Anda di halaman 1dari 9

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN P-ISSN 2985-587X

VOLUME 1, DESEMBER 2022

PERAN ORANG TUA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN


INKLUSI PADA SD NEGERI 4 KOBA KABUPATEN BANGKA
TENGAH

Diyan Ekawati1, Bukman Lian² & Mahasir³


1,2,3
Universitas PGRI Palembang
Email: diyanekawati23091984@gmail.com1

Abstrak

Orangtua merupakan penanggung jawab dalam perkembangan dan pendidikan anaknya.


Keterlibatan orangtua menjadi penentu keberhasilan penyelenggaran pendidikan inklusi di
suatu satuan pendidikan. Dengan keterlibatan orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan
inklusi, maka sinergisitas dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi berjalan dengan baik.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran orangtua dalam penyelenggaraan
Pendidikan inklusi di SD 4 Koba Kabupaten bangka tengah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif
dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 4 Koba,
Kabupaten Bangka Tengah. Subyek dalam penelitian ini adalah orang tua siswa, guru dan
tenaga kependidikan di SD Negeri 4 Koba. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan konfirmasi hasil observasi, dan
dokumen wawancara. Uji kredibilitas data dilakukan dengan memperpanjang pengamatan,
meningkatkan ketekunan, dan referensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua
dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi di SD Negeri 4 Koba dilaksanakan secara
partisipatif dan kolaboratif. Peran orang tua yang positif dapat berpengaruh terhadap
penyelenggaraan pendidikan inklusi. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa
kerjasama yang baik antara orang tua dengan pihak sekolah dalam hal ini guru dan tenaga
kependidikan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan pendidikan inklusi serta
mendukung terciptanya pembelajaran inklusif yang lebih baik dan bermakna.

Kata Kunci: orangtua, Pendidikan, inklusi

Abstract

Parents are responsible for the development and education of their children. Parental
involvement determines the success of the implementation of inclusive education in an
education unit. With the involvement of parents in the implementation of inclusive education,
synergy in the implementation of inclusion education is going well. The purpose of this study is
to describe the role of parents in the implementation of inclusive education in SD 4 Koba,
Bangka Tengah Regency. This type of research is qualitative with a descriptive method. This
research was conducted at State Elementary School 4 Koba, Bangka Tengah Regency. The
subjects in this study were parents of students, teachers and education staff at SD Negeri 4
Koba. Data collection uses interview, observation and documentation techniques. The validity
of the data is carried out with confirmation of the results of observations, and interview
documents. Data credibility tests are carried out by extending observations, increasing
persistence, and references. The results showed that the role of parents in the implementation
of inclusive education at SD Negeri 4 Koba was carried out in a participatory and collaborative
manner. The positive role of parents could affect the implementation of inclusive education.
The results of this study also show that good cooperation between parents and the school in

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 17 NOVEMBER 2022


65
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN P-ISSN 2985-587X
VOLUME 1, DESEMBER 2022

this case teachers and education staff is very influential in the process of providing inclusive
education and supports the creation of better and meaningful inclusive learning.

