Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN TAYAMUM, GERAKAN SHOLAT

DAN DOA MEMINTA KESEMBUHAN DI RUANG IGD


RSUD PROF. DR. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IGD

MENGETAHUI :

Ns. Arifin Umar, M.Kep TTD :


PRESEPTOR
KLINIK
Ns. Lisiomeri Tumewu.,S.Kep TTD :

Ns. Pipin Yunus, S.Kep., M.Kep TTD :


PRESEPTOR
AKADEMIK
Ns. Haslinda Damansyah, M.Kep TTD :

1. TANGGAL : ………………
TANGGAL
2. TEPAT WAKTU
PENGUMPULAN
3. TERLAMBAT

SARAN PRESEPTOR
KLINIK/AKADEMIK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2021
ANGGOTA KELOMPOK IGD :
- SITTI NUR AINUN YAHYA, S.Kep
- ITALISTIANTI HASSAN, S.Kep
- SRIYULIANTI AMARA, S.Kep
- INDAH SRIWAHYUNI MOHAMAD, S.Kep
- APRIANI BANTU, S.Kep
- ABDURAHMAN KARIM, S.Kep
- SITTI ROSDIYANA NAPU, S.Kep
- SULASTRI KIMALAHA, S.Kep
- TIAS RUSTAM NAHU, S.Kep
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik :Tata Cara Tayamum, Gerakkan Shalat Saat Sakit, Doa Kesembuhan
Hari/Tanggal : Jum’at, 13 Agutstus 2021
Waktu : Jam 09.00 WIB (30 menit)
Penyaji : Mahasiswa Ners Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Tempat : Ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUD Prof. Dr. H. Alaoe Saboe

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan, pasien dan keluarga
pasien diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang Tata CaraTayamum,
gerakkan shalat saat sakit dan Doa meminta kesembuhan
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit
klien diharapkan mampu:
1) Pengertian Tayamum
2) Syarat Tayamum
3) Doa/Niat Tayamum
4) Tata Cara Tayamum
5) Gerakkan Shalat saat sakit
6) Do’a Kesembuhan

2. Sasaran
Sasaran ditujukan pada Pasien dan keluarga di ruangan instalasi gawat darurat RSUD
Prof. Dr. H. Alaoe Saboe

3. Strategi Pelaksanaan
a. Metode : Ceramah,diskusi
b. Media : Leaflet
4. Seting
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyaji

Keterangan :
: Penyaji
: Moderator
: Fasilitator
: Observer
: Peserta penyuluhan

5. Pengorganisasian Kelompok
a. Moderator : Abdurahman

Karim, S.Kep

b. Penyaji : Tias

Rustam Nahu, S.Kep

c. Fasilitator : Sitti Nur Ainun

Yahya, S.Kep,

Indah Sriwahyuni Mohammad, S.Kep,

Apriani Bantu, S.Kep

Italistianti Hassan, S.Kep

Sriyulianti Amara, S.Kep

d. Observer : Sitti Rosdiyana Napu, S.Kep

Sulastri Kimalaha, S.Kep

6. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu Media
1 Pendahuluan - Salam Pembuka  Menjawab salam 5 menit
- Memperkenalkan diri  Mendengarkan
- Menyampaikan topik
& tujuan penyuluhan
2 Kerja 1. Penyampaian Materi  Mendengarkan 10 menit  Leaflet
Menjelaskan tentang: dengan penuh
a. Pengertia perhatian
n Tayamum
b. Syarat
Tayamum
c. Doa/Niat
Tayamum
d. Tata Cara  Menjawab
Tayamum pertanyaan 5 menit
e. Gerakkan
shalat saat sakit
f. Doa  Bertanya
Kesembuhan
2. Tanya Jawab 7 menit
Memberikan kesempatan
kepada
peserta untuk bertanya
3. Evaluasi
Memberikan pentanyaan
tentang:
a. Pengertia
n Tayamum
b. Syarat
Tayamum
c. Doa/Niat
Tayamum
d. Tata Cara
Tayamum
e. Gerakkan
Shalat saat sakit
f. Doa
Kesembuhan
3 Penutup  Menyimpulkan  Mendengarkan 3 menit
 Salam Penutup  Menjawab salam
g. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
1) Kesepakatan pertemuan dengan peserta didik
2) Kesiapan penyuluh dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Profesi Ners XII
b. Evaluasi Proses
1) Peserta
- Peserta didik mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Pertemuan berjalan dengan lancar.
2) Penyuluh
- Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
- Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.
c. Evaluasi Hasil
1) Tes lisan : di akhir ceramah
2) Penilaian
LAMPIRAN MATERI
TAYAMMUM

1. Pengertian Tayammum
Tayamum adalah bersuci dari hadats dengan mengusap wajah dan tangan
menggunakan debu, tanah dan/atau permukaan bumi lainnya yang bersih dan suci.
Adapun untuk bacaan niat tayamum lengkap bahasa arab, tulisan latin dan terjemahannya
akan kami share dibawah ini. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang
bertayammum atau bersuci dengan tanah/debu. Misalnya, orang sakit yang tidak boleh
terkena air, maka ketika ia akan mengerjakan sholat lima waktu, cara wudhu atau
bersucinya yaitu dengan bertayammum. Selain itu, apabila di suatu tempat tidak ada air,
kekeringan karena kemarau panjang, maka masyarakat di daerah tersebut bisa bersuci
atau berwudhu dengan cara tayammum.
2. Syarat Tayammum
Syarat Tayammum yaitu :
1) Tidak ada air dan sudah berusaha mencarinya, tetapi tidak ketemu
2) Berhalangan menggunakan air, seperti sedang sakit, apabila terkena air penyakitnya
akan bertambah parah
3) Telah masuk waktu Shalat
4) Dengan tanah atau debu yang suci
3. Niat/Tata Cara Tayammum
1) Niat
ْ َ‫ر ال َّصالَة ِ َح ة الَى ًض فَ َْوي ت التَّ َي ُّمم ل هلل تَ َع ْست َبا ن‬
Nawaitut tayammuma lisstibaahatish shalaati fardlol lillaahi taaalaa Artinya :
“Aku niat bertayammum untuk dapat mengerjakan salat, karena Allah ta’ala”
2) Memukulkan kedua telapak tangan kepermukaan bumi dengan sekali pukulan
kemudian meniupnya.
3) Menyapu wajah dengan dua telapak tangan.
4) Kemudian menyapu punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan
sebaliknya.
5) Semua usapan baik ketika mengusap telapak tangan dan wajah dilakukan sekali
usapan saja
6) Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai pergelangan tangan
saja atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti pada saat wudhu
LAMPIRAN MATERI
GERAKKAN SHALAT SAAT SAKIT

1. Pengertian Shalat
Sholat merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap Muslim.
Bahkan di tengah kondisi sakit sekalipun, sholat tidak boleh ditinggalkan selama masih
berakal dan sudah baligh.
Rasulullah SAW bersabda, “ Catatan amal diangkat dari tiga jenis orang: orang
yang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia baligh, dan orang gila hingga ia
berakal (HR. An-Nasai)
Tata cara sholat bagi orang saki, berbeda dengan gerakan sholat biasanya. Agama
Islam penuh dengan kemudahan. Semua yang diperintahkan dalam Islam disesuaikan
dengan kemampuan seorang hamba.
Allah SWT berfirman: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu.” (Al-Baqarah: 185)

2. Gerakkan Shalat Saat Sakit


Adapun tatacara gerakkan shalat saat sakit yaitu :
1) Baring melintang menghadap kearah kiblat
2) Takbiratulirham beserta niat
3) Membaca Surah Al-Fatihah dan surah lainnya
4) RUKUK, kepala ditundukkan sedikit sebagai isyarat rukuk
5) IKTIDAL, kepala seperti kedudukan asal kembali
6) SUJUD, kepala ditundukkan lebih sedikit dari rukuk
7) Membaca TASYAHUD AWAL
8) Membaca TASYAHUD AKHIR
9) Memberi SALAM
LAMPIRAN MATERI
DOA MEMINTA KESEMBUHAN

Setiap manusia tentu pernah merasakan sakit, baik penyakit yang ringan maupun berat
sekalipun. Dalam Islam, setiap penyakit yang diderita seorang Muslim sejatinya merupakan
suatu ujian kesabaran dari Allah SWT.

Robbahuuu annii massaniyadh -dhurru wa angta ar-hamur-roohimiin.


" Artinya : “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah
Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang penyayang. (Qs. Al -Anbiya ayat 83 )

Adzhibil ba’sa allahumma rabban naasi wasyfii anta syaafi laa syifaa’a illa
syifaa’uka syifaa’an laa yughaadiru saqma.
Artinya : “Hilangkanlah rasa sakit Ya Allah Rabb manusia, sembuhkanlah, sesungguhnya
Engkau Dzat yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari
-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit”. (HR. Buhari No.5309)

Anda mungkin juga menyukai