Anda di halaman 1dari 13

Analisa Contoh Proses Pesanan Melalui

E-Commerce & Website

Dosen Mata Kuliah :


Dr. Pratami Wulan Tresna, M.Si

Dr. Margo Purnomo, M.M.

R. Marsha Aulia Hakim, M.AB

Disusun Oleh :
Kelompok 9
Dhimas Rizki Respati 170304210009
Basaria Maressa 170304210010
Mush’ab Nur Abdissalam 170304210020
Adinda Fasha 170304210030

UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul " Analisa
Proses Pemrosesan pesanan melalui E-commerce dan Website”.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bisnis Logistik. Dan dibuat
dengan tujuan menambah wawasan bagi kami sebagai penulis dan para pembaca mengenai
bagaimana proses pemesanan suatu produk.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Raden Marsha Aulia Hakim, SAB., MAB.
selaku dosen Mata Kuliah Bisnis Logistik yang sudah memberi tugas ini disertai beberapa
materi yang dipaparkan sebelumnya. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jatinnagor, 14 Oktober 2021


Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Pembahasan 5
1.4 Manfaat 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 E-Commerce 6
2.2 Website 10
BAB III PENUTTUP 12
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi semakin cepat dan pesat dari
hari ke hari. . Hal ini pun membuat setiap pengusaha dan perusahaan untuk berfikir
keras bagaimana beradaptasi dengan keadaan yang ada untuk memiliki sistem
pemrosesan pesanan produk yang efektif demi menjaga kepuasan pelanggan dan
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Proses pemrosesan pesanan adalah sejumlah aktivitas yang termasuk di dalam
siklus pesanan pelanggan, yang artinya suatu sistem/proses pendistribusian informasi
dan produk yang akan atau sudah dipesan/dibeli oleh konsumen. Hal ini merupakan
kegiatan penting karena akan mempengaruhi besaran keuntungan perusahaan.
Keuntungan yang didapat pun akan menjadi modal untuk melanjutkan hidup
perusahaan tersebut, karena itulah sangat dibutuhkan pemrosesan pesanan ynag
efektif untuk menjaga kepuasan pelanggan/konsumen. Dimana kepuasan pelanggan
dan konsumen dapat tercapai jika barang yang mereka inginkan datang tepat waktu,
tepat kualitas, jumlah, dan tepat kondisi.
Kepuasan pelanggan juga tidak akan terpenuhi jika tidak ada sistem yang
mampu menganalisis secara otomatis dalam memperlancar serta mempermudah
proses pengolahan data dan informasi yang akurat. Karenanya, setiap perusahaan pun
juga memiliki alur dan sistem pemrosesan pesanan mereka sendiri. Namun
pemrosesan pesanan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah pemrosesan
pesanan melalui e-commerce dan website. Yang dimulai dari persiapan, pengiriman,
pemasukan, pemenuhan, dan pelaporan status pesanan.
Dimana pemrosesan pesanan ini sangat berpengaruh atas peningkatan
customer service yang akan menambah profit bagi perusahaan itu sendiri. karena
itulah makalah ini dibuat untuk menganalisa contoh pemrosesan pesanan ayng
dilakukan perusahaan melalui website dan e-commerce sehingga mampu mencapai
kepuasan pelanggan seperti yang mereka inginkan.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil beberapa riumusan
masalah :
1. Bagaimana proses pemrosesan pesanan pada e-commerce?
2. Bagaimana proses pemrosesan pesanan ada website?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memaksimalkan pembelajaran mengenai
“Pemrosesan Pesanan” dengan memaparkan contoh-contoh proses pemrosesan
pesanan perusahaan melalui e-commerce dan website

1.4 Manfaat
Makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca tenntang
bagaiamana suatu pesanan produk di proses dan didistribusi saampai pada pelangan
dengan tepat waktu, jumlah dan kulaitas sehingga tercapainya kepuasan pelanggan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Proses Pemesanan E-Commerce


1. E-Commerce
Atau perdagangan elektronik adalah proses membeli, menjual, baik
dalam bentuk barang, jasa ataupun informasi, yang dilakukan melalui media
internet. E-Commerce muncul sebagai akibat perkembangan teknologi yang
semakin cepat dan pesat, serta adanya pergeseran industri dari konvesional dan
manual ke modern, digital dan elktronik yang semua dikerjakan dengan mesin
secara otomatis.

Melalui e-commerce, para penjual dan pembeli tidak perlu bertatap muka
untuk mlakukan trnasaksi dan kegiatan jual beli, sehingga tercipta proses jual
beli yang jauh lebih praktis, efektif dan efisien, serta meminimalisirkan
dampak dan kerugian yang akan terjadi.

Pemrosesan pesanan menjadi kegiatan yang sangat penting dalam e-


commerce, karena tidak adanya kontak langsung dengan pembeli yang
menjadikan produk yang dipesan/dibeli haruslah sampai tepat watu, jumlah
dan kualitas.. setiap perusahan e-commerece pun memiliki sistem pemrosesan
pesanan merka sendiri untuk menacapai kepuasan pelanggan, salah satunya
adalah e-commerce Shopee.

2. Shopee
Shopee adalah marketplace (pasar elektronik) yang awalnya berbasis
C2C yang saat ini sudah membuka kantor di berbagai negara mulai dari
Singapura, Indonesia, Taiwan, Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan
Brazil. Dengan visi, misi, dan latar belakang serta nilai-nilai yang dianutnya,
Shopee tumbuh menjadi e-commerce yang perkembangannya paling pesat.
Ratusan ribu bahkan jutaan produk dijual oleh shopee pada seluruh pelangan
di 8 negara yang bermitra dengannya.

6
Dengan pelanggan yang beragam sebanyak itu, shopee selalu berusaha
mengembangkan cara cara kreatif untuk tetap menjaga kepuasaan pelanggan
dalam berbagai aspek Salah satunya adalah aspek pemrosesan pesanan yang
menjadi aspek vital bagi e-commerce besar ini.

Pemrosesan Pesanan E-Commerce ( aplikasi )

1. Persiapan pemesanan
Pelanggan dapat membeli produk/barang melaui aplikasi Shopee yang
sudah diinstal di device masing masing. Kemudian pelanggan megklik
checkout untuk barang yang diinginkan. Setelah itu secara otomatis aplikasi
shopee akan mengirimkan notifikasi berupa pesanan yang perlu dikirim ke
akun penjual.

2. Pengiriman pesanan
Setelah menerima notifikasi, penjual pun menyiapkan produk yang
diinginkan pelanggan, dan mengecek apakah produk yang di inginkan masih
tersedia stoknya ataukah sudah habis. Jika ternyata stok udah habis, biasanya
penjual akan mengirim pesan/chat pada pelanggan bahwa produk yang
diinginkan sudah tidak tersedia. Dan disini pelanggan pun akan bernegosiasi
dengan penjual apakah akan melanjutkan proses jual beli/pemesanan produk.
Tetapi jika, produk yang diinginkan masih tersedia, maka penjual hanya perlu
menyiapkannya sebelum mengemas dan mengrimkannya.

3. Pemasukan pesanan
Kemudian setelah itu, penjual pun mengemas produk dengan baik,
agar terhindar dari kerusakan kerusakan yang tidak diinginkan dalam proses
pengiriman yang justru akan memengaruhi kualitas dan keadaan produk ketika
diterima oleh pelanggan. Setelah pengemasan penjual pun mengirim produk
mereka.

7
Dalam proses pengiriman produk, shopee yang berbasis C2C (Customer to
Customer) menggunakan 2 cara, yaitu mengirimkan produk mereka dengan
jasa dari pihak ketiga yaitu perusahaan logistik/ekpedisi, dan yang kedua
menggunakan jasa pengiriman/fungsi logistik perusahaan mereka sendiri.

Penjual akan mulai melakukan pengirimaan, dengan mencetak nomor resi


terlebih dahulu nomor resi adalah nomor bukti pengiriman yang dikeluarkan
oleh perusahaan ekspedisi/logistik yang berfungsi sebagai identitas paket dan
merupakan bukti bahwa paket kiriman pelanggan telah benar-benar dikirim.
Dengan fungsi tersebut, nomor resi dapat digunakan untuk melakukan
pelacakan atau tracking paket.

Dalam proses pencetakan ini, shopee juga menyediakan 2 alur, yaitu resi
otomatis (casheless), dan resi manual bagi jasa kirim yang memang tidak
menyediakan resi otomatis. Resi otomatis adalah resi yaang dikeluarkan
shopee secara otomatis setelah barang berstatus “dipesan” atau “perlu
dikirimkan” pada aplikasi shopee tetapi belum diterima oleh jasa ekspediii/
kurir pengiriman. Berbeda dengan resi otomatis, resi manual adalah resi yang
dikeluarkan, ketika barang yang dipesan atau yang akan dikirim, sudah
diterima oleh jasa ekspedisi/kurir, sehingga hanya tinggal dikirimkan. Namun
demikian, hampir seluruh jasa ekpedisi yang digunakan shopee sudah
menerapkan resi otomatis untuk memudahkan pengiriman dan pelacakan
produk, serta memudahkan pelanggan dan penjual.

4. Memenuhi pesanan
Kemudian setelah penjual mencetak nomor resi mereka, maka mereka
hanya perlu mengirimkan produk/barang mereka ke pelanggan. Untuk hal ini
shopee juga menyediakan 2 cara yang dilakukan penjual, yaitu pertama
penjual dapat mengrimkan sendiri produk mereka ke lokasi jasa
ekspedisi/kurir, dan yang kedua mereka dapat meminta kurir untuk menjemput
produk mereka ke lokasi mereka sesuai jadwal.

8
Setelah produk diterima oleh atau berada di jasa ekspedisi/kurir, maka status
produk pada aplikasi shopee akan berubah dari “perlu dikirim” atau “dikemas”
menjadi “dikirim” pada akun pembeli. Dan pada akun penjual, produk akan
berubah dari “pengiriman perlu diproses” mejadi “pengiriman telah diproses”.

Lalu pada jasa ekpedisi pun, produk akan dikirim dengan mengikuti jadwal
dan waktu yang telah ditentuka.produk akan sortir dan dikumpulkan
berdasarkan kode-kode/informasi yang ada pada nomor resi, berupa alamat
penerima/pelanggan dan tanggal harus diterima.

5. Melaporkan status pesanan


Proses terkahir dari pemrosesan pesanan produk adalah pelaporan
status pesanan, baik itu kepada pelanggan,penjual maupun kepada pihak kurir.
Hal ini biasamya diikuti adanya tracking paket/pelacakan lokasi produk yang
dikirimkan.

Melalui nomor resi, kurir dapat mengcek dan menandai produk di setiap
pos/tempat sortir yang dilalui produk secara otomatis atau melalui aplikasi,
sehingga penjual dan pembeli pun akan tahu, lokasi produk secara akurat.
Yang kemudian ketika produk sampai pada pelanggan, kurir juga akan
langsung melaporkannya melalu aplikasi. Dengan penditribusian informasi
yang akurat seperti itu, kesalah dan kerugian kecil maupun besar dpat
terhindarkan.

Dan akhirmya, saat pelanggan telah menerima produk mereka, mereka akan
mengulasnya dengan mengirimkan bukti berupa foto atau video pada aplikasi
shopee. Jika pelanggan merasa puas dengan produk dan proses pengirimannya
pelanggan akan memberikan bintag 5 pada toko/penjual di shopee, tetapi jika
tidak, maka biasanya penjual akan diberi bintang 1-3. Hasil akhir berupa
pemberian bintang ini, akan sangat bermanfaat baik bagi penjual, jasa
ekspedisi, maupun perusahaan e-commerece Shopee sendiri. karena hal ini
akan digunakan sebagai ukuran kepuasan pelanggan terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Baik itu bintang 5, yang artinya pelanggan sudah puas dengan
semuanya sehingga akan mendatangkan keuntungan perusahaan, maupun

9
emberian bintang 1-3, yang bisa digunakan sebgai bahan evaluasi perusahaan
untuk meningkatkan pelayanan mereka kepada pelanggan di masa depan.

2.2 Analisis Proses Pemesanan Website (Lotte Mart)


1. Website
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang
menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data
animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat
statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang
saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman (hyperlink). Sehigga website dapat menjadi salah satu wadah untuk
pemasaran produk manufaktur. Lewat website ini dapat memudahkan para
konsumen untuk memilih barang dengan harga yang tertera langsung.

2. Lotte Mart
Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai
bahan makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya. LotteMart
juga merupakan sebuah perusahaan berskala besar yang bergerak di bidang
retail. Retail adalah serangkaian aktifitas bisnis yang menyangkut penjualan
barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan pribadi dan atau
keluarga. Karena Lotte Mart adalah perusahaan yang besar, strategi
pemasarannya pun cukup beragam. Lottemart memiliki banyak sistem dalam
menjual produknya, seperti offline store maupun online store. Salah satu
online store-nya yaitu penjualan produk melalui website.

Proses Pemesanan

1. Persiapan pesanan
Konsumen akan memesan produk melalui website www.lottemart.co.id.
Prosedur ini dimulai dari divisi ALC, dimana divisi ALC akan membuat
Purchase Order (PO) dengan program GMD yang gunanya untuk memesan
persediaan barang sesuai pemesanan dalam OPL/Emergency Order.PO
adalah dokumen yang diberi kode, nama, dan jumlah barang sesuai vendor
(supplier) persediaan barang yang akan dipesan.

10
2. Pengiriman pesanan
Kemudian PO dikirimkan kepada vendor untuk diproses pengiriman
persediaan barang tersebut. Setelah PO diproses kemudian supplier akan
mengirimkan barang sesuai dengan pesanan dengan dilengkapi dengan surat
jalan.

3. Pemasukan pesanan
Kemudian bagian gudang akan melakukan pengecekan atas jumlah barang
yang dipesan beserta dokumennya. Lalu, bagian gudang akan meng-input ke
dalam file stock, PO akan dijadikan file ke pemesanan barang, dan akan di
arsip kedalam arsip surat jalan.

4. Memenuhi pesanan
Setelah PO diproses, kemudian vendor akan mengirimkan barang sesuai
dengan pesanan dengan dilengkapi surat jalan. Lalu, divisi Good Receiving
akan melakukan pengecekan atas kualitas dan kuantitas barang yang dipesan
beserta dokumennya. Setelah itu, divisi Good Receiving akan menginput ke
dalam program GMD dan secara otomatis ter-display juga dalam program
B2B bahwa barang telah dikirim serta PO akan diarsipkan dengan surat jalan
dan supply sheet penerimaan barang.

5. Melaporkan status pesanan


Pengiriman barang dapat dilacak melalui sistem yang ada pada website.
Pelanggan akan mengonfirmasi penerimaan barang setelah barang sampai,
dan dapat memberikan penilaian mengenai kepuasan pelanggan dalam
berbelanja.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemrosesan pesanan merupakan kegiatan yang penting bagi pelanggan dan
perusahaan, karena di dalamnya terjadi proses pendistribusian informasi dan produk
yang dibeli/dipesan. Dimanan pesanan yang masuk akan disalurakan melalui beberapa
tahap/proses hingga pesanan tersebut diterima oleh pembeli. Setiap proses tersebut
akan sangat mempengaruhi kepuasan pembeli karena dengan kemajuan tekologi,
pelanggan sudah bisa mengetahui/melacak keberadaan produk yang dipesannya.
Sehingga, hal inilah yang dapat menjadi ukuran kepuasan pelanggan terhadap
customer service suatu perusahaan. Semakin puas seorang pelanggan atas pelayanan
perusahaan , maka keuntungan yang diperoleh perusahaan juga akan semakin besar.
3.2 Saran
Sangat disarankan kepada para pembaca, untuk menjadikan makalahini sebagai
bahan referensi atau tambahan wawasan tentang bagaimana suatu perusahaan
memproses pesanan pelanggan mereka. Dan disarankan bagi perusahaa,makalah ini
dijadikan sebagai bahan motivasi untuk meningkatkan pelayanan perusahaan kepada
pelanggan, seingga mampu meningkatkan keuntungan perusahaan dan menjaga
kelangsungan hidup perusahaan.
.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adieb, A (2021). Mengenal Model Bisnis C2C, Bisnis yang Untungkan Sesama Customer.
Diambil dari https://glints.com/id/lowongan/c2c-adalah/#.YWq00tJBzMx Pada 16
Oktober 2021
Artoni, Ariani, R., Rosmawanti, N. (2015). Aplikasi Pembuatan Instore Promosi pada PT.
Lottemart Banjarmasin. http://ojs.stmik-
banjarbaru.ac.id/index.php/progresif/article/view/36, pada 14 Oktober 2021.
Haryanti, S. Irianto, T. (2011). Rancang Bangun Sistem Informasi E-Commerce Untuk Usaha
Fashion Studi Kasus Omah Mode Kudus. Journal Speed – Sentra Penelitian
Engineering dan Edukasi. 3(1). Diambil dari
http://speed.web.id/jurnal/index.php/speed/article/viewFile/305/301 pada 16
Oktober 2021.
Jonathan, W., Lestari, S. (2015). Sistem Informasi UKM berbasis Website pada Desa
SumberJaya. https://jurnal.darmajaya.ac.id/index.php/jbpmd/article/view/382, pada
14 Oktober 2021.
Kurnia, Devi. (2017). Sejarah PT. LOTTEMART Wholesale Store 5 Bandung.
https://docplayer.info/49088366-Bab-ii-gambaran-umum-instansi-2-1-sejarah-pt-
lottemart-wholesale-store-5-bandung.html, pada 14 Oktober 2021.
Muiz, A. (2020). Perbedaan Resi Otomatis dan Manual. Diambil dari
https://dulajar.blogspot.com/2020/12/perbedaan-resi-otomatis-dan-manual.html
pada 16 Oktober 2021
Reinisa, T (2020). Proses Pengiriman Orderan Di Shopee | Cetak Resi A6 | Packing Orders |
Indonesia Diambil dari. https://youtu.be/C629jZl_jvc pada 16 Oktober 2021
Roestiono, Harry. (2014). Analisis Peranan Electronic Data Interchange Dalam Pengendalian
Persediaan. https://www.researchgate.net/profile/Harry-Roestiono-
2/publication/326998137_Analysis_Role_of_Electronic_Data_Interchange_EDI_in
_Inventory_Control_at_Lotte_Mart_Wholesale_Bogor/links/5b71e35f299bf14c6d
9be991/Analysis-Role-of-Electronic-Data-Interchange-EDI-in-Inventory-Control-
at-Lotte-Mart-Wholesale-Bogor.pdf, pada 14 Otober 2021.
Shopee. (2021). Memproses dan Mengirimkan Pesanan. Diambil dari
https://seller.shopee.co.id/edu/article/7092 pada 16 Oktober 2021
Shopee. (2020). Persiapkan Gudang Anda. Diambil dari
https://seller.shopee.co.id/edu/article/3515 pada 16 Oktober 2021

13

Anda mungkin juga menyukai