Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI

PENELITIAN UNGGULAN AIRLANGGA 2024


TOWARD GOOD AMIL GOVERNANCE (GAG) AS A CATALYST FOR WELL BEING

Agenda : Indepth Interview dengan Manajer Sumber Daya Manusia YDSF


Waktu : Rabu, 21 Februari 2024
Tempat : Kantor Yayasan Dana Sosial Al-Falah

1. Masa Konsolidasi dan Sejarah YDSF (Yayasan Dana Sosial al-Falah)


a. YDSF berdiri pada tahun 1987.
b. Pada tahun 2018, terjadi perubahan regulasi yang mengharuskan adanya LAZNAS
(Lembaga Amil Zakat Nasional) di setidaknya 3 provinsi dengan penghimpunan
minimal 50 milyar.
c. YDSF mengalami penggabungan dan pemisahan pada beberapa periode sebelum
akhirnya pada tahun 2023, terjadi konsolidasi dengan satu tata kelola, satu
kepengurusan, dan satu laporan keuangan.
d. Proses konsolidasi masih berlangsung, dengan fokus awal pada penyatuan laporan
keuangan.
e. Konsolidasi juga mencakup standarisasi penggajian, yang baru dimulai pada tahun
ini, dengan tujuan memastikan bahwa tidak ada karyawan yang tertinggal (no one
leave behind).
2. Dana Operasional
a. YDSF mengikuti aturan yang berlaku dimana Lembaga Zakat mengambil 12.5% dari
zakat dan 20% dari infak sedekah untuk biaya operasional. Sehingga, penggajian
disesuaikan dengan kemampuan lembaga. Apabila pada akhir tahun terjadi kelebihan
dana operasional dari 12.5% dan 20% maka salah satunya akan dialokasikan untuk
bonus dan tunjangan pegawai.
3. Peningkatan Kompetensi dan Keinginan untuk Unit Usaha
a. Sertifikasi amil belum wajib, dan biayanya cukup besar. Harapan agar ada kontribusi
dari pemerintah untuk mempermudah sertifikasi.
b. Peningkatan kompetensi amil seperti pelatihan copywriter, desain, komunikasi dan
hal lainnya yang menunjang fundraising dianggap lebih penting daripada sertifikasi
amil, karena sertifikasi belum wajib.
c. YDSF belum memiliki unit usaha karena tidak ada kehendak dari regulasi yayasan
dan memilih untuk berhati-hati dalam pengelolaannya.
4. Pengelolaan ZISWAF dan Bagi Hasil
a. Skema wakaf di YDSF melibatkan bagi hasil, di mana 10% merupakan jatah nadzir.
Jika 10% tidak mencukupi, maka akan ada subsidi dari ZIS (Zakat, Infaq, Sadaqah).
b. Pemberdayaan komunitas dari dana ZIS menggunakan dana bergulir namun tidak ada
bagi hasil.
c. Bagi hasil atas pemanfaatan wakaf telah ada. YDSF melakukan wakaf perahu di
Brondong Lamongan. Perahu digunakan untuk modal nelayan menangkap ikan. Ikan
hasil tangkapan dijual dan perhitungan bagi hasil diambil 10% setiap bulannya untuk
dana operasional.
5. Manajemen Rekruitmen
a. Kompetensi, attitude dan ibadah menjadi penilaian penting dalam merekrut pegawai
b. Dalam rekruitmen juga dipastikan keinginan mendapatkan gaji oleh calon pegawai
6. Evaluasi Kinerja dan Rencana Pembaruan
a. Evaluasi kinerja masih belum merata di seluruh cabang YDSF, dengan yang sudah
baik terdapat di Malang dan Jember. YDSF Malang dan Jember sudah memiliki KPI
yang diturunkan menjadi daily activity yang memuat target setiap pegawai.
b. Penyelesaian dan perpanjangan hubungan kerja disesuaikan dengan penilaian dari
HRD dan rekomendasi user. YDSF tidak membatasi pegawainya jika memutuskan
hubungan kerja sebelum masa kontrak berakhir, dan minimal pemberitahuan resign
satu bulan sebelumnya.
c. Rencana pembaruan meliputi visi misi, rencana strategis lima tahun ke depan, peta
jalan bisnis, dan KPI level corporate.
7. Kesejahteraan Karyawan dan Keberlanjutan
a. Kesejahteraan karyawan masih belum optimal, terutama pada level staf hingga
manajer yang upahnya masih di bawah UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota).
b. Kesejahteraan non-materil diberikan dalam bentuk peningkatan skill, dan peluang
untuk berdakwah.
c. Cuti tahunan, cuti melahirkan, dan pemutusan hubungan kerja mengikuti ketentuan
UU Ketenagakerjaan.
d. Kesejahteraan materil dirupakan dalam bentuk gaji, Tunjangan Hari Raya (THR),
uang lembur, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan bagi keluarga pegawai.
Tunjangan pendidikan bagi keluarga pegawai diberikan dari level TK-Sarjana dengan
ketentuan dan plafon tertentu. Tunjangan pendidikan dapar berupa uang seragam,
SPP, dan sesuai dengan kebutuhan. Tunjangan pendidikan diambilkan dari dana amil.
e. Tunjangan kesehatan memakai BPJS dan besaran yang dibayarkan disesuaikan
dengan gaji UMK. Akibatnya jumlah tunjangan yang dibayarkan lebih tinggi.
f. Standar lembur mencakup batasan waktu dan frekuensi, dengan laporan lembur yang
diajukan ke SDM jika lebih dari 3 kali dalam sebulan.
g. Mekanisme pensiun di YDSF disesuaikan dengan UU yang ada dengan memberikan
pesangon, penghargaan masa kerja, dan penggantian hak. Saat ini di YDSF telah ada
10 pegawai yang pensiun dengan usia pensiun 64 tahun. Sedangkan yang
mengundurkan diri tidak diberikan pesangon namun mendapatkan dana tali asih.
h. Cuti pegawai mengikuti ketentuan yang ada. Cuti tahunan sebanyak 12 hari dengan
maksimal 3 hari berturut-turut dalam sebulan. Cuti lebaran 2 minggu dengan
pembagian piket. Cuti melahirkan mengikuti ketentuan yang ada.
i. Jenjang karir di YDSF meliputi Direktur – Kepala Divisi – Kepala Cabang –
Supervisor – Staff
j. Departemen yang ada di YDSF meliputi divisi penghimpunan, pendistribusian dan
umum. Departemen Umum meliputi Rumah Tangga, SDM, IT, Markom.

Anda mungkin juga menyukai