Anda di halaman 1dari 3

Nama : Pestaria Berliana Tamba, S.

Keb
NIM : 230101092
Mata Kuliah : Politik Kesehatan
Dosen : Donal Nababan

1. Faktor politik yang mungkin mempengaruhi tingkat vaksinasi COVID-19 di Negara X.


Jawab :
Faktor politik yang mungkin mempengaruhi tingkat vaksinasi COVID-19 di Negara X adalah
terjadinya inkonsistensi kebijakan pemerintah baik dalam pencegahan maupun penanganan
dampak virus mematikan tersebut. Inkonsistensi tersebut terlihat mulai dari penggunaan istilah
sampai pada substansi kebijakan. Kondisi ini menimbulkan kesan ketidaktegasan kebijakan
pemerintah sehingga sulit untuk dipatuhi masyarakat. Inkonsistensi kebijakan pemerintah
tersebut sebagai akibat dari perilaku rent seeking dari aktor-aktor yang terlibat dalam
penanganan wabah pandemic Covid-19. Dalam upaya mengatasi penularan Covid-19, para aktor
yang terlibat lebih termotivasi oleh kepentingan ekonomi untuk memperoleh keuntungan materi.

2. Identifikasi aktor politik utama yang terlibat dalam pembuatan kebijakan vaksinasi Covid-19 di
Negara X dan jelaskan bagaimana kepentingan mereka mungkin mempengaruhi kebijakan
tersebut.
Jawab :
Dimasa pandemic Covid-19 di Indonesia saat ini mengambil kesempatan para spekulasi,
monopoli, oligopoly ekonomi untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi. Para pengusaha
yang memiliki modal besar untuk melakukan penimbunan barang berupa bahan-bahan
kebutuhan pokok baik primer, sekunder dan tersier sehingga terjadinya kelangkaan barang
dipasar. Akibatnya, para konsumen yang membutuhkan barang tersebut harus mengeluarkan
biaya yang cukup besar untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan.

3. Apa saja hambatan politik yang mungkin dihadapi pemerintah Negara X dalam melaksanakan
program vaksinasi Covid-19.
Jawab :
Munculnya banyak berita hoax diberbagai media juga menjadi kendala pemerintah dalam
melaksanakan vaksinasi Covid-19. Banyak sekali informasi yang tidak benar yang beredar di
masyarakat mengenai pelaksanaan vaksinasi Covid-19, seperti vaksin yang diduga tidak halal
dan menimbulkan efek samping yang justru berbahaya bagi kesehatan. Situasi ini menyebabkan
masyarakat melakukan penolakan terhadap vaksin Covid-19.

4. Bagaimana peran lembaga politik, seperti parlemen dan partai politik, dalam mendukung atau
menghambat implementasi kebijakan vaksinasi Covid-19
Jawab :
Perannya yaitu mengeluarkan peraturan tentang pelaksanaan vaksinasi dalam rangka
penganggulangan pandemic Covid-19. Dalam peraturan yang dibuat mewajibkan seseorang
untuk membayar denda dengan nominal yang sudah ditentukan jika dengan sengaja melakukan
penolakan pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

5. Analisis bagaimana narasi politik dan disinformasi dapat memengaruhi persepsi masyarakat
terhadap vaksinasi Covid-19.
Jawab :
Masyarakat perlu mengetahui apa itu berita hoax untuk mencegah atau mengurangi dampak
negatif dan berita hoax tersebut, serta bersikap lebih bijaksana dalam menanggapi perkembangan
teknologi infomasi dan menelaah kebenaran dari infomasi sebelum dibagikan ke orang lain.
Cepatnya penyebaran informasi tetap perlu disikapi dengan tenang dan jernih. Masyarakat harus
lambat dalam mempercayai informasi yang diperoleh dengan memastikan kembali ke beberapa
sumber yang terpercaya.

6. Diskusikan bagaimana pemerintah dapat menggunakan strategi politik untuk meningkatkan tingkat
vaksinasi Covid-19 dan mengatasi hambatan politik yang ada.
Jawab :
- Pemerintah perlu melakukan rumusan kebijakan yang komprehensif dan terukur dalam
pencegahan dan penanganan wabah pandemic Covid-19 dengan menetapkan target kebijakan
yang akan dicapai dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
- Mengurangi ketergantungan pada bantuan Negara lain dalam penanganan wabah pandemic
Covid-19 untuk menghindari jebakan kapitalistik dari bantuan tersebut.
- Perlu dibentuk jaringan konsolidasi kekuatan masyarakat sipil untuk mengawasi penggunaan
anggaran wabah pandemic Covid-19 sehingga dapat mencegah penyalahgunaan anggaran
Negara
7. Jelaskan potensi konsekuensi politik jika tingkat vaksinasi Covid-19 di Negara X tetap rendah
dalam jangka panjang.
Jawab :
Jika tingkat vaksinasi Covid-19 di Negara X tetap rendah maka mungkin terjadi ketidak stabilan
dalam politik, dengan demikian maka perputaran roda kehidupan menjadi terganggu. Jika hal ini
terjadi dalam jangka waktu panjang, maka keadaan Negara X tersebut akan memburuk, baik
keadaan ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai