Anda di halaman 1dari 5

TAHAP 1 (SUPERVISOR DAN COACH)

Supervisor : Apa kabar Bu Titi (improviasi)


Ibu Titi : Alhamdulilah baik Bu (improviasi)
Supervisor : Seperti yang sudah IBu Titi sampaikan sebelumnya, Ibu meminta saya untuk
melakukan pengamatan terhadap praktik percakapan IBu Titi dengan Ibu Titi tentang permasalahan
yang sedang dihadapi Bu Titi. Nah kira-kira IBu Titi ingin saya membantu mengembangkan
kompetensi yang mana?
Ibu Titi : Baik Bu terima kasih sebelumnya telah bersedia membantu saya untuk menjadi
supervisor dalam percakapan coaching saya dengan Pak Efendi. Di sini saya ingin Bu Titi membantu
saya mengembangkan kompetensi coaching. Apakah dalam percakapan saya nanti sudah
menggunakan alur TIRTA dengan benar dan sudah memberikan umpan balik berbasis coaching.
Supervisor : Bagian mana yang Bu Titi inginkan untuk saya amati?
IBu Titi : Saya ingin Ibu mengamati setiap bagian percakapan coaching nanti dan mengamati
setiap bagian dari percakapan tersebut apakah sudah menerapkan alur TIRTA dengan baik.
Supervisor : Bagaimana penilaian Bu Titi sendiri terhadap apa yang akan kita kembangkan ini?
Ibu Titi : Penialain saya terhadap apa yang akan kita kembangkan ini adalah merupakan hal
yang baik dan diharapkan bisa membantu saya mengembangkan diri terutama dalam keterampilan
percakapan coaching.
Supervisor : Apa harapan Bu Titi inginkan dari observasi yang akan kita lakukan bersama ini?
Ibu Titi : Harapan saya semoga keterampilan percakapan coaching saya meningkat ditandai
dengan penerapan alur TIRTA dengan baik dan bisa memberikan umpan balik berbasis coaching.
Supervisor : Baiklah Bu Titi silakan bisa dimulai percakapannya dengan Pak Efendi?
Ibu Titi : Baik Bu

SCENARIO COACHING DENGAN TAHAPAN TIRTA

COACHEE : EFENDI
COACH : TITI

Coachee (Efendi ) : Assalamualaikum Bu Titi


Coach : Waalaikum salam Pak , apa kabar Pak Efendi
Coachee (Efendi ) : Alhamdulillah baik Bu, maaf ya saya mengganggu waktunya Bu
Coach : Tidak apa-apa Pak , kenapa nih kelihatannya ada yang serius?
Coachee (Efendi ) : Iya ni Bu, saya ingin di coaching oleh Ibu
Coach : Baik, apa yang ingin Pak Efendi dapatkan dari percakapan kita hari
ini (Tujuan umum)
Coachee (Efendi ) : Begini bu,saya memiliki sedikit keresahan yang sedang saya alami.
Bu Titi juga mungkin mengalami hal yang sama karena kita berada
pada jenjang sekolah yang sama. Di sekolah saya mengapa susah
sekali menerapkan perilaku menjaga kebersihan yang baik. Dapat
dilihat dari mereka membuang sampah, dan kurang peduli dengan
keadaan di sekitar. Mereka cenderung acuh dengan sampah yang
berserakan dan itu mengganggu saya saat melakukan pembelajaran.
Coach : Oh jadi Pak Efendi ingin murid sadar dengan kebersihan dan peka
terhadap situasi di sekitar ya bu?
Coachee (Fendi) : Iya betul sekali Bu
Coach : Pak Efendi bisa mendiskripsikan seperti apa sikap murid yang ibu
maksudkan? (Identifikasi)
Coachee (Fendi) : Jadi sikap tersebut adalah murid mau dan bertindak saat ada sampah
dan langsung memungutnya tanpa ada perintah dari guru. Mereka
tidak merasa nyaman bila keadaan kotor jadi mendorong mereka
membuang sampah dan membersihkan. Dilanjutkan dengan
kesadaran membuang sampah serta memilahnya. Seperti itu Bu.
Coach : Saya sependapat dengan Pak Efendi, nah kalau dilihat dari kondisi
sekarang ini menurut Ibu posisi perilaku murid-murid ibu berada
dimana? Antara angka 1 sampai 10?
Coachee (Fendi) : Menurut saya anak tersebut berada di posisi 4, karena mereka kurang
peduli dengan apa yang mereka hadapi. Bahkan saat mereka melihat
sampah pun cenderung terlihat acuh.
Coach : Oh seperti itu ya Pak, menurut Pak Efendi apa yang menyebabkan
murid murid tersebut bersikap demikian?
Coachee (Fendi) : Setelah saya mengamati ternyata saya melihat tempat sampah kurang
memenuhi jumlahnya dibandingkan jumlah siswa.selain itu tidak ada
poster atau tulisan -tulisan yang menarik yang membuat mereka
tertarik untuk melihatnya. Serta sepertinya saya sendiri kurang
sering/ perlu meningkatkan contoh nyata atau sikap konkrit
memungut sampah di hadapan mereka.
Coach : Jadi tempat sampahnya kurang memadai ya Pak, serta belum ada
tulisan atau poster yang menarik dan sikap atau aksi nyata di
hadapan siswa yang kurang.
Coachee (Efendi ) : Iya Bu seperti itu
Coach : Nah kira-kira rencana Pak Efendi untuk mengatasi masalah tersebut
seperti apa?
Coachee (Efendi ) : Saya akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menambah
sarana dan prasarana yang menunjang hal itu yaitu mengusulkan
untuk menambah tempat sampah dan membuat poster atau tulisan
menarik. Selain itu saya akan mengambil sampah yang ada disekitar
saya dan tentu saja selalu mengajak dan mengingatkan mereka agar
mulai terbiasa.
Coach : Itu juga sudah dikatakan sebagai usaha Pak, mungkin ada lagi
rencana Pak Efendi?
Coachee (Efendi ) : Saya ingin mengajak mereka membuang sampah namun berlatih
mengenali sampah ap aitu sehingga kedepannya akan bisa memilah
sampah.
Coach : Ide bagus itu pak, setelah Pak Efendi melakukan itu, apa yang
menjadi tolak ukur keberhasilan rencana tersebut?
Coachee (Efendi ) : Yang saya harapkan adalah adanya perubahan sikap dan peduli
dengan lingkungan sekitar dan terbiasa tanpa ada perintah.
Coach : Baik, menurut Bapak kapan rencana tersebut dapat Bapak lakukan?
(Rencana)
Coachee (Efendi ) : Akan segera saya lakukan, mungkin awal minggu depan sekitar hari
Senin saya akan melakukan himbauan saat upacara bendera. Dan
kelangsungannya akan saya laksanakan saat di kelas.
Coach : Nah saya bisa simpulkan dari percakapan kita tadi, bahwa Pak
Efendi memiliki murid yang tidak peka/ sadar dengan kebersihan.
Bapak akan berusaha mencukupi sarana dan prasarana yang
mendukung serta Ibu akan mengajak mereka senantiasa membuang
sampah dan belajar memilah untuk ke depannya tanpa ada arahan
lagi mereka akan terbiasa.
Bagaimana perasaan bapak sekarang?
Coachee (Efendi ) : Alhamdulillah saya merasa lebih lega dan mendapat pencerahan Bu
Coach : Baik Pak, saya akan menunggu kabar baik dari Pak Efendi setelah
melaksanakan rencana yang tadi kita bahas (Tanggung jawab)
Coachee (Efendi ) : Baik Bu, terimakasih untuk waktunya
Coach : Sampai ketemu lagi minggu depan ya pak, Assalamualaikum
Coachee (Efendi ) : Waalaikum salam Bu

TAHAP 3 (SUPERVISOR DAN COACH)


Supervisor : Baik Bu Titi luar biasa. Nah pada bagian pasca supervisi
ini saya ingin tahu bagaimana Ibu menilai performa dalam kompetensi
tadi?
Ibu Titi : Alhamdulilah Bu saya menilai bahwa yang saya
sampaikan tadi sudah berjalan dengan cukup baik.
Supervisor : Apa yang membuat Ibu menilai demikian?
Ibu Titi : Karena tadi saya merasa sudah menerapkan alur TIRTA
yaitu menyampaikan tujuan, identifikasi, mengemukakan rencana aksi, dan
tanggung jawab. Dalam percakapan saya juga merasa sudha
menyampaiakan umpan balik kepada coachee.
Supervisor : Boleh saya menyampaikan pengamatan saya Bu?
IBu Titi : Boleh Bu silakan.
Supervisor : Saya mengamati pada saat Ibu melakukan coaching itu
sudah sesuai dengan alur Tirta, tidak hanya itu dalam percakapan tadi
saya juga melihat sebagai seorang coach ibu juga sudah menyampaiakan
umpan balik kepada coachee? Lalu bagaimana pendapat Ibu mendengar
ini?
IBu Titi : Terima kasih Bu Titik atas pengamatannya mengenai hal
ini saya merasa bahwa dalam percakapan tadi saya memang sudah
menerapkan alur Tirta, sehingga hal seperti ini bisa saya terapkan lagi
untuk percakapan selanjutnya manakala ada rekan yeng membutuhkan
bantuan saya dalam percakapan coaching.
Supervisor : Lalu apa rencana tindakan Ibu selanjutnya?
IBu Titi : Rencana tindakan saya selanjutnya adalah akan
berusaha menggunakan alur TIRTA dalam percakapan coaching.
Supervisor : Baiklah Bu Titi yang terakhir ini ya, apa yang Ibu
dapatkan dari proses ini?
IBu Titi : Dari proses ini tadi saya mendapatkan pengalaman luar
biasa tentang percakapan coaching Bu, saya berharap hal ini bisa saya
lakukan lagi untuk kegiatan percakapan coaching selanjutnya. Terima kasih
ya Bu atas waktunya.
Supervisor : Sama-sama Bu Titi dan Pak Efendi sampai jumpa
assalamualaikum.
IBu Titi dan Pak Efendi: Waalikum salam wr wb ( improvisasi)

Anda mungkin juga menyukai