(1300F07A)
E-BUSINESS MODELS
Kelompok 7 ( KP C ) :
1
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah atau tugas yang terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan atau dipergunakan sebagai bahan untuk makalah pada mata
ajaran lain kecuali kami. Kami menyatakan dengan jelas bahwa menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Kelas Paralel : C
Anggota :
(Jessica Olivia)
Ketua Kelompok
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “ E-Business Models “ disusun guna memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Pengantar E-Business. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kepada Bapak/Ibu dosen mata
kuliah Pengantar E-Business. Tugas yang telah diberikan ini menambah wawasan terkait
dengan E-Business Models. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
2. Marketplace Concentrator
Model bisnis ini lebih memusatkan informasi produk atau jasanya dari beberapa produsen di
suatu titik sentral. Pihak pembeli nantinya bisa mencari, membandingkan, atau melakukan
pembelian pada bisnis tersebut.
3. Information Broker
Information Broker akan fokus dalam menyediakan informasi terkait produk, harga, dan juga
ketersediaannya. Mereka juga terkadang ada yang menyediakan fasilitas transaksi.
4. Transaction Broker
5
Model ini akan membuat pembeli mampu mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian,
namun kegiatan bisnis utamanya adalah memberikan fasilitas transaksi.
5. Electronic Clearinghouses
Electronic Clearinghouses merupakan perusahaan yang lebih fokus dalam menyediakan sarana
dan prasarana seperti tempat lelang produk, dimana seluruh harga dan ketersediaan barang di
dalamnya akan terus berubah tergantung dengan reaksi konsumen.
6. Reverse Auction
Reverse auction akan mengajukan penawaran pada berbagai penjual untuk membeli produk
barang atau jasa dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pihak pembeli.
8. Content Provider
Content provider adalah perusahaan e-business yang mendapatkan keuntungan melalui
penyediaan konten buatannya.
6
2.2 Analisa Masalah
E-business merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan baik secara otomatis maupun
semi otomatis yang dimana menggunakan sistem informasi komputer dan berubah menjadi
teknologi internet. E-business sendiri merupakan bagian dari E-commerce.
Sementara itu, Shopee merupakan suatu aplikasi toko online yang berfokus pada platform
mobile, sehingga para pelanggan akan merasa lebih mudah untuk mencari, berbelanja, dan
berjualan melalui ponselnya secara langsung. Shopee termasuk kedalam forum jual beli, yang
dimana forum jual beli shopee diberlakukan dengan sistem e-commerce karena kegiatan
transaksinya dilakukan secara elektronik atau secara digital.
Dalam E-business terdapat jenis model virtual storefront dan marketplace concentrator,
yang dimana mobile bisnis shopee juga menerapkan hal tersebut. Karena model tersebut sangat
berpengaruh untuk melakukan suatu kegiatan jasa produsen di suatu titik sentral untuk
membantu pelanggan dalam membandingkan dan pembelian sebuah produk, serta pengiriman
atas pembelian para pelanggan. Dengan begitu, model E-business memiliki pengaruh yang
besar dalam shopee.
2.3 Apa saja masalah yang dihadapi oleh Shopee dengan menerapkan model e-business
virtual storefront dan marketplace concentrator?
Virtual storefront dan marketplace concentrator merupakan salah satu model E-Business
yang paling populer saat ini. Dengan berkembangnya internet, Shopee pun menerapkan sistem
perpaduan virtual dan marketplace Concentrator pada perusahaannya. Namun, meskipun
banyak perusahaan yang menggunakan Business Model ini, tantangan yang dihadapi pun tidak
mudah. Salah satu tantangan terbesar virtual storefront dan marketplace concentrator adalah
kemungkinan terjadi kerusakan atau keterlambatan pengiriman karena paket atau barang
dibawah oleh kendaraan bila kecelakaan atau ketidaksengajaan kurir untuk membanting barang
di jalan. Selain itu terjadi kesalahan harga ongkos kirim yang disebabkan oleh produk yang
belum diupdate, seringkali penjual tidak menuliskan berat yang sesuai dengan berat asli dari
produk yang dijual sehingga harga bisa saja berbeda saat konsumen melakukan pembelian.
Barang yang sebenarnya 2 kg ditulis 1 kg, akhirnya saat dikirim ke ekspedisi, terjadi perubahan
harga ongkos kirim. Hal -hal seperti ini sangat berpengaruh dengan citra dan reputasi
konsumen terhadap shopee.
2.4 Seberapa besar e-business models virtual storefront dan marketplace concentrator
ini berpengaruh terhadap toko online shopee?
Model e-bisnis virtual storefront dan marketplace concentrator sangat berpengaruh besar
karena setiap sarana dan informasi produk dari produsen yang berkaitan langsung dengan
konsumen. Shopee dipengaruhi daya tarik konsumen dan reputasi dari shopee sendiri, ketika
konsumen merasa puas saat berbelanja maka ada nilai tambah bagi shopee secara rating,
reputasi dan citra publik mereka. Namun, apabila ada kesalahan yang terjadi baik oleh Shopee
maupun kesalahan diluar pihak Shopee dan tidak diatasi dengan baik maka akan berakibat
buruk bagi pihak shopee sendiri.
