No Percobaan : 10
NIM : 2101042064
Kelas : 3D D3 EC
Nilai :
Keterangan :
Dosen I Dosen II
Penulis juga mengucapkan terima kasih Ibu Laxsmy Devy, SST.,MT dan Bapak
Halim Mudia, ST.,MT selaku dosen Praktek Sistem Kendali yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
ditekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
BAB IV PENUTUP……………………………………..………………….……...…14
4.1 Kesimpulan………………………...………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...………15
LAPORAN SEMENTARA..........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami fungsi kontroler P pada system kendali Motor DC dengan baik dan benar.
2. Memahami pengaruh system control Proporsional terhadap kecepatan motor DC.
3. Mampu mensimulasikan system control pada motor DC.
1.2 Landasan Teori
A. Motor DC
Motor listrik dapat digolongkan menjadi motor Direct Current (DC) dan motor
Alternating Current( AC) tergantung dari suplai dayanya. Kecepatan motor AC
selalu tetap sesuai dengan frekuensi dari jala-jala listrik PLN, sedangkan motor DC
baik kecepatan, laju dan arah putarnya dapat diatur dengan mudah sesuai dengan
kebutuhan.
Salah satu komponen yang tidak dapat dilupakan dalam sistem pengaturan
adalah aktuator. Aktuator adalah komponen yang bergerak dan mampu
menghasilkan energy mekanik dari energy listrik. Kumparan medan pada motor DC
disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan yang berputar disebut rotor.
Beberapa contoh penggunaan motor DC dalam kehidupan sehari-hari antara lain
memutar impeller pompa, menggerakan kompresor, mixer, bor listrik, kipas angin,
kereta listrik, elevator, motor pada mesin yang digunakan pada tambang (batu bara)
dan mesin-mesin industri.
B. Sistem Kontrol Otomatis
Sistem kontrol otomatis dalam prosesnya kerjanya berfungsi mengendalikan
proses tanpa dengan tidak adanya campur tangan manusia (otomatis). Terdapat dua
sistem kontrol otomatis yaitu: sistem kontrol terbuka dan sistem kontrol tertutup.
a. Sistem Kontrol Terbuka
Sistem control loop terbuka adalah sistem yang tidak memiliki umpan
balik. Suatu sinyal masukan diberikan ke sistem kontrol yang keluarannya
bertindak sebagai sinyal penggerak dan sinyal ini mengendalikan proses yang
akan dikendalikan, sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
b. Sistem Kontrol Tertutup
Sistem kontrol tertutup adalah sistem yang memiliki umpan balik.
Keluaran yang dihasilkan dan sinyal input yang dimasukkan kedalam sistem.
Hasil selisih dari sinyal output dengan sinyal input disebut feedback. Sinyal
feedback diumpankan pada komponen pengendalian agar kesalahan
diperkecil, untuk mendapatkan nilai keluaran semakin mendekati harga yang
diinginkan.
c. Kontroler Proporsional
Keluaran kontroler proporsional adalah perkalian antara konstanta
proporsional dengan nilai error.
1. Waktu tunda (Delay time (td)), Adalah waktu yang diperlukan respon untuk
mencapai setengah nilai akhir (final value) pada saat pertama kali.
2. Waktu naik (Rise time (tr)), Rise time adalah waktu yang dibutuhkan respon agar
naik 10% ke 90%, 5% sampai 95% atau 95% atau 0% ke 100% dari nilai
akhir.
3. Waktu puncak (Peak time (tp), Peak time adalah waktu respon mencapai puncak
pertama overshoot.
4. Lewatan maksimum (Maximum overshoot (Mp), Maximum overshoot adalah
nilai puncak overshoot maksimum kurva respon dalam bentuk persen.
5. Settling time(ts), Settling time adalah waktu kurva respon untuk menjangkau
nilai akhir dan memiliki range tetap terhadap nilai akhir, biasanya 2% atau 5%.
BAB II
PROSES PRAKTIKUM
2.1 Alat & Bahan
1. PC/Laptop
Langkah kerja yang harus dilakukan pada saat praktikum adalah sebagai berikut :
2. Klik Ikon Simulink/mengetik Simulink pada common windows, lalu tekan enter,
maka akan tampil library dari Simulink.
3. Untuk memulai sebuah simulasi, klik File > New > Model, maka akan tampil
layar untitled.
Keterangan :
a. Untuk Input, double klik pada Step, kemudian atur pada final value. Jangan
lupa atur step time menjadi 0 agar kurva respon system dimulai dari 0.
b. Untuk nilai T, double klik pada transfer function kemudian sesuaikan nilai
denominator coeffecients, misalnya : T = 2s, maka nilainya [2 1].
6. Untuk menampilkan kurva respon system, klik Simulations, setelah itu double klik
pada Scope.
BAB III
DATA PRAKTIKUM
3.1 Hasil Praktikum
3.2 Analisa Data
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan