Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BERSUCI DAN SOLAT BAGI ORANG SAKIT

Pokok Bahasan : Bersuci dan Sholat bagi orang sakit


Sub Pokok Bahasan : Mengenal tayamum / bersuci dan
beribadan dalam keadaan sakit
Sasaran : Pasien Hemodialisa RSU PKU
Bantul
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Maret 2024
Waktu : 30 menit
Tempat : Instalasi Dialisis RSU PKU Bantul

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang bersuci dan sholat bagi orang sakit pada pasien
HD selama 1x30 menit diharapkan audience dapat memahami materi yang diberikan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini selama 30 menit, diharapkan peserta
mampu:
a. Pasien mengetahui tata cara tayamum atau bersuci bagi orang sakit dalam
keadaan berbaring
b. Pasien mengetahui tata cara beribadah dalam keadaan sakit
B. TOPIK DAN SUB TOPIK
1. Topik: Bersuci dan Sholat bagi orang sakit
2. Sub Topik: Mengenal tayamum / bersuci dan beribadan dalam keadaan sakit

C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
- Materi presentasi
- Leaflet
2. Metode
- Ceramah
- Diskusi
D. PENATALAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA WAKTU
1. Pembukaan - Berdoa - Berdoa 5 menit
- Menjelaskan - Mendengarkan dan
tujuan merespon
2. Penyampaian SESI I Memperhatikan dan 20 menit
Materi Menyampaikan merespon
materi:
1. Cara tayamum
atau bersuci bagi
orang sakit
dengan cara
berbaring
2. Cara beribadah
dalam keadaan
sakit
1. SESI II
Diskusi dan Tanya
jawab terkait materi
3. Penutup - Menyampaikan - Memperhatikan 5 menit
kesimpulan - Membaca doa
- Membaca doa penutup
penutup

E. EVALUASI
1. Kegiatan: Jadwal, alat bantu/media, pengorganisasian, proses penyuluhan.
2. Hasil Penyuluhan:
Memberi pertanyaan kepada peserta yang mengikuti penyuluhan di Instalasi Dialisis
RSU PKU Bantul tentang:
a. Cara tayamum atau bersuci bagi orang sakit dengan cara berbaring
b. Cara beribadah dalam keadaan sakit
F. SUSUNAN ACARA
NO WAKTU ACARA
1. 13.00-13.10 Pembukaan
2. 13.10-13.25 Acara Inti:
• Sesi I: Penyuluhan
• Sesi II: Tanya Jawab
3. 13.25-13.30 Penutup
BERSUCI (TAYAMUM) BAGI ORANG SAKIT

Tayamum adalah bersuci dari hadats dengan mengusap wajah dan tangan menggunakan
debu, tanah dan / atau permukaan bumi lainnya yang bersih dan suci.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang bertayamum atau bersuci dengan tanah / debu.
Misalnya, orang sakit yang tidak boleh terkena air, maka ketika ia akan mengerjakan sholat 5
waktu cara wudhu atau bersucinya yaitu dengan bertayamum. Selain itu, apabila di suatu
tempat tidak ada air, kekeringan karena kemarau, maka masyarakat di daerah tersebut bisa
bersuci atau berwudhu dengan cara tayamum.
Cara tayamum
Tayamum disyari’atkan dengan islam berdasarkan dalil Al-Quran, sunnah dan Ijma’
(kesepakatan) kaum muslimin.
Syarat tayamum
1. Tidak ada air dan sudah berusaha mencarinya, tetapi tidak ketemu
2. Berhalangan menggunakan air, seperti sedang sakit, apabila terkena air penyakitnya
akan bertambah parah
3. Telah masuk waktu sholat
4. Dengan tanah atau debu yang suci
Diantara hukum-hukum sholat bagi orang yang sakit adalah sebagai berikut:
1. Orang yang sakit tetap wajib mengerjakan shalat pada waktunya dan melaksanakannya
menurut kemampuannya
2. Orang yang sakit tidak boleh meninggalkan shalat wajib dalam segala kondisi apapun
selama akalnya masih baik
3. Orang sakit yang berat shalat jama’ah di masjid atau ia khawatir akan menambah dan
atau memperlambat kesembuhannya jika shalat dimasjid, maka diperbolehkan tidak
shalat berjamaah.
Tata cara tayamum dalam keadaan berbaring
1. Niat membaca BismillahirRahmaaniRahiim, disertai niat karena Allah
2. Memukulkan kedua telapak tangan pada tempat berdebu yang suci (tidak mesti dinding)
3. Kemudian meniup telapak tangan yang kena debu supaya debu yang kasar tidak
terbawa
4. Mengusapkan pada kedua telapak tangan dan punggung tangan, hingga pergelangan
tangan, cukup dilakukan sekali saja
5. Kemudian mengusap kemuka, cukup satu kali saja (tidak mesti harus berurutan muka
atau tangan terlebih dahulu
6. Selesai tayamum membaca do’a
“Tetatplah melakukan sholat karena Allah sudah memberikan kemudahan bagi umat-Nya”
CARA BERIBADAH DALAM KEADAAN SAKIT
A. Kondisi pertama adalah orang yang sakit dalam keadaan tidak bisa berdiri, maka
mereka boleh mengerjakan shalatnya sambil duduk, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Ketika mengerjakan ruku’ caranya adalah dengan duduk membungkuk sedikit
2. Ketika mengerjakan sujud, caranya adalah seperti cara mengerjakan sujud biasa
B. Cara sholat ketika keadaan orang sakit tidak dapat berdiri dan tidak dapat duduk. Maka
sholat orang yang sakit dalam keadaan demikian adalah mereka boleh mengerjakan
sholatnya dengan cara dua belah kakinya diarahkan ke arah kiblat, kepalanya
ditinggikan dengan alas bantal dan mukanya diarahkan ke arah kiblat. Dengan
ketentuan ketika ruku’ dan sujudnya adalah sebagai berikut:
1. Cara mengerjakan ruku’nya adalah cukup mengerjakan kepala kemuka
2. Cara sujudnya adalah dengan cara menggerakkan kepala lebih ke muka dan
lebih ditundukkan
C. Ketika duduk seperti biada dan berbaring, cara shalat orang sakit dengan berbaring
miring juga tidak dapat dilakukan, maka seseorang tersebut boleh mengerjakan
shalatnya dengan berbaring dengan seluruh anggota badan dihadapkan kiblat. Dimana
cara melakukan ruku’ dan sujudnya adalah dengan cara cukup menggerakkan kepala
menurut kemampuannya.
D. Jika orang sakit tidak dapat mengerjakan shalat dengan cara berbaring, maka boleh
mengerjakan shalatnya cukup dengan isyarat, baik dengan isyarat kepala ataupun
dengan isyarat mata.
E. Dan jika semuanya tidak mungkin, maka orang yang sakit boleh mengerjakan dalam
hati selama akal dan jiwa masih ada.

Anda mungkin juga menyukai