Ibu Titi : Alhamdulilah baik Bu (improviasi) Supervisor : Seperti yang sudah IBu Titi sampaikan sebelumnya, Ibu meminta saya untuk melakukan pengamatan terhadap praktik percakapan IBu Titi dengan Ibu Titi tentang permasalahan yang sedang dihadapi Bu Titi. Nah kira-kira IBu Titi ingin saya membantu mengembangkan kompetensi yang mana? Ibu Titi : Baik Bu terima kasih sebelumnya telah bersedia membantu saya untuk menjadi supervisor dalam percakapan coaching saya dengan Pak Efendi. Di sini saya ingin Bu Titi membantu saya mengembangkan kompetensi coaching. Apakah dalam percakapan saya nanti sudah menggunakan alur TIRTA dengan benar dan sudah memberikan umpan balik berbasis coaching. Supervisor : Bagian mana yang Bu Titi inginkan untuk saya amati? IBu Titi : Saya ingin Ibu mengamati setiap bagian percakapan coaching nanti dan mengamati setiap bagian dari percakapan tersebut apakah sudah menerapkan alur TIRTA dengan baik. Supervisor : Bagaimana penilaian Bu Titi sendiri terhadap apa yang akan kita kembangkan ini? Ibu Titi : Penialain saya terhadap apa yang akan kita kembangkan ini adalah merupakan hal yang baik dan diharapkan bisa membantu saya mengembangkan diri terutama dalam keterampilan percakapan coaching. Supervisor : Apa harapan Bu Titi inginkan dari observasi yang akan kita lakukan bersama ini? Ibu Titi : Harapan saya semoga keterampilan percakapan coaching saya meningkat ditandai dengan penerapan alur TIRTA dengan baik dan bisa memberikan umpan balik berbasis coaching. Supervisor : Baiklah Bu Titi silakan bisa dimulai percakapannya dengan Pak Efendi? Ibu Titi : Baik Bu
SCENARIO COACHING DENGAN TAHAPAN TIRTA
COACHEE : EFENDI COACH : TITI
Coachee (Efendi ) : Assalamualaikum Bu Titi
Coach : Waalaikum salam Pak , apa kabar Pak Efendi Coachee (Efendi ) : Alhamdulillah baik Bu, maaf ya saya mengganggu waktunya Bu Coach : Tidak apa-apa Pak , kenapa nih kelihatannya ada yang serius? Coachee (Efendi ) : Iya ni Bu, saya ingin di coaching oleh Ibu Coach : Baik, apa yang ingin Pak Efendi dapatkan dari percakapan kita hari ini (Tujuan umum) Coachee (Efendi ) : Begini bu,saya memiliki sedikit keresahan yang sedang saya alami. Bu Titi juga mungkin mengalami hal yang sama karena kita berada pada jenjang sekolah yang sama. Di sekolah saya mengapa susah sekali menerapkan perilaku menjaga kebersihan yang baik. Dapat dilihat dari mereka membuang sampah, dan kurang peduli dengan keadaan di sekitar. Mereka cenderung acuh dengan sampah yang berserakan dan itu mengganggu saya saat melakukan pembelajaran. Coach : Oh jadi Pak Efendi ingin murid sadar dengan kebersihan dan peka terhadap situasi di sekitar ya bu? Coachee (Fendi) : Iya betul sekali Bu Coach : Pak Efendi bisa mendiskripsikan seperti apa sikap murid yang ibu maksudkan? (Identifikasi) Coachee (Fendi) : Jadi sikap tersebut adalah murid mau dan bertindak saat ada sampah dan langsung memungutnya tanpa ada perintah dari guru. Mereka tidak merasa nyaman bila keadaan kotor jadi mendorong mereka membuang sampah dan membersihkan. Dilanjutkan dengan kesadaran membuang sampah serta memilahnya. Seperti itu Bu. Coach : Saya sependapat dengan Pak Efendi, nah kalau dilihat dari kondisi sekarang ini menurut Ibu posisi perilaku murid-murid ibu berada dimana? Antara angka 1 sampai 10? Coachee (Fendi) : Menurut saya anak tersebut berada di posisi 4, karena mereka kurang peduli dengan apa yang mereka hadapi. Bahkan saat mereka melihat sampah pun cenderung terlihat acuh. Coach : Oh seperti itu ya Pak, menurut Pak Efendi apa yang menyebabkan murid murid tersebut bersikap demikian? Coachee (Fendi) : Setelah saya mengamati ternyata saya melihat tempat sampah kurang memenuhi jumlahnya dibandingkan jumlah siswa.selain itu tidak ada poster atau tulisan -tulisan yang menarik yang membuat mereka tertarik untuk melihatnya. Serta sepertinya saya sendiri kurang sering/ perlu meningkatkan contoh nyata atau sikap konkrit memungut sampah di hadapan mereka. Coach : Jadi tempat sampahnya kurang memadai