Anda di halaman 1dari 10

Sejarah Bisnis Coca Cola :

The Coca Cola Company

Jenis Perusahaan publik

Simbol saham NYSE: KO

Dow Jones Industrial Average Component

Industri Minuman

Didirikan 1892

Kantor pusat Atlanta, Georgia, Amerika Serikat

Wilayah operasi Seluruh dunia

Tokoh kunci James Quincey (Chairman dan CEO)

Produk Coca-Cola

Minuman ringan berkarbonasi

Air

Lainnya Minuman tidak beralkohol [1]

Pendapatan ▲ US$ 35.119 milyar (2010)

Laba operasi ▲ US$ 8.449 milyar (2010)

Laba bersih ▲ US$ 11.809 milyar (2010)

Total aset ▲ US$ 72.921 milyar (2010)

Total ekuitas ▲ US$ 31.317 milyar (2010)


Karyawan 139.600 (2010)

Sadarkah Anda bahwa usia Coca Cola sudah lebih dari satu abad? Sejak pertama ditemukan pada
tahun 1886 sampai saat ini Coca Cola sudah menjelma dari minuman ringan menjadi minuman
penting di seluruh dunia.

Dari usia yang sangat tua itu, sejarah bisnis Coca Cola telah memberikan banyak sekali
pelajaran bisnis hingga akhirnya meraih kondisi saat ini yang bisa dibilang sangat sukses. Apa
saja pelajaran bisnis itu? Postingan kali ini akan mengungkap sejarah perjalanan bisnis lebih dari
satu abad coca cola, sebuah perjalanan bisnis yang tidak biasa karena waktunya yang cukup lama
diwarnai dengan dua kali pergantian pemimpin perusahaan dan satu peristiwa sejarah penting
yang membawa banyak pelajaran. Selamat membaca dan mengambil makna yang terkandung di
dalamnya.

Lebih dari Satu Abad Yang Lalu di Atlanta : Sejarah Bisnis Coca Cola Dimulai

Berbarengan dengan pembangunan patung Liberty di tahun 1886, di lokasi berbeda John
Pemberton seorang ahli farmasi dari Atlanta terinspirasi oleh suatu rasa penasaran. Ia
menemukan suatu wewangian aneh dari sebuah cairan berwarna Karamel. Setelah melakukan
observasi ia membawa cairan temuannya itu ke tempat Farmasi Lainnya, Jacob’s Pharmacy.
Cairan yang sudah diobservasi tadi dicampur dengan air berkarbonasi dan diujicobakan kepada
pelanggan yang setuju mencobanya secara sukarela. Singkat kata, rasa minuman yang diciptakan
belum pernah ada waktu itu, sangat spesial. Tanpa berpikir panjang Jacob’s Pharmacy mulai
menjual minuman baru itu dengan harga 5 sen per gelasnya.

Karyawan bagian pembukuan yang bekerja di bawah Pemberton memberi nama cairan itu Coca
Cola dan menuliskannya dalam catatan khusus. Di tahun pertamanya, Pemberton hanya menjual
9 gelas Coca Cola dalam sehari. Mungkin ia tidak pernah menyangka, 100 tahun kemudian
perusahaan sekelas Coca Cola memproduksi lebih dari 100 juta galon minuman soda ini. Inilah
awal sejarah bisnis Coca Cola.

Dalam rentang waktu 3 tahun, antara 1888 sampai 1891, seorang pengusaha Atlanta bernama
Asa Griggs Candler membeli hak bisnis minuman itu seharga $2,300,-. Candler lah yang
menjadi pemimpin pertama Coca Cola, dan orang pertama yang membawa visi ke dalam merk
dan perjalanan bisnis Coca Cola.

Masa Bisnis Coca Cola Bersama Candler di Luar Atlanta

Banyak yang mengatakan bahwa Asa Candler merupakan orang dengan bakat bisnis alami. Ia
merubah Coca Cola dari sebuah penemuan menjadi ladang bisnis. Ia bisa membaca pasar dimana
banyak orang kehausan di luar sana dan ia juga mempunyai metode spektakuler untuk
memperkenalkan penemuan Coca Cola kepada konsumen. Ia mulai membagikan kupon dan
beragam pernak-pernik untuk membuat Coca Cola ada di mana-mana. Di tahun 1895 Candler
telah membangun pabrik minuman di Dallas, Los Angeles dan Chicago.

Sesuai prediksi, popularitas Coca Cola mulai menanjak dan masyarakat menginginkan cara baru
dalam mengkonsumsi minuman soda ini. Seorang pengusaha Missisipi, Joseph Beidenharn
adalah orang pertama yang memasukan Coca Cola dalam kemasan botol pada tahun 1894. Dia
kemudian mengirimkan satu lusin botol kepada Candler. Sayangnya Candler kurang peka waktu
itu, sebagai pebisnis berbakat dia tidak menyangka bahwa Coca Cola kemasan botol akan
menjadi tren mendunia satu abad kemudian. Penampilan kemasan botol memudahkan konsumen
membawa Coca Cola bersama mereka.

Baru lima tahun kemudian atau tepatnya tahun 1899 Candler tersadar ketika dua pengacara
Chattanooga, Joseph Whitehead dan Benjamin Thomas mengambil alih hak eksklusif minuman
soda dalam kemasan botol dan menjualnya ke konsumen.

Menjaga Popularitas Merk Bisnis Coca Cola

Melihat ada pesaing memanfaatkan situasi, Coca Cola tidak ingin berdiam diri saja. Media iklan
Coca Cola difokuskan untuk menyebarkan slogan komersial kepada konsumen berupa “Demand
the genuine” dan “Accept no Substitute”.

Tidak berhenti dengan slogan komersial, Coca Cola juga memutuskan untuk menciptakan desain
botol yang memberi kesan melekat kepada Coca Cola. Mereka mengadakan kontes untuk desain
botol itu. Perusahaan Indiana, The Root Glass Company of Terre Haute, memenangkan kontes
dengan ciptaan desain botol yang mudah dikenali dalam keadaan gelap. Pada tahun 1916, Coca
Cola mulai membuat botol unik yang terkenal. Botol unik itu, yang tetap menjadi kekhasan
bentuk botol Coca Cola sampai sekarang dipilih karena penampilannya yang menarik, desain asli
dan fakta bahwa di dalam ruangan gelap orang bisa mengenali dengan mudah bahwa itu adalah
botol Coca Cola.

Saat negara Amerika menyambut abad baru, Perusahaan Coca Cola berkembang sangat pesat,
bergerak menuju Kanada, Kuba, Panama, Puerto Rico, Perancis dan negara bagian dalam
wilayah Amerika Serikat. Di tahun 1900, ada dua pabrik pembotolan Coca cola (cikal bakal
Coca Cola Botling Co, kantor cabang bagian distribusi produk Coca Cola). Dalam rentang 20
tahun, ada sekitar 1000 parbik botol Coca Cola.

Era Bisnis Coca Cola Bersama Robert Woodruff

Ayah Robert Woodruff telah membeli Coca Cola dari Asa Candler pada tahun 1923. Akibatnya,
Woodruff menjadi pemimpin baru Coca Cola. Asa Candler telah berjasa memperkenalkan Coca
Cola kepada masyarakat Amerika Serikat. Di era Woodruff, Coca Cola dipersiapkan untuk
dikenali masyarakat dunia.

Keahlian Woodruff ada di bidang marketing. Dia melihat berbagai peluang sebagai kesempatan
memasarkan Coca Cola. Ia yang memperkenalkan Coca Cola kepada dunia melalui ajang
Olimpiade tahun 1928 bersama kontingen Amerika Serikat di Olimpiade Amsterdam. Woodruff
terus memberikan inovasi kemasan Coca Cola yang membuat minuman soda ini semakin mudah
dinikmati dimana saja. Perubahan ini membuat Coca Cola bukan sekedar merk ternama tapi juga
bagian dari kehidupan semua orang. Sebuah langkah penting dalam sejarah bisnis Coca Cola

Sejarah Bisnis Coca Cola di Perang Dunia ke II

Tahun 1941 Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia ke II. Ribuan orang terkena wajib
militer dan pergi ke luar negeri. Coca Cola? Tetap di Amerika Serikat. Woodruff melihat situasi
ini dengan memberi kebijakan bahwa setiap orang berseragam mendapat satu botol Coca Cola
seharga 5 sen di mana pun mereka berada. Pada tahun 1943, Jenderal Dwight D Eisenhower
mengirim pesan kawat kepada Coca Cola meminta pengiriman 10 perlengkapan untuk
pembotolan produk Coca Cola. Selama perang banyak yang menyukai keberadaan Coca Cola.
Saat kondisi damai, pengalaman melaksanakan pembotolan produk Coca Cola di luar negeri
sudah didapatkan.

