Anda di halaman 1dari 5

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI

AKHLAKUL KARIMAH BERDASARKAN ALQURAN


DAN HADIST BAGI PESERTA DIDIK DI MA AL MA’ARIF
KASIMPURENG BULUKUMBA

Proposal Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) Jurusan Pendidikan Agama Islam Pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Alauddin Makassar

Oleh
MUH. RAHMAT FIKRAH
20100121051
BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah adanya usaha yang dilakukan secara sengaja dan


sistematis dengan tujuan untuk membina, memotivasi, membantu, dan
membimbing seseorang individu untuk mengembangkan segala potensi
yang ada di dalam dirinya agar ia mencapai kualitas diri yang lebih baik.1
Pendidikan adalah suatu proses kegiatan yang disengaja dan merupakan
aktivitas sadar yang diarahkan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.2 Dalam konsep sederhana, pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan manusia untuk membentuk
kepribadiannya sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.3
Dalam al-Qur‟an telah disinggung mengenai pendidikan yang terdapat
dalam QS al-Mujadilah/58: 11 yang berbunyi.

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ِقْيَل َلُك ْم َتَفَّس ُحْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْفَس ُحْو ا َيْفَس ِح ُهّٰللا َلُك ْۚم َو ِاَذ ا ِقْيَل‬
‫اْنُشُز ْو ا َفاْنُشُز ْو ا َيْر َفِع ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا‬
‫َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيٌر‬

Terjemahnya:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

1
Nunu Nurfirdaus dan Risnawati, “StudASDFGHJi Tentang Pembentukan Kebiasaan dan
Perilaku Sosial Siswa (Studi Kasus di SDN 1 Windujanten), Jurnal Lensa Pendas, vol. 4, no. 3
(Kuningan: STKIP Muhammadiyah Kuningan, 2019), h. 37.
2
Purwoto, Evaluasi Hasil Belajar (Cet V; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 18.
3
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), h. 1.
dan Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan.4
Dalam Tafsir Jalalain karangan Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin As-
Suyuti ayat di atas memaparkan ada dua perintah dari Allah swt untuk hamba-
Nya, pertama, memberikan kelapangan saat diperlukan dalam suatu majelis.
Kedua, berdirilah saat keadaan mengharuskan berdiri. Hai orang-orang yang
beriman, apabila dikatakan kepada kalian, "Berlapang-lapanglah) berluas-luaslah
(dalam majelis) yaitu majelis tempat Nabi saw. berada, dan majelis zikir
sehingga orang-orang yang datang kepada kalian dapat tempat duduk. 5 Menurut
suatu qiraat lafal al-majaalis dibaca al-majlis dalam bentuk mufrad (maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk kalian) di surga
nanti. (Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kalian") untuk melakukan salat dan
hal- hal lainnya yang termasuk amal-amal kebaikan (maka berdirilah) menurut
qiraat lainnya kedua-duanya dibaca fansyuzuu dengan memakai harakat damah
pada huruf Syinnya (niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antara kalian) karena ketaatannya dalam hal tersebut (dan) Dia meninggikan
pula (orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat) di surga nanti.
(Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).

Menurut undang undang Republik Indonesia No 20 Th 2003 tentang


sistem Pendidikan nasional disebutkan pengertian pendidikan sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


beajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa rasulullah saw bersabda :

‫َأْك َم ُل اْلُم ْؤ ِمِنْيَن ِإْيَم اًنا َأْح َس ُنُهْم ُخ ُلقًا‬


4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: Karya Toha Putra,
2002), h. 793.
5
Imam Jalaluddin al-Mahalli dan as-Suyuti, Tafsir Jalalain (Terj. Bahrun Abu Bakar.
Bandung: Sinar Algensido, 2007), h. 1043.
Terjemahnya:

Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik
akhlaknya diantara mereka. (HR. Abu Dawud,Tirmidzi, dan Ahmad)6

Tujuan pokok pendidikan dalam Islam setidaknya berporos pada tiga


aspek, pertama tujuan jasmani (ahdaf al-jismiyah) untuk membuat manusia dapat
mengatur dan mengelola dengan bijak sumber daya alam dan sumber daya
manusia, kedua tujuan rohani (ahdaf al-ruhiyyah) untuk membuat iman manusia
meningkat sehingga meningkatkan ketaatan dan ketundukannya kepada Allah
swt, ketiga tujuan intelektual (ahfad al-‘aqliyyah) untuk membuat manusia dapat
mengarahkan dan mendayagunakan intelektualnya mencapai kebenaran yang
hakiki dengan perantara tanda-tanda kekuasaan Allah pada realitas di
sekelilingnya.7 Uraian ini menunjukkan bahwa tujuan pendidikan dalam Islam
sangat khas yaitu membentuk dan mengintegrasikan kecerdasan fisik, rohani,
dan intelektual manusia.

Kesadaran urgensi pendidikan dalam kehidupan manusia juga dituangkan


dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang memuat rumusan pengertian
pendidikan serta tujuannya dinyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.8

Maka dapat diketahui, sebenarnya di antara tujuan dari pendidikan Islam


6
Mahmud Al-Mishri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad SAW, (Jakarta: Pena Pundi Aksara,
2009) h. 31.
7
Abdullah, Teori-Teori pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an (Jakarta: Cipta Karya, 2007),
h. 138.
8
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.
307.
dan tujuan pendidikan nasional ini memiliki muara yang serupa, yakni;
membentuk peserta didik yang memiliki kepribadian insan kamil. Sehingga
kemudian dapat dikatakan pula, bahwa syarat untuk mencapai tujuan akhir dalam
pendidikan Islam adalah tertanamnya kepribadian insan kamil pada diri peserta
didik.9

9
Tobroni, Pendidikan Islam (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015), h. 19

Anda mungkin juga menyukai