Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN HURUF

DALAM PEDOMAN EYD PADA DUA JUDUL SKRIPSI


Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah
Bahasa Indonesia yang diampu oleh:
Nurhalifah, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 6
Ardiansyach Ramadhani Akbar (A31123025)
Udian Sidiq (A31123031)
Dini Gayatri (A31123003)
Riskatun munmahira kaeta (A31123061)
Moh. Asriadi (A31123049)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2024
TABEL 1.1 “Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Pada Skripsi Dengan Judul”
Perspektif Guru Sejarah Terhadap Mutu Pendidikan Mata Pelajaran Sejarah
Di SMA NEGERI 1 Bambalamotu
NO Analisis Kesalahan Penulisan Huruf (Huruf Kapital)
1. Data : Usaha peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia
memujudkan kesejatraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, alam hal ini
pendidikan dalam proses transformasi mempunyai peranan yang sangat penting dan
starategis, terutama diarahkan guna mewujudkan, menghimpun, membina, dan
menyuburkan keimanan dan ketaqwaan serta meningkatkan kecerdasan, memperkuat
kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan.
Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya kata “indonesia” harus
menggunakan huruf kapital. Karena dalam EYD, huruf kapital digunakan pada kata yang
menyatakan nama bangsa, nama suku, atau nama bahasa.
Perbaikan : Usaha peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia memujudkan kesejatraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, alam hal
ini pendidikan dalam proses transformasi mempunyai peranan yang sangat penting dan
starategis, terutama diarahkan guna mewujudkan, menghimpun, membina, dan
menyuburkan keimanan dan ketaqwaan serta meningkatkan kecerdasan, memperkuat
kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan.
2. Data : Judul diatas terpilih dengan alasan bahwa kajian tentang Perspektif guru sangat
penting karena menentukan kualitas sekolah itu sendiri.
Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya kata “Perspektif ” tidak
menggunakan huruf kapital. Karena dalam EYD, huruf kapital digunakan pada kata yang
menyatakan nama bangsa, nama suku, atau nama bahasa.
Perbaikan: Judul diatas terpilih dengan alasan bahwa kajian tentang perspektif guru
sangat penting karena menentukan kualitas sekolah itu sendiri.
NO Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca (Tanda Titik Dua)
1. Data : Berikut wawancara dengan dengan Ibu Apiapah S.Pd selaku guru sejarah megatakann
bahwa,mencapai mutu pendidikan tidak lepas dari peranan guru dan fungsi guru. Dalam hal
ini guru berfungsi sebagai;
Analisis : Kalimat diatas kurang tepat, karena seharusnya diakhir kalimat diberi tanda titik
dua. Dalam EYD , tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
oleh suatu pemerian.
Perbaikan: Berikut wawancara dengan dengan Ibu Apiapah S.Pd selaku guru sejarah
megatakann bahwa,mencapai mutu pendidikan tidak lepas dari peranan guru dan fungsi guru.
Dalam hal ini guru berfungsi sebagai:
2. Data : Wawancara dengan Ibu Apipah, S.Pd selaku guru sejarah mengatakan bahwa

Analisis: Kalimat diatas kurang tepat, karena seharusnya diakhir kalimat diberi tanda titik
dua. Dalam EYD , tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
oleh suatu pemerian.
Perbaikan: Wawancara dengan Ibu Apipah, S.Pd selaku guru sejarah mengatakan bahwa :

3. Data : Menurut Mubyanto (2001:182), menerangkan bahwa


Analisis : Kalimat diatas kurang tepat, karena seharusnya diakhir kalimat diberi tanda titik
dua. Dalam EYD , tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
oleh suatu pemerian.
Perbaikan: Menurut Mubyanto (2001:182), menerangkan bahwa :
NO Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca (Tanda Pisah)
1. Data : Pembelajaran secara rutin maksudnya melaksanakan pembelajaran setiap hari
mulai pukul 07.15 sampai dengan pukul 13.00.
Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya “07.15 sampai dengan pukul
13.00.” menggunakan tanda pisah. Karena dalam EYD, tanda pisah digunakan di antara
dua bilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai dengan’, atau di antara dua nama kota yang
berarti ‘ke’, atau ‘sampai’.
Perbaikan: Pembelajaran secara rutin maksudnya melaksanakan pembelajaran setiap hari
mulai pukul 07.15 - 13.00.
TABEL 1.2 “Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Pada Skripsi Dengan Judul”
Masyarakat Petani Kakao: (Studi Kasus Perkembangan Ekonomi Masyarakat Petani Kakao
Di Bakti Agung, Kabupaten Poso)
NO Analisis Kesalahan Penulisan Huruf (Huruf Kapital)
1. Data : Warga sekolah melaksanakan Jumat Bersih.

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya kata “Bersih” tidak
menggunakan huruf kapital. Karena dalam EYD, huruf kapital digunakan pada kata yang
menyatakan nama bangsa, nama suku, atau nama bahasa.
Perbaikan: Warga sekolah melaksanakan Jumat bersih.

2. Data : Kondisi tanah pada Desa Bakti Agung dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian
tanaman pangan dan perkebunan seperti Palawija, Cengkeh, Kakao, Durian, Mangga,
Rambutan, Buah Naga, Alpukat dan lain-lain.
Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya kata “Palawija, Cengkeh,
Kakao, Durian, Mangga, Rambutan, Buah Naga, Alpukat” tidak menggunakan huruf
kapital. Karena dalam EYD, huruf kapital digunakan pada kata yang menyatakan nama
bangsa, nama suku, atau nama bahasa.
Perbaikan: Kondisi tanah pada Desa Bakti Agung dapat dimanfaatkan untuk usaha
pertanian tanaman pangan dan perkebunan seperti palawija, cengkeh, kakao, durian,
mangga, rambutan, buah naga, alpukat dan lain-lain.

3. Data : tetapi, hasil produksi Padi tidak membuat perekonomian masyarakat meningkat.
Masyarakat Desa Bakti Agung mulai mengenal tanaman kakao pada tahun 1990-an.
Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya kata “Padi” tidak menggunakan
huruf kapital. Karena dalam EYD, huruf kapital digunakan pada kata yang menyatakan
nama bangsa, nama suku, atau nama bahasa.
Perbaikan: tetapi, hasil produksi padi tidak membuat perekonomian masyarakat
meningkat. Masyarakat Desa Bakti Agung mulai mengenal tanaman kakao pada tahun
1990-an.
NO Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca (Tanda Titik Dua)
1. Data : Berikut adalah gambaran mengenai pendapatan beberapa informan yang telah penulis
teliti
Analisis: Kalimat diatas kurang tepat, karena seharusnya diakhir kalimat diberi tanda titik
dua. Dalam EYD , tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
oleh suatu pemerian.
Perbaikan: Berikut adalah gambaran mengenai pendapatan beberapa informan yang telah
penulis teliti :

2. Data : Seperti yang dikatakan oleh salah seorang responden Bapak Bahudin (74 Tahun) yang
telah menyekolahkan anaknya hingga ke keperguruan tinggi adalah berikut
Analisis: Kalimat diatas kurang tepat, karena seharusnya diakhir kalimat diberi tanda titik
dua. Dalam EYD , tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
oleh suatu pemerian.
Perbaikan: Seperti yang dikatakan oleh salah seorang responden Bapak Bahudin (74 Tahun)
yang telah menyekolahkan anaknya hingga ke keperguruan tinggi adalah berikut :

NO Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca (Tanda Pisah)


1. Data : Sejak tahun 1987 sampai 2011 terdapat 3 (tiga) kali pergantian Kepala Desa, antara
lain:
Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya “1987 sampai 2011.”
menggunakan tanda pisah. Karena dalam EYD, tanda pisah digunakan di antara dua
bilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai dengan’, atau di antara dua nama kota yang
berarti ‘ke’, atau ‘sampai’.
Perbaikan: Sejak tahun 1987 - 2011 terdapat 3 (tiga) kali pergantian Kepala Desa, antara
lain:

Anda mungkin juga menyukai