Keywords: Parent,education, Inclusive

1. Pendahuluan digunakan anak untuk memperoleh


Orangtua merupakan penanggung pengalaman pembelajaran akan lebih
jawab utama dalam perkembangan dan efektif dan efisien (Tarmansyah, 2009).
pendidikan anaknya. Peran orangtua sangat Menurut Hewwet dan Frenk, 1968
menentukan dimana dan bagaimana anak- (Nurfadhillah, 2021) menyebutkan bahwa
anaknya menjalani pendidikan untuk peran dan fungsi orang tua terhadap anak
persiapan masa depan. Pendidikan diluar berkebutuhan khusus :
keluarga bukan berarti orangtua 1. Sebagai pendamping utama (as
melepaskan tanggung jawab atas aids), yaitu sebagai pendamping
pendidikan anak-anaknya. Namun lebih utama yang membantu tercapainya
kepada terbatasnya pengetahuan orangtua tujuan layanan penanganan dan
dalam memberikan ilmu yang tiap waktu pendidikan anak.
terus berkembang mengikuti perkembangan 2. Sebagai advokat (as advocades),
zaman. Selain itu keterbatasan waktu yang mengerti, mengusahakan dan
orangtua dalam mendampingi anak-anak menjaga hak anak dalam
dalam belajar karena kesibukan mereka kesempatan mendapatkan layanan
dalam memenuhi kebutuhan hidup pendidikan sesuai dengan
keluarga. Atas dasar tersebutlah orangtua karakteristik khusunya.
mempercayakan pendidikan anak-anaknya 3. Sebagai sumber (as resources),
kepada pihak lain yang dalam hal ini adalah menjadi sumber data yang lengkap
lembaga pendidikan. dan benar mengenai diri anak dalam
Peran orangtua menjadi faktor usaha intervensi perilaku anak.
pendukung dalam keberlangsungan 4. Sebagai guru (as teacher), berperan
pendidikan seorang anak, terkhusus bagi menjadi pendidik bagi anak dalam
anak berkebutuhan khusus. Dukungan kehidupan sehari-hari di luar jam
orang tua dan keluarga sangat dibutuhkan sekolah.
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang 5. Sebagai diagnostian
bersekolah di sekolah inklusi karena (disgnosticians) penentu
keberadaan ABK di kelas inklusif membuat karakteristik dan jenis kebutuhan
mereka menghadapai ganyak tuntutan dan khusus dan berkemampuan
harapan dari lingkungan sekolah (Septi melakukan treatment, terutama
Nurfadhillah, 2021). Siswa inklusi diluar jam sekolah.
diharapkan mampu menyesuaikan diri Berdasarkan peran dan fungsi orang tua
dengan lingkungan sosial, selain itu mereka terhadap ABK diatas terlihat bahwa
juga diharapkan mampu mengikuti keterlibatan orang tua dalam pendidikan
pembelajaran yang telah disesuaikan anak menjadi faktor pendorong dan penentu
dengan kebutuhan dan keterbatasan ABK. dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi.
Kerjasama antara guru dan orang tua Pihak sekolah dapat berkolaborasi dengan
sangat penting dalam pelaksanaan orang tua dalam proses menyusun program
pembelajaran karena waktu yang dgunakan pembelajaran bagi ABK, serta dapat juga
anak untuk belajar disekolah sangat melibatkan para profesional dalam
terbatas, sedangkan waktu anak bersama pengambilan keputusan terkait
keluarga relatif lebih lama. Kedua kondisi pembelajaran tersebut.
ini harus dipadukan sehingga waktu yang

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 17 NOVEMBER 2022


66
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN P-ISSN 2985-587X
VOLUME 1, DESEMBER 2022

Di Indonesia peraturan tentang anak yang memiliki kesulitan membaca dan


pendidikan khusus sudah dijelaskan dalam menulis. Diharapkan dengan adanya
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan inklusi ini anak yang
Pendidikan Nasional Pasal 5 ayat 4 yang berkebutuhan khusus mampu mengatasi
menyatakan bahwa, “Warga negara yang kelemahannya untuk dapat bersosialisasi
memiliki potensi kecerdasan dan bakat dengan baik.
istimewa berhak memperoleh pendidikan Menurut Garnida (2015) pendidikan
khusus”. Artinya Pemerintah memberikan inklusif merupakan sistim penyelenggaraan
peluang kepada anak berkebutuhan khusus pendidikan bagi anak-anak yang memiliki
untuk mendapatkan Pendidikan yang sama keterbatasan tertentu dan anak-anak lainnya
seperti anak-anak lainnya. Namun yang disatukan dengan tanpa
implementasinya membutuhkan strategi mempertimbangkan keterbatasan masing-
yang sistematis, terarah dan terpadu agar masing. Secara umum dapat disimpulkan
tidak kehilangan sumber daya manusia bahwa pendidikan inklusif adalah konsep
terbaiknya. Potensi dan kemampuan siswa pendidikan terpadu bagi semua anak untuk
sangat bergantung pada motivasi belajar, memperoleh pendidikan yang layak,
lingkungan sosial serta dukungan orang tua. khususnya bagi anak berkebutuhan khusus
Kemudian pelaksanaan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah formal.
inklusi diatur dalam Peraturan Menteri Kurikulum dalam pendidikan inklusif juga
Pendidikan Nasional Nomor 70 tahun 2009. harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa,
Pendidikan inklusi wajib dilaksanakan oleh baik siswa reguler maupun siswa
pemerintah daerah di Indonesia. Ketentuan berkebutuhan khusus. Hal ini bertujuan agar
tersebut diatur pada pasal 6 Permendikbud tidak terjadi ketimpangan proses pemberian
No. 70 Tahun 2009 yang menyatakan ilmu dari guru ke siswa.
bahwa Pemerintah kabupaten/ kota Untuk kelancaran proses
menjamin terselenggaranya pendidikan penyelenggaran pendidikan inklusi sesuai
inklusif sesuai dengan kebutuhan peserta dengan penjabaran diatas harus didukung
didik. Selain itu Pemerintah juga menjamin penuh oleh peran aktif orang tua. Dukungan
tersedianya sumber daya pendidik inklusif orang tua sangat mempengaruhi
pada satuan pendidikan inklusi. keberhasilan penyelenggaraan pendidikan
(Direktorat Pembinaan PAUD, 2018) inklusi disuatu satuan pendidikan.
Pendidikan inklusif adalah sistem Kabupaten Bangka Tengah merupakan
pendidikan yang memberikan kesempatan salah satu kabupaten yang telah
kepada semua peserta didik, termasuk yang melaksanakan kebijakan pendidikan
berkebutuhan khusus untuk mengikuti inklusi, hal ini tertuang dalam Surat
pendidikan atau pembelajaran dalam satu Keputusan Bupati Bangka Tengah nomor
lingkungan pendidikan secara bersama- 22 tahun 2016. Data terbaru dari Dinas
sama dengan peserta didik pada umumnya Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah
untuk mengembangkan potensi, bakat dan bahwa terdapat 416 orang anak
minatnya dan mendapatkan layanan berkebutuhan khusus yang tersebar di 97
pendidikan individual sesuai dengan sekolah dasar negeri di Kabupaten Bangka
kebutuhannya. Pendidikan inklusi Tengah. Dan salah satu sekolah dasar
memberikan kesempatan yang sama kepada penyelenggara pendidikan inklusi di
siswa ABK untuk mengenyam pendidikan Kabupaten Bangka Tengah adalah Sekolah
di sekolah reguler bersama siswa-siswa Dasar Negeri 4 Koba. Terdata ada 16 anak
umum lainnya. berkebutuhan khusus yang mengikuti
Ilahi (2013) menyatakan bahwa pendidikan inklusi di sekolah ini. Ke 16
pendidikan inklusif didefinisikan sebagai anak ini mengalami keterlambatan dalam
sebuah konsep yang menampung semua belajar (slow learning).
anak yang berkebutuhan khusus ataupun

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 17 NOVEMBER 2022


67
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN P-ISSN 2985-587X
VOLUME 1, DESEMBER 2022

Pendidikan inklusi di SD Negeri 4 atau berganti setelah peneliti berada di


Koba sudah berlangsung sejak tahun 2017. lapangan (Sugiono, 2007).
Telah banyak upaya yang dilakukan oleh Berdasarkan fokus masalah, tujuan,
kepala sekolah dalam penyelenggaraan subjek penelitian, dan karakteristik data,
pendidikan inklusi. Mulai dari assesment maka pendekatan penelitian yang dianggap
bagi guru dan tenaga kependidikan dalam tepat dalam penelitian ini adalah
penanganan anak berkebutuhan khusus, pendekatan kualitatif. Pilihan pendekatan
peningkatan sarana dan prasarana tersebut didasarkan atas alasan bahwa
penunjang pendidikan inklusi, menjalin peneliti bermaksud memperoleh dan
program kerjasama penanganan anak mendeskripsikan data-data dan fenomena-
berkebutuhan khusus dengan profesional fenomena tentang Peran Orang Tua dalam
serta kerjasama dengan orang tua dalam hal Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi SD
penerapan pola pengasuhan dan pendidikan Negeri 4 Koba.
anak berkebutuhan khusus. Selain itu, Mengingat sifat data dan fokus
Kepala Sekolah juga sudah membuat penelitian ini, maka digunakan metode
sebuah program dalam hal penanganan penelitan yaitu metode deskriptif. Menurut
anak berkebutuhan khusus yang tentunya Whitney (1960) metode deskritif adalah
melibatkan berbagai pihak terutama orang pencarian fakta dengan interpretasi yang
tua. tepat (Moh. Nasir, 2009: 54). Tujuan dari
Berdasarkan informasi diatas, maka penelitian deskripsi adalah untuk membuat
penulis tertarik mendeskripsikan lebih deskripsi, gambaran atau lukisan secara
dalam peran orang tua dalam sistematis, faktual dan akurat mengenai
penyelenggaraan pendidikan inklusi di fakta-fakta, sifat- sifat serta hubungan antar
Sekolah Dasar Negeri 4 Koba, sebagai fenomena yang diselidiki. Dengan metode
upaya untuk memperoleh gambaran deskriptif juga dapat diselidiki kedudukan
secara menyeluruh dan mendalam (status) fenomena atau faktor dan melihat
hubungan antar satu faktor dengan faktor
berdasarkan informasi dari orang tua,
lain. Karenanya, metode deskriptif juga
kepala sekolah serta guru dan tenaga
dinamakan metode studi kasus (Moh. Nasir,
kependidikan di SD Negeri 4 Koba. Hasil 2009).
penelitian ini diharapkan dapat Data dalam penelitian ini didapatkan
memberikan kontribusi bagi dunia dari SD Negeri 4 Koba, Kabupaten Bangka
pendidikan pada umunya serta diharapkan Tengah dengan teknik pengumpulan data
dapat menambah pengertahuan orang tua menggunakan metode observasi,
tentang perannya dalam penyelenggaraan wawancara dan dokumentasi. Teknik
pendidikan inklusi. Hasil penelitian ini juga keabsahan data menggunakan teknik
diharapkan dapat menjadi referensi bagi triangulasi dan member checking. Member
Pemerintah, sekolah dan orang tua dalam cheking dapat dilakukan dengan membawa
menciptakan inovasi pembelajarn bagi kembali laporan akhir atau deskripsi-
anak berkebutuhan khusus deskripsi atau tema-tema spesifik
kehadapan partisipan untuk mengecek
2. Metode Penelitian apakah mereka merasa bahwa
Penelitian ini menggunakan laporan/deskripsi/ tema tersebut sudah
pendekatan kualitatif. Menurut Sugiono akurat (John W Creswell, 2015).
(2010) Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang berlandaskan pada filsafat 3. Hasil dan Pembahasan
postpositivisme, digunakan untuk meneliti Secara resmi pendidikan inklusi baru
pada kondisi objek yang alamiah. Selain itu, dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2009,
masalah dalam penelitian kualitatif bersifat berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
sementara, tentatif dan akan berkembang Nasional Nomor 70 tahun 2009. Pendidikan

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 17 NOVEMBER 2022


68
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN P-ISSN 2985-587X
VOLUME 1, DESEMBER 2022

inklusi wajib dilaksanakan oleh pemerintah Sejak pendidikan inklusi


daerah di Indonesia. Ketentuan tersebut diselenggarakan di SD Negeri 4 Koba,
diatur pada pasal 6 Permendikbud No. 70 jumlah siswa inklusi yang mendaftar di SD
Tahun 2009 yang menyatakan bahwa Negeri 4 Koba setiap tahun bertambah.
pemerintah kota atau daerah menjamin Tercatat ada 16 siswa inklusi yang saat ini
terselenggaranya pendidikan inklusi sesuai mengikuti pendidikan inklusi di SD Negeri
dengan kebutuhan peserta didik 4 Koba. Ke 16 siswa ini tersebar di 6 rombel
(Mohammad Takdir Ilahi, 2013) yang berbeda, karakteristik siswa inklusi
Pendidikan inklusi secara resmi yang ada di SD Negeri 4 Koba adalah siswa
didefinisikan sebagai sistem layanan dengan karakteristik slow learner. Lamban
pendidikan yang mengikutsertakan anak belajar (slow learner) adalah siswa yang
berkebutuhan khusus belajar bersama lambat belajar, sehingga membutuhkan
dengan anak sebayanya di sekolah reguler waktu yang lebih lama dibandingkan
yang terdekat dengan tempat tinggalnya. sekelompok siswa lain yang memiliki taraf
Penyelenggaraan pendidikan inklusi potensi intelektual yang sama (Septi
menuntut pihak sekolah untuk melakukan Nurfadhillah, 2021). Menurut Borah (2018)
penyesuaian baik dari segi kurikulum, hambatan yang dialamai siswa slow learner
sarana dan prasarana pendidikan hingga berkaitan dengan kemampuan berperilaku,
sistem pembelajaran yang disesuaikan kemampuan sosial, kemampuan membaca,
dengan individu peserta didik (Direktorat kemampuan berbahasa serta mengingat.
Pendidikan Luar Biasa, 2004) Dalam beberapa hal mengalami hambatan
SD Negeri 4 Koba Kabupaten Bangka atau keterlambatan berpikir, merespon
Tengah telah menyelenggarakan rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih
pendidikan inklusi sejak tahun 2017 jauh lebih baik dibanding dengan yang
berdasarkan Surat Keputusan Bupati tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan
Bangka Tengah nomor 22 tahun 2016 yang normal, mereka butuh waktu yang
tentang Penyelenggaraan Pendidikan lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat
Inklusi di Kabupaten Bangka Tengah. Sejak menyelesaikan tugas-tugas akademik
diberlakukannya kebijakan maupun non akademik, oleh karena itu
penyelenggaraan pendidikan inklusi di SD mereka memerlukan pelayanan pendidikan
Negeri 4 Koba, antusias orang tua yang khusus.
memiliki anak berkebutuhan khusus untuk Banyak program yang telah dilakukan
menyekolahkan anaknya di SD Negeri 4 oleh Kepala Sekolah dalam hal memberikan
Koba cukup tinggi. Hal ini dikarenakan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus
masih adanya rasa ketidakpercayaan diri di SD Negeri 4 Koba Kabupaten Bangka
orang tua yang merasa malu memiliki anak Tengah antara lain mengikutsertakan guru
berkebutuhan khusus, sehingga mereka dan tenaga kependidikan SD Negeri 4 Koba
sungkan menyekolahkan anaknya di dalam pelatihan (assesment) penanganan
Sekolah Luar Biasa (SLB). Hal inilah yang anak berkebutuhan khusus. Hal ini
menjadi alasan para orang tua yang dilakukan karena SD Negeri 4 Koba belum
memiliki anak berkebutuhan khusus lebih meiliki guru pendamping khusus (GPK).
memilih menyekolahkan anaknya ke Tujuan pelatihan ini agar guru kelas
sekolah penyelenggaran pendidikan inklusi. memiliki pengetahuan dasar dalam
Ditambah lagi dengan kebijakan penanganan anak berkebutuhan khusus di
pemerintah tentang zonasi pada dalam kelas. Selain itu dari segi kurikulum
pelaksanaan penerimaan siswa baru. Para dan capaian pembelajaran, pihak sekolah
orang tua memiliki alasan kuat membuat kurikulum yang disesuaikan
menyekolahkan anaknya yang dengan kebutuhan anak berkebutuhan
berkebutuhan khusus ke sekolah yang khusus, salah satunya menurunkan target
terdekat dengan tempat tinggalnya. nilai capaian siswa. Pengadaan ruang

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 17 NOVEMBER 2022


69
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN P-ISSN 2985-587X
VOLUME 1, DESEMBER 2022

khusus bagi anak berkebutuhan khusus. anaknya ke SD Negeri 4 Koba, orang tua
Gedung ini diperuntukkan bagi anak harus memberikan informasi tentang
berkebutuhan khusus dalam hal keadaan anak yang sebenarnya, sehingga
merangsang kognitif, responsif dan pihak sekolah sudah menandai anak
kreatifitas anak berkebutuhan khusus. tersebut sebagai anak berkebutuhan khusus.
Adanya fasilitas sarana dan prasarana bagi Hal ini dilakukan untuk memberikan
anak berkebutuhan khusus juga menjadi perlakuan yang khusus terhadap anak
penunjang penyelenggaraan pendidikan tersebut di dalam kegitaan belajar mengajar.
inklusi di SD Negeri 4 Koba, meskipun Dalam hal peran orang tua sebagai
belum maksimal. pendamping utama anak memiliki tanggung
Selain program-program yang sudah jawab untuk mendidik anak saat anak
dilaksanakan oleh pihak sekolah, berada di luar lingkungan sekolah. Orang
penyelenggraan pendidikan inklusi di SD tua dapat memberikan pendampingan bagi
Negeri 4 Koba tidak terlepas dari dukungan anak untuk belajar di rumah, mengulangi
dan peran orang tua siswa. Berdasarkan pembelajaran yang di dapatkan disekolah,
hasil observasi, wawancara dan serta membantu memberikan stimulus
dokumentasi diperoleh data bahwa kepada anak untuk menyukai kegiatan
dukungan orang tua siswa dalam belajar.
penyelenggaraan pendidikan inklusi di SD b. Orang tua sebagai pengambil keputusan.
Negeri 4 koba adalah sebagai berikut: Penyelenggaran pendidikan inklusi tidak
a. Orang tua sebagai pendamping utama menjadi tanggung jawab mutlak dari pihak
bagi anak berkebutuhan khusus. sekolah, namun kolaborasi dengan berbagai
Dalam hal ini orang tua berperan sebagai pihak menjadi pendukung keberhasilan
orang yang paling mengetahui keadaan dan penyelenggaraan pendidikan inklusi disuatu
kebutuhan anak. Orangtua juga satuan pendidikan.
mendampingi anak selama anak berada di Di SD Negeri 4 Koba,
luar lingkungan sekolah. Orang tua paham penyelenggaraan pendidikan inklusi sangat
betul karakter anak, apa yang disukai dan mendapat perhatian. Pihak sekolah sudah
tidak disukai oleh anaknya. Komunikasi melaksanakan berbagai program kerjasama
orang tua sangat membantu pihak sekolah dengan berbagai pihak terkait kelancaran
mengumpulkan berbagai informasi terkait penyelenggaraan pendidikan inklusi.
kebutuhan anak. Antara lain kerjasama dengan Dinas
Menurut Hewett dan Frenk (1968) Pengendalian Penduduk Keluarga
dalam (Barkatullah Amin) menyebutkan Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
bahwa peranan dan fungsi dari orang tua Perlindungan Anak (DPPKBPPPA)
terhadap anak berkebutuhan khusus adalah Kabupaten Bangka Tengah, Puskesmas
sebagai pendamping utama yang membantu Kecamatan Koba, serta Psikolog. Pola
tercapainya tujuan layanan penanganan dan kerjasama yang dilakukan SD negeri 4
pendidikan anak, selain itu orang tua juga Koba dengan lembaga tersebut terlebih
harus mengerti, mengusahakan dan dahulu mendapatkan persetujuan dari orang
menjaga hak anak dalam mendapatkan tua. Orang tua diberikan pandangan tentang
layanann pendidikan (as advocates), orang manfaat dari kerjasama ini, sehingga orang
tua juga menjadi sumber data tentang anak tua diberikan keleluasaan oleh pihak
serta sebagai pendidikan anak di luar sekolah untuk menerima atau tidak terkait
sekolah. treatment yang akan diberikan baik kepada
Di SD Negeri 4 Koba, peran orang tua orangtua maupun kepada anak-anak
sebagai informan utama tentang kondisi mereka. Kerjasama dengan beberapa
anak sangat membantu pihak sekolah dalam lembaga ini berupa pendampingan bagi
melakukan identifikasi awal kebutuahn orang tua dalam pengasuhan anak
anak. Pada saat orang tua mendaftarkan berkebutuhan khusus. DPPKBPPPA secara

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 17 NOVEMBER 2022


70
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN P-ISSN 2985-587X
VOLUME 1, DESEMBER 2022

rutin memberikan pengetahuan kepada diberi nama “Gerakan Hati Nurani Guru”.
orang tua tentang cara pendampingan yang Inovasi ini berupa suatu gerakan mengajak
baik bagi orang tua yang memiliki anak guru-guru di SD Negeri 4 Koba untuk lebih
berkebutuhan khusus, sehingga orang tua peka dengan anak-anak berkebutuhan
memiliki kemampuan dasar dalam khusus, melayani mereka dengan hati yang
penanganan anak berkebutuhan khusus. tulus serta tanpa pamrih. Sue Stubss dalam
DPPKBPPPA juga memberikan bukunya Inclusive Education (2002)
pencerahan kepada orang tua untuk tidak menjelaskan bahwa kolaborasi antara orang
malu memiliki anak berkebutuhan khusus. tua dan guru dalam mengembangkan
Anak berkebutuahn khusus di SD Negeri 4 program pendidikan inklusif, dianggap
Koba juga secara rutin dilakukan sebagai mitra kerja yang setara dan terbukti
pemeriksaan kesehatan oleh tenaga memberikan kontribusi yang signifikan
kesehatan dari Puskesmas setempat. untuk anak mereka. Kerjasama yang baik
(Nurul, 2022) mengatakan bahwa antara guru dan orang tua dalam
sebagian besar anak penyandang disabilitas memberikan pendidikan bagi anak inklusi
memiliki penyakit bawaan, baik terkait sangat membantu percepatan
saluran pernapasan dan organ dalam tubuh. perkembangan anak.
Oleh karenanya, mereka rentan terpapar Selain itu juga ada inovasi "Terapi
virus dan penyakit. Hal ini lah dijadikan Buah Pala” yaitu terapi yang diberikan
dasar pemeriksaan rutin anak berkebutuhan kepada anak yang hiperaktif. Biasanya anak
khusus di SD Negeri 4 Koba. Disini peran yang hiperkatif ini akan diberikan
orang tua mendampingi anak-anak mereka kesempatan untuk menyalurkan energi yang
saat diberikan pelayanan kesehatan. Orang berlebih tersebut, dengan pendampingan
tua juga memberikan informasi terkait guru olahraga dan orang tua tentunya. Anak
kondisi perkembangan anaknya. yg hiperaktif dibiarkan bermain dan berlari
Pendampingan oleh psikolog pun di lapangan sebagai penyalur enenrginya,
sudah dilakukan. Hal ini penting karena jika anak tersebut sudah merasa lelah maka
psikolog adalah tenaga profesional yang guru di dampingi orang tua akan
banyak membantu orangtua dalam memberikan terapi dengan cara
memberikan treatment sederhana yang bisa menciumkan bubuk buah pala. Efek dari
dilakukan saat anak mengalami tantrum di bubuk buah pala ini akan memberikan
luar lingkungan sekolah. ketenangan bagi anak berkebutuhan
c. Orang tua sebagai partner sekolah. khusus,minimal mengurangi tingkat
Kerjasama yang baik antara orang tua anak hiperkatif anak. Jika dengan cara
berkebutuhan khusus dan sekolah menciumkan bubuk buah pala kurang
merupakan kolaborasi yang apik dalam efektif, maka bubuk tersebut akan diseduh
penyelenggaran pendidikan inklusi. Tanpa dengan air panas, dan diminumkan ke anak
dukungan orang tua, penyelenggaraan tentunya dengan menggunakan dosis yang
pendidikan inklusi di satuan pendidikan tepat dan pendampingan dari tenaga
tidak akan berjalan lancar. Menurut (Septi kesehatan atau profesional.
Nurfadhillah, 2021) sekolah harus Dikutip dari merdeka.com (2015)
melibatkan orang tua sesuai peran yang bahwa ada beberapa khasiat buah pala.
dapat dilakukannya, karena keberhasilan Salah satunya adalah sebagai anti depresan.
pendidikan inklusi sangat ditentukan oleh Namun hal ini masih di kaji lebih lanjut.
partisipatif aktif mereka. Sekolah pun harus Dalam pelaksanaan terapi ini, sudah
memiliki komunikasi yang baik dengan terlebih dahulu pihak sekolah
orang tua anak berkebutuhan khusus. berkomunikasi dengan orang tua.
SD Negri 4 Koba dalam hal d. Orang tua sebagai tim support
penyelenggaraan pendidikan inklusi Dukungan orang tua dalam
memiliki beberapa inovasi. Inovasi tersebut penyelenggaraan pendidikan inklusi sangat

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 17 NOVEMBER 2022


71
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN P-ISSN 2985-587X
VOLUME 1, DESEMBER 2022

berpengaruh besar. Dukungan penuh orang gagasan dan ide, realisasi dan pendanaan
tua dapat meningkatkan kepercayaan diri dilakukan oleh orang tua.
sekolah untuk terus berinovasi dalam Berdasarkan deskripsi peran orang tua
penyelenggaraan pendidikan inklusi. terhadap penyelenggaraan pendidikan
Banyak hal yang dapat dilakukan inklusi di SD negeri 4 Koba tergambar
orang tua untuk mendukung bahwa dukungan orang tua sangat
terselenggaranya pendidikan inklusi di mempengaruhi keberlangsungan
satuan pendidikan, dukungan tersebut dapat penyelenggaraan pendidikan inklusi. Orang
berupa dukungan moral, maupun dukungan tua harus terbuka serta menerima keadaan
dana. anaknya. Orang tua harus mau mencari
Pada tahun 2022, SD negeri 4 Koba informasi, belajar dengan para profesional,
ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak oleh berbagi pengalaman satu sama lain serta
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berkolaborasi dengan pihak sekolah dalam
Republik Indonesia. Hal ini menuntut mendidik anak-anak tersebut.
sekolah untuk dapat bergerak lebih maju Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan lebih baik dalam segi mutu pendidikan. peran orang tua dalam penyelenggaraan
Sekolah di tuntut untukkreatif serta inovatif pendidikan inklusi di SD Negeri 4 Koba
dalam berbagai hal. Lagi-lagi dukungan dilaksanakan secara partisipatif dan
penuh dari orang tua sangat dibutuhkan. kolaboratif. Peran orang tua yang positif
Pihak sekolah berkolaborasi dengan dapat berpengaruh terhadap
orang tua dalam hal perencanaan penyelenggaraan pendidikan inklusi. Hasil
peningkatan mutu sekolah, terutama sarana dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa
dan prasarana sekolah. Banyak sarana dan kerjasama yang baik antara orang tua
prasarana sekolah yng merupakan hibah dengan pihak sekolah dalam hal ini guru
dari orang tua siswa sebagai bukti dukungan dan tenaga kependidikan sangat
mereka. Selain dukungan dana, bagi orang berpengaruh dalam proses penyelenggaraan
tua kurang mampu merekapun tetap dapat pendidikan inklusi serta mendukung
berpartisipasi dalam hal membantu terciptanya pembelajaran inklusif yang
pembangunan sarana dan prasaran tersebut. lebih baik dan bermakna.
Semenjak ditetapkannya SD Negeri 4
Koba sebagai Sekolah Penggerak, maka 4. Kesimpulan
banyak perubahan yang dilakukan oleh Orang tua berperan sebagai orang yang
pihak sekolah dalam hal sarana dan paling mengetahui keadaan dan kebutuhan
prasaran sekolah. Seperti pembanguan anak. Orangtua juga mendampingi anak
pondok baca, taman-taman apotik hidup, selama anak berada di luar lingkungan
perbaikan beberapa bagian gedung sekolah sekolah. Orang tua paham betul karakter
dan masih banyak lainnya. Bentuk anak, apa yang disukai dan tidak disukai
dukungan ini dilakukan oleh orang tua demi oleh anaknya. Komunikasi orang tua sangat
kenyamanan anaknya selama berada di membantu pihak sekolah mengumpulkan
lingkungan sekolah. berbagai informasi terkait kebutuhan anak.
Khusus untuk anak inklusi, sekolah Dukungan orang tua dalam
membuat sebuah pondok yang diberi nama penyelenggaraan pendidikan inklusi sangat
“Pondok Istimewa”. Pondok ini digunakan berpengaruh besar. Dukungan penuh orang
untuk anak-anak berkebutuhan khusus tua dapat meningkatkan kepercayaan diri
menyalurkan keterampilan, mengasah sekolah untuk terus berinovasi dalam
stimulus dan bermain alat-alat edukasi penyelenggaraan pendidikan inklusi.
khusus anak berkebutuhan khusus. Peran orang tua yang positif dapat
Pembangunan pondok ini, sepenuhnya berpengaruh terhadap penyelenggaraan
dilakukan oleh orang tua siswa. Pihak pendidikan inklusi di sebuah satuan
sekolah hanya sebatas menyampaikan pendidikan. Dukungan tersebut dapat

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 17 NOVEMBER 2022


72
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN P-ISSN 2985-587X
VOLUME 1, DESEMBER 2022

terciptanya pembelajaran inklusif yang Permendiknas N0. 33 tentang Pendidikan


lebih baik dan bermakna. inklusi tahun 2008 Bab. II butir 1.d.
Pedoman Penyelenggaraan
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Inklusi (Mengenal
Pendidikan Terpadu).Jakarta:
Barkatullah Amin. (n.d.). Peran Orang Tua Depdiknas.
Dalam Pendidikan Inklusif. Sekolah R.R. Borah. (2018). Pembelajaran
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Matematis berbasis Kearifan LOkal
Yogyakarta. . Gusjigang Kudus Pada Siswa Slow
Creswell, J. W. (2010). Research design: Learner. EduMa Vol.7 No. 1.
pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan Septi Nurfadhillah. (2021). Pendidikan
mixed. Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar. Inklusi. Sukabumi: CV. Jejak.
Direktorat Pembinaan PAUD. (2018). Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Pendidikan Anak Usia Dini Inklusif. kualitatif, dan R&D. Bandung:
Jakarta: Direktorat Pembinaan Alfabeta
Pendidikan Anak Usia Dini. Tarmansyah. (2009). Perspektif Pendidikan
Direktorat Pendidikan Luar Biasa. (2004). Inklusif Pendidikan untuk Semua.
Mengenal Pendidikan Terpadu. Padang: UNP Press.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Undang-Undang Republik Indonesia
Dasar dan Menengah DEpartemen Nomor 20 tahun 2003 Tentang
Pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional
F.L,Whitney.1960.The Elements of
Resert.Asian Eds. Osaka: Overseas
Book Co.
Garnida. Dadang. 2015. Pengantar
Pendidikan Inklusif. Bandung: Refika
Aditama
John W Creswell. (2015). Penelitian
Kualitatif dan Design Riset .
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mahasir. (2020). Implementasi Manajemen
Pendidikan Inklusi Pada Sekolah Dasar
(SD) Negeri di Padang. Disertasi, 6.
Mohammad Takdir Ilahi. (2013).
Pendidikan Inklusif KOnsep dan
Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nurul. (n.d.).
Nurul. (2022). Hilangkan Rasa Malu,
Maksimalkan Pendampingan Dan
Perlindungan Abk Terhadap Covid-19.
Jakarta: Publikasi Dan Media
Kementerian Pemberdayaan
Perempuan.
Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009
tentang Pendidikan Inklusi Bagi
Peserta Didik Yang Memiliki
Kelainan Dan Memiliki Potensi
Kecerdasan Dan/Atau Bakat
Istimewa.

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 17 NOVEMBER 2022


73

Anda mungkin juga menyukai