Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM NEUROLOGI

MANAJEMEN SPINAL CORD INJURY (SCI)

Disusun Oleh:
Yohanes BriannWahyu Pratama
22170012

Dosen Pengampu:
Witri Lathifah, S.Tr.Kes., M.Biomed

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


PROGRAM DIPLOMA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2024
I. Dasar Teori
Spinal Cord Injury (SCI) merupakan cidera saraf yang terjadi pada spinal cord atau
medula spinalis dengan gejala fungsi (sensorik, motorik, dan otonom) yang terganggu hingga
dapat menimbulkan kecacatan. Traumatik SCI merupakan SCI yang disebabkan oleh adanya
trauma, paling banyak disebabkan oleh karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian
maupun karena tindak kekerasan. Sedangkan Non-Traumatik SCI merupakan SCI yang
terjadi karena sebab patologis seperti stenosis pada tulang belakang, adanya peradangan pada
tulang belakang maupun penekanan oleh abses. Salah satu penyakit yang dapat menjadi
sebab patologis terjadinta Non-Traumatik SCI adalah Spondilitis Tuberculosis.

II. Alat dan Bahan


1. Bed
2. Bantal
3. Kursi roda
4. Theraband

III. Cara Kerja


 Dosen Memaparkan materi tentang penatalaksanaan fisioterapi pada kasus spinal
cord injury terlebih dahulu
 Menyiapkan alat-alat yang akan di gunakan
 Mahasiswa berpasangan 2 orang untuk praktikum
 Mempraktekkan macam-macam penatalaksanaan fisioterapi pada kasus spinal cord
injury
IV. Hasil dan Pembahasan
Spinal Cord Injury (SCI) merupakan cidera saraf yang terjadi pada spinal cord atau
medula spinalis dengan gejala fungsi (sensorik, motorik, dan otonom) yang terganggu hingga
dapat menimbulkan kecacatan. Traumatik SCI merupakan SCI yang disebabkan oleh adanya
trauma, paling banyak disebabkan oleh karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian
maupun karena tindak kekerasan. Sedangkan Non-Traumatik SCI merupakan SCI yang
terjadi karena sebab patologis seperti stenosis pada tulang belakang, adanya peradangan pada
tulang belakang maupun penekanan oleh abses. Salah satu penyakit yang dapat menjadi
sebab patologis terjadinta Non-Traumatik SCI adalah Spondilitis Tuberculosis.
Untuk mencegah terjadinya komplikasi, maka dapat dilakukan beberapa metode
latihan yaitu :
1. Stretching
Perlunya dilakukan stretching ini karena pada kasus spinal cord injury bagian
lumbal, maka ekstremitas bawah akan mengalami kesulitan untuk bergerak, untuk
mencegah terjadinya pemendekan otot maka otot perlu di stretching pada seluruh
bagian ekstremitas bawah.
2. Strengthtening
Strengthtening dapat dilakukan untuk meningkatkan kembali kekuatan otot
pasien yang melemah akibat dari spinal cord injury karena pasien terlalu sering
diam dan jarang bergerak, strengthening ini bisa dilakukan menggunakan
isometric exercise, theraband,dll.
3. Ambulasi
Tujuan latihan ambulasi pada pasien spinal cord injury adalah untuk
meningkatkan kemandirian, mobilitas, dan kualitas hidup mereka dengan
memperkuat otot-otot ekstremitas bawah, meningkatkan koordinasi dan
keseimbangan tubuh, serta mencegah komplikasi kesehatan. Melalui latihan
ambulasi yang terstruktur, pasien dapat belajar kembali menggunakan otot-otot
yang masih berfungsi, mengembangkan strategi kompensasi, dan meningkatkan
kemampuan mereka untuk berjalan dengan dukungan minimal atau bahkan tanpa
bantuan, sehingga dapat meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan
kegiatan aktivitas sehari-hari.
4. Latihan ADL
Tujuan dari latihan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (ADL) pada pasien spinal
cord injury (SCI) adalah untuk memperoleh kemandirian dalam melakukan tugas-
tugas sehari-hari seperti makan, mandi, berpakaian, dan bergerak. Strategi
meliputi pembelajaran keterampilan adaptif dan teknik kompensasi, latihan
fungsional yang terintegrasi dalam rehabilitasi, serta penggunaan peralatan bantu
untuk memfasilitasi proses mandiri. Dengan melatih ADL, pasien SCI dapat
meningkatkan kemandirian mereka, meningkatkan kualitas hidup, dan mengatasi
keterbatasan yang diakibatkan oleh cedera spinal cord.

V. Kesimpulan
Spinal Cord Injury (SCI) merupakan kondisi serius yang mempengaruhi fungsi
sensorik, motorik, dan otonom pada pasien, yang dapat menyebabkan kecacatan. Terdapat
dua jenis SCI, yaitu traumatik dan non-traumatik, yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, termasuk kecelakaan, jatuh, stenosis tulang belakang, peradangan, atau tekanan oleh
abses. Dalam penanganan fisioterapi pada kasus SCI, metode latihan seperti stretching,
strengthening, ambulasi, dan latihan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (ADL) sangat penting.
Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kemandirian, mobilitas, dan kualitas hidup
pasien dengan memperkuat otot-otot, meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh,
serta mengatasi keterbatasan yang diakibatkan oleh cedera spinal cord. Dengan pendekatan
terintegrasi ini, diharapkan pasien dapat mencapai tingkat fungsional yang lebih baik dan
mengurangi risiko komplikasi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai