Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR E-BUSINESS

(1300F07A)
E-BUSINESS MODELS

Kelompok 7 ( KP C ) :

1. Jessica Olivia - 130220234


2. Ni Nyoman Damadina - 130320182
3. Valensia Febrianti - 130320021
4. Marlince Magai - 130220209

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA


UNIVERSITAS SURABAYA ( UBAYA )
SEMESTER GASAL 2021/2022
STATEMENT OF AUTHORSHIP

1
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah atau tugas yang terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah disajikan atau dipergunakan sebagai bahan untuk makalah pada mata
ajaran lain kecuali kami. Kami menyatakan dengan jelas bahwa menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Kelas Paralel : C
Anggota :

No. NAMA NRP

1. Jessica Olivia 130220234

2. Ni Nyoman Damadina 130320182

3. Valensia Febrianti 130320021

4. Marlince Magai 130220209

Mata Kuliah : Pengantar E-Business


Dosen : Tim Dosen Pengantar E-Business

Surabaya, 27 Agustus 2021

(Jessica Olivia)
Ketua Kelompok

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah yang berjudul “ E-Business Models “ disusun guna memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Pengantar E-Business. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kepada Bapak/Ibu dosen mata
kuliah Pengantar E-Business. Tugas yang telah diberikan ini menambah wawasan terkait
dengan E-Business Models. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

3
DAFTAR ISI

STATEMENT OF AUTHORSHIP ………….......… 2


KATA PENGANTAR …………………………….. 3
DAFTAR ISI ………………………………………. 4
BAB I PENDAHULUAN ……………………....… 5
1.1 Latar Belakang ………………………... 5
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan ………... 6
1.3 Ruang Lingkup Bahasan ……………….. 6
BAB II TEMUAN ………………………………….. 6
2.1 Rumusan Masalah ………………………. 6
2.2 Analisa Masalah …………………………. 7
2.3 Apa saja masalah yang dihadapi oleh Shopee dengan menerapkan model e-business
virtual storefront dan marketplace concentrator? ………………… 7
2.4 Seberapa besar e-business models virtual storefront dan marketplace concentrator
ini berpengaruh terhadap toko online shopee? …………………7-8

BAB III DISKUSI …………………………………...


3.1 Identifikasi Pokok Permasalahan ………...8
3.2 Identifikasi Alternatif Solusi ………………8
3.3 Contoh kasus…………………………………..8
3.4 Kelebihan dan Kekurangan Alternatif ………. 9

BAB IV KESIMPULAN / KONKLUSI …………….9


4.1 Kesimpulan ……………………………....9
BAB V REKOMENDASI …………………………9
5.1 Pilihan Alternatif dan Solusi Yang Dapat Dilakukan ……………………...9
5.2 Pendekatan Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengoptimalkan Hasilnya
…………………... 10
BAB VI IMPLEMENTASI ………………………….. 10
6.1 Penjelasan Yang Harus Dilakukan dan Estimasi Waktu
………………………………. 10
REFERENSI ………………………………………. 10-11

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan internet sangat berpengaruh pada terbentuknya dunia baru yaitu dunia
maya. Di dunia maya, setiap individu memiliki hak dan kemampuan yang bebas untuk
berinteraksi dengan individu lain tanpa suatu batasan apapun yang menghalanginya.
Globalisasi yang sempurna telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh
komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran
internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan
teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Serta mobilitas manusia
yang sangat tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan barang dan jasa
dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul
transaksi menggunakan media internet untuk menghubungkan pihak produsen dan konsumen.
Transaksi yang dilakukan melalui internet biasanya lebih dikenal dengan nama e-business dan
e-commerce.
E-business merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan baik secara otomatis maupun
semi otomatis yang dimana menggunakan sistem informasi komputer dan berubah menjadi
teknologi internet. E-business memiliki hubungan pada suatu perusahaan untuk melakukan
pemrosesan data baik secara internal maupun eksternal secara efisien dan fleksibel, sehingga
dapat memenuhi kepuasan dan permintaan dari pelanggan. Salah satunya adalah Shopee yang
merupakan mobile marketplace pertama dengan model Virtual storefront dan Marketplace
Concentrator. Aplikasi ini fokus pada platform mobile sehingga konsumen akan lebih mudah
mencari,berbelanja, dan berjualan lewat ponselnya secara langsung. Shopee termasuk forum
jual beli, forum jual beli shopee diberlakukan sistem e-commerce karena transaksi elektronik
atau secara digital.

E-business sendiri memiliki berbagai macam jenis model yakni :


1. Virtual Storefront
Virtual Storefront adalah model e-business yang menjual produk fisik atau jasa nya secara
online, sedangkan para konsumennya menggunakan berbagai sarana tradisional lain, seperti
dengan menggunakan jasa pos dan kurir untuk menerima belanjaannya.

2. Marketplace Concentrator
Model bisnis ini lebih memusatkan informasi produk atau jasanya dari beberapa produsen di
suatu titik sentral. Pihak pembeli nantinya bisa mencari, membandingkan, atau melakukan
pembelian pada bisnis tersebut.

3. Information Broker
Information Broker akan fokus dalam menyediakan informasi terkait produk, harga, dan juga
ketersediaannya. Mereka juga terkadang ada yang menyediakan fasilitas transaksi.

4. Transaction Broker

5
Model ini akan membuat pembeli mampu mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian,
namun kegiatan bisnis utamanya adalah memberikan fasilitas transaksi.

5. Electronic Clearinghouses
Electronic Clearinghouses merupakan perusahaan yang lebih fokus dalam menyediakan sarana
dan prasarana seperti tempat lelang produk, dimana seluruh harga dan ketersediaan barang di
dalamnya akan terus berubah tergantung dengan reaksi konsumen.

6. Reverse Auction
Reverse auction akan mengajukan penawaran pada berbagai penjual untuk membeli produk
barang atau jasa dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pihak pembeli.

7. Digital Product Delivery


Jenis model e-business ini akan menjual dan mengirim produk jenis perangkat lunak,
multimedia, atau produk digital lainnya dengan menggunakan internet.

8. Content Provider
Content provider adalah perusahaan e-business yang mendapatkan keuntungan melalui
penyediaan konten buatannya.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan


Berikut adalah manfaat dari penulisan :
1. Bagi penulis : Mengetahui jenis-jenis Model E-Business dan semua informasi yang
berkaitan dengan topik tersebut, serta mampu memecahkan permasalahan yang ada.
2. Bagi pembaca : Mendapatkan informasi serta menambah wawasan baru mengenai
model-model E-business.

1.3 Ruang Lingkup Bahasan


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dilihat bahwa permasalahan yang terkait dengan
topik penelitian ini cukup luas sehingga perlu adanya pembatasan masalah. Untuk itu batasan
masalah pada penelitian ini hanya membahas tentang E-Business models.
BAB II
TEMUAN

2.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup masalah yang diuraikan diatas, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah e-business models memberikan pengaruh pada toko online shopee?
2. Apa saja masalah yang dihadapi oleh Shopee dengan menerapkan model e-business
virtual storefront dan marketplace concentrator?
3. Seberapa besar e-business models virtual storefront dan marketplace concentrator ini
berpengaruh terhadap toko online shopee?

6
2.2 Analisa Masalah
E-business merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan baik secara otomatis maupun
semi otomatis yang dimana menggunakan sistem informasi komputer dan berubah menjadi
teknologi internet. E-business sendiri merupakan bagian dari E-commerce.
Sementara itu, Shopee merupakan suatu aplikasi toko online yang berfokus pada platform
mobile, sehingga para pelanggan akan merasa lebih mudah untuk mencari, berbelanja, dan
berjualan melalui ponselnya secara langsung. Shopee termasuk kedalam forum jual beli, yang
dimana forum jual beli shopee diberlakukan dengan sistem e-commerce karena kegiatan
transaksinya dilakukan secara elektronik atau secara digital.
Dalam E-business terdapat jenis model virtual storefront dan marketplace concentrator,
yang dimana mobile bisnis shopee juga menerapkan hal tersebut. Karena model tersebut sangat
berpengaruh untuk melakukan suatu kegiatan jasa produsen di suatu titik sentral untuk
membantu pelanggan dalam membandingkan dan pembelian sebuah produk, serta pengiriman
atas pembelian para pelanggan. Dengan begitu, model E-business memiliki pengaruh yang
besar dalam shopee.

2.3 Apa saja masalah yang dihadapi oleh Shopee dengan menerapkan model e-business
virtual storefront dan marketplace concentrator?
Virtual storefront dan marketplace concentrator merupakan salah satu model E-Business
yang paling populer saat ini. Dengan berkembangnya internet, Shopee pun menerapkan sistem
perpaduan virtual dan marketplace Concentrator pada perusahaannya. Namun, meskipun
banyak perusahaan yang menggunakan Business Model ini, tantangan yang dihadapi pun tidak
mudah. Salah satu tantangan terbesar virtual storefront dan marketplace concentrator adalah
kemungkinan terjadi kerusakan atau keterlambatan pengiriman karena paket atau barang
dibawah oleh kendaraan bila kecelakaan atau ketidaksengajaan kurir untuk membanting barang
di jalan. Selain itu terjadi kesalahan harga ongkos kirim yang disebabkan oleh produk yang
belum diupdate, seringkali penjual tidak menuliskan berat yang sesuai dengan berat asli dari
produk yang dijual sehingga harga bisa saja berbeda saat konsumen melakukan pembelian.
Barang yang sebenarnya 2 kg ditulis 1 kg, akhirnya saat dikirim ke ekspedisi, terjadi perubahan
harga ongkos kirim. Hal -hal seperti ini sangat berpengaruh dengan citra dan reputasi
konsumen terhadap shopee.

2.4 Seberapa besar e-business models virtual storefront dan marketplace concentrator
ini berpengaruh terhadap toko online shopee?
Model e-bisnis virtual storefront dan marketplace concentrator sangat berpengaruh besar
karena setiap sarana dan informasi produk dari produsen yang berkaitan langsung dengan
konsumen. Shopee dipengaruhi daya tarik konsumen dan reputasi dari shopee sendiri, ketika
konsumen merasa puas saat berbelanja maka ada nilai tambah bagi shopee secara rating,
reputasi dan citra publik mereka. Namun, apabila ada kesalahan yang terjadi baik oleh Shopee
maupun kesalahan diluar pihak Shopee dan tidak diatasi dengan baik maka akan berakibat
buruk bagi pihak shopee sendiri.

7
Bab III
DISKUSI

3.1 Identifikasi Pokok Permasalahan


1. Masalah yang dihadapi shopee dengan menerapkan model E-bisnis.

2. Pengaruh model E-bisnis marketplace concentrator dan virtual storefront terhadap


shopee.

3.2 Identifikasi Alternatif Solusi dari Shopee


Ketika ada masalah yang terjadi seperti kerusakan barang dan kesalahan harga ongkir saat
melakukan pembelian di shopee, shopee menyediakan shopee help center dimana konsumen
dapat mengajukan keluhan mereka langsung kepada pihak shopee, keluhan ini akan langsung
diproses tetapi sebelum diproses akan ada beberapa aturan atau kebijakan yang harus dipenuhi
terlebih dahulu. Di dalam shopee help center juga disediakan panduan-panduan yang
mengarahkan konsumen untuk lebih paham dengan kebijakan yang disediakan. Cara shopee
menanggapi masalah konsumen dapat menjadikan shopee platform yang memiliki reputasi
baik.

3.3 Contoh Kasus


Pertama kali jualan di Shopee emiscara sempat bingung karena ongkir Shopee tidak sesuai
ketika di JNE seperti yang tertera pada rincian pesanan di aplikasi Shopee. Ada selisih
Rp.40.000 untuk pengiriman ke luar Pulau Jawa dari ongkir yang tercantum Rp 18.000. Selain
itu, biaya ongkos kirim ekspedisi akan langsung terlihat ketika memasukan alamat pengiriman.
Bahkan ada free ongkir seperti di Shopee jika melakukan pembelian dengan nominal tertentu
yang membuat konsumen senang, tidak terkecuali penjual Shopee Mall yang akan banjir order.

Pertama kali jualan di Shopee emiscara sempat bingung karena ongkir Shopee tidak sesuai
ketika di JNE seperti yang tertera pada rincian pesanan di aplikasi Shopee. Ada selisih
Rp.40.000 untuk pengiriman ke luar Pulau Jawa dari ongkir yang tercantum Rp.18.000. Tetapi
setelah barang dikirim dan memasukan no resi tidak berapa lama rincian pesanan pada bagian
informasi pembayaran jumlah ongkir berubah. Miscara mendapat orderan produk senilai
Rp.220.000 ke kota di Sumatera Selatan dan ongkos kirimnya adalah Rp.18.000 padahal yang
dibayar di JNE sebesar Rp.58.000 (https://emiscara.com/)

3.4 Kelebihan dan Kekurangan Alternatif


Kelebihan dari solusi ini adalah pengguna shopee lebih efisien dalam mengajukan keluhan
mereka terhadap pihak shopee selain itu konsumen juga lebih teredukasi dengan adanya
panduan-panduan kebijakan yang disediakan didalam shopee help center. Kekurangannya di
Customer Service Shopee terbilang lama dalam membalas karena antrian yang banyak
sehingga tidak banyak jika pelanggan komplain. Tidak hanya itu, masalah atau gangguan yang

8
seringkali dialami baik penjual atau pembeli tidak dapat diselesaikan secara langsung. Karena
berdasarkan faktanya setiap pelanggan ingin sekali dapat dilayani dengan mudah dan ingin
masalah yang dialami cepat berakhir. Hal ini dapat membuat pelanggan setia Shopee berpindah
hati ke lapak E-Business yang lain.

BAB IV
KESIMPULAN / KONKLUSI

4.1 Kesimpulan
Di era digital saat ini, E-Business dan E-Commerce merupakan dua platform bermanfaat
yang digunakan oleh banyak orang. Kemudahan berdagang secara online memberi kesempatan
kepada banyak orang untuk memulai bisnis secara praktis. Begitupun dengan konsumen,
mereka dapat membeli produk secara praktis dan dengan jangkauan yang lebih luas.
Salah satunya adalah Shopee yang merupakan mobile marketplace pertama dengan model
Virtual storefront dan Marketplace Concentrator. Aplikasi ini fokus pada platform mobile
sehingga konsumen akan lebih mudah mencari,berbelanja, dan berjualan lewat ponselnya
secara langsung. Shopee termasuk forum jual beli, forum ini diberlakukan sistem e-commerce
karena transaksi elektronik atau secara digital. Namun dibalik itu ada pun kendala yang sering
dihadapi pihak shopee dan konsumen yakni kerusakan barang dan kesalahan harga ongkir saat
melakukan pembelian di shopee, yang dapat menyebabkan reputasi dari konsumen terhadap
shopee rusak. Maka dari shopee menyediakan shopee help center dimana konsumen dapat
mengajukan keluhan mereka langsung kepada pihak shopee agar dapat diproses sesuai
kebijakan yang ada.

BAB V
REKOMENDASI

5.1 Pilihan Alternatif dan Solusi Yang Dapat Dilakukan


Karena sering terjadi kerusakan barang saat terjadi pengiriman, solusi yang dapat dilakukan
oleh Shopee adalah dengan lebih meningkatkan standar keamanan dalam pengiriman barang
konsumen agar tidak terjadi kerusakan dengan cara menyarankan penjual untuk membungkus
kemasannya dengan lebih aman seperti menambah bubble wrap atau membungkus dengan
kardus tambahan.
Untuk mengatasi masalah perbedaan harga ongkos kirim yang disebabkan oleh salah penulisan
berat produk, alternatif solusi yang dapat dilakukan oleh pihak shopee adalah dengan
melakukan konfirmasi ulang kepada customer mengenai perubahan harga yang disebabkan
oleh beratnya barang. Hal ini dapat dilakukan agar konsumen dapat menyetujui tindak
pengiriman dan tidak kaget atau salah paham dengan harga ongkir yang berubah.

9
Dan untuk permasalahan mengenai pelayanan customer service Shopee, solusi yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan training karyawan Shopee atau dengan menambah jumlah
karyawan yang menjadi live agent Shopee agar lebih cepat dan tanggap dalam mengatasi
masalah yang ada dan juga agar tidak membuat banyak pengguna Shopee menunggu giliran
untuk dilayani terlalu lama.

5.2 Pendekatan Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengoptimalkan Hasilnya

Pelanggaran Hak Konsumen dari Sudut pandang hukum Dari sisi hukum, jika dikaitkan dengan
pendekatan undang-undang perlindungan konsumen UU No 8/1999, kasus tersebut dapat
disimpulkan sebagai salah satu pelanggaran terhadap hak konsumen. Pasal 8 ayat (1) yang
melarang pelaku usaha untuk memproduksi atau menjual barang yang tidak sesuai dengan
informasi atau promosi yang diberikan. Dalam hal
ini, ketidaksesuaian informasi untuk produk. Sedangkan, pelaku usaha yang merugikan
konsumennya tersebut, sesuai pasal 7 UU No. 8/1999, diwajibkan untuk memberi kompensasi
atau penggantian apabila barang yang konsumen terima tidak sesuai dengan perjanjian.

BAB VI
IMPLEMENTASI

6.1 Penjelasan Yang Harus Dilakukan dan Estimasi Waktu


Sebelum para pebisnis menjual atau meng-upload produk baru di Shopee, Shopee akan
langsung mengirim peringatan berupa pesan pada layar aplikasi dan email secara pribadi
mengenai pentingnya pengemasan produk yang aman agar para penjual dapat lebih waspada.
Begitu pula bila terjadi perubahan harga pada ongkos kirim, Shopee akan mengkonfirmasi
kembali kepada pelanggan melalui notif dan menunggu maksimal 24 jam untuk persetujuan
penambahan harga dari pelanggan tersebut. Untuk permasalahan mengenai pelayanan
customer service Shopee, Shopee akan melakukan training selama seminggu untuk karyawan
dan intern baru yang akan bekerja di bidang pelayanan customer service. Hal ini perlu
dilakukan agar para karyawan dapat bekerja secara optimal dan supaya pengguna Shopee pun
dapat merasa puas atas pelayanan yang diberi.

REFERENSI

Accurate.id (2021, 22 Maret) " e-business ". Diakses pada 26 Agustus 2021, dari :
https://accurate.id/bisnis-ukm/e-business-adalah/#Model_E-Business

Emiscara.com (2019, February) "pengalaman ongkir tak sesuai sebelum barang dikirim''
Diakses pada 26 Agustus 2021,dari:
https://emiscara.com/pengalaman-penjual-ongkir-shopee-tidak-sesuai-sebelum-barang-
dikirim/

10
Jurnal bina mulia.com (2020,10 Maret) "pendekatan hukum konsumen shopee" Diakses pada
26 Agustus 2021, dari:
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/87878/1/
NASKAH%2520PUBLIKASI.pdf&ved=2ahUKEwit_sLP287yAhWhW3wKHYysBBUQFn
oECA0QAQ&usg=AOvVaw1dvhKyeb0BW1rr7-WXG8du

Shopee help center.com (2019,09 Oktober) "Bagaimana proses ganti rugi jika barang
rusak/hilang dalam pengiriman? " Diakses pada 26 Agustus 2021,dari:
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://help.shopee.co.id/s/article
/Bagaimana-proses-ganti-rugi-jika-barang-rusak-hilang-dalam-
pengiriman&ved=2ahUKEwie_qXs3M7yAhWRXCsKHXokAboQFnoECAUQAQ&usg=A
OvVaw3rxUsqTaQ7zTdTmyamZ6pk

11

Anda mungkin juga menyukai