7
Bab III
DISKUSI
Pertama kali jualan di Shopee emiscara sempat bingung karena ongkir Shopee tidak sesuai
ketika di JNE seperti yang tertera pada rincian pesanan di aplikasi Shopee. Ada selisih
Rp.40.000 untuk pengiriman ke luar Pulau Jawa dari ongkir yang tercantum Rp.18.000. Tetapi
setelah barang dikirim dan memasukan no resi tidak berapa lama rincian pesanan pada bagian
informasi pembayaran jumlah ongkir berubah. Miscara mendapat orderan produk senilai
Rp.220.000 ke kota di Sumatera Selatan dan ongkos kirimnya adalah Rp.18.000 padahal yang
dibayar di JNE sebesar Rp.58.000 (https://emiscara.com/)
8
seringkali dialami baik penjual atau pembeli tidak dapat diselesaikan secara langsung. Karena
berdasarkan faktanya setiap pelanggan ingin sekali dapat dilayani dengan mudah dan ingin
masalah yang dialami cepat berakhir. Hal ini dapat membuat pelanggan setia Shopee berpindah
hati ke lapak E-Business yang lain.
BAB IV
KESIMPULAN / KONKLUSI
4.1 Kesimpulan
Di era digital saat ini, E-Business dan E-Commerce merupakan dua platform bermanfaat
yang digunakan oleh banyak orang. Kemudahan berdagang secara online memberi kesempatan
kepada banyak orang untuk memulai bisnis secara praktis. Begitupun dengan konsumen,
mereka dapat membeli produk secara praktis dan dengan jangkauan yang lebih luas.
Salah satunya adalah Shopee yang merupakan mobile marketplace pertama dengan model
Virtual storefront dan Marketplace Concentrator. Aplikasi ini fokus pada platform mobile
sehingga konsumen akan lebih mudah mencari,berbelanja, dan berjualan lewat ponselnya
secara langsung. Shopee termasuk forum jual beli, forum ini diberlakukan sistem e-commerce
karena transaksi elektronik atau secara digital. Namun dibalik itu ada pun kendala yang sering
dihadapi pihak shopee dan konsumen yakni kerusakan barang dan kesalahan harga ongkir saat
melakukan pembelian di shopee, yang dapat menyebabkan reputasi dari konsumen terhadap
shopee rusak. Maka dari shopee menyediakan shopee help center dimana konsumen dapat
mengajukan keluhan mereka langsung kepada pihak shopee agar dapat diproses sesuai
kebijakan yang ada.
BAB V
REKOMENDASI
9
Dan untuk permasalahan mengenai pelayanan customer service Shopee, solusi yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan training karyawan Shopee atau dengan menambah jumlah
karyawan yang menjadi live agent Shopee agar lebih cepat dan tanggap dalam mengatasi
masalah yang ada dan juga agar tidak membuat banyak pengguna Shopee menunggu giliran
untuk dilayani terlalu lama.
Pelanggaran Hak Konsumen dari Sudut pandang hukum Dari sisi hukum, jika dikaitkan dengan
pendekatan undang-undang perlindungan konsumen UU No 8/1999, kasus tersebut dapat
disimpulkan sebagai salah satu pelanggaran terhadap hak konsumen. Pasal 8 ayat (1) yang
melarang pelaku usaha untuk memproduksi atau menjual barang yang tidak sesuai dengan
informasi atau promosi yang diberikan. Dalam hal
ini, ketidaksesuaian informasi untuk produk. Sedangkan, pelaku usaha yang merugikan
konsumennya tersebut, sesuai pasal 7 UU No. 8/1999, diwajibkan untuk memberi kompensasi
atau penggantian apabila barang yang konsumen terima tidak sesuai dengan perjanjian.
BAB VI
IMPLEMENTASI
REFERENSI
Accurate.id (2021, 22 Maret) " e-business ". Diakses pada 26 Agustus 2021, dari :
https://accurate.id/bisnis-ukm/e-business-adalah/#Model_E-Business
Emiscara.com (2019, February) "pengalaman ongkir tak sesuai sebelum barang dikirim''
Diakses pada 26 Agustus 2021,dari:
https://emiscara.com/pengalaman-penjual-ongkir-shopee-tidak-sesuai-sebelum-barang-
dikirim/
10
Jurnal bina mulia.com (2020,10 Maret) "pendekatan hukum konsumen shopee" Diakses pada
26 Agustus 2021, dari:
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/87878/1/
NASKAH%2520PUBLIKASI.pdf&ved=2ahUKEwit_sLP287yAhWhW3wKHYysBBUQFn
oECA0QAQ&usg=AOvVaw1dvhKyeb0BW1rr7-WXG8du
Shopee help center.com (2019,09 Oktober) "Bagaimana proses ganti rugi jika barang
rusak/hilang dalam pengiriman? " Diakses pada 26 Agustus 2021,dari:
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://help.shopee.co.id/s/article
/Bagaimana-proses-ganti-rugi-jika-barang-rusak-hilang-dalam-
pengiriman&ved=2ahUKEwie_qXs3M7yAhWRXCsKHXokAboQFnoECAUQAQ&usg=A
OvVaw3rxUsqTaQ7zTdTmyamZ6pk
11