Anda di halaman 1dari 11

Teknik Pengelolaan Limbah

( Life Cycle Analysis Produk Coca-


cola)

Disusun Oleh:

Dwi Yanti Komalasari (240110140046)


Sejarah Singkat Coca-cola
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John
Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal
sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John,
menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan
tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan
huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di
dunia. Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara
membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola.
Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting
yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-
warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata
seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca-
Cola dan mendorong penjualan.
Pengertian Life Cycle Analysis
Analisis Daur Hidup (Life Cycle Analysis) adalah alat untuk
menilai potensi dampak lingkungan dari sistem produk atau jasa
pada semua tahap dalam siklus hidup mereka – dari ekstraksi
sumber daya, melalui produksi dan penggunaan produk
menggunakan kembali, daur ulang atau pembuangan akhir. LCA
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengevaluasi potensi
dampak lingkungan dari suatu produk, proses atau aktivitas
selama seluruh siklus hidup dengan mengukur penggunaan
sumber daya ( “input” seperti energi, bahan baku, air) dan emisi
lingkungan (“output” untuk udara, air dan tanah) yang berkaitan
dengan sistem yang sedang dievaluasi.
Tahapan Life Cycle Analysis
1. Introduction
Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di
toko, restoran, dan mesin penjual di lebih dari 200 negara.
Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal
Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek dagang
terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27
Maret 1944). Awalnya dibuat sebagai obat paten saat ditemukan
pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton, Coca-Cola
akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik
pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar
minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20.Perusahaan ini
memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-
Cola berlisensi di seluruh dunia..
2. Growth
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong
penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-
Cola dengan kata-kata berikut: “Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara
lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata
lain”. Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun
1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang
Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola Tahun
1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. Tidak hanya minumannya,
botol Coca Cola yang bentuknya khas juga terdaftar patennya pada tahun 1960.
Coca Cola pertama kali dijual dalam bentuk kalengan pada tahun 1955. Setelah
itu Coca Cola terus membuat pengembangan merek dan juga mengganti slogan-
slogannya yang dinilai mampu untuk menyesuaikan dengan trend
perkembangan pasar. Pada tahun 2000, Coca Cola Company merupakan pabrik
Minuman Ringan Berkarbonat terbesar di dunia.
3. Maturity
Dewasa ini penjualan coca-cola cenderung tidak ada peningkatan (stabil).
Dikarenakan:

• Adanya pesaing-pesaing baru Untuk saat ini banyak sekali bermunculan


produk-produk baru yang di keluarkan oleh pesaing. Hal tersebut membuat
konsumen / pelangga coca-cola beralih produk pesaing. Salah satunya
adalah harga coca-cola yang tergolong cukup tinggi/ mahal di banding
dengan produk pesaing, sebagai contoh ialah produk BIG COLA. Untuk saat
ini harga satu buah kemasan big cola Rp.3000,- sementara harga coca-cola
Rp.4.950.
• Kejenuhan konsumen
Hal lain yang mempengaruhi tidak meningkatnya penjualan ialah kejenuhan
konsumen. Salah satu hal yang membuktikan adanya kejenuhan
konsumen akan coca-cola adalah Kejenuhan minuman karbonisasi,Banyak
ahli gizi mengatakan bahwa Coca-Cola dan minuman ringan lainnya dapat
berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.
• Strategi pemasaran kurang efektif
Strategi pemasaran Coca Cola dinilai kuno, dengan inovasi dan ekspansi
yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar.
Coca-Cola saat ini membutuhkan penyegaran baru sehubungan dengan
beberapa masalah yang dihadapinya.
4. Decline
Pada tahun 2003 Pusat Sains dan Lingkungan (CSE), sebuah organisasi non-pemerintah
di New Delhi, mengatakan air soda yang diproduksi oleh produsen minuman ringan di
India, termasuk raksasa multinasional PepsiCo dan Coca-Cola, mengandung racun
termasuk lindan, DDT, yang dapat berkontribusi terhadap kanker dan gangguan sistem
kekebalan tubuh. CSE menemukan bahwa minuman ringan Coca-Cola ditemukan
memiliki 30 kali jumlah yang diizinkan. CSE mengatakan telah menguji produk yang
sama dijual di Amerika Serikat dan tidak menemukan residu seperti Setelah tuduhan
pestisida dilakukan pada tahun 2003. Penjualan di India mengalami penurunan sebesar 15
persen. Pada tahun 2004 sebuah komite parlemen India didukung temuan CSE dan
sebuah komite yang ditunjuk pemerintah bertugas dengan mengembangkan standar
pertama di dunia pestisida untuk minuman ringan. The Coca-Cola telah menjawab bahwa
pabrik filter air untuk menghilangkan kontaminan potensial dan yang produknya diuji
untuk pestisida dan harus memenuhi standar kesehatan minimum yang sebelum Coca-
Cola didistribusikan. Di negara bagian India Kerala penjualan dan produksi Coca- cola,
bersama dengan minuman ringan lainnya, pada awalnya dilarang setelah tuduhan, sampai
Pengadilan Tinggi di Kerala terbalik hanya memutuskan bahwa pemerintah federal bisa
melarang produk makanan. Coca-Cola juga telah dituduh penggunaan air yang berlebihan
di India.
SUMBER
Heru,2014. Life Cycle Asessment. Terdapat pada: http
://karyatulisilmiah.com/life-cycle-assessment-lca/
(Diakses 03 Desember 2017)

Soemarno, 2013. Life Cycle Analysis. Terdapat pada:


http://
marno.lecture.ub.ac.id/files/2014/04/MPI
KLP-LCA-DALAM-KAJIAN-LINGKUNGAN.pptx
(Diakses 03 Desember 2017)

Anda mungkin juga menyukai