Periode 158
Oleh :
Fayyadh Arkaan
NIM. 21020120130081
dengan judul
Adalah hasil karya saya sendiri. Seluruh data yang dicantumkan dan sumber Referensi
yang dikutip pada Tugas Akhir ini adalah benar dan dapat Dipertanggungjawabkan
keasliannya.
Penulis,
Fayyadh Arkaan
NIM. 21020120130081
i
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Fayyadh Arkaan
NIM. 21020120130081
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian Persyaratan
yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur pada Program Studi Sarjana
Arsitektur, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Tim Dosen
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana Arsitektur
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoto
ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Dibuat di : Semarang
Pada Tanggal : 22 Februari 2024
Yang Menyatakan,
Fayyadh Arkaan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang
memungkinkan penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir Periode 168
Program Sarjana Arsitektur yang berjudul Redesain Bandara Dewandaru dengan
Pendekatan Wayfinding sebagai salah satu syarat Mata Kuliah Tugas Akhir Tahun 2024
di Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan laporan
ini, khususnya:
1. Bapak Sukawi , S.T., M.T. Selaku Dosen Pembimbing Utama Tugas Akhir 158
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
2. Bapak Prof. Dr.Ing. Ir. H. Gagoek Hardiman. selaku Dosen Penguji Tugas Akhir
158 Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
3. Bapak Edward Endrianto Pandelaki, S.T, M.T., Ph.D., Selaku Koordinator mata
kuliah Tugas Akhir.
4. Ibu Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari M.M., M.A., Selaku Ketua Departemen Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
5. Ibu Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, M.T., selaku Ketua Program Studi S1 Departemen
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
6. Kedua orang tua serta seluruh pihak yang telah membantu dukungan, baik
secara moril maupun materiil kepada penulis, yang tak dapat saya ucapkan satu
persatu.
Penulis berharap LP3A ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro serta masyarakat. Penulis
menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun atas laporan ini.
Fayyadh Arkaan
iv
DAFTAR ISI
1.3.1 Subjektif................................................................................................... 3
1.4.2 Spasial..................................................................................................... 3
v
2.1.3 Peran dan Fungsi Bandar Udara ............................................................. 7
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 3.2 Site Eksisting Bandara Dewadaru ........................................................... 33
Gambar 3.3 Tapak Terpilih .......................................................................................... 35
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR BAGAN
x
BAB 1 PENDAHULUAN
Lalu lintas merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan pariwisata,
dimana jaringan transportasi yang baik meningkatkan jumlah pengunjung ke kawasan
wisata dan destinasi wisata yang menarik juga meningkatkan jumlah perjalanan.
Membangun dan mengembangkan infrastruktur Indonesia, termasuk infrastruktur
penerbangan atau bandara, menjadi prioritas pemerintah saat ini. Bandara ini harus
menjadi wadah pergerakan orang dan barang baik keluar masuk Indonesia maupun
dalam negeri, mendukung berbagai sektor perekonomian.
1
menjadi rujukan bagi pengembangan berbagai sektor perekonomian dan pariwisata di
masa depan. Hal ini jelas memberikan banyak keuntungan terutama bagi pelayanan
masyarakat, pendatang dan wisatawan yang ingin melakukan perjalanan keliling,
menuju atau dari Pulau Karimunjawa.
Cuaca buruk yang tidak merata dan gelombang tinggi yang kerap mengganggu dan
melumpuhkan kapal, membuat masyarakat dan wisatawan harus banyak berpikir untuk
menggunakan transportasi laut. Kondisi transportasi laut di atas menyimpulkan bahwa
kehadiran bandara Dewadaru jelas mempunyai potensi lebih besar dibandingkan
transportasi laut untuk menghubungkan Karimunjawa dengan kota-kota di luar
Karimunjawa.
Berdasarkan statistik lalu lintas Provinsi Jawa Tengah tahun 2018, antara tahun 2014
hingga 2018, jumlah penumpang pesawat di bandara Karimunja dan Dewandaru
meningkat ±740. Mengingat Pulau Karimunjawa memiliki banyak tempat wisata pulau
menarik dan indah yang dilindungi Taman Nasional Karimunjawa, maka kapasitas
terminal penumpang harus ditingkatkan untuk menampung pergerakan wisatawan.
Terminal penumpang merupakan tempat kegiatan pelayanan penumpang maskapai
penerbangan dan harus mampu menampung jumlah penumpang sesuai standar,
dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti kinerja keamanan, kenyamanan dan
keselamatan penumpang serta sifat bagian itu. dapat disesuaikan dengan ini. Hal ini
disebabkan keberadaan bandara dan lokasi kawasan merupakan simbol kawasan dan
daya tarik utama bagi masyarakat dan wisatawan pengguna Bandara Karimunjawa.
2
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah memperoleh suatu dasar perencanaan dan
perancangan Redesain Bandara Dewadaru dengan mengetahui dan menganalisa
potensi - potensi serta karakteristik dan pola kegiatan serta kegiatan yang berlangsung
didalamnya sehingga didapatkan kebutuhan dari segi kapasitas ruang, kelengkapan
fasilitas, dan ide desain lain yang dapat digunakan sebagai dasar kebutuhan dalam
mendesain.
1.3 Manfaat
1.3.1 Subjektif
Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti mata kuliah Tugas
Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang dan
sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam penyusunan eksplorasi
studio grafis yang merupakan bagian tak terpisahkan dari proses
pembuatan Tugas Akhir.
1.3.2 Objektif
Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi
mahasiswa yang akan mengajukan Proposal Tugas Akhir.
1.4 Lingkup
1.4.1 Substansial
Secara substansial, perencanaan dan perancangan Redesain Bandara
Dewadaru Karimunjawa dengan Pendekatan Wayfinding sebagai
bangunan bermassa tunggal maupun jamak yang bersifat komersil.
1.4.2 Spasial
Secara spasial, administrasi lokasi perencanaan terletak di Desa
Kemujan, Karimunjawa, Kab. Jepara, tepatnya Bandara Dewadaru..
3
1.5.2 Metode Dokumentatif
Metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen baik tertulis, gambar, maupun
elektronik (Sukmadinata, 2007: 220).
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, manfaat, ruang lingkup pembahasan,
metode pembahasan, serta sistematika pembahasan yang menguraikan permasalahan
dan pemikiran di balik penyusunan LP3A.
Menjelaskan kajian, referensi dan studi banding peraturan terkait Redesain Bandara
Dewadaru Karimunjawa.
Menguraikan tentang tinjauan lokasi serta tinjauan data aktual di Bandara Dewadaru
Karimunjawa.
Meliputi analisis terhadap data yang diterima, batasan dan asumsi mengenai Redesain
Bandar Udara Domestik, sehingga tepat sasaran dalam penyusunan landasan
perencanaan dan perancangan serta tidak menjalar ke permasalahan lain.
Menjelaskan konsep dasar perencanaan seperti konsep tata ruang, pengolahan lokasi,
persyaratan desain dan teknis yang digunakan.
4
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
5
A. Kode angka (code number ) yaitu perhitungan landasan pacu
berdasarkan referansi pesawat aeroplane reference field length
(ARFL)
B. Kode huruf (code letter) yaitu perhitungan lebar sayap /jarak terluar
pesawat. Berikut ini tabel kriteria klasifikasi bandar udara. Berikut ini
adalah tabel klasifikasi kriteria bandar udara.
6
penumpang dengan jumlah penumpang paling sedikit 5.000.000
(lima juta) orang per tahun.
2. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan sekunder
yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang
pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani
penumpang dengan jumlah paling rendah 1.000.000 (satu juta)
dan kurang dari dari 5.000.000 (lima juta) orang per tahun.
3. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier
yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang
pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) terdekat yang melayani penumpang dengan
jumlah paling rendah 500.000 (lima ratus ribu) dan kurang dari
1.000.000 (satu juta) orang per tahun. (dephub.go.id, 2014)
B. Bandar Udara Pengumpan
Bandar Udara Pengumpan merupakan:
1. Bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan
mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas;
2. Bandar udara tujuan atau penunjang dari bandar udara
pengumpul;
3. Bandar udara yang menjadi salah satu prasarana penunjang
pelayanan kegiatan lokal.
7
5. Pembuka isolasi daerah , digambarkan dengan lokasi bandar udara
yang dapat membuka daerah terisolir karena kondisi geografis dan
atau sulitnya transportasi lain.
6. Pengembangan daerah perbatasan.
7. Penanganan bencana, digambarkan dengan lokasi bandar udara
yang memperhatikan kemudahan transportasi udara untuk
penanganan bencana pada wilayah sekitarnya.
8. Prasarana memperkokoh Wawasan Nusantara dan kedaulatan
Negara. (Undang Undang No. 1 Tentang Penerbangan dan PM.69
Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional).
Menurut (UU No. 1 Tentang Penerbangan dan PM.69 Tahun 2013 tentang
Tatanan Kebandarudaraan Nasional), berdasarkan fungsinya maka
bandar udara merupakan tempat penyelengaraan kegiatan pemerintahan
dan atau pengusahaan. Sebagai tempat penyelenggaraan pemerintahan
maka bandar udara merupakan tempat unit kerja instansi pemerintah
dalam menjalankan tugas dan fungsinya terhadap masyarakat sesuai
peraturan perundang-undangan dalam urusan antara lain :
8
tersebut turboprop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234,
Fokker-28 dll. Di bandara dengan lalu lintas padat, biasanya
struktur beton dengan panjang 3600 meter dan lebar 30 meter.
Pesawat tersebut merupakan jet berukuran sedang seperti
Fokker-100, DC-10, B747, Hercules, dll. Sementara itu, bandara
internasional memiliki lebih dari satu landasan pacu untuk
mencegah lalu lintas padat.
9
berupa peleton penolong dan pemadam kebakaran, mobil
pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran,
ambulance,dll.
B. Sisi Darat (Land Side)
1. Terminal atau aula bandar udara adalah tempat penghubung
kedatangan atau keberangkatan penumpang. Di dalamnya
terdapat pemindai bagasi X-ray, papan check-in (CIQ,
CustomImmigration-Quarantine) untuk bandara internasional dan
ruang check-in, serta berbagai fasilitas untuk penumpang. Di
bandara-bandara besar, penumpang menaiki pesawat melalui
jembatan udara atau airbridge. Di bandara kecil, penumpang
memasuki pesawat melalui tangga yang bisa dilepas.
10
3. Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan
pengantar/penjemput, termasuk taksi. (Atmadjati, 2014).
No Klasifikasi Fasilitas
1 Fasilitas sisi • Landasan pacu
udara (airside • Penghubung landasan pacu (taxiway)
facility) • Tempat parkir pesawat (apron)
• Runway strip
• Fasilitas Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran
• Marka dan Rambu
2 Fasilitas sisi darat • Bangunan terminal penumpang, dan kargo
(lanside facillity) • Menara pengawas lalu lintas penerbangan
(ATC Tower)
• Bangunan gedung genset/Main Power
House
• Bangunan PKP-PK atau SAR
• Jalan masuk (access road)
• Bangunan operasional penerbangan.
• Bangunan administrasi/perkantoran
• Marka dan rambu
• Bangunan hanggar
• Bangunan parkir kendaraan bermotor
3 Fasilitas navigasi • Non Directional Beacon (NDB)
penerbangan • Doppler VHF Omni Range (DVOR)
• Distance Measuring Equipmen (DME)
• Runway Visual Range (RVR)
• Instrument Landing System (ILS)
• Radio Detection and Ranging (RADAR)
• Very High Frequency Direction Finder (VHF-
DF)
11
• Differential Global Positioning System
(DGPS)
• Automatic Dependent surveillance (ADS)
• Satellite Navigation system.
• Aerodrome Surface detection Equipment.
• Very High Frequency Omnidirectional Range
4 Fasilitas alat • Marka dan rambu
bantu pendaratan • Runway lighting
visual • Taxiway lighting
• Threshold lighting
• Runway and lighting
• Apron lighting
• Prescion Approach path Indicator (PAPI) I
Visual Approach slope Indicator (VASI)
• Roating Beacon
• Apron Flood Light
• Approach Lighting System
• Indicator and Signaling Device
• Circling Guidance Light
• Sequence Flashing Light
• Runway Lead in Lighting System
• Runway Guard Light
• Road Holding Position Light
5 Fasilitas • Very High Frequency (VHF)Air Ground
Komunikasi antar • Communication
Stasiun • Automatic Message Switcing Center
penerbangan (AMSC)
(Aeronautical • Aeronautical Fixed Telecommunation
Fixed Network (TELEX/AFTN)
Service/AFS) • High Frequency-Single Side Band (HF-SSB)
Direct Peech
• Teleprinter
6 Peralatan • High Frequency Air Grounf Communication
komunikasi lalu
12
lintas • Very High Frequency Air Ground
penerbangan Communication
(Aeronautical • Voice Switching Communication System
Mobile • Controller Pilot data link communication
Service/AMS) • Very High Frequency Digital Link
• Integrated Remote Control and Monitoring
System
• Aerodrome Terminal Information System
7 Transmisi • Radio Link
• VSAT
Sumber : Peraturan Menhub RI Nomor PM 77 Tahun 2015
• Penginapan / hotel
• Penyedian took dan restoran
• Fasilitas penempatan kendaraan bermotor
• Fasilitas perawatan pada umumnya (perawatan gedung/perkantoran,
perawatan operasional)
• Fasilitas pergudangan
• Fasilitas perbengkelan pesawat udara
• Fasilitas hangar
• Fasilitas pengelolaan limbah
Dalam hal ini, terminal penumpang bandar udara adalah suatu prasarana
transportasi yang terletak di darat atau di perairan dalam kawasan bandar udara
dengan batas-batas tertentu, yang dipergunakan sebagai tempat mendarat dan
lepas landas pesawat udara, tempat naik dan turunnya penumpang, atau sebuah
tempat. untuk bongkar muat barang. angkutan internal dan antar moda yaitu moda
transportasi yang dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan dan keamanan
penerbangan serta alat bantu dasar dan lainnya.
13
2.2.1 Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Terminal Penumpang Bandara
Berdasarkan SNI 03-7046-2004 Berkenaan dengan terminal perjalanan
Bandara dalam penerapan persyaratan keamanan\dalam kegiatan
navigasi, bangunan terminal dibagi menjadi tiga kelompok ruangan,
antara lain :
1. Ruangan Umum
3. Ruangan Steril
Ruangan ini diperuntukkan bagi penumpang yang menaiki pesawat.
Untuk memasuki fasilitas ini, penumpang harus diperiksa oleh
petugas keamanan penerbangan. Tidak ada ruang konsesi yang
diperbolehkan di ruangan ini.
14
Gambar 2.5 Blok Tata Ruang Domesik
15
• Layanan inspeksi (CIQ)
• Keamanan.
3. Pertemuan dengan pesawat (flight interface) yaitu perpindahan
penumpang dari komponen pemrosesan ke pesawat, aktifitas ini
mencakup :
• Pengumpulan penumpang
• Pengangkutan dari dan menuju pesawat
• Bongkar muat bagasi (outbond baggage)
16
2.2.4 Kelengkapan Ruang dan Faslitas Penumpang Standar (Domestik &
Internasional)
Jenis Kelengkapan Ruang dan Fasilitas
Terminal Standar • Teras kedatangan dan keberangkatan (curb
120m² (domestik) side)
• Ruang lapor diri (check in)
• Ruang tunggu keberangkatan (departure
lounge)
• Ruang pengambilan bagasi (banggage claim)
• Toilet pria dan wanita (toilet)
• Ruang administrasi (administration)
• Telepon umum (public telephone)
• Fasilitas pemadam api ringan
• Peralatan pengambilan bagasi-tipe meja
• Kursi tunggu
Terminal Standar • Teras kedatangan dan keberangkatan (curb
240m² (domestik) side)
• Ruang lapor diri (check in)
• Ruang tunggu keberangkatan (departure
lounge)
• Toilet pria dan wanita ruang tunggu
keberangkatan (toilet)
• Ruang pengambilan bagasi (banggage claim)
• Area komersil (consession areal room)
• Kantor Airlines ( airlines administration)
• Toilet pria dan wanita untuk umum (public toilet)
• Fasilitas telepon umum
• Fasilitas pemadam api ringan
• Peralatan pengambilan bagasi – tipe gravity
roller
• Kursi tunggu
Terminal Standar • Teras kedatangan dan keberangkatan (curb
600m² (domestik) side)
• Ruang lapor diri (check in)
17
• Ruang tunggu keberangkatan (departure
lounge)
• Toilet pria dan wanita ruang tunggu
keberangkatan (toilet)
• Ruang pengambilan bagasi (banggage claim)
• Area komersil (consession areal room)
• Kantor Airlines ( airlines administration)
• Toilet pria dan wanita untuk umum (public toilet)
• Ruang simpan dan hilang (lost and found)
• Fasilitas telepon umum
• Fasilitas pemadam api ringan
• Peralatan pengambilan bagasi – tipe gravity
roller
• Kursi tunggu
Sumber: SNI 03-7046-2004
18
Gambar 2.6 Konsep Dermaga/Jari
B. Konsep Satelit
19
C. Konsep Linier
D. Konsep Transporter
20
Gambar 2.9 Konsep Transporter
E. Konsep Hybrid
21
desain bandara mungkin bergantung pada kapasitas bandara yang
akan dibangun dan jumlah penumpang tahunan yang menggunakan
layanan udara bandara.
22
Rambu penunjuk arah adalah salah satu jenis dari wayfinding,
terutama di daerah yang memerlukan panduan perjalanan. Rambu
petunjuk arah menggunakan panah dan simbol untuk memandu arah.
Beberapa rambu ini dikenal secara universal karena konsistensi dan
simetrinya. Misalnya Gunakan panah untuk mendeskripsikan lokasi
bangunan tertentu. Panah menunjuk ke kanan, kiri, atas, bawah atau
depan. Namun, sistem panduan sulit ditafsirkan oleh sebagian orang.
Untuk memberikan dukungan yang efektif, itu harus ditempatkan di
tempat yang terlihat dan terlihat. Rambu petunjuk arah harus
ditempatkan lebih tinggi agar lebih banyak orang dapat melihatnya.
(Desain et al. 2021)
2. Tanda Regulasi
23
Gambar 2.13 Penggunaan Regulasi sebagai Pengenal Ruang
3. Penjelasan Informasi
24
Gambar 2.15 Notasi dan Fasilitas untuk Kaum Difabel
5. Tanda Darurat
25
7. Bantuan Peta
26
Gambar 2.20 Tangga sebagai Wayfinding
27
2.4 Studi Preseden
2.4.1 Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Landasan Pacu
Apron
28
• Lahan GSE : 24.490 M²
Terminal Domestik
29
2.4.2 Bandar Udara Ahmad Yani Semarang
Fasilitas Bandara
• Area Retail
• Area FnB
30
Gambar 2.26 FnB Bandara Ahmad Yani
• Money Changer
• Checkin Counter
31
Gambar 2.29 Ruang Tunggu Keberangkatan Ahmad Yani
• Arrival Hall
• VIP Lounge
• Parkir Kendaraan
• Bangunan Pemadam
• ATC
• Depot Pengisian Bahan Bakar
• Fasilitas Rescue
• Terminal Kargo
32
BAB 3 TINJAUAN LOKASI
33
Luas Site Semula : 302.000 m2
Panjang Runaway : 1200m
Lebar Runaway : 30m
Lebar Taxiway : 17m
Luas Apron : 4500m2
Tipe Pesawat : ATR 72-500
Batas-Batas Site
Utara : Pantai Batu Putih
Selatan : Lahan kosong
Timur : Jln. Soegijapranta
Barat : Pantai Barakuda
34
Gambar 3.3 Tapak Terpilih
35
DAFTAR PUSTAKA
Desain, Jurnal, Dan Arsitektur, Prodi Teknik Arsitektur, Fareish Abdul Azis, Dhini
Dewiyanti, and Laili Nur Imaniar. 2021. STUDI PENERAPAN WAYFINDING PADA
ARSITEKTUR. Vol. 2.
Horonjeff, Robert, Francis McKelvey, William Sproule, and Seth Young. 2010. Planning
and Design of Airports. McGraw-Hill Companies.
Linch, Kevin. 1979. The Image Of The City. MA: MIT Press.