Anda di halaman 1dari 4

Jawablah pertanyaan berikut ini sebagai pengantar untuk Anda dapat memberikan

pemahaman yang baik kepada Anda. Setiap jawaban poin penting dibold.
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi dan ruang publik menurut Habermas?

Menurut Habermas konsep komunikasi adalah sesuatu yang dapat menyelesaikan


kemacetan teori kritis, Habermas juga menyebutkan bahwa komunikasi adalah
tindakan saling pengertian. Kemudian Habernas merujuk pada locus central dimana
ia menyebutkan bahwa komunikasi itu dijalankan yakni bahasa yang ketika
digunakan setiap individu secara intuitif dapat mengetahui rasio komunikasi yang
bebas paksaan yaitu jelas, benar, jujur, dan tepat. Menurut paparan tersebut, dapat
diartikan bahwa komunikasi menurut Habermas adalah bagaimana individu dapat
menyatakan dan menyampaikan sesuatu agar terciptanya saling pengertian dengan
cara penyampaian yang berasas jelas; benar; jujur; dan tepat. Maksud dari jelas ini
adalah apa yang disampaikan dapat dimengerti, kemudian benar dimaksudkan dengan
menyatakan sesuatu, jujur diartikan sebagai mengungkapkan maksud sebenarnya, dan
tepat dimaksudkan sebagai mencapai tingkat saling pengertian.
Ruang publik menurut Habermas adalah bagaimana seseorang dapat mengemukakan
gagasannya tentang ruang publik sebagai momen yang demokratis dalam masyarakat
modern sebagai fokus pemandu yang utama bagi upaya teoritis-filosofisnya.
Habernas juga mengemukakan bahwa ruang publik sebagai sebuah hakikat kondisi
komunikasi yang mana dengan adanya kesempatan ini maka sebuah formasi opini
dan aspirasi diskursif warga negara dapat berlangsung. Ruang publik bukan hanya
terdiri dari beberapa orang, namun terdiri dari banyak elemen seperti sipil, swasta, dll.
Mereka berkumpul bersama sebagai publik dan mengartikulasikan kebutuhan kolektif
mereka kepada negara ataupun kepada elit struktur sosial. Pun juga Habernas
mendefinisikan ruang publik sebagai “as a domain of uncoered conversation oriented
towars a pragmatic accord” (Habermas, 1962, trans. Burger, 1989) yang berarti
setiap orang bebas masuk dan turut serta dalam berbicara tanpa adanya represifitas
yang mengarah kepada kesepakatan pragmatis dalam ruang publik.
2. Bagaimana konsep "ruang publik" dalam teori Jurgen Habermas mempengaruhi
pemahaman kita tentang partisipasi politik dan demokrasi?

Ruang publik dalam partisipasi politik dan demokrasi menurut Habermas dinyatakan
bahwa demokrasi yang sehat bukan berpijak pada legitimasi suara mayoritas, namun
lebih kepada adanya proses diskusi melalui pertimbangan dan alasan yang rasional.
Pun dalam konteks komunikasi politik, sebuah ruang publik akan melahirkan adanya
kompetisi. Habermas menyebutkan bahwa produk politik medernitas akan melahirkan
kompetisi kepentingan yang mesti dihadirkan ruang khusus yaitu ruang publik
dimana hal ini dapat dilakukan penyatuan sebuah kepentingan dengan kepentingan
yang lain melalui jalan diskursus-dialektis. Habermas juga menyatakan bahwa
hakikatnya masyarakat ini adalah komunikatif dan penentu perubahan sosial bukanlah
hanya perkembangan kekuatan produksi atau teknologi, namun juga proses belajar
dalam dimensi praktis-etis.
Sehingga dapat kita artikan bahwa bagaimana ruang politik dalam partisipasi politik
dan demokrasi menurut Habermas adalah Habermas sejatinya menginginkan adanya
ruang untuk masyarakat agar dapat menyuarakan opini secara tepat sesuai dengan 4
asas yang telah disebutkan. Kemudian dengan adanya ruang publik maka partisipasi
politik masyarakat akan lebih dapat dijalankan dengan baik terutama untuk negara
yang menganut sistem demokrasi karena suara dari masyarakat adalah hal yang
penting dan dapat menjadi sebuah pertimbangan dalam keberlangsungan politik.

3. Bagaimana Habermas membedakan antara "komunikasi instrumental" dan "komunikasi


yang bersifat normatif" dalam konteks teori komunikasinya?

Habermas membedakan komunikasi instrumental dan komunikasi normatif adalah


komunikasi instrumental ditujukan untuk ucapan yang menginginkan tercapainya
sesuatu, sedangkan komunikasi normatif adalah komunikasi dari massa yang
mengkaji bagaimana seharusnya sesuatu dapat dikelola. Maka, Habermas
membedakan kedua komunikasi tersebut dengan cara praktek yang mana ketika
adanya ruang publik yang disediakan untuk masyarakat maka masyarakat akan
menggunakan kesempatan itu untuk dapat menyuarakan atau mengkomunikasikan
apa yang ingin ia sampaikan. Ketika massa ingin mengkritik persoalan tentang politik
dan sistem demokrasi, maka komunikasi yang digunakan adalah normatif. Begitu
pula ketika massa ingin berkritik tentang pelayanan pemerintahan terhadap
masyarakat, maka komunikasi yang digunakan adalah instrumental.

4. Bagaimana internet dan media sosial mempengaruhi ruang publik dan komunikasi yang
bersifat demokratis, sesuai dengan pandangan Habermas?

5. Bagaimana kita membangun sikap etis dalam berdialog dengan pihak yang berbeda
pandangan?

6. Bagaimana konsep "kolonisasi dunia kehidupan" oleh sistem menurut Habermas


memengaruhi ruang publik dan komunikasi yang demokratis?

7. Daftar Pustaka menggunakan APA Style

Supriadi, Y. (2017). Relasi Ruang Publik Dan Pers Menurut Habermas: Vol. I.
Http://Jurnal.Unpad.Ac.Id/Kajian-Jurnalisme
Tricana, D. W. (N.D.). Media Massa Dan Ruang Publik (Public Sphere), Sebuah Ruang
Yang Hilang.

Harnowo, T. (2020). Penerapan Teori Diskursus Habermas Sebagai Alternatif


Penyelesaian Sengketa.

Muttaqien, M. E. (2023). Konsep Komunikasi Jurgen Habermas Dalam Ide Demokrasi


Deliberatif Dan Tindakan Komunikatif. Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi, Vi(No.
1), 51–64.
Rio, D. A. (2010). Perbandingan Antara Etika Jürgen Habermas Dan Richard Rorty
Sebagai Prinsip Dasar Bertindak Manusia.

Anda mungkin juga menyukai