E-business Models
“Perusahaan Citizen Watch Co.,Ltd dan Matoa Indonesia”
Penulis :
KP C - Kelompok 1
Maria Febriani 130319023
Josephine Aurelia 130219040
Clarissa Dominique E. H. (Meylie) 130319005
Devi Hadi Setiawan 130319032
Kelas : KP C
Anggota :
No Nama NRP
(Maria Febriani)
Ketua Kelompok
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rakhmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “E-business
Models” dengan baik. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi syarat penilaian
penugasan mingguan mata kuliah Pengantar e-Business tahun ajaran 2020/2021
Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyelesaian makalah ini, yaitu :
1. Para dosen mata kuliah Pengantar E-Business Fakultas Bisnis dan
Ekonomika Universitas Surabaya.
2. Orang tua yang telah mendukung seluruh proses pembuatan makalah.
3. Berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah (Penulis Buku,
Penulis Web)
Dengan ditulisnya makalah ini, penulis berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dengan menambah ilmu pengetahuan, dan terlebih
lagi untuk dapat dikembangkan.
Tim Penyusun
Kelompok 1 (KP C)
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
masyarakat. Maka dari itu, diperlukan penilaian segala sesuatu dalam
sebuah bisnis untuk dapat mengatakan satu atau lebih e-business models
yang digunakan oleh perusahaan/bisnis tersebut.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
dirumuskan adalah bagaimana penerapan e-business models dalam
perusahaan Citizen dan Matoa Indonesia?
2
BAB II
TELAAH PUSTAKA
3
2. Business process level: Manajemen hubungan pelanggan,
manajemen pengetahuan, manajemen rantai pasokan, pembangunan
komunitas online, pemasaran database, perencanaan sumber daya
perusahaan, dan kustomisasi massal
3. Enterprise level: E-commerce, distribusi langsung, portal, jejaring
sosial, pialang online, agen manufaktur, agen pembelian.
4
masyarakat awam sebagai ‘search engine’. Search engine adalah
portal horizontal, atau portal yang mengumpulkan informasi secara
agregat berada atau tersebar di berbagai topik. Portal lain yang lebih
spesifik disebut portal vertikal karena menawarkan banyak
informasi yang berkaitan dengan satu area peminatan.
4. Dynamic-Pricing model, didefinisikan sebagai praktik
memvariasikan harga suatu produk atau jasa untuk mencerminkan
perubahan kondisi pasar, khususnya penetapan harga yang lebih
tinggi saat permintaan lebih besar. Dynamic-pricing model dibagi
menjadi enam jenis, yaitu :
a. Name-Your-Price model, memberdayakan pelanggan
dengan mengizinkan mereka untuk menyatakan harga yang
bersedia mereka bayarkan untuk produk atau jasa.
b. Comparison-Pricing model, memungkinkan pelanggan
untuk memilih berbagai pedagang dan menemukan produk
atau jasa yang diinginkan pada harga terendah.
c. Demand-Sensitive Pricing model, adalah konsep dimana
semakin banyak produk dalam pembelian tunggal, semakin
rendah biaya yang dikeluarkan untuk membayar produk.
Menjual barang secara satuan atau secara individual
membuat harga mahal karena vendor harus memberi harga
pada suatu produk sehingga menutupi penjualan dan biaya
overhead sementara harus tetap menghasilkan profit. Saat
pelanggan membeli dalam jumlah besar, biaya ini dibagi di
antara produk, dan margin keuntungan meningkat.
d. Bartering model, adalah model yang menawarkan satu
produk untuk ditukar dengan satu produk yang lainnya.
Penjual membuat penawaran awal dengan niat barter untuk
mencapai kesepakatan akhir dengan pembeli.
e. Rebates, adalah model yang dapat membantu menarik
pelanggan. Banyak perusahaan menawarkan "harga rendah
5
setiap hari" dan penawaran khusus untuk membuat
pelanggan kembali lagi.
f. Offering Free Product and Services, menawarkan produk
mereka gratis di Web. Banyak situs juga membentuk
kemitraan dengan perusahaan untuk bertukar produk dan
layanan untuk ruang iklan dan sebaliknya.
6
4. Consumer-to-business (C2B)
Model E-commerce di mana perseorangan menjual produk atau jasa
kepada suatu perusahaan/organisasi. Dalam model ini, sebuah
organisasi bisnis yang memenuhi kebutuhan konsumen dalam
anggaran yang ditentukan, mendekati pelanggan dan menyediakan
layanannya. Konsumen menempatkan perkiraan jumlah yang ingin
dibelanjakan untuk layanan tertentu. Misalnya perbandingan suku
bunga pinjaman yang diberikan oleh berbagai bank melalui website
5. Consumer-to-consumer (C2C)
Model E-commerce dimana transaksi terjadi antara konsumen yang
satu dengan konsumen yang lainnya. Situs web yang mengikuti
model bisnis C2C membantu konsumen untuk menjual atau
menyewakan aset mereka seperti properti hunian, mobil, sepeda
motor, dan sebagainya
6. Business to Government (B2G)
Model B2G adalah varian dari model B2B. Situs web semacam itu
digunakan oleh pemerintah untuk berdagang dan bertukar informasi
dengan berbagai organisasi bisnis. Situs web semacam itu
diakreditasi oleh pemerintah dan menyediakan media bagi bisnis
untuk mengirimkan formulir aplikasi kepada pemerintah.
7. Government to Business (G2B)
Pemerintah menggunakan situs model B2G untuk mendekati
organisasi bisnis. Situs web tersebut mendukung fungsi lelang,
tender, dan pengajuan aplikasi.
8. Government to Consumer (G2C)
Pemerintah menggunakan situs model G2C untuk mendekati warga
negara secara umum. Situs web tersebut mendukung lelang
kendaraan, mesin, atau materi lainnya. Situs web tersebut
menyediakan layanan seperti pendaftaran akta kelahiran, pernikahan
atau kematian. Tujuan utama situs web G2C adalah untuk
mengurangi waktu rata-rata untuk memenuhi permintaan warga atas
berbagai layanan pemerintah.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
Model e-business yang diterapkan selain storefront model adalah
portal model karena memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk
menemukan hampir semua informasi yang mereka cari di dalam satu
tempat. Penerapannya ada pada situs resmi Citizen berupa search engine
yang terletak di sudut kanan atas halaman. Tujuannya adalah memangkas
waktu yang dibuang oleh pelanggan agar belanja menjadi lebih efektif dan
efisien.
Selain itu, Citizen juga menerapkan model e-business yang lain
yaitu dynamic-pricing model. Dynamic-pricing model dibagi menjadi enam
jenis, Citizen menggunakan dua jenis dynamic-pricing model yaitu rebates
dan offering free services.
Rebates digunakan pada masa-masa tertentu untuk menarik
pelanggan agar membeli produk jam tangan Citizen. Sehingga rebates akan
menaikkan total penjualan dari Citizen sendiri. Harga yang telah dipotong
juga biasanya dibuat menjadi odd-pricing atau harga ganjil. Odd-pricing
secara psikologis terbukti akan membuat pelanggan berpikir seolah-olah
harga produk menjadi lebih murah meskipun kenyataannya sama saja.
Offering free services pun tidak lupa diberikan. Free service yang
diberikan oleh Citizen terletak pada support service yang dinamakan five-
year limited warranty. Five-year limited warranty ini adalah jaminan atas
kerusakan atau ketidakcocokan dari produk Citizen yang sampai ke
pembelinya. Namun, tidak semua kerusakan dapat diklaim five-year limited
warranty karena ada beberapa syarat yang dituliskan oleh Citizen di situs
resminya.
Berdasarkan jenis transaksinya, Citizen Watch Co., Ltd.
menggunakan sistem B2C (business-to-consumer) yang bisa dilakukan
lewat web ataupun aplikasi resmi Citizen. Melalui websitenya, pembeli
dapat mencari, memesan, dan membayar produk yang diinginkan. Lalu,
barang tersebut akan dikirimkan melalui jasa pengiriman kepada konsumen.
Citizen telah menerapkan berbagai jenis model-model e-business
maupun e-commerce. Model yang digunakan bertujuan untuk mengatasi
masing-masing kendala dalam berbisnis secara online. Namun, meski
9
tergolong cukup lengkap, akan lebih baik lagi bila Citizen tetap melakukan
pengembangan diri. Bila situs Citizen dilengkapi dengan auction model
untuk beberapa jam tangan yang limited edition tentu akan menambah baik
citra dari perusahaan.
Selain itu, transaksi yang menggunakan model B2C memiliki pasar
terbatas pada mereka-mereka yang mengakses tempat penjualan produk.
Melalui penerapan B2B2C, Citizen dapat memperluas jaringan bisnis dan
mencapai target pasar yang lebih luas. Pemasaran Citizen menjadi lebih luas
dengan bantuan yang menggabung kekuatan dan saling mempromosikan
produk.
10
nilai, struktur biaya, dan potensi keuntungan menjadi tujuan yang hendak
dicapai.
Matoa Indonesia dengan mempertimbangkan target pasar yaitu anak
muda berusia 20-35 tahun dan strategi pemasaran berupa customer
relationship management melalui penjualan utama pada web mereka, Matoa
Indonesia menggunakan storefront model. Penerapan storefront model pada
Matoa Indonesia adalah menyediakan tempat berupa website yang
mendukung pada level aktivitas sebagai tempat pemrosesan pesanan,
pembelian online, promosi penjualan, dan komunikasi media sosial. Pada
level proses bisnis, website Matoa menyediakan fitur yang berkaitan dengan
manajemen hubungan pelanggan dan manajemen pengetahuan tentang
produk. Selanjutnya, pada level perusahaan terdapat penerapan e-
commerce, distribusi langsung, dan jejaring sosial. Penerapan storefront
model pada web Matoa didukung dengan adanya fitur shopping cart yang
memudahkan konsumen untuk menyimpan barang yang hendak dibeli.
Selain storefront model, Matoa Indonesia juga menerapkan
dynamic-pricing model sebagai langkah memvariasikan harga produknya
guna menarik minat konsumen. Sebagai produk inovasi unik yang belum
terlalu banyak peminat, produknya memiliki harga cukup mahal. Maka dari
itu, diperlukan model yang membuat harga produk terlihat menjadi lebih
murah dalam pandangan konsumen. Matoa Indonesia menggunakan model
jenis rebates yang memberikan penawaran diskon setiap harinya. Sebagai
konsumen kata “diskon” memicu pikiran konsumen untuk membeli karena
harganya menjadi lebih murah daripada biasanya. Selain itu, penerapan odd
pricing membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli karena melihat
harga tertera yang lebih murah. Secara psikologis orang tertarik untuk
membeli produk dengan harga 99.000 daripada 100.000 karena terkesan
lebih murah. Tidak hanya itu, Matoa berusaha semaksimal mungkin untuk
menarik konsumen dengan hal-hal yang berkaitan dengan harga. Mereka
menerapkan jenis offering free services dengan memberikan garansi
terhadap produknya selama 1 tahun sejak pembeliannya. Garansi ini lebih
11
meyakinkan bagi konsumen bahwa mereka tidak akan kehilangan uang
dengan sia-sia apabila mendapat produk yang tidak baik.
Penjualan utama produk yang bergantung pada website membuat
Matoa juga menerapkan model portal. Di dalam website Matoa, segala
informasi mengenai berdirinya Matoa hingga produknya dapat ditemukan.
penerapan model portal ini didukung dengan adanya fitur search yang
memudahkan konsumen mencari informasi atau produk dalam website
tanpa membuka satu persatu yang akan menghabiskan banyak waktu dan
tenaga. Efisien dan efektif adalah manfaat yang diterima dari adanya
penggunaan model ini.
Berdasarkan jenis transaksi yang dilakukan, Matoa juga menerapkan
model B2C (Business to Consumer). Dalam mendukung konsumen
bertransaksi produknya, Matoa menyediakan alternatif pembelian melalui
website atau marketplace seperti shopee dan tokopedia yang merupakan
mitra kerja samanya. Melalui websitenya, pembeli dapat mencari,
memesan, dan membayar produk yang diinginkan. Kemudian barang
tersebut akan dikirimkan melalui jasa pengiriman kepada konsumen.
Sedangkan melalui marketplace, Matoa memiliki official store dalam
aplikasi shopee dan tokopedia yang memudahkan konsumen melihat,
memesan, membayar, hingga menerima produk ditangan konsumen.
Berbagai e-business models telah diterapkan oleh Matoa Indonesia
dalam penerapan e-business dan e-commerce pada usahanya. Model-model
yang digunakan bertujuan untuk mengatasi suatu masalah tertentu. Namun,
dalam perkembangannya Matoa harus terus membaharui diri agar menjadi
lebih baik. terdapat beberapa e-business models yang belum diterapkan
Matoa padahal model ini memiliki manfaat yang penting dan juga
dibutuhkan. Beberapa model yang bisa dilakukan adalah auction models,
sedangkan berdasarkan transaksinya model B2B2C layak untuk diterapkan
pada bisnis ini.
Matoa seharusnya mampu menerapkan auction models dengan
mengeluarkan produk limited edition. Inovasi unik yang dibawa oleh Matoa
memberikan peluang besar untuk menciptakan produk-produk terbatas.
12
Produk-produk tersebut dapat diperdagangkan melalui website lelang.
Model ini bermanfaat untuk memperkenalkan produk dan nama Matoa lebih
lagi, terlebih produk-produk yang mengikuti lelang biasanya dianggap
produk yang tidak biasa. Dengan menerapkan auction models mampu
membangun persepsi masyarakat terhadap produk Matoa. Selain itu,
transaksi yang menggunakan model B2C memiliki pasar terbatas pada
mereka-mereka yang mengakses tempat penjualan produk. Melalui
penerapan B2B2C, Matoa dapat memperluas jaringan bisnis dan mencapai
target pasar yang lebih luas. Pemasaran Matoa menjadi lebih luas dengan
bantuan yang menggabung kekuatan dan saling mempromosikan produk.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan e-business dan e-commerce selalu berkaitan dengan
e-business models yang digunakan. E-business models adalah metode yang
harus digunakan oleh pelaku e-business untuk dapat bertahan dan
berkembang dalam jangka panjang. E-business models mampu
mendefinisikan proses, pihak-pihak, serta strategi bisnis. Para pelaku usaha
menerapkan e-business models pada usahanya sesuai dengan kebutuhan.
Maka tidak ada model yang dikatakan baik ataupun buruk, semua memiliki
kelebihan dan kelemahan sesuai penggunaannya. Setiap model memiliki
kegunaan masing-masing, maka suatu jenis usaha terkadang memiliki lebih
dari satu model yang digunakan.
Citizen Watch Co., Ltd menggunakan storefront model, portal
model, dan dynamic pricing model jenis rebates dan offering free services.
Penerapan model-model tersebut dapat dilihat melalui website mereka yang
dilengkapi dengan fitur-fitur penunjang seperti shopping cart, wishlist,
search engine, dan lain-lain. berdasarkan jenis transaksi yang ada, Citizen
menggunakan model B2C, dimana mereka melayani konsumen secara
langsung baik melalui website, toko offline, kerjasama dengan marketplace,
dan sebagainya. Sedangkan, penerapan e-business models pada Matoa
Indonesia tidak jauh berbeda dengan Citizen. bahkan beberapa fitur yang
berada di Citizen juga disediakan oleh Matoa dalam websitenya.
Persamaan model yang digunakan oleh kedua perusahaan tersebut
menunjukkan beberapa pernyataan. Pertama, kedua perusahaan masih
menggunakan model-model yang umum digunakan oleh pihak lain,
sehingga kurang inovasi dan sesuatu yang lebih. Kedua, Matoa Indonesia
sebagai perusahaan yang lebih kecil dari Citizen mampu memberikan sarana
dan pelayanan yang hampir setingkat. Ketiga, mereka industri sejenis
sehingga wajar bila memiliki kebutuhan dan cara penyelesaian dari
14
kebutuhan tersebut sejenis. Maka dari itu, diperlukan pengembangan pada
kedua perusahaan untuk memberikan nilai lebih bagi masing-masing.
4.2 Saran
E-business models sangat beragam, namun hanya beberapa yang
digunakan oleh banyak perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya
model-model lain kurang diminati atau dimengerti oleh para pelaku usaha.
Berkaitan dengan e-business tidak pernah terlepas dari perkembangan
informasi dan teknologi, sehingga pelaku usaha harus aktif mencari tahu
dan berani melakukan sesuatu yang lebih. Perkembangan yang pesat
menunjukkan bahwa persaingan semakin ketat, suatu bisnis yang lengah
sebentar akan dihabisi oleh bisnis lain. E-business models sebagai metode
yang membantu pelaku usaha dalam menjalankan bisnis harus digunakan
semaksimal mungkin. Model-model lain seperti auction models atau jenis
lain dari dynamic pricing models dapat digunakan untuk memperbesar
bisnis, karena masing-masing model memberikan manfaat berbeda. Begitu
pula dengan jenis transaksi yang tidak hanya terpusat pada B2C, melainkan
jenis lain yang mampu memperluas jaringan pelaku usaha dengan pihak lain
yang juga memiliki pengaruh besar pada ekonomi, seperti pemerintah.
Dalam menentukan pengembangan e-business models yang akan
digunakan, pelaku usaha harus mengidentifikasi kekurangan-kekurangan
dari bisnisnya yang belum mampu diselesaikan oleh model-model yang
sudah digunakan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Erika. (2015, Agustus 24) Klasifikasi e-business. retrieved Agustus 24, 2020
from https://erikadevi.wordpress.com/2015/08/24/klasifikasi-e-business/
H.M. Deitel, P.J. Deitel, K. Steinbuhler. 2001. E-business and e-commerce for
managers. United States : Prentice-Hall, Inc.
16
Tugas Pengantar E- Business
Dibuat oleh :
UNIVERSITAS SURABAYA
SURABAYA
i
STATEMENT OF AUTHORSHIP
“Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil
pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada mata ajaran
lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme”
Mata Ajaran :
Judul Makalah/Tugas :
Tanggal :
Dosen (PJMK) :
Surabaya, ...…………………............
Tanda Tangan
( Joseph Leonardo .)
Ketua Kelompok
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................... i
BAB 1 Pendahuluan.......................................................................................................... 1
BAB 3 Kesimpulan............................................................................................................ 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa model – model dan juga tipe dasar dari E – Business?
2. Bagaimana Value Proposition Models dari produk jam tangan Swiss Army dan
Rolex?
3. Bagaimana Revenue Generated Models dari produk jam tangan Swiss Army dan
Rolex?
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk membantu para pembaca yang ingin mengenal
lebih dalam tentang E – Business ini, seperti bagaimana model – model E – Business
yang digunakan oleh para Brand jam tangan Swiss Army dan Rolex, serta mengetahui
keunikan dari masing – masing Brand jam tangan Swiss Army dan Rolex
2
BAB II
PEMBAHASAN
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to
consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen
dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi
yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll
serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Karakteristik B2C :
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar
organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara
manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih
tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan
(Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk
jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B
seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi
terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi
(B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
Antar organisasi
Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
3
Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
Lebih kompleks
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama
dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari
B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang
mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian
dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu
seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Layanan yang disediakan sebuah
perusahaan pada karyawannya untuk memudahkan urusan karyawan dengan
perusahaan.Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan
B2B.
Model bisnis ecommerce ketiga adalah C2C (consumer to consumer), yang kemudian terbagi
lagi menjadi dua model yaitu marketplace dan classifieds/P2P. Dalam kategori C2C e-
commerce ini, konsumen individu dapat menjual maupun membeli produk dari konsumen
lainnya. Bukalapak, Shopee, dan Tokopedia merupakan beberapa contoh online marketplace
yang paling dikenal di Indonesia. Selain melalui marketplace, kegiatan jual beli juga juga
dapat dilakukan secara langsung antar individu, tanpa adanya termasuk dari pihak ketiga.
Beberapa contoh platform dengan model bisnis ini adalah OLX, Kaskus, hingga melalui
Instagram.
Model bisnis yang dimana konsumen atau end-use menyediakan produk atau layanan ke
perusahaan. Ini adalah model kebalikan dari B2C, di mana bisnis menghasilkan produk dan
layanan untuk konsumsi konsumen. Contoh platform C2B, yakni istockphoto.com yang
menjadi media bagi para fotografer individu untuk mendapatkan royalti apabila ada yang
4
menggunakan fotonya. Dalam model bisnis ini, individu menawarkan untuk menjual produk
atau layanan kepada perusahaan yang siap membelinya
Juga disebut B2A (business to administration), adalah model bisnis yang merujuk pada bisnis
yang menjual produk, layanan, atau informasi kepada pemerintah atau lembaga pemerintah.
Sistem B2G menyediakan kesempatan bagi perusahaan swasta untuk mengajukan tender pada
proyek, produk pemerintah yang mungkin dibeli/dibutuhkan pemerintah untuk perusahaan
mereka. Pemerintah membuka tender lewat proses e-procurement, dimana sektor publik dapat
melakukan tender secara online dan transparan.Sistem e-procurement di Indonesia lebih
dikenal dengan LPSE atau Service Pengadaan Dengan Elektronik. Salah satu contohnya
adalah Qlue.co.id, yang menyediakan layanan CRM untuk lembaga pemerintah.
Juga disebut C2A (consumer to administration): adalah transaksi elektronik yang dilakukan
oleh individu ke pemerintah atau administrasi publik. Contohnya, seorang konsumen dapat
membayar pajak penghasilannya secara online. Transaksi tersebut adalah transaksi C2G.
5
3. Model Whole Of Enterprise : Menawarkan fasilitas satu pintu (Single point of contact
) kepada pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu yang melibatkan banyak
pihak ( Perusahaan ).
Kompetensi Utama :
Mengelola lingkungan sistem yang kompleks dan heterogen
Menegosiasikan dan membentuk kesepakatan antar manajer dari unit-unit
bisnis yang berbeda.
4. Model Shared Infrastructure : Menawarkan penyewaan terhadap berbagai
infrastruktur teknologi informasi,meliputi database,aplikasi,perangkat keras,dan
jaringan.
Kompetensi Utama :
Menyediakan layanan infrastruktur terpadu
Menjalankan infrastruktur yang kompleks dengan efesien.
5. Model Virtual Community : Memanfaatkan komunitas yang ada didunia maya untuk
berbagai keperluan seperti penawaran berbagai produk dan jasa digital.
Kompetensi Utama :
Membangun kesetiaan komunitas
Menyediakan konten atraktif
6
Rolex memproduksi model-model jam yang berbeda dari setiap seri, agar pelanggan tertarik
dan tidak bosan dengan model jam yang sama dan membosankan. Dan juga ini menjadi nilai
preposisi dari Rolex untuk memanjakan pelanggan nya.
Ada harga ada kualitas, itulah yang menjadi slogan Rolex sejak dulu. Nilai inilah yang
menjadi tolak ukur dari kualitas dari jam Rolex, bisa dilihat di gambar tersebut bahwa jam
rolex dibuat dari campuran besi,emas, dan platinum. Terlebih lagi perusahaan jam dari Swiss
ini memproduksi jam nya dengan cara Handmade.
Lalu Rolex juga membuat jam yang di desain khusus untuk menyesuaikan berbagai macam
profesi, tujuan nya agar jam produksi Rolex ini bisa dinikmati oleh pelanggan nya sekalipun
profesi dari pelanggan tersebut tergolong extreme.
7
2.4 Value Proposition dari Swiss Army
Sebuah jam tangan olahraga di bawah $ 600 yang dapat menahan tertabrak tank ,INOX oleh
Victorinox, sebuah jam tangan ultra-solid yang telah diuji hingga batasnya oleh perusahaan
Swiss berusia 130 tahun. Ya, INOX memang menggunakan mesin jam kuarsa, tetapi tidak
banyak jam tangan yang bisa dijatuhkan ke beton, diledakkan dengan cairan korosif, atau
selamat dari badai pasir. Dan itu menyelesaikan semua ini, dengan ketahanan air 200m,
sambil tetap menjaga tampilan yang sejuk dan ramping.
Selain itu, indeks 12 jam dicap dari pelat jam, membuatnya tidak mungkin terputus dari
benturan.
Dengan ukuran 43mm, ini sama sekali bukan jam tangan kecil, dan pasti akan terpasang
tinggi di pergelangan tangan karena ketebalannya (terutama saat menggunakan bumper
silikon dan nilon).
8
2.5 Revenue Generated Models dari Swiss Army
Pada tahun 1972, Forschner Butcher Scale Company of New Britain, Connecticut menjadi
distributor eksklusif Victorinox untuk Amerika Serikat. Pada tahun 1981, perusahaan tersebut
go public dan Charles Elsener, presiden Victorinox, memperoleh persentase yang signifikan
dari sahamnya. Pada tahun 1983, namanya diubah menjadi Forschner Group, Inc. Pada 1980-
an, Forschner mendaftarkan nama Swiss Army sebagai merek dagang di AS. Pada tahun
1992, Precise Imports Corp., A.S. dan importir pisau Wenger Kanada, menggugat dan
Forschner mempertahankan hak untuk menggunakan merek dagang pada kompas, arloji, dan
kacamata hitamnya, sementara Precise dapat menggunakannya dalam memasarkan barang
non-pisau lainnya. Pada pertengahan 1990-an, Forschner berganti nama menjadi Swiss Army
Brands, Inc. (SABI).
9
2.6 Revenue Generated Models dari Rolex
Pada awal tahun 1950-an, Rolex mengembangkan jam tangan profesional yang bertindak
sebagai alat bantu dan fungsinya tidak lagi hanya sebagai penunjuk waktu. Jam tangan jenis
ini diperuntukkan bagi aktivitas profesional seperti penyelaman laut dalam, penerbangan,
pendakian gunung serta eksplorasi ilmiah. Jam-jam tangan ini menghasilkan daya tarik yang
kuat dan kemudian membuatnya dikenal sebagai jam-jam tangan orang-orang yang
berprestasi. Tidak hanya digunakan untuk penyelaman laut,penerbangan,pendakian gunung
serata eksplorasi ilmiah jam tangan juga dikhususkan untuk para pemimpin perusahaan
maupun pemimpin negara karena jam tangan rolex juga membuat model jam tangan yang
premium sangat cocok untuk para pemimpin perusahaan maupun pemimpin negara.
10
2.7 Penerapan E-Business Models dalam Rolex group dan Victorynox Swiss Army
Pada era digital sekarang ini penggunaan teknologi sangat berperan penting dalam
menjalan kan E-Business. Dan dengan adanya perkembangan ini membuat banyak
perusahaan sangat terbantu tidak terkecuali dengan Rolex group dan Victorynox Swiss
Army dalam menginformasikan produknya kepada pelanggan. Dan dengan perkembangan
era digital ini juga berpengaruh terhadap model E-business yang ada di indonesia. Rolex
Group dan Victorynox Swiss Army menggunakan B2C dalam penerapan E-Business
modelnya, penerapan B2C ini sendiri berdasarkan pada sifat kedua perusahaan ini karena
penggunaan pasar E-Commerce dalam memberi informasi mengenai produknya dan
menarik minat para pembeli melalui sirus web yang telah disediakan oleh kedua perusahaan
tersebut.
11
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Jadi, pada zaman sekarang penggunaan sistem dalam model E-Business sangatlah
penting membuat perusahaan bisa menentukan target pasar mereka dan membantu
masyrakat yang ingin membeli produk dari presuhaan tersebut sangat
terbantu.perusahaan Rolex dan Swiss Army membuat situs yang dapat membantu
para pembeli untuk melihat produk yang akan dia beli atau melihat informasi terhadap
barang yang mereka beli. Rolex dan Swiss Army sendiri menggunakan model E-
Business yang mengutamakan pembelinya jadi penggunanaa E-Commerce akan
disesuaikan dengan kemampuan masyarakat agar mereka dapat mengakses situs
dengan mudah.
3.2 Saran
Buat situs rolex : tambahkan lagi menu untuk pembelian secara online karena di situs
dia tidak menyediakan hanya menginformasikan lokasi store terdekat mereka di
daerah orang yang mengakses situs tersebut, apalagi dalam masa covid seperti ini
tidak sedikit orang yang hanya mau berdiam diri di rumah dan tanpa mau keluar
Buat situs swiss army: situs web yang ditampilakan sudah bagus hanya saja kurang
dalam metode pembayaran, karena jarang sekali orang indonesia mengunakan metode
pembayaran melalui paypal dan Visa. Makanya seharusnya ditambahkan metode
pembayaran online yang sering digunakan di Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
https://www.rolex.com/id/about-rolex-watches/1953-1967.html
https://www.hodinkee.com/articles/the-value-proposition-the-victorinox-inox-a-robust-
sport-watch-built-to-survive-the-worst#&gid=1&pid=4
https://www.watchpro.com/whats-in-and-whats-out-for-rolex-in-2020/
13
MAKALAH PENGANTAR E-BUSINESS
E-Business Models
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
UNIVERSITAS SURABAYA
2020
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
BAB II...................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 9
3.1 Penerapan Portal Model Richemont Group dan Frank Muller ....................... 9
BAB IV .................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................. 11
2
PENGANTAR E-BUSINESS
Statement of Authorship
Saya yang betandatangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas yang terlampir ada-
lah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya
gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada
mata pelajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya
menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyakan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Kelas : KP C
Anggota :
Nama NRP
Ketua kelompok
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam E-business sendiri terdapat beragam model yang dapat diterapkan oleh pe-
rusahaan dan disesuaikan dengan rencana yang ditetapkan masing-masing perusahaan.
Model E-Business merupakan metode atau cara yang diterapkan oleh pelaku usaha untuk
menambahkan nilai dalam menawarkan produk maupun jasa yang ditawarkan. Dengan be-
gitu ketepatan dan kesesuaian harus diperhatikan oleh perusahaan ketika mengambil kepu-
tusan mengenai model E-Business yang mereka ambil sebagai acuan. Pemilihan model yang
sesuai dengan kriteria perusahaan akan sangat membantu dalam penyampaian informasi
yang lebih maksimal dan akurat. Pemilihan serta penerapan model E-Business yang akan
kita bahas adalah dari industri jam tangan Richemont Group dan Frank Muller Group.
4
1.4 Tujuan
Tujuan dibentuknya makalah ini adalah untuk mengetahui dan memehami berbagai
macam model E-business yang ada serta mengetauhi model apa yang diterapkan oleh
Richemont Group dan Frank Muller dalam menjalankan E-Business mereka.
1.5 Manfaat
Dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai berbagai macam model E-Business
dan mengetahui model E-business yang diterapkan oleh Richemont Group dan Frank Muller
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi e-Business
E-Business merupakan sebuah aktivitas transaksi bisnis dalam hal
perancangan produk ataupun pengelolaan produk yang dapat dilakukan secara lang-
sung maupun tidak langsung dengan customer ataupun dengan rekan bisnisnya dan
lebih mengacu pada penggunaan teknologi internet sebagai sarana jual-belinya.
Dengan e-business ini juga memungkinkan dapat menjadikan perusahaan dalam
mengelola data internal ataupun ekstrernalnya menjadi lebih efisien. Dalam
penggunaan teknologi e-business juga dapat dijadikan berupa iklan, sehingga hal
tersebut juga dapat mempermudah penyebarluasan informasi untuk mempromosi-
kan suatu bisnis, dengan begitu pastinya juga lebih menguntungkan bagi perusahaan.
2.2 Definisi Model e-Business
Model e-Business adalah sebuah pendekatakan untuk melakukan sebuah
bisnis elektronik dengan berbagai model tertentu. Dalam menentukan model terse-
but maka perusahaan akan dapat memepertahankan bisnisnya sehingga juga daoat
menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang terus baik dan menguntungkan. Dalam
model e-Business juga dapata menjelaskan berbagai fungsi bagaimana perusahaan
tersebut, tentang bagaimana perusahaan dalam menyediakan produk ataupun
jasanya, dan bagaimana cara menghasilkan pendapatannya dan bagaimana cara be-
radaptasi dengan pasar dan teknologi baru yang akan dihadapai
6
lain. Bahkan juga dapat digambarkan dapat berupa transaksi manufaktur dan grosir
ataupun grosir dan pengecer pada antar perusahaan. Business to business, dalam
menjalankan transaksinya lebih kompleks, biasanya juga uang yang dilibatkan lebih
besar dan juga adanya pemberian kredit oleh penjual kepada pelanggannya. Sebagi
contoh mengenai model ini, misalkan ada sebuah perusahaan produsen sepeda motor
membuat transaksi B2B, dengan membeli ban, kaca untuk kaca lampu, dan selang
karet untuk kendaraan dari perusahaan lain.
2.3.3 C2C (Customers to Customers)
Model sistem komunikasi atau interkasi bisnis dengan teknologi internet
yang dilakukan antar konsumen dengan konsumen lainnya. Model ini adalah model
transaksi penjualan barang ataupun jasa dari perseorangan ke perseorangan juga.
Pada lingkup model ini, transaksi yang sering dilakukan biasanya seperti lelang ba-
rang. Dan benar-benar menjadikan internet sebagai sarana tukar menukar terkait in-
formasi produk, harga, kualitas barangnya.
2.3.4 B2G (Business to Government)
Model sistem komunikasi atau interaksi bisnis dengan teknologi internet
yang dilakukan antar organisasi dengan pemerintah atau antara perusahaan dengan
lembaga pemerintahan. B2G sering disebut sebagai pemasaran sektor publik yang
mencakup berbagai pemasaran produk ataupun jasa untuk berbagai tingkat
pemerintahan melalui komunikasi pemesaran terpadu seperti advertising, komu-
nikasi berbasisi web, ataupun strategic public relation. Model interaksi bisnis ini,
memiliki karakteristik yang hampir sama dengan business to business. Model busi-
ness to government ini juga sering ditemui bahwa nilai uang yang dilibatkan mem-
iliki nominal yang lebih besar.
2.3.5 B2E (Business to Education)
Model sistem komunikasi atau interaksi bisnis dengan teknologi internet
yang dilakukan antar organisai dengan pendidikan. Model interkasi bisnis ini juga
dilakukan antar organisasi dengan organisasi lain, sama halnya seperti B2B dan
B2G. Nilai uang yang dilibatkan dalam transaksi B2E biasanya juga terbilang besar.
2.3.6 Storefont Model
Storefont model ini merupakan model yang kombinasi dari transaksi pro-
cessing, security, online payment, dan information storage yang penerapan
penjualannya secara online baik hal tersebut berupa produk ataupun jasa. Sedangkan
dalam model ini, pengirimannya masih menggunakan sarana - sarana tradisional.
7
2.3.7 Auction Model
Auction model merupakan tentang bagaimana website yang dapat mem-
berikan peran bagi para pelanggannya untuk menjadi penjual ataupun pembeli. Da-
lam hal ini, akan adanya penawaran barang, lelang harga, dan juga ada nya kese-
pekatan yang seluruhnya melalui website yang sama.
2.3.8 Portal Model
Portala model ini memberikan kostumer kesempatan untuk menemukan apapun
segala sesuatu yang kostumer cari dalam satu tempat. Dan hal-hal yang sering dit-
ampilkan dalam model ini Mengenai berita, olahraga, informasi dana maupun men-
cari web lainnya yang terkait sehingga kostumer dapat menemukan informasi yang
dicarinya.
2.3.9 Dynamic-Pricing Model
Dynamic-Pricing model ini meruapakan suatu aplikasi dari strategi penentuan harga.
Harga yang diberikan oleh perusahaan akan berubah dan divariasi berdasarkan
dengan penentuan harga dengan kondisi pasaran tertentu.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan di makalah ini, digunakan analisis berupa komparasi an-
tara ciri-ciri dari model-model E-Business yang ada. Data diambil lewat observasi
website resmi dari Richemont Group dan Frank Muller Group.
Model E-Business lain yang akan kita bahas adalah Business to Cunsomer
atau model yang sering disebut B2C. di sini Frank Muller group dan Richemont
group menggunakan model B2C untuk mendapatkan beberapa keuntungan. Kedua
9
perusahaan ini lebih memilih B2C dari model model lainnya seperti B2B ataupun
B2G karena lebih memilih mengutumakan pasar yang luas dan lebih cocok dengan
produk yang diproduksi. Sedangkan model B2B sendiri meskipun memiliki peluang
untung yang besar dengan hanya beberapa kali transaksi tapi ada faktor faktor lain
yang harus di pertimbangkan karena harus membagi data perusahaan.
Sedangakan kedua perusahaan di atas tidak memakai B2G karena pasar yang
kecil dan persaingan yang ketat. Beberapa alasan utama kenapa untuk perusahaan
perusahaan seperti Richemont dan Frank Muller memilih B2C adalah dapat mem-
promosikan produknya secara luas, dapat langsung berinteraksi dengan kustomor
tanpa perantara (hal ini dapat membuat kepercayaan customer kepada perusahaan
maningkat) dan juga dapat mengurangi ongkos distribusi barang.
Penerapan B2C pada kedua perusahaan di atas dapat tercerminkan dari pe-
nanganan langsung pihak perusahaan untuk menanggapi saran dan pesanan cus-
tomer tanpa adanya pihak perantara yang berada di antara perusahaan dan customer.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Richemont group dan
Franck Muller group menerapkan beberapa model E-Business. Franck Muller dan
richemont group memiliki penerapan model E-Business yang sama, yaitu portal
model dan Business to Cunsomer (B2C). Model model ini dipergunaan di Richmont
group dan Frank Muller group karena kemudahan penggunaannya yang membuat
terjadinya peningkatankepercayaan kunsomer dan lebih memudahkan berinteraksi
dengan kunsomen karena tidak memakai jasa perantara.
11
DAFTAR PUSTAKA
Deitel, H.M., Deitel, P.J., dan Steinbuhler, K. (2001) E-Business and E-Commerce
for Managers, Prentice Hall, New Jersey.
https://andrigundar.wordpress.com/2010/12/04/model-model-e-business/
https://www.academia.edu/35017928/MAKALAH_MODEL_E_BUSINESS
https://www.kompasiana.com/2011muhamad/5500a19f813311a019fa7a44/model-
e-business-beserta-kekurangan-kelebihannya
https://www.coursehero.com/file/p6ueg85/Auction-Model-model-ini-merupakan-
jenis-web-lelang-E-business-model-ini-dapat/
https://repository.unikom.ac.id/54528/1/Model-model E-Business.pdf
http://stanlysk.blogspot.com/2012/05/e-business-bagian-1-pengantar.html
12
LAMPIRAN
13
MAKALAH PENGANTAR E-BUSINESS
“E-business Models Industri Jam Tangan Movado dan Seiko Holdings”
Kelompok 4
UNIVERSITAS SURABAYA
SEMESTER GANJIL
2020
STATEMENT OF AUTHORSHIP
“Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Kelas :C
Surabaya, 21
Agustus 2020
Tanda Tangan
(……………….)
Ketua Kelompok
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “E-
business Models Industri Jam Tangan Movado dan Seiko Holdings” ini.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar E-business.
Dalam tugas ini tersaji tentang pengenalan ke E-business dan E-Commerce pada
industri jam tangan Movado dan Seiko Holdings. Tugas ini diharapkan dapat
menambah wawasan mengenai industry jam tangan Movado dan Seiko Holdings.
Kami tahu bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah ini. Kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun untuk penyempurnaan makalah ini selalu kami nantikan. Akhirnya
semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua.
Surabaya, 21
Agustus 2020
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Bagaimana model bisnis Movado Group dan Seiko Holding dalam bisnis jam
tangan ?
2. Mengapa Moviva Group dan Seiko Holding dikatakan manggunakan model
bisnis tersebut ?
Pengenalan E-business Models pada industry jam tangan Movado dan Seiko.
LANDASAN TEORI
Model bisnis ini lahir bersamaan dengan internet, angka dan kegunaan dari
model bisnis portal juga ikut berkembang bersamaan dengan jumlah produk yang
suatu perusahaan tawarkan. Kerangka dari bisnis haruslah fleksibel karena industri
atau pasar sangat fluktuatif. Model bisnis ini juga menyajikan titik masuk untuk
konten ataupun jasa di internet. Mesin pencarian merupakan model bisnis portal yang
di mana di sana terdapat banyak sekali konten maupun jasa. Mesin pencarian sebagai
salah satu model bisnis portal di sini model ini sangat banyak memberikan peluang
untuk perusahaan pengiklanan untuk melakukan bisnis. Model bisnis portal terbagi
menjadi dua (2), yaitu portal horizontal dan portal vertikal. Portal horizontal adalah
portal yang memberikan informasi dalam jangkauan topik yang sangat luas.
Contohnya: Google, Mozilla, Windows Explorer dan sebagainya. Portal vertikal
adalah portal yang menyediakan informasi yang lebih spesifik dalam suatu topik.
Contohnya: Bing, WebMd dan sebagainya.
Name your price model adalah di mana sistem ini membuat pembeli untuk
memberikan sarang agar dapat menentukan harga produk dan transaksi akan terjadi
jika penjual setuju dengan harga yang disarankan oleh pembeli. Sehingga penjual
harus menunggu penawaran yang akan diajukan pembeli dan kemudian bisa saja
diterima ataupun ditolak dari harga yang telah ditawarkan oleh pembeli. Seiring
perkembangan teknologi, pasar online pun menjadi semakin terkenal. Karena hal
tersebut, konsumen dapat memilih lebih banyak pilihan dalam hal menyangkut harga
produk. Model bisnis ini di populerkan oleh pelopor lelang terbaik, yaitu
Priceline.com, dalam website tersebut pelanggan diminta untuk menyebutkan harga
yang akan mereka tawarkan. Hal tersebut bergerak dalam berbagai bidang seperti
barang-barang yang berharga.
2.6 Comparison Pricing Model
Model ini dapat diartikan sebagai metode atau sistem di mana harga jual pada
suatu produk baru dengan membandingkan manfaat yang diperoleh dan ditawarkan
dengan merek pesaing yang juga akan menawarkan hal yang sama. Seiring
berjalannya waktu, konsumen semakin mengandalkan situs perbandingan harga agar
mendapatkan pengetahuan tentang pasar. Harga yang nantinya telah dihasilkan oleh
model ini dapat bertindak sebagai harga referensi kontekstual. Hal ini dapat
mempengaruhi daya tarik harga yang akan ditemukan konsumen ketika berbelanja
offline di toko lokal. Dengan itu, dapat dikatakan bahwa harga tersebut dapat menjadi
pengaruh bagi hasil pencarian pada evaluasi harga yang akan datang. Model bisnis ini
menguntungkan karena dapat meningkatkan persepsi validitas harga. Berdasarkan
beberapa pertimbangan di atas dapat dikatakan bahwa model bisnis ini
memperhatikan tanggapan strategis, seperti jaminan harga yang sesuai.
Model ini diusulkan dan dilakukan untuk memberi layanan harga melalui
sistem SDMB (Satelit Digital Multimedia Broadcast) untuk menawarkan potongan
harga bagi sejumlah besar pengguna sambil mempertahankan keuntungan bagi
penjual ataupun penyedia layanan. Dalam model ini, terdapat layanan yang
ditawarkan yang tentunya menarik bagi pengguna. Di samping itu, di saat yang sama
juga menguntungkan bagi operator satelit. Model ini juga telah memungkinkan
konsumen untuk menuntut layanan yang lebih baik, lebih cepat dan dengan harga
yang lebih murah. Hal itu memberdayakan pembeli untuk berbelanja dalam kelompok
besar untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi. Konsep di balik model ini malah
semakin banyak konsumen membeli suatu produk dalam sekali pembelian, semakin
rendah biaya yang dibutuhkan per orang. Penjualan produk secara individu bisa jadi
mahal karena penjual harus memberi atau menentukan harga produknya sendiri.
Ketika pelanggan membeli produk dalam jumlah yang sangat besar, biaya ini dibagi
dan juga margin keuntungannya pun ditingkatkan.
Model ini juga dikenal sebagai “Business model of the internet” di mana
istilah kata freemium diambil dari kata free dan juga premium. Artinya produk dasar
ini tersedia secara gratis dan perusahaan juga menghasilkan pendapatan dengan
menawarkan produk premium yang terhubung. Contoh beberapa perusahaan yang
menggunakan model bisnis Freemium adalah Joox, Dropbox dan sebagainya.
2.10 Merchant Model
Model ini terdiri dari menjual barang atau jasa melalui internet. Jenis e-
business ini merupakan yang paling populer di kalangan pedagang besar dan
pengecer dan penjualannya dilakukan melalui lelang atau berdasarkan daftar harga.
Model bisnis ini adalah bisnis yang sangat inovatif dan juga berkelanjutan
dengan meresap dan dicari karena sulit untuk dimengerti, contohnya, “Data adalah
minyak baru”. Untuk setiap startup yang telah mendesain dan mengimplementasikan
apa yang telah menjadi model bisnis big data yang sangat sederhana dan efektif
melalui akun sosial media apa pun, mungkin dapat mengubah seluruh perusahaan
bersamanya, ada banyak perusahaan besar yang mencari cara memonetisasi data
besar mereka sendiri dengan harapan mereka dapat menangkap aliran pendapatan
baru tersebut. Tentu saja beberapa perusahaan besar yang telah matang sudah
melakukan cukup baik dalam hal tersebut. Contoh: Samsung (83 tahun) dan Apple
(40 tahun). Model bisnis ini menggunakan data yang telah dikumpulkan agar
mendapat pendapatan baru dan memenuhi tujuan perusahaan itu. Big Data yang
dikumpulkan juga harus diolah oleh seseorang yang dapat mampu untuk melakukan
olah informasi tersebut agar berguna.
BAB 3
PEMBAHASAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah dijelaskan dapat
disimpulkan bahawa setiap perusahaan industry dalam menjalankan setiap
bisnisnya memiliki pengaruh yang cukup besar dengan model e-business yang
telah diterapkan dalam industrinya. Sebagai contoh dapat dilihat setiap
perusahaan industry menggunakan Storefront Model karna model ini
menggunakan toko toko online yang ada untuk mempermudah konsumen
mencari barang dari industry tersebut
4.2 SARAN
Dari hasil penjelasan tersebut , saran yang dapat diberikan adalah
setiap perusahaan industry harus mengetahui dahulu jenis jenis model e-
business yang ada dan mengambil salah satu atau lebih dari model tersebut
untuk diterapkan di setiap perusahaan industrinya,
http://stanlysk.blogspot.com/2012/05/e-business-bagian-1-
pengantar.html?m=1
MAKALAH PENGANTAR E-BUSINESS
PENGARUH MODEL E-BUSINESS DALAM INDUSTRI JAM TANGAN
Kelompok 5
Kelas Paralel : C
Oleh :
Angelia Elita 130219203
Bryan Christian 130219223
Jeremy 130319066
Angelina Fitriani 130319089
UNIVERSITAS SURABAYA
2020
ii
STATEMENT OF AUTHORSHIP
“Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada
mata ajaran lain, kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bawa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme”
Nama Mahasiswa NRP
Jeremy 130319066
Angelina Fitriani
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pengantar E-Business
yang berjudul “Pengaruh Model E-Business Dalam Industri Jam Tangan” dengan baik.
1. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T. selaku Rektor Universitas Surabaya yang telah
memberikan dukungan berupa fasilitas, materi, maupun non – materi yang
penulis gunakan dalam proses pembuatan makalah.
2. Bapak Stefanus Budy Widjaja Subali S.T., M.Si. selaku dosen PJMK mata
kuliah pengantar E-Business yang telah memberikan dukungan baik secara
moral maupun materiil selama proses perkuliahan sampai terselesaikannya
makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah memfasilitasi dan memberi dukungan penuh dengan tulus ikhlas,
sehingga makalah pengantar bisnis yang berjudul “Pengaruh Model E-Business Dalam
Industri Jam Tangan” ini dapat selesai tepat waktu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Statement of Authorship……………...…………………………………………………..i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………ii
Daftar Isi.……………………………………………………………………...……….....iii
Bab 1 Pendahuluan………...……………………………………………………..…….1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….1
1.2 Ruang Lingkup Bahasan……………………………………………………………..2
1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….2
1.4 Tujuan ………………………………………………………………………………..2
1.5 Manfaat……………………………………………………………………………….3
1.5.1 Bagi Penulis………………………………………………………………………...3
1.5.2 Bagi Pembaca………………………………………………………………………3
Bab 2 Telaah Pustaka…………………………………………………………………...4
2.1 E-Business…………………………………………………………………................4
2.2 Model utama dari E-Business…...…………………………………………………..4
Bab 3 Pembahasan……………………………………………………………………..7
3.1 Penerapan Model E-business yang Digunakan Oleh Perusahaan Swatch Group dan
Casio…………………………………………………………………………………7
3.2 Pelayanan yang Konsumen Dapatkan dengan Penggunaan Masing-Masing Model
E-Business Pada Web Perusahaan Swatch Group dan Casio…………………………8
3.3 Pengaruh yang Didapatkan Dari Penggunaan Model E-Business Bagi Perusahaan
Swatch Group dan Casio……………………………………………………………..10
Bab 4 Penutup…………………………………………………………………………..11
4.1 Kesimpulan.…………………………………………………………………….…....11
4.2 Saran………………………………………………………………………………....11
Daftar Pustaka……………………………………………………………….…………12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Ruang Lingkup Bahasan
Fokus pembahasan yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah untuk
mengetahui dan memahami definisi, perbedaan, serta cara kerja dari masing-
masing model E-Business yang penting untuk perkembangan tiap perusahaan.
Fokus perusahaan atau industri yang dibahas pada makalah ini adalah 2 industri
jam tangan dunia bernama Swatch Group dan Casio. Pembahasan akan mengenai
definisi, penerapan, jenis-jenis, serta kelebihan yang akan didapatkan oleh industri
ketika menerapkan model E-Business yang akan dipilihnya.
1.4 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami penerapan model E-Business yang digunakan oleh
perusahaan Swatch Group dan Casio.
2. Mengetahui dan memahami pelayanan yang didapatkan oleh konsumen
perusahaan Swatch Group dan Casio dengan penggunaan masing-masing
model E-Business.
3. Mengetahui dan memahami pengaruh yang didapatkan dari penggunaan model
E-Business bagi perusahaan Swatch Group dan Casio.
2
1.5 Manfaat
1.5.1 Bagi Penulis
Melalui hasil pembuatan makalah ini diharapkan penulis lebih mengetahui dan
memahami tentang bagaimana penerapan model E-Business dalam perusahaan
Swatch Group dan Casio. Selain itu, diharapkan penulis juga dapat memenuhi
rasa ingin tahunya tentang berbagai macam model E-Business yang diterapkan
dalam industri jam.
1.5.2 Bagi Pembaca
Melalui hasil pembuatan makalah ini diharapkan pembaca lebih mengetahui
dan memahami tentang bagaimana perusahaan Swatch Group dan Casio
menetapkan model E-Business dalam penggunaan E-Business di dalam
perusahaanya. Selain itu, menambah wawasan pembaca akan perkembangan
model E-Business dalam industri jam tangan.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 E-Business
Dalam penggunaan sehari-hari, E-Business tidak hanya menyangkut e-dagang
(perdagangan elektronik atau E-Commerce) saja. Dalam hal ini, E-Business lebih
merupakan sub bagian dari E-Business, sementara E-Business meliputi segala
macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk
pemasaran internet (e-pemasaran). E-Business lebih berfokus pada kegiatan
transaksi bisnis lewat www atau Internet. E-Business memberi kemungkinan untuk
pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web,
internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
4
2. Business to Business (B2B)
B2B (Business to Business) adalah interaksi yang dimungkinkan oleh
teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). B2B
Menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara
manufaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B
jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya
karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang
mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai
contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti
membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan.
Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen
yang merupakan transaksi (B2C) tunggal. Karakteristik B2B:
1. Antar organisasi
2. Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
3. Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
4. Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
5. Lebih kompleks
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
Consumer-to-Consumer (C2C) adalah sistem komunikasi serta bisnis
antar konsumen untuk dapat memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
Contoh dari C2C mencakup individu yang menjual komputer, alat musik, atau
layanan pribadi secara online seperti penjualan dan lelang di eBay.Karakteristik
C2C:
1. Pada lingkup antar konsumen ke konsumen bersifat khusus sebab
transaksi yang ada di lakukan hanya antar konsumen saja.
2. Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi seputar
produk, harga, kualitas serta pelayanannya.
5
3. Konsumen juga dapat membentuk komunitas pengguna atau penggemar
suatu produk. Sehingga jika ada ketidakpuasan suatu produk, maka akan
segera tersebar dengan luas dan cepat melalui komunitas.
4. Consumer-to-Business (C2B)
Consumer-to-Business (C2B) adalah model perorangan yang menjual
barang atau jasa kepada perusahaan. Dalam konsumen-ke-bisnis (C2B),
individu menggunakan Internet untuk menjual produk atau layanan ke
organisasi. Alternatifnya, individu akan menggunakan C2B untuk meminta
penawaran atas produk atau layanan. Sebagai contoh, Priceline.com adalah
penyelenggara transaksi layanan perjalanan C2B yang terkenal, di mana orang-
orang mengajukan permintaan penawaran dengan harga yang bersedia mereka
bayarkan untuk perjalanan, hotel, tiket pesawat terbang, dan
sebagainya.Karakteristik dari C2B adalah :
1. Hubungan antara individu dan perusahaan secara langsung.
2. Dengan semakin banyaknya individu yang menawarkan produk dan
jasa melalui internet maka pasar C2B semakin potensial.
3. Perusahaan mendapatkan akses yang luas pada produk dan jasa yang
ditawarkan oleh individu
Perusahaan jam tangan cocok menggunakan metode sebagai berikut :
analisa kebutuhan yaitu jangkauan pelayanan dalam penjualan jam tangan tanpa
batas, baik waktu, ruang dan tempat, namun admin juga bertugas untuk
mengelola web tersebut untuk menginput data dan jam tangan secara lengkap,
sehingga pembeli dapat melihat semua jenis jam tangan yang tersedia dan
mendapatkan data yang lengkap tentang barang yang diinginkan. Sisi pembeli
pembuatan web ini memberikan kemudahan dan penghematan dari sisi waktu,
biaya dan tenaga. Para pembeli tidak perlu mengeluarkan banyak usaha
dibandingkan jika harus pergi ke tempat jam tangan, cukup dengan membuka
web melalui gadget yang dimiliki.
6
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan Model E-business Pada Perusahaan Swatch Group dan Casio
Swatch Group Ltd. merupakan perusahaan yang menghasilkan berbagai macam
produk elektronik. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1983. Swatch Group sangat
berjaya dalam berbagai hal termasuk produksi jam tangannya karena desain yang
mengikuti perkembangan zaman. Sekarang, banyak perusahaan - perusahaan yang
menggunakan sistem E-Business termasuk Swatch Group. Seperti dalam memasarkan
produksi jam tangannya, pada zaman dahulu sulit untuk mempromosi produksi yang
diluncurkan atau yang akan diluncurkan, tetapi berbeda dengan sekarang Swatch
Group membuat website resminya untuk dapat memberikan informasi serta
memasarkan produksinya dengan mudah.
Dalam sistem E-Business, ada model E-Business yang diterapkan di
perusahaan - perusahaan termasuk Swatch Group dalam menjangkau atau memenuhi
keinginan pasar atau konsumen yaitu B2B (Business to Business). Pada website resmi
Swatch Group dapat dilihat adanya desain serta berbagai koleksi jam tangan yang
sudah lama diproduksi dan yang baru diproduksi. Sebagai pembeli, dapat melihat serta
menyesuaikan dengan selera masing - masing dari website Swatch Group tersebut.
Setelah cocok dan ingin membeli produksi jam tangan dari Swatch Group tersebut
maka website tersebut akan mengarahkan pembeli atau konsumen ke toko yang sudah
terhubung dengan website resmi dari Swatch Group itu sendiri, serta lokasi yang sesuai
dengan konsumen tersebut.
Sama dengan Swatch Group, Casio Computer Co., Ltd juga merupakan
perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk elektronik. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1946. Casio juga menggunakan sistem E-Business untuk
mengembangkan serta memajukan perusahaannya agar lebih dikenal dan memperoleh
keuntungan.
7
Pada website resmi Casio, model E-Business yang diterapkan oleh Casio
Computer.Co sama dengan Swatch Group yaitu B2B (Business to Business). Dapat
dilihat bahwa Casio mengenalkan atau memasarkan produknya dengan adanya
keunggulan produk, bahan atau jenis apa yang digunakan pada jam tangan
tersebut,gambar produk serta keterangan produk, seperti salah satu produksinya yaitu
Baby-G diberi keterangan “tangguh dan keren, perpaduan unik antara fungsi dan
fashion” hal tersebut memberikan nilai lebih bagi konsumen atau pembeli agar dapat
menyesuaikan dengan selera masing-masing. Keunggulan dari Casio ini salah satunya
yaitu memiliki merek serta jenis yang banyak sehingga konsumen banyak yang tertarik
jika ingin membeli. Setelah konsumen atau pembeli, memilih jam tangan yang sesuai
dengan seleranya dan melanjutkannya dengan pembelian, sama dengan Swatch Group.
Dalam website resmi Casio, pembeli atau konsumen akan diarahkan ke toko yang
sudah terhubung dengan website resmi Casio itu sendiri artinya toko tersebut dapat
dipercaya dan sesuai dengan keinginan pembeli atau konsumen serta lokasinya pun
dapat disesuaikan dengan pembeli atau konsumen.
8
memang ingin memberi jam tangan Casio original secara online tanpa perlu
meluangkan waktu dan tenaga untuk keluar rumah, alternatif yang dapat digunakan
adalah menambahkan fitur untuk memberikan data online store atau E-Commerce
resmi yang dapat diakses oleh konsumen. Cara ini selain menguntungkan waktu
konsumen untuk mencari toko yang diinginkan, juga dapat meningkatkan keinginan
konsumen untuk membeli karena kepercayaan terhadap store yang direkomendasikan
di website resmi Casio.
Sedangkan Swatch Group, berbagai konsumen atau pembeli mengatakan bahwa
kualitas yang diberikan sama dengan keterangan yang ada di website resmi Swatch
Group. Keduanya, baik Casio maupun Swatch Group karena memakai model E-
Business yaitu B2B (Business to Business), maka terhubung dengan toko yang telah
bekerja sama dengan perusahaan tersebut dan toko tersebut juga menyediakan layanan
untuk bertanya tentang produk yang akan konsumen beli. Hal tersebut meningkatkan
hubungan yang kuat dan berkelanjutan antar Casio serta Swatch Group dengan toko
yang bersangkutan.
Merek terkenal dengan target pasar kalangan menengah atas membuat produk-
produk yang dihasilkan oleh perusahaan Swatch Group memiliki kualitas tinggi dan
sangat memperhatikan kepuasan serta keamanan produk saat sampai di tangan
pelanggan. Namun, peningkatan kepuasan dan kemudahan bertransaksi melalui
perdagangan elektronik untuk perusahaan Swatch Group dapat dilakukan dengan cara
memperbaiki tampilan website karena pada bagian memperkenalkan nama brand jam
tangan produksi Swatch Group, tulisan yang mengarahkan calon konsumen untuk
melihat website brand tersebut kecil, berwarna abu-abu seperti tulisan lainnya sehingga
sulit untuk mendeteksi bahwa tulisan tersebut mengarahkan calon konsumen ke
website selanjutnya untuk berbelanja. Akan lebih baik jika website lebih menitik point-
kan kalimat-kalimat penting yang akan membantu konsumen untuk mencari produk
yang diinginkan.
9
3.3 Pengaruh yang Didapatkan Dari Penggunaan Model E-Business Bagi
Perusahaan Swatch Group dan Casio
Dari model E-Business yang diterapkan oleh Swatch Group maupun Casio sangat
mempengaruhi perkembangan serta kemajuan dari kedua perusahaan tersebut. Dari
memberikan detail keterangan, gambar, kualitas produk jam tangannya lalu disalurkan
kepada distributor atau toko yang bersangkutan atau sudah menjalin kerja sama sesuai
dengan website Casio maupun Swatch Group.
Selama menjalankan model E-Business tersebut dengan baik maka kedua perusahaan
akan mendapatkan berbagai pengaruh yang baik yaitu mendapatkan keuntungan atau
pendapatan yang lebih besar, hubungan yang dibangun atau terjalin menjadi lebih erat
antara Casio dengan distributornya dan Swatch Group dengan distributornya juga.
Transaksi yang dilakukan juga mendapatkan hasil yang lebih besar. Dengan adanya
pemasukan yang tinggi dan besar, maka kedua perusahaan dapat terus memproduksi
segala produk jam tangan yang lebih bagus dan trendi sesuai dengan keinginan atau
selera konsumen dengan melihat berbagai feedback yang ada.
10
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Di era yang semakin modern, kebutuhan konsumen yang sangat dinamis
membawa setiap perusahaan perlu untuk berinovasi dan berevolusi agar dapat
memenuhi kebutuhan konsumen dan memperluas market share. Secara sederhana,
terdapat 4 model utama E-business, yaitu Business to Consumers (B2C), Business to
Business (B2B), Consumer to Consumer (C2C), dan Consumer to Business (C2B).
Swatch Group dan Casio adalah 2 perusahaan industri jam tangan yang juga
menerapkan E-business untuk meningkatkan kinerja perusahaannya. Pada website
resmi milik Swatch Group tidak memiliki fitur transaksi secara langsung bagi
konsumen. Konsumen yang ingin membeli produk jam tangan dari Swatch Group perlu
melihat produk secara langsung di website setiap brand dan melakukan pembelian di
toko retail maupun distributor resmi dari brand tersebut. Sehingga, Swatch Group
hanya memberikan fitur untuk memperkenalkan produk, melakukan kerja sama
(partnership), menjelaskan organisasi perusahaan, dan mengarahkan konsumen pada
bisnis lain (brand yang diinginkan).
Casio sebagai perusahaan besar yang menghasilkan banyak jenis produk seperti
jam tangan, kalkulator, alat musik, projectors, dan sebagainya. Pada website Casio
menampilkan tiap produk secara detail, fitur, keunggulan, serta bahan yang digunakan
secara lengkap namun tidak memiliki fitur untuk melakukan transaksi jual beli secara
langsung kepada konsumen akhir. Website Casio akan mengarahkan setiap calon
konsumennya untuk datang ke retail, toko resmi, atau bisnis jam tangan milik
perusahaan lainnya yang menjual produk original hasil produksi dari Casio. Dengan
menerapkan model E-business yang tepat sesuai dengan visi misi perusahaan dan
perkembangan zaman yang semakin modern membuat perusahaan mendapatkan
pengaruh positif seperti adanya peningkatan pendapatan, hubungan yang lebih erat
dengan para konsumen, supplier, maupun partner bisnis lainnya.
4.2 Saran
Perusahaan Swatch Group dan Casio perlu terus meningkatkan kemudahan
dan kepuasan konsumen dalam melakukan pembelian produk melalui model E-
business yang digunakan. Model E-business yang tepat dan sesuai dengan keinginan
perusahaan maupun konsumen dapat mempermudah pemasaran dan promosi barang
terutama terus melakukan evaluasi dengan memperhatikan tingkat kunjungan calon
konsumen dengan website, melakukan survey dengan meminta pelanggan menilai
penampilan dan kemudahan dalam mencari maupun membeli produk yang diinginkan
oleh pelanggan. Penilaian ini akan berguna bagi perusahaan untuk terus
memperbaharui penggunaan media internet dengan jalannya perusahaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/166423-ID-pengembangan-model-e-bisnis-di-
indonesia.pdf
https://www.buleipotan.com/2011/10/model-model-e-business-softskill.html
https://www.prestasiglobal.id/sejarah-perkembangan-teknologi/
https://www.kompasiana.com/2011muhamad/5500a19f813311a019fa7a44/model-e-
business-beserta-kekurangan-kelebihannya
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-e-bisnis/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-e-bisnis/
12
MAKALAH PENGANTAR E-BUSINESS
“Business Models”
Minggu ke- 3
Kelompok 6, KP C
Disusun Oleh :
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni
hasil pekerjaan saya sendiri, tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada mata
ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarism
i
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “E-
business Models” ini dengan baik dan tepat waktu . Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mingguan mata kuliah Pengantar E-Business tahun ajaran
2020/2021.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para dosen mata kuliah Pengantar
E-Business, serta orang tua yang telah mendukung seluruh proses pembuatan makalah.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun
sehingga kedepannya kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Demikian,
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Tim Penyusun
Kelompok 6 (KP C)
ii
DAFTAR ISI
STATEMENT OF AUTHORSHIP i
KATA PENGANTAR ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 10
4.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1
1.3 RUANG LINGKUP BAHASAN
Ruang lingkup dalam pembahasan ini adalah :
Mengidentifikasi mengenai jenis atau model E-business apa yang diterapkan pada dua
perusahaan industri jam tangan yakni Timex Group dan Fossil Group.
1.4 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis atau model E-
business apa yang diterapkan pada dua perusahaan industri jam tangan yakni Timex
Group dan Fossil Group.
1.5 MANFAAT
Pembuatan Makalah ini memiliki manfaat :
1. Bagi Penulis : penulis mampu mengetahui jenis atau model E-business apa yang
diterapkan pada dua perusahaan industri jam tangan yakni Timex Group dan Fossil
Group, sebagai pengaplikasian ilmu pengantar E-business yang didapat selama
masa pembelajaran.
2. Bagi pembaca : pembaca dapat mengetahui bagaimana penerapan dari model E-
business yang digunakan oleh perusahaan Timex Group dan Fossil Group.
3. Bagi Badan Usaha : untuk menambah pengetahuan mengenai model-model E-
business yang bisa diterapkan.
2
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1. Model E-business Menurut E-book E-Business and E-Commerce for Managers
Menurut e-book E-Business and E-Commerce for Managers oleh Deitel, H.M.,
Deitel, P.J., dan Steinbuhler, K., E-business dibagi menjadi beberapa model,
diantaranya:
1. Storefront Model
Storefront model atau model etalase adalah bentuk dasar dari e-commerce
dimana pembeli dan penjual berinteraksi secara langsung. Storefront model
menggabungkan pemrosesan transaksi, keamanan, pembayaran online, dan
penyimpanan informasi untuk memungkinkan pedagang menjual produk mereka secara
online. Untuk melakukan Storefront e-commerce, pedagang perlu mengatur katalog
produk online, menerima pesanan melalui situs web mereka, menerima pembayaran
dengan aman, mengirim barang dagangan ke pelanggan, dan mengelola data pelanggan
(seperti profil pelanggan). Mereka juga harus memasarkan situs mereka kepada calon
pelanggan.
a. Shopping-Cart Technology
Salah satu enabler e-commerce yang paling umum digunakan adalah shopping-
cart atau keranjang belanja. Teknologi pemrosesan pesanan ini memungkinkan
pelanggan untuk mengumpulkan barang yang ingin mereka beli saat mereka berbelanja.
Pendukung shopping-cart adalah katalog produk yang ada di server pedagang dalam
bentuk database. Server pedagang adalah penyimpanan data dan sistem manajemen
yang digunakan oleh pedagang. Database adalah bagian dari server pedagang yang
dirancang untuk menyimpan dan melaporkan informasi dalam jumlah besar. Suatu
database pedagang biasanya akan mencakup spesifikasi produk seperti deskripsi item,
ukuran, ketersediaan, informasi pengiriman, tingkat stok, dan informasi pesanan.
Database juga menyimpan informasi pelanggan seperti nama, alamat, data kartu kredit,
dan pembelian sebelumnya.
3
b. Online Shopping Malls
Online shopping malls atau pusat perbelanjaan online menghadirkan konsumen
dengan berbagai pilihan produk dan layanan. Mereka menawarkan kenyamanan lebih
daripada mencari dan berbelanja di etalase online independen, karena beberapa alasan.
Misalnya, konsumen dapat menemukan produk dari berbagai vendor, dan daripada
melakukan beberapa pembelian terpisah, Mereka dapat menggunakan online shopping
malls untuk membeli item dari banyak toko dalam satu transaksi.
2. Auction Model
Web menawarkan berbagai jenis situs lelang selain situs yang mencari situs
lelang lain untuk menunjukkan harga terendah pada item yang tersedia. Biasanya, situs
lelang bertindak sebagai forum dimana pengguna internet dapat berperan sebagai
penjual atau penawar. Penjual dapat memposting barang yang ingin dijual, harga
minimum yang dibutuhkan untuk menjual barang, dan tenggat waktu untuk menutup
lelang. Beberapa situs memungkinkan untuk menambahkan fitur seperti grafik foto atau
deskripsi kondisi barang. Penawar dapat mencari di situs untuk ketersediaan barang
yang dicari, melihat aktivitas penawaran saat ini dan mengajukan tawaran yang
biasanya dalam kenaikan yang ditentukan. Beberapa situs mengijinkan penawar untuk
mengirimkan harga penawaran maksimum dan sistem otomatis akan terus mengajukan
penawaran.
3. Portal Model
Situs portal memberi pengunjung kesempatan untuk menemukan hampir semua
yang dicari di satu tempat. Situs portal sering menawarkan berita, olahraga dan
informasi cuaca, serta kemampuan untuk mencari di web. Portal menghubungkan
konsumen ke pedagang online, pusat perbelanjaan online, dan situs lelang memberikan
beberapa keuntungan. Portal ini membantu pengguna mengumpulkan informasi tentang
item yang mereka cari dan memungkinkan pengguna untuk menjelajahi etalase yang
dimiliki.
4
4. Dynamic-Pricing Models
Dynamic-pricing models atau model penetapan harga dinamis adalah model e-
business yang menggunakan penetapan harga kreatif. Banyak dari metode ini tidak akan
mungkin tanpa Internet. Beberapa perusahaan memungkinkan pelanggan menyebutkan
harga yang akan calon pembelinya bayarkan. Banyak perusahaan yang sepakat akan
menurunkan harga jika pembelinya membeli produk dalam jumlah besar.
a. Name-Your-Price Model
Model bisnis name-your-price memberdayakan pelanggan dengan
memungkinkan mereka menyatakan harga yang bersedia mereka bayarkan untuk
produk dan layanan. Banyak bisnis yang menawarkan layanan ini telah membentuk
kemitraan dengan para pemimpin dari berbagai industri, seperti perjalanan, pinjaman,
ritel, dll. Para pemimpin industri ini menerima harga yang diinginkan pelanggan dari
bisnis tersebut, yang bertindak sebagai perantara, dan putuskan apakah akan menjual
produk atau layanan yang diinginkan pelanggan. Jika harga pelanggan tidak diterima,
pelanggan dapat menawarkan harga lain. Jika diterima, pelanggan wajib melakukan
pembelian.
b. Comparison-Pricing Model
Comparison-pricing model atau model perbandingan harga memungkinkan
pelanggan untuk mengumpulkan berbagai pedagang dan menemukan produk atau
layanan yang diinginkan dengan harga terendah. Situs ini sering kali menghasilkan
pendapatan dari kemitraan dengan pedagang tertentu. Namun, pelanggan perlu berhati-
hati saat menggunakan layanan ini, karena pelanggan belum tentu mendapatkan harga
terbaik yang tersedia di seluruh web.
c. Demand-Sensitive Pricing Model
Web telah memungkinkan pelanggan untuk menuntut layanan yang lebih baik
dan lebih cepat dengan harga yang lebih murah. Ini juga memberdayakan pembeli untuk
berbelanja dalam kelompok besar untuk mendapatkan diskon. Konsep di balik model
bisnis penetapan harga sensitif permintaan adalah bahwa semakin banyak orang yang
membeli produk dalam satu pembelian, semakin rendah biaya per orang. Menjual
produk secara individual bisa mahal karena vendor harus memberi harga pada suatu
5
produk sehingga menutupi biaya penjualan dan overhead sambil tetap menghasilkan
keuntungan. Ketika pelanggan membeli dalam jumlah besar, biaya ini dibagi di antara
produk dan keuntungan ditingkatkan.
d. Rebates
Rabat dapat membantu menarik pelanggan ke suatu situs perusahaan. Banyak
perusahaan menawarkan “everyday low prices" dan penawaran khusus untuk membuat
pelanggan kembali lagi.
6
6. Click-and-Mortar Businesses
Perusahaan khusus internet menghadapi beberapa tantangan, terutama bisnis
yang menawarkan layanan B2C. Satu masalah yang dihadapi bisnis khusus Internet
adalah hubungan pelanggan. Meskipun bisnis khusus Internet menawarkan kemudahan
berbelanja di rumah dan sering kali mengurangi biaya bagi konsumen, mereka juga
menghadapi tantangan pengenalan nama dan kepuasan pelanggan. Toko dalam internet
harus mengandalkan gambar layar suatu produk saat membuat keputusan pembelian.
Tekstur, warna dan kualitas yang sebenarnya seringkali sulit ditentukan. Banyak bisnis
click-and-mortar memungkinkan pelanggan membeli produk secara online dan
mengambilnya di toko fisik. Banyak dari perusahaan ini juga mengijinkan pembelian
online dikembalikan di lokasi fisik. Ini menambah kenyamanan bagi pelanggan, tetapi
menambah tingkat kerumitan akuntansi lainnya untuk pedagang.
Ada banyak situasi ketika lebih menguntungkan untuk beroperasi sebagai bisnis
khusus Internet. Misalnya, biaya overhead (biaya operasi, termasuk sewa, utilitas,
penyimpanan dan pajak) dari bisnis yang hanya menggunakan Internet umumnya lebih
rendah. Namun, pemilik e-business juga harus menyadari biaya peralatan komputer dan
mengelola bisnis 24 jam (bisnis yang berfungsi sepanjang waktu setiap hari sepanjang
tahun). Suatu bisnis juga harus mempertimbangkan kemampuan organisasi untuk
berfungsi secara online.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
3.2 Model E-business yang digunakan oleh perusahaan Fossil Group
Fossil Group didirikan pada tahun 1984 oleh Tom Kartsotis yang dulunya
seorang mahasiswa universitas ternama di Texas, perusahaan ini pada tahun 1990
memperkenalkan produk berbahan kulit dengan jam tangan tersebut.
Keinginan menguasai pasar jam tangan saat itu semakin kuat ketika Fossil mulai
mengakuisisi sebuah merek jam tangan asal Swiss yakni Zodiac Watches yang berdiri
pada tahun 1882, dan merek Michele watch pada tahun 2004. Seiring berjalannya
waktu, mereka kembali membuka cabang manufaktur di berbagai negara yang cukup
maju, guna memenuhi kebutuhan pemasaran di berbagai penjuru dunia.
Fossil Group sendiri merupakan perusahaan jam tangan yang memiliki pangsa
pasar yang luas. Untuk dapat terus bertahan sampai saat ini, Fossil juga melakukan
berbagai penyesuaian. Salah satu penyesuaian yang dilakukan oleh keduanya yaitu
dengan menerapkan e-business. Perusahaan Fossil Group dalam membangun E-
businessnya mereka menerapkan beberapa model E-business yang sama dengan Timex
Group yakni Storefront Model, yang dapat diakses melalui website resmi dari
perusahaan jam tangan tersebut, sehingga pelanggan dapat melihat produk, melihat stok
barang yang tersedia dan melakukan pembelian secara real time, langsung pada website.
selain itu Fossil Group juga menggunakan model E-business B2C dimana mereka
menjual-belikan produk yang mereka punya langsung kepada pelanggannya.
Fossil dan Timex melakukan berbagai penyesuaian. Salah satu penyesuaian yang
dilakukan oleh keduanya yaitu dengan menerapkan e-business.
oleh Timex dan Fossil yaitu B2C model, yang berarti pelanggan dari Timex dan Fossil
adalah pengguna akhir dari produk yang dijual.
9
BAB IV
PENUTUP
4.3 KESIMPULAN
Kegiatan e-business yang berfokus pada penggunaan teknologi informasi
serta komunikasi dapat membantu perusahaan untuk memperoleh data secara lebih
efisien dan fleksibel. Adanya e-business juga dapat meningkatkan pangsa pasar dan
memperluas jangkauan dari produk yang dijual secara online.
Perusahaan Fossil dan Timex termasuk pada jenis e-business berupa B2C
dan Storefront Model. Dalam penerapan bisnis yang dilihat dari masing-masing
websitenya, kedua perusahaan tersebut menggunakan storefront model karena model ini
menggabungkan pemrosesan transaksi, keamanan, pembayaran online, dan berisi
informasi tentang katalog produk. Produk online yang mereka jual akan diproses
pengirimannya melalui kurir dan pos.
4.4 SARAN
Untuk fitur-fitur yang disediakan oleh kedua perusahaan tersebut dalam
websitenya sudah cukup lengkap. Namun, ada beberapa fitur yang mungkin kurang
lengkap dan dapat mengurangi ketertarikan pembeli untuk membeli produknya di
website tersebut. Akan tetapi, masih ada beberapa kekurangan dari website tersebut.
Kami memberikan beberapa masukan untuk fitur untuk website dari Timex dan Fossil
agar dapat lebih berkembang untuk kedepannya.
Untuk fitur pembelian dan pembayaran kedua website dari perusahaan jam
tangan ini sudah ditambahkan dalam website, akan tetapi untuk perusahan Timex hanya
menyediakan pembayaran melalui Google Pay, PayPal dan Affirm. Kami memberikan
saran untuk menambahkan beberapa metode pembayaran, contohnya kartu kredit, kartu
debit, atau menambahkan fitur saldo yang dapat digunakan untuk membeli produk di
website tersebut.
Dalam hal melayani konsumen keduanya telah menghadirkan fitur untuk
memberikan pelayanan terbaik dengan melakukan interaksi dengan pembeli, akan tetapi
10
untuk perusahaan Timex hanya melayani dengan menggunakan email saja untuk
melakukan interaksi. Kami menyarankan untuk menambahkan fitur live chat untuk
dapat meningkatkan interaksi dengan pembeli.
11
DAFTAR PUSTAKA
Deitel, H. M., Deitel, P. J., & Steinbuhler, K. 2001. E-business and E-commerce
for Managers. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Chaerunnisa. 2019. Penampilan Makin Stylish dan Berkelas! Inilah Cerita di Balik Karya Elegan
Fossil, (Online),
(https://lifepal.co.id/media/fossil-dan-cerita-di-balik-karyanya-yang-tak-leka
ng-waktu/#:~:text=Sejarah%20Jam%20Tangan%20Fossil%20Jam%20tanga
n%20Fossil%20%28Instagram%2F%40fossil%29,saat%20itu%20semakin
%20kuat%20ketika%20Fossil%20mulai%20), diakses pada 23 Agustus 2020.
12
PENGANTAR E-BUSINESS
E-Business Models
Kelompok 7
UNIVERSITAS SURABAYA
TAHUN 2020-2021
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tida atau belum pernah disajikan sebagai bahan untuk makalah pada mata kuliah
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Kelas Paralel :C
M. Rapli Al Munawir
BAB I
Pendahuluan
1.1.1 e-Business atau e-Commerce merupakan suatu proses transaksi jual beli barang atau
jasa dengan menggunakan fasilitas antara lain : internet, ponsel pintar, komputer, dan lain-
lain. E-commerce juga merupakan salah satu bukti berkembangnya sistem transaksi jual
beli yang bermula dari tatap muka kemudian beralih ke dalam jaringan melalui internet
yang menyambungkan antar wilayah hingga antar benua.
Dalam dunia bisnis, usaha dengan tujuan memperkenalkan salah satu produk
kepada para calon konsumen melalui media digital atau yang lebih kita kenal dengan e-
Business atau e-Commerce sudah banyak digunakan oleh para produsen, hingga
konsumen.
Perusahaan jam tangan saat ini mayoritas memiliki layanan e-Commerce berupa
situs yang dibuat oleh departemen multimedia dari perusahaan jam tangan tersebut.
Dengan adanya layanan tersebut, diharapkan calon pembeli selaku konsumen akan lebih
mengenal, dan mengerti mengenai produk jam apakah yang akan di beli dan fitur-fitur apa
saja yang ditawarkan dari produk jam tangan tersebut.
1.4.1 Agar menjadi bahan referensi kepada para calon pelaku pengusaha yang akan
menggunakan model e-business dalam penjualan maupun memperkenalkan produk
mereka kepada calon konsumen.
BAB II
Landasan Teori
2.1. Pengertian E-Business
E-Business merupakan penggunaan internet dan teknologi informasi untuk dapat
mendukung E-Commerce, komunikasi perusahaan dan proses bisnis web, dimana
keduanya berada di dalam suatu jaringan perusahaan untuk memfasilitasi pelanggan dan
rekan bisnis. E-Business meliputi E-Commerce, yang mana melibatkan pembelian,
penjualan dan pemasaran, serta service product, service dan informasi pada internet dan
jaringan. E-Business tidak hanya menjual atau membeli barang dan jasa tetapi juga
melayani konsumen, kerjasama dengan berbagai partner bisnis, melakukan E- Learning
dan melakukan transaksi elektronik di dalam sebuah organisasi
2.2. E-Commerce Business
Kelebihan e-commerce :
3. Dapat menjadi peluang bagi orang-orang yang ingin berbisnis karena adanya
C2C merupakan jenis e-commerce yang melakukan transaksi elektronik barang dan jasa.
Biasanya dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan
transaksi tersebut.
Pembalikan untuk dari transaksi jual beli atau pertukaran secra tradisional. Biasanya
Semua transaksi elekrtonik yang dilakukan oleh pelanggan terhadap administrasi publik.
B2C merupakan bisnis pelayanan barang atau jasa yang berhubungan langsung dengan
Transaksi yang dilakukan melalui elektronik maupun fisik antara bisnis satu ke bisnis
lainnya. B2B penjualan produk atau jasa yang diberikan bisnis tersebut dan hanya
Jenis e-commerce ini mencakup semua transaksi yang dilakukan perusahaan terhadap
administrasi publik.
7. Goverment to Customer (G2C)
Semua kegiatan transaksi yang menggunakan elekrtonik yang dilakukan oleh administrasi
publik terhadap pelanggan
Jenis e-commerce ini mencakup semua transaksi yang dilakukan perusahaan terhadap
administrasi publik.
2. Click in mortar
3. Virtual office
4. Personalization
pengguna.
BAB III
PEMBAHASAN
Berasal dari Les Breuleux, Swis, brand Richard Mille berdiri pada tahun 1999
dengan Audemars Piguet sebagai salah satu pemegang sahamnya. Audemars Piguet Renaud et
Papi yang merupakan divisi produsen jam tangan mewah Audemars Piguet, memproduksi
sebagian dari complicated movement Richard Mille. Jam tangan pertama mereka adalah RM 001
Tourbillon yang diluncurkan di tahun 2001.
3.2 Garmin
didirikan pada tahun 1989, dan saat ini beroprasi di Schaffhausen, Swiss, dengan kantor
pusat di Amerika Serikat. Garmin pertama kali berkecimpung dalam industri penerbangan dengan
terobosan produk navigasi GPS-nya sejak hampir tiga puluh tahun lalu. Sejak saat itu, jajaran
produk Garmin telah diperluas untuk mencakup industri penerbangan, kelautan, dan otomotif. Saat
ini, Garmin adalah perusahaan terdepan dalam pasar penerbangan, kelautan, otomotif, outdoor,
dan alat kebugaran. Dibangun pada ekosistem produk yang sehat, dan menggabungkan desain
yang menarik dan menginspirasi, berkualitas terbaik, dan super handal ke dalam pengalaman
pengguna yang luar biasa, Garmin bekerja keras untuk menjadi merek nomor satu bagi para
penikmat kehidupan.
Garmin didirikan pada tahun 1989 oleh sarjana kelistrikan pada saat itu, Gary Burrell dan
Min H. Kao. Gary lahir di Kansas, dan merupakan lulusan Rensselaer Polytechnic Institute; Min
lahir di Zhushan, Taiwan, dan meraih gelar doktor dalam bidang teknik kelistrikan di University
of Tennessee.
Keduanya menggarap teknologi penempatan satelit kelas tinggi terdahulu saat bekerja di
bawah mantan bos mereka dalam proyek untuk Departemen Pertahanan AS.
Cita-cita mereka adalah untuk "mempopulerkan GPS dan mengubah dunia," tapi hal ini
bertentangan dengan mantan bos mereka yang memotong dana R&D. Oleh sebab itu, mereka
memutuskan untuk memulai bisnis mereka sendiri. Perusahaan ini, dan nama Garmin, adalah
gabungan dari kedua nama pendirinya—Gary dan Min.
Filosofi bisnis Garmin yang menghargai dasar dan “mengatasi tugas tersulit lebih dulu”
telah membawa perusahaan ini melalui segala macam tantangan selama 30 tahun, dan model bisnis
“integrasi vertikal”
Kesimpulan
Kelompok kami menyimpulkan bahwa dari kedua perusahaan tersebut sangat
efektif menggunakan model e-business untuk menarik dan mengenalkan produk mereka
ke masyarakat untuk menaikan penjualan, mereka menggunakan system B2B dan B2C
yang dimana jenis atau tipe e-commerce tersebut sangat efektif untuk mendapatkan
keuntungan normal dan kedua perusahaan tidak salah jika memasukkan produknya
kedalam e-commerce. Karena tidak dapat dipungkiri adanya gengsi menyebabkan semua
masyarakat ingin memiliki jam yang bernilai fantastis tersebut, meskipun harganya tidak
masuk diakal, akan tetapi dalam sudut pandang perusahaan melakukan hal ini adalah
suatu pilihan yang sangat baik untuk diambil.
Saran
Saran dari kelompok kami untuk kedua perusahaan tersebut adalah agar perusahaan
dapat menjual jam nya secara online dan mencantumkan harga tersebut di e-commerce masing
masing perusahaan. Perusahaan lebih meningkatkan pelayan dan sistem di website untuk lebih
memudahkan konsumen membeli dan mendapatkan informasi mengenai harga produk kedua
perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.garmin.co.id/company/about/
https://www.crownwatchblog.id/ulasan-brand/richard-mille
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00005-MN%20Bab2001.pdf
https://www.baktikominfo.id/en/informasi/pengetahuan/awal_mula_internet_serta_perkembanga
nnya-582
https://www.kompasiana.com/empatorangkeren/5500a1eba333119a725116c7/asal-mula-e-
commerce
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-e-bisnis/
MAKALAH MATA KULIAH PENGANTAR E – BUSINESS
E-BUSINESS MODELS
Disusun oleh :
Kelompok 8 ( KP – C )
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/ tugas terlampir adalah
murni dari pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpat
menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan / digunakan sebagai bahan untuk makalah/ tugas pada mata
ajaran lain kecuali kami mengatakan dengan jelas.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan dapat diperbanyak atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi plagiarism.
NAMA KELOMPOK :
Kelas : KP – C
Ketua Kelompok
PENDAHULUAN
Kemajuan internet pada saat ini membentuk suatu dunia baru yaitu dunia maya. Pada
dunia maya, semua pengguna mempunyai hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan
pengguna lain tanpa ada batasan yang menghalangi. Globalisasi yang sempurna membuat
dunia maya dapat berjalan dengan baik sehingga sanggup menghubungkan seluruh
komunitas digital yang ada. Dari segala aspek kehidupan yang terdampak kehadiran internet,
bidang bisnis adalah salah satu bidang yang terdampak dari adanya perkembangan teknologi
informasi dan telekomunikasi. Aktivitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan
untuk dapat menyediakan layanan barang maupun jasa dengan cepat sesuai permintaan
konsumen.
Untuk mengatasi hal tersebut, kini hadir transaksi jual beli menggunakan internet yang
dirasa mampu untuk menghubungkan pihak penjual dan pembeli. Transaksi menggunakan
sistem ini dikenal dengan nama e-business dan e-commerces. E-business sendiri dapat
diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis
dengan menggunakan sistem informasi komputer, Dalam penerapannya, e-business sendiri
dapat menerapkan beberapa model, seperti business to business (B2B), business to consumer
(B2C) B2G (Business to Government), dan B2E (Business to Education).
Tentunya dalam hal ini, beberapa industri bisnis dari sektor jasa maupun barang
menggunakan atau menerapkan model dari e - business ini. Tidak terkecuali, penerapan
model e - business ini dilakukan atau diterapkan juga pada sektor industri jam tangan.
1.3.2 Untuk mengetahui penerapan model e-business pada perusahaan jam tangan
Wodka.
TELAAH PUSTAKA
E-Business model merupakan suatu cara atau pendekatan yang dilakukan oleh pelaku bisnis
untuk memandu bisnis elektronik melalui sebuah perusahaan atau organisasi yang dapat
bertahan dan menghasilkan perkembangan yang menguntungkan. E-Business model
membuat sebuah perusahaan memiliki bisnis yang menguntungkan di internet.
Merupakan sistem komunikasi bisnis dengan teknologi antara organisasi dengan organisasi
lainya. Contohnya seperti pabrik manufaktur dengan pedagang ecer atau juga grosir dengan
pedagang ecer. Dalam model ini volume transaksi jauh lebih tinggi, dikarenakan banyak
transaksi yang dilakukan yang terdiri dari pembelian baku hingga dipasarkan ke konsumen.
Salah satu contoh produsen AC membuat transaksi B2B seperti membeli mesin,kipas dan
kebutuhan lainya. Dengan memiliki karakteristik seperti :
Merupakan sistem komunikasi bisnis antara organisasi dan individu ( konsumen ). Dalam hal
ini organisasi atau pemilik binis melakukan kegiatan bisnis yaitu melayani konsumen dengan
produk atau jasa. Dalam model ini volume transaksi jauh lebih rendah, karena faktor utama
dari B2C adalah kebutuhan yang diperlukan konsumen. Contohnya konsumen membeli
barang di lazada atau tokopedia. Dengan memiliki karakteristik seperti :
Merupakan sistem komunikasi bisnis antara organisasi dengan pemerintah. B2G sendiri
merupakan turunan dari B2B ( Business To Business ) dan juga sering disebut dengan “
Pemasaran Sektor Publik “ yang mencakup pemasaran produk atau jasa kepada instasi
pemerintah.
Merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk memenuhi
kebutuhan tertentu dan pada periode tertentu, dan dapat langsung bertemu dengan antar
individu. Contohnya adalah konsumen individu dapat menjual barangnya di OLX atau
Tokopedia lalu individu lain dapat membelinya dan berlaku sebaliknya. Dengan memiliki
karakteristik seperti :
Direct To Customer
Merupakan melakukan penjualan melalui hubungan yang terjalin secara langsung antara
perusahaan dengan pelangganya. Contohnya adalah transaksi dengan menggunakan
sistem COD ( Cash On Delivery ).
Adalah menyediakan berbagai fasilitas dan jasa sumber daya yang dibutuhkan oleh
perusahaan lain dalam menjalankan bisnis operasinya.
Whole Of Enterpise
Intermediares
Adalah menjadi perantara broker dari berbagai jenis keperluan yang berdasarkan dengan
data, informasi, segment industry dan komunitas.
Shared Infrastructure
Virtual Community
Adalah memanfaatkan komunitas yang terdapat didunia maya untuk dijadikan sebagai
berbagai keperluan, seperti penawaran dan media perantara.
Model Periklanan
Dengan semakin berkembang nya jaman dan teknologi, iklan di media online merupakan
salah satu penerapan model E- Business yang banyak dilakukan oleh organisasi atau pemilik
bisnis untuk mempromosikan barang atau jasanya. Faktor pendukungnya adalah banyak
pengguna internet yang tentunya akan banyak melihat dan kemudahan dalam men akses.
Contohnya bisa melalui banner atau iklan di instagram.
Model Pedagang
Dalam model ini yang dahulu nya perdagangan dilakukan secara offline namun sekarang bisa
berubah menjadi online. Disini pedagang menjual produk atau jasa yang dibutuhkan oleh
konsumen melalui online. Contohnya adalah Gramedia Online Book Store, dan lain –lain.
Model Perantara
Dalam model ini artinya mempertemukan antara pembeli dan penjual secara bersamaan. Para
penjual menawarkan produk maupun layanan mereka dan pembeli akan membeli produk atau
layanan tersebut. Ini sudah termasuk dalam model e-business B2C ( Business To Customer )
dan C2C ( Customer to Customer )
Customer Segment
Dalam menjalankan roda bisnis, pertama sebuah perusahaan harus menetapakan siapa
saja yang harus dilayani/pelanggan. Perusahaan dapat menentukan akan melayani satu
atau lebih segmen.
Value Propotion
Merupakan manfaat yang ditawarkan oleh perusahaan atau organisasi kepada segmen
yang ingin dilayani.
Channels
Merupakan sarana bagi perusahaan atau organisasi untuk menyampaikan produk atau
jasa yang ingin ditawarkan kepada konsumen segmen yang dilayani.
Revenue Stream
Umumnya perusahaan mendapatkan pendapatan dari pelanggan. Namun banyak
perusahaan bisa mendapatkan pendapatan bukan hanya dari kantong pelanggan.
Customer Relationship
Cara perusahaan untuk memiliki hubungan ataupun ikatan kepada konsumen agar
konsumen merasa nyaman.
Key Activities
Merupakan kegiatan utama perusahaan untuk dapat menciptakan nilai dari produk
ataupun jasa yang dihasilkan. Yaitu dapat memecahkan setiap masalah konsumen dan
konsumen dapat merasakan value yang diberikan perusahaan kepada konsumen.
BAB III
PEMBAHASAN
Dengan rumusan masalah yang ada dan didukung dengan telaah pustaka maka
didapatkan pembahasan sebagai berikut.
Daniel Wellington dalam model bisnisnya menggunakan model bisnis B2C atau
Business to Customer dengan tipe Direct To Customer, dimana perusahaan langsung
menjualkan produknya ke costumer tanpa perantara orang ketiga. Hal ini dapat dilihat
dari website Daniel Wellington sendiri yang menyediakan tampilan produk jam yang
dijualnya dengan kategori tertentu, selain itu perusahaan juga sudah mencantumkan
spesifikasi beserta harganya. Fitur lain yang mendukung adalah fitur shopping yang
dapat memudahkan konsumen untuk belanja langsung melalui website. Daniel
Wellington tidak hanya menggunakan website untuk memudahkan pelanggan untuk
berbelanja, mereka juga menggunakan platform media social Instagram untuk
menjangkau dan memudahkan pelanggannya dalam berbelanja. Daniel Wellington
memang terkenal penguasa pasar jam di Instagram karena konten konten yang
diberikan sangat menarik dan juga berbagai promo promo yang diberikannya.
Website dan Instagram Daniel Wellington merupakan gabungan antar penerapan
model periklanan dan perdagangan hal ini ditunjukan dengan DW mengiklankan
produknya melalui Instagram Ads dan juga memperjualkan jamnya melalu platform
yang sama. Segment customer dari Daniel Wellington adalah Generasi Y atau orang
berusia 18 hingga 35 tahun, selain itu sasaran dari mereka juga adalah para mahasiswa
dan pekerja kantor.
Woodka menerapkan model e-business yaitu B2C dengan tipe Direct To Customer,
hal ini dapat dilihat dari website yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Pada
websitenya pelanggan dapat melihat berbagai jenis jam serta harga yang ditampilkan,
selain itu pelanggan juga dapat membeli langsung jam yang diinginkan dengan fitur
add to cart. E-business model dari woodka ini tergolong dalam penerapan model
perdagangan, karena woodka menjual langsung jamnya kepada cutomer melalu
website yang dimilikinya tanpa perantara orang ketiga. Segment customer dari
Woodka ini adalah segala umur dan bidang pekerjaan karena Woodka memberikan
kesan natural dan eco friendly pada jamnya. Selain itu Woodka juga memberikan
nilai-nilai yang terkait dengan keragaman budaya Indonesia, hal tersebut diterapkan
dalam motif motif tali jam dan juga jamnya itu sendiri.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan Jaman yang semakin pesat tentu memberi pengaruh yang sangat signifikan
terhadap terhadap kegiatan ekonomi. Salah satunya dengan menerapkan model E-
Bussiness. Di jaman sekarang sudah banyak perusahaan yang menggunakan model E-
bussiness dalam kegiatan memasarkan produknya tak terkecuali perusahaan jam tangan
Daniel Wellington dan Woodka.
Pada pembasahan diatas, sudah dijelaskan jika Daniel Wellington dan Woodka
menerapka model E-Bussiness B2C (Bussiness to Consumer) yang artinya perusahaan
langsung menjual produknya kepada konsumen tanpa melalui pihak ketiga. Media
penjualan produk antara Daniel Wellington dan Woodka tidak jauh berbeda, untuk
keduanya sama-sama menggunakan website untuk menjual produknya kepada
pelanggan. Selain itu, Daniel Wellington juga memanfaatkan platform Instagram untuk
menjual produknya.
4.2 Saran
Dalam hal ini, Daniel Wellington dan Woodka sudah mengikuti perkembangan jaman
dengan baik. Selain itu, model E-bussiness yang diterapkan ke perusahaan juga sudah
sesuai dan tepat hanya saja, Daniel Wellington dan Woodka harus konsisten dalam
memberi pelayanan terbaik pada pelanggan dan konsisten terhadap model e-bussiness
yang diterapkan agar mendapat kepuasan dan kepercayaan dari pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Disusun Oleh :
Arlette Cherinabiela 130219269
Ferany Asheria E Nenobesi 130119034
Evinka Dindamiatma 130219364
Yosephine Ameylia 130219398
KP C
No Nama NRP
Arlette Cherinabiela
Ketua Kelompok
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya kami mampu dan dapat menyelesaikan
Makalah Pengantar E-Business minggu ke-3 yaitu tentang E-Business
Models ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah yang telah kami
hasilkan ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengantar
E-Business.
Makalah ini membahas tentang berbagai macam model dari e-
business serta implementasinya pada industri jam tangan yaitu pada
perusahaan Binda Group dan Aigner. Adapun isi makalah ini disusun
dengan menggunakan referensi dari beberapa sumber yang menjadi acuan
dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu segala kritik dan saran maupun tambahan-tambahan
yang dapat membangun makalah ini untuk kedepannya akan sangat
diterima dan diapresiasi oleh kami. Apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan maka kami memohon maaf sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di era yang semakin maju ini, bukanlah suatu hal yang sulit untuk
membuka atau memulai sebuah bisnis. Jika dulu di zaman yang belum
berkembang teknologinya seperti sekarang banyak orang-orang akan merasa
bimbang untuk membuka sebuah bisnis, dikarenakan di zaman yang belum maju
tersebut banyak orang yang belum paham betul tentang teknologi, sehingga untuk
membuka suatu bisnis, jadi terasa lebih sulit karena selain membutuhkan modal
yang besar, kita juga harus mencari tempat untuk menjual dan mempromosikan
barang dagangan kita. Maka sekarang kita dengan mudahnya dapat menjual
barang dagangan kita melalui e-commerce dan e-business yang tersedia ataupun
dengan menggunakan social media. Dengan adanya e-business ini merubah
industri dan juga pasar menjadi lebih efektif tanpa harus membuang waktu untuk
membeli kebutuhan barang yang akan kita jual dan dari segi konsumenpun
dimudahkan dalam mencari barang yang dibutuhkan tanpa harus melakukan
interaksi secara langsung kepada penjual.
Pada bab selanjutnya akan djelaskan secara lebih detail tentang beberapa
model dari e-business.
Rumusan masalah
- Apa saja macam-macam dari model e-business dan pejelasannya?
- Bagaimana pengaplikasian model e-business pada perusahaan binda dan
aigner?
Tujuan Penilitian
Untuk mengetahui apa saja model-model dari e-business
Lebih memahami dan mendalami manfaat model e-business dalam
perusahaan
Penting model e-business pada perusahaan
Manfaat Penelitian
Memberikan pemahaman lebih kepada perusahaan tentang model e-
business
Meningkatkan kualitas layanan pada pelanggan
Media promosi semakin bertambah
BAB II
TELAAH PUSTAKA
PEMBAHASAN
PENUTUP
Kesimpulan
Disusun oleh :
Kelompok 10 (KP-C)
Kelaspararel : KP C
Nama-namaAnggota :
NO NamaMahasiswa NRP
1 Tiffani Sherly Tan 130319117
2 Hangesti D.K. Amara 130319157
3 SelfiYehofaTamonob 130319154
4 Joshua Soetomo 130319204
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
yang telah diberikan kepada kami selama pembuatan makalah yang berjudul “E-Bussiness
Models” sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan nilai diskusi kelompok mata kuliah
Pengantar E-Business yang diberikan oleh Tim Dosen Fakultas Bisnis Dan Ekonomika.
Dalam penyusunan makalah ini juga kami memperoleh banyak bantuan, bimbingan, serta saran
dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada.
1. Bapak Stefanus Budy Wijaya, S.T., M.Si. selaku penanggung jawab mata kuliah (PJMK)
Pengantar E-Business.
2. Teman-teman dan pihak lain yang terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu
yang telah memberi bantuan, saran, serta dukungan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca, dan kami
mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca. Penyusun
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penyusun sangat membutuhkan saran dan kritik dari berbagai pihak dari kedepannya lebih
baik lagi.
Kelompok 10 (KP-C)
iii
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................. i
STATEMENT OF AUTORSHIP .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................ 2
1.2 RUANG LINGKUP BAHASAN ........................................................ 2
1.3 RUMUSAN MASALAH.................................................................... 2
1.4 TUJUAN PENULISAN ..................................................................... 2
1.5 MANFAAT PENULISAN ................................................................. 2
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia sudah mengalami banyak perubahan, salah satunya yaitu ditandai dengan
perkembangan internet yang sangat pesat. Perkembangan internet yang semakin pesat saat ini
menyebabkan lahirnya dunia baru yang disebut dengan dunia maya. Dalam dunia maya, orang-
orang mempunyai kelebihan dan hak untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan sesama
tanpa adanya larangan. Salah satu yang terkena dampak dari perkembangan internet yaitu sektor
bisnis. Saat ini telah banyak sektor bisnis bahkan hampir semuanya telah memanfaatkan internet
dalam aktivitas bisnisnya.
Perusahaan harus menyesuaikan kemampuan bisnisnya dengan gaya hidup konsumen,
dimana perusahaan dituntut agar dapat menyiapkan layanan barang atau jasa dengan watu yang
singkat sesuai keinginan konsumen. Saat ini konsumen lebih suka melakukan segala transaksi
melalui daring/online. Untuk mengatasi permasalahan tersebut muncullah transaksi lewat media
antar produsen dan konsumen, transaksi ini dinamai e-business dan e-commerce. Melalui e-
business dan e-commerce, perusahaan memiliki kesempatan dan peluang yang lebih besar untuk
bersaing dengan perusahaan lain. Oleh karena itu, perusahaan harus mengikuti perkembangan
informasi dan teknologi agar mampu bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu penerapan
teknologi dalam dunia bisnis yaitu dengan cara membuat website komersial untuk membantu dan
memperkuat suatu brand, marketing, dan penjualan onlline.
Salah satu industri yang sudah berkembang dan mengalami peningkatan yaitu industi jam
tangan. Saat ini jam tangan telah menjadi trend fashion bagi semua kalangan masyarakat mulai
dari anak-anak hingga dewasa. Seiring dengan itu, persaingan di dunia perindustrian jam tangan
tentunya semakin ketat sehingga produsen harus melihat selera konsumen dan loyalitas
konsumen. Serta perusahaan juga harus terus mengembangkan dan mengupdate sistem e-
business dan e-commerce nya agar tidak tertinggal dengan perusahaan lain. Dalam era digital
seperti ini perusahaan harus mampu mengikuti segala perkembangan teknologi yang terjadi
dalam dunia bisnis
1
1.2. Ruang Lingkup Bahasan
Agar penulisan makalah ini menjadi lebih terarah dan mudah untuk dipahami oleh para
pembaca, maka tim penulis membuat batasan pada masalah yang akan dibahas. Tim penulis
membatasi ruang lingkup pembahasan pada makalah ini pada penerapan E-Business dan E-
Commerce pada 2 perusahaan industri jam tangan yaitu Festina group dan Citychamp group.
1.3. Rumusan Masalah
Bagaimana Penerapan model E-Business dan E-Commerce pada website Perusahaan
industri tersebut? (Perusahaan industri jam tangan: Festina group dan Citychamp group).
1.4. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin diperoleh dari penulisan makalah ini antara lain adalah untuk
dapat mengetahui dan memahami bagaimana penerapan model E-Business dan E-Commerce
dalam ke-2 perusahaan industri tersebut (Festina Group dan Citychamp Group).
1.5 Manfaat Penulisan
Beberapa manfaat yang didapatkan dari penulisan makalah ini antara lain:
a. Untuk pembaca, makalah ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penulisan
lebih lanjut.
b. Untuk penulis, makalah ini sebagai salah satu syarat untuk nilai tugas kelompok pada
mata kuliah Pengantar E-Business, serta sebagai pengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
didapatkan selama pembelajaran mata kuliahcPengantar E-Business di Universitas
Surabaya.
2
BAB II
TELAAH PUSTAKA
3
2.2 B2B E-Commerce dan EDI
B2B E-Commerce adalah transaksi bisnis yang dijalankan melalui internet, ekstranet,
intranet atau jaringan intern perusahaan lainnya. Sedangkan Electronic Data
Interchange (EDI) adalah suatu proses pemindahan data / dokumen bisnis secara
elektronik diantara beberapa mesin didalam suatu organisasi dalam format yang bisa
dikenali di masing-masing mesin tersebut.
2.3 Model Bisnis Brick-and-Mortar dan Click-and-Mortar
Brick-and-Mortar merupakan suatu sistem bisnis dimana konsumen melakukan
transaksi pada toko dengan datang langsung ke tempat tersebut. Sedangkan, Click-and-
Mortar merupakan sistem bisnis dimana konsumen melakukan transaksi melalui
internet kemudian melakukan pengambilan barang dengan cara mendatangi toko
tersebut. Metode click-and-mortar akan lebih populer dan memiliki daerah pemasaran
yang jauh lebih luas daripada metode pure online maupun brick-and-mortar karena
merupakan kombinasi dari kedua metode tersebut.
2.4 Jenis-Jenis Transaksi dalam e-Business
Terdapat beberapa jenis model transaksi dalam e-business, antara lain Business-
to-business (B2B) yang menghubungkan perusahaan dan perusahaan, Business-to-
Consumer (B2C) yang menghubungkan perusahaan dan konsumen untuk transaksi
eceran, Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C) yang menggunakan perantara
pada perusahaan lain, Consumer-to-Business (C2B) yang meliputi individu yang
menjual produk barang dan jasanya kepada organisasi, Consumer-to-Consumer (C2C)
yang mempertemukan konsumen dan konsumen untuk bertransaksi jual-beli. Selain
itu, terdapat model hubungan transaksi kepada pemerintah seperti B2G (Business-to-
Government), G2G (Government-to-Government), dan G2B (Government-to-
Business), dan model m-commerce yang mellibatkan transaksi secara nirkabel antar
penjual dan pembeli tanpa menentukan siapa pelakunya. .
4
BAB III
PEMBAHASAN
E- business atau biasanya disebut dengan elektronik business adalah suatu kegiatan
bisnis yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung mengenai proses untuk
menukarkan suatu barang atau jasa dengan menggunakan media internet. Kegiatan e- business
dapat dilakukan dalam beberapa model misalnya B2C (Business to Consumer), B2B (Business to
Business), B2G (Business to Goverment), dan B2E (Business to Education). Sistem E-business
yang digunakan pada perusahaan industri jam tangan Citycham Group dan Festina Group yang
akan dianalisis adalah mengenai model B2B (Business to Business).
B2B (Business to Business) merupakan suatu proses penjualan barang atau jasa yang
dilakukan oleh satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya. Konsep ini memiliki tujuan
agar suatu perusahaan dapat menjadi lebih efisien dan efektif dalam memperoleh suatu laba
selain itu perusahaan juga mempunyai tujuan yang tidak kalah penting yaitu tujuan jangka
panjang demi kelangsungan hidup suatu perusahaan atau dengan kata lain perusahaan dapat
terus berkembang dan dapat dikenal oleh berbagai pelanggan (GO INTERNATIONAL). Dengan
menggunakan model B2B maka perusahaan industri Citychamp Group dan Vestina Group selalu
berusaha untuk membangun sistem yang lebih kuat dengan mitra bisnisnya terutama dengan para
customer baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, melalui kualitas produk – produk
yang dikeluarkan sehingga dengan begini nama produk akan dengan mudah dikenal oleh para
konsumen
Kunci keberhasilan dari penerapan model e- business pada Citychamp Group dan Festina
Group adalah prinsip manajemen yang selalu fokus dalam memasarkan dan tentunya dengan
menggunakan teknologi informasi serta inovasi yang selalu mengikuti trend sehingga hal ini
membuat perusahaan tidak hanya sukses dalam kualitas saja namun juga disesuaikan dengan
perkembangan jaman yang ada. Kunci suksesnya yang kedua dari dua perusahaan ini dalam
menerapkan B2B adalah dengan fokus pada excellent service, excellent product, dan perbaikan
terus-menerus dengan begini dapat diminimalisir dari adanya complain terhadap suatu produk.
Dua perusahaan ini juga selalu memberikan kredibilitas yang tinggi dengan cara tekun
meningkatkan kualitas produk yang semakin membuat produk semakin hari semakin terkenal
5
didalam pemasaran. Kedua Perusahaan ini juga mengikuti perkembangan dengan membuat
website yang menyediakan kebutuhan mengenai produk pelanggan terkait tanpa harus adanya
pencarian mengenai katalog atau daftar mengenai suatu produk dengan begini para costumer
dimudahkan dalam hal mencari dan juga menghemat waktu. Situs yang dimaksud dapat
dikunjungi pada laman https://www.swatchgroup.com/en dan https://www.festina.com/en
Dengan penerapan model B2B menjadikan perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien
karena tidak perlu memerlukan biaya atau modal yang besar karena perusahaan tidak perlu
susah payah untuk mencari karyawan yang banyak khususnya di bagian marketing. Hal ini
tentunya dapat mengurangi biaya gaji karyawan, biaya promosi, dan biaya operasional yang lain
dengan begini keuntungan yang akan dihasilkan jauh lebih banyak. Selain itu, Perusahaan juga
memiliki kesempatan yang lebih luas untuk menjaring lebih banyak mitra bisnis dikarenakan
menggunakan media internet jadi siapapun dan kapapun dapat dengan mudah megakses melalui
situs yang telah disediakan tanpa mengenal ruang dan waktu dengan begini pelayanan
transaksipun selalu terus berjalan tanpa adanya gangguan waktu libur atau break dari suatu
perushaan. Selain keuntungan dari B2B kedua perusahaan selalu menjaga nama baik setiap
produk yang dikeluarkan melalui kepercayaan yang dibangun dari para konsumen sehingga
dengan begini perusahaan dapat bersaing secara sehat dengan perusahaan yang lainnya tanpa
harus saling menjatuhkan.
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terdapat macam-macam model transaksi yang dapat dipilih oleh seorang pebisnis dalam
menjalankan bisnis berbasis internet. Setiap model e-business memiliki ciri dan karakteristik
yang berbeda-beda serta kekurangan dan kelebihan dari masing-masing. Kesuksesan sebuah
bisnis yang melibatkan e-businesss sangat dipengaruhi juga oleh ketepatan model e-business
yang dipilih oleh perusahaan. Kedua perusahaan industri jam tangan menggunakan model e-
business B2B (Business to business). model e-business ini bertujuan agar kedua perusahaan
tersebut dapat menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan lain baik di dalam negeri atau di
luar. Dampak dari penggunaan model B2B maka kedua perusaahan tersebut berhasil GO
INTERNATIONAL dan dapat bekerja dengan bergbagai perusahaan
Model B2B sangat berperan penting didalam kesuksesan suatu bisnis jika dilakukan dan
ditanganidengan tepat dan benar maka perusahaan tidak hanya dapat menjual banyak produk saja
namun pemasaran akan semakin meluas sehingga produk dapat dikenal oleh berbagai pelanggan
dimana saja. Selain itu dengan inovasi yang tak kalah bagusnya serta akses yang cukup mudah
bagi para customers dan tanpa mengenal batas waktu membuat produk-produk dari sebuah
perusahaan dapat di kenal dan semakin berkembang.
4.2 Saran
Dalam website kedua perusahaan industri jam tangan tersebut yang telah penulis analisis
sudah memilih model e-business yang sangat tepat dalam menjalankan bisnis dari kedua
perusahaan industri jam tangan. Akan tetapi, untuk kedua perusahaan tersebut disarankan agar
lebih mempromosikan berbagai katalog dari perusahaan tersebut agar terus berkembang atau
tetap bertahan dalam jangka waktu yang lama. Selain pemilihan model e-business yang tepat,
terdapat beberapa hal lain yang mendukung perolehan laba yang menguntungkan bagi
perusahaan tersebut. Contohnya seperti pengawasan dan pengendalian manajemen yang baik,
pengelolahan website yang baik, dan juga perencanaan strategi yang lebih efektif dan efisien.
7
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Pengantar E-Business, et.al. 2019. Handout Pengantar E-Business. Surabaya:
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya.
http://www.sumberpengertian.co/pengertian-e-business-menurut-para-ahli-terlengkap
https://pendidikan.co.id/pengertian-e-business-strategi-keuntungan-unsur-dan-contohnya/
https://www.progresstech.co.id/blog/pengertian-e-commerce//
http://www.citychampwatchjewellery.com
https://www.festinagroup.com
https://www.swatchgroup.com/en
8
PENGANTAR E-BUSINESS
“E-BUSINESS MODELS”
UNIVERSITAS SURABAYA
2020
1
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Kelas : KP C
Tanda Tangan,
Ketua Kelompok
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah “E-Business Models” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca.
Kami menyadari bahwa didalam makalah yang telah kami susun ini masih
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata,
kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Statement of Authorship 2
Kata Pengantar 3
I.3 Tujuan 7
Bab IV Penutup 13
IV.1 Kesimpulan 13
IV.2 Saran 13
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka permasalahan-permasalahan yang
dapat penulis rumuskan adalah sebagai berikut:
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
2. Bagi Penulis
Untuk mengetahui E-Business Models yang digunakan oleh perusahaan
SevenFriday dan Alexandre Christie, serta bagaimana cara penerapannya yang baik dan
6
benar. Selain itu, penulis mendapatkan banyak referensi mengenai E-Business Models,
dari segi kelemahan dan kelebihan tiap modelnya.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
8
6. Bussiness to Government: Pemasaran produk dan jasa untuk instansi pemerintah.
Contohnya, IBM Center for the Business of Government, dan sebagainya.
1. Storefront Model
Model yang menjual produk dan jasa secara online, sedangkan pengiriman nya
dilakukan secara tradisional seperti jasa pos dan kurir. Model ini mengombinasikan
berbagai aktivitas seperti transaction processing, security, online payment, dan
information storage. Terdapat dua jenis, yaitu Shopping Cart Technology (proses
pemesanan yang memungkinkan konsumen untuk mengakumulasi daftar item yang
mereka ingin beli) dan Online Shopping Malls (memiliki pilihan produk barang dan jasa
yang luas dan konsumen dapat melakukan pembelian beberapa produk dalam satu
transaksi).
2. Auction Model
Model dimana penjual mengunggah barang yang mereka ingin jual dan
menunggu para pembeli yang tertarik (lelang). Setiap situs mengumpulkan komisi dari
setiap lelang yang sudah berhasil dilaksanakan. Penjual bertindak sebagai forum yang
dapat diakses oleh pengguna internet dan berperan sebagai salah satu penawar.
3. Portal Model
9
4. Dynamic-Pricing Model
Model dimana harga barang atau produk yang ada bersifat dinamis atau
berubah-ubah, jenis model ini, yaitu Name-Your-Price Mode (Membuka harga suatu
produk yang bersifat seperti lelang, menjual produk atau jasanya dengan harga yang
ditawarkan pembeli), Comparision-Pricing Model (Konsumen membandingkan suatu
harga produk dalam suatu website dengan website lainnya), Demand-Sensitive Pricing
Model (Konsumen membeli produk dengan harga rendah), Bartering Model (para
pembisnis melakukan pertukaran produk atau bisa disebut barter dengan pembisnis
lainnya), Rebates (Model yang membantu untuk meningkatkan kepuasan dan
keingininan konsumen untuk berkunjung ke website kita), dan Offering Free Products
and Services (Model yang memberikan penawaran berupa sampel gratis akan produk
dan jasa).
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
demikian, perusahaan dapat mengetahui keinginan, kebutuhan dan tanggapan dari para
konsumennya.
E-Business Models yang digunakan oleh perusahaan Alexandre Christie sudah sesuai,
apalagi pada saat pandemi seperti sekarang ini banyak orang yang melakukan transaksi
atau berbelanja secara online. Alexandrechristie.com adalah sebuah website E-
Commerce yang didirikan oleh Alexandre Christie, dimana para konsumen bisa melihat-
lihat produk yang diperjualkan. Namun, pada website resminya perusahaan tidak
menerapkan sistem jual beli online. Oleh karena itu Alexandrechristie.com juga
termasuk kedalam Website E-Commerce B2C.
12
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran
13
BAB V
DAFTAR PUSAKA
http://penyelesaiantugasku.blogspot.com/2017/07/jenis-jenis-e-business-dan-
contohnya.html
http://stanlysk.blogspot.com/2012/05/e-business-bagian-1-pengantar.html
https://www.sevenfriday.com/
https://www.alexandrechristie.com/index.php
14
TUGAS MAKALAH PENGANTAR E-BUSSINES (C)
E-BUSINESS MODELS
KELOMPOK 12:
Dinar Raisya K./130219324
Zahra Aulia/130219402
Charisa Dewi P. N./130319225
Fatma Aristiana/130319228
“Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir merupakan
murni hasil pekerjaan kami sendiri dan tiada pekerjaan orang lain yang digunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan sebagai bahan untuk tugas pada mata ajaran lain
kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Dinar Raisya K.
(Ketua Kelompok)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rakhmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Introduction to e-business and e-
commerce” ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi syarat penilaian
penugasan mingguan mata kuliah Pengantar e-Business tahun ajaran 2020/2021
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini, yaitu Dosen mata kuliah Pengantar E-Business Fakultas Bisnis dan
Ekonomika Universitas Surabaya, maupun berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah termasuk Penulis buku, artikel, jurnal..
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
STATEMENT OF AUTHORSHIP i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui penerapan E-business Models pada perusahaan yang memproduksi
jam tangan, terutama Kering Group dan Chopard.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Bagi penulis: sebagai pengaplikasian materi “E-Business Models” yang didapatkan
selama pembelajaran mata kuliah Pengantar e-business di Universitas Surabaya.
2. Bagi pembaca: sebagai sarana menambah wawasan dan pengetahuan mengenai E-
Business Models pada perusahaan yang memproduksi jam tangan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi E-Business Models
Secara ringkas, E-Business Models adalah sesuatu yang menggambarkan mengenai
bisnis start up itu sendiri dengan tujuan agar dapat membantu perubahan dalam kemajuan
bisnis secara professional. Model bisnis juga menjelaskan tentang bagaimana perusahaan
akan menghasilkan keuntungan yang mengidentifikasi proposisi nilai dari produk juga
layanan inti. Perusahaan menargetkan pelanggan di pasar yang berbeda, seperti pasar online
kompetitif. Model bisnis online menawarkan opsi untuk memperbaiki model bisnis dengan
menambahkan layanan baru ke penawaran mereka dalam peluang baru yang dimungkinkan
oleh Internet.
2.2 Tipe E-Business Models
2.2.1 B2B
B2B (Business to Business) adalah interaksi antara orgaisasi dengan
organisasi(antar organisasi). Dalam model ini, penjual dan pembeli adalah entitas
bisnis(perusahaan). Business to Business menggambarkan kegiatan transaksi
perdagangan antara perusahaan. Dalam model bisnis ini, volume transaksi B2B lebih
tinggi dibandingkan volume transaksi B2C, karena banyak transaksi B2B yang
mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen.
2.2.2 B2C
B2C (Business to Consumers) adalah interaksi antara organisasi dan individu.
Business to consumers menggambarkan kegiatan interaksi secara langsung, yaitu
bisnis melayani konsumen dengan produk/jasa. Dalam model ini, bisnis dijual kepada
pelanggan individu Model ini paling umum dan paling tebal dalam pasar bisnis.
Dalam B2C, model bisnis ini relatif sederhana&transaksi lebih kecil, karena
cakupannya yang terbatas.
2.2.3 C2C
C2C melibatkan transaksi antara dua konsumen, yang dikenal sebagai warga
negara untuk warga negara. Contohdari model ini adalah lelang online, di mana
pelanggan atau pengunjung memposting item untuk dijual dan tawaran pelanggan
lainnya untuk membelinya. Namun, pihak ketiga umumnya mengenakan komisi.
2.2.4 C2B
Melibatkan pelanggan yang menjual layanan atau produk mereka ke bisnis. Ini
kira-kira sama dengan kepemilikan perseorangan yang melayani bisnis yang lebih
besar.
2.2.5 Business to Government (B2G)
Dalam model ini, pemerintah dan bisnis menggunakan situs web pusat untuk
melakukan bisnis satu sama lain dengan lebih efisien daripada yang dapat dilakukan
di luar web dan juga merujuk pada pemasaran sector publik, yang berarti layanan
pemasaran dan produk ke berbagai tingkat pemerintahan. Dengan platform ini, bisnis
dapat menawar peluang pemerintah termasuk lelang tender, dan pengajuan aplikasi.
2.3 Model-model E-Business
Dynamic pricing adalah harga produk dan jasa akan bervariasi untuk satu
produk dan jasa yang sejenis berdasarkan penentuan harga pada kondisi tertentu.
Semakin banyak permintaan maka nilai barang akan semakin tinggi, begitu pun
sebalilknya semakin banyak persediaan barang maka nilai barang akan semakin
rendah.
2.4.4 Geographical
Terkait dengan sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi bereferensi geografis/keruangan. Contoh: craigslist
(www.craigslist.com), Yahoo! country and city versions.
2.4.5 Horizontal or functional portal
Terkait dengan sistem pemrograman yang memiliki beberapa fungsi
layanan, seperti mesin pencari, manajemen informasi pribadi, berita, belanja.
Contoh: Yahoo! (www.yahoo.com), Microsoft MSN (www.msn.com).
2.3.6 Marketplace or auction site
Terkait dengan situs pelelangan dan penjualbelian. Biasanya terdapat
penawar, harga yang ditawar, penjual. Contoh: eBay (www.ebay.com), Amazon
US (www.amazon.com).
2.4.7 Price comparison site or aggregator
Terkait dengan situs yang berisi pembandingan produk atau layanan
dengan kriteria yang berbeda, termasuk harga. Contoh: Kelkoo in Europe&Asia
(www.kelkoo.com).
2.4.8 Search Engine
Terkait dengan pencarian infromasi atau berfokus utama pada
pencarian. Contoh: Google (www.google.com), Naver in S. Korea
(www.naver.com).
2.4.9 Publisher site
Terkait dengan informasi pemberitaan bisnis maupun hiburan untuk
konsumsi public. Contoh: Guardian (www.guardian.co.uk), BBC
(www.bbc.co.uk).
2.4.10 Media type
Terkait dengan situs informasi berupa suara (podcast audio), video
(webcast video) yang disampaikan melalui media streaming atau download file.
Contoh: Audio Podcast (www.odeo.com), Video (www.youtube.com),
Multimedia (www.bbc.com).
BAB III
PEMBAHASAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
E-BUSINESS MODELS
KELOMPOK 8
KP C
Anggota Kelompok :
UNIVERSITAS SURABAYA
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketika kita memasuki era modern baru, proses bisnis berbasis internet telah
mengubah seluruh industri dan pasar, yang menimbulkan dampak besar
pada pelanggan dan bisnis. E-Business dapat di terjemahkan sebagai
kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan
menggunakan sistem informasi computer. Dalam sehari-hari E-Business
tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik saja, sementara E-
Business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan
data elektronik, termasuk pemasaran internet. Sebagai bagian dari E-
Business lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis melalui internet.
Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan E-Business
mempunyai tujuan untuk menambah pendapatan dari perusahaan. Transaksi
melalui internet lebih dikenal dengan nama e-bisnis dan e-commerce.
B. PERMASALAHAN
C. TUJUAN PENULISAN
LANDASAN TEORI
Karakteristik B2C:
Pada lingkup antar konsumen ke konsumen ini bersifat khusus sebab transaksi yang
dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang.
Internet juga dijadikan sebagai sarana untuk tukar menukar informasi tentang
produk, harga, pelayanan serta kualitasnya.
Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business, cara yang
sering digunakan adalah menggunakan prinsip 4W, yaitu :
a.What = menjelaskan tentang aktifitas apa saja yang ada dalam e-business
b.Who = menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam aktifis e-bussiness
c.Whare = menjelaskan dimana saja aktifitas bisnis dapat dilakukan
d.Why = menjelaskan mengapa para praktisi bisnis diseluruh dunia
sepakat mengimplementasikan e-business.
1. Kelebihan E-business:
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin
lebih menjanjikan dan tidak bisa ditemui di sistem transaksi
tradisional
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Melebarkan jangkauan (global reach).
Meningkatkan customer loyality.
Memperpendek waktu produksi.
Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
2. Kekurangan E-Businnes:
Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang
timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut
kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran
listrik tiba-tiba padam atau jaringan yang tidak berfungsi.
Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena
berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan
sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi
perusahaan tersebut.
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
Misalkan pembobolan sebuah sistem perbankan oleh hacker,
kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain ke
rekeningnya sendiri.
Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan
yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek
bisnis yang tidak benar, dan kesalahan faktor manusia atau
kesalahan sistem elektronik.
BAB III
PEMBAHASAN
https://world.g-shock.com/asia-mea/en/
website ini adalah salah satu website yang berkategori kategori e-commerce karena
mengiklankan dan menawarkan Beberapa produk dan jasa . dan website ini
berisikan informasi mengenai Penjualan Dan pemasaran dibidang jam tangan.
Didalam Website tersebut Pembeli Akan dihadapkan dengan penawaran
Pemasangan Iklan arloji jam tangan oleh website tersebut. Website ini mempunyai
Model E-Businnes yaitu B2B dan B2C karena Di website ini memiliki kegiatan
bisnis melayani konsumen dan melayani antar Toko yang lain dengan produk atau
jasa. Dari Website ke pembeli
https://www.expedition-timepiece.com
Expedition adalah pasar online untuk membeli dan menjual produk baru dan bekas.
Transaksi pasar online di pasar B2B. Expedition tersedia di ke pasar internasional
seperti Turki, Singapura, Myanmar, Filipina, dan banyak lainnya. untuk membeli
dan menjual berbagai macam barang. Pendapatan Expedition berasal dari penjual
untuk daftar produk dan komisi penjualan produk. Jam tangan Expedition bisa jadi
pilihan buat semua orang yang menyukai petualangan atau ekspedisi ke tempat-
tempat menantang karena jam tangan Expedition terkenal dengan ketangguhannya.
2.2. Business-to-Business(B2B)
2.4. Business-to-Customer(B2C)
adalah sistem komunikasi serta transaksi bisnis antar konsumen untuk
memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu, didalam perusahaan alroji
jam tangan G-Shock dan Expedition harus mempunyai karakteristik dari
B2C sendiri
Karakteristik B2C :
1. Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi
yang dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang.
2. Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang
produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
3. Bisnis dari Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau
penggemar suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu
produk, maka akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. KONKLUSI
B. REKOMENDASI
1. Untuk pembisnis
ttps://www.buleipotan.com/2011/10/model-model-e-business-softskill.html
https://iprice.co.id/expedition/jam-tangan/
http://www.pendidikanku.org/2015/02/pengertian-dan-model-e-bisnis.html
PENERAPAN E-BUSINESS DI
PERUSAHAAN ROLEX GROUP
DAN VICTORYNOX SWISS ARMY
• Kemajuan zaman telah mempengaruhi berbagai macam aspek, salah satunya munculnya E-Commerce
yang membuat banyak perusahaan membuat situs web yang mudah di akses agar memudahkan
konsumen melihat produk-produk yang di jual di situs tersebut
MODEL-MODEL E-BUSINESS
B2B(Business to Business)
B2C(Business to Consumer)
C2B(Customer to Business)
C2C(Consumer to Consumer)
B2G (Business to Government)
C2G/C2A
• Pada awal tahun 1950-an, Rolex mengembangkan jam tangan profesional yang
bertindak sebagai alat bantu dan fungsinya tidak lagi hanya sebagai penunjuk waktu.
Jam tangan jenis ini diperuntukkan bagi aktivitas profesional seperti penyelaman laut
dalam, penerbangan, pendakian gunung serta eksplorasi ilmiah. Jam-jam tangan ini
menghasilkan daya tarik yang kuat dan kemudian membuatnya dikenal sebagai jam-
jam tangan orang-orang yang berprestasi. Tidak hanya digunakan untuk penyelaman
laut,penerbangan,pendakian gunung serata eksplorasi ilmiah jam tangan juga
dikhususkan untuk para pemimpin perusahaan maupun pemimpin negara karena jam
tangan rolex juga membuat model jam tangan yang premium sangat cocok untuk para
pemimpin perusahaan maupun pemimpin negara.
SITUS WEB ROLEX
SITUS WEB SWISS ARMY
KESIMPULAN