ikan adalah 6 GT – 10 GT tersebut
Tuna Mata Besar. Armada huhate manangkap ikan di perairan sekitar
tersebut menangkap ikan di perairan laut banda dan lama menangkap ikan
Laut Banda, dan dalam satu bulan sekitar 3 hari per trip.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 51


Pada PPI Sodohoa produktivitas rawai ini umumnya mendaratkan
armada perikanan yang menggunakan ikan di PPI Sodohoa. Jumlah armada
pancing tonda rata rata sekitar 1 yang membongkar ikan di PPI rata
ton per bulan, dan umumnya terdiri rata 4 unit per bulan. Jumlah armada
dari: 40,8% adalah Cakalang, 40,3% ini di Kota Kendari sekitar 55 unit,
merupakan baby tuna, 18,6% hal ini berarti sebagaian armada ini
merupakan ikan Tongkol lisong dan mendaratkan ikan hasil tangkapannya
hanya 0,1% ikan Tuna. Armada pada desa masing masing. Pada tahun
pancing tonda yang membongkar 2016, produktivitas per unit armada
ikan di PPI Sodohoa jumlahnya rata pancing rawai di PPI Sodohoa rata
rata sekitar 61 unit per bulan. Armada rata 2,5 ton per bulan, dan umumnya
ini umumnya berukuran 6 GT – 10 GT, terdiri dari: 43,6% ikan Bandeng,
lama penangkapan ikan rata rata 2 hari 27,3% ikan Lencam, 3,9% cumi
per trip dan beroperasi menangkap cumi, 7,7% ikan Kuwe, 5,2% ikan
ikan sekitar pulau Buton, pulau Muna Kakap, dan 1,8% ikan Pari. Armada
dan perairan Wakatobi. ini menangkap ikan mulai dari pukul
Pada sisi lain di Kendari terdapat 18.00 WIT sampai pukul 5.00 WIT
armada pancing rawai, ukurannya 1 GT setiap hari, pada perairan di sekitar
– 5 GT. Armada pancing ini merupakan Pulau Muna.Armada pancing rawai
armada perikanan rakyat yang banyak ini potensial dikembangkan untuk
ditemui di desa Tondonggeu, Desa Puri menangkap ikan karang.
Rano, dan Desa Mata. Armada pancing

52 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Prespektif
B
erdasarkan data dan informasi
yang telah diuraikan diatas,

Pengembangan maka pengembangan per­


ikanan tangkap di Kota
Perikanan Kendari, perlu mempertimbangkan:
a. Tingkat pemanfaatan potensi
Tangkap Laut sumberdaya perikanan pada
WPP 714, yang masih moderat
merupakan potensi untuk
pengembangan perikanan di Kota
Kendari.
b. Kondisi dan permasalahan
industri pengolahan (bekerja
dibawah kapasitas terpasang),
maupun indutri perikanan terpadu
(terkait dengan izin kapal ikan dan
moratorium kapal ikan eks asing)
di PPS kendari. Kapasitas PPI
Sodohoa sebagai basis pendaratan
ikan armada perikanan purse
seine, pancing tonda, pancing
rawai sangat terbatas, karena luas
lahan PPI tersebut hanya 1 hektar.
c. Jaringan sosial bisnis perdagangan
ikan telah berjalan baik, sehingga
Kota Kendari merupakan pemasok
ikan segar/ikan beku untuk pasar
ekspor dan pasar domestik.
Serta pemasok ikan karang untuk
perdagangan domestik.

54 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


d. Produktivitas perikanan dengan tingkat bunga KUR. Bantuan
berbagai alat tangkap yang berbasis permodalan ini diperlukan untuk
di PPS Kendari dan PPI Sodohoa melengkapi peralatan navigasi, alat
dapat ditingkatkan, dengan asistensi pencari ikan, dan alat bantulainnya,
permodalan. Sehingga armada serta untuk biaya operasional
perikanan (seperti purse seine kapal purse seine (BBM dan
dan huhate) dapat menambah perbekalan) menangkap ikan di
suplai ikan ke berbagai perusahaan Laut Banda. Migrasi penangkapan
didalam PPS Kendari. ikan dari armada purse seine
yang berbasis di PPI Sodohoa
Oleh sebab itu, pengembangan
ke laut Banda ini diharapkan
perikanan tangkap laut di Kota Kendari
dapat memasok kebutuhan ikan
diarahkan dengan:
Cakalang, Madidihang dan ikan
a. Memobilisasi armada perikanan Tongkol ke industri yang terdapat
purse seine ukuran 26 GT–30 di PPS Kendari.
GT pada PPI Sodohoa dengan
b. Menambah frekuensi armada
produktivitas 0,4 ton per kapal per
tangkap huhate yang membongkar
bulan, yang jumlahnya mencapai
ikan di PPS Kendari dari rata
200 unit untuk bermigrasi secara
rata 12 armada menjadi lebih
bertahap menangkap ikan dari
dari 15 sampai 20 armada per
perairan di sekitar pulau Muna,
bulan. Penambahan frekuensi ini
pulau Buton ke perairan Laut
dapat dilakukan dengan memberi
Banda. Mobilisasi ini memerlukan
bantuan kapal perikanan huhate
bantuan permodalan sekitar Rp.
30 GT sebanyak 20 unit kepada
150 Juta per unit kapal. Bantuan
kepada beberapa kelompok
permodalan tersebut perlu dirintis
nelayan yang telah mempunyai
oleh pemerintah bekerjasama
wadah koperasi (seperti Koperasi
dengan lembaga keuangan.
Rahmat Ilahi atau Koperasi
Bantuan permodalan tersebut
Egita Putra) atau bekerja sama
dalam bentuk pinjaman dengan

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 55


dengan perusahaan perikanan Desa Tondonggeu. Penambahan
di PPS Kendari. Kapal huhate armada penangkapan pancing
bantuan ini dapat dialokasikan tonda ini dapat menambah
dari program bantuan kapal pasokan ikan Cakalang, ikan
dari Kementerian Kelautan Madidihang, Big Eye Tuna dan
dan Perikanan. Keberadaan ikan Marlin ke PPS Kendari.
armada huhate tambahan ini d. Menambah armada perikanan
dapat menambah pasokan ikan yang menggunakan pancing rawai
Cakalang, Madidihang dan ikan (ukuran, pada nelayan di Desa
Tuna Mata Besar ke PPS Kendari. Bungkutoko, Desa Lapulu, Desa
c. Menambah armada pancing tonda Poasia dan Desa Sodohoa, dari
ukuran 5 GT (10 unit) dan 10 total 55 unit menjadi total 75 unit.
GT (15 unit) di Kendari, karena Penambahan armada dilakukan
jumlah armada pancing tonda melalui program bantuan armada
sangat terbatas. Armada pancing dan alat tangkap dari Kementerian
tonda yang ada, mendaratkan K e l a u t a n d a n Pe r i k a n a n .
ikan di PPS Kendari rata rata Penambahan ini diharapkan dapat
22 unit per bulan sedangkan di menambah pasokan ikan karang
PPI Sodohoa rata rata 61 unit seperti: ikan Kakap, ikan Lencam,
per bulan. Penambahan armada ikan Kerapu dan lain lain, untuk
pancing tonda ini dapat dilakukan memasok konsumsi ikan karang
dengan merelokasi bantuan kapal pada berbagai kota di Sulawesi
dan peralatan dari Kemeterian Selatan dan Pulau Jawa.
Kelauatn dan Perikanan kepada
kelompok nelayan di desa Talia,
Desa Mata, Desa Poasia, dan

56 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Langkah
B
erdasarkan perspektif pe­
nge­mbangan per­ikanan di

Kebijakan Kota Kendari diatas, maka


kebijakan pengembangan
Pengembangan perikanan tersebut dapat dilakukan
mengikuti road map seperti pada
Perikanan Tabel 8. Kebijakan pengembangan
perikanan di Kendari dilakukan
melalui 4 langkah, yaitu: mobilisasi
armada purse seine di PPI Sodohoa,
menambah armada perikanan
huhate, pancing tonda dan pancing
rawai.

Tabel 8. Road map pengembangan perikanan tangkap laut di Kota Kendari, 2017

Kegiatan Tahun
Target
(pelaksana) Pertama Kedua Ketiga Keempat
Mobilisasi
200 unit
armada
Armada
perikanan 40 unit
Perikanan 30 unit 50 unit 80 unit
Purse Seinedi Purse
26 GT – 30 Purse Seine Purse Purse Seine
PPI Sodohoa Seine 26
GT dengan 26 GT – 30 Seine 26 26 GT – 30
(Dinas KP GT – 30
pinjaman Rp. GT GT – 30 GT GT
Prov Sultra / GT
150 Juta /
Ditjen PT KKP
unit
/ BRI)
20 unit
Huhate
Penambahan
elompok
Armada i PPS
nelayan 10 unit
(Ditjen PT KKP
dalam 5 ate 30 GT huhate 30 5 ate 30 GT x
/PPS Kendari
Koperasi GT
KP Kota
Rahmat Ilahi
Kendari)
dan Koperasi
Egita Putra)

58 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Kegiatan Tahun
Target
(pelaksana) Pertama Kedua Ketiga Keempat
5 Unit 5 unit
kepada kepada
5 GT (10
Bantuan kelompok kelompok x X
Unit)
armada nelayan di nelayan di
perikanan Desa Poasia Desa Mata
Pancing 8 unit
Tonda(Ditjen 7 unit
kepada
PT / Dinas KP kepada
10 GT (15 kelompok
Kota Kendari) kelompok x x
Unit) nelayan
nelayan di
di desa
Desa Talia
Tondongeu
Bantuan
5 unit 5 unit 10 unit
armada 5 unit
kepada kepada kepada
perikanan kepada
5 GT (25 kelompok kelompok kelompok
Pancing kelompok
Unit) nelayan nelayan nelayan
Rawai (Ditjen nelayan di
di Desa di Desa di Desa
PT / Dinas KP Desa Poasia
Bungkutoko Lapulu Sodohoa
Kota Kendari)

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 59


U
raian diatas dan road map

Penutup pada Tabel 8 menunjukkan


arti strategis perikanan di
Kota Kendari. Penge­m­­
bangan perikanan melalui 4 kegia­
tan yang diuraikan diatas untuk
mendukung industri perikanan pada
kawasan PPS Kendari dapat beroperasi
secara berkelanjutan dan PPS Kendari
sebagai sumber pasokan ikan untuk
pasar ekspor dan pasar domestik.
Sedangkan peran PPI Sodohoa dapat
ditingkatkan sebagai sumber ikan
untuk pasar KotaKendari, Kabupaten
Konawe serta beberapa Kota di
Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang disebutkan di­
atas dirancang berdasarkan hasil
pengamatan lapangan dan program
tersebut akanberjalan dengan baik jika
ada komitmen dari para stakeholder
untuk merencanakannya, melak­
sanakannya dan melakukan evaluasi
ter­h adap pelaksanaan. Program
tersebut.
Pelaksanaan kegiatan tersebut
harus diikuti dengan alokasi anggaran
yang tepat serta asistensi dari penuluh
lapangan kepada penerima bantuan
di setiap lokasi / desa yang menjadi
sasaran.

60 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Anonimous 2016. Statistik Dinas

Daftar Pustaka Perikanan dan Kelautan Kota


Kendari. Laporan Tahunan SKPD
Tahun Anggaran 2016.
Anonimmous 2017, Buku “Statistik
Perikanan Pelabuhan Perikanan
Samudera Kendari, 2016.”
Komnasjiskan, 2011. Estimasi potensi
Laut Banda (WPP 714) berdasarkan
hasil pengkajian stok ikan tahun
2016 (Kepmen KP No.47/2016)
DJPT, 2011. Peta Keragaan Perikanan
Tangkap di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Republik Indonesia
(WPP RI). Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap, Kementerian
Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia, Jakarta: 102 hal.
SDI 2017. Lokakarya Tata Kelola
Rumpon Tuna Di Indonesia Dari
Kementerian Kelautan Dan
Perikanan (KKP) Bekerjasama
Dengan The Nature Conservancy
(TNC) Indonesia, Loka Penelitian
Perikanan Tuna, Denpasar, Selasa
(21/2/2017). Tribun Bali.

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 61


Biodata Dr. Armen
Z u l h a m
Penulis adalah Doktor
Ilmu Sumber
Daya Pesisir
dan Lautan.
Lahir di Banda
Aceh 10 Desember 1960. Saat ini
adalah Peneliti Utama bidang Sosial
Ekonomi Perikanan dan Kelautan pada
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi
Kelautan dan Perikanan, Badan Riset
dan Sumberdaya Manusia Kelautan
dan Perikanan di Jakarta. Pendidikan
Sarjana Perikanan diselesaikan pada
Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan,
Fakultas Perikanan–Institut Pertanian
Bogor tahun 1984. Master bidang
Ekonomi Perikanan diperoleh dari
University Pertanian Malaysia, Serdang
– Selangor tahun 1989 dengan Bea
Siswa ICLARM. Saat menyelesaikan
program Doktor, banyak mempelajari
ilmu ekonomi pertanian dan ilmu
pesisir dan lautan di Sekolah Pasca
Sarjana – Institut Pertanian Bogor
tahun1999 – 2005, dengan beasiswa
PAATP (Badan Litbang Pertanian).

62 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Karier peneliti dimulai dimulai Balai Besar Riset Sosial Ekonomi
sejak tahun 1985 pada Pusat Agro Kelautan dan Perikanan.Jabatan Kepala
Ekonomi (sekarang Pusat Sosial Bidang Tata Operasional berakhir pada
Ekonomi dan Kebijakan Pertanian) awal tahun 2015. Dan saat ini, aktif
Kementerian Pertanian di Bogor. melakukan penelitian aspek sosial
Kajian meliputi berbagai aspek sosial ekonomi kelautan dan perikanan dan
ekonomi: perikanan, perdagangan menulis berbagai buku dan artikel
komoditas pertanian, kedele, migrasi- ilmiah.
arus tenaga kerja dan barang di Pada tahun 2011 menggagas
pedesaan serta kemiskinan. Penelitiankegiatan pemberdayaan masyarakat
lain adalah pencemaran lahan sawah perikanan melalui Klinik IPTEK Mina
akibat tsunami di Aceh, distribusi Bisnis (KIMBis). Selama tahun 2011 –
pangan pada korban tsunami dan 2014 diberi tanggung jawab menjadi
estimasi produksi beras di Aceh pascakoordinator program KIMBis pada 14
tsunami. lokasi diseluruh Indonesia oleh Kepala
Setelah menyelesaikan Program Balai Besar Riset Sosial Ekonomi
Doktor pada Sekolah Pasca Sarjana Kelautan dan Perikanan-Jakarta.
– Institut Pertaninan Bogor, menjadi Sejak 2014 sampai 2017 banyak
Kepala Balai Pengkajian Teknologi melakukan penelitian tentang
Pertanian di Provinsi Aceh - Badan dinamika masyarakat perikanan di
Litbang Pertanian (2006 – 2007). Teluk Jakarta, karena permasalahan
Pernah bekerja sebagai peneliti kebijakan Reklamasi Pulau dan
pada World Food Program Jakarta Pembangunan Tanggul Laut di Teluk
dan Banda Aceh (2006). Pada tahun Jakarta. Penelitian pengembangan
yang sama bergabung dengan Sinclair perikanan tangkap laut di WPP 711 –
Knight Merz – Australia sebagai Risk khusus Laut Natuna Utara, WPP 715
Environment Management Specialist – khususnya pada Kota Ternate, dan
di Banda Aceh. Pada Pebruari 2007, WPP 714 – khususnya pada kawasan
bergabung sebagai peneliti merangkap teluk Kendari dan Laut Banda.
Kepala Bidang Tata Operasional

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 63


Dr. Subaryono,
S.Pi., M.Si.,
dilahirkan di
Kulon Progo 11
Desember
1971. Penulis
me­­­nye­lesaikan pendidikannya sebagai
sarjana Perikanan di Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada pada tahun
1999.Selanjutnya penulis sbekerja
sebagai peneliti di Balai Besar Riset
Pengolahan Produk dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan sejak 1999
sampai sekarang.Penulis
berkesempatan meneruskan
pendidikan magisternya di Jurusan
Ilmu Pangan Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian Bogor
pada tahun 2006 dan menyelesaikannya
pada tahun 2009. Selanjutya penulis
meneruskan program Doktornya di
jurusan yang sama pada tahun 2011
dan menye­lesaikannya pada tahun
2016. Buku ini adalah buku ke-tiganya
selain buku terdahulu seperti buku
Membuat Agar dari Rumput Laut
Gracilaria sp.yang diterbitkan Penebar
Swadaya tahun 2013 dan Pembuatan
Tepung Puding Alginat Instan yang
diterbitkan Penebar Swadaya tahun
2016.

64 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari


Ralph Thomas
Mahulette,
M.Si. lahir di
Ambon 31
Desember 1968.
Penulis adalah
pe­neliti Bidang Sumber Daya Per­ikanan
Laut pada Pusat Riset Perika­n an
(PUSRISKAN) Badan Riset Sumber Daya
Manusia (BRSDM) Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP), Penulis
menamatkan pendidikan S-1 dari
Fakultas Perikanan Jurusan Pengolahan
Hasil-Hasil Perikanan Universitas
Pattimura (UNPATTI) Ambon pada
tahun 1995 dan pendidikan S- 2 dari
Fakultas Perikanan, Jurusan Teknologi
Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB)
pada Tahun 2004. Pada Tahun 1996
diangkat jadi PNS pada Departemen
Pertanian dan bertugas di Prov. Timor
Timur yang saat itu masuk dalam
Provinsi ke-27, yang kemudian lepas dari
NKRI Tahun 1999. Mutasi antar
Departemen pada Tahun 2006 ke
Departemen Kelautan dan Perikanan di
Jakarta. Ber­kesempatan mengikuti
Diklat Struk­tural Tahun 2012 dan
menjabat struktural selama 8 Tahun dari
Tahun 2008 – 2014.Tahun 2007 pernah
ke Trengganu (Malaysia) dalam rangka

Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari 65


kegiatan Southeast Asian Fisheries
Development Center (SEAFDEC).
Kemudian Tahun 2008 juga ditugaskan
ke perbatasan Indonesia-Australia di
Darwin selama 1 bulan untuk kegiatan
k e r j a s a m a A u s t r a l i a Fi s h e r i e s
Management Authority (AFMA).
Setelah mengikuti Diklat Fungsional
Tahun 2007, menjadi peneliti sampai
sekarang.

66 Pengembangan Perikanan Tangkap Laut Kota Kendari

Anda mungkin juga menyukai