Anda di halaman 1dari 67

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Matematika – Fase A
Daftar Isi
1. Penggunaan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) untuk perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan asesmen 1
1.1. Pendahuluan 1
1.2. Perencanaan Pembelajaran 3
1.3. Pelaksanaan Pembelajaran 4
1.4. Asesmen 5
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Matematika Fase A 7
3. Contoh Penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Lintas Elemen – Fase A dalam program semester. 14
4. Tautan, Referensi, dan Ide-ide Pembelajaran 27

1
1. Penggunaan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) untuk perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran dan asesmen
1.1. Pendahuluan
Capaian Pembelajaran (CP) menetapkan apa yang diharapkan Alur tujuan pembelajaran (ATP) Matematika dalam dokumen ini disusun
dipelajari peserta didik di sekolah pada setiap fase. Setiap fase CP di berdasarkan Capaian Pembelajaran, Keputusan Kepala BSKAP No.
Sekolah Dasar - Madrasah Ibtidaiyah (SD-MI) menetapkan harapan 033/H/KR/2022 tanggal 7 Juni 2022 dan elemen-elemen yang
ketercapaian kompetensi pembelajaran dalam dua tahun. tercantum dalam CP tersebut, kemudian diidentifikasi topik-topik yang
terkandung dalam masing-masing elemen.
Durasi fase CP yang disusun untuk periode dua tahun sangat
bermanfaat untuk kebutuhan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, Penyusunan ATP ini juga telah memperhatikan kebutuhan yang perlu
dan asesmen. Pendidik memiliki keleluasaan dalam mengatur diajarkan pada setiap tahun dan fase serta bagaimana
pembelajaran. Meskipun demikian, pendidik dan sekolah perlu untuk perkembangannya selama pembelajaran di SD-MI, mulai kelas 1 hingga
mengurainya menjadi rangkaian tujuan pembelajaran yang lebih kecil kelas 6.
dan lebih mudah dikelola.
Lima elemen konten Matematika dan topik terkait yang digunakan
dalam dokumen ini adalah:

Elemen Topik (sub elemen) Fase A Topik (sub elemen) Fase B Topik (sub elemen) Fase C

Bilangan ● Kepekaan bilangan (intuisi ● Kepekaan bilangan dan sifat- ● Kepekaan bilangan dan sifat-
bilangan) sifat bilangan sifat bilangan
● Operasi bilangan cacah ● Operasi bilangan cacah ● Operasi bilangan cacah
● Pecahan ● Pecahan, desimal, dan ● Pecahan, desimal, dan
persentase persentase
● Uang ● Uang

1
Elemen Topik (sub elemen) Fase A Topik (sub elemen) Fase B Topik (sub elemen) Fase C

Aljabar ● Pola ● Pola ● Pola


● Kalimat matematika ● Kalimat matematika ● Kalimat matematika
● Rasio dan proporsi

Pengukuran ● Panjang, massa ● Panjang, massa dan volume ● Panjang, massa dan volume
● Waktu ● Waktu ● Waktu
● Keliling dan luas ● Keliling dan luas

Geometri ● Bangun datar ● Bangun datar ● Bangun datar


● Bangun ruang ● Bangun ruang ● Bangun ruang
● Posisi dan arah ● Sudut ● Arah, posisi dan sudut
● Lokasi

Analisis data dan probabilitas ● Perekaman data ● Perekaman data ● Perekaman data
● Penyajian data secara grafis ● Penyajian data secara grafis ● Penyajian data secara grafis
● Peluang

Alur tujuan pembelajaran ini membantu pendidik untuk berfokus pada Tujuan pembelajaran, urutan dan alurnya dalam dokumen ini
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang harus diajarkan merupakan salah satu contoh untuk kebutuhan perencanaan dan
kepada peserta didik, dan dapat digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Jika ada cara yang lebih baik dalam
pelaksanaan pembelajaran. Untuk asesmen, fokusnya ada pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran untuk memenuhi
kelompok tujuan pembelajaran yang terkait dengan suatu ide atau kebutuhan belajar dan minat peserta didik serta membuat
keterampilan utama. Dalam dokumen ini tujuan pembelajaran pembelajaran lebih menarik maka pendidik dapat melakukan adaptasi
dikelompokkan per jenjang kelas dan lintas jenjang kelas sehingga ATP ini.
dapat dilihat peningkatan dan perkembangannya dari kelas 1 sampai
dengan kelas 6. Meskipun dokumen ini menyajikan ATP berdasarkan jenjang kelas dan
fase, pencapaian kemajuan peserta didik akan bervariasi, dengan
Alur tujuan pembelajaran fase A yang dikelompokkan dalam elemen demikian pendidik harus mempertimbangkan pencapaian peserta didik
konten dan topik matematika, disajikan pada bagian 2 dokumen ini. ketika melakukan perencanaan dan melaksanakan pembelajaran.
Contoh penerapan ATP untuk awal perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran yang mengacu kepada pencapaian peserta didik
pembelajaran disajikan pada bagian 3. (teaching at the right level) akan lebih berhasil daripada membelajarkan

2
materi yang persis sama kepada setiap peserta didik. Pendidik dapat Sebagai bagian dari proses perencanaan pembelajaran, pendidik
mengubah urutan tujuan pembelajaran dalam dokumen ini untuk hendaknya mempertimbangkan:
menyesuaikan dengan kondisi perkembangan kemampuan
matematika peserta didik di masing-masing kelas. ● apa yang perlu dipelajari oleh peserta didik melalui
pembelajaran atau rangkaian pembelajaran tersebut dan
mengapa hal tersebut penting bagi mereka
● tinjauan singkat dari materi pembelajaran sebelumnya pada
1.2. Perencanaan Pembelajaran setiap awal pembelajaran untuk mengingatkan peserta didik
terhadap apa yang telah mereka pelajari sebelumnya, dan
Pada saat perencanaan pembelajaran, pendidik dapat membaca tujuan bagaimana pembelajaran yang baru akan berlanjut dan/atau
pembelajaran dalam satu waktu tertentu atau satu semester kemudian memperdalam apa yang telah dipelajari dari pembelajaran
mendesain kegiatan pembelajaran atau mencari beragam kegiatan sebelumnya.
pembelajaran yang akan diperlukan untuk memfasilitasi peserta didik ● bagi pendidik fase B yang mengajar di kelas 3, penting untuk
mencapai ketuntasan tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran memperoleh informasi pencapaian peserta didik pada fase A
yang dirancang berbasis pada pencapaian peserta pada awal kelas 2.
pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran pada tingkat ● pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan, misalnya
yang tepat (teaching at the right level/TaRL). Jika dimungkinkan, proses pengajaran eksplisit, pembelajaran praktik, pembelajaran
perencanaan pembelajaran ini dilakukan dengan berkolaborasi berbasis keterampilan, atau pembelajaran inkuiri
bersama rekan pendidik lain dalam jenjang kelas yang sama atau ● sejauh mana pembelajaran akan melibatkan peserta didik,
pendidik lintas jenjang kelas untuk mendapatkan ide-ide pembelajaran kegiatan seluruh anggota kelas, dan/atau kegiatan kelompok
yang terbaik dan berkontribusi kepada keberlanjutan pembelajaran kecil dan bagaimana perencanaan pembelajaran dengan
lintas kelas. mempertimbangkan latar belakang individu serta kebutuhan
Detail proses perencanaan pembelajaran akan bervariasi sesuai
dengan ekspektasi sekolah, pengalaman dan kepercayaan diri
pendidik.

Merancang pembelajaran yang efektif mensyaratkan pengambilan


keputusan tentang apa dan bagaimana peserta didik akan belajar, dan
bagaimana pendidik (bersama peserta didik) dapat mengetahui bahwa
proses belajar tersebut benar-benar terjadi.

3
peserta didik, termasuk kesetaraan gender, disabilitas, dan/atau dimulai dari tingkat pemahaman dan keterampilan yang dimiliki peserta
inklusi1 sosial. didik pada saat itu, untuk menjadi dasar membangun pemahaman dan
● pertanyaan-pertanyaan kunci atau pemantik yang akan keterampilan peserta didik selanjutnya.
memfokuskan dan menantang pemahaman peserta didik
terhadap apa yang sedang dipelajarinya saat ini. Strategi pembelajaran (belajar dan mengajar) harus menantang dan
● langkah-langkah yang harus diambil dalam proses belajar dan mendukung peserta didik, termasuk memastikan penyediaan waktu
mengajar untuk menjamin pembelajaran berlangsung dengan yang memadai bagi peserta didik untuk terlibat dan memahami apa
menarik dan tujuan pembelajaran dapat dicapai. yang sedang dipelajari. Pada kondisi yang tepat, strategi pembelajaran
terdiferensiasi (teaching at the right level/TaRL) perlu digunakan untuk
Banyak dari tujuan pembelajaran dalam dokumen ini akan tercapai oleh memastikan pembelajaran berlangsung menarik dan menantang bagi
peserta didik ketika pertama kali diajarkan, meskipun pemahaman dan setiap peserta didik di kelas tanpa kecuali. Diferensiasi juga
keterampilan peserta didik akan diperdalam saat ide-ide tersebut menyediakan kesempatan kepada pendidik untuk memastikan
ditinjau ulang dan diterapkan pada tujuan pembelajaran berikutnya. pembelajaran tersebut telah memasukkan perspektif kesetaraan
Namun demikian, beberapa tujuan pembelajaran dimasukkan dalam gender, disabilitas, dan inklusi sosial.
alur tujuan pembelajaran lebih dari satu kali dalam setahun untuk
memberikan waktu lebih lama kepada peserta didik untuk Sesuai dengan prinsip pembelajaran berdiferensiasi, tujuan
mengembangkan pemahaman dan keterampilan awal mereka dan pembelajaran tertentu mungkin memerlukan waktu berbeda dari
untuk meninjau ulang tujuan pembelajaran tersebut guna memperdalam tujuan pembelajaran lainnya dan tujuan pembelajaran tidak
pemahaman dan keterampilan mereka. dimaksudkan untuk diajarkan satu per satu. Pendidik dapat
mengajarkan beberapa tujuan pembelajaran (kelompok tujuan
pembelajaran) dalam satu kali pertemuan pembelajaran.

ATP ini disusun untuk membantu pendidikan menyediakan pengajaran


1.3. Pelaksanaan Pembelajaran
matematika secara eksplisit. Strategi pengajaran eksplisit merupakan
Pendidik diharapkan menggunakan beragam pendekatan dan strategi strategi pembelajaran yang efektif karena memberikan petunjuk secara
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan dan minat peserta didik jelas kepada peserta didik apa yang harus dilakukan dan bagaimana

1
Untuk referensi lebih lanjut terkait perspektif GEDSI dalam pengembangan
rencana pembelajaran di kelas, silahkan lihat —, Nuraga Sang Guru,
Sebuah Kisah Kebhinekaan dalam Pendidikan Inklusif, Inovasi untuk
Anak sekolah Indonesia, 2022. (https://www.inovasi.or.id/id/publikasi/buku-
panduan-pendidikan-inklusif-untuk-guru-dan-orang-tua/).

4
melakukannya, daripada sekadar berasumsi bahwa peserta didik akan 1.4. Asesmen
menemukan informasi dan memperoleh keterampilan sendiri.
Tujuan yang hakiki dari asesmen peserta didik adalah untuk
Contoh-contoh praktik pengajaran eksplisit: menetapkan dan memahami di mana posisi peserta didik berada dalam
● menjelaskan kepada peserta didik apa yang akan mereka aspek kemajuan pembelajaran mereka pada saat asesmen dilakukan.
pelajari2, dan memberitahukan dengan jelas tujuan Ini berarti menyimpulkan apa yang telah diketahui, dipahami, dan dapat
pembelajaran, kegiatan dan tugas. dilakukan oleh peserta didik berdasarkan bukti-bukti yang ada,
● mendemonstrasikan atau menjelaskan ide dan konsep baru, dan pengamatan terhadap kinerja dan hasil pekerjaan mereka. Hal ini dapat
memeriksa apakah peserta didik memahami apa yang telah dilakukan sebelum, saat dan sesudah pembelajaran.
diajarkan. Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2022 (h.26) menjelaskan
● secara sistematis memberikan keterampilan, konsep, dan asesmen formatif adalah ‘asesmen yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dalam urutan yang tepat sebagai cara yang sangat informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk
penting dalam membangun fondasi pembelajaran secara memperbaiki proses belajar,’ dan asesmen sumatif adalah ‘asesmen
bertahap dan berkelanjutan. yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan
● mengajukan pertanyaan kepada peserta didik untuk memeriksa pembelajaran.’ Panduan tersebut juga memberikan serangkaian
pemahaman mereka, seperti 'mengapa, mengapa-tidak, strategi asesmen yang dapat diterapkan untuk membantu peningkatan
bagaimana kamu mendapatkan hasil tersebut, bagaimana-jika, belajar peserta didik.
bagaimana X dibandingkan dengan Y, dan apa bukti untuk X?' .
● memberikan waktu yang cukup untuk mengajukan dan Perencanaan asesmen harus mencakup langkah-langkah yang perlu
menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan pertanyaan lainnya dilakukan untuk merespon adanya kesenjangan dalam tingkat
● memberikan umpan balik yang spesifik kepada peserta didik pencapaian belajar peserta didik dan/atau pengulangan kembali hal-hal
berdasarkan kriteria yang jelas. yang belum dipahami secara baik. Asesmen akan sangat efektif jika
menjadi bagian integral dari program belajar dan mengajar, dengan
ruang dan kesempatan untuk memperbaiki, memperkuat dan
membangun dari pembelajaran yang telah dipahami sebelumnya.

Sebagaimana dibahas dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen


2022, asesmen peserta didik idealnya berlangsung pada saat

2
Tujuan pembelajaran dapat digunakan, atau disesuaikan untuk menjelaskan
apa yang diajarkan.

5
pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pendidik, formatif harian atau mingguan yang dilakukan pendidik di dalam kelas -
pengamatan, dan pemberian umpan balik kepada peserta didik untuk - sebagai sarana memonitor dan meningkatkan proses pembelajaran
memperbaiki tingkat belajar mereka. Inilah praktik umum dari asesmen secara berkelanjutan. Ketika merancang kegiatan asesmen pendidik
formatif. Pada akhir sebuah topik, pendidik (juga peserta didik) dapat harus fleksibel dan fokus yang jelas pada apa yang sedang diases.
membuat sebuah kesimpulan mengenai seberapa baik penguasaan
mereka terhadap hal-hal yang telah dipelajari. Dari kesimpulan tersebut Jika asesmen difokuskan hanya pada beberapa tujuan pembelajaran
akan ditetapkan kegiatan lanjutan, apakah harus mengulang topik (TP), misalnya P1.1 dan P1.2 (terkait dengan ide awal tentang panjang
tersebut untuk memperkuat penguasaannya atau memperdalam proses dan berat), asesmen dapat dilakukan secara singkat melalui kegiatan
pembelajarannya, atau dapat diambil keputusan untuk memulai langkah sederhana atau diskusi singkat pendidik dengan peserta didik, untuk
selanjutnya dalam proses pembelajaran. Kemudian, asesmen sumatif memastikan bahwa peserta didik telah memahami pembelajaran yang
dapat dilaksanakan pada akhir semester atau pada akhir tahun. diajarkan. Jika sebagian peserta didik masih belum memahami,
Informasi dari rangkaian asesmen ini dapat digunakan sebagai laporan pendidik dapat memberikan pertanyaan lanjutan pada masing-masing
kepada orang tua peserta didik. Meskipun demikian, Panduan peserta didik yang belum paham. Untuk kelompok TP lainnya, misalnya
Pembelajaran dan Asesmen 2022 dengan jelas menyatakan bahwa B1.1, B1.2, B1.3, B1.4 dan A1.1 (yang berfokus pada konsep dasar
asesmen akhir semester ini merupakan pilihan. bilangan, termasuk membilang, mengurutkan dan ikatan atau pasangan
bilangan), dimana terdapat ide atau konsep yang memiliki rentang luas,
Alur tujuan pembelajaran (ATP) pada Bagian 3 dokumen ini kegiatan asesmen dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan formal.
memberikan contoh atau saran asesmen terhadap beberapa Pendidik dapat melakukan asesmen pada beberapa TP dari elemen
rangkaian tujuan pembelajaran. Asesmen serangkaian TP ini bertujuan yang berbeda untuk mengecek kedalaman dan keluasan pemahaman
untuk memberikan titik fokus bagi kegiatan asesmen. Kegiatan ini peserta didik. Dengan demikian, asesmen dapat dilakukan untuk
berguna untuk memeriksa pembelajaran dan kemajuan belajar peserta serangkaian tujuan pembelajaran atau tidak dilakukan untuk setiap
didik serta pengulangan atau penajaman pembelajaran pada topik-topik tujuan pembelajaran satu per satu.
tertentu. Saran-saran asesmen ini merupakan pelengkap dari asesmen

6
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Matematika Fase A
Capaian Pembelajaran Kelas Tujuan Pembelajaran – Peserta didik dapat …

Pecahan, Desimal, dan


Bilangan Kepekaan bilangan dan sifat bilangan Operasi Bilangan Cacah
Persentase

Pada akhir fase A, peserta didik 1 Kepekaan Bilangan hingga 10 Penjumlahan dan pengurangan – Pecahan--membagi benda menjadi
menunjukkan pemahaman dan hingga 20 bagian-bagian, membuat setengah
B1.1 Membilang untuk menyatakan
memiliki intuisi bilangan jumlah benda dalam dua B1.5 Mendemonstrasikan dan B1.7 Menjelaskan dan
(number sense) pada bilangan kumpulan benda yang berbeda; menggambarkan perubahan mendemonstrasikan
cacah sampai 100, mereka melakukan subitasi jumlah benda pada bagaimana pembagian suatu
dapat membaca, menulis, (mengembangkan kemampuan penambahan benda pada atau
untuk mengenali jumlah benda keseluruhan dapat
menentukan nilai tempat, pengambilan benda dari
dalam suatu kelompok tanpa kumpulan benda-benda. menghasilkan bagian-bagian
membandingkan, mengurutkan,
membilang); membandingkan dua yang sama atau tidak sama;
serta melakukan komposisi
kumpulan benda dan menyatakan B1.6 Mendemonstrasikan mengidentifikasi contoh-
(menyusun) dan dekomposisi kumpulan mana yang jumlahnya penjumlahan dan pengurangan contoh kehidupan nyata di
(mengurai) bilangan. lebih banyak dan mana yang lebih (hingga 20), dengan mana keseluruhan dibagi
sedikit membilang maju atau
Peserta didik dapat melakukan menjadi beberapa bagian dan
operasi penjumlahan dan membilang mundur atau di mana bagian-bagian dapat
B1.3 B1.2 Mengenali, membaca dan menulis pengelompokan (grouping)
pengurangan menggunakan bilangan (kata dan angka); Mengenali disatukan kembali untuk
dan pengelompokan ulang
benda-benda konkret yang berbagai contoh bilangan yang (regrouping). membuat keseluruhan
banyaknya sampai 20. digunakan dalam kehidupan sehari-hari
B1.8 Membuat dua bagian yang
(termasuk nol); mengidentifikasi nilai
Peserta didik menunjukkan tempat (satuan dan puluhan) bilangan sama dari benda-benda,
pemahaman pecahan sebagai dengan menggunakan benda misalnya, kue, selembar
bagian dari keseluruhan melalui konkret. kertas; menunjukkan
konteks membagi sebuah benda bagaimana sekumpulan
atau kumpulan benda sama B1.3 Mendeskripsikan dan benda dapat dibagi menjadi
banyak, pecahan yang mendemonstrasikan ikatan dua kelompok yang sama
diperkenalkan adalah setengah bilangan dari bilangan hingga 10
dan seperempat. untuk mengembangkan
pemahaman dan ingatan tentang

7
Capaian Pembelajaran Kelas Tujuan Pembelajaran – Peserta didik dapat …

komposisi bilangan ( misalnya


pasangan bilangan apa yang
digabungkan untuk menghasilkan
10?)

B1.4 Membilang naik dan turun dari


bilangan yang diberikan, membilang
satu satu; membilang lompat dua,
lompat lima, hingga 10 – dari kecil ke
besar dan dari besar ke kecil
2 Kepekaan Bilangan hingga 100 Penjumlahan dan pengurangan – Pecahan --seperempat dan
hingga 20 seperdua (setengah)
B2.1 Mengenali, membaca dan menulis
B2.10 Menunjukkan bagaimana
bilangan – angka dan kata; B2.6 Mengetahui dan mengingat
pembagian sebuah benda
menyebutkan berbagai contoh kombinasi bilangan untuk
menjadi dua bagian secara
bilangan yang digunakan dalam bilangan hingga dua puluh;
berulang dapat
kehidupan sehari-hari, termasuk menggunakan pengetahuan
menghasilkan seperempat
nol. tentang kombinasi bilangan
untuk menjumlahkan dua atau
B2.2 Mengidentifikasi nilai tempat B2.11 Mengenali penggunaan
lebih bilangan satu digit dan umum dari setengah dan
bilangan cacah sampai dengan
untuk mengurangi bilangan satu seperempat dari
100 (ratusan, puluhan dan satuan);
digit dari bilangan dua digit (20 keseluruhan yang utuh
menunjukkan bahwa kumpulan
atau kurang) (setengah dari satu butir
puluhan dan satuan dapat terdiri apel) dan dari kumpulan
dari satuan dan bahwa bilangan B2.7 Menyelesaikan masalah (setengah dari 4 butir apel
dua digit merupakan kombinasi penjumlahan dan pengurangan adalah 2 butir apel),
dari puluhan dan satuan (hingga 20) menggunakan menghubungkan jumlah
strategi yang efisien bagian dengan ukuran
B2.3 Membilang naik dan turun dari pecahan
bilangan yang diberikan, ● pemodelan dan representasi
membilang satu satu, dua dua, (penggambaran) situasi B2.12 Mendemonstrasikan dan
membilang lompat dua, lompat penjumlahan dan pengurangan menggambarkan notasi
lima, lompat sepuluh hingga 100 – menggunakan benda konkret pecahan untuk ½ dan ¼

8
Capaian Pembelajaran Kelas Tujuan Pembelajaran – Peserta didik dapat …

dari kecil ke besar dan dari besar ● merepresentasikan B2.13 Menentukan letak pecahan
ke kecil (menggambarkan) situasi pada garis bilangan
penjumlahan dan pengurangan
B2.4 Mengurutkan bilangan dari kecil ke
menggunakan gambar
besar dan dari besar ke kecil,
● membilang maju dan mundur
misalnya menuliskan bilangan
● menggunakan pengelompokan
berikut dalam urutan dari kecil ke
(grouping) dan pengelompokan
besar A) 6, 3, 12, 5; B) 36, 15, 48, ulang (regrouping).
21, dan menjelaskan bagaimana
ini dilakukan B2.8 Mengenali dan menggunakan +,
B2.5 Menentukan letak bilangan pada - dan =; menjelaskan hubungan
satu garis bilangan dan tabel antara penjumlahan dan
(petak) 100 pengurangan
B2.9 Memecahkan soal cerita
penjumlahan dan pengurangan
sederhana sampai 20
(misalnya, “Jika saya memiliki
6 butir kelengkeng dan saya
ingin kelengkeng saya menjadi
15 butir, berapa butir lagi saya
harus dapatkan?”)

Aljabar Pola Kalimat Matematika

Pada akhir Fase A, peserta didik 1 Representasi ikatan bilangan dan pola
dapat menunjukan pemahaman sederhana
makna simbol matematika "="
A1.1 Menggunakan alat bantu
dalam suatu kalimat matematika hitung
yang terkait dengan dan benda lain untuk
penjumlahan dan pengurangan menunjukkan
ikatan bilangan dari bilangan yang

9
Capaian Pembelajaran Kelas Tujuan Pembelajaran – Peserta didik dapat …

bilangan cacah sampai 20 diberikan – menunjukkan berbagai


menggunakan gambar. Contoh: kasus dengan gambar
(berhubungan dengan B1.3)

A1.2 Mengurutkan dan


mengelompokkan objek yang
Peserta didik dapat mengenali, sudah dikenal dan menjelaskan
dasar klasifikasi ini, dan menyalin,
meniru, dan melanjutkan pola
melanjutkan, dan membuat pola
bukan bilangan (misalnya, dengan gambar, warna dan suara
gambar, warna, suara)

2 Perluasan pola bilangan sederhana Representasi penjumlahan dan


pengurangan
A2.1 Mendeskripsikan dan melanjutkan
pola non-bilangan yang dibuat A2.2 Mengenali dan
dengan menggunakan atribut- mendeskripsikan fungsi simbol
atribut benda misalnya, warna, “=” dalam diagram untuk
menjelaskan penjumlahan dan
bentuk, ukuran, dan pola bilangan
pengurangan bilangan cacah
yang dibentuk dengan membilang hingga 20 (berhubungan
lompat (terkait dengan B2.3) dengan B2.8).

Pengukuran Panjang, berat dan volume Waktu

Pada akhir Fase A, peserta didik 1 Perbandingan sederhana dari panjang Perbandingan sederhana durasi
dapat membandingkan panjang dan berat waktu
dan berat benda secara
P1.1 Menggunakan perbandingan P1.2 Membandingkan dan
langsung, dan membandingkan
langsung dan tidak langsung mengurutkan durasi peristiwa
durasi waktu. Mereka dapat
ukuran benda-benda untuk (event) menggunakan bahasa
mengukur dan mengestimasi
memutuskan mana yang lebih

10
Capaian Pembelajaran Kelas Tujuan Pembelajaran – Peserta didik dapat …

panjang benda menggunakan panjang, lebih tinggi atau lebih waktu sehari-hari, misalnya,
satuan tidak baku. berat, dan menjelaskan penalaran jam, hari, minggu, dll.
dalam bahasa sehari-hari

2 Panjang sebuah benda Membaca dan mendeskripsikan


waktu
P2.1 Memperkirakan, mengukur dan
membandingkan panjang benda P2.3 Membaca waktu menggunakan
dengan satuan tidak baku, jam digital (format 24 jam) dan
misalnya, pensil, penjepit kertas, jam analog (sampai 5 menit
jengkal, langkah terdekat untuk jam analog)
P2.2 Memperkirakan panjang suatu P2.4 Menjelaskan waktu dari hari
benda sebelum mengukurnya dan sebagai pagi (sekitar jam
menggunakan kata 'sekitar’ untuk 05.00-10.00); siang (11.00-
14.00); sore (15.00-18.00) dan
menggambarkan pengukurannya.
malam (19.00-00.00) serta dini
hari (sekitar jam 01.00- 05.00)

P2.5 Menjelaskan durasi


menggunakan bulan, minggu,
hari, jam, menit, dan detik dalam
kehidupan sehari-hari.

Geometri Bangun datar Bangun ruang Arah, posisi dan sudut

Pada akhir Fase A, peserta didik 1 Bangun datar di lingkungan sekitar Bangun ruang di lingkungan sekitar Menjelaskan posisi
dapat mengenal berbagai
G1.1 Mengidentifikasi,mendeskripsikan, G1.2 Mengidentifikasi, G1.3 Menjelaskan posisi suatu
bangun datar (segitiga,
dan menyebutkan bentuk-bentuk mendeskripsikan, dan objek dalam kaitannya
segiempat, segibanyak,
bangun datar yang familiar di menyebutkan bangun ruang dengan objek lainnya
lingkaran) dan bangun ruang
lingkungan sekitar (segitiga, yang familiar di lingkungan menggunakan istilah-istilah
(balok, kubus, kerucut, dan
persegi, persegi panjang, sekitar (kubus, balok, kerucut, seperti kanan, kiri, depan,
bola). Mereka dapat menyusun
dan bola). belakang, atas, bawah.

11
Capaian Pembelajaran Kelas Tujuan Pembelajaran – Peserta didik dapat …

(komposisi) dan mengurai lingkaran, setengah)


(dekomposisi) suatu bangun
datar (segitiga, segiempat, dan
segi banyak). 2 Ciri-ciri bangun datar Ciri-ciri bangun ruang Arah
Peserta didik juga dapat G2.1 Mengenali, mendeskripsikan, dan G2.3 Mengenali, mendeskripsikan, G2.4 Memberikan dan mengikuti
menentukan posisi benda mengelompokkan bangun datar dan mengklasifikasikan benda- petunjuk dari satu lokasi ke
terhadap benda lain (kanan, kiri, menggunakan ciri utama , benda bangun ruang lokasi lain menggunakan
depan belakang) misalnya, jumlah sisi dan sudut
menggunakan ciri utama arah dan jarak misalnya,
misalnya, sisi, simpul, sudut persegi pada peta
G2.2 Menyusun dan menguraikan berpetak (grid map) atau
bentuk-bentuk bangun datar untuk langkah-langkah di halaman
membentuk bentuk-bentuk bangun sekolah.
datar lainnya Misalnya, persegi
G2.5 Memberi dan mengikuti arah
digabungkan menjadi persegi
putaran, mis. memutar arah
panjang, persegi panjang dapat
ke posisi semula (rotasi
diuraikan menjadi segitiga
penuh), berbalik menghadap
ke arah yang berlawanan
(setengah rotasi)

Analisis Data dan Probabilitas Perekaman data Penyajian data secara grafis

Pada akhir fase A, peserta didik 1 Pencatatan menggunakan Turus Diagram


dapat mengurutkan, menyortir,
D1.1 Membaca dan menafsirkan data D1.3 Membaca dan menafsirkan
mengelompokkan, data dari turus dan piktogram.
dari catatan menggunakan turus
membandingkan, dan
dan tabel, menjawab pertanyaan
menyajikan data dari banyak
tentang 'paling banyak', 'paling
benda dengan menggunakan
sedikit', 'sebanyak' dll
turus dan piktogram paling
banyak 4 kategori. D1.2 Mengajukan pertanyaan
sederhana (misalnya, bagaimana
kamu pergi ke sekolah?', 'Apa

12
Capaian Pembelajaran Kelas Tujuan Pembelajaran – Peserta didik dapat …

makanan favoritmu?) dan catat


dengan turus datanya

2 Mengajukan pertanyaan sederhana dan Penyajian data dalam diagram


pengurutan data gambar
D2.1 Mengajukan pertanyaan D2.3 Menyajikan data turus ke
sederhana misalnya, 'bagaimana dalam
kamu pergi ke sekolah?', 'Apa sebuah diagram gambar, di
mana satu gambar mewakili
makanan favoritmu? dan catat
respon tunggal.
dengan turus datanya
D2.2 Mengamati kumpulan benda-
benda, misalnya mengatur benda-
benda tersebut berdasarkan
kelompok yang berbeda dan
merangkum datanya dalam turus.

13
3. Contoh Penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Lintas Elemen – Fase A dalam
program semester.
● Bagian ini menyediakan CONTOH penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) untuk empat semester lintas elemen fase A – Untuk Pendidik
sebagai bahan pertimbangan. Pendidik dapat menggunakan alur ini atau mengadaptasinya berdasarkan apa yang yang sudah mereka
pahami tentang peserta didik dan konteks sekolah mereka.
● Saran untuk asesmen pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan meningkatkan proses belajar juga disertakan untuk pendidik sebagai
bahan pertimbangan.
● Alokasi waktu untuk Matematika pada kelas 1: 144 jam pelajaran (JP) dalam satu tahun (4 JP per minggu) dan 36 jam untuk Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila; Kelas 2: 180 JP (5 JP per minggu) dan 36 JP untuk projek.

Kelas 1, Semester 1
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
B1.1 Membilang untuk B1.3 B1.3 Mengenali, B1.4 B1.6 P1.1 P1.2 Membandingkan dan
menyatakan jumlah benda membaca dan Membilang Mendemonstrasika Menggunakan mengurutkan durasi peristiwa
dalam dua kumpulan benda menulis bilangan naik dan turun n penjumlahan dan perbandingan (event) menggunakan bahasa
yang berbeda; melakukan (kata dan angka); dari bilangan pengurangan
langsung dan tidak waktu sehari-hari, misalnya,
subitasi (mengembangkan Mengenali berbagai yang diberikan, (hingga 20),
kemampuan untuk contoh bilangan membilang dengan membilang langsung ukuran jam, hari, minggu, dll.
benda-benda Reviu pada TP
mengenali jumlah benda yang satu satu; maju atau
untuk memutuskan tertentu jika
dalam suatu kelompok digunakan dalam membilang membilang mundur
diperlukan
tanpa membilang); kehidupan sehari- lompat dua, atau mana yang lebih
membandingkan dua hari (termasuk nol); lompat lima, pengelompokan panjang, lebih
kumpulan benda dan mengidentifikasi nilai hingga 10 – (grouping) dan tinggi atau lebih
menyatakan kumpulan tempat (satuan dan dari kecil ke pengelompokan
berat, dan
mana yang jumlahnya lebih puluhan) bilangan besar dan dari ulang (regrouping).
banyak dan mana yang dengan besar ke kecil menjelaskan
lebih sedikit menggunakan benda penalaran dalam
konkret. bahasa sehari-hari

14
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
B1.2 A1.1 Mengurutkan objek B1.5 B1.7 Menjelaskan B1.8 Membuat dua B1.5 B1.6
Mendeskripsik serupa berdasarkan Mendemonstra dan bagian yang sama Mendemon Mendemonstra
an dan pengelompokan tertentu, sikan dan mendemonstrasikan dari benda-benda, strasikan sikan
mendemonstra menggambark dan penjumlahan
dan mengidentifikasi pola bagaimana misalnya, kue,
sikan ikatan an perubahan menggamb dan
bilangan dari serta melanjutkan pola jumlah benda pembagian suatu selembar kertas; arkan pengurangan
bilangan berulang sederhana dengan pada keseluruhan dapat menunjukkan perubahan (hingga 20),
hingga 10 elemen berikutnya) penambahan menghasilkan bagaimana jumlah dengan
untuk benda pada bagian-bagian yang sekumpulan benda benda pada membilang
mengembangk atau sama atau tidak dapat dibagi penambaha maju atau
an pengambilan sama; menjadi dua n benda membilang
pemahaman benda dari pada atau mundur atau
mengidentifikasi kelompok yang
dan ingatan kumpulan pengambila pengelompoka
tentang benda-benda.. Contoh-contoh sama n benda n (grouping)
komposisi kehidupan nyata di dari dan
bilangan ( mana keseluruhan kumpulan pengelompoka
misalnya dibagi menjadi benda-bend n ulang
pasangan beberapa bagian (regrouping).
bilangan apa dan di mana
yang
bagian-bagian
digabungkan
untuk dapat disatukan
menghasilkan kembali untuk
10?) membuat
. keseluruhan

PROJEK – Terintegrasi dengan mata pelajaran lain sebagai bagian dari projek penguatan
profil pelajar Pancasila.

15
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Asesmen: Selain kegiatan asesmen formatif yang dilakukan setiap hari atau setiap minggu, untuk memantau dan meningkatkan pembelajaran peserta didik,
pendidik juga dapat mempertimbangkan asesmen formatif yang lebih terstruktur yang berfokus pada kelompok tujuan pembelajaran berikut:

● ‘Kepekaan bilangan’ [B1.1, B1.2, B1.3, B1.4, A1.1]


● ‘Pecahan’ [B1.7, B1.8]
● ‘Penjumlahan dan pengurangan’ [B1.5, B1.6]
● ‘Perbandingan panjang dan massa’ [P1.1, P1.2]

16
Kelas 1, Semester 2
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
B1.1 Membilang untuk B1.3 B1.7 Menjelaskan dan G1.2 Mengidentifikasi, B1.5 B1.6
menyatakan jumlah benda Mendeskripsikan mendemonstrasikan mendeskripsikan, dan Mendemonst Mendemonstrasik
dalam dua kumpulan dan bagaimana pembagian menyebutkan bentuk rasikan dan an penjumlahan
menggambar dan pengurangan
benda yang berbeda; mendemonstrasi suatu keseluruhan bangun ruang yang
kan (hingga 20),
mengembangkan kan ikatan dapat menghasilkan familiar di lingkungan perubahan dengan
kemampuan untuk bilangan dari bagian-bagian yang sekitar (kubus, balok, jumlah membilang maju
mengenali jumlah benda bilangan hingga sama atau tidak sama; kerucut, dan bola) benda pada atau membilang
dalam suatu kelompok 10 untuk mengidentifikasi penambahan mundur atau
tanpa membilang mengembang- contoh-contoh benda pada pengelompokan
(subitasi); membandingkankan pemahaman kehidupan nyata di atau (grouping) dan
pengambilan pengelompokan
dua kumpulan benda dan dan ingatan mana keseluruhan
benda dari ulang
menyatakan kumpulan tentang dibagi menjadi kumpulan (regrouping).
mana yang jumlahnya lebihkombinasi beberapa bagian dan benda-
banyak dan mana yang bilangan di mana bagian-bagian benda. Reviu pada TP
lebih sedikit (misalnya dapat disatukan tertentu jika
pasangan kembali untuk diperlukan
B1.2 Mengenali, membaca bilangan apa membuat keseluruhan
dan menulis bilangan yang
(angka); Mengenali digabungkan
berbagai contoh bilangan untuk
yang digunakan dalam menghasilkan
kehidupan sehari-hari; 10?)
termasuk nol;
mengidentifikasi nilai
tempat (satuan dan
puluhan) bilangan dengan
menggunakan benda-
benda konkret

17
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
A1.1 A1.2 Mengurutkan B1.8 Membuat G1.1 G1.3 D1.1 Membaca D1.2 D1.3
Mengurutkan dan dua bagian Mengidentifik Menjelaskan dan menafsirkan Mengajuka Membaca
objek serupa mengelompokkan yang sama dari asi,mendeskri posisi suatu data dari catatan n dan
objek yang sudah menafsirka
berdasarkan benda-benda, psikan, dan objek dalam menggunakan pertanyaan
dikenal dan n
pengelompokan menjelaskan dasar misalnya, kue, menyebutkan kaitannya turus dan tabel, sederhana data dari
tertentu, dan klasifikasi ini, dan selembar bentuk- dengan objek menjawab misalnya, turus dan
mengidentifikasi menyalin, kertas; bentuk lainnya pertanyaan 'apa buah piktogram.
pola serta melanjutkan, dan menunjukkan bangun datar menggunakan tentang 'paling favorit
melanjutkan membuat pola bagaimana yang familiar istilah-istilah banyak', 'paling Anda?',
pola berulang dengan objek dan sekumpulan di lingkungan seperti kanan, sedikit', 'sebanyak' mengumpul
gambar
sederhana benda dapat sekitar kiri, depan, dll -kan data
dengan elemen dibagi menjadi (segitiga, belakang, atas, misalnya,
berikutnya dua kelompok persegi, bawah dari kelas,
yang sama persegi dan
panjang, merangkum
lingkaran, -nya
setengah) menggunak
an turus

PROJEK – Terintegrasi dengan mata pelajaran lain sebagai bagian dari projek penguatan
profil pelajar Pancasila.

Asesmen: Selain kegiatan asesmen formatif yang dilakukan setiap hari atau setiap minggu, untuk memantau dan meningkatkan pembelajaran peserta didik,
pendidik juga dapat mempertimbangkan asesmen formatif yang lebih terstruktur yang berfokus pada kelompok tujuan pembelajaran berikut:

● ‘Kepekaan bilangan’ [B1.1, B1.2, B1.3] + ‘Pola’ [A1.1, A1.2]


● ‘Pecahan’ [B1.7, B1.8]
● ‘Geometri’ [G1.1, G1.2, G1.3]
● ‘Penjumlahan dan pengurangan’ [B1.5, B1.6] + ‘Data’ [D1.1, D1.2, D1.3]

18
Kelas 2, Semester 1
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
B2.1 B2.4 Mengurutkan B2.6 Mengetahui B2.8 B2.9 B2.12 B2.7 Menyelesaikan masalah
Mengenali, bilangan dari kecil ke dan mengingat Mengenali Memecahkan Mendemonstr penjumlahan dan
membaca dan besar dan dari besar ke kombinasi dan soal cerita asikan dan pengurangan (hingga 20)
penjumlahan
menulis kecil, misalnya., bilangan untuk menggunakan menggambar menggunakan strategi yang
dan
bilangan menuliskan bilangan bilangan hingga +, - dan =; pengurangan kan notasi efisien
(angka); berikut dalam urutan dari dua puluh; menjelaskan sederhana pecahan ● pemodelan dan
Mengenali kecil ke besar A) 6, 3, 12, menggunakan hubungan sampai 20 untuk ½ dan representasi
berbagai 5; B) 36, 15, 48, 21, dan pengetahuan antara (misalnya, ¼ (penggambaran) situasi
contoh menjelaskan bagaimana tentang penjumlahan “Jika saya penjumlahan dan
bilangan yang ini dilakukan kombinasi dan memiliki 6 B2.13 pengurangan
butir
digunakan bilangan untuk pengurangan Menentukan menggunakan benda
kelengkeng
dalam menjumlahkan letak konkret Reviu pada TP
dan saya
kehidupan dua atau lebih pecahan ● merepresentasikan tertentu jika
ingin
sehari-hari bilangan satu pada garis (menggambarkan) situasi diperlukan
kelengkeng
(termasuk nol); digit dan untuk saya menjadi bilangan penjumlahan dan
mengidentifikas mengurangi 15 butir, pengurangan
i nilai tempat bilangan satu berapa butir menggunakan gambar
lagi saya
(satuan dan digit dari bilangan ● membilang maju dan
harus
puluhan) dua digit (20 atau dapatkan?”) mundur
bilangan kurang) ● menggunakan
dengan pengelompokan dan
menggunakan pengelompokan ulang
benda konkret.

B2.2 B2.3 B2.5 B2.7 A2.2 B2.10 A2.1 Mendeskripsikan dan B2.9
Mengidentifikasi Membilang Menentuk Menyeles Mengenali Menunjukkan melanjutkan pola non- Memecahkan
nilai tempat naik dan turun an letak aikan masalah dan bagaimana bilangan yang dibuat soal cerita
mendeskripsik penjumlahan

19
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
bilangan cacah dari bilangan bilangan penjumlahan an = dalam pembagian dengan menggunakan dan
sampai dengan yang pada satu dan diagram untuk sebuah benda atribut-atribut benda pengurangan
100 (ratusan, diberikan, garis pengurangan menjelaskan menjadi dua misalnya, warna, bentuk, sederhana
penjumlahan sampai 20
puluhan dan membilang bilangan (hingga 20) bagian secara ukuran, dan pola bilangan
dan (misalnya,
satuan); satu satu, dua dan tabel menggunakan pengurangan berulang dapat yang dibentuk dengan “Jika saya
menunjukkan dua, (petak) strategi yang bilangan menghasilkan membilang lompat (terkait memiliki 6
bahwa membilang 100 efisien cacah hingga seperempat dengan B2.3) butir
kumpulan lompat dua, 20 kelengkeng
● pemodelan (berhubungan B2.11 dan saya
puluhan dan lompat lima,
dan dengan B2.8). Mengenali ingin
satuan dapat lompat
representasi penggunaan kelengkeng
terdiri dari sepuluh umum dari
(penggamba saya menjadi
satuan dan hingga 100 – setengah dan 15 butir,
ran) situasi
bahwa bilangan dari kecil ke seperempat berapa butir
penjumlahan
dua digit besar dan dari dari lagi saya
dan keseluruhan
merupakan besar ke kecil harus
pengurangan yang utuh dapatkan?”)
kombinasi dari hingga 100 –
menggunaka (setengah
puluhan dan dari kecil ke
n benda dari satu butir
satuan besar dan dari apel) dan dari
konkret
besar ke kecil kumpulan
● merepresent
(setengah
asikan
dari 4 butir
(menggamba apel adalah 2
rkan) situasi butir apel),
penjumlahan menghubungk
dan an jumlah
pengurangan bagian
menggunaka dengan
ukuran
n gambar
pecahan

20
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
● membilang
maju dan
mundur
● menggunaka
n
pengelompo
kan
(grouping)
dan
pengelompo
kan ulang
(regrouping).

PROJEK – Terintegrasi dengan mata pelajaran lain sebagai bagian dari projek
penguatan profil pelajar Pancasila.

Asesmen: Selain kegiatan asesmen formatif informal seperti pertanyaan lisan, kuis, observasi yang dilakukan setiap hari atau setiap minggu, untuk memantau
dan meningkatkan pembelajaran peserta didik, pendidik juga dapat mempertimbangkan penilaian formatif yang lebih terstruktur dan formal yang berfokus pada
kelompok tujuan pembelajaran berikut:

● ‘Kepekaan bilangan’ [B2.1, B2.2, B2.3, B2.4, B2.5]


● ‘Penjumlahan dan pengurangan’ [B2.6, B2.7, B2.8] + ‘Kalimat matematika’ [A2.2]
● ‘Pecahan’ [B2.10, B2.11, B2.12, B2.13]
● ‘Penjumlahan dan pengurangan’ [B2.7, B2.9] + ‘Pola’ [A2.1]

21
Kelas 2, Semester 2
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
B2.7 Menyelesaikan G2.1 G2.2 Menyusun B2.12 Mendemonstrasikan B2.7 Menyelesaikan D2.1 B2.8 Mengenali
masalah penjumlahan Mengenali, dan dan menggambarkan notasi masalah Mengajukan dan menggunakan
dan pengurangan (hingga mendeskrips menguraikan pecahan untuk ½ dan ¼ penjumlahan dan pertanyaan +, - dan =;
ikan, dan
20) menggunakan bentuk-bentuk pengurangan sederhana menjelaskan
menge B2.13 Menentukan letak
strategi yang efisien lompo 2D untuk (hingga 20) misalnya, hubungan antara
membentuk pecahan pada garis bilangan menggunakan 'bagaimana penjumlahan dan
kkan
● pemodelan dan bangu bentuk-bentuk strategi yang efisien kamu pergi pengurangan
representasi B2.1 Mengenali, membaca
n 2D lainnya ke
(penggambaran) dan menulis bilangan – ● pemodelan dan B2.9
datar Misalnya, sekolah?',
situasi penjumlahan mengg angka dan kata; representasi Memecahkan
persegi 'Apa
dan pengurangan unaka menyebutkan berbagai (penggambaran) soal cerita
digabungkan makanan penjumlahan
menggunakan benda n ciri contoh bilangan yang situasi
utama menjadi persegi favoritmu? dan
kongkret digunakan dalam kehidupan penjumlahan dan
, panjang, persegi dan catat pengurangan Reviu pada
● merepresentasikan sehari-hari; termasuk nol pengurangan
misaln panjang dapat dengan sederhana TP tertentu
(menggambarkan) ya, diuraikan menggunakan turus sampai 20 jika
situasi penjumlahan jumlah menjadi segitiga benda konkret datanya (misalnya, diperlukan
dan pengurangan sisi ● merepresentasi- “Jika saya
menggunakan gambar dan kan memiliki 6
sudut butir
● membilang maju dan (menggambarkan)
kelengkeng
mundur situasi dan saya
● menggunakan penjumlahan dan ingin
pengelompokan dan pengurangan kelengkeng
pengelompokan ulang menggunakan saya menjadi
gambar 15 butir,
berapa butir
● membilang maju
lagi saya
dan mundur harus
● menggunakan dapatkan?”)
pengelompokan

22
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
dan
pengelompokan
ulang
A2.2 P2.1 Memperkirakan, P2.3 Membaca P2.5 G1.2 G1.3 Menjelaskan D2.2 Mengamati A2.2
Mengen mengukur dan waktu Menjelas- Mengidentifikasi, posisi suatu objek kumpulan benda- Mengenali
ali dan membandingkan panjang menggunakan kan durasi mendeskripsikan dalam kaitannya benda, misalnya dan
mendesk mendeskrip
benda dengan satuan tidak jam digital menggu- , dan dengan objek mengatur benda-
ripsikan sikan fungsi
fungsi baku, misalnya, pensil, (format 24 jam) nakan menyebutkan lainnya benda tersebut simbol “=”
simbol penjepit kertas, jengkal, dan jam analog bulan, bentuk bangun menggunakan berdasarkan dalam
“=” langkah (sampai 5 menit minggu, ruang yang istilah-istilah seperti kelompok yang diagram
dalam terdekat untuk hari, jam, familiar di kanan, kiri, depan, berbeda dan untuk
diagram P2.2 Memperkirakan panjang jam analog) menit, dan lingkungan belakang, atas, merangkum menjelaska
untuk suatu benda sebelum detik sekitar (kubus, bawah datanya dalam n
menjelas mengukurnya dan P2.4 penjumlaha
dalam balok, kerucut, turus.
kan menggunakan kata 'sekitar’ Menjelaskan G2.4 Memberikan n dan
penjumla kehidupan dan bola) penguranga
untuk menggambarkan waktu dari hari sehari-hari dan mengikuti
han dan n bilangan
pengura pengukurannya sebagai pagi D2.3 petunjuk dari satu cacah
ngan (sekitar 05.00- Menyajikan data lokasi ke lokasi lain hingga 20
bilangan 10.00); siang turus ke dalam menggunakan arah (berhubung
cacah sebuah diagram an dengan
(11.00-14.00); dan jarak misalnya,
hingga gambar, di mana B2.8).
sore (15.00- persegi pada peta
20 satu gambar
18.00) dan berpetak (grid map)
(berhubu mewakili respon
malam (19.00- atau langkah-
ngan tunggal.t
dengan 00.00) serta dini langkah di halaman
B2.8). hari (sekitar jam sekolah.
01.00- 05.00)

23
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

PROJEK – Terintegrasi dengan mata pelajaran lain sebagai bagian dari projek penguatan
profil pelajar Pancasila.

Asesmen: Selain kegiatan asesmen formatif informal seperti pertanyaan lisan, kuis, observasi yang dilakukan setiap hari atau setiap minggu, untuk memantau
dan meningkatkan pembelajaran peserta didik, pendidik juga dapat mempertimbangkan penilaian formatif yang lebih terstruktur dan formal yang berfokus pada
kelompok tujuan pembelajaran berikut:

● ‘Penjumlahan dan pengurangan’ [B2.7, B2.9] + ‘Pola’ [A2.2]


● ‘Pengukuran’ [P2.1, P2.2, P2.3, P2.4. P2.5]
● ‘Geometri’ [G2.1, G2.2, G2.3, G2.4]
● ‘Analisis data dan probabilitas’ [D2.1, D2.2, D2.3]
● ‘Penjumlahan dan pengurangan’ [B2.7, B2.8, B2.9] + ‘Kalimat matematika’ [A2.2] + ‘Pecahan’ [B2.12, B2.13];

24
4. Tautan, Referensi, dan Ide-ide Pembelajaran
1. Beberapa Modul Pelatihan dari Inovasi yang menjelaskan konsep Matematika, termasuk kepekaan bilangan, pola dan pola bilangan, nilai
tempat, dan penjumlahan dan pengurangan: www.inovasi.or.id/en/publikasi/early-grade-numeracy-2/
2. Lembar kerja siswa (LKS): https://www.inovasi.or.id/en/publikasi/student-worksheet-lks-for-grade-1-sd-mi-numeracy/
3. Merdeka Mengajar (PMM), Pelatihan Mandiri, Asesmen awal pembelajaran Pratham (https://bit.ly/3ZJyTMK)
4. Merdeka Mengajar (PMM), Pelatihan Mandiri, Asesmen awal pembelajaran EGMA (https://bit.ly/3IW39Oz)
5. —, Nuraga Sang Guru, Sebuah Kisah Kebhinekaan dalam Pendidikan Inklusif, Inovasi untuk Anak sekolah Indonesia, 2022.
https://www.inovasi.or.id/id/publikasi/buku-panduan-pendidikan-inklusif-untuk-guru-dan-orang-tua/
6. Contoh ide pembelajaran:

Tujuan Pembelajaran Penjelasan

B1.1 Membilang untuk menyatakan jumlah benda Subitasi adalah mengenali jumlah benda dalam suatu kelompok tanpa membilang.
dalam dua kumpulan benda yang berbeda; melakukan Misalnya peserta didik diberikan kartu kemudian langsung menyebutkan “empat!” tanpa
subitasi (mengembangkan kemampuan untuk
mengenali jumlah benda dalam suatu kelompok tanpa menghitung jumlah bintik hitam satu per satu, maka peserta didik tersebut dikatakan mempunyai
membilang); membandingkan dua kumpulan benda dan kemampuan subitasi.
menyatakan kumpulan mana yang jumlahnya lebih
banyak dan mana yang lebih sedikit

B1.3 Mendeskripsikan dan mendemonstrasikan ikatan Pasangan Bilangan: Pasangan bilangan adalah pasangan bilangan yang jika dijumlahkan akan
bilangan dari bilangan hingga 10 untuk mendapatkan bilangan hasil tertentu dari penjumlahan pasangan tersebut. Contoh: Ikatan
mengembangkan pemahaman dan ingatan tentang bilangan 3 adalah : 0+3; 1+2; 2+1 dan 3+0 dan ikatan bilangan 5 adalah: 0+5; 1+4; 2+3; 3+2;
komposisi bilangan ( misalnya pasangan bilangan apa
4+1 ; 5+0.
yang digabungkan untuk menghasilkan 10?)
Ikatan/Pasangan Bilangan dengan Benda Konkret

*** 3
*** 3+0
** * 2+1
* ** 1+2
*** 0+3

25
Tujuan Pembelajaran Penjelasan

B1.5 Mendemonstrasikan dan menggambarkan Perubahan Jumlah Benda:


perubahan jumlah benda pada penambahan benda
pada atau pengambilan benda dari kumpulan benda- -Perubahan jumlah benda berarti banyak bendanya menjadi lebih banyak/bertambah dari
benda.. kumpulan semula

Ilustrasi:

Andi punya bintang [***] kemudian menambahkan [**] pada kumpulan tersebut, maka kumpulan
bintang Andi menjadi [*****] lebih banyak dari semula.

- Efek pengurangan berarti banyak bendanya menjadi lebih sedikit/berkurang dari kumpulan
semua

Santi punya bintang [*** ***] kemudian memberikan [** **] kepada Dona, maka bintang Santi
menjadi [**], banyak bintang Santi menjadi lebih sedikit.

26
Tujuan Pembelajaran Penjelasan

B2.7 Menyelesaikan masalah penjumlahan dan


pengurangan (hingga 20) menggunakan strategi yang
efisien
● pemodelan dan representasi (penggambaran)
situasi penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda konkret
● merepresentasikan (menggambarkan) situasi
penjumlahan dan pengurangan
menggunakan gambar
● membilang maju dan mundur
● menggunakan pengelompokan (grouping)
dan pengelompokan ulang (regrouping).

27
Tujuan Pembelajaran Penjelasan

P1.1 Menggunakan perbandingan langsung dan Perbandingan langsung dan tidak langsung.
tidak langsung ukuran benda-benda untuk memutuskan
mana yang lebih panjang, lebih tinggi atau lebih berat, Perbandingan langsung:
dan menjelaskan penalaran dalam bahasa sehari-hari
Pita A

Pita B

Pita A lebih pendek dari pada pita B. (Tampak langsung secara visual)

Perbandingan tidak langsung:

Pita A

Pita B

Diukur dengan satuan

Pita A

Pita B

Pita A panjang 6 satuan, Pita B panjang 9 satuan.

Jadi pita A lebih pendek dari pada pita B

28
Lampiran 1. Capaian Pembelajaran (CP) Lintas Fase A, B dan C
Pada saat perencanaan pembelajaran, pengajaran dan asesmen akan sangat bermanfaat untuk melihat apa yang sudah dilalui dan apa yang
berikutnya. Tabel CP berikut ini menyajikan CP sebagai urutan lintas Fase A, B, C yang akan berguna pada saat sekolah dan para pendidik
melakukan perencanaan pembelajaran, pengajaran dan asesmen.

Fase A Fase B Fase C

Bilangan Pada akhir fase A, peserta didik Pada akhir fase B, peserta didik Pada akhir fase C, peserta didik dapat
menunjukkan pemahaman dan memiliki menunjukkan pemahaman dan intuisi menunjukkan pemahaman dan intuisi
intuisi bilangan (number sense) pada bilangan (number sense) pada bilangan bilangan (number sense) pada bilangan
bilangan cacah sampai 100, mereka dapat cacah sampai 10.000. Mereka dapat cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai membaca, menulis, menentukan nilai membaca, menulis, menentukan nilai
tempat, membandingkan, mengurutkan, tempat, membandingkan,mengurutkan, tempat, membandingkan, mengurutkan,
serta melakukan komposisi (menyusun) dan menggunakan nilai tempat, melakukan melakukan komposisi dan dekomposisi
dekomposisi (mengurai) bilangan. komposisi dan dekomposisi bilangan bilangan tersebut.
tersebut.
Peserta didik dapat melakukan operasi Mereka juga dapat menyelesaikan masalah
penjumlahan dan pengurangan Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang.
menggunakan benda-benda konkret yang berkaitan dengan uang menggunakan ribuan
Mereka dapat melakukan operasi
banyaknya sampai 20. sebagai satuan.
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
Peserta didik menunjukkan pemahaman Peserta didik dapat melakukan operasi pembagian bilangan cacah sampai 100.000.
pecahan sebagai bagian dari keseluruhan penjumlahan dan pengurangan bilangan
Mereka juga dapat menyelesaikan masalah
melalui konteks membagi sebuah benda cacah sampai 1.000.
yang berkaitan dengan KPK dan FPB.
atau kumpulan benda sama
Mereka dapat melakukan operasi perkalian
Peserta didik dapat membandingkan dan
banyak, pecahan yang diperkenalkan adalah dan pembagian bilangan cacah sampai 100
mengurutkan, berbagai pecahan termasuk
setengah dan seperempat. menggunakan benda-benda konkret, gambar
pecahan campuran, melakukan operasi
dan simbol matematika. Mereka juga dapat
penjumlahan dan pengurangan pecahan,
menyelesaikan masalah berkaitan dengan
serta melakukan operasi perkalian dan
kelipatan dan faktor.
pembagian pecahan dengan bilangan asli.
Peserta didik dapat membandingkan dan Mereka dapat mengubah pecahan menjadi
mengurutkan antar-pecahan dengan desimal, serta membandingkan dan

29
Fase A Fase B Fase C

pembilang satu (misalnya, 1/2,1/3,1/4) dan mengurutkan bilangan desimal (satu


antar-pecahan dengan penyebut yang sama bilangan di belakang koma)
(misalnya, 2/8,4/8,7/8). Mereka dapat
mengenali pecahan senilai menggunakan
gambar dan simbol matematika.
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan
intuisi bilangan (number sense) pada
bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan
pecahan desimal persepuluhan dan
perseratusan, serta menghubungkan
pecahan desimal perseratusan dengan
konsep persen.

Aljabar Pada akhir Fase A, peserta didik dapat Pada akhir Fase B, peserta didik dapat Pada akhir fase C, peserta didik dapat
menunjukan pemahaman makna simbol mengisi nilai yang belum diketahui dalam mengisi nilai yang belum diketahui dalam
matematika "=" dalam suatu kalimat sebuah kalimat matematika yang berkaitan sebuah kalimat matematika yang berkaitan
matematika yang terkait dengan dengan penjumlahan dan pengurangan pada dengan penjumlahan, pengurangan,
penjumlahan dan pengurangan bilangan bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … perkalian, dan pembagian pada bilangan
cacah sampai 20 menggunakan gambar. = 19, 19 - ... = 10). cacah sampai 1000 (contoh : 10 x … =
Contoh:
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, 900, dan 900 : … = 10) Peserta didik dapat
dan mengembangkan pola gambar atau mengidentifikasi, meniru, dan
objek sederhana dan pola bilangan mengembangkan pola bilangan membesar
membesar dan mengecil yang melibatkan dan mengecil yang melibatkan perkalian
Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan penjumlahan dan pengurangan pada dan pembagian. Mereka dapat bernalar
melanjutkan pola bukan bilangan (misalnya, bilangan cacah sampai 100. secara proporsional untuk menyelesaikan
gambar, warna, suara) masalah sehari-hari dengan rasio satuan.
Mereka dapat menggunakan operasi
perkalian dan pembagian dalam
menyelesaikan masalah seharihari yang
terkait dengan proporsi.

30
Fase A Fase B Fase C

Pengukuran Pada akhir Fase A, peserta didik dapat Pada akhir Fase B, peserta didik dapat Pada akhir fase C, peserta didik dapat
membandingkan panjang dan berat benda mengukur panjang dan berat benda menentukan keliling dan luas berbagai
secara langsung, dan membandingkan menggunakan satuan baku.Mereka dapat bentuk bangun datar (segitiga, segiempat,
durasi waktu. Mereka dapat mengukur dan menentukan hubungan antar-satuan baku dan segibanyak) serta gabungannya.
mengestimasi panjang benda menggunakan panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur Mereka dapat menghitung durasi waktu dan
satuan tidak baku. dan mengestimasi luas dan volume mengukur besar sudut.
menggunakan satuan tidak baku dan satuan
baku berupa bilangan cacah.

Geometri Pada akhir Fase A, peserta didik dapat Pada akhir Fase B, peserta didik dapat Pada akhir fase C, peserta didik dapat
mengenal berbagai bangun datar (segitiga, mendeskripsikan ciri berbagai bentuk mengonstruksi dan mengurai bangun ruang
segiempat, segibanyak, lingkaran) dan bangun datar (segiempat, segitiga, (kubus, balok, dan gabungannya) dan
bangun ruang (balok, kubus, kerucut, dan segibanyak). Mereka dapat menyusun mengenali visualisasi spasial (bagian depan,
bola). Mereka dapat menyusun (komposisi) (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) atas, dan samping). Mereka dapat
dan mengurai (dekomposisi) suatu bangun berbagai bangun datar dengan lebih dari membandingkan karakteristik antar bangun
datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak). satu cara jika memungkinkan. datar dan antar bangun ruang. Mereka dapat
menentukan lokasi pada peta yang
Peserta didik juga dapat menentukan posisi menggunakan sistem berpetak.
benda terhadap benda lain (kanan, kiri,
depan belakang)

Analisis Data Pada akhir fase A, peserta didik dapat Pada akhir fase B, peserta didik dapat Pada akhir fase C, peserta didik dapat
dan mengurutkan, menyortir, mengelompokkan, mengurutkan, membandingkan, menyajikan, mengurutkan, membandingkan, menyajikan,
Probabilitas membandingkan, dan menyajikan data dari menganalisis dan menginterpretasi data dan menganalisis data banyak benda dan
banyak benda dengan menggunakan turus dalam bentuk tabel, diagram gambar, data hasil pengukuran dalam bentuk
dan piktogram paling banyak 4 kategori. piktogram, dan diagram batang (skala satu gambar, piktogram, diagram batang, dan
satuan). tabel frekuensi untuk mendapatkan
informasi. Mereka dapat menentukan
kejadian dengan kemungkinan yang lebih
besar dalam suatu percobaan acak.

31
Lampiran 2. ATP Lintas Fase A, B dan C
Pada saat perencanaan pembelajaran, pengajaran dan asesmen akan sangat bermanfaat untuk melihat apa yang sudah dan apa yang berikutnya.
Tabel berikut ini menyajikan TP berdasarkan elemen pembelajaran, dan topik-topiknya dalam urutan lintas fase A, B, dan C yang akan bermanfaat
pada saat sekolah melakukan perencanaan pembelajaran dan asesmen.

Kelas 1 2 3 4 5 6

BILANGAN

Kepekaan Kepekaan Bilangan Kepekaan Bilangan Kepekaan Bilangan Kepekaan Bilangan Kepekaan Bilangan Kepekaan Bilangan
bilangan hingga 10 hingga 100 hingga 1.000 hingga 10.000 hingga 100.000 hingga 1 juta
dan sifat
bilangan

B1.1 Membilang B2.1 Mengenali, B3.1 Mengenal B4.1 Mengenali, B5.1 Membaca dan B6.1 Membaca dan
untuk membaca dan besarnya merepresentasi menulis bilangan menulis bilangan
menyatakan menulis bilangan – bilangan,, kan, membaca (angka dan (angka dan kata),
jumlah benda angka dan kata; membuat model, dan menulis kata), dan dan mengurutkan
dalam dua menyebutkan bilangan (angka mengurutkan bilangan hingga
membaca dan
kumpulan benda
berbagai contoh menulis bilangan dan kata), dan bilangan hingga paling tidak
yang berbeda;
bilangan yang (angka dan kata), mengurutkan paling sedikit 1.000.000
melakukan
subitasi digunakan dalam membandingkan bilangan hingga 100.000
kehidupan sehari- paling sedikit B6.2 Menggunakan
(mengembangka dan mengurutkan B5.2 Menerapkan nilai
hari, termasuk nol. 10.000 estimasi dan
n kemampuan bilangan hingga tempat untuk
untuk mengenali pembulatan untuk
paling sedikit mengatur ulang
jumlah benda B2.2 Mengidentifikasi B4.2 Menerapkan nilai memeriksa
1.000 dan
dalam suatu nilai tempat tempat untuk kewajaran jawaban
kelompok tanpa bilangan cacah mengatur ulang mengelompok- atas perhitungan
B3.2 Membilang naik
membilang); sampai dengan dan kan kembali
dan turun
membandingkan 100 (ratusan, mengelompokkan bilangan menjadi
menggunakan
dua kumpulan puluhan dan kembali angka 100.000 untuk
dua dua, tiga
benda dan satuan); menjadi membantu
tiga, lima lima,
menyatakan

32
Kelas 1 2 3 4 5 6

kumpulan mana menunjukkan sepuluh sepuluh setidaknya perhitungan dan


yang jumlahnya bahwa kumpulan dan seratus 10.000 untuk menyelesaikan
lebih banyak dan puluhan dan membantu masalah
mana yang lebih satuan dapat terdiri B3.3 Memahami notasi perhitungan dan
sediki bilangan, B5.3 Membulatkan
dari satuan dan memecahkan
penggambaran bilangan ke 10,
bahwa bilangan masalah
B1.2 dan nilai tempat 100, 1.000,
dua digit
Mendeskripsikan (ribuan, ratusan, B4.3 Membulatkan 10.000 atau
dan merupakan
puluhan, satuan); 100.000 terdekat
mendemonstrasi kombinasi dari bilangan sampai
puluhan dan menunjukkan ke 10, 100 atau
kan ikatan
bilangan dari satuan bahwa suatu 1000 terdekat
bilangan hingga bilangan dapat dengan
10 untuk B2.3 Membilang naik terdiri dari memberikan
mengembangka dan turun dari bilangan kumpulan ribuan, alasan
n pemahaman yang diberikan, ratusan, puluhan,
dan ingatan membilang satu satu, dan atau satuan
tentang yang berbeda
dua dua, membilang
komposisi
bilangan ( lompat dua, lompat
B3.4 Menerapkan nilai
misalnya lima, lompat sepuluh
tempat ke partisi
pasangan hingga 100 – dari kecil (tempat
bilangan apa ke besar dan dari besar bilangan), atur
yang ke kecil ulang, dan
digabungkan
untuk B2.4 Mengurutkan kelompokkan
menghasilkan bilangan dari kecil kembali bilangan
10? ke besar dan dari menjadi
B1.3 Mendeskripsikan besar ke kecil, setidaknya 1.000
dan mendemon- misalnya untuk membantu
strasikan ikatan menuliskan perhitungan dan
bilangan dari bilangan berikut memecahkan
bilangan hingga dalam urutan dari masalah
10 untuk kecil ke besar A) 6,
mengembangkan 3, 12, 5; B) 36, 15,

33
Kelas 1 2 3 4 5 6

pemahaman dan 48, 21, dan


ingatan tentang menjelaskan
komposisi bagaimana ini
bilangan,( dilakukan
misalnya
pasangan B2.5 Menentukan letak
bilangan apa yang bilangan pada satu
digabungkan garis bilangan dan
untuk tabel (petak) 100
menghasilkan 10?

B1.4 Membilang naik


dan turun dari bilangan
yang diberikan,
membilang satu satu;
membilang lompat
dua, lompat lima,
hingga 10 – dari kecil
ke besar dan dari
besar ke keci
Sifat-sifat bilangan- Sifat-sifat bilangan- Sifat-sifat bilangan -
ganjil atau genap Kelipatan sederhana faktor persekutuan dan
dan faktor kelipatan persekutuan

B3.5 Menjelaskan B4.4 Menyajikan B5.4 Menjelaskan


syarat yang urutan barisan hubungan antara
diperlukan agar bilangan kelipatan dan
suatu bilangan melibatkan faktor
ganjil atau genap kelipatan
dan bilangan sampai B5.5 Menemukan
mengidentifikasi dengan 10; faktor
temukan persekutuan dari
kelipatan

34
Kelas 1 2 3 4 5 6

bilangan ganjil persekutuan dua dua bilangan


dan genap bilangan dari yang diberikan
kisaran ini
B5.6 Menemukan
B4.5 Menentukan kelipatan
bilangan satu persekutuan dari
digit yang dua bilangan satu
merupakan digit
faktor dari
bilangan cacah
yang kurang dari
100;
menentukan
bilangan yang
merupakan
kelipatan dari
bilangan satu
digit.

Operasi Penjumlahan dan Penjumlahan dan Penjumlahan dan Penjumlahan dan Penjumlahan dan Penjumlahan dan
Bilangan pengurangan – hingga pengurangan – hingga pengurangan – hingga pengurangan – hingga pengurangan – hingga pengurangan – hingga
Cacah 20 20 100 1.000 100.000 1.000.000

B1.5 B2.6 Mengetahui dan B3.6 Mengenal dan B4.6 B5.7 Menyelesaikan B6.3 Menyelesaikan
Mendemonstrasi mengingat menjelaskan Memecahkan soal cerita soal cerita 3 atau 4
kan dan kombinasi bilangan hubungan soal sampai dengan 3 langkah
menggambarkan untuk bilangan langkah menggunakan
antara penjumlahan
perubahan hingga dua puluh; menggunakan penjumlahan dan
jumlah benda penjumlahan dan
menggunakan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan
pada
pengetahuan pengurangan (hingga 1.000) hingga 1.000.000
penambahan
benda pada atau tentang kombinasi
yaitu, menggunakan

35
Kelas 1 2 3 4 5 6

pengambilan bilangan untuk penjumlahan berbagai pengurangan


benda dari menjumlahkan dua dan strategi mental hingga 100.000
kumpulan atau lebih bilangan pengurangan matematika dan
benda-benda. satu digit dan adalah operasi tertulis yang
untuk mengurangi berlawanan satu efisien
B1.6 bilangan satu digit
Mendemonstrasik sama lain
dari bilangan dua ● menghitung
an penjumlahan (misalnya, 45 =
digit (20 atau maju atau
dan pengurangan 22+23, 23 = 45-
kurang) mundur
(hingga 20), 22 dan 22 = 45-
dalam
dengan B2.7 23).
ratusan,
membilang maju Menyelesaikan puluhan atau
B3.7 Menjawab
atau membilang masalah pertanyaan satuan
mundur atau penjumlahan dan penjumlahan dan (kelipatan
pengelompokan pengurangan pengurangan 100, 10 dan
(grouping) dan (hingga 20) (hingga 100) 1). Contoh
pengelompokan menggunakan menggunakan 300-40 dapat
ulang strategi yang berbagai strategi dilakukan
(regrouping).. efisien mental dan melalui
tertulis yang membilang
● pemodelan dan
efisien mundur
representasi
(penggambaran) sepuluh-
● membilang ke
situasi sepuluh dari
atas dalam
penjumlahan dan 300, jadi 290,
sepuluh-
pengurangan 280, 270,
sepuluh atau
menggunakan 260, jadi 300-
satu-satu
benda konkret 40=260, atau
● memodelkan
● merepresentasikan 25 + 3 dapat
dan
(menggambarkan) dilakukan
merepresenta
situasi dengan
sikan situasi
penjumlahan dan membilang
(masalah)

36
Kelas 1 2 3 4 5 6

pengurangan penjumlahan maju satu-


menggunakan dan satu dari 25,
gambar pengurangan jadi 26, 27,
● membilang maju menggunakan 28, jadi
dan mundur alat bantu 25+3=28
● menggunakan hitung basis ● memodelkan
pengelompokan sepuluh yang dan
(grouping) dan sesuai merepresenta
pengelompokan ● menggunakan sikan
ulang (regrouping).
nilai tempat persoalan
B2.8 Mengenali dan untuk penjumlahan
menggunakan +, - mempartisi dan
dan =; (menyekat), pengurangan
menjelaskan mengatur menggunaka
hubungan antara ulang, dan n bahan atau
penjumlahan dan mengelompok alat bantu
pengurangan kan kembali hitung basis
bilangan untuk sepuluh yang
B2.9
membantu sesuai.
Memecahkan
soal cerita perhitungan ● menggunaka
penjumlahan dan ● algoritma n nilai tempat
pengurangan tertulis untuk
sederhana mempartisi
B3.8 Memecahkan
sampai 20 (menyekat),
(misalnya, “Jika soal cerita
mengatur
saya memiliki 6 sederhana (satu
ulang, dan
butir kelengkeng atau dua
dan saya ingin mengelompok
langkah)
kelengkeng saya kan kembali
menggunakan
menjadi 15 butir, bilangan
penjumlahan
berapa butir lagi untuk
dan

37
Kelas 1 2 3 4 5 6

saya harus pengurangan membantu


dapatkan?”) hinggadalam perhitungan
100 ● algoritma
tertulis
B4.7
Menyelesaika
n soal cerita
menggunakan
penjumlahan
dan
pengurangan
dalam 1.000

Perkalian dan Perkalian dan Perkalian dan Perkalian dan


pembagian - pembagian – hingga pembagian – hingga pembagian – hingga
representasi 100 10.000 1.000.000

B3.9 Mengenali dan B4.8 Menjelaskan ide- B5.8 Mengenal dan B6.4 Menyelesaikan
merepresentasik ide perkalian menjelaskan masalah yang
an perkalian (sebagai hubungan antara melibatkan
sebagai penjumlahan perkalian dan perkalian bilangan
penjumlahan berulang) dan pembagian yang lebih besar
berulang, pembagian dengan bilangan
(sebagai B5.9 Mengingat fakta satu atau dua digit
pengelompokan
pengelompokan perkalian hingga menggunakan
(misalnya 10 x 10 dan fakta
dengan jumlah strategi mental dan
berapa hasil dari pembagian
anggotanya sama tertulis yang efisien
5 kelompok terkait
di setiap (dan teknologi
terdiri dari 3);
kelompok ) digital yang sesuai)
dan barisan B5.10 Mengalikan dan
(misalnya jika B4.9 Menggunakan 'x' membagi B6.5 Menyelesaikan
kamu punya 4 dan '÷' bersama masalah yang

38
Kelas 1 2 3 4 5 6

baris dengan 5 dengan istilah dengan 10, 100, melibatkan


benda, maka lisan yang umum 1000 pembagian dengan
total semuanya digunakan bilangan satu digit,
misalnya, kali, B5.11 Menggunakan termasuk yang
adalah?)
hasil perkalian, metode tertulis menghasilkan sisa
B3.10 Mengenali dan banyak, untuk
merepresentasi kelompok, dan menyelesaikan
kan pembagian berbagi, dibagi perhitungan
dengan dll perkalian
sebagai
(hingga empat
pengelompoka
B4.10 digit dengan
n bilangan
Menyelesaika satu digit, dan
menjadi
n soal cerita 1 hingga tiga digit
beberapa set
langkah yang dengan dua
yang sama digit) dan
melibatkan
besar (misalnya perhitungan
perkalian dan
jika saya pembagian
membagi 15 pembagian
(hingga empat
kue ke dalam dengan
digit dengan
kotak kue dan menggunakan
satu digit)
masing-masing benda konkret,
kotak kue berisi gambar, dan B5.12 Memecahkan
3 kue, berapa simbol soal cerita 1
kotak kue yang B4.11 Mengingat fakta atau 2 langkah
saya peroleh? perkalian dua, yang
Selain isi tiga, lima dan melibatkan
diketahui dan sepuluh dan perkalian dan
menentukan fakta pembagian
banyaknya pembagian dalam tabel
kelompok, bisa terkait. perkalian
juga kelompok
diketahui dan

39
Kelas 1 2 3 4 5 6

menentukan
isi).

B3.11 Menyelesaikan
soal cerita 1
langkah yang
melibatkan
perkalian dan
pembagian
dengan
menggunakan
benda konkret,
gambar, dan
simbol.

Empat operasi – aturan


urutan operasi dan
pemecahan masalah

B6.6 Menerapkan
aturan urutan
untuk operasi
hitung, termasuk
penggunaan tanda
kurung - +, -, x, :, (
)

B6.7 Menemukan solusi


untuk soal cerita
yang melibatkan

40
Kelas 1 2 3 4 5 6

empat operasi
aritmatika

Pecahan, Pecahan--membagi Pecahan --seperempat Pecahan - unit pecahan Pecahan-pecahan Pecahan--pecahan Pecahan – mengubah
desimal, benda menjadi bagian- dan seperdua (setengah) dan pecahan dengan senilai, penghitungan campuran, pecahan pecahan ke desimal,
dan bagian, membuat penyebut yang sama pecahan murni, dan pecahan pemecahaan masalah
persentase setengah senilai; penjumlahan dengan tiga operasi
dan pengurangan hitung
pecahan untuk
menyelesaikan
masalah

B1.7 Menjelaskan dan B2.10 Menunjukkan B3.12 Memahami B4.12 Mengenal dan B5.13 Mengenal B6.8 Membagi satu
mendemonstrasi- bagaimana pecahan merepresentasi dan menyajikan bilangan cacah
kan bagaimana pembagian satuan sebagai kan pecahan bilangan dengan satu
pembagian suatu sebuah benda senilai dengan pecahan tidak bilangan cacah
unit terkecil,
keseluruhan dapat menjadi dua menggunakan murni (pecahan yang menghasilkan
memodelkan, yang
menghasilkan bagian secara merepresentasi gambar dan pecahan
pembilangnya
bagian-bagian berulang dapat kan, benda konkret;
lebih besar dari B6.9 Mengubah
yang sama atau menghasilkan memahami penyebut) dan
membandingka pecahan biasa ke
tidak sama; seperempat hubungan pecahan
n, dan pecahan desimal
mengidentifikasi antara keluarga campuran serta
B2.11 Mengenali mengurutkan
contoh-contoh pecahan menjelaskan
penggunaan pecahan B6.10 Melakukan
kehidupan nyata (setengah, hubungan
umum dari satuan yang operasi
di mana seperempat dan keduanya.
setengah dan memiliki penjumlahan dan
keseluruhan seperdelapan,
seperempat dari pembilang 1 B5.14 Menentukan pengurangan
dibagi menjadi keseluruhan sepertiga dan
termasuk 1/2, pecahan senilai pecahan
beberapa bagian yang utuh seperenam,
1/3, 1/4, 1/10 dengan campuran
dan di mana (setengah dari seperlima dan
bagian-bagian sepersepuluh) penyebut yang
satu butir apel) B6.11 Melakukan
B3.13 Memodelkan, diinginkan
dapat disatukan dan dari perkalian
kumpulan merepresentasi- B4.13 Membilang
kembali untuk pecahan biasa /
(setengah dari 4 kan, memban- seperempat

41
Kelas 1 2 3 4 5 6

membuat butir apel dingkan, dan seperempat, B5.15 Melakukan pecahan tidak
keseluruhan adalah 2 butir mengurutkan setengah operasi murni dengan
apel), pecahan setengah, penjumlahan
B1.8 Membuat dua menghubungka dengan sepertiga dan ● satu bilangan
bagian yang sama n jumlah bagian penyebut yang sepertiga, pengurangan cacah
dari benda-benda, dengan ukuran sama, misalnya seperlima pecahan ● satu pecahan
misalnya, kue, pecahan biasa
1/4, 2/4, 3/4, seperlima dan dengan
selembar kertas; B2.12 Mendemonstrasi-
4/4. sepersepuluh penyebut hingga
menunjukkan kan dan B6.12 Melakukan
sepersepuluh 12; tidak lebih
bagaimana menggambarkan B3.14 Mengenali dan operasi perkalian
dan dari dua
sekumpulan notasi pecahan merepresentasi- pecahan
merepresentasi penyebut yang
benda dapat untuk ½ dan ¼ kan bagaimana campuran
kan ini pada berbeda
dibagi menjadi pecahan- dengan bilangan
B2.13 Menentukan letak satu garis
dua kelompok pecahan satuan B5.16 cacah
pecahan pada bilangan
yang sama di mana Menyelesaika
garis bilangan B6.13 Menyelesaikan
satuannya B4.14 Merepresentasi- n soal cerita
pecahan soal cerita
adalah satu kan pecahan
hingga 2 tentang pecahan,
bergabung sebagai bagian
langkah yang yang melibatkan
menjadi satu dari himpunan
melibatkan operasi
kesatuan benda.
penjumlahan penjumlahan,
dan pengurangan,
pengurangan dan perkalian

Desimal - Desimal – mengubah Desimal – -perkalian,


sepersepuluhan dan desimal menjadi pembagian dan
seperatusan pecahan; memecahkan pemecahan masalah
masalah menggunakan
empat operasi hitung

B4.15 Mengenali B5.17 Mengenali dan B6.14 Melakukan


bahwa sistem menggunakan operasi perkalian
nilai tempat notasi bilangan dan pembagian

42
Kelas 1 2 3 4 5 6

dapat diperluas pecahan pecahan desimal


ke sepersepuluh desimal, (hingga 3 tempat
dan representasi desimal) dengan
seperseratus. dan nilai tempat 10, 100, 1000
(persepuluhan, dan kelipatannya
B4.16 Mengenali dan perseratusan,
merepresentasi- perseribuan) B6.15 Mengubah suatu
kan pecahan pengukuran (dari
persepuluhan B5.18 Mengenali, satuan yang lebih
dan merepresentasi- kecil ke satuan
perseratusan kan, membaca yang lebih besar)
sebagai desimal dan menulis dalam bentuk
menggunakan bilangan desimal dan
diagram dan desimal (angka sebaliknya mis.
simbol dan kata) dan kilometer ke
(misalnya 3/10 mengurutkan meter, kilogram
= 0,3, 5/100 = desimal – ke gram, liter ke
0,05) persepuluh, mililiter
perseratus, dan
perseribu B6.16 Menyelesaikan
soal cerita
B5.19 Melakukan pecahan desimal
operasi dengan
pembagian satu menggunakan
bilangan cacah empat operasi
dengan satu hitung
bilangan cacah
yang
menghasilkan
desimal

43
Kelas 1 2 3 4 5 6

B5.20 Mengubah
desimal menjadi
pecahan

B5.21 Mengubah
pecahan ke
desimal (bila
penyebutnya
adalah faktor
dari 10 atau
100)

B5.22 Membulatkan
desimal ke
bilangan cacah
terdekat, satu
angka
dibelakang
koma dan dua
angka di
belakang koma

B5.23 Melakukan
operasi
penjumlahan
dan
pengurangan
desimal (hingga
2 angka
dibelakang
koma)

44
Kelas 1 2 3 4 5 6

B5.24 Melakukan
operasi
perkalian dan
pembagian
desimal (hingga
2 angka
dibelakang
koma) dengan
bilangan cacah
1 digit

B5.25 Menyelesaikan
1 atau 2 langkah
soal cerita
menggunakan 4
operasi, dengan
jawaban
dibulatkan ke
tingkat akurasi
yang ditentukan

Persentase - Persentase Persentase –


penggunaan sehari- Penggunaan % sehari-
hari dan konversi dari hari dan pemecahan
pecahan dan desimal masalah

B4.17 Identifikasi B5.26 Menyatakan B6.17 Menemukan %


penggunaan % bagian dari (persentase)
dalam keseluruhan diskon, bunga,
kehidupan sebagai % dan penggunaan
sehari-hari dan (persen); sehari-hari
memahami Menemukan % lainnya; termasuk
bahwa % (persen) bagian % (persentase)

45
Kelas 1 2 3 4 5 6

berarti 'dari dari kenaikan/


seratus' keseluruhan penurunan
(hubungkan
dengan B5.27 Menyelesaikan B6.18 Menyelesaikan
pecahan masalah soal cerita
desimal per 10 sederhana menggunakan %
dan per 100 menggunakan (persen)
pada B4.15 dan % (persen)
B4.16)

B4.18 Mengenali dan


merepresenta-
sikan nilai %
sebagai
desimal mis.,
30% berarti 30
dari seratus,
yang dapat
direpresentasi-
kan sebagai
30/100 atau
0,30
(hubungkan
dengan
pecahan
desimal per 10
dan per 100
pada B4.15 dan
B4.16)

46
Kelas 1 2 3 4 5 6

Uang Uang - penghitungan, Uang - penghitungan Uang – pembelian dan Uang – perencanaan
pengurutan, dan kembalian penggunaan % keuangan sederhana
pemecahan masalah dan diskon dalam %
sederhana

B3.15 Mengenal, B4.19 B5.28 Menyelesaikan B6.19 Menyusun


mendeskripsik Memecahkan masalah yang rencana dan
an dan masalah yang melibatkan anggaran
mengurutkan melibatkan pembelian dan keuangan
mata uang pembelian dan penghitungan sederhana
sesuai dengan penghitungan uang kembalian
nilainya, uang ke 1000 Rupiah B6.20 Menyelidiki dan
terdekat dengan menghitung
meliputi kembalian ke persentase diskon
dan tanpa
pecahan 500, 1000 Rupiah 10%, 25%, dan
teknologi digital
1000, 5000, terdekat 50% untuk barang
10.000 dan dengan dan B5.29 Menggunakan yang dijual
20.000 Rupiah tanpa teknologi contoh
digital penggunaan %
B3.16 Menghitung
sehari-hari
jumlah uang
untuk membuat
B3.17 Menyelesaikan dan
soal kata 1 menyelesaikan
langkah yang masalah yang
melibatkan melibatkan
penjumlahan uang
dan
pengurangan
uang dalam
Rupiah

B3.18
Merepresenta

47
Kelas 1 2 3 4 5 6

sikan nilai
uang dalam
berbagai cara
dan
menghitung
kembalian
yang
diperlukan
untuk transaksi
sederhana
hingga 1000
Rupiah
terdekat

ALJABAR

Pola Representasi ikatan Perluasan pola bilangan Pola bilangan - Pola bilangan - Pola bilangan – Urutan sederhana –
bilangan dan pola sederhana penjumlahan dan bilangan yang hilang pendeskripsian dan bilangan cacah, pecahan
sederhana pengurangan bilangan (terlewat) pada pembuatan pola dan desimal dan
cacah penjumlahan dan dengan penjumlahan, menjelaskan aturannya
pengurangan pengurangan dan
kelipatan

A1.1 Menggunakan alat A2.1 Mendeskripsikan A3.1 Mendeskripsikan, A4.1 Mendeskripsikan A5.1 Mendeskripsikan A6.1 Melanjutkan
bantu hitung dan dan melanjutkan membuat dan/atau dan/atau dan membuat
benda lain untuk pola non-bilangan dan/atau membuat pola membuat pola barisan bilangan
menunjukkan yang dibuat melanjutkan pola bilangan yang bilangan yang berurutan
ikatan bilangan dengan bilangan yang melibatkan naik/membesar yang melibatkan
bilangan cacah,
dari bilangan yang menggunakan melibatkan penjumlahan atau dan
pecahan, dan
diberikan – atribut-atribut penjumlahan pengurangan turun/mengecil
pecahan desimal.
menunjukkan benda misalnya, atau bilangan cacah yang melibatkan Mendeskripsikan
berbagai kasus warna, bentuk, pengurangan sampai dengan kelipatan dan aturan yang

48
Kelas 1 2 3 4 5 6

dengan gambar ukuran, dan pola bilangan cacah 100; titik awal yang digunakan untuk
(berhubungan bilangan yang hingga 100 mengidentifikasi berbeda; membuat
dengan B1.3) dibentuk dengan misalnya, 5, 13, bilangan yang mengidentifikasi rangkaian bilangan
membilang lompat 21, …; 60, 53, hilang di mana bilangan yang tersebut.
A1.2
(terkait dengan 46, … (Terkait mereka muncul hilang di mana
Mengurutkan
dan B2.3) dengan B3.7 dan misalnya, 6, 12, mereka muncul
mengelompokka B3.9) _, 24, …; 8, 16, _, mis.
n objek yang _, 40, …; 81, _,
● 8, 14, _, 26,
sudah dikenal 63, _, 45, …

dan menjelaskan (Terkait dengan
● 11, 20, 29, _,
dasar klasifikasi B4.6, B4.8)
ini, dan _, 56, …
menyalin, ● 144, _, 36,_ ,
melanjutkan, dan 9, …
membuat pola
dengan gambar,
warna dan suara
Kalimat Representasi Kalimat matematika Kalimat matematika - Kalimat matematika - Kalimat matematika -
Matematika penjumlahan dan besaran yang tidak Pengubahan masalah Pengubahan masalah
pengurangan diketahui pada matematika menjadi matematika menjadi
penjumlahan dan kalimat matematika kalimat matematika
pengurangan

A2.2 Mengenali A3.2 Menulis ulang A4.2 Menentukan A5.2 Menulis ulang A6.2 Menyelidiki
dan soal cerita besaran yang soal cerita penggunaan tanda
mendeskripsikan sederhana tidak diketahui sederhana kurung dan urutan
fungsi simbol “=” dalam kalimat menjadi kalimat operasi hitung
(terkait dengan
dalam diagram matematika yang matematika, untuk menulis
untuk B3.8) sebagai
kalimat melibatkan menggunakan kalimat matematika
menjelaskan
matematika, penjumlahan dan simbol angka +, - (terkait dengan
penjumlahan dan
pengurangan pengurangan , x, dan = B6.6)
dengan
bilangan cacah bilangan cacah (misalnya jumlah
menggunakan
hingga 20 hingga 100 dari 4 dan 5

49
Kelas 1 2 3 4 5 6

(berhubungan simbol bilangan, (terkait dengan ditulis menjadi A6.3 Menulis ulang soal
dengan B2.8). +, - dan = B4.7) 4+5; 3 lebihnya cerita satu dan dua
dari 7 ditulis 3+7; Langkah (terkait
setengah dari 8 dengan B6.7)
ditulis menjadi ½ sebagai kalimat
x 8) ini terkait matematika,
dengan B5.7 dan menggunakan
simbol angka, +, -,
B5.12
x, :, dan =.
A5.3 Menentukan
kuantitas yang
tidak diketahui
dalam kalimat
matematika yang
melibatkan empat
operasi hitung
dengan bilangan
cacah hingga
1000 (terkait
dengan B5.7 dan
B5.12)

Rasio dan Rasio - penyelidikan dan


Proporsi penggunaan rasio
sederhana

A6.4 Membagi suatu


besaran dalam
suatu rasio
perbandingan
tertentu dan
menyatakan rasio

50
Kelas 1 2 3 4 5 6

perbandingannya
dalam bentuk yang
paling sederhana

A6.5 Menemukan rasio


dua kuantitas
(besaran) dan
menemukan suku
yang hilang dalam
sepasang rasio
yang setara

A6.6 Menyelesaikan
masalah
sederhana yang
melibatkan rasio
dan proporsi

PENGUKURAN

Panjang, Perbandingan Panjang sebuah benda Pengukuran panjang Penyelesaian masalah Volume – cm3 dan m3 Volume - prisma persegi
massa, sederhana dari panjang dan berat; menemukan melibatkan panjang, panjang (Balok)
dan dan berat volume berat dan volume
volume

P1.1 Menggunakan P2.1 Memperkirakan, P3.1 Mengukur dan P4.1 Mengubah P5.1 Membangun P6.1 Menghitung
perbandingan mengukur dan membandingkan satuan model-model volume kubus atau
langsung dan membandingkan panjang benda pengukuran – cm cm3, m3 dan prisma persegi
tidak langsung panjang benda (dalam dan m, g dan kg menggunakanny panjang (balok)
ukuran benda- dengan satuan sentimeter dan a untuk
benda untuk tidak baku, meter) dan berat P4.2 Menggunakan memperkirakan P6.2 Menghubungkan
memutuskan misalnya, pensil, benda (dalam satuan volume volume benda di volume dan
mana yang lebih yang sesuai dan kapasitas dan

51
Kelas 1 2 3 4 5 6

panjang, lebih penjepit kertas, gram dan singkatannya l sekolah dan satuan
tinggi atau lebih jengkal, langkah kilogram) dalam kegiatan sekitarnya pengukurannya
berat, dan praktis
P2.2 Memperkirakan P3.2 Mengukur dan P5.2 Membangun
menjelaskan
panjang suatu menggambar P4.3 Memperkirakan benda padat
penalaran dalam
benda sebelum segmen garis ke volume cairan ke dengan kubus
bahasa sehari-hari
mengukurnya dan sentimeter liter terdekat, dan satuan
menggunakan kata terdekat menggunakan
'sekitar’ untuk kata 'sekitar’
menggambarkan P3.3 Menggunakan untuk
pengukurannya. satuan menggambarkan
pengukuran yang hasil pengukuran
sesuai dan
singkatannya cm, P4.4 Menyelesaikan
m, g, kg dalam soal cerita yang
kegiatan praktis melibatkan
panjang, berat
P3.4 Menggunakan
dan volume
perbandingan
(tidak termasuk
langsung dan
pecahan satuan
tidak langsung
untuk dan pecahan
memutuskan campuran)
wadah mana
yang memiliki
volume lebih
besar, dan
jelaskan
alasannya dalam
bahasa sehari-
hari

52
Kelas 1 2 3 4 5 6

P3.5 Menyelesaikan
soal cerita yang
melibatkan
panjang dan
berat

Waktu Perbandingan Membaca dan Waktu-durasi kejadian Pengukuran waktu dan Waktu- 24-jam Waktu - jadwal
sederhana durasi waktu mendeskripsikan waktu and konversi waktu penyelesaian masalah
melibatkan waktu

P1.2 Membandingkan P2.3 Membaca waktu P3.6 Mengaitkan P4.5 Mengukur waktu P5.3 Memecahkan P6.3 Menafsirkan dan
dan mengurutkan menggunakan jam durasi waktu dalam jam, menit, masalah yang menggunakan
durasi peristiwa digital (format 24 dengan kejadian dan detik melibatkan waktu jadwal
(event) jam) dan jam (events) rutin dalam format 24
menggunakan analog (sampai 5 sehari-hari P4.6 Menemukan jam
bahasa waktu menit terdekat misalnya, waktu mulai,
sehari-hari, untuk jam analog) biasanya waktu selesai
misalnya, jam, dibutuhkan atau durasi
P2.4 Menjelaskan waktu berdasarkan dua
hari, minggu, dll. sekitar x menit
dari hari sebagai besaran tersebut.
untuk sampai ke
pagi (sekitar jam
sekolah;
05.00-10.00); siang P4.7 Menyelesaikan
permainan sepak
(11.00-14.00); sore masalah yang
bola berlangsung
(15.00-18.00) and melibatkan waktu
sekitar x menit / y
malam (19.00- dalam jam dan
jam)
00.00) serta dini menit
hari (sekitar jam P3.7 Mengkonversi
01.00- 03.00) waktu dalam jam
P2.5 Menjelaskan durasi dan menit ke
menggunakan menit saja, dan
bulan, minggu, sebaliknya; dan
hari, jam, menit, menit dan detik

53
Kelas 1 2 3 4 5 6

dan detik dalam ke detik saja, dan


kehidupan sehari- sebaliknya
hari.

Keliling Keliling dari bentuk- Perkiraan luas dan Keliling dan luas - Keliling dan luas -
dan luas bentuk persegi panjang pengukuran keliling memperkirakan luas penyelesaian masalah
dan menemukan luas persegi panjang dan melibatkan persegi
persegi, dan panjang dan persegi
menyelesaikan
masalah

P3.8 Memperkirakan, P4.8 Membuat persegi P5.4 Memperkirakan P6.4 Menyelidiki


mengukur, dan (dimensi 1cm x dan menghitung hubungan antara
membandingkan 1cm; dan 1m x keliling dan luas luas persegi,
keliling berbagai 1m) sebagai persegi panjang, persegi panjang,
bangun berbasis satuan luas dan persegi dan segitiga segitiga dan jajar
persegi panjang menggunakannya
genjang
untuk
P3.9 Menggunakan P6.5 Menyelesaikan
memperkirakan masalah yang
perbandingan luas permukaan; berkaitan dengan
langsung dan dan perbandingan
tidak langsung menggunakan panjang dan luas
untuk singkatan cm2
membandingkan and m2 P6.6
luas suatu Menemukan luas
permukaan atau P4.9 Memperkirakan dan keliling
bangun, dan luas suatu bangun-bangun
menjelaskan permukaan atau gabungan yang
penalaran dalam bangun hingga
terdiri dari
bahasa sehari- sentimeter
persegi panjang,
hari persegi atau
meter persegi
terdekat,

54
Kelas 1 2 3 4 5 6

menggunakan persegi, dan


kata 'sekitar' segitiga
untuk
menggambarkan
hasil pengukuran

P4.10 Memperkirakan
dan mengukur
keliling dari
bangun empat
sisi, termasuk
persegi dan
persegi panjang

GEOMETRI

Bangun Bangun datar di Ciri-ciri bangun datar Bangun datar - Penamaan, Persegi panjang dan
datar lingkungan sekitar penamaan bentuk pendeskripsian dan persegi -sifat-sifatnya
dasar dan penyusunan bentuk-
menggambar persegi bentuk bangun datar
dan persegi Panjang

G1.1 Mengidentifikasi, G2.1 Mengenali, G3.1 Mengidentifikasi G4.1 G5.1 Mendeskripsikan


mendeskripsikan, mendeskripsikan, dan Menyebutkan sifat-sifat persegi
dan menyebutkan dan menyebutkan dan panjang dan
bentuk-bentuk bentuk-bentuk menjelaskan persegi
bangun datar yang mengelompokkan dasar yang berdasarkan
bangun datar ciri-ciri bangun
familiar di membentuk datar (persegi sudut dan sisinya
menggunakan ciri
lingkungan sekitar utama , misalnya, bangun-bangun panjang,
(segitiga, persegi, jumlah sisi dan lain – persegi,
persegi,
persegi panjang, sudut persegi panjang,
segitiga,
lingkaran, G2.2 Menyusun dan
lingkaran,
setengah menguraikan

55
Kelas 1 2 3 4 5 6

lingkaran, dan bentuk-bentuk segitiga, setengah


seperempat bangun datar untuk lingkaran lingkaran,
lingkaran) membentuk seperempat
bentuk-bentuk G3.2 Menggambar /
lingkaran
bangun datar menyalin bangun
lainnya Misalnya, diatas kertas G4.2 Menyusun
persegi berpetak atau dan/atau
digabungkan bertitik menguraikan
menjadi persegi bentuk bangun
G3.3 Menggambar datar
panjang, persegi
persegi panjang menggunakan
panjang dapat
dan persegi pada rentang poligon,
diuraikan menjadi
kertas berpetak misalnya, sebuah
segitiga
segitiga dapat
dipecah menjadi
dua segitiga yang
lebih kecil;
persegi dan
segitiga (di mana
alasnya sama
panjang dengan
sisi persegi dapat
digabungkan
untuk membuat
poligon enam sisi
dll

Bangun Bangun ruang di Ciri-ciri bangun ruang Penyusunan bangun Bangun ruang - jaring- Ciri-ciri prisma dan
ruang lingkungan sekitar datar menjadi bangun jaring dan representasi piramida
datar baru bangun datar

56
Kelas 1 2 3 4 5 6

G1.2 Mengidentifikasi, G2.3 Mengenali, G4.3 G5.2 Menghubungkan G6.1 Membuat


mendeskripsikan, mendeskripsikan, menyusun objek tiga (membangun)
dan menyebutkan dan (komposisi) dimensi dengan prisma dan limas
bentuk bangun mengklasifikasikan berbagai jaring-jaringnya sederhana
ruang yang benda-benda bangun datar dan representasi
familiar di bangun ruang benda dua G6.2 Mendeskripsikan
dengan lebih
lingkungan sekitar menggunakan ciri dimensi lainnya ciri-ciri benda tiga
dari satu cara
(kubus, balok, utama misalnya, dimensi
untuk
kerucut, dan bola) sisi, simpul, sudut
membentuk
bangun datar
baru.

Arah, Menjelaskan posisi Arah Pengenalan sudut Sudut siku-siku dan Penyelidikan garis Pengukuran,
posisi dan sudut lainnya tegak lurus dan paralel perbandingan dan
sudut pembuatan sudut

G1.3 Menjelaskan G2.4 Memberikan dan G3.4 Menjelaskan dan G4.4 Mendemonstrasi- G5.3 Mendemonstrasi- G6.3 Memperkirakan,
posisi suatu objek mengikuti petunjuk mendemonstrasi kan sudut-sudut kan garis tegak mengukur dan
dalam kaitannya dari satu lokasi ke kan sudut-sudut yang lebih kecil lurus dan sejajar, membandingkan
dengan objek lokasi lain sebagai besar dari 90 derajat di dalam dan di sudut
lainnya menggunakan putaran dan lebih besar luar kelas menggunakan
menggunakan arah dan jarak dari 90 derajat derajat. Membuat
istilah-istilah misalnya, persegi dan G5.4 Menggambar sudut
seperti kanan, kiri, pada peta mengidentifikasi garis tegak lurus menggunakan
depan, belakang, berpetak (grid di mana mereka dan sejajar pada busur.
atas, bawah. map) atau terjadi di kertas berpetak
langkah-langkah di lingkungan persegi
halaman sekolah. sekitar

57
Kelas 1 2 3 4 5 6

G2.5 Memberi dan G4.5 Mendemonstrasi-


mengikuti arah kan sudut siku-
putaran, mis. siku dan
memutar arah ke mengidentifikasi
posisi semula di mana itu terjadi
(rotasi penuh), di lingkungan
berbalik sekitar
menghadap ke
arah yang
berlawanan
(setengah rotasi)

Lokasi Peta - skala, legenda, Peta - referensi berpetak


arah (grid)

G5.5 Menggunakan G6.4 Menggunakan


skala, legenda, sistem referensi
dan petunjuk berpetak (grid) untuk
arah sederhana menentukan lokasi.
untuk Menjelaskan rute
menggunakan markah
menafsirkan
tanah (tengara,
informasi yang
tengaran, tanda) dan
terkandung bahasa penunjuk arah.
dalam peta dasar

ANALISIS DATA DAN PROBABILITAS

Perekaman Pencatatan Mengajukan pertanyaan Penyusunan dan Pertanyaan survei Pengumpulan dan
Data menggunakan Turus sederhana dan pengajuan pertanyaan sederhana dan lembar pencatatan data -
pengurutan data (respon terbatas), pencatatan kategori dan numerik
pengumpulan,

58
Kelas 1 2 3 4 5 6

pengaturan, dan
penampilan data

D1.1 Membaca dan D2.1 Mengajukan D3.1 Mengidentifikasi D4.1 Memilih dan D5.1 Mengajukan
menafsirkan data pertanyaan pertanyaan- mencoba metode pertanyaan dan
dari catatan sederhana pertanyaan yang pengumpulan mengumpulkan
menggunakan misalnya, akan memiliki data, termasuk data kategorikal
turus dan tabel, 'bagaimana kamu sejumlah kecil pertanyaan survei atau numerik
menjawab pergi ke sekolah?', tanggapan tetap dan lembar dengan observasi
pertanyaan 'Apa makanan (data kategoris) pencatatan atau survei dan
tentang 'paling favoritmu? dan dan mencatat dalam
banyak', 'paling catat dengan turus merencanakan sebuah tabel,
sedikit', 'sebanyak' datanya metode termasuk tabel
dll pengumpulan frekuensi
D2.2 Mengamati dan perekaman
D1.2 Mengajukan kumpulan benda- data misalnya
pertanyaan benda, misalnya 'Kudapan mana
sederhana mengatur benda- yang paling
misalnya, 'apa benda tersebut populer di
buah favorit berdasarkan kalangan teman-
Anda?', kelompok yang teman di kelas
mengumpulkan berbeda dan kita?'
data misalnya, merangkum
dari kelas, dan datanya dalam D3.2 Mengumpulkan
merangkumnya turus. data, mengatur
menggunakan ke dalam kategori
turus dan membuat
tampilan
menggunakan
daftar dan tabel

Penyajian D iagram Penyajian data dalam Pembacaan diagram Pembuatan Grafik - pembacaan Grafik - pembuatan
Data diagram gambar gambar dan batang diagram batang dan

59
Kelas 1 2 3 4 5 6

secara untuk menjawab diagram gambar dan penafsiran grafik, grafik, piktogram,
grafis pertanyaan (piktogram) piktogram, diagram diagram batang dan
batang (horizontal) plot frekuensi
dan diagram kolom
(vertikal)

D1.3 D1.3 Membaca D2.3 Menyajikan data D3.3 Membaca dan D4.2 Membuat D5.2 Membaca dan D6.1 Membuat dan
dan menafsirkan turus ke dalam menafsirkan data diagram menafsirkan data menjelaskan grafik,
data dari turus sebuah diagram dari diagram batang dan dari grafik, pik piktogram, tabel
gambar, di mana satu batang dan diagram gambar togram dan frekuensi dan diagram
dan piktogram.
gambar mewakili diagram (piktogram ) diagram batang batang
. respon tunggal.) gambar (pik (horizontal dan
togram) vertik al).

D3.4 Menjawab D5.3 Menjawab


pertanyaan dan pertanyaan dan
menyelesaikan menyelesaikan
masalah masalah
menggunakan menggunakan
data diagram data dari grafik,
batang dan piktogram dan
diagram diagram batang
gambar (pik
togram)

Peluang Percobaan – peluang Peluang Kejadian -


sederhana kemungkinan terjadinya
(peristiwa)

D5.4 Melakukan D6.2 Mendeskripsikan


eksperimen kemungkinan
peluang, kejadian sehari-

60
Kelas 1 2 3 4 5 6

mengidentifikasi hari dan


dan mengurutkan
menggambarkan peluang terjadinya
hasil yang kejadian tersebut
mungkin dan
D6.3 Mengidentifikasi
mengenali variasi
peristiwa sehari-
hasil-hasil
hari di mana satu
eksperimen
pertiwa tidak
dapat terjadi jika
yang lain terjadi
misalnya, tidak
bisa hujan dan
kering pada saat
yang sama; saat
melempar koin,
sisi gambar akan
terbuka ATAU sisi
angka akan
terbuka – tidak
mungkin
keduanya
D6.4 Mengidentifikasi
peristiwa di mana
peluang satu
persitiwa tidak
akan terpengaruh
oleh terjadinya
peristiwa lainnya
misalnya, gunung
berapi yang
meletus hari ini

61
Kelas 1 2 3 4 5 6

tidak akan
mempengaruhi
apakah hujan (atau
tidak); memiliki
hewan peliharaan
hewan dan
memiliki taman
adalah peristiwa di
mana yang satu
tidak
mempengaruhi
yang lain

62
63

Anda mungkin juga menyukai