Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA BATU

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN


ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
Balai Kota Among Tani Jl. Panglima Sudirman Nomor 507 Kota Batu 65313

NOTULEN

Kegiatan : Workshop Upaya Percepatan Stunting bagi anggota Badan


Permusyawaratan Desa (BPD) se Kota Batu Tahun 2024
Jam : 09.45 s.d. 12.30 WIB
Tempat : Balai Desa Oro-oro Ombo
Pemimpin Rapat : Aditya Prasaja, S.STP, M.AP
Notulen : Gesang Budi Utami, Amd. keb
Peserta : 1. Anggota BPD se Kota Batu
2. Perwakilan Camat se Kota Batu

Hasil Rapat:
1. Pembukaan oleh Kepala Dinas P3AP2KB
a. Semua pihak ikut berperan dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting
termasuk Pemerintah Desa
b. BPD diharapkan dapat mendukung program-program Percepatan Penurunan
Stunting dalam hal menyusun APB Desa, RKPDes, evaluasi kinerja desa dan
pelaksanaan Program Prioritas Nasional

2. Pemaparan materi Analisa dan Situasi Stunting Kota Batu oleh Kepala Bidang
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Batu
a. Stunting merupakan proses yang terjadi lama, mulai dalam kandungan sampai
usia balita
b. Penyebab Stunting adalah asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu lama
dan penyakit infeksi yang berulang
c. Dampak Stunting bagi anak adalah gagal tumbuh, gagal kembang dan
gangguan metabolisme tubuh
d. Upaya Percepatan Penurunan Stunting meliputi Intevensi Spesifik oleh Dinas
Kesehatan dan Intervensi Sensitif oleh masyarakat
e. Kehamilan dengan usia ibu kurang dari 19 tahun bisa menyebabkan resiko
Stunting
f. Pencegahan Stunting jauh lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan
Stunting
g. Pola makan menjadi penyebab terbanyak kasus Stunting di Kota Batu, masih
rendahnya pemberian protein hewani kepada balita dan pemberian minuman
atau makanan cemilan menjelang waktu makan balita
h. Perilaku yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit infeksi berulang
i. Desa dengan presentasi Stunting tertinggi adalah Desa Sumberbrantas sebesar
12,16% kemudian disusul Desa Gunungsari sebesar 18,02%
j. Desa dengan jumlah balita Stunting tertinggi adalah Desa Pendem sebanyak
102 anak
k. Dukungan APBDes untuk Percepatan Penurunan Stunting sangat dibutuhkan
3. Pemaparan materi Risiko dan Dampak anak Stunting oleh Dokter Spesialis Anak
RS Karsa Husada Kota Batu
a. Penyebab langsung Stunting:
1. Asupan gizi :
2. Gangguan status kesehatan
b. Penyebab tidak langsung Stunting:
1. Ketahanan pangan
2. Lingkungan sosial
3. Lingkungan kesehatan
4. Lingkungan pemukiman
c. Kekurangan gizi tidak hanya menyebabkan Stunting, tetapi juga menghambat
kecerdasan, memicu penyakit dan menurunkan produktifitas
d. Faktor resiko yang menghambat pertumbuhan anak:
1. Kondisi medis
2. Masalah Psikososial
3. Asupan kalori yang tidak cukup
4. Gangguan penyerapan makanan dan peningkatan kebutuhan
e. Anggota BPD diharapkan juga ikut memperhatikan kesehatan ibu hamil dan
balita di desa

4. Diskusi dan Tanya jawab


a. BPD Desa Pesanggrahan
Bersumber dari:
1. Peraturan Menteri Keuangan No 146 Tahun 2023 tentang Alokasi Dana
Desa
 Minimal 25% untuk Bantuan Langsung Tunai
 Minimal 20% untuk Ketahanan Pangan dan Hewani
 Tidak ada batasan untuk Program Stunting
2. Peraturan Menteri Desa, pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
No 13 Tahun 2023 tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Penggunaan
Dana Desa
Fokus penggunaan Dana Desa diutamakan penggunaannya untuk
mendukung Program Pencegahan dan Penurunan Stunting skala Desa
dilaksanakan melalui:
a. Intervensi Spesifik
b. Intervensi Sensitif
c. Tata kelola pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting sesuai
kebutuhan dan kewenangan desa
Sehingga perlu dikeluarkan:
1. Surat Edaran terkait penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Penurunan
Stunting
2. Desk tentang Pencegahan dan Penanggulangan Stunting agar tepat sasaran,
tepat waktu dan tepat anggaran
Tanggapan:
TPPS Kota Batu akan memfasilitasi SE dan desk

b. BPD Desa Beji


1. BPD selalu menganggarkan lebih untuk PMT Baduta, Balita dan Remaja
akan tetapi mengapa masih ada balita stunting
2. Pemberian susu kurang maksimal karena tidak sesuai kebutuhan anak
3. Perlu dilakukan monitoring sasaran
Tanggapan:
1. Dinas Kesehatan selalu memberikan arahan kepada kader posyandu terkait
PMT Penyuluhan yang disajikan di Posyandu namun pemberian PMT
Posyandu yang hanya sebulan sekali belum mencukupi kebutuhan gizi
balita selama sebulan
2. Dinas Kesehatan selalu memberikan edukasi terkait pola asuh dan kajian
gizi secara berkelanjutan
3. Pemberian susu memang memerlukan konsultasi dengan Dokter Spesialis
Anak

c. BPD Oro-oro Ombo


1. Apakah DP3AP2KB pernah blusukan ke tempat-tempat posyandu?
2. Ibu balita tidak dating posyandu karena malu anaknya dikatakan Stunting,
Adakah pendampingan tentang kesadaran posyandu?
3. Apakah DP3AP2KB melakukan Quality Control untuk PMT?
Tanggapan:
1. DP3AP2KB dan Dinas Kesehatan selalu melakukan kunjungan ke posyandu
melalui PKB dan TPK di masing-masing pos
2. Penguatan keluarga penekanan pada Pendidikan calon orang tua agar
memahami pentingnya Posyandu

d. BPD Pandanrejo
Ada balita di Desa Pandanrejo saat bayi tidak mendapatkan ASI Eksklusif
kemudian memasuk usia baduta juga tidak mau makan sayur dan buah,
Apakah ini dapat mengganggu pertumbuhannya? Apakah balita ini termasuk
Stunting?
Tanggapan:
1. Mengganggu pertumbuhan karena balita tidak mendapat asupan nutrisi
yang cukup
2. Untuk menentukan Stunting atau tidak diperlukan pemeriksaan lebih
lanjut oleh Dokter Spesialis anak

e. BPD Torongrejo
1. APBDes perlu keterlibatan dan berkolaborasi dengan masyarakat untuk
percepatan penurunan stunting
2. Apakah ada Bahasa lain untuk Stunting?
Tanggapan:
Peningkatan pemahaman tentang Stunting

f. BPD Tulungrejo
DP3AP2KB memfasilitasi kader agar cepat mengakses balita Stunting, balita
yang tidak datang posyandu dan kegiatan Pozting
Tanggapan:
PKB Bersama TPK melakukan pendampingan balita Stunting, menggunakan
mobil desa siaga untuk menjemput balita yang tidak datang ke posyandu
Bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas
Kesimpulan:
1. BPD diharapkan berperan aktif dalam upaya percepatan penurunan stunting di
tingkat Desa/Kelurahan
2. Pemerintah Kota batu fokus pencegahan Stunting melalui posyandu
3. Balita dengan 2T dan 3T didampingi dengan ekstra untuk mendapatkan
pelayanan Dokter Spesialis Anak

Mengetahui Notulen

KEPALA BIDANG
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA

HASANATUL MARDIYAH HISYAM, SH.MM GESANG BUDI UTAMI, Amd. Keb


Pembina Pengatur Tk I
NIP. 19710223 199703 2 002 NIP. 19851227 201705 2 003

Anda mungkin juga menyukai