ya Pak, serta belum ada tulisan atau poster yang menarik dan sikap atau aksi nyata di hadapan siswa yang kurang. Coachee (Efendi ) : Iya Bu seperti itu Coach : Nah kira-kira rencana Pak Efendi untuk mengatasi masalah tersebut seperti apa? Coachee (Efendi ) : Saya akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menambah sarana dan prasarana yang menunjang hal itu yaitu mengusulkan untuk menambah tempat sampah dan membuat poster atau tulisan menarik. Selain itu saya akan mengambil sampah yang ada disekitar saya dan tentu saja selalu mengajak dan mengingatkan mereka agar mulai terbiasa. Coach : Itu juga sudah dikatakan sebagai usaha Pak, mungkin ada lagi rencana Pak Efendi? Coachee (Efendi ) : Saya ingin mengajak mereka membuang sampah namun berlatih mengenali sampah ap aitu sehingga kedepannya akan bisa memilah sampah. Coach : Ide bagus itu pak, setelah Pak Efendi melakukan itu, apa yang menjadi tolak ukur keberhasilan rencana tersebut? Coachee (Efendi ) : Yang saya harapkan adalah adanya perubahan sikap dan peduli dengan lingkungan sekitar dan terbiasa tanpa ada perintah. Coach : Baik, menurut Bapak kapan rencana tersebut dapat Bapak lakukan? (Rencana) Coachee (Efendi ) : Akan segera saya lakukan, mungkin awal minggu depan sekitar hari Senin saya akan melakukan himbauan saat upacara bendera. Dan kelangsungannya akan saya laksanakan saat di kelas. Coach : Nah saya bisa simpulkan dari percakapan kita tadi, bahwa Pak Efendi memiliki murid yang tidak peka/ sadar dengan kebersihan. Bapak akan berusaha mencukupi sarana dan prasarana yang mendukung serta Ibu akan mengajak mereka senantiasa membuang sampah dan belajar memilah untuk ke depannya tanpa ada arahan lagi mereka akan terbiasa. Bagaimana perasaan bapak sekarang? Coachee (Efendi ) : Alhamdulillah saya merasa lebih lega dan mendapat pencerahan Bu Coach : Baik Pak, saya akan menunggu kabar baik dari Pak Efendi setelah melaksanakan rencana yang tadi kita bahas (Tanggung jawab) Coachee (Efendi ) : Baik Bu, terimakasih untuk waktunya Coach : Sampai ketemu lagi minggu depan ya pak, Assalamualaikum Coachee (Efendi ) : Waalaikum salam Bu
TAHAP 3 (SUPERVISOR DAN COACH)
Supervisor : Baik Bu Titi luar biasa. Nah pada bagian pasca supervisi ini saya ingin tahu bagaimana Ibu menilai performa dalam kompetensi tadi? Ibu Titi : Alhamdulilah Bu saya menilai bahwa yang saya sampaikan tadi sudah berjalan dengan cukup baik. Supervisor : Apa yang membuat Ibu menilai demikian? Ibu Titi : Karena tadi saya merasa sudah menerapkan alur TIRTA yaitu menyampaikan tujuan, identifikasi, mengemukakan rencana aksi, dan tanggung jawab. Dalam percakapan saya juga merasa sudha menyampaiakan umpan balik kepada coachee. Supervisor : Boleh saya menyampaikan pengamatan saya Bu? IBu Titi : Boleh Bu silakan. Supervisor : Saya mengamati pada saat Ibu melakukan coaching itu sudah sesuai dengan alur Tirta, tidak hanya itu dalam percakapan tadi saya juga melihat sebagai seorang coach ibu juga sudah menyampaiakan umpan balik kepada coachee? Lalu bagaimana pendapat Ibu mendengar ini? IBu Titi : Terima kasih Bu Titik atas pengamatannya mengenai hal ini saya merasa bahwa dalam percakapan tadi saya memang sudah menerapkan alur Tirta, sehingga hal seperti ini bisa saya terapkan lagi untuk percakapan selanjutnya manakala ada rekan yeng membutuhkan bantuan saya dalam percakapan coaching. Supervisor : Lalu apa rencana tindakan Ibu selanjutnya? IBu Titi : Rencana tindakan saya selanjutnya adalah akan berusaha menggunakan alur TIRTA dalam percakapan coaching. Supervisor : Baiklah Bu Titi yang terakhir ini ya, apa yang Ibu dapatkan dari proses ini? IBu Titi : Dari proses ini tadi saya mendapatkan pengalaman luar biasa tentang percakapan coaching Bu, saya berharap hal ini bisa saya lakukan lagi untuk kegiatan percakapan coaching selanjutnya. Terima kasih ya Bu atas waktunya. Supervisor : Sama-sama Bu Titi dan Pak Efendi sampai jumpa assalamualaikum. IBu Titi dan Pak Efendi: Waalikum salam wr wb ( improvisasi)