Visi Woodruff  bahwa Coca Cola yang berada dalam genggaman tangan akan “menggambarkan
semangat” menjadi terwujud mulai pertengahan tahun 1940 sampai 1960. Jumlah negara yang
mengoperasikan pabrik pembotolan Coca Cola berlipat ganda. Situasi negara Amerika Serikat
pasca perang dipenuhi dengan kebahagiaan, optimisme dan kesejahteraan. Coca Cola telah
menjadi bagian dari kesenangan dan gaya hidup Amerika Serikat. Perubahan positif dalam
sejarah bisnis Coca Cola

Coca Cola Mulai Menatap Dunia

Setelah sukses selama kurang lebih 7 tahun dengan satu merk Coca Cola, perusahaan mulai
merencanakan ekspansi produk.  Coca cola memutuskan untuk mencoba rasa baru. Fanta hadir
pertama kali tahun 1940-an namun baru diperkenalkan secara luas tahun 1950-an kemudian
Sprite mulai mengikuti tahun 1961. Dua lainnya TAB tahun 1963 dan Fresca tahun 1966.

Kehadiran Coca Cola di seluruh dunia semakin cepat, semakin lama Coca Cola menemukan
tempat baru seperti Kamboja, Paraguay, Macau, Montserrat, Turki dan banyak lagi.

Periklanan Coca Cola semakin kuat dalam membentuk brand di tahun 1970. Menggambarkan
kesenangan, teman, dan waktu santai. Wajah mendunia Coca Cola sangat melekat dengan iklan
komersial tahun 1971 dimana sekelompok anak muda dari seluruh dunia berkumpul di puncak
bukit di Italia menyanyikan “I’d Like to Buy The World A Coke”

Lahirnya Versi Sehat Coca Cola : Diet Coke

Tahun 1980-an masyarakat mulai menyukai segala hal yang menyehatkan yang berdampak
dalam sejarah bisnis Coca Cola. Kondisi ini merubah inovasi produk di perusahaan Coca Cola.
Pada tahun 1981, Roberto C Goizueta menjadi Diretkur Utama dan CEO Coca Cola. Ia
merombak perusahaan dengan sebuah strategi yang dinamakan “pengambilan resiko yang
cerdas”.

Diantara kebijakannya itu adalah mengatur berbagai kebutuhan pembotolan wilayah Amerika
Serikat menjadi perusahaan baru bernama Coca Cola Enterprise Inc. Ia juga yang membawa
Coca Cola kepada produk baru Diet Coke, sebuah inovasi minuman soda turunan dari Coca
Cola. Dalam 2 tahun, Diet Coke menjadi minuman rendah kalori nomor satu di dunia. Sebuah
kesuksesan yang mengikuti produk minuman soda Coca Cola. Kebijakan Goizueta lainnya
terjadi di tahun 1985, yaitu pengenalan rasa baru Coca Cola, perubahan pertama setelah 99
tahun.

Di waktu uji coba rasa kepada konsumen, banyak yang menyukai rasa baru Coca Cola, sehingga
disebut sebut sebagai New Coke. Namun, di dunia pada umumnya masyarakat sudah terlanjur
melekat dengan rasa asli Coca Cola dan meminta ke perusahaan agar mengembalikan rasa Coca
Cola yang asli. Para kritisi mengatakan kebijakan itu merupakan blunder paling parah di sejarah
bisnis Coca Cola. Untungnya kali ini Coca Cola mendengarkan suara konsumen. Rasa asli Coca
Cola kembali dipasarkan sebagai Coca Cola Classic. Produksi Coca Cola semakin meningkat,
memuncaki persaingan minuman soda yang terus berlanjut sampai saat ini.

Coca Cola Yang Semakin Mendunia Melalui Dunia Olah Raga


Era 90-an merupakan masa pertumbuhan perusahaan Coca Cola. Perusahaan minuman soda ini
telah menjalin hubungan dengan dunia olah raga (sejak jaman Olimpiade) dan semakin menguat
di era ini. Coca Cola aktif menjadi sponsor dalam pertandingan Olimpiade, Piala Dunia FIFA,
Piala Dunia Rugby dan National Basketball Association. Tahun 1993 adalah perkenalan slogan
komersial terkenal “Always Coca Cola” dan dunia mengenal untuk pertama kalinya Coca Cola
Polar Bear. Pasar baru terbuka saat produk Coca Cola laku di pasar negara Jerman Timur tahun
1990 dan India tahun 1993.

Produk keluaran lainnya mulai mengikuti seperti minuman kebugaran Powerade dan minuman
buah Oasis. Merk kerabat Coca Cola terus meluas melalui akusisi perusahaan terhadap beberapa
merk seperti Limca, Maaza dan Tums Up di India, Barq’s root beer di Amerika Serikat, Inca
Kola di Peru dan Cadbury Schweppes di lebih dari 120 negara dunia. Pada tahun 1997 Coca Cola
sudah menjual satu juta sajian per harinya, dan potensi mereka untuk terus berkembang
sangatlah terbuka lebar. Sejarah bisnis Coca Cola semakin sulit terlupakan di seantero dunia.

Coca Cola di Era Milenium sampai Sekarang

Di era milennium menandakan keinginan Coca Cola untuk terus berkembang di masa mendatang
melalui kebijakan “kerangka berkelanjutan”. Tahun 2009, perusahaan meluncurkan program
“Live Positively” yaitu sebuah komitmen public untuk membuat perubahan positif di dunia
dengan merubah cara kita bekerja dan hidup sehingga keberlanjutan adalah bagian dari
keseharian masyarakat.

Kebijakan Live Positively mencakup tujuan untuk menyediakan dan mengaitkan produk
minuman kepada segala macam gaya hidup masyarakat, program hidup sehat, pemberdayaan
komunitas, mengurangi emisi karbon, mendaur ulang sampah rumah tangga, menciptakan
lingkungan kerja yang aman, serta menciptakan sumber air berkelanjutan.

Coca Cola terus berkomitmen mendukung kemajuan dunia olah raga seperti dalam Piala Dunia
FIFA 2018 dan Olimpiade London 2012. Tahun 2019 Coca Cola mencapai usia 133 tahun.
Sebuah usia yang panjang untuk ukuran bisnis. Dari pertama ditemukan hanya berupa sajian 9
gelas sehari Coca Cola telah tumbuh menjadi merk besar dunia dengan 1,6 juta hidangan
minuman tersaji setiap harinya.

Pemasaran Coca Cola Di Indonesia

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan
terkemuka di lndonesia. Memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The
Coca-Cola Company. Perusahaan memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke
lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.Coca-Cola Bottling lndonesia
merupakan nama dagang yang terdiri dan perusalaan-perusahaan patungan (joint venture) antara
perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-
Cola Amnatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-
produk Coca-Cola di dunia.

Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta,
dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersehar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar
mutu minuman yang dihasilkan sesuai denuan standar. Perusahaan ini menerapkan dengan ketat
proses produksi yang diakui secara internasional. Pemberian kode-kode pada setiap produk
merupakan bagian terpenting dan keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu perushaan menjaga
agar para pelanggan mendapatkan minuman dalam rasanya yang terbaik. Setiap kode
menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk terebut. Ada kode yang
menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan. Ada kode yang Iebih rumit. terdiri atas
huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut
dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat
dibaca dengan teknologi khusus. Semua itu menunjukkan komitment perushaan untuk
memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang dipergunakan,
semuanya tertuju untukkepuasan para pelanggan dan konsumen.

Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-
Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini
mulai kegiatan usahanya di lndonesia. Produksi pertama Coca Cola di Indonesia dimulai pada
tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya
sekitar 10.000 krat. Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan
tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an. berdiri 11 perusahaan
independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The
Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an. beberapa diantara perusahaan-perusahaan
tersebut mulai bergahung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000. sepuluh dari
perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal
sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia. Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang.
jutaan kra produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang
tersebar di seluruh Indonesia.

Strategi marketing yang diterapkan oleh Coca Cola yang membuat Coca Cola dapat bertahan dan
terus berkembang dalam pemasaran international.

1. Segmenting

 Segmentasi geografi : Merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang


berbeda, misalnya wilayah, negara, negara bagian, propinsi, kota, dan kepulauan. Dalam
kasus Coca Cola ini, segmentasi geografi yang dilakukan coca cola dikelompokkan
berdasarkan negara – negara expansi coca cola yang masuk dalam kategori sudah maju,
masih berkembang dan sedang muncul atau baru saja tumbuh. Seperti yang tertera dalam
table berikut ini.

Tabel 1.1

 Segmentasi Tipe Produk : Merupakan pengelompokan pasar yang didasarkan pada tipe
produk yang dihasilkan. Contohnya :
a. Coca Cola Zero merupakan produk Coca Cola yang ditargetkan untuk anak muda / remaja
yang ingin minuman rendah kalori namun memiliki cita rasa tinggi.

b. Diet Coca Cola merupakan produk Coca cola yang ditargetkan untuk usia sekitar 30 hingga
50 tahun dimana memiliki spesifikasi minuman yang rendah lemak, rendah kalori namun
masih memiliki citarasa Coca Cola

c. Powerade merupakan produk Coca Cola yang berupa minuman energi untuk
membangkitkan stamina dan ion tubuh yang ditargetkan untuk atlit ataupun khalayak umum
yang suka berolahraga.

d. Minute Maid merupakan produk Coca Cola yang berupa jus buah dan ditargetkan untuk
khalayak umum usia 1 hingga 40 tahun. Minuman ini juga ditargetkan kepada para orang tua
yang ingin memperkenalkan jus buah kepada anak – anak nya.

 Segmentasi Demografi : Merupakan pengelompokan pasar berdasarkan variabel-variabel


pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, siklus
hidup keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial. Dalam
Kasus Coca Cola ini pngelompokan demografi ditujukan kepada remaja, baik untuk jenis
kelamin laki-laki maupun perempuan. CocaCola membidik remaja dengan usia 15 – 25 tahun
sebagai segmen utama dan usia 26 – 50 tahun sebagai segmen sekunder (kedua)

 Segmentasi Psikografi : Merupakan pengelompokan pasar berdasarkan variable gaya hidup,


nilai dan kepribadian. Gaya hidup ditunjukkan oleh orang-orang menonjol dari pada kelas
sosial. Minat terhadap suatu produk dipengaruhi oleh gaya hidup, maka barang yang dibeli
oleh orang-orang tersebut untuk menunjukkan gaya hidupnya. Dalam Kasu s Coca Cola ini
segmentasi psikograf i nya ditujukan kepada kalangan yang memiliki gaya hidup yang tinggi,
hedonis, dan memiliki jiwa bebas (freedom).

2. Targeting

Dari Segi usia, CoCa Cola menargetkan produk nya untuk dikonsumsi dari segala usia yang
nanti nya diklasifikasikan lebih lanjut kedalam dua segmen utama yaitu segmen umur 15 – 25
tahun dan segmen umur 26 – 50 tahun. Coca Cola menargetkan segmen utama nya untuk
kalangan remaja dikarenakan remaja yang hidup di perkotaan saat ini semakin sering
menghabiskan waktu di luar rumah serta dalam perjalanan. Keadaan ini membuat mereka
semakin memerlukan produk minuman dengan kesegaran otentik khas Coca-Cola, dengan
kemasan praktis yang mudah dibawa-bawa pada saat bepergian membuat produk ini sangat
diminati oleh kalangan remaja.

Selain itu jika dilihat dari segi psikologi, Coca Cola menargetkan produk nya untuk konsumen
yang menyukai sesuatu yang baru / menyukai inovasi dan memiliki semangat yang tinggi, hal ini
ditunjukkan dari berbagai atribut dan slogan yang Coca Cola punya seperti “Semangat Baru”,
Selain itu Coca cola juga turut berpartisipasi dalam ajang kejuaraan sepak bola seperti FIFA
2010 & 2014 dimana event tersebut identik dengan semangat, seru, dan persatuan.

Adapun Jika dilihat dari segi Sosial Ekonomi Coca Cola di targetkan untuk menjangkau
masyarakat dari kalangan menengah hingga menengah keatas. Dilihat dari segi harga yang
cukup tinggi jika dibandingkan dengan minuman ringan yang lain.

3. Positioning
Dilihat dari segi positioning yang ditampilkan nya, Coca Cola selama ini memposisikan diri
sebagai produk minuman ringan pelepas dahaga yang dapat dikonsumi kapan saja dan dimana
saja. Selain itu Coca – Cola identik dengan kesan meriah, ceria, bahagia, dan penuh semangat
sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi oleh siapa saja yang memiliki jiwa penuh inovasi dan
semangat. Coca Cola juga memposisikan diri sebagai produk berkelas dengan brand yang sudah
diakui kredibilitas nya.

Selain analisis marketing strategi seperti segmenting, targeting, dan positioning, hal lain yang
perlu dikupas sehubungan dengan strategi pemasaran Coca Cola adalah analisi SWOT. Analisi
SWOT ini juga penting untuk diperhatikan demi kemajuan perkembangan bisnis Coca Cola.
Adapun analisis SWOT dari Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :

1. Strengths ( Kekuatan ) :

Kekuatan yang dimiliki oleh Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :

a. Brand Image sudah dikenal masyarakat luas.

b. Pabrik terbesar dan pemasar minuman non alkohol lebih di 200 negara.

c. Target memasarkan secara global dengan berbagai rasa.

d. Kemasan produk yg menarik & harga yg kompetitif.

2. Weakness ( Kelemahan ) :

Kelemahan yang dimiliki oleh Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :

a. Sebagai minuman berkalori tinggi dan berbahaya bagi kesehatan.

b. Tahun 2006 terlibat kontroversi di India dugaan Coca Cola mengandung pestisda dan
berbahaya bagi kesehatan.

c. Jatuhnya penjualan di beberapa negara.

d. Pertumbuhan nol atau negatif di berbagai pasar utama.

3. Opportunities ( Peluang ) :

Peluang yang dimiliki oleh Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :

a. Semakin meningkatnya pendapatan disposabel, penjualan Coca Cola akan meningkat.

b. Industri minuman mempunyai potensi yg besar untuk dikembangkan.

c. Posisi merk yg kuat dalam industri air minuman yg berkarbonasi dapat mengambil
keuntungan pasar yg sedang tumbuh.

4. Threat ( Ancaman ) :

Ancaman yang dimiliki oleh Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :
a. Trend pesaing lain seperti Pepsi.

b. Ada minuman subtitusi lain yg populer misal : kopi, jus, energy drink, teh dan lain lain.

c. Ketergantungan pada perusahaan pembotolan terakhir sebagai pihak ke tiga dalam jangka
panjang.

Untuk kesuksesan pemasaran tidak cukup hanya mengandalkan analisis marketing strategy dan
analisi SWOT saja, tapi juga harus dijalankan dengan aksi nyata seperti cara periklanan
( Advertising ) dan cara pendistribusian produk yang tepat.

Dilihat dari segi Advertising dan Communication yang dilakukakan Coca Cola dalam
memasarkan produk nya, terlihat bahwa Coca Cola menggunakan strategi creative and inovatif
Communication, hal ini terlihat dari berbagai contoh nyata seperti berikut :

1. Coca Cola mengiklankan produk nya dengan iklan – iklan yang menarik serta
mengikutsertakan segala sesuatu yang sedang tren. Sehingga menarik minat konsumen dan
membuat konsumen akrab dengan brand Coca Cola.

2. Coca – Cola bekerja sama dengan FIFA sebagai sponsor utama FIFA 2014 & 2018 dimana
acar ini memiliki audience dari usia anak – anak hingga dewasa dan dari berbagi negara,
sehingga hal ini akan sangat bagus bagi Coca Cola untuk membranding produk nya ke pasar
internasional.

3. Bekerja sama dengan Nestle, Mc Donnald, dan Walt Disney dalam menyertakan logo
produk nya pada produk – produk Nestle, Mc Donnald, dan Walt Disney tersebut.

4. Membuat jingle CoCa CoLa “Open Happiness” dengan menggandeng penyanyi – penyanyi
ternama seperti Cee-Lo dari Gnarls Barkley, Patrick Stump dari Fall Out Boy, Brendon Urie
from Panic! at the Disco, Travis McCoy from Gym Class Heroes, Janelle Monae, dengan
Polow Da Don dan Butch Walker , Dimana lagu ini sangat menarik bagi anak muda yang
suka dengan genre music seperti ini, hal ini sangat sesuai jika dikaitkan dengan analisi
targeting yang dilakukan Coca Cola dalam membidik pangsa pasar remaja.

Selain strategi creative and inovatif Communication yang diterapkan oleh Coca Cola, hal yang
tidak kalah penting adalah cara pendistribusian produk, sehingga produk tersebut mudah untuk
dijangkau oleh konsumen. Dalam hal ini Coca Cola menerapkan cara pendistribusian dengan
sistem Direct Selling dan Indirect Selling. Direct Selling atau penjualan langsung yang
diterapkan oleh Coca Cola yaitu dengan cara Produk dipasarkan langsung ke retailer, contohnya
retailer yang berada di bioskop, restaurant, dan tempat umum yang lain. Sedangkan Indirect
Selling atau penjualan tidak langsung yang diterapkan oleh Coca Cola adalah produk
dipasarkan ke distributor besar, dan distributor besar inilah yang akan mendistribusikan produk
ke konsumer.

Anda mungkin juga menyukai