Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

DAMPAK GLOBALISASI PADA EKONOMI DUNIA


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tantangan Dakwah di Era Global

Disusun oleh :

Nama : Faris Ahmad Rasyidi

NIM : 4120220014

Pascasarjana Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Agama Islam

Universitas Islam Asy Syafi’iyah

1444 H/ 2022 M

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan taufik dan
rahmatNya, baik yang disadari maupun yang tidak disadari, sehingga manusia dapat
bermuamalah dan beribadah tiap harinya dengan keadaan jiwa dan hati yang sehat.

Selawat serta salam juga tak lupa penulis haturkan kepada Revolusioner Islam yang
gigih meninggikan kalimat Allah dan teguh menjunjung panji Islam hingga akhir hayatnya,
mengajarkan umatnya segala praktik ibadah dan muamalah, begitu pula dengan praktik
ekonomi Islam, yakni Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta yang
mengikutinya dengan benar hingga hari kiamat.

Dalam penulisan makalah “Dampak Globalisasi Pada Ekonomi Dunia” ini tentunya tak
lepas dari peran dan kontribusi berbagai pihak. Maka penulis ingin mengkhususkan apresiasi
ini kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Mubarok, MA selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Tantangan
Dakwah di Era Global yang senantiasa membimbing penulis dalam proses meuntut
ilmu
2. Teman-teman Pascasarjana Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam yang
senantiasa berlomba dalam kebaikan
3. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil

Tentunya karya tulis ini masih memiliki kekurangan. Untuk itu penulis dengan sangat
terbuka menerima masukan dan saran dari para pembaca untuk kelengkapan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat, umumnya bagi para pembaca dan
khususnya bagi penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan balasan


pahala kebaikan dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 29 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 2

A. Pengertian Dampak Globalisasi pada Ekonomi Dunia .................................. 2


1. Pengertian globalisasi menurut bahasa .......................................................... 2
2. Pengertian globalisasi menurut istilah ........................................................... 2
3. Pengertian ekonomi menurut bahasa ............................................................. 3
4. Pengertian ekonomi menurut istilah .............................................................. 3
5. Pengertian Dampak Globalisasi pada Ekonomi Dunia .................................. 4
B. Awal Mula dan Perkembangan Globalisasi Ekonomi .................................... 4
C. Dampak Globalisasi pada Ekonomi Dunia ...................................................... 5
1. Dampak Positif .............................................................................................. 5
a. Meningkatkan aktifitas dan pertumbuhan ekonomi negara ...................... 5
b. Mengurangi tingkat pengangguran ........................................................... 7
c. Terjadinya pemerataan pendapatan .......................................................... 7
d. Membuka peluang produk dalam negeri bersaing di pasar internasional .. 8
e. Membuka peluang penanaman modal asing ............................................. 8
2. Dampak Negatif ............................................................................................. 9
a. Meningkatkan angka pengangguran ......................................................... 9
b. Terjadinya ketimpangan pendapatan ........................................................ 10
c. Membuka peluang masuknya produk global ke pasar domestik dan
multinasionalisasi produksi ...................................................................... 10
d. Meningkatkan peran ekonomi global dalam proses pembentukan inflasi .. 11
3. Dampak globalisasi ekonomi bagi dunia Islam ............................................... 11
a. Merebaknya praktik riba ............................................................................. 11
b. Mendikte negara Islam ................................................................................ 12
c. Memicu ketamakan pada uang .................................................................... 13

ii
D. Tantangan globalisasi ekonomi bagi dunia dakwah ........................................... 13
1. Urgensi dakwah tentang bahaya riba ................................................................. 13
2. Krisis ekonom yang berintegritas ...................................................................... 13
3. Terbelakangnya hegemoni dunia Islam sehingga terpengaruh dan terdikte oleh
kebijakan-kebijakan ekonomi kapitalis dan kolonialis ...................................... 14
4. Dikhawatirkan terjerumus dalam praktik-praktik maksiat dan kesyirikan ........ 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Globalisasi telah merebak ke berbagai sektor krusial, proses integrasi skala dunia pun
tak terelakan, informasi mudah tersebar, dunia seakan menjadi satu kampung. Di antara sektor
yang ikut terimplikasi adalah Ekonomi. Ekonomi merupakan aktifitas manusia yang dilakukan
setiap hari dan salah satu cara manusia untuk bertahan hidup. Maka tentu akan ada dampak-
dampak yang dihasilkan dari globalisasi dalam proses produksi, konsumsi dan distribusi suatu
barang dan jasa, baik dampak positif maupun negatif.

Mengingat pengaruh globalisasi yang sangat meluas, maka tentu dunia dakwah juga
akan terdampak globalisasi ekonomi, baik terdampak secara langsung maupun tidak langsung.
Maka penulisan makalah ini diharapkan dapat menguraikan poin-poin terkait, agar dapat
menjadi informasi maupun pertimbangan yang bermanfaat bagi kelangsungan dakwah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dampak Globalisasi pada Ekonomi Dunia


1. Pengertian globalisasi menurut bahasa

Kata globalisasi berasal dari kata “global” dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia yang memiliki arti “secara umum dan keseluruhan”1.

Wuryan dan Syaifullah (2009, hlm. 141) bahwa Secara etimologis globalisasi
berasal dari kata “globe” yang berarti bola dunia sedangkan akhiran “sasi” mengandung
makna sebuah “proses” atau keadaan yang sedang berjalan atau terjadi saat ini. Jadi
secara etimologis, globalisasi mengandung pengertian sebuah proses mendunia yang
tengah terjadi saat ini menyangkut berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara-negara di dunia.

2. Pengertian globalisasi menurut istilah

Menurut Mansour Fakih globalisasi adalah “proses pengintegrasian ekonomi


nasional kepada sistem ekonomi dunia dangan keyakinan pasar bebas yang telah
dicanangkan pada masa kolonialisme.”2

Anthony Giddens mengatakan bahwa, “globalisasi berkaitan dengan tesis akan


adanya kehidupan di dunia baru, sehingga globalisasi adalah sistem dunia baru yang di
dalamnya terdapat integerasi antara sistem politik, sosial-budaya, hukum dan ekonomi
dalam skala dunia, namun demikian berbagai sub-sistem dari sistem globalisasi tersebut
dalam berhubungan selalu dalam hubungan yang kontradiktif, hal ini akibat adanya
pengaruh negara super power.3

John Baylis dan Steve Smith mengatakan bahwa Globalisasi adalah proses
interkoneksi yang terus meningkat di antara berbagai masyarakat antar negara

1
https://kbbi.web.id/
2
Mansour Fakih, Sesat Pikir Teori Pembangunan Dan Globalisasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h.
210
3
Anthony Giddens, Runaway World, Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2004), Penerjemah: Andy Kristiawan S. dan Yustina Koen S., h. 1-8

2
sehingga kejadian-kejadian yang berlangsung di sebuah negara dapat berdampak bagi
negara lainnya4.

3. Pengertian ekonomi menurut bahasa

Istilah "ekonomi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang artinya
"keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang artinya "peraturan,
aturan, hukum"5. Dengan kata lain pengertian ekonomi adalah semua yang
menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga
tentu saja yang dimaksud dan dalam perkembangannya kata rumah tangga bukan
hanya sekedar merujuk pada satu keluarga yang terdiri dari suami,isteri dan anak-
anaknya, melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga bangsa,
negara dan dunia6.

4. Pengertian ekonomi menurut istilah


Adapun pengertian Ekonomi menurut istilah adalah ilmu yang mempelajari
berbagai aktivitas perilaku manusia (sosial) berupa kegiatan produksi, distribusi, serta
konsumsi terhadap barang dan jasa dalam mengelola sumber daya yang terbatas dan
menyalurkannya ke dalam berbagai individu atau kelompok yang ada dalam suatu
masyarakat7.

Menurut Abraham Maslow ekonomi adalah suatu bidang keilmuan yang dapat
menyelesaikan permasalaham kehidupan manusia lewat penggemblengan seluruh
sumber ekonomi yang tersedia berdasarkan pada teori dan prinsip pada suatu sistem
ekonomi yang memang dianggap efisien dan efektif.

Pengertian ekonomi menurut Robbins merupakan sebuah studi tentang


perilaku manusia sebagai hubungan antara tujuannya dihadapkan dengan ketersediaan
sumber daya supaya mencapai tujuannya 8.

4
John Baylis dan Steve Smith, The Globalization of World Politics, (New York: Oxford University Press,
2002), h. 8.
5
https://id.wikipedia.org/
6
Iskandar Putong, Economics Pengantar Mikro dan Makro, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010) h. 1
7
https://id.wikipedia.org/
8
Megi Tindangen, Daisy S.M Engka, Patric C. Wauran, Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi
Keluarga (Studi Kasus : Perempuan Pekerja Sawah Di Desa Lemoh Barat Kecamatan Tombariri Timur
Kabupaten Minahasa), ( Manado: Jurnal Universitas Sam Ratulangi, 2020) ,Vol 20 No. 03

3
5. Pengertian Dampak Globalisasi pada Ekonomi Dunia

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


Dampak Globalisasi pada Ekonomi Dunia ialah implikasi dari proses interkoneksi
yang terus meningkat di antara berbagai masyarakat antar negara dalam kegiatan
produksi, distribusi, serta konsumsi terhadap barang dan jasa.

B. Awal Mula dan Perkembangan Globalisasi Ekonomi

Bila menilik ke belakang, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia


mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar abad ke 1-7 Masehi. Pada saat itu,
para pedagang muslim Persia, Tiongkok, India dan Arab mulai menelusuri negeri lain
baik melalui jalur darat maupun jalan laut untuk berdagang 9.

Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia


dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi
Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, Pantai Afrika Timur,
Laut Tengah, Venesia dan Genoa10.

Don Maclver menyatakan bahwa terdapat dua periode penting dalam sejarah
perkembangan globalisasi di dunia saat ini. Periode pertama adalah periode 1914. Saat
itu sistem politik dan ekonomi dunia dikuasai oleh bangsa Eropa. Periode kedua yaitu
pada saat pasca Perang Dunia I. Pada periode tersebut terjadi perubahan yang besar
terhadap sistem politik dan ekonomi dunia akibat adanya transisi yang terjadi melalui
dua tahap. Tahap pertama dimulai pasca Perang Dunia I antara tahun 1914 hingga 1945.
Pada tahap tersebut hegemoni dan dominasi negara Eropa telah memudar dengan
hadirnya Amerika dan Jepang dalam struktur politik dan ekonomi dunia. Tahap kedua
yaitu periode transisi pasca Perang Dunia II. Pada periode tersebut lahir dua negara yang
mendominasi struktur politik dunia yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet 11.

Dimulainya proses globalisasi secara sederhana ditandai dengan


diberlakukannya mekanisme perdagangan bebas secara global dengan disepakatinya
perjanjian perdagangan yang dikenal dengan General Agreement on Tariff and Trade

9
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), h. 191
10
Ibid
11
Don Maclver, Political Issues in World Treaty, (Manchester University Press, Manchester, 2005), h. 2.

4
(GATT)12 dalam putaran kedelapan yang dikenal dengan Uruguay Round (GATT-
UR). Perundingan Putaran Uruguay sendiri berlangsung semenjak tahun 1986 hingga
disepakati tahun 1994 melalui penandatanganan Final Act Embodying the Results of
The Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations beserta WTO Agreement dan
lampiran-lampirannya di Marrakesh 15 April 1994 oleh 124 negara anggota 13.
Tujuannya yakni menyingkirkan segala bentuk proteksi negara bagi terlembaganya
pasar bebas dunia. Negara maju berdalih, dengan perdagangan bebas, persaingan
bebas tanpa proteksi negara14.

C. Dampak Globalisasi pada Ekonomi Dunia


1. Dampak Positif
a. Meningkatkan aktifitas dan pertumbuhan ekonomi negara

Pada era keterbukaan ini, tiap negara bersaing memperoleh benefit


semaksimal mungkin dari globalisasi ekonomi. Salah satu cara yang dilakukan
adalah bergabung menjadi anggota dari beberapa kerjasama ekonomi dan
perdagangan regional maupun global yang diharapkan mampu mendorong
perekonomian negara melalui aktifitas eskpor dan impor. Negara akan
mengekspor barang produksi sesuai spesialisasinya yang relatif lebih efisien,
lantas mengimpor komoditas yang kurang efisien. Jika aktifitas eskpor-impor
meningkat, maka akan meningkatkan aktifitas ekonomi yang lain, sehingga
berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara.

Untuk membuktikan hal tersebut, penulis pun merujuk pada Indeks


Globalisasi KOF15 untuk melihat korelasi tingkat globalisasi dengan
globalisasi ekonomi. Data yang penulis dapatkan adalah sebagai berikut :

12
General Agreement on Tariffs and Trade/GATT (persetujuan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan)
merupakan perjanjian perdagangan multilateral dengan tujuan menciptakan perdagangan bebas, adil, dan
membantu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan umat manusia
(jdih.kemenkeu.go.id). Selain itu, GATT juga merupakan forum negoisasi perdagangan antar pemerintah, serta
juga forum pengadilan (WTO) untuk menyelesaikan jika terjadi sengketa dagang antar bangsa. (Agus Suprijanto,
Dampak Globalisasi ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia, (Semarang: Universitas PGRI Semarang,
2011), Jurnal Ilmiah CIVIS Vol. 1
13
Achmad Zen Umar Purba, Perjanjian TRIPs dan Beberapa Isu Strategis, (Jakarta-Bandung: Badan
Penerbit FH UI dan PT. Alumni, 2011), h .1-6.
14
Mansour Fakih, Sesat Pikir, Teori Pembangunan dan Globalisasi, (Yogyakarta: Pustaka pelajar dan
INSIST, 2001), h. 216
15
Indeks Globalisasi Ekonomi yang disusun oleh Institus ekonomi Swiss. Besaran nilai indeks dari angka 1-
100 dan angka yang mendekati nilai 100 menunjukkan semakin tinggi pula tingkat globalisasi ekonomi suatu
negara yang berarti juga semakin terbukanya perekonomian suatu negara terhadap perekonomian global

5
Gambar 1. Perkembangan Tingkat Globalisasi dan Globalisasi Dunia

Sumber: KOF Globalisation Index16

Indeks di atas menunjukkan secara umum indeks globalisasi di dunia


sejak tahun 1970 hingga 2019 meningkat dari tahun ke tahun diiringi
meningkatnya grafik globalisasi ekonomi di dunia. Adapun gambaran
perkembangan globalisasi di dunia adalah sebagai berikut17:

Gambar 2. Gambaran tingkat Gambar 3. Gambaran tingkat


globalisasi dunia pada 1970 globalisasi dunia pada 2019

16
https://kof.ethz.ch/en/forecasts-and-indicators/indicators/kof-globalisation-index.html
17
ibid

6
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fiqi Afriq Rizaldi untuk
mengetahui pengaruh economic freedom18 dan trade openness19 terhadap
pertumbuhan ekonomi negara G20 menggunakan analisis data panel pada
periode 2011-2016, diolah menggunakan fixed effect model (FEM). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa economic freedom dan trade openness
memiliki pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi20.

b. Mengurangi tingkat pengangguran

Dengan meningkatnya aktifitas ekspor dan impor, maka kebutuhan


produsen pada tenaga kerja juga akan meningkat, sebab percepatan alur barang
dan produksi tentu membutuhkan tenaga produksi yang mencukupi, sehingga
dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran dalam
jangka panjang. Sebagaimana yang diungkapkan Felbermayr, Prat dan
Schmerer21.

c. Terjadinya pemerataan pendapatan

Menurut Teori Heckscher-Ohlin dijelaskan bahwa perdagangan


internasional menurunkan tingkat ketimpangan pendapatan di dalam suatu
negara atau antar negara. Perpindahan faktor dari negara yang memilik
kelimpahan modal ke negara yang memiliki kelangkaan modal menyebabkan
distribusi pendapatan dan terjadi pemerataan pendapatan22. Demikian pula
dalam Teori Custom Unions23 dan Kurva Kuznet24 yang menggambarkan

18
Economic freedom atau Kebebasan ekonomi adalah kondisi di mana individu dapat bertindak dengan
otonom saat mengejar mata pencahariannya dan kesejahteraan yang lebih baik
19
Trade openness atau keterbukaan perdagangan merupakan salah satu teori ekonomi yang menjelaskan
bahwa terbukanya akses perdagangan internasional dapat mendorong kebijakan ekspor yang lebih baik. Transaksi
dapat secara langsung meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara ketika negara tersebut memiliki
spesialisasi produksi
20
Fiqi Afriq Rizaldi, Globalisasi Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara G20, (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah), Skripsi
21
Ari Setyawan, I Wayan Saputra dan Neli Aida, Globalisasi Ekonomidan Pengangguran: Studi Kasus
Indonesia, (Lampung: Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 2021), vol.10, No.3. Merujuk pada makalah
penelitian G. Felbermayr, J. Prat & H. J Schmerer, Trade and unemployment: What do the data say? European
Economic review, hlm. 741-758
22
Boediono, Ekonomi Internasional, (Yogyakarta: BPFE, 1989) lihat Panji Sudono Bekti, Pengaruh
Globalisasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan di ASEAN, (Malang: Jurnal Ilmiah
Universitas Brawijaya, 2019)
23
Dominick Salvatore, Ekonomi Internasional, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2014) lihat Panji Sudono
Bekti, Pengaruh Globalisasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan di ASEAN,
(Malang: Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya, 2019)
24
Ibid

7
hubungan GDP perkapita dengan koefisien gini, menyatakan bahwa
pemerataan pendapatan dapat dicapai seiring berkembangnya globalisasi
ekonomi.25

d. Membuka peluang produk dalam negeri bersaing di pasar internasional

Dengan terbukanya akses perdagangan antar negara, maka peluang


produk-produk dalam negeri ke pasar internasional akan kompetitif. Para
pelaku ekonomi dalam negeri juga akan semakin meningkatkan mutu
produknya demi bisa bersaing di pasar internasional.

e. Membuka peluang penanaman modal asing26

Dampak globalisasi ekonomi adalah melajunya penetrasi liberalisasi


perdagangan dan investasi oleh negara maju ke negara berkembang. Dalam
pembangunan ekonomi tidak terlepas dari peran penanam modal asing dan
bantuan luar negeri dalam menentukan laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Lantas investasi asing nantinya akan digunakan untuk perbaikan sarana
prasarana, alih teknologi dan peningkatan skill SDM. Sebab dalam mengelola
potensi-potensi ekonomi yang dimiliki negara memerlukan modal yang besar
dengan teknologi canggih dan kemampuan profesional yang belum sepenuhnya
mampu ditangani pihak swasta nasional maupun pemerintah sendiri. Di sisi lain,
kehadiran penanam modal asing yang memiliki visi yang konstruktif diharapkan

25
Namun dari hasil penelitian yang penulis dapatkan dari Jurnal Ilmiah yang ditulis oleh Panji Sudono Bekti,
mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya, yang menjadikan 6 negara ASEAN (Indonesia,
Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja dan Filipina) sebagai objek penelitiannya dalam mengukur korelasi
tingkat globalisasi ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan di 6 negara ASEAN,
menghasilkan konklusi sebagai berikut : “Tingkat globalisasi ekonomi dan sosial memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di 6 negara ASEAN”. (dalam Jurnal Ilmiah Panji Sudono Bekti,
Pengaruh Globalisasi Terhadap Pertumbuhan ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan di ASEAN, Malang:
Universitas Brawijaya, 2019)
26
Barangkali perlu definisi yang tepat mengenai penanaman modal asing, demi menghindari konotasi negatif
atau mispersepsi terhadap keberadaannya. Maka kita kembalikan pada definisi asalnya, yakni sebagaimana
ketentuan UU No. 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal dalam Pasal 1 ayat 1 yang berbunyi: “Penanaman
modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam
modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Indonesia” (jdih.kemenkeu.go.id). Hingga akhirnya yang
dimaksud penanaman modal asing adalah suatu kegiatan penanaman modal yang di dalamnya mengandung unsur
asing, baik kewarganegaraan, modal dan penguasaan teknologi. (Agus Suprijanto, Dampak Globalisasi Ekonomi
Terhadap Perekonomian Indonesia, ((Semarang: CIVIS Universitas PGRI Semarang, 2011)) Vol. 1, Jurnal
Ilmiah) namun penulis tidak menegasikan apabila dalam praktiknya terdapat implikasi negatif atau merugikan

8
dapat membantu pemerintah menangani problematika lapangan kerja yang
setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup tinggi 27.

Namun tentunya perlu regulasi yang jelas dan tegas serta orang-orang
yang berintegritas dalam mengawal penanaman modal asing ini, agar investasi
yang masuk tidak justru memonopoli bahkan menjajah potensi ekonomi nasional
dan berujung merugikan serta mencederai kedaulatan negara.

Maka poin ini dapat menjadi dampak yang anomali (dampak negatif) jika
tidak dimaintenance dengan baik dan benar dari hulu ke hilir, atau menjadi dwi
implikasi (dampak positif dan negatif).

2. Dampak Negatif

Bak pisau bermata dua, Globalisasi ekonomi selain dapat berimplikasi positif
namun juga dapat berdampak negatif.

a. Meningkatkan angka pengangguran

Keterbukaan perdagangan tak dapat dipungkiri dapat meningkatkan


angka pengangguran dan menghancurkan lapangan kerja. Sebab, ketatnya
persaingan dengan pelaku ekonomi dari luar di hampir seluruh kegiatan
ekonomi, pada akhirnya globalisasi akan menggilas perekonomian nasional.

Tergilasnya ekonomi dapat menimbulkan krisis ekonomi babak kedua


yang akan menyebabkan semakin besarnya tingkat kemiskinan dan
ketimpangan pendapatan masyarakat, tingginya pengangguran, kompetisi yang
tidak sehat antar pelaku ekonomi dan memperparah kerusakan lingkungan
hidup28.

27
Agus Suprijanto, Dampak Globalisasi ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia, (Semarang: Jurnal
Ilmiah CIVIS Universitas PGRI Semarang, 2011), Vol.
28
Qardhawi, Islam dan Globalisasi Dunia, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2001), h. 39-40

9
Gambar 4. Pengangguran dan Indeks Globalisasi Ekonomi Indonesia
Dari gambar 4 dapat dilihat bahwa secara umum indeks globaliasi
ekonomi di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun dan jika kita lihat kenaikan
indeks globalisasi ekonomi juga diiringi meningkatnya pengangguran serta
penurunan tingkat globalisasi ekonomi juga diiringi dengan menurunnya tingkat
pengangguran di Indonesia29.

b. Terjadinya ketimpangan pendapatan


Berdasarkan penjelasan pada catatan kaki nomor 25 maka globalisasi
ekonomi juga berpotensi melahirkan ketimpangan pendapatan30.
c. Membuka peluang masuknya produk global ke pasar domestik dan
multinasionalisasi produksi

Di antara konsekuensi globaliasi ekonomi, produk-produk luar negeri


juga akan merambah ke pasar domestik, sehingga jika produk dalam negeri tidak
mampu bersaing, maka akan tergerus oleh produk luar.

29
Ari Setyawan, I Wayan Saputra dan Neli Aida, Globalisasi Ekonomidan Pengangguran: Studi Kasus
Indonesia, (Lampung: Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 2021), vol.10, No.3. Simpulan dari penelitian
yang dilakukan adalah bahwa globalisasi ekonomi mampu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia dalam
jangka pendek meskipun dalam jangka panjang malah meningkatkan tingkat pengangguran.
30
Namun penelitian ini hanya berkisar pada 6 negara ASEAN, tidak menutup kemungkinan terdapat
hasil yang berbeda (lebih komprehensif) jika mengambil negara luar ASEAN atau dunia sebagai objek penelitian.

10
Bahkan bukan hanya produknya saja yang merambah, namun
perusahaan-perusahaan produksi milik luar negeri juga merambah di dalam
negeri (multinasionalisasi produksi)31, sehingga munculah produk-produk
berplat made in indonesia bukan made by indonesia. Meskipun berdampak
positif pada perebutan investasi bagi negara dan terbukanya lapangan kerja baru,
namun jika tidak diawasi dengan kebijakan-kebijakan yang kuat maka negara
hanya akan jadi lumbung bisnis yang dimanfaatkan perusahaan luar negeri.

d. Meningkatkan peran ekonomi global dalam proses pembentukan inflasi

Tingkat inflasi selalu menjadi perhatian bagi para pembuat kebijakan,


karena menciptakan ketidakpastian dalam perekonomian yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pada awalnya karakteristik inflasi sering
dikaitkan dengan faktor-faktor domestik32, namun dalam perkembangannya para
peneliti berpandangan bahwa peran ekonomi global lebih berpengaruh pada
pembentukan inflasi33.

Pada akhirnya, positif atau negatifnya dampak yang ditimbulkan dengan


adanya perubahan-perubahan globalisasi sangat bergantung pada kempuan daya
saing produk yang dihasilkan, kualitas sumber daya manusia, kemampuan
adaptasi dan kebijakan pemerintah. Apabila faktor-faktor ini dimiliki oleh suatu
perekonomian, maka walaupun globalisasi dapat menghasilkan berbagai
perubahan perekonomian suatu negara, globalisasi justru memberikan
keuntungan bagi perekonomian itu sendiri34.

3. Dampak globalisasi ekonomi bagi dunia Islam


a. Merebaknya praktik riba

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Globalisasi ekonomi telah


menimbulkan tantangan-tantangan baru bagi aktifitas ekonomi, salah satunya

31
Agus Suprijanto, Dampak Globalisasi ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia, (Semarang: Jurnal
Ilmiah CIVIS Universitas PGRI Semarang, 2011), Vol.
32
Seperti aggregate demand, perilaku upah, produktivitas, ekspektasi inflasi, pengaruh keseimbangan
seluruh faktor riil tersebut dan kebijakan moneter nasional.
33
Nona Widharosa dan Sri Andaiyani, Pengaruh Globalisasi Ekonomi terhadap Inflasi : Pendekatan Data
Panel, Jurnal ekonomi Pembangunan, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2017) Jurnal Ilmiah Vol. 15 (2)
34
Abdul Hamid, Globalisasi dan Tantangan Dakwah, (Jakarta: Universitas Islam Asy Syafi’iyah, 2017),
Jurnal Kordinat, Vol. XXI, No. 1

11
ialah integrasi keuangan global35. Sehingga praktik riba menjadi tak terelakan
dalam globaliasi ekonomi, utang-piutang dan transaksi bank yang mengandung
riba menjadi salah dua dari contohnya. Padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba.

ِّ ‫َح َّل اللَّه الْبَ ْي َع َو َحَّرَم‬


‫الربَا‬ َ ‫َوأ‬
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba.” (QS. Al-Baqarah: 275).

b. Mendikte negara Islam

Implikasi selanjutnya ialah pendiktean terhadap dunia Islam. Di setiap


zaman bentuk penjajahan, penindasan dan perbudakan yang paling efektif ialah
menjebak melalui utang36. Setelah terjerat oleh pemilik piutang, umat Islam
akan diintimidasi, ditekan untuk menanggalkan aspek-aspek Islam sejengkal
demi sejengkal, hingga meninggalkan Al Quran dan As Sunnah.

‫اعا بذ َراع َحتَّى لَ ْو َد َخلوا فى‬


ً ‫ين م ْن قَ ْبلك ْم شْب ًرا بشْبر َوذ َر‬ َّ
َ ‫لَتَ تَّبع َّن َسنَ َن الذ‬
‫ فَ َم ْن‬: ‫ال‬
َ َ‫ََّ َار ق‬ َ ‫ول اللَّه آلْيَه‬
َ ‫ود َوالن‬ َ ‫ ق لْنَا يَا َرس‬, ‫ب الَتَّبَ ْعتموه ْم‬
ِّ ‫ض‬
َ ‫ج ْحر‬
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal
demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian
ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun
akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah
yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa
lagi?” (HR. Muslim no. 2669).

Salah satu contohnya ialah krisis yang menimpa kekhilafahan Utsmani


pada tahun 1924. Riba telah merambah secara total kehidupan ekonomi umat
Islam. Imperialisme keuangan yang melekat di dalam riba telah menjerat umat
dan mewabah di dunia Islam. Kekhilafahan Utsmani mulai meminjam uang

35
Agus Suprijanto, Dampak Globalisasi ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia, (Semarang:
Universitas PGRI Semarang, 2011), Jurnal Ilmiah CIVIS Vol. 1
36
Frassminggi Kamasa, The Age of Deception : Riba dalam Globalisasi Ekonomi, Politik Global dan
Indonesia, (Jakarta: Gema Insani, 2012). h. 47

12
dengan bunga dari berbagai bank di Eropa dan Inggris. Saat itu yang menguasai
pasar uang dan Bank Inggris adalah orang-orang Yahudi. Kekhilafahan Utsmani
yang telah tercengkeram hutang riba dan tak mampu melunasi hutangnya saat
jatuh tempo pun ditekan oleh Bankir Yahudi untuk meninggalkan aspek Islam,
seperti menghapus Jizyah (pemungutan harta dari warga kafir dzimmi)37

c. Memicu ketamakan pada uang.

Dalam ekonomi Islam, uang adalah alat tukar sehingga fungsinya untuk
mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan. Sedangkan dalam ekonomi
konvensional, uang adalah alat komoditas. Maka seseorang akan semakin
terpacu untuk menggandakan uangnya.

D. Tantangan globalisasi ekonomi bagi dunia dakwah

Dari penguraian dampak-dampak globalisasi ekonomi di atas maka terdapat


tantangan-tantangan globalisasi ekonomi bagi dunia dakwah sebagaimana berikut:

1. Urgensi dakwah tentang bahaya riba

Edukasi mengenai makna dan aspek-aspek fundamental ekonomi Islam masih


lemah, demikian pula tentang edukasi bahaya riba sudah semakin urgen. Dengan
terjeratnya seorang pada riba, seperti efek domino maka akan berimplikasi pada
hal-hal yang melanggar syariat seperti mencuri, membunuh, mempercayai dukun
dan sebagainya. Maka efek riba ini selain berdampak secara sosial, namun juga
berdampak jangka panjang pada aqidah seorang muslim. Maka da’i dan lembaga-
lembaga keagamaan diharapkan dapat turut andil dan optimal dalam
penyosialisasiannya, agar masyarakat terlepas dari jerat MAGHRIB, Maysir (judi),
Ghoror (tidak Jelas) dan Riba (tambahan)

2. Krisis ekonom yang berintegritas

Krisis ekonom atau pelaku ekonomi muslim berintegritas yang mampu


berbicara banyak di kancah internasional sehingga dapat mempengaruhi kebijakan
dalam ekonomi global. Maka perlu ekonom-ekonom yang bukan hanya pakar

37
Ibid, hlm. 46-47

13
namun praktisi yang mampu mengejawantahkan Ekonomi Islam dalam aktifitas
ekonomi internasional38.

Saat krisis global, ekonomi Islam dipandang sebgai alternatif bahkan sebagai
solusi dari krisis ekonomi. Saat banyak lembaga keuangan mengalami
kebangkrutan, lembaga keuangan yang menerapkan sistem syariah mampu
bertahan, karena ketahanan sistem ekonomi syariah teruji paling tahan menahan
imbas krisis ekonomi. Perbankan di Malaysia, berkembang lebih cepat karena
pemerintahannya lebih komitmen untuk membangun struktur ekonomi syariah. 39

Bahkan ketika krisis ekonomi tahun 1998 di Indonesia, lembaga keuangan


yang masih mempertahankan ketahanan ekonomi negara adalah bank-bank syariah.

3. Terbelakangnya hegemoni dunia Islam sehingga terpengaruh dan terdikte oleh


kebijakan-kebijakan ekonomi kapitalis dan kolonialis.

Maka dengan bangkitnya hegemoni dunia Islam, diharapkan dapat


mereformasi hukum ekonomi agar memberi perhatian pada persoalan ekonomi
kerakyatan atau keadilan ekonomi40. Sejumlah eksperimen penerapan sistem
perekonomian yang didasari pada prinsip-prinsip syariat Islam telah menunjukkan
banyak indikasi keberhasilan, seperti yang ditunjukkan pada perkembangan Islamic
Development Bank (IDB) yang pesat41

4. Dikhawatirkan terjerumus dalam praktik-praktik maksiat dan kesyirikan


Bagi kaum muslimin yang masih lemah menggenggam prinsip agamanya, ketika
terdampak negatif pada globalisasi ekonomi, dikhawatirkan terjerumus dalam
praktik-praktik maksiat dan kesyirikan. Maka menjadi tugas da’i untuk
mengokohkan nilai Islam dan aqidah kaum muslimin agar tidak terjerumus pada hal
tersebut.

39
http://finance.detik.com/
40
Maka dibutuhkan adanya kodifikasi hukum ekonomi syariah yang lengkap dan kuat secara konstitusional
agar hukum ekonomi syariah memiliki kepastian hukum, juga menjadi rujukan para hakin dalam memutuskan
persoalan hukum, sebagaimana dahulu Pemerintahan Turki Utsmani memiliki Al Majallah Al Ahkam Al ‘Adliyah
yang terdiri dari 1851 pasal (Siti Zulaikha, Pengaruh Globalisasi ekonomi Terhadap Hukum Ekonomi Islam di
Indonesia, (Lampung: STAIN Jurai Siwo Metro) Jurnal
41
Siti Zulaikha, Pengaruh Globalisasi ekonomi Terhadap Hukum Ekonomi Islam di Indonesia, (Lampung:
STAIN Jurai Siwo Metro) Jurnal

14
BAB III

PENUTUP

Alhamdulillah segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah menurunkan syariat
yang sempurna, selawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah menyiarkan syariat Islam secara komprehensif.

Semoga Allah senantiasa menguatkan langkah menuntut ilmu dan dakwah kita, serta
dinaungi taufikNya dalam menjalankan syariat yang telah Allah turunkan pada hambaNya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://kbbi.web.id/
Fakih, Mansour, Sesat Pikir Teori Pembangunan Dan Globalisasi, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2001)
Giddens, Anthony, Runaway World, Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004)
Baylis, John, dan Steve Smith, The Globalization of World Politics, (New York: Oxford
University Press, 2002).
https://id.wikipedia.org/
Putong, Iskandar, Economics Pengantar Mikro dan Makro, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2010)
Tindangen, Megi, Daisy S.M Engka dan Patric C. Wauran, Peran Perempuan Dalam
Meningkatkan Ekonomi Keluarga, Studi Kasus : Perempuan Pekerja Sawah Di Desa
Lemoh Barat Kecamatan Tombariri Timur Kabupaten Minahasa, ( Manado: Jurnal
Universitas Sam Ratulangi, 2020) ,Vol 20 No. 03
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), h. 191
Maclver, Don, Political Issues in World Treaty, (Manchester University Press, Manchester,
2005).
Suprijanto, Agus, Dampak Globalisasi ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia,
(Semarang: Universitas PGRI Semarang, 2011), Jurnal Ilmiah CIVIS Vol. 1
Purba, Achmad Zen Umar, Perjanjian TRIPs dan Beberapa Isu Strategis, (Jakarta-Bandung:
Badan Penerbit FH UI dan PT. Alumni, 2011).

https://kof.ethz.ch/
Rizaldi, Fiqi Afriq, Globalisasi Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara G20,
(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah), Skripsi
Setyawan, Ari, I Wayan Saputra dan Neli Aida, Globalisasi Ekonomidan Pengangguran: Studi
Kasus Indonesia, (Lampung: Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 2021), vol.10,
No.3.
Boediono, Ekonomi Internasional, (Yogyakarta: BPFE, 1989) lihat Panji Sudono Bekti,
Pengaruh Globalisasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan di
ASEAN, (Malang: Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya, 2019)

16
Salvatore, Dominick, Ekonomi Internasional, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2014)
Bekti, Panji Sudono, Pengaruh Globalisasi Terhadap Pertumbuhan ekonomi dan
Ketimpangan Pendapatan di ASEAN, Malang: Universitas Brawijaya, 2019) Jurnal Ilmiah
http://jdih.kemenkeu.go.id/
Suprijanto, Agus, Dampak Globalisasi Ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia,
((Semarang: CIVIS Universitas PGRI Semarang, 2011)) Vol. 1, Jurnal Ilmiah
Qardhawi, Islam dan Globalisasi Dunia, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2001)
Widharosa, Nona dan Sri Andaiyani, Pengaruh Globalisasi Ekonomi terhadap Inflasi :
Pendekatan Data Panel, Jurnal ekonomi Pembangunan, (Jakarta: Universitas Indonesia,
2017) Jurnal Ilmiah Vol. 15 (2)
Hamid, Abdul, Globalisasi dan Tantangan Dakwah, (Jakarta: Universitas Islam Asy
Syafi’iyah, 2017), Jurnal Kordinat, Vol. XXI, No. 1
Kamasa, Frassminggi, The Age of Deception : Riba dalam Globalisasi Ekonomi, Politik Global
dan Indonesia, (Jakarta: Gema Insani, 2012)
http://finance.detik.com/
Zulaikha, Siti, Pengaruh Globalisasi ekonomi Terhadap Hukum Ekonomi Islam di Indonesia,
(Lampung: STAIN Jurai Siwo Metro) Jurnal

17

Anda mungkin juga menyukai