Kami di sini akan mempraktekkan praktik coaching dengan Model Tirta. Dimana saya Retno Wulandari
Ibu Hanik sering berangkat terlambat ke sekolah karena harus mengurus anaknya yang mulai masuk
Dan setiap kali terlambat ibu Hanik selalu mengirimkan pesan dan minta izin kepada kepala sekolah.
Namun karena keseringan kepala sekolah menegur bu Hanik terkait pelanggaran disiplin kinerja. Bu
Hanik merasa sedih karena teguran tersebut dan kemudian meminta saya untuk membantu mencari
Berikut ini adalah percakapan kami dalam mempraktikkan praktik coaching dengan Model Tirta
Pembuka
Bu Retno : Siang bu Hanik, ini saya sedang menata taman ini lo, keliatannya kok
Bu Hanik : Bu Retno, kalau saya mengganggu waktu ibu sebentar boleh? Ada sedikit yang
Bu Retno : Oh tentu saja boleh bu Hanik, kebetulan saya sedang santai karena
pekerjaan saya juga sudah selesai. Kita ngobrol di sana saja, bu?
Tujuan Utama
Bu Hanik : iya bu, akhir-akhir ini saya sedang dilanda keresahan dan saya ingin mendapat
Bu Retno : Baiklah bu Hanik, semoga dengan pertemuan kali ini anda mendapatkan
Bu Retno : Nah bu Hanik, coba bu Hanik ceritakan apa yang membuat bu Hanik resah
saat ini?
Bu Hanik : Begini bu Retno, kemarin saya di tegur oleh kepala sekolah terkait ketidakdisiplinan
Bu Hanik : Kemarin itu saya di panggil kepala sekolah ke ruangan beliau. Kepala sekolah
menegur saya atas keterlambatan saya akhir-akhir ini. Padahal setiap kali datang
Bu Retno : Lalu menurut bu Hanik alasan apa yang membuat bu Hanik datang
terlambat?
Bu Hanik : Saya datang terlambat bukan tanpa alasan bu Retno, anak saya sudah masuk TK
jadi setiap pagi saya harus menyiapkan keperluan anak saya dan mengantarnya
Bu Hanik : Saya menyadari bahwa saya memang melanggar kedisiplinan bu karena setiap hari
Bu Retno : Nah betul sekali bu Hanik. Kalau datang terlambat sekali dua kali
mungkin kepala sekolah akan memaklumi tapi kalau sudah setiap hari
sekolahnya. Apabila ada yang salah memang harus ditegur, apalagi kita
Bu Hanik : Bu Retno betul saya memang merasa saya kurang disiplin bu, yang menjadi
keresahan saya adalah saya tidak enak dengan kepala sekolah karena ketika
ditegur saya sedikit kurang menerima karena saya punya alasan kenapa saya
seperti itu.
Bu Retno : Emmm begitu, berarti karena bu Hanik kurang disiplin dengan sering
datang terlambat jadi bu Hanik ditegur oleh kepala sekolah dan bu Hanik
resah karena teguran kepala sekolah kurang anda terima, sebab ada
Bu Hanik : Seharusnya saya menerima dan sadar bahwa yang saya lakukan memang salah
bu. Tapi kemarin sedikit terbawa emosi karena saya bingung apa yang selanjutnya
saya lakukan.
Rencana Aksi
Bu Retno : Apa yang bu Hanik akan lakukan setelah ini, untuk menghilangkan
keresahan bu Hanik?
Bu Hanik : Rencana saya ingin menemui kepala sekolah bu, untuk minta maaf agar tidak ada
Bu Hanik : Nah itu bu retno yang saya bingung, bagaimana ya agar saya bisa disiplin tapi juga
Bu Retno : Menurut bu Hanik kekuatan apa yang bu Hanik miliki untuk mengatasi
keduanya?
Bu Hanik : Saya terbiasa bangun pagi bu, dan sebenarnya saya juga ada kakak yang bisa saya
titipkan karena kebetulan anak dari kakak saya juga masuk TK yang sama.
Bu Retno : Sangat bangus bu, solusi yang akan dilakukan bu Hanik sudah sangat
luar biasa untuk mengatasi masalah yang bu Hanik hadapi, namun saran
Hanik entah itu berupa barang atau materi semampu bu Hanik yang
Bu Hanik : Oh iya bu Retno, betul apa yang bu Retno katakan. Saya juga memikirkan tentang
hal itu. syukurlah , sekarang saya merasa lega, karena jujur saya takut mengambil
langkah dalam menyelesaikan ini, apalagi sudah berurusan dengan atasan kita
Bu Retno : Syukurlah bu Hanik sudah merasa lega. lalu dari yang sudah bu Hanik
Bu Hanik : Mengenai hubungan dengan kepala sekolah saya akan mengutarakan permohonan
maaf saya besok. Dan masalah kedisplinan kedepannya saya akan lebih awal
datang kesekolah. Namun sebelum itu saya akan bicara dengan kakak saya
masalah anak saya yang akan saya titipkan kakak saya saat kesekolah.
Bu Retno : Itu ide yang bagus sekali bu Hanik. semoga dapat segera terselesaikan
dan bu Hanik dapat bekerja dengan suasana hati yang tenang tanpa
Bu Hanik : Aamiin, Terima Kasih bu Retno untuk waktunya mendengar keluh kesah saya.
sekarang saya merasa sedikit lega. semoga kita nanti menjadi guru-guru yang bisa
Bu Hanik : Baiklah Bu Retno saya permisi Kembali ke ruang guru dulu nggih.
Refleksi Diri
● Apa yang sudah berjalan dengan baik selama percakapan?
● Apa yang masih perlu diperbaiki/ditingkatkan?
● Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk tetap dalam kondisi presence (kehadiran
penuh) sebelum dan saat melakukan coaching?
● Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan untuk memperbaiki/meningkatkannya?
Saya merasa senang karena apa yang saya khawatirkan pada saat di observasi bisa
saya atasi melalui kegiatan coaching pra observasi. Sehingga saya lebih yakin pada
saat di obervasi. Selain itu kompetensi yang ingin saya kembangkan juga bisa
meningkat.