Anda di halaman 1dari 4

Coca-Cola Vs Pepsi dalam Industrial Organization (IO) Based Perspective.

Pada 8 Mei 2021, The Coca-Cola Company merayakan ulang tahunnya yang ke-135. Perusahaan
Coca-Cola didirikan pada tahun 1886 di Atlanta, Georgia. Didirikan oleh seorang apoteker
Atlanta, Dr. John S. Pemberton, Dia membuat sirup rasa, membawanya ke apotek tetangganya,
di mana dicampur dengan air berkarbonasi dan dianggap "sangat baik" oleh mereka yang
mencicipinya. Mitra dan pemegang pembukuan Dr. Pemberton, Frank M. Robinson, dikreditkan
dengan menamai minuman "Coca Cola".
Coca-cola sekarang menjual lebih dari 1,9 miliar minuman di lebih dari 200 negara di seluruh
dunia setiap hari.Ketika perusahaan pertama kali dimulai pada tahun 1886, menggunakan kupon
untuk minuman gratis untuk meningkatkan minat pada produk, beriklan di papan tanda dinding
yang dicat, serbet, dan jam. Selama lebih dari satu abad, Coca-Cola telah berhasil
mempertahankan popularitasnya dan mengikuti perkembangan zaman sambil tetap bercokol
dalam nostalgia. Dari menjual sembilan minuman sehari di Jacobs' Pharmacy di Atlanta, Georgia
hingga menjual lebih dari 1,9 miliar minuman di lebih dari 200 negara di seluruh dunia setiap
hari, berikut adalah bagaimana Coca-Cola Company telah berubah selama bertahun-tahun dan
bagaimana evolusi telah mempengaruhi bisnisnya. Demi memenuhi tujuan bisnisnya, Coca-cola
melakukan pemasaran untuk meningkatkan persaingan dan mencapai tujuannya.
Untuk menarik pelanggan dan memperkenalkan product, sekitar tahun 1886 Coca-cola memulai
memperkenalkan produknya dengan membagikan kupon untuk ditukarkan dengan minuman
Coca-cola gratis. Alhasil, ketika tahun 1892, Coca cola dibeli oleh Asa Candler dan melakukan
pemasaran dengan menampilkan logo Coca-cola pada barang dagangan seperti pensil, jam,
napkins. Dan dilaporkan barang-barang tersebut telah habis terjual. Tak hanya kerja sama dengan
perusahaan lain untuk mengenalkan Coca-cola, Coca-cola juga meng-endorse artis dan model
untuk lebih mengenalkan produk lebih luas kepada masyarakat dan para penggemarnya. Artis
dan model pertama yang mengendorse Coca-cola adalah Hilda Clark pada tahun 1900 sebelum
selebritas lainnya juga ikut mengenalkan Coca-cola. Seiring berjalannya waktu, nama Coca-cola
menjadi semakin besar dan semakin dikenal oleh masyarakat. Coca-cola melakukan pemasaran
melalui majalah, iklan radio, bilboard, dan iklan di televisi. Iklan Coca-cola muncul di televisi
pertama kali ketika tahun 1950. Pemasaran yang dilakukan Coca-cola telah memberikan umpan
balik dan penjualan diluar Amerika Serikat telah menyumbang 33% dari pendapatan pertahun.
Salah satu pemasaran yang cukup menarik dan menimbulkan memori dibanyak orang adalah
lagu yang diiklankan di televisi yang dibuat coca cola pada tahun 1971 yang biasa dikenal
dengan lagu “I'd Like to Buy the World A Coke” lagu yang dinyanyikan oleh orang dari berbagai
warna kulit, suku, dan ras dengan membawa botol Coca-cola membuat seolah-olah Coca-cola
bisa dimiliki dan dibeli oleh masyarakan dari kalangan manapun. Pengiklanan Coca-cola lainnya
yang sukses dan mampu meninggalkan memori bagi banyak orang lainnya adalah "Northern
Lights" yang mulai diiklankan di televisi komersial pada tahun 1993. Bukan lagu yang
dinyanyikan, melainkan sekelompok beruang putih yang meminum Coca-cola.
Tidak semua hal yang dilakukan untuk meningkatkan nilai produk dan perusahaan selalu
berjalan mulus dan lancar sesuai ukuran. Coca-cola menyadari adanya pesaing dari produknya
yaitu “Pepsi”. Coca-cola pernah meluncurkan inovasi terbaru mereka yaitu “New Coke” pada
tahun 1986. Sebuah resep baru sirup bersoda yang menggunakan gula jagung karena New Coke
sendiri memiliki tema “Diet Coke” sebagai jawaban bagi pelanggan yang ingin berdiet tetapi
tetap bisa menikmati produk Coca-cola. Sayangnya, produk baru ini tidak disambut positif oleh
pasar penikmat Coca-cola. Lebih dari 400 ribu surat dikirimkan ke markas Coca-cola sebagai
ujud protes dan kritik. “New Coke” hanya mampu bertahan sekitar 3 bulan.
Pepsi hadir dari tangan apoteker juga, dan 5 tahun lebih lambat dibanding Coca-cola. Kehadiran
Pepsi membuat Coca-cola menjadi memiliki kompetitor. Sejak sekitar tahun 1920, Pepsi dan
Coca-cola meningkatkan berbagai inovasi mereka untuk memenangkan persaingan dalam
bisnisnya.
Sama halnya dengan Coca-cola, Pepsi juga melakukan teknik pemasaran yang mirip dengan
Coca-cola. Mulai dari selebritas yang mendukung produk, pembuatan slogan – slogan, perang
iklan natal antara Pepsi dan Coca-cola, pertarungan brand diberbagai arena pertandingan
olahraga seperti Olimpiade, berlomba untuk menjadi sponsor utama dalam acara besar, perang
iklan yang akan ditampilkan di televisi komersil antara Coca-cola dan Pepsi. Jika Coca-cola
memiliki “I'd Like to Buy the World A Coke” yang sangat populer pada masanya, Pepsi
memiliki “Pepsi Challenge”, yang mana tantangan ini menguji coba dua soda (Pepsi dan Coca-
cola) kepada masyarakat dengan mata tertutup dan hasilnya dari testimoninya, soda milik pepsi
lebih enak dibanding Coca-cola. Perang didunia maya pun masih berlanjut, selain melakukan
pengiklanan berbasis digital marketing, jumlah pengikut juga menjadi patokan dalam
kemenangan antara kedua belah pihak. Di-instagram, Coca-cola jauh lebih unggul dibandingkan
Pepsi. Di-instagram, Coca-cola memperoleh 2,8 juta pengikut dan Pepsi 1,7 juta. Sedangkan di
facebook, Coca-cola memperoleh 107 juta pengikut sedangkan pepsi hanya sekitar 37 juta
pengikut. Ditwiter, Coca-cola mendapatkan 3,34 juta pengikut, sedangkan Pepsi 3,02 juta
pengikut. Perbedaan yg significant di facebook membuat Coca-cola di pandang sebagai
pemenang dari kategori Social Media diseluruh dunia.
Pepsi mulai stabil dalam megembangkan minuman bersoda setelah perang dunia kedua, karena
di era perang dunia, Pepsi memiliki permasalahan pada operasional keuangan dan sempat
bangkrut. Ditambah harga gula yang sedang naik, membuat Pepsi menjadi semakin tertekan
untuk bersaing, dikarenakan daya tawar yang tinggi akibat penyuplai yang tersedia sedikit.
sehingga sulit bagi pepsi untuk memenuhi kebutuhan pembeli dan mengakibatkan daya tawar
pembeli yang kuat. Meskipun Pepsi lebih enak dibandingkan Coca-cola, tetapi brand Coca-cola
lebih unggul dibanding Pepsi. Sebenarnya masih tidak diketahui dan belum diputuskan siapa
pemenangnya dan apa kalkulasinya untuk menjadikan salah satu brand tersebut untuk dinyatakan
sebagai pemenang. Siapa yang menang dan kalah masih bergantung pada asumsi dan memorial
masyarakat.
Kedua raja minuman bersoda masih gencar dalam pertarungan sengit. Meski Coca-cola lebih
dikenal diseluruh sudut dunia dibanding Pepsi. Produk minuman Coca-cola hampir ada diseluruh
negara di bumi, dibanding Pepsi yang baru saja hengkang dari indonesia pada 10 Oktober 2019.
Tetapi, jumlah outlet, dan persebaran juga bukan patokan untuk menjadikan sebagai pemenang.
Keduanya masih tumbuh dan berkembang hingga saat ini, dan masih menyumbangkan
pendapatan untuk negaranya dalam jumlah yang besar juga.
Saham milik Pepsi naik sekitar 5% pada tahun 2016, sementara Coca-cola 8%. Kedua saham ini
mencapai saham tertinggi sepanjang tahun 2016 kebawah dan telah melampaui indeks saham
utama pada tahun 2016. Kedua saham yang dimiliki oleh Coca-cola dan Pepsi teah menjadi
incaran para investor. kedua saham memiliki peluang bagus untuk terus berkinerja baik di masa
mendatang. Investor jelas menyukai perusahaan kebutuhan pokok konsumen saat ini. Pepsi telah
naik 55% selama lima tahun terakhir (terhitung 2016). Coke naik sekitar 37% selama jangka
waktu yang sama. Pepsi juga sedikit mengungguli pasar yang lebih luas. S&P 500 naik 53%
sejak April 2011. Pepsi diperdagangkan pada 22 kali perkiraan pendapatan untuk 2016
sementara Coke dihargai 24 kali lipat perkiraan laba untuk tahun ini. Coke dan Pepsi
menawarkan stabilitas. Analis memperkirakan pertumbuhan laba sekitar 2% per tahun untuk
beberapa tahun ke depan untuk Coke dan hampir 7% untuk Pepsi. Kedua perusahaan juga
memiliki dividen besar yang menghasilkan lebih dari 10 Tahun Treasury AS. Pembayaran Pepsi
menghasilkan 2,7% sementara hasil Coke hampir 3%.
Keduanya, antara Pepsi dan Coca-cola. Sama-sama memiliki produk yang bagus dan menarik
dalam mempertahankan produknya. Persaingan antara keduanya belum berakhir, keduanya
masih berada di posisi yang kuat pada perusahaannya. Coca-cola dipandang lebih bisa melihat
kesempatan dan ancaman pada perusahhannya dibandingkan Pepsi. Hanya saja, untuk saat ini
masyarakat lebih mengenal Coca-cola karena supply chain yang besar dan tersebar diseluruh
dunia membuat Coca-cola semakin dipilih dan dikenal dan lebih terbilang sukses oleh seluruh
masyarakat di dunia.
Daftar Pustaka
Bowker, J. 2015. HOW COCA-COLA BECAME THE BIGGEST BRAND IN THE WORLD IN 7
STEPS. URL: https://gorillastudio.co.uk/branding/branding-how-coca-cola-became-the-
biggest-brand-in-the-world-in-7-steps/. Diakses tanggal 2 Oktober 2022.
Drew. 2022. Case study Coca Cola vs Pepsi: historical rivalry. URL:
http://blog.wearedrew.co/en/case-study-coca-cola-vs-pepsi-historical-rivalry. Diakses
tanggal 2 Oktober 2022.
Moran, P. 2021. The Evolution of the Coca-Cola Brand. URL:
https://www.investopedia.com/financial-edge/1012/the-evolution-of-the-coca-cola-
brand.aspx. Diakses tanggal 2 Oktober 2022.
Paul, R. dan Monica, La. 2016. No loser in cola wars. Coke & Pepsi thriving. URL:
https://money.cnn.com/2016/04/12/investing/coca-cola-coke-pepsi-stocks/index.html.
Diakses tanggal 3 Oktober 2022.
Syafina, D, C. 2019. Coca-Cola vs Pepsi: Perseteruan Legendaris di Dunia Soda. URL:
https://tirto.id/coca-cola-vs-pepsi-perseteruan-legendaris-di-dunia-soda-ei3Z. Diakses
tanggal 2 Oktober 2022.
Wibowo, J. 2020. 5 Porter Analysis. URL: https://bbs.binus.ac.id/business-creation/2020/04/5-
porter-analysis/. Diakses tanggal 